Transcript for:
Strategi Bisnis Tanpa Modal Awal

Gue bakal share 4 bisnis tanpa modal yang kalian bisa mulai sekarang Dan ini tuh lagi naik di tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya Cuma kebanyakan orang kalau misalnya ngebahas side hustle Atau bisnis yang bisa dimulainya gampang Itu tuh ada mentoknya Misalnya ya mentok-mentok lo dapet 5 juta lah, 10 juta Which sebenarnya udah bagus Dan 4 bisnis ini tuh bisa sampe 10 juta per bulan Tapi gue bakal share juga kenapa 4 bisnis ini Itu tuh ada level selanjutnya yang bisa bikin kalian dapet income 100 juta Atau mungkin lebih Karena mindsetnya gitu Kalau misalnya kita mulai sesuatu Bagusnya kita sekalian pikirin kalau hal yang kecil ini bisa berubah jadi hal yang gede nggak ke depannya? Dan ini menurut gue, karena zamannya serba digital, ini bisa dilakuin kalau kalian lagi sekolah, lagi kuliah, punya keluarga, punya pekerjaan utama. Cuma emang hal pertama yang kita harus tanggap, kalau misalnya mau mulai bisnis tanpa modal. Sebelumnya gue tuh udah pernah bahas, tiap orang datang cari income, itu tuh antara masuk ke 4 kuadran ini.

Jadi mindset-nya, ini kan ada kuadran employee, atau student, atau apapun itulah. Kita harus bisa masuk ke kuadran self-employed dulu. Dan kalau masuk kuadran self-employed, gue perlu kasih tau kalian, kalau kita ngomong modal, oh.

Itu tuh ada 4 jenis modal yang salah satunya tuh baru modal uang. Dan video ini yang lebih fokus untuk mulai bisnis tanpa atau modal uangnya tuh minim banget. Sebelum kita mulai bisnis pertama, kita perlu ngertiin dulu jenis-jenis modal, types of capital. Jadi di semua jenis bisnis ini sebenarnya butuh modal yang beda-beda. Karena hartusnya, kalian mau mulai apapun itu nggak mungkin tanpa modal apapun.

Jadi langsung nih gue bilang di awal, kalau kalian mau stop videonya atau kalian mau skip silahkan. Tapi realitanya, kalau nggak punya modal uang, kalian butuh modal yang lain ini. Dan mungkin kalian bisa sekalian juga refleksi di kerjaan kalian sekarang, mau itu jadi profesional, jadi karyawan, atau punya side hustle, pasti kalian fokus di salah satu modal ini.

Jadi pada dasarnya, manusia itu punya 4 modal. At least yang gue suka, yang gue selalu bahas, dari 4 ini, yang pertama itu economic capital, atau financial capital, atau apapun itu yang berhubungan dengan uang. Mau itu liquid cash, atau bahkan aset-aset yang kalian punya.

Yang gue masuk di video ini tanpa modal itu, tanpa kalian butuh taruh duit lagi gede untuk mulai bisnis ini. Tapi untuk mayoritas dari kalian, kalau nonton video ini, mungkin udah punya HP, atau punya laptop. laptop punya kuota internet tidaknya enggak gitu aja itu menurut gue masih perlu sih karena gue capek kalau misalnya ada yang komen labang gue sekarang nggak punya tempat tinggal gua nggak bisa bayar kos kalau gue mulai bisnis ini butuh modal dong ya nggak gitu juga Bang jadi disini maksud gua itu misalnya mulai bisnis itu nggak perlu kayak tanam lagi lah duitnya tapi kalian bakal butuh modal-modal yang lain nih model yang kedua human capital dan ini segala jenis modal ya kalian udah kumpulin dari pengalaman belajar atau kalian kerja pokoknya hubungannya sama skill dan pengalaman kalian kalian tuh bisa ngapain sih misalnya suka nonton YouTube belajar tentang digital marketing, atau baca-baca artikel di Google, bisa ngerti ngatur keuangan, atau copywriting, atau apapun itulah skill-skillnya.

