Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahiladzi alamal bilkolam alamalingsanamalam ya'lam ashadu ala ilaha ilallah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh Pada kesempatan kali ini Kita bertemu lagi dan akan membahas mengenai materi iman dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Jadi dalam materi akidah ahlak ini, hal-hal yang... yang akan dibahas itu terkait dengan materi keimanan dan juga nanti materi-materi alak nah materi keimanan yang akan dibahas sekarang adalah tadi sudah saya sebutkan ya materinya adalah mengenai iman dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia ya Pertama-tama kita akan membahas hakikat iman.
Hakikat itu kalau bahasa filsafat biasanya disebut arti hakikat adalah keadaan yang sebenarnya. Nah kalau kita bicara hakikat iman, apa sih yang sebenarnya dari iman itu? Iman secara bahasa itu berasal dari bahasa Arab. Artinya adalah percaya atau yakin.
Nah berkaitan dengan percaya atau yakin ini, kalau di dalam hadis dikatakan bahwa iman itu adalah sesuatu yang yakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, ikhlorubilisan, dan diamalkan dengan anggota tubuh. Nah kemudian jika seseorang mengakui dalam hatinya akan keberadaan Allah Namun tidak diikrarkan dengan lisan dan juga tidak dibuktikan dengan amal perbuatan Jadi orang tersebut belum dikatakan sebagai orang yang beriman Atau istilah bahasa Arabnya belum dikatakan sebagai mu'min yang sempurna Nah kan kita tahu nih kalau kita bicara Begitu ya, di dalam dunia teologi gitu ya, atau kepercayaan. Ada yang disebut dengan agnotis. Agnotis itu dia percaya adanya Tuhan, tetapi kalau dia misalnya masuk ke satu agama tertentu kayaknya dia nggak bisa.
Tapi dia bukan ateis, bukan yang meniadakan Tuhan. Percaya Tuhan, tapi untuk masuk ke satu agama tertentu tuh. Terima kasih.
Bingung mereka tuh ya, mau masuk agama apa. Nah kalau kita seorang Islam, kita percaya kepada Allah tentu saja, kita beriman. Nah bentuknya kita kepercayaan kepada Allah itu kemudian kita buktikan secara lisan. Kita mengiklarkan syahadat misalnya, dan juga kita membuktikan di dalam perbuatan-perbuatan.
Dalam hal ibadah, baik itu ibadah mahdoh ataupun ibadah goyir mahdoh. Nah kemudian kita disertai. disebut dengan muslim disebut sebagai mu'min orang yang beriman dan berarti kita masuknya kategorinya teis ya yang punya kepada Allah dan juga memiliki agama ya sebagai bentuk kewujudan dari percayaan atau keimanan kepada Allah tersebut selanjutnya nah Hakikat iman ini setidaknya memiliki lima karakter. Hakikat iman ini ya, karakter pertama adalah keyakinan hati. Keyakinan hati, kemudian perkataan lisan.
Jadi pertama harus kita yakin dalam hati, kemudian perkataan lisan. Nah kalau orang Islam, kita wujudkan dalam bentuk syahadat. Kemudian juga amal perbuatan.
Kita melakukan ibadah. Ibadah mahdoh, misalnya sholat, sholat, Zakat, infak, sodako Kemudian juga ibadah haji Ibadah ghairmahdo Tolong menolong Bermuamalah Yang semuanya dalam kerangka Islam Lalu karakter yang selanjutnya Dari iman ini, nah ini ada karakter imannya itu sendiri Bisa bertambah Keempat bisa bertambah Jadi karakter yang keempat bisa bertambah Iman itu kalau dipupuk bisa bertambah Kalau kita rajin mengikuti kajian Ya kita berteman dengan kawan-kawan yang suka mengajak kita ke arah yang baik, keimanan itu akan terpupuk dengan baik bisa bertambah. Tetapi hakikat iman yang kelima adalah dia juga bisa berkurang.
Jadi al-imanu itu yazid wa yankus. Jadi bisa naik, bisa juga turun. Nah ini suka terbawa juga oleh keadaan kalau kita misalnya Soalnya jauh dari pengajian, teman bergaul yang biasa-biasa aja, maksudnya biasa-biasa aja itu mereka beriman tapi jarang ikut kajian-kajian. Lama-lama keimanan kita bisa berkurang.
Tapi itulah memang sifatnya, suka naik, suka turun. Misalnya kalau kita ambil contoh, di bulan Ramadan biasanya tingkat keimanan kita itu agak naik. Karena memang terpolanya seperti itu. Satu bulan itu kita biasakan mengaji, solat lima waktu dikerjakan, tentunya saumnya itu sendiri, lalu juga solat taraweh.
Jadi terpola gitu satu bulan itu bertambah naik keimanan selama satu bulan. Tapi kadang-kadang bulan syawal mulai menurun, menurun, menurun gitu ya. Jadi kadang-kadang sebelas bulan selanjutnya jadi menurun.
Nah di dalam surat al-Fat ayat 4. Ma'a imanihim. Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah. Liyaz dadu. Di samping keimanan mereka yang telah ada. Liyaz dadu imanan ma'a imanam ma'a imanihim.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai hubungan iman, ilmu, dan amal. Nah iman, ilmu, dan amal. Amal ini adalah memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak bisa dipisahkan.
Di sisi Allah, orang yang berilmu dan beriman itu akan diangkat derajatnya ke derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang lain sebagaimana Allah berfirman di dalam surah Al-Mujadalah ayat 11. Alhamdulillah minasyaitani rojim ini di tengah-tengah ayatnya ya rfa'illahu lazina amanu minkum wa lazina utul ilmada rojah bahwa Allah akan meninggikan Orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Jadi kalau orang yang beriman dan berilmu itu derajatnya akan naik, akan dinaikkan dibandingkan. Mereka akan memperkenalkan orang-orang yang lain. Orang yang berilmu saja apakah derajatnya juga dibedakan? Di mata manusia pasti dibedakan.
Kalau orang yang memiliki ilmu. Tapi di mata Allah yang memiliki ilmu tapi dia juga beriman. Nah itu yang akan lebih dihargai.
Jadi balasannya akhirat. Kalau hanya sekedar di dunia saja. Maka itu derajat di mata manusia.
Dia pasti juga memang akan berbeda ya. Tetapi kalau untuk sampai ingin ke akhirat perbedaannya. Maka harus beriman dan juga berilmu.
Selanjutnya. Bagaimana kaitannya dengan amal? Jadi iman dan ilmu ini adalah merupakan landasan dan dasar pijakan dari semua amal atau perbuatan manusia.
Jadi kalau kita mau melakukan suatu perbuatan itu harus dasarnya adalah iman dan ilmu. Misalnya kita mau melaksanakan satu perbuatan, perbuatan ibadah, yaitu perbuatan sholat. Tapi kita tidak mendasarinya. dengan keimanan atau tidak mendasarnya dengan keilmuan atau misalnya kita mendasar dengan keimanan aja ya lalu kita langsung melaksanakan sholat sholatnya mau seperti apa gitu yakin ada Allah Kemudian Allah perintahkan sholat kamu. Dirikanlah sholat.
Wa'akimu sholat. Kemudian kita melaksanakan sholat. Mendirikan sholat.
Apa yang dimaksud dengan mendirikan sholat? Kalau tanpa ilmu, kita tidak akan bisa melaksanakannya. Karena ada ilmulah. Ketika di dalam hadis dikatakan, Solu kamar ro'aytumuni usoli.
Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat, kata Nabi. Nah, kita kemudian melihat, membaca, memperhatikan di dalam hadis, Bagaimana Nabi gerakan sholatnya. Bagaimana bacaan-bacaan Solat Nabi Kapan melaksanakan solat Kita lihat dalam Al-Quran Dalam hadis Berarti kan ada dasar pijakan iman, keyakinan kepada Allah, kemudian dibantu dengan dasar keilmuan, kita mempelajari Al-Quran dan hadis, barulah kita bisa melaksanakan amal.
Jadi memang keterkaitannya erat. Kalau kita hanya dasar keyakinan kepada Allah tanpa ilmu, nanti tidak bernilai amalnya. Jadi harus semuanya ada. Jadi harus semuanya itu terkait, ada keimanan, ada ilmu, dan juga nanti kita bisa beramal dengan dasar iman dan ilmu tersebut.
Nah selanjutnya kita akan membahas sifat dan karakteristik orang beriman. Kalau kita melihat di dalam Al-Quran di surah Al-Anfal mulai ayat 2 sampai dengan ayat 4 itu ada penjelasan secara spesifik mengenai karakter dan sifat orang beriman. Pertama adalah orang yang jika disebut nama Allah mereka gemetar dan takut.
Takut melanggar aturan Allah gitu. Jadi kalau ini Allah tidak pernah memerintahkan begini. Misalnya kita melakukan suatu perbuatan.
Kemudian ada yang menegur. Allah tidak pernah melakukan atau memerintahkan kita mengerjakan seperti ini. Wah takut. Itu kalau orang beriman. Jadi berhati-hati gitu dalam melakukan suatu perbuatan.
Karena takut. Kalau ini tidak sesuai dengan apa yang Allah inginkan. nanti tidak diridoi. Jadi gemetar dan takut. Kemudian kedua, kalau dibacakan ayat-ayat Al-Quran, iman mereka menjadi bertambah.
Maksudnya dibacakan, kita mendengarkan dan juga kita mengkaji kajian. Iman jadi bertambah. Karena paham.
