Overview
Kuliah ini membahas simulasi rangkaian operational amplifier (op-amp) menggunakan aplikasi Proteus, fokus pada dua konfigurasi utama: inverting dan non-inverting.
Simulasi Op-Amp dengan Proteus
- Komponen utama yang digunakan adalah IC LM741, resistor (R1, Rf), sumber tegangan, generator gelombang sinus, dan ground.
- Nilai resistor R1 tidak boleh lebih besar dari Rf.
- Tegangan power supply diatur menjadi +12V dan -12V.
- Generator sinus diatur pada amplitudo 0,8 dan frekuensi 1 Hz.
Konfigurasi Inverting
- Input sinyal diberikan ke kaki nomor 2 (inverting) op-amp.
- Output diambil dari kaki nomor 6.
- Ground dihubungkan ke kaki nomor 3.
- Hasil simulasi menunjukkan sinyal output gelombangnya berlawanan fasa (terbalik) dengan input dan mengalami penguatan.
Konfigurasi Non-Inverting
- Sinyal input diberikan ke kaki nomor 3 (non-inverting) op-amp.
- Ground dihubungkan ke kaki nomor 2.
- Hasil simulasi menunjukkan sinyal output sefasa (searah) dengan input dan juga mengalami penguatan.
Perbandingan Inverting & Non-Inverting
- Inverting: output berlawanan arah (invers) dengan input.
- Non-inverting: output searah (tidak invers) dengan input.
- Kedua konfigurasi dapat menghasilkan penguatan sinyal.
Key Terms & Definitions
- Operational Amplifier (Op-Amp) — Komponen elektronik yang memperkuat sinyal listrik.
- Inverting — Konfigurasi op-amp dengan input pada kaki inverting, menghasilkan output berlawanan fasa.
- Non-Inverting — Konfigurasi op-amp dengan input pada kaki non-inverting, menghasilkan output sefasa.
- LM741 — Jenis IC op-amp yang umum digunakan.
- Rf (Feedback Resistor) — Resistor yang dipasang pada jalur umpan balik op-amp.
Action Items / Next Steps
- Lakukan simulasi konfigurasi op-amp lain untuk memperdalam pemahaman.
- Pelajari lebih lanjut hubungan rasio resistor terhadap nilai penguatan (gain).