Dan ini modal kemampuan diri sendiri, atau bisa dibilang modal denggul dan otak. Kenapa ini ngaruh? Karena nanti dari beberapa falsa hidup kalian, atau bisnis-bisnis yang bakal gue share, itu bakal butuh modal yang beda-beda. Jadi kalian harus evaluasi diri sendiri. Modal ketiga, itu social capital.

Ini jenis-jenis yang bilang, papi, I punya jembatan di PIK, paman, I punya di mana. Gak lah bercanda Tapi ini basically Mau dari pengalaman karir kalian Atau kalian Bahkan di lingkungan sekolah Organisasi Siapa sih kenalan-kenalan Atau orang-orang di sekitar kalian Yang sebenarnya bisa Ngebantu nge-boost Bisnis kalian Atau usaha apapun itu Nah ini makanya kayak Isilah network Is net worth Itu sebenarnya partially true Karena dia masuk di salah satu modal Kalau network kalian banyak Ya basically modal kalian juga banyak Baru yang terakhir itu Time capital Nah ini Setiap orang beda-beda Ada yang punya kerjaan utama Ada yang punya pertanggung jawaban Sama orang tua Ada yang harus ngurus keluarga Basically, berapa banyak waktu yang kalian bisa keluarin untuk mulai usaha atau bisnis apapun. Dan gue sampe tanya AI gitu, kalau untuk jenis-jenis orang yang berbeda, kalau nggak punya financial capital sama sekali, Berapa sih porsi persentase modal yang lain yang dibutuhin Tergantung dari kalian ada di fase mana Ya kalau AI sih jawabnya simpel ya Dari student Kalau pelajar sampai kalian udah jauh lebih tua Dan punya tanggungan Punya keluarga dan punya anak Time itu gak begitu ngaruh sebenarnya Selama makin tua tuh kalian harus punya Social capital tuh yang makin bagus Karena yang makin tua Energi kalian sama kemampuan kalian Itu bakal ada batasnya Dan kenapa sekarang ini bisa dilakuin Ya basically kita udah tinggal di era digital Yang semua jauh lebih gampang diakses Belajarnya pun jadi gampang Langsung aja gue bocorin beberapa bisnisnya Ini jenis-jenis usaha yang gak butuh upfront capital atau biaya di depannya mahal, misalnya kalian mau buka restoran, bisnis laundry, toko kelontok, itu kan jenis-jenis ini bisnis yang harus ada upfront capital atau komitmen uang yang gede di depan.

Dan ini gue rutin dari yang menurut gue paling gampang, yang evolusinya paling cepat, sampai yang menurut gue paling susah, tapi paybacknya bisa jauh lebih gede dibanding bisnis-bisnis yang di awal. Kita masukin yang pertama, affiliate marketing yang kalau kalian bisa grow ini dengan baik, jadi affiliate agency. Affiliate marketing itu evolusi dari beberapa bisnis yang sebelumnya tuh rame banget. Kalau kalian tau, sebelumnya tuh ada reseller, habis itu dropshipper, habis itu white labeler, baru sekarang affiliate. Pokoknya dari evolusi bisnis-bisnis ini, makin kesini itu makin gak penuh all modal.

Bahkan bisa dibilang modalnya tuh nol. Kalau jaman-jaman dulu misalnya kalian mulai bisnis reseller ya, kalian tetap harus beli barangnya. Kalian harus punya gudangnya, kalian harus kirim-kirim barangnya.

Dropshipper baru mulai lebih gampang, tapi kalian harus cari dulu. Suppliernya nego dulu. Harus connect-in sistemnya untuk ordernya Nah affiliate ini yang sebenarnya lagi rame banget sekarang Yang gue gak bercanda dan gue gak bohong Cerita-cerita yang gue denger ibu-ibu atau emak-emak Yang jaman sekarang tuh banyak banget ikut course Kalo gabut di rumah mereka bikin-bikin video Terus jadi affiliater Dan penghasilannya 2-3 juta per bulan Bahkan ada yang sampe 10 juta per bulan Bahkan mami-mami yang paling legend The biggest mommy of all, mami Louis Scarlet Itu basically affiliate business Yang udah berkembang ke macem-macem ya Tapi awalnya kan mulai dari sana Jadi kenapa ini lagi rame banget?

Asal-usulnya sebenarnya ancaman pertama kali TikTok Inovasi social media ke check out prosesnya Yang akhirnya diikutin juga Dan bahkan sekarang lagi rame banget Shopee affiliate Nah gue bakal kasih tau beberapa tipsnya juga untuk mulai Karena enaknya dari affiliate ini Pertama marketnya lagi growing banget Both TikTok sama Shopee Itu kita bakal liat banyak banget akun-akun yang Bisa penghasilannya jutaan per bulan Gak punya produk Tapi mereka bisa ngejualin produk orang lain Tanpa lewatin step yang ambil-ambil susah Dan kuncinya sebenarnya di dua matrix ini Product and Commission Di dua platform yang gue udah sebutin tadi Ada semacam affiliate centernya Dimana kalau kalian udah daftar sebagai affiliate marketer, kalian bisa lihat semua produk-produk mana yang kalian bisa tempelin untuk kalian jual ke orang lain. Yang lagi rame, sekarang memang di bidang F&B, fashion, skincare, tiga itu yang sebenarnya lumayan top kategori untuk menjadikan affiliate. Tapi saran gue, kalian harus pilih produk yang menurut kalian sendiri, kalian bakal beli atau kalian pindah kalau misalnya kalian jual. Karena ini bakal nyambung ke cara kalian bikin distribusi produk itu. Untuk pilih produk yang bakal aku, saran gue pakai framework RPQ.

Yang pertama relevance, kira-kira produknya relevan gak sama audiensnya? Apalagi kalau kalian nanti yang bakal bikin konten, kalian udah tau jenis-jenis apa yang kalian bisa marketingin, kira-kira audiensnya siapa? Kocok gak kira-kira produk yang kalian jual untuk jenis-jenis konten yang kalian bakal bikin? Di samping itu produknya terkenal gak? Karena dia bukan ngaruhin ke conversion rate.

Baru yang kedua, pay atau product fit. Produk yang akan jual jelas gak manfaat yang mau dijual ke pembelinya? Pain points atau kayak penyakit apa dari customer yang pengen disolve dari penjualan produk ini?

Misalnya untuk cowok yang skincare, mayoritas cowok tuh males. Terus ada produk ini yang punya yang kodensu, skincare sama sunscreen. yang tinggal semprot doang, nah itu kalian harus analisa sendiri. Kira-kira fit nggak?

Sama relevan nggak sama konten yang kalian mau buat nanti? Dan terakhir, quality. Cek lagi semua angka review-reviewnya, testimoni, dan kalian harus kurasi ini sendiri.

Karena emang step satu dari mulai jadi affiliate adalah good product. Baru poin keduanya, good commission. Dan ini kalian nggak terlalu bisa banyak andil.

Ini tergantung dari sellernya. Jadi kalau kalian udah mau komit untuk bikin konten atau punya strategi marketing yang oke banget, tapi komisi produknya itu kecil banget, Worth it gak kalian keluarin semua effort itu? Cuma emang disini harus dipikirin kayak gini Komisi kecil belum tentu jelek Komisi gede belum tentu bagus juga Karena komisi kecil Biasanya sellernya tuh tau Oh gue gak perlu kasih komisi gede aja Orang pasti mau jual Karena produk gue pasti laku Dan komisi yang gede Biasanya produk-produk yang Mungkin notabene baru launching Dan lebih challenging untuk dijual Nah selanjutnya Kalau udah bisa pilih produk atau komisi Hal selanjutnya Is basically making content Dan making content zaman sekarang Udah beda sama dulu Makin banyak tools-tools Format-format yang kesannya Jauh lebih low effort Misalnya faceless video Gak perlu ada muka Bahkan video yang cuma Kayak gini bisa views-nya ratusan ribu, cuma poster sama benefit produknya. Yang gue pernah lihat dashboard juga, satu video bahkan bisa ngasihin 100 juta in commission. Yes, ada.

Ya, balik lagi, ini tuh masalah komitmen di frekuensi sama kualitas yang bakal kalian push. Dan enaknya, kalau misalnya kalian udah berhasil jadi affiliate marketer, kalian coba sendiri nih di waktu kalian. Pakailah tools-tools AI untuk copywriting, untuk editing.

Ekspansi selanjutnya, kalian jadikan affiliate agency. Nah enak ya pas udah jadi affiliate agency, kalian seorang diri misalnya bisa bikin 10 konten nih, bisa dapet affiliate 10 juta misalnya. Kalian bisa putar duit itu lagi untuk hire content creator lain, ya wajung-wajung ya bisnis modelnya bisa kayak expand.

Bahkan bukan cuma kalian nge-affiliate-in produk orang, tapi mungkin brand itu sendiri bakal hire kalian untuk jadi team creator mereka internal. Dan ini menurut gue masih early, masih banyak banget peluangnya untuk bisa make a lot of money dari affiliate. Yang nyambung ke bisnis kedua, yaitu yang gak akan mati dan gak akan kemana-mana adalah service-based business.

Yes, ini bisnis kedua yang mungkin kebutuhan modal human capital yang lebih gede. Kalian bukan jual produk, bukan jual usaha kalian, ya kalian jual jasa. Apa skill kalian yang kalian punya yang bisa bikin orang mau bayar karena itu ngebantu bisnisnya mereka.

Kalau nggak bisnis, hobi, dan sejenisnya gitu lah. Gue harus tetap mention ini lagi sih. Karena walaupun kesan yang boring, service-based business, itu bisa dibilang salah satu jenis bisnis yang gateway-nya itu paling luas.

Lo mulai dari service-based business, lo bakal bisa ngembangin ini kemana aja basically. Tergantung dari pendalaman skill-nya. Mau kalian nanti bikin brand, mau kalian bikin agency, mau kalian drop service, mau kalian jadi product consultant.

Jadi apapun tergantung dari skill-nya apa, expansenya itu masih bisa kemana-mana. Dan gue pernah bahas video-nya di sebelum ini. ini, tentang cari service yang saran gue masuk ke kategori ultra niche.

Karena di jaman digital, semua orang bisa cari klien dan skill apapun. Cuma nggak semua orang itu bisa targetin klien-klien yang mau bayar mahal karena mereka masuk kategori ultra niche. Yang kalian mungkin bisa tonton video ini nanti. Karena apa yang gue lakuin dulu di awal karir gue dengan modal hampir nol, ya basically gue bikinin website untuk klien-klien gue yaitu kenalan dosen gue.

Yang fast forward berapa tahun kemudian akhirnya ngebakalin gue untuk punya skill ngebangun startup, walaupun gagal berkali-kali, ngebangun ternak uang yang akhirnya sekarang ngebangun 7 Planner juga. So, bisa kemana-mana. Enaknya dari service-based business kayak gitu. Tapi kalau sektor-sektor yang gue rekomendasi sebenarnya, cari turunan ultra-nichenya dari creative services atau nggak sales and marketing.

Antara dua itu yang menurut gue bakal hot banget dan nggak bakal ke-disturb sama AI dalam waktu dekat. Cuma, mau kalian di bidang kreatif, misalnya di video editing, copywriting, design, kalian harus mulai aware sama tools-tools AI. Karena ekspektasinya untuk orang yang bisa ngelakuin service itu beda sekarang.

