Transcript for:
Sejarah dan Relevansi Pancasila

Pak Asfi Warman Adam bersama kita pagi hari ini. Pak Asfi, menarik melihat sejarah dari hari lahirnya Pancasila ini. Mungkin Anda bisa lebih menjelaskan juga, mengapa Pancasila yang sudah berusia sejak kita, sebelum kita merdeka sudah disebutkan begitu Pancasila ini. Tapi baru sekarang Pak, justru kita merayakan hari lahirnya. Pak Asfi, sejarahnya bagaimana Pak Asfi?

Iya, jadi baru tahun lalu dengan keputusan Presiden nomor 24, ditetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila. Kembali ditetapkan karena sejak tahun 70 peringatan hari lahir Pancasila itu dilarang oleh Kom Kamtip. Dan kita tahu bahwa pada masa awal Orde Baru juga dilakukan upaya untuk menghilangkan peran sejarah Bung Karno. Jadi Bung Karno dikatakan bukan yang berpidato tentang dasar negara Pancasila tetapi yamin dan supomo. Nah upaya itu berlangsung sepanjang Orde Baru.

Kemudian pada awal reformasi sudah ada keinginan kembali untuk meluruskan sejarah itu. Sudah ada rencana misalnya untuk kembali menjadikan 1 Juni itu sebagai hari lahir Pancasila. Tetapi waktu Taufik Kemas menjadi ketua MPR, sudah diselenggarakan peringatan 1 Juni di MPR.

Tetapi soalannya waktu itu masih dikatakan sebagai peringatan Pirato Soekarno 1 Juni. Belum sebagai hari lahir Pancasila. Nah, para petinggi negara waktu itu mengatakan bahwa dalam beberapa waktu mungkin akan ditetapkan.

Tetapi kemudian pada masa SBI juga ada surat dari AM Fatwa yang menolak misalnya 1 Juni itu sebagai hari. hari lahir Pancasila misalnya sehingga SBA urung memutuskan itu dan kemudian baru tahun lalu Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Juni itu sebagai hari lahir Pancasila. Jadi perjalanannya sangat panjang 47 tahun untuk mengembalikan.

membalikan hari lahir Pancasila itu. Dan memang dari sejarahnya gagasan-gagasan pidato dari Soekarno lah yang menjadi dasar, kemudian adanya Pancasila sebagai dasar negara, dan pidatonya pun dinamai lahirnya Pancasila saat itu. Betul gitu, karena Soekarno yang berpidato pertama tentang dasar negara, dan dia menyebutkan atau yang dia tawarkan itu adalah Pancasila.

Tapi kemudian, sebagaimana juga di dalam keputusan Presiden itu dikatakan bahwa proses kelahiran Pancasila itu dari tanggal 1 Juni. Juni sampai tanggal 22 Juni dengan piagam Jakarta dan kemudian berakhir pada tanggal 18 Agustus tahun 1945 dengan penetapan Undang-Undang Dasar 1945. Jadi prosesnya itu cukup panjang. Oke, jadi pidato Soekarno yang disebutkan itu, itukah yang terjadi di gedung Pancasila tempat perayanya ini?

Betul, jadi sidang BPUPKI itu diadakan di gedung Pancasila ini dan Soekarno berpidato di sana pada saat itu dan ini pidato yang luar biasa. Biasa karena kalau kita lihat catatan BPUPKI ini pidato yang paling banyak tepukan sambutan dari para peserta. Kita lihat berikut cuplikan pidato Presiden Republik Indonesia Insinyur Soekarno pada peringatan hari lahir Pancasila.

Selengkapnya. ingatanku menggali di dalam ciptaku menggali di dalam ciptaku Apa yang terpendam di dalam bumi Indonesia ini agar supaya sebagai hasil dari penggalian itu dapat dipakainya sebagai dasar daripada negara Indonesia Merdeka yang akan datang sudah terbukti Bapak Pancasila Yang saya gali dan saya persembahkan kepada rakyat Indonesia bahwa Pancasila itu adalah benar-benar satu dasar yang dinamis satu dasar yang benar-benar Menghimpun segerap tenaga rakyat Indonesia Satu dasar yang benar-benar bisa mempersatukan rakyat Indonesia itu untuk Bukan saja mencetuskan revolusi Tetapi juga mengakhiri revolusi ini dengan hasil yang baik Putusan Wakil Indonesia Revolusi Indonesia ini bukan revolusi... Mungkin langsung diingatkan betapa orator yang hebatnya Soekarno itu dari cara... yang menyampaikan tadi. Tapi Pak Asmi mungkin Anda bisa meluruskan juga.

Itu dipercaya menjadi penyebutan dalam pidato itu Pancasila pada 1 Juni 1945. Tampaknya itu lebih kepada peringatan. Iya, tapi pidato ini sendiri bukan pidato tanggal 1 Juni 1945, karena waktu itu tidak ada rekaman ya. Ini pidato peringatan yang dilakukan kemudian.

Dan kita tahu tahun 1945 sampai tahun 1949 kita masih dalam perang kemerdekaan. Dan setelah tahun 50-an baru ada kursus pengkaderan Pancasila yang dilakukan oleh Bung Karno. Dan ini kemudian mendapatkan sambutan juga sama kuatnya begitu dari masyarakat Indonesia betapa penting Pancasila sebagai dasar negara.

Kalau kita lihat ada yang kemudian mulai berubah sejak memang sudah mencatatkan Pancasila adalah sebagai dasar negara. Namun dalam pemaknainya dalam kehidupan sehari-hari tidak begitu sekental dulu lagi. Apakah ini juga yang menjadi pandangan dari Pak Aswini, Anda melihat perjalanan dari Pancasila sampai saat ini?

Iya betul, kita lihat pada masa Orde Baru ya Pancasila itu hanya sebagai alat untuk penataran tidak lebih dari itu, hafalan dan lain-lain. Dan Pancasila itu adalah alat untuk penataran. Pada reformasi ini kita merindukan Pancasila itu sebagai pembersatu bangsa, sebagai perkat bangsa. Dan pada saat-saat belakangan ini makin terasa kebutuhan itu karena mulai muncul nuansa-nuansa perpecahan, nuansa-nuansa yang bersifat ujaran kebencian terhadap satu golongan, terhadap agama dan lain-lain yang menurut saya itu merusak kebenekaan kita. Kalau dilihat dari semangat Pancasilanya begitu?

Kalau dahulu seingat saya banyak pihak yang juga memuji Pancasila ini. Khususnya dari mancanegara. Apa artinya Pak Asfi?

Pada saat sebuah negara, kita belum menjadi negara pada saat itu. Ini kan 1 Juni 1945. Sementara kita merdekanya masih Agustus 1945. Belum menjadi sebuah negara. Dan pada saat kita membentuk menjadi sebuah negara di 17 Agustus 1945 itu. Kita sudah punya dasarnya. Apa pergunanya Pancasila itu?

Pada saat kita mendekat. Mendirikan sebuah negara, menjadi sebuah negara. Itu yang sangat fundamental, yang sangat penting ya.

Ketika kita mendirikan sebuah negara, kita tidak hanya mempunyai wilayah, tidak hanya mempunyai penduduk dan pemerintah, tapi kita mempunyai sebuah dasar negara yang menjadi arah bagi kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Dan kalau kita lihat fenomena belakangan ini, ada negara-negara yang kacau, yang terancam, perpecah. pecahan perang saudara, terorisme, dan lain-lain. Kita tentu bertanya, apakah negara itu tidak punya semacam pembersatu seperti Pancasila ini? Tidak punya arah begitu mau kemana.