Selanjutnya, mereka bertawakal hanya kepada Allah. Bertawakal hanya kepada Allah, jadi menggantungkan harapan kita itu adalah kepada Allah SWT. Lalu yang keempat adalah menegakkan sholat dan berjalan. menyempurnakan seluruh syaratnya rukun wajib dan sunnah dari sholat tersebut yang menegakkan sholat jadi karakteris orang beriman itu adalah orang-orang yang sholat sholatnya seperti apa ya sholat mengerjakannya sebagaimana dicontohkan Kemudian juga dikerjakan sebagaimana yang disunahkannya, sholat wajibnya, sholat rawatibnya gitu ya, itu dikerjakan. Lalu ciri dan karakteristik orang beriman yang kelima adalah mereka orang yang yang gemar berinfak dari rezeki yang diberikan kepada mereka.
Berinfak, membayar zakat, bersodako, wakaf, gitu. Itu semua didasari oleh keimanan. Jadi karena keimanan kepada Allah maka mereka kemudian gemar. Berinfak, sodakoh, mengeluarkan zakat, dan memberikan wakaf.
Itu adalah semuanya. Zakat, infak, sodakoh, wakaf itu pahalanya akan terus mengalir meskipun kita sebagai manusianya sudah wafat. Nanti akan kita lihat di akhirat hasilnya. Bahkan juga balasannya suka Allah berikan langsung. langsung di dunia bagi orang yang suka mengertiakan zakat infaq sodako wakaf itu ya Nah selanjutnya kita akan membahas manfaat dan hikmah Iman bagi kehidupan pertama Iman itu akan melenyapkan kepercayaan kita kepada kekuasaan benda hai hai Maksudnya ini kaitannya dengan syirik.
Jadi kita akan dapat melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda. Kalau misalnya kita punya keyakinan benda-benda tertentu itu punya kekuatan. Itu berarti kan perbuatan menyekutukan Allah.
Kalau kita memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah. Maka kita tidak akan terpengaruh oleh bahwa benda ini misalnya cincin ini punya kekuatan A. Atau.
Atau keris ini punya kekuatan B, tidak akan seperti itu. Lalu yang selanjutnya, iman menanamkan semangat berani menghadapi maut. Kita pasti menghadapi maut semuanya.
Kulu nafsin zaikotul maut. Kita pasti mengalami kematian nantinya. Nah, apa yang membuat kita berani? Membuat kita berani.
Kita berani itu adalah iman. Kan sering dikatakan, punya bekal apa? Mau meninggal atau mau meninggalkan dunia ini bekalnya apa?
Ya pertama bekalnya harus keimanan. Lalu perwujudan dari keimanan tersebut. Nah kalau kita beriman...
dalam arti tadi, diakini dalam hati, diiklarkan dengan lisan, diamalkan dalam perbuatan setiap hari kita melakukan amal perbuatan sesuai dengan dasar keimanan maka insya Allah kita sudah punya dasar Ketika maut datang itu sudah tidak ada ketakutan lagi. Kemudian iman juga akan menanamkan sikap self-help dalam kehidupan. Jadi kita bisa menolong diri kita sendiri. Tadi kayak misalnya di materi yang tentang tawhid itu adat mengenai maut. Bersifat optimistik gitu ya, jadi kalau kita punya keimanan maka kita bisa menolong diri kita sendiri gitu ya, karena yakin bahwa ada Allah.
Lalu iman memberikan ketentraman kepada jiwa. sudah pasti itu ya tadi sudah dibacakan juga ayatnya di surat al-fad lalu iman akan mewujudkan kehidupan yang baik hayatan taibah mewujudkan kehidupan yang baik bagi kita bagi orang-orang orang di sekitar kita iman juga akan melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen ikhlas disini yang dimaksudnya adalah kita senantiasa ingin mendapatkan ridho Allah makanya kita akan bersikap yang baik bersikap yang baik dan konsekuen dan yang pasti iman akan memberikan keberuntungan di dunia dan juga di akhirat, jadi kalau kita beriman kepada Allah nih, pasti ada Keuntungannya di situ. Di akhirat sudah pasti, di dunia juga tempat kita untuk menuju akhirat juga kita akan mendapatkan keuntungan. Materi terakhirnya adalah Haruslah kita menghindari hal-hal yang dapat merusak dan meniadakan iman. Di antaranya, hal-hal yang dapat merusak dan meniadakan iman itu adalah pertama kekufuran.
Kekufuran, menolak gitu, menolak kepada ajaran Allah. Lalu syirik, syirik ini adalah menyekutukan Allah. Lalu Nifak, Nifak ini orangnya munafik, jadi munafik itu sebetulnya apa ya, dia itu kalau orang munafik ini apa yang dikatakannya berbeda dengan apa yang dilakukannya.
Jadi kalau kadang-kadang orang munafik ini dia tahu tapi tidak dilakukan. Lalu ridah, ridah ini kaitannya dengan seorang yang sudah beriman kemudian dia keluar dari agama Islam. Jadi ini kalau orangnya itu murtad, orang yang keluar dari agama, tentunya merusak keimanan.
Bid'ah, nah bid'ah ini adalah mengerjakan, kalau kaitannya dengan agama, dalam hal iman ini ya, kita mengerjakan satu hal yang kita maksudkan ibadