Hati-hati bermedia sosial, tampaknya tepat untuk diwaspadai bagi kita yang aktif bersosial media dan membagikan informasi diri kita di internet. Southeast Asia Freedom of Expression Network, SAFENET, menyatakan ada sejumlah tindak represi di internet yang sering terjadi di media sosial, seperti disinformasi, hoax, yang merupakan informasi palsu yang sengaja disebarkan untuk menipu. Kemudian perundungan atau bullying yang kerap terjadi di kolom komentar warga net.
Doxing yang merupakan tindakan mempublikasi informasi pribadi seseorang di media sosial dengan tujuan agar orang tersebut mendapatkan intimidasi. Kemudian ada peretasan atau hacking, di mana akun media sosial kita diretas oleh orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu. Lalu ada akun peniru, imposter atau impersonator, yang umumnya dibuat untuk mengecoh dan menipu dengan modus meminta uang hingga menjerumuskan orang menjadi sasaran persekusi.
Khusus untuk akun palsu, anak-anak Purna Pascibraka 2020 mempunyai pengalaman akan hal ini, di mana ada sujarah yang menyebabkan mereka menjadi sasaran persekusi. sejumlah akun yang menggunakan profil mereka. Siap, Kak. Kalau pribadi Indri mungkin kalau tentang akun fake gitu lebih baik nggak usah diambil pusing gitu, kan.
Kalau yang masalah DM, ya Indri balas yang baik-baiknya aja. Yang nggak baiknya, ya Indri biarin aja gitu, Kak. Biar aja mereka mau bicara apa.
Yang penting kenyataannya itu nggak gitu, gitu. Nggak tahu dari mana mereka dapat nomor WA aja. Kadang, tengah malam, kemarin, kemarin aja.
Jam 2 malam ada yang video call, tiba-tiba ada nomor yang gak dikenal, barusan juga ada yang telpon. Kalau untuk menggemari gak apa-apa sih, yang penting jangan sampai mengganggu kita. Malam-malam saya di telpon, dua hari ini saya di telpon dari nomor yang berbeda-beda. Pengamat komunikasi siber dari Indonesia Indikator mengatakan ada beberapa tips aman yang perlu kita perhatikan dalam bermedia sosial. Yang pertama cek usia sih kalau saya secara pribadi.
Karena dengan memberikan media sosial kepada anak di bawah 13 tahun sebenarnya banyak kemungkinan di luar sana yang pada saat ini Ya banyak yang memanfaatkan kepolosan dari adik-adik kita ini di media sosial seperti itu. Dan melakukan mobile banking itu pakailah nomor telepon yang tidak pernah didaftarkan. Itu pernah saya mendapatkan saran seperti itu. Pakailah nomor telepon yang tidak pernah didaftarkan di banyak tempat khususnya dalam pendaftaran di online.
Sehingga nomor itu tidak diketahui dan itu lebih aman seperti itu. Fanny Chaniago juga menambahkan, jika terjadi sesuatu yang mencurigakan, segera blokir akun media sosial kita sementara, terutama yang berhubungan dengan aktivitas perbankan. Yuk lebih pintar berselancar di dunia maya.