Mungkin nggak di Indonesia. Di luar negeri sih udah beda semua ya Cuma kalau di Indonesia Sooner or later tuh bakal ngejar Dan kalian harus bisa Pake tools-tools AI Untuk dalemin skill kreatif kalian Sedangkan kalau skill sales and marketing Kalian dalemin skill apapun itu Untuk bisa ningkatin penjualan dari bisnis orang Yaitu performance advertising Kewal specialist Live commerce Karena enaknya Ekspansi dari jenis service based business Gue pernah bahas di video yang ini Ya step by step orang make money Ujung-ujungnya bukan cuma masalah hard skill Tapi kalian harus jago negosiasi Yang kalau klien sebelumnya Bayar kalian berdasarkan waktu Atau effort yang kalian keluarin semakin expert kalian, klien akan lebih banyak bayar kalian berdasarkan impact yang kalian keluarin untuk bisnis itu misalnya kalau kalian berhasil naikin sales dari bisnis itu, misalnya 100 juta masa nggak boleh kalian minta 10 juta? analogi bodohnya kayak gitu dan ini menurut gue skalanya bisa sampai miliaran karena itu proyek terakhir yang gue close sebelum gue berhenti bisnis agency balik lagi, pas udah jago punya hard skillnya, kalian harus jago negosiasinya bisa ngejual berdasarkan impact yang kalian kasih, bukan cuma soal effortnya nah bisnis yang ketiga, yaitu product on demand Gue udah bahas sedikit nih bisnis satu, kayak evolusinya dari reseller, dropshipper, white laborer, sama affiliate marketer.

Tapi, problem utama dari affiliate marketer, mayoritas dari margin atau keuntungan yang kalian dapet dari menjual produk itu tuh nggak mungkin segede atau se-wow itu. Let's say 2%, 5%, 10%, mungkin 25%. Tapi kalau kalian bisa punya produk sendiri...

yang masuk kategori white labeling, itu kalian bisa dapat marginnya sampai 70%. Dan itu target yang sebenarnya gue incer. Bedanya white labeling sama produk on demand, kalau zaman dulu susah untuk white label produk-produk bagus, tapi kalian nggak bayar di depan.

Kecuali emang dia platform yang fokusnya ke dropshipping. Tapi sekarang gara-gara banyak seller dan banyak study case yang sukses, banyak banget produk white labeling. Oh iya, bagi yang belum tahu, white labeling itu ada manufacturer atau produsen yang siap jual produk mereka, tapi diubah total pakai logonya kalian, dan pakai kode. custom gambarnya kalian jadi kesannya itu produknya kalian pas nyampe ke customer dan itu kenapa kalian bisa set harganya sesuka kalian nah product on demand itu kalau kalian mau mulai white labeling tanpa modal cari jenis produk-produk yang udah di ekspektasi sama customer ada waktu pre-ordernya dan ini enaknya dari product on demand ya apalagi white labeling ekspansinya ini kalau ada winning product yang works banget dan marginnya bagus kalian bisa spin off jadi brand kalian sendiri yang disini kita omonginnya udah unlimited potensi pendapatan kalian jadi product on demand kalian gak perlu sibuk-sibuk bayar buat buat inventory karena banyak case-case yang sebenarnya di tiktok atau di shopee itu juga udah mulai rame dan salah satu yang sukses gua lihat jenis produk on demand yaitu bisnis ini kalian masih tau ada sempet ramenya custom sticker untuk InMoney atau Flash.

Mungkin kelihatannya remeh, tapi kalian lihat jumlah penjualannya. Bisa salah satu pemainnya, Ghetto Cards, bahkan bukan cuma ngejual di Indonesia, tapi mereka udah ekspor ke macam negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina. Yang gue lihat, mereka emang lebih fokus ke niche-nya yang anime.

Terus sebenarnya banyak niche-niche white label lain yang kalian bisa explore. Ya, pertama, balik lagi ke bisnis yang pertama, kalian harus bisa ngeriset produk. Mungkin itu contohnya kayak Essential Oil, Red Diffuser, Smart Mark, Custom Tumbler, atau buat corporate gift bahkan. Yang kita masuk ke bisnis terakhir.

Drop. drop servicing gue udah pernah bahas ini sebelumnya dan waktu itu gue di cancel karena kesannya kayak gue bilang kenapa lo jadi tanda kutip maklar tapi kok lo bisa untung yang lebih gede gue akan perkuat lagi argumen gue di video ini kalian tau harus punya mindset kayak gini ya sebelum gue jelasin tentang drop servicing kalau kalian punya skill yang nilainya 10 tapi komunikasi kalian itu nilainya 5 orang bakal ngeliat kalian sebagai skillnya 10 atau 5 jawabannya adalah mungkin mendekati ke 5 nah drop servicing itu sebenarnya gak Close gap yang ada di market Dalam dua cara Tapi gue jelasin dulu Drop servicing, buat yang nggak tahu, mungkin salah satu yang lebih susah juga karena kalian butuh social capital. Kalau bisa punya banyak kenalan, ini bagus lagi. Tapi sebenarnya kalian bisa solve problem ini dengan kemampuan digital marketing atau copywriting yang bagus. Jadi di luar sana akan selalu ada bisnis-bisnis atau orang yang butuh jasa.

Dan di satu sisi, sebenarnya sangat amat banyak dan nggak dikit orang yang bisa menyediakan jasa itu. Tapi realitanya, gap... antara dua ini itu tuh masih kacau banget.

Most of the time, orang yang nyari jasa nggak nemu penyedia jasa yang tepat. Apalagi karena mereka tuh mismatch soal strateginya. Contohnya, gue selalu kasih saran untuk yang mulai service-based business, mulai masuk ke ultra niche services.

Service yang spesialisasi dan kalau mau jualan pun, atau mau dimarketingin pun, jauh lebih bisa dapet klien dibanding kalian cari service-service yang mesh. Tapi kebanyakan dari service ultra niche ini, itu tuh turunan dari skill yang lebih met. Dan kebanyakan orang sampai sekarang fokus ke service-service yang mesh. Graphic Design Nah disini celahnya itu buat kalian drop servicers.

Kalau bisa posisi sendiri atau menjual spesifik ke segmen tertentu. Dan posisiin kalian yang sebagai ultra niche service provider. Kalian bakal lebih gampang cari klien. Dan bisa nge-outsource itu ke penyedia jasa yang sifatnya mass.

Yang realita dari marketnya. Mass services itu tuh lebih murah dibanding demandnya yaitu ultra niche services. Dan kalian bisa cari banyak di internet.

Misalnya designer logo untuk 500 ribu atau 1 juta. Tapi kalian nge-branding kalian spesialis di bidang medical dan healthcare. Walaupun baru mulai.

Tapi pengalaman kalian banyak disana Terus kalian jual Ya harganya mungkin 3 juta sampai 5 juta Tapi kalian brief special needs itu Ke penyedia jasanya Yang harganya 500 ribu Most likely mereka tetap bisa Deliver ultra niche services Bikin logo untuk perusahaan healthcare Misalnya begitu Makanya ini anaknya tuh gak perlu modal Tapi karena harus mulai lebih pinter Nge-connectin siapa yang harus di-connectin Dan percaya sama gue gapnya tuh masih luas banget bahkan kalau kalian mau mulai dari website-website freelancer atau kalian mulai ngeposting di LinkedIn atau bahkan cold call kalian cari bisnis-bisnis di Google Business intinya ya pinter-pinter jadi tanda kutip maklar Ya menurut gue gak salah Karena di teori bisnis Atau apapun yang sifatnya usaha Kalian tuh ngeserve yang namanya market gap Apapun yang kesannya masih ada jarak Antara supply dan demand Itu peluang kalian Kalau mau disamarai sih Itu sebenarnya 4 bisnis tanpa modal Atau usaha Atau side hustle Apapun itulah Yang kalian bisa mulai kapan aja Cuma karena gue tau video ini agak panjang Kalian so far paling tertarik yang mana? Kalau misalnya gue mau bedah lebih dalam lagi Salah satu dari 4 bisnis ini Intinya sih tetap butuh modal Cuma ya kalian sendiri harus bisa nilai ke diri sendiri Modal mana yang kalian mau dalemin Apa? Apakah tipe yang suka ngelobby, punya social capital, yaudah jadi drop servicer lah. Atau human capital, kalian mau main ngerti bikin konten, digital marketing, cobalah affiliate marketing. Atau tipe-tipe yang suka ngereset, atau suka ngedesain, atau bikin produk-produk yang lebih keren, cobalah product on demand.

Jadi tiap orang itu emang beda-beda. Kalian sendiri lebih cocok bisnis yang mana, atau kalian ngerasa ada ide lain, bisnis atau usaha yang menarik tanpa modal. Coba komen di bawah, and I guess I'll see you guys in the next video.

Bye-bye.