Lecture Notes: Pemanfaatan Mikrotik dan Starlink di Daerah Terpencil
Pengantar
- Pembicara: Dimas Alfaruk
- Topik: Penggunaan Mikrotik dan Starlink di daerah pegunungan yang minim akses internet
Latar Belakang
- Lokasi: Daerah pegunungan, tidak ada kabel fiber, sinyal GSM tidak stabil
- Starlink dianggap sebagai solusi bagi daerah-daerah terpencil
- Peningkatan penggunaan sejak sinyal GSM tidak stabil
Kondisi dan Pengaturan
- Mikrotik dengan Starlink GR3 menyala 3 hari lalu
- Pengguna aktif: Sebelumnya 20-30 orang, kini 45-60 orang
- Traffic: Hingga 60 Mbps
- Pendapatan: 1,3 juta dalam 3 hari (~Rp100.000/hari)
- Pengalaman pengguna: Senang dengan performa meski sinyal GSM mati
Komentar dan Kritik
- Ada komentar negatif terkait penggunaan voucheran
- Kekhawatiran akan akun Starlink dibanned jika dijadikan voucheran
- Penjelasan mengapa Starlink bisa dibanned: Aktivasi menggunakan kartu kredit curian
Pandangan Pembicara
- Voucheran Starlink dianggap membantu masyarakat mendapatkan akses internet
- Kritik terhadap peraturan yang hanya fokus pada bantuan internet tapi mengabaikan pelanggaran lain (seperti penjual bensin eceran)
- Keuntungan menggunakan Starlink meski berpotensi banned: Pendapatan sudah bisa mengembalikan modal dalam 20 hari
Implementasi dan Penggunaan
- Starlink aktif digunakan dengan Mikrotik untuk penyediaan internet
- Lokasi server tidak diketahui namun pengaturan jam otomatis penting
- Keberadaan BTS mempengaruhi penggunaan Starlink
Kesimpulan
- Penggunaan Starlink sebagai solusi di daerah terpencil masih diperdebatkan namun memberikan manfaat besar
- Kritik dan komentar harus dihadapi dengan pemahaman manfaat dan risiko penggunaan
Penutup
- Harapan pembicara agar konten bermanfaat
- Ajakan untuk berfokus pada manfaat daripada kritik
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh