Hai hai sobat sehat semuanya, apa sih yang ada di benak kalian kalau dengar kata pornografi? Hal yang tabu, hal yang harus disembunyikan, bahkan katanya pornografi sejak dini bisa merusak otak kita. Seperti kasus penyanyi terkenal Billie Eilish yang kecanduan pornografi di usia belia. Wah penasaran kan bagaimana dokter Riu Hasan menjelaskan tentang pornografi?
Yang udah gak sabar langsung ya check this out! Salam sehat, salam sejahtera, salam bahagia. Bersama saya lagi Riu Hasan disini.
Tetap ditemani. ini sahabat saya paling setia yang ini Oke saya kali ini saya akan membahas mengenai hubungan antara kerja otak kita dengan pornografi Kalau ada pertanyaan apa yang dimaksud dengan pornografi itu, sebetulnya yang disebut pornografi itu adalah penabuhan. Penabuhan itu sesuatu yang tadinya tidak tabu. menjadi tabu. Itu adalah pornografi.
Penabuhan tentang aktivitas-aktivitas seksual. Awalnya aktivitas seksual itu dalam sejarah peradaban manusia itu tidak dianggap tabu. Dalam ribuan tahun itu sumber-sumber moral, sumber-sumber pengetahuan.
di berbagai kebudayaan entah itu Mesir kuno entah itu India kuno Yunani kuno, Romawi kuno, Persia itu cara-cara atau tata cara atau petunjuk melakukan makanya Aktivitas seksual itu tidak dianggap tabuh. Jadi waktu itu belum ada istilah pornografi itu belum ada. Tapi sejak kapan itu?
Sejarah pornografi atau aktivitas seksual itu kemudian dianggap menjadi tabuh. Itu belum lama. Baru abad ke-19. Baru yang namanya ada istilah penabuhan aktivitas seksual itu.
Jangan. Namanya, Ratu Victoria berkuasa. Ratu Victoria ini sangat terobsesi mengatur moralnya manusia, orang penduduknya, warganya, terutama tentang hasrat seksual atau aktivitas-aktivitas seksual.
Itu adalah Ratu Victoria. Bahkan pernah ya, pornografi itu pernah dianggap sebagai kejahatan. Oleh Ratu Victoria itu melalui yang namanya Obscene Publication Act tahun 1857. Itu yang namanya sejak saat itu yang namanya aktivitas seksual itu dianggap tabu, pornografi.
Sejak itu, jadi sebetulnya belum lama itu aktivitas seksual dianggap porno itu belum lama. Baru abad ke-19. Itu yang dimaksud Purnografi. Gini loh ya, itu. Purnografi itu kan istilah baru.
Apakah otak kita itu terpengaruh oleh? kalau kita melihat pornografi, jangankan lihat pornografi, lihat iklan makanannya, otak kita terpengaruh dari tadinya tidak ingin makan, jadi ingin makan. Jadi kalau kita mengatakan apa ada pengaruhnya pornografi dalam hal ini, misalkan bokep atau film biru atau buku film atau gambar-gambar purno itu, mempengaruhi otak kita, ya jelas mempengaruhi.
Kenapa? apa? Dulu kita nggak tahu ada gaya nungging, gaya mekangkang.
Sekarang kita tahu. Ya terpengaruh. Pengetahuan kita jadi bertambah.
Artinya, lo yang mempengaruhi. Artinya kalau kita melihat sesuatu, mendapatkan pengetahuan, apakah otak kita berubah? Lah iya berubah.
Dari nggak tahu, jadi tahu. Dulu nggak kenal dogi style, sekarang kenal. Dulu nggak kenal bedanya misionari sama apa gaya miring spoon itu apa sekarang jadi tahu jadi artinya Apakah pornografi menentengaruhi otak kita?
Lelah iya sama dengan nonton Marvel, nonton K-pop, nonton drama Korea, otak kita berubah. Sama-sama berubah. Sekali lagi ya, yang namanya pornografi itu istilah baru. Jadi kalau ada orang hidup sebelum zamannya Ratu Victoria, Mereka itu melihat buku Kamasutra, santai aja dia.
Terus apakah ribuan tahun orang baca Kamasutra, terus otaknya jadi koplak? Yang enggak juga. Jadi istilahnya bahwa yang namanya neurotransmitter itu terpengaruh pada saat kita nonton pornografi. Ya jelas iya. Kalau kita nonton sepak bola itu neurotransmitter kita itu bergejolak antara cemas antara tegang antara excited gitu sama kalau kita nonton yang namanya apa namanya konten-konten porno gitu otak kita ada-ada kalakalanya tegang ada-ada kalanya excited gitu ya itu adalah aktivitas neurotransmitter kita di otak kita selain konstelasi otak kita Neurotransmitter dan hormon itu mempengaruhi cara kerja otak kita bahwa kita nonton film purno atau nonton blue film atau bokep itu terus kemudian ada perasaan bermacam-macam yang berkecamuk dalam otak kita sama itu kalian nonton film drama Korea juga gitu ya Kalau yang namanya berlebihan itu ya jelas nggak bagus, nggak sehat.
Kamu nonton film purno berlebihan, ya nggak sehat. Kamu nonton drama Korea berlebihan, ya nggak sehat. Sama-sama nggak sehatnya.
Tapi kalau ditanya, apakah terus kemudian nonton film purno itu mengubah ekspektasi seksual seseorang atau mempengaruhi, tidak ada buktinya. Itu hanya klaim beberapa orang. Misalnya ini ya. Misalnya, ada seseorang yang mengaku ekspektasinya dia terhadap seksualnya itu jadi berubah gara-gara nonton film porno. Nah, ya sekarang dari 100 orang nonton film porno yang ekspektasi seksualnya berubah atau menurun, berapa orang?
Nah, kalau cuma dia sendiri ya sial aja dia itu. Nggak ada hubungannya orang yang 99, nggak. Jadi kalau kita itu mengklaim yang namanya hubungan seksualnya, sebab akibat hubungan korelasi, itu harus ada bukti statistiknya. Jadi dari 100 orang nonton film purno, ternyata 50 orang mengalami penurunan ekspektasi.
Lah, bermakna ini 50 dari 100 orang. Lah, kalau 2 dari 100 orang ya, ya ini sama aja gini. Ada seseorang makan lemper, terus kemudian ekspektasi seksualnya menurun.
bukan gara-gara lempernya sama dalam hal ini jadi menghubungkan sesuatu, apakah itu sebab dan akibat atau korelasi itu ya harus ada data statistiknya atau perhitungannya kalau klaimnya saja tidak ada buktinya ya tidak bisa diambil kesimpulan seperti itu dan sampai sekarang belum ada bukti bahwa yang namanya Nonton film porno itu akan menurunkan ekspektasi seseorang terhadap gairah atau aktivitas seksual. Belum ada bukti. Kalau kita nonton film porno terus kemudian emosi kita dan pemikiran kita terpengaruh, lah iya lah ya gitu.
Masa kamu nonton film porno terus... pikiranmu ke soto sama bakso? ya enggak gitu ya jadi bahwa yang kita lihat itu mempengaruhi emosi kita dan pemikiran kita loh ya jelas itu kalau kita misalnya menimang pet atau piaraan kita kucing terus kemudian anjing lah masa pikiran kita ke film purnuk? ya enggak gitu bahwa yang kita lihat saat ini juga misalkan saya lihat hangi atau saya lihat gelas ini ya Terus kemudian lihat gelas itu mempengaruhi otak kita dan mempengaruhi pikiran saya.
Lu ya jelas itu. Lihat ini jadi pengen minum gitu ya. Terus kemudian misalnya kamu ya nonton film purno nih terus kemudian otak.
Tak mau jadi gini, ah nanti aku nyoba agaya ini. Lah, kan berarti terpengaruh takmu. Jadi, emosi kita jelas terpengaruh.
Kalau kamu nonton film porno, emosimu nggak terpengaruh. Wah, jangan-jangan psikopat kamu ya. Emosimu nggak terpengaruh. Tidak ada struktur otak yang berubah kalau kamu nonton pornografi, nggak ada. Yang ada adalah cara kerja otakmu pada saat itu tergantikan ya.
Ya tadi ya sama, nonton film porno masa iya mikir bakso, mikir soto, mikir rawon ya. Ya nggak itu. Nah itu yang membuat otak kita itu berubah, cara kerjanya, perhatiannya berubah. Tapi apakah dengan nonton pornografi otak kita jadi berubah strukturnya?
Ya enggak gitu. Loh, itu kan ada itu. Ada gambarnya orang yang suka nonton film porno sama yang tidak, MRI-nya. Loh, mikirnya itu gini loh. Ini misalnya ini ya, kita buka otaknya.
Ini ya. Misalnya ada klaim. Ada klaim gambar bahwa penggemar bokep itu.
Ada bagian-bagian otaknya yang lebih tebal atau lebih kecil daripada non-pengembar bokep. Loh, itu bukan gara-gara dia nonton bokep kemudian otaknya seringking atau mengerut. Bukan. Emang dari sononya kecil, sehingga seleranya kepada bokep itu lebih tinggi ketimbang yang tidak. Ya, jadi...
Tidak ada otak yang berubah atau rusak apalagi terus kemudian kalau seseorang itu nonton bokep, nonton drakor, nonton k-pop, nggak ada itu. Nggak ada yang membuat otak itu rusak atau berubah. Sama gitu ya.
Apakah otak kita berubah atau cara berpikirnya bekerjanya berbeda? Ya, gitu loh cara mikirnya. Begini ya, bahwa nonton bokep itu mempunyai potensi kecanduan, iya sama dengan orang kecanduan game online, kecanduan drama Korea, kecanduan K-pop, sama semua mempunyai potensi kecanduan. Tapi apakah kecanduan bokep itu sama dengan kecanduan narkoba?
Sama sekali tidak. Tidak pernah ada bukti orang mati gara-gara nggak nonton bokep. Tapi kalau orang kecanduan narkoba Dan dia tidak mendapatkan narkoba Dia bisa mati Yang namanya sindroma putus obat Itu adalah kondisi yang berbahaya Sindroma putus obat atau sakau Karena kecanduan Itu ya orang yang namanya sakau Itu kecanduan itu misalnya ya Orang mengkonsumsi heroin atau morfin Kemudian mendadak dia tidak mengkonsumsi Dia itu mengalami sakau Sakau itu adalah Kondisi Kondisi Gawat darurat di bidang psikiatri.
Tapi tidak pernah ada orang kecanduan bokep terus masuk UGD itu nggak ada. Nggak pernah ada laporan orang dibawa ke UGD gara-gara sakau nonton bokep. Itu nggak ada. Jadi tidak benar bahwa yang dikatakan bahwa kecanduan narkoba itu sama dengan kecanduan bokep atau bahkan kecanduan bokep lebih berbahaya dari narkoba.
Itu sama sekali tidak benar. Tidak pernah ada buktinya. Terima kasih.
Orang kita nggak pernah lihat ada orang masuk UGD atau pingsan gara-gara kecanduan bokep, kan nggak pernah ada buktinya. Bahwa misalnya anak kecil gitu ya, masih anak kecil, terus kemudian dipaparkan dengan film-film yang tidak... Sepantasnya atau tidak seharusnya dikonsumsi, ya berubah memang memang, pandangannya beda. Makanya anak-anak kecil itu biasanya kegemarannya sama, film-filmnya itu ya film-film TGTabis gitu ya. Bayangin aja anak umur 3 tahun harus ditunjukin bokep gini kan ya nggak lumrah itu.
Bahwa yang sekarang yang namanya anak-anak itu gampang mengakses dari gadget yang dipegang, ya kan dalam pengawasan orang tua gadget itu. Makanya sekarang di gadget itu ada yang namanya pura. Mana yang sesuai dengan umur film itu ya, sudah disesuaikan. 17 tahun ke atas, 21 tahun ke atas, 13 tahun ke atas, untuk semua umur. Nah kalau kemudian anak-anak ini ya, umur 6 tahun terus kemudian...
nonton film penuh dengan kekerasan yang seharusnya dikonsumsi orang-orang umur 21 tahun bahwa itu mempengaruhi perkembangan, ya jelas gitu ya anak-anak kecil itu ya main-main, permainan, bukan lantas diajari mekanika kuantum gitu ya enggak, itu aja juga berbeda gitu ya jadi kita itu menganggap bahwa pornografi itu tidak bagus untuk anak-anak Sama tidak bagusnya anak umur 3 tahun, 4 tahun diajari mekanika kuantum. Sama tidak bagusnya. Kalau ada seseorang yang merasa terganggu dengan kebiasaannya nonton pornografi yang dia tidak bisa menghentikan, jadi kecanduannya itu mengganggu aktivitasnya dia, sarannya cuma satu.
Temui profesional, temui psikolog, temui psikiater. Jangan ngomong ke temannya, temenmu nggak tahu apa-apa. Jadi yang namanya pornografi itu adalah istilah baru, yang pertama.
Yang kedua, tidak pernah ada bukti bahwa yang namanya pornografi itu merusak otak. Kalau otaknya rusak, kan ya mas, seteruk itu. Bahwa pornografi itu berpotensi menimbulkan kecanduan, iya, sama dengan game online, drama Korea, K-pop, itu juga ada potensi kecanduan.
Jadi, konsumsi aja secukupnya. Jangan sampai kecanduan. Tapi, kalaupun kamu kecanduan, dan merasa itu tidak nyaman dan mengganggu aktivitasmu, temui psikolog atau pesihatan. Oke? Salam sehat, salam sejahtera, salam bahagia.
Oh iya! Jangan lupa subscribe ya, Inside Our Cloud.