Ini seharusnya semakin menguatkan kita bahwa kita mempunyai sesuatu yang sangat berharga selama ini. Dan itu harus kita pelahara dan kita kembangkan, kita gali lebih dalam. Mengingat pentingnya peran Pancasila sebagai pembersatu bangsa dan juga dasar dari bangsa ini yang kembali harus diingatkan kepada masyarakat, apa upaya-upaya yang menurut dari Pak Asyik melihat dari...

dari sejarah bangsa dulu mungkin kita begitu hafal dengan sila-sila Pancasila, tapi kemudian generasi muda sekarang sudah mulai jarang mendengar kemudian yang menjadi dasar negara kita ini, apa yang harus dilakukan? Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan peraturan presiden yang membentuk sebuah lembaga untuk melakukan pembinaan Pancasila ini. Tugasnya adalah mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dan yang kedua, juga... memberikan arah dan garis besar dari cara kita melakukan pembinaan terhadap Pancasila ini di dalam bermasyarakat, di dalam pemerintahan dan lain-lain. Lembaga ini sudah dibentuk dengan keputusan Presiden yang berlaku sejak tanggal 1 Juni ini. Tentu kita berharap lembaga ini tidak seperti BP7 pada masa lalu yang melakukan penataran jutaan orang. orang bukan seperti itu, tapi memberikan misalnya masukan di dalam materi pendidikan.

Pada katanya lebih dialog gitu ya? Lebih dialogis, tetapi juga lebih strategis gitu. Jadi tidak perlu penataran terhadap jutaan orang gitu, tetapi lebih masuk kepada dunia pendidikan, lebih masuk kepada aplikasi di dalam pemerintahan kita, di dalam peraturan perundangan kita, dan juga yang sangat penting menurut hemat saya, ya, Pekerjaan ini harus pekerjaan seluruh bangsa. Jadi oleh sebab itu di dalam pidatonya pada hari ini Presiden Jokowi itu juga menghimbau kepada para ulama, kepada pendeta, pedanda, dan pemuka agama lainnya itu supaya ikut serta berperan aktif di dalam melakukan.

sosialisasi Pancasila, karena ini milik kita bersama. Jadi Presiden juga mengharapkan supaya pemahaman dan pendalaman Pancasila itu muncul di dalam materi pendidikan, di dalam ceramah keagamaan, dan di dalam pemberitaan di media masa, tapi juga dalam perdebatan di media sosial. Jadi supaya semuanya menyumbang ke arah bagaimana kita mengaplikasikan Pancasila. Termasuk juga sosialisasi Presiden, aku Indonesia, aku Pancasila yang kemudian terus digaungkan saya Pancasila, saya Indonesia. Itu kan sesuatu yang diharapkan itu bisa menyentuh bukan hanya lapisan tertentu di kalangan masyarakat, tapi juga generasi muda.

Saya di waktu rapat untuk menentukan apa kira-kira slogan itu, saya mengusulkan waktu itu Pancasila Pembersatu Bangsa. Tetapi istilah itu kan mungkin sudah klise, dan intinya mungkin lebih tepat. Saya Pancasila, saya Indonesia.

Terima kasih. Ini kalau tadi Presiden meminta semua pihak terlibat. Saya mencoba realisis begitu Pak Asfi bagaimana generasi sekarang itu jauh lebih praktis.

Selalu bertanya lalu apa gunanya kalau saya memang terlibat dalam hal seperti ini. Seperti apa bentuk keterlibatan saya kalau memang Presiden ingin saya Pancasila. Dan saya menjadi bagian dari hal itu.

Mungkin Anda bisa memberikan mungkin juga contoh dalam sejarah. bagaimana Pancasila ini juga sebagai pemersatu juga berkontribusi pada saat masyarakat mengambil bagian dalam Pancasila ini dan masyarakat menjadi satu. Apa kontribusinya nanti bagi negara kalau memang saya terlibat?

Iya. Tentunya ya seluruh komponen bangsa ini berprestasi pada bidangnya masing-masing. Dan itu sudah membukakan juga kontribusi bagi peneguhan Pancasila ini.

Nah kemudian yang lain juga yang harus dihindari hal-hal yang merusak Pancasila, yang merusak kebendekaan kita. Nah terutama ini di media sosial. Ini yang menurut hemat saya sangat kritis pada saat sekarang ini.

Ya betul. Pengaturan yang lebih rinci, lebih dalam kita berenang di dalam dunia maya ini. Jadi ini yang perlu digarisbawahi, terutama bagi generasi muda.