Transcript for:
Tipuan Militer di Perang Dunia Kedua

Pada tanggal 30 April di tahun 1943, mengah perang dunia kedua, ada seorang nelayan menemukan sesosok tubuh yang sudah membusuk parah dan mengambang di air dilepas pantai Huelva di Spanyol Barat Daya. Martin itu adalah seorang pria dewasa yang mengenakan jas panjang, seragam, dan sepatu bot dengan tas kerja hitam dirantai di pinggangnya. Dompetnya mengidentifikasi dia sebagai Mayor William Martin dari Royal Martin. Ditas kerjanya terlihat berisi rahasia militer Inggris dan Amerika.

Perang Dunia Kedua ternyata tidak hanya tentang adu kekuatan senjata antara sekutu dan poros di medan pertempuran. Kecerdasan para penyusun strategi juga sedang beradu dalam perang ini, sehingga memunculkan strategi-strategi brilian untuk mengecopiak lawan. Keberhasilan mengecopiak lawan sangat berguna untuk menjamin keberhasilan serangan, terutama ketika menghadapi kekuatan musuh yang lebih besar. Strategi pengeco juga berguna dalam posisi bertahan untuk meminimalkan kerusakan akibat serangan lawan. Di video kali ini, kita akan membahas suatu tipuan modern paling canggih yang terjadi pada Perang Dunia Kedua.

Tipuan ini bahkan mengalahkan tipuan kuda Troya, dan tipuan yang berhasil ini mengubah jalan sejarah pada Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1940-an, di awal Perang Dunia Kedua, Jerman terlihat seperti tidak terkalahkan. Sepanjang daratan Eropa hampir bisa ditaklukkan oleh pasukan Nazi Jerman. Pasukan Jerman jauh-jauh hari memang sudah mempersiapkan peperangan, maka tidak heran pasukan Jerman terlihat lebih terlatih dibandingkan pasukan-pasukan dari negara Eropa lainnya, bahkan Amerika.

Jerman memiliki perlengkapan yang lebih baik dan memiliki tujuan yang sama dalam hal turun ke medan perang dengan ideologi fasisnya. Tetapi memasuki 4 tahun peperangan, Jerman mulai melihatkan kelemahannya. Jerman seperti yang tercatat dalam banyak catatan sejarah, bukanlah negara yang kayakan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhannya dalam berperang. Dalam hal ini, Jerman sebagai negara yang memulai perang dan hendak menjadi pemenang tentu memerlukan besi, minyak, karet, dan makanan untuk kebutuhannya dalam perang panjang. Namun sekali lagi, Jerman bukanlah negara yang besar.

Jadi untuk kebutuhannya, Jerman harus mengimpor semua kebutuhan perangnya dari negara-negara lain yang telah dikuasainya. Hal ini yang dilihat sebagai titik kelemahan Jerman. Sebab, jika pasukan sekutu dapat mengganggu jalur pasukan Jerman, tentu. Jerman tidak lagi mempunyai kemampuan dan daya untuk berperang dan otomatis perang dunia akan bisa dengan cepat selesai.

Tetapi, ini hanya ada dalam teori perang dan jelas teori tidak semudah pengaplikasiannya. Sebab sekali pasukan sekutu hendak merebut satu inci tanah yang dikuasai Jerman, angkatan darat Jerman dengan sigap dan cepat akan membentengin dan menggagalkan apa yang diricanakan sekutu. Dan lebih daripada itu, pasukan Jerman dalam pertahanannya sekalipun tetap mampu membuat sekutu mendapatkan kerugian besar. Sampai akhirnya pada akhir tahun 1942, setelah pasukan sekutu sukses memukul pasukan Jerman dalam kampanye pemberantasannya dalam kampanye Afrika Utara, para jenderal dari pasukan sekutu berpikir untuk langkah besar selanjutnya.

Para jurutaktik Inggris menyadari, meski kekuatan sekutu bisa membalikan keadaan dengan pasukan poros Jerman, tetapi invasi dari daratan Inggris belum bisa dilaksanakan hingga tahun 1944. Dalam pertemuan konferensi Teheran, pada tanggal 28 September sampai 1 Desember, Di tahun 1943, Perdana Inggris Winston Churchill mengusulkan agar pasukan sekutu di Afrika Utara digunakan untuk menyerang wilayah Eropa yang disebut Churchill sebagai soft underbelly atau titik paling lemah dan potensial untuk bisa merebut Eropa kembali. Dalam sarannya itu Churchill menyebutkan bahwa ada dua target kunci yang bisa diserang pasukan sekutu. Pertama adalah Pulau Sicilia sekaligus untuk mengontrol lalu lintas laut tengah dalam persiapan invasi ke Italia. Pilihan kedua adalah Yunani. dan semenanjung Balkan untuk menjepit pasukan Jerman di antara pasukan sekutu dan tentara Soviet.

Namun apa yang disarankan oleh Churchill ditentang keras oleh Presiden Amerika saat itu, yaitu Theodore Roosevelt, dan dari pertentangannya itu, terjadilah perdebatan yang hebat dalam memutuskan strategi penyerangan sekutu untuk mengalahkan Jerman. Dalam bukunya, Petrus Canisius yang berjudul Perang Eropa Jelit II, di sana disebutkan bagaimana perdebatan itu terjadi, yang didiawali dari penolakan Churchill terhadap rencana Amerika. yang ingin menyerang Hitler tepat di mukanya.

Maksudnya, dari menyerang Hitler tepat di mukanya adalah agar pasukan sekutu langsung masuk dari Perancis dan langsung ke jantung pertahanan Jerman. Dalam menentukan pilihannya ini, sebenarnya Roosevelt memberikan pilihan yang cukup masuk akal. Sebab Amerika pada saat itu tengah habis-habisan juga berperang melawan Jepang di Medan Pasifik.

Dengan mendarat di Perancis, jalur menuju Berlin tidak sejauh jika mendarat di Italia yang disarankan oleh Churchill. Namun, dalam buku... Kunya juga Petrus Canisius menuliskan bahwa Amerika dalam pemilihan strateginya menunjukkan egonya juga.

Karena Amerika sebelumnya sudah mengalah saat operasi Obor yang terjadi pada tanggal 8 sampai 16 November di tahun 1942 di Afrika Utara. Maka tidak heran ketika Perancis dilihat sebagai pertahanannya Jerman yang terkuat, Amerika tetap ngotot untuk maju melalui Atlantic Wall dan langsung melakukan penyerangan besar ke Jerman. Di sisi yang lain, Churchill tetap menginginkan pasukan sekutu menyerang pasukan Jerman melalui Italia. dan bergerak ke utara menuju Berlin.

Namun pemikiran Churchill ini pun tetap memiliki maksud perhitungan geopolitik, karena Churchill merasa jika sekutu menyerang melalui Italia, dan berhasil membalikan keadaan dan memenangkan Perang Dunia Kedua, maka kedepannya, Eropa Timur tidak hanya dikuasai oleh Soviet dan Inggris kebagian dalam menguasai jalur Eropa bagian Timur. Terlepas dari itu, kita bisa melihat perdebatan Churchill dan Roosevelt ini mengindikasi perbedaan mentalitas kedua negara dalam membaca peperangan melawan Adolf Hitler dan Benitoito Mussolini. Namun di luar perdebatan itu, akhirnya konferensi membuat keputusan yang cenderung mendukung usulan Roosevelt, yaitu pasukan gabungan sekutu langsung menyerang melalui pantai barat Perancis.

Namun pada konferensi Casablanca yang digelar pada tanggal 14-24 Januari 1943, para pemimpin pasukan sekutu juga sepakat untuk menyerang Sicilia, namun dengan skala pasukan gabungan yang kecil. Perlu diketahui sebelumnya, penyerbuan di pantai barat Perancis yang dikuasai Nazi Jerman Yang dikenal dengan kisah D-Day itu lebih dikenal dan populer karena sifatnya yang heroik dan mematikan karena pasukan gabungan sekutu memusatkan kekuatannya di sini. Ini juga menjadi alasan kenapa kisah D-Day menjadi latar banyak film Hollywood.

Sebutlah seperti Saving Private Ryan atau Bank of Brothers. Dan jika kita perhatikan lebih detail tentang sejarah Perang Dunia II, pasti akan selalu berfokus pada serangan sekutu di dua medan. Yaitu pada Perang Eropa yang diawali dari pendaratan tentara sekutu di sepanjang pantai Perancis pada bulan Juni di tahun 1944. dan Perang Pasifik di Kepulauan Asia Tenggara.

