🔧

Simulasi Op-Amp di Proteus

Sep 9, 2025

Overview

Kuliah ini membahas simulasi rangkaian operational amplifier (op-amp) menggunakan aplikasi Proteus, fokus pada dua konfigurasi utama: inverting dan non-inverting.

Simulasi Op-Amp dengan Proteus

  • Komponen utama yang digunakan adalah IC LM741, resistor (R1, Rf), sumber tegangan, generator gelombang sinus, dan ground.
  • Nilai resistor R1 tidak boleh lebih besar dari Rf.
  • Tegangan power supply diatur menjadi +12V dan -12V.
  • Generator sinus diatur pada amplitudo 0,8 dan frekuensi 1 Hz.

Konfigurasi Inverting

  • Input sinyal diberikan ke kaki nomor 2 (inverting) op-amp.
  • Output diambil dari kaki nomor 6.
  • Ground dihubungkan ke kaki nomor 3.
  • Hasil simulasi menunjukkan sinyal output gelombangnya berlawanan fasa (terbalik) dengan input dan mengalami penguatan.

Konfigurasi Non-Inverting

  • Sinyal input diberikan ke kaki nomor 3 (non-inverting) op-amp.
  • Ground dihubungkan ke kaki nomor 2.
  • Hasil simulasi menunjukkan sinyal output sefasa (searah) dengan input dan juga mengalami penguatan.

Perbandingan Inverting & Non-Inverting

  • Inverting: output berlawanan arah (invers) dengan input.
  • Non-inverting: output searah (tidak invers) dengan input.
  • Kedua konfigurasi dapat menghasilkan penguatan sinyal.

Key Terms & Definitions

  • Operational Amplifier (Op-Amp) — Komponen elektronik yang memperkuat sinyal listrik.
  • Inverting — Konfigurasi op-amp dengan input pada kaki inverting, menghasilkan output berlawanan fasa.
  • Non-Inverting — Konfigurasi op-amp dengan input pada kaki non-inverting, menghasilkan output sefasa.
  • LM741 — Jenis IC op-amp yang umum digunakan.
  • Rf (Feedback Resistor) — Resistor yang dipasang pada jalur umpan balik op-amp.

Action Items / Next Steps

  • Lakukan simulasi konfigurasi op-amp lain untuk memperdalam pemahaman.
  • Pelajari lebih lanjut hubungan rasio resistor terhadap nilai penguatan (gain).