Dan oleh karena keberfokusannya pada dua penyerangan itu, maka pendaratan tentara sekutu di pantai selatan Eropa, yani Italia, nyaris luput dari perhatian. Padahal, pada operasi di Italia inilah titik kunci yang membuat Nazi kelapakan dan turun ke percayaannya dalam menguasai perang. Dan pada pendaratan di Italia ini juga lah, kemudian dikenal seorang prajurit yang berjasa sangat besar dan menjadi kisah kuda Troya di era modern. Namanya adalah Mayor William Martin. Dia bukan siapa-siapa.

Hanya sesosok mayat yang diangkat sebagai perwira militer Inggris. Tugasnya hanya satu, menyesatkan informasi untuk Nazi Jerman dan Intelijen Italia. Di awal-awal tahun 1943, saat Jerman sudah mendapati kekalahan di beberapa medan perang, Jerman tahu bahwa pasukan sekutu akan menyerang dengan kekuatan besar.

Namun waktu dan tempatnya masih belum diketahui oleh para intelijen Jerman. Di sisi lain, Adolf Hitler, matahawatir pasukan sekutu akan menyerang semenanjung Balkan yang menjadi sumber bahan mentah bagi keperluan perang Jerman. Dari Balkan, Jerman mendapatkan tembaga, bauksin, krom, hingga minyak mentah yang amat berharga bagi kelangsungan ambisi perang Hitler.

Pasukan sekutu mengetahui kekhawatiran pemimpin Nazi itu dan kemudian menggelar operasi Berkley yang ditujukan sebagai pengali untuk bisa mengelabui Wehrmacht. Sehingga militer Jerman benar-benar berpikir pasukan sekutu akan menginvasi Balkan sehingga tidak mengawasi ketat Sicilia. Tetapi dinas rahasia Nazi Jerman yang bernama Abue kala itu sangat tahu akan pergerakan semua tentara sekutu.

Pasukan intelijen Jerman ini selalu mengikuti gerak-gerik kemana sekutu akan menyerang. Maka untuk mendukung operasi pengalian ini, sekutu mendirikan markas besar di Cairo Mesir dan membentuk kesatuan fiktif tentara ke-12 yang terdiri dari 12 divisi tempur. Selain itu, pihak sekutu juga membuat komunikasi palsu yang seolah-olah menegaskan bahwa tentara ke-12 benar-benar tengah mempersiapkan diri untuk menginvasi Balkan.

Sementara markas besar sekutu untuk invasi ke Sicilia yang berada di Tunisia dipaksa sebisa mungkin mengurangi komunikasi radio dan berusaha menggunakan jalur telepon reguler. Kemudian, manuver-manuver militer mulai diciptakan di Syria dengan melibatkan banyak tank dan kendaraan tempur. dan menempur palsu untuk menipu para mata-mata. Untuk semakin meyakinkan Jerman bahwa bahkan memang menjadi incaran, kelompok pemberontak Yunani I.L.I.S. menggelar Animals Operation untuk menyabutasi jaringan komunikasi Jerman sepanjang bulan Juni sampai bulan Juli di tahun 1943. Bersama dengan operasi Berkeley, para intelijen Inggris sendiri mulai merencanakan ide yang bisa menjadi pemicu peperangan bisa dapat segera dimenangkan dan salah satunya adalah harus mengelabui Jerman dalam hal strategi perang. Intelijen angkat perwira angkatan laut Inggris yang dipimpin oleh sebuah kelompok yang disebut Komit 20 memutuskan untuk mengambil resiko untuk merencanakan operasi penyesatan yang akan dipakai.

Dua orang yang ditugaskan untuk melakukan tipu muslihat beresiko tinggi ini adalah seorang perwira angkatan udara Inggris yang berubah menjadi mata-mata bernama Chamley Chamley dan Ewan Montague, bekas seorang pengacara tenar yang diam-diam bekerja untuk Departemen Intelijen Angkatan Laut Inggris. Chon Lee ketika ditujuk untuk melanjutkan operasi tipuannya ini langsung teringat pada awal masa perangnya dan langsung mengingat sebuah memo rahasia yang dibagikan kepada seluruh intelijen pada awal-awal perang dunia. Memo itu dikenal sebagai Throat Memo atau Memo Ikan Throat. Penamaan memo yang unik itu karena penulisannya membandingkan kecerdasan intelijen dengan memancing ikan throat. Throat Memo mencantumkan 51 ide spesifik untuk membodohi orang Jerman.

Daftarnya cukup aneh dan termasuk menjatuhkan bola menyala dalam gelap ke dalam air. untuk menarik kapal selam. Ada satu tentang kapal harta karun palsu dan ada satu lagi tentang ban peledak yang disamarkan sebagai makanan.

Tetapi, gagasan paling gila dalam Throat Memo ada pada nomor 28 dan itu melibatkan pemuatan mengangkat mayat dengan dokumen palsu lalu menjatuhkan mayat itu dari pesawat di balik garis musuh. Untuk tambahan informasi, meski Throat Memo secara resmi ditulis oleh laksamana Buddha John Godfrey, tetapi Throat Memo sebenarnya ditulis oleh asisten Godfrey. Dia adalah Lieutenant Commandant Ian Fleming.

Dan dialah yang menciptakan agent terkenal dengan nama James Bond. Baik Chomley maupun Montague tahu meski ide pada nomor 28 di dalam trot memo tentang mayat itu adalah sebuah ide gila dan di luar nalar manusia. Tapi mereka percaya bahwa kunci dari seluruh operasi ini bisa berhasil jika itu dikerjakan dengan penciptaan mayat yang meyakinkan dan sempurna. Sebab jika pihak Jerman tidak percaya bahwa mayat yang ditemukan adalah tentara sungguhan, maka semuanya berakhir. Namun, alih-alih membuat kapal karam, Mereka mengarang cerita tentang kecelakaan pesawat dan seorang perwira Inggris yang tewas yang akan terdampar sambil membawa tas kerja yang tampak penting.

Maka dengan segera, Klomli mengusulkan penggunaan sebuah mayat dengan paru-paru yang terisi air untuk dihanyutkan ke pesisir Eropa. Dan pada mayat itu akan disisipkan sejumlah dokumen rencana serangan palsu yang diharapkan jatuh ke tangan intelijen Jerman untuk mengalihkan perhatian militer Nazi Jerman. Para petinggi sekutu menerima usulan itu.

dan kemudian mengirimkan perwakilan dinas intelijen M16, Mayor Frank Foley, mengembangkan dan mematangkan rencana. Setelah semua idenya matang, Montague lalu menemui seorang alih kedokteran berpengalaman, Sir Bernard Spilsbury, untuk mencari mayat yang cocok dan hal-hal yang harus diantisipasi untuk mengelobui para alih kedokteran di Spanyol. Sebab dalam rencananya, mayat itu nantinya akan dihanyutkan ke pesisir Spanyol. Mengapa Spanyol yang dipilih?

Karena Spanyol adalah negara yang ideal untuk menemukan mayat tersebut. Meski Spanyol netral yang tidak ikut serta dalam perang dunia, namun semua tahu bagaimana hubungan baik dan komunikasi yang erat antara General Francis dengan Hitler dan Mussolini. Jadi ketika ada rahasia militer sekutu terdampar di pesisir Spanyol, ada kemungkinan besar rahasia militer itu akan sampai juga ke tangan agent-agent intelijen Jerman yang banyak tersebar di Spanyol. Karena Montague meminta saran Sir Bernard, akhirnya Sir Bernard mengatakan, orang yang tewas akibat kecelakaan pesawat biasanya lebih karena shock, bukan akibat tenggelam.

sehingga tidak diperlukan mayat dengan paru-paru yang penuh dari isi air. Sir Bernard menambahkan, mayat itu juga harus memiliki tanda-tanda penyebab kematian lainnya. Montague kemudian membicarakan kemungkinan untuk mendapatkan mayat dengan sahabatnya Coronel, Benitotley Purchase, seorang pekerja medis di London Utara. Namun di sini, Benitotley dari awal sudah mengatakan bahwa akan sulit untuk mendapatkan mayat sesuai kriteria yang diajukan terutama dalam kelegalan karena harus mendapatkan perizinan dari keluarga mayat.

Namun meski demikian, Purchase tetap berjanji. akan mencari mayat yang bisa digunakan, terutama yang tidak memiliki keluarga, yang akan mempersulit keadaan. Pada tanggal 26 Januari 1943, akhirnya Purchase menghubungi Montague dan mengabarkan bahwa dirinya kemungkinan telah mendapatkan mayat yang tepat.

Mayat itu diakini bernama General Michael, seorang gelandangan yang tewas akibat menyantap racun tikus. Purchase meyakinkan Montague bahwa racun dalam jumlah kecil tidak akan terdeteksi dalam tubuh yang beberapa hari mengapung di lautan. Setelah mendapat kabar itu, Kemudian Montague kemudian memeriksa mayat itu, tetapi kurang puas karena wajah Michael tidak memiliki tampang perwiran. Menurut Montague, mayat Michael hanya pantas menjadi petugas administrasi kantoran dan hal ini bisa menimbulkan kecerigaan agent-agent Jerman.

Tetapi karena mendapatkan mayat sangat sulit, akhirnya mau tidak mau Montague tetap mengiyakan dan Purchase pun kemudian menyimpan mayat Michael itu di dalam lemari pendingin bersuhu minus 4 derajat Celcius. Purchase dalam hal ini memperingatkan bahwa mayat Michael harus digunakan paling lama dalam waktu 3 bulan. Karena jika lebih lama lagi, akan membusuk dan tidak akan bermanfaat. General Michael dalam buku Benito McIntyre yang berjudul Operation Minesmith menyebutkan bahwa Michael ditemukan di sebuah gudang di King's Cross London dengan menyatakan laporan pemeriksaan mayat yang menyatakan meninggal karena mengakhiri hidup dengan meminum racun tikus. Tapi McIntyre sendiri percaya bahwa Michael bukanlah meninggal karena mengakhiri hidup, tetapi Michael sebagai orang yang melarikan diri dari kemiskinan yang luar biasa.

Selama depresi besar di kampung halamannya di London dan karena sangat laparnya sehingga ia tidak sengaja memakan roti beracun yang mana adalah umpan untuk tiga. Setelah mendapatkan mayatnya, Montague dan Chamley mulai menciptakan latar belakang dan karakter fiktif bagi mayat itu. Chamley dan Montague mulai mengerjakan rincian yang mereka yakini akan membuat tipuan itu lebih dipercaya oleh pihak Jerman.

Akhirnya dipilihlah nama Mayor William Martin, nama keluarga yang umum di Royal Martin. Selain itu nama Martin dipilih karena banyak perwira marinir Inggris bernama sama, sehingga akan mempersulit upaya pelacakan. Martin juga disebut bekerja di bawah otorita kementerian angkatan laut Inggris sehingga bisa dipastikan semua hal mengenai kematiannya akan dikirim ke divisi intelijen angkatan laut. Selain itu seragam marinir Inggris mudah diperoleh dan biasanya ada dua dalam ukuran standar sehingga memudahkan untuk dikenakan kepada mayat Michael.

Sementara pangkat mayor dipilih agar Martin terkesan sebagai perwira yang cukup senior yang dipercaya membawa dokumen penting. Untuk menghindari seragam tersebut terlihat baru, Chomley kemudian memakainya selama 3 bulan penuh. untuk semakin menghidupkan karakter Mayor Martin.

Disiapkan juga sejumlah benda-benda pribadi yang disebut sebagai pocket leader, atau sisa-sisa kehidupan nyata yang diantaranya catatan dari manajer banknya yang mengatakan bahwa William telah menarik uang melebih saldo rekeningnya, rokok, korek api, potongan tiket, dan struk dari bioskop dari klub malam London. Dan untuk sentuhan pribadi, ada dua surat cinta dari tunangannya, PAM, yang bekerja di Kementerian Pertahanan Inggris di London beserta fotonya, yang sebenarnya adalah foto seorang petugas M15 bernama James Lisley, dan kwetansi pembelian cincin pertunangan dari toko perhiasan di Bond Street. Hal yang mengesankan dari strategi ini, Montague berulang kali membuka dan menutup surat cinta itu, dan berkali-kali menggosokkannya dengan pakaian, supaya surat itu agak lecak dengan tujuan agar intelijen Jerman percaya, bahwa surat tersebut sering dibaca.

Beberapa hal lain yang disiapkan antara lain surat pribadi dari ayah Martin, pesan dari Light's Bank, kartu identitas militer, dan beberapa hal kecil lainnya. Untuk semakin meyakinkan bahwa mayat itu adalah seorang tentara, Montague mencari seseorang yang mirip dengan Mayor Martin. Dan setelah Montague menemukan seseorang yang mirip dengan sang mayat, ia kemudian memakai pakaian lengkap perwira. dan foto itu kemudian disimpan juga sebagai identitas Mayor Martin.

Selain itu, Mait juga meminta pada ilmuwan dinas intelijen dalam negeri Inggris untuk mempersiapkan sejumlah tinta yang bisa bertahan lama di dalam air. Setelah semua detail soal Mayor Martin siap, kini hal terpenting adalah dokumen palsu yang harus diselipkan pada mayat Mayor Martin yang berisi detail rencana invasi pasukan sekutu ke Balkan. Di dalam dokumen itu akan disebut beberapa target termasuk disebut pula nama Pulau Sicilia sebagai pengali. Ada dua amplop tertutup yang nanti akan dibawa Mayor Martin.

Pertama adalah sebuah surat pribadi dari Lieutenant General Sir Ochibat Nye, wakil komandan Imperial General Staff yang berkedudukan di London dan ditujukan kepada General Harold Alexander. Kemudian pasokan gabungan Inggris-Amerika ke-18 yang berkedudukan di Al-Jazeera dan Tunisia yang seluruhnya berada di bawah komando General Eisenhower. Surat legend Nye itu juga berisi sejumlah informasi terkait operasi Brimstone yang tujuannya tidak dijelaskan.

tetapi menyinggung soal rencana pasukan sekutu menyerang pulau Sardinia. Namun, agar pasukan Jerman dan Italia tertipu, pasukan sekutu membuat seolah-olah penyerangan akan bergerak menuju pulau Sisilia. Surat kedua memperkenalkan Mayor Martin sebagai pakar pendaratan amfibi dan menyertakan lelucon konyol tentang ikan sarden. Klomli dan Montague berharap lelucon itu ditafsirkan sebagai referensi terselubung ke pulau Sardinia, petunjuk palsu lain bagi Jerman.

Setelah semua siap, pada bulan April di tahun 1943, mayat Mayor Martin yang sudah 3 bulan berada di dalam lemari pendingin, akhirnya dipindahkan ke dalam kontainer berisi es kering untuk perjalanan dari Inggris ke Skotlandia. Kontainer berisi es kering itu berada di dalam lemari pendingin, berfungsi untuk memperlambat proses pembusukan dan membantu menjaga kerahsiaan. Montague dan Chamley kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan semalam agar tidak terlihat.

Namun Inggris pada saat itu tengah berada di bawah pemadaman listrik yang ketat, yang bertujuan untuk menghindari pembuatan. yang dilakukan oleh Jerman. Dan karena pemadaman ketat itu setiap malam di seluruh kota Inggris menjadi gelap, dan untuk menghindari pengintai Jerman, lampu depan kedaran yang membawa Montague dan Chomley dan mayat itu ditutup, yang memasak kendaraan itu harus bergerak dengan kecepatan tinggi. Dan untuk ini, seorang bekas pengemudi mobil balap sebelum perang bernama Jack Horsfall telah direkrut oleh intelijen Inggris untuk mengantarkan mereka dari London ke Skotlandia. Sesampainya di Skotlandia, Montague dan Chomley telah ditunggu oleh kapal selam HMS Syraf yang nantinya Ia akan mengantarkan mayat itu ke dekat pelabuhan Huelva, Spanyol.

Sebelum dikeluarkan, di pergelangan tangan mayat itu terikat sebuah tas dengan tulisan, pribadi dan amat rahasia, yang berisi rencana invasi sekutu ke Yunani dan Balkan. Saat dimasukkan ke kapal, mayat itu dimasukkan ke wadah besar yang diberi label instrumen optik, dan pada diniari tanggal 30 April 1943, Kul kapal melakukan upacara pemakaman singkat untuk Mayor Martin sebelum mayat itu dihanyutkan. Kapal Selam HMS... Searaf juga diposisikan sedemikian rupa, sehingga baling-balingnya dapat mendorong mait itu ke arah pantai lebih dari 1 mil. Setelah sesuai dengan posisi yang diinginkan, mesin kapal itu dinyalakan dan tugas terakhir mereka adalah menenggelamkan kapal.

Tetapi rintangan yang paling besar dalam menenggelamkan kapal adalah menenggelamkan kapal. akan kapal ada pada cara bagaimana agar kapal itu bisa tenggelam jika dilakukan dengan cara ditembak ini akan menjadi masalah karena peti mati yang membawa mayat Mayor Martin itu akan penuh dengan lubang peluru saat nanti terdampar di pantai maka untuk Untuk seperti terlihat nyata seorang anggota kapal itu memutuskan untuk meledakannya. Dan pada pukul 4 lewat 15 menit para kru kapal mengirim pesan Min Smith selesai. Pada pukul 9 lewat 30 menit pada tanggal 30 April tahun 1943 hanya mayat Mayor Martin ditemukan seorang nelayan lokal. Dan nelayan itu langsung menghubungi militer Spanyol di Huelva yang lalu menyerahkannya kepada Hakim Angkatan Laut Spanyol.

Pemerintah Spanyol kemudian mengabarkan penemuan jenazah itu kepada wakil konsul Inggris yang bernama Francis Hasselden. dan Heseldon kemudian langsung melaporkan penemuan mayat itu ke London. Pemerintah Spanyol saat itu menawarkan tas kerja dan isinya kepada Heseldon.

Namun Heseldon menolak, meminta agar penyerahan dilakukan melalui jalur formal. Kemudian sebuah komunikasi diplomatik yang sudah disiapkan jauh-jauh hari dilakukan antara Heseldon dan atasannya di London. Selama waktu itu, pejabat militer Inggris mengirim perintah panik ke konsultan Inggris di Spanyol untuk mengambil koper itu sebelum isinya yang sangat rahasia jatuh ke tangan musuh.

Pesan-pesan itu dikirim menggunakan metode enskripsi yang mereka... ketahu dapat dipecahkan oleh Jerman. Inggris tahu komunikasi rahasia itu pasti akan dipantau dan akhirnya komunikasi itu benar-benar bisa dipecahkan oleh intelijen Jerman. Namun sekali lagi, hal ini adalah bagian dari rencana agar Jerman semakin yakin koper yang ditemukan bersama mait perwira Inggris itu sangatlah penting.

Pada tengah hari di tanggal 1 Mei di tahun 1943, otopsi digelar dan otopsi itu dihadiri Hasselden yang ditugaskan untuk mencari cara mengurangi kemungkinan dokter Spanyol untuk melakukan otopsi yang mendetail yang nantinya akan mengetahui. Taui bahwa mayat tersebut sudah berusia 3 bulan. Setelah otopsi telah lama dilakukan, Hasselden akhirnya melancarkan siasatnya dengan mengatakan karena hari itu amat panas dan mayat yang sudah mulai berbau busuk itu mengganggu penciuman.

Hasselden pun kemudian mengusulkan agar otopsi dihentikan dan segera makan siang. Para dokter Spanyol pun setuju dan sertifikat kematian Meyer William ditanda tangani dengan penyebab kematian adalah tak bisa bernafas karena tenggelam. Pada keesokan harinya, di tanggal 2 Mei di tahun 1943, pemerintah Spanyol mengadakan pemakaman pada Mayor Martin dengan prosesi militer di pemakaman Muesra Senora Huelva. Sementara itu, dokumen yang dibawa Mayor Martin tetap ditahan Angkatan Laut Spanyol meski mendapat tekanan dari Abue, intelijen militer Jerman. Pada tanggal 5 Mei, kopar itu dikirim ke Markas Angkatan Laut Spanyol di San Fernando sebelum diteruskan ke Madrid.

Di Madrid, dokumen ini menarik perhatian salah seorang ejen senior Abue di Spanyol bernama Chamley Eric Colental. Colental kemudian meminta izin laksana William Canisius, kepala... Kepala Abue agar diperbolehkan membujuk pemerintah Spanyol untuk menyerahkan dokumen itu.

Mendapatkan permintaan dari Jerman, Spanyol kemudian mengeluarkan dokumen yang masih basah itu dari amplop, mengeringkannya, memasukkannya kembali ke amplop, lalu menyerahkan kepada Jerman pada tanggal 8 Mei di tahun 1943. Para intelijen Jerman membuka dokumen-dokumen itu dengan sebuah betang logam tipis yang dimasukkan ke dalam amplop. Dokumen-dokumen kemudian dililitkan di sekelilingnya dan meluncur keluar melalui celah. Tanpa merusak segel amplop, apa yang ditemukan?

dan petugas itu sangat mencengangkan. Howard Martin adalah seorang kurir yang membawa surat pribadi dari Lieutenant General Al-Jabagny, wakil kepala staf umum kekaisaran di London, kepada General Harold Alexander, perwira senior Inggris di bawah Eisenhower di Tunisia. Suratnya menjabarkan apa niat sekutu di Eropa Selatan. Pasukan Amerika dan Inggris berencana untuk menyeberangi Mediterania dari posisi mereka di Afrika Utara, dan melancarkan serangan ke Yunani dan Sardenia yang dikuasai oleh Jerman. Tiga hari kemudian, tepatnya pada tahun 1936, Pada tanggal 11 Mei, koper beserta isinya yang telah dilihat oleh Hitler itu kemudian dikembalikan pemerintah Spanyol kepada Inggris lewat wakil konsul Hasselden yang kemudian langsung mengirimkannya ke London.

Di London setelah diteliti secara seksama, diakini Jerman sudah membuka dan melihat semua dokumen itu. Bukti paling kuat muncul pada tanggal 14 Mei ketika komunikasi Jerman berhasil dipecahkan oleh pemecah kode Edingbach di Bladley Park pada tanggal 14 Mei 1943. Laksamana Kaldonitz bertemu dengan Hitler untuk membicarakan kunjungan Donitz ke Italia untuk bertemu dengan Hitler. Benitoito Mussolini.

Dalam pertemuannya dengan Mussolini, Donitz mengatakan Hitler tidak setuju dengan pandangan pemimpin Italia itu bahwa sekutu akan menginvasi Sicilia. Hitler meminta agar Mussolini mempertahankan Yunani, Sardinia, dan Corsica dengan segala cara. Kekuatan Jerman di tiga lokasi itu juga ditingkatkan dan dua divisi panzer yang berjumlah 90 ribu tentara dipindahkan dari front timur menuju Balkan. Sedangkan kapal-kapal torpedo Jerman juga dipindahkan dari Sicilia ke Yunani. Ditambah tujuh divisi tentara Jerman pun dipindahkan dari Italia ke Yunani, Balkan, dan Serb.

Ketika intelijen Inggris mengetahui rencana baru Hitler, mereka mengirim telegram ucapan selamat kepada Churchill. Dan dalam pesan itu tertulis, daging cincang ditelan mentah-mentah oleh orang yang tepat dan dari informasi terbaik mereka tampaknya akan menindak lanjutinya. Pada tanggal 15 Mei di tahun 1943, mayat Mayor Martin sudah kembali ke Inggris. Saat dikembalikan, dokumen-dokumen itu memang masih dalam keadaan segal. Namun ketika diperhatikan betul-betul, surat yang awalnya memiliki satu lipatan, kini sudah ada dua lipatan.

artinya surat ini sudah dibaca pihak Spanyol berikut juga Jerman maupun Italia tentu juga sudah tahu isinya pada akhirnya jelang invasi ke Pulau Sesilia pasukan Jerman dan Italia malah sibuk memindahkan seluruh pertahanannya ke Pulau Sardinia bahkan ketika Inggris menyiapkan penyerbuan begitu mencolok para perwira Jerman dan Italia masih yakin bahwa itu semua hanya tipu muslihat setelah itu yang terjadi adalah catatan sejarah karena pada tanggal 9 Juli tahun 1943 lebih dari 150.000 pasukan Jerman dan Italia menemukan kemampuan mengejar Jerman dan pasukan sekutu dibawah komandok Inggris dan Amerika menyebut pantai Sicilia yang kurang terlindungi dengan perlawanan yang tidak terlalu berarti. Seorang sejarawan intelijen Inggris terkemuka selama Perang Dunia II menyebut operasi Minskman sebagai operasi penipuan tunggal yang paling terkenal dan mungkin paling sukses di seluruh perang. Berkat tugas negara yang dilaksanakan mayat Mayor William Martin, peneratan sekutu di Italia sukses menggulung kekuatan diktator musul ini di Italia. Dan di saat Jerman menyadari kesalahan, semua sukses.

Sudah terlambat, karena dalam waktu 38 hari, pulau itu sepenuhnya telah berhasil direbut oleh sekutu. Dan kurangnya bala bantuan musuh terbukti menjadi faktor penentu keberhasilan. Italia jatuh, dan rezim Benitoito Mussolini pun berakhir pada hari itu. Dan Jerman telah menjadi korban salah satu tipu daya paling luar biasa dalam sejarah militer modern.

KEMBALI KE JERMAN Terima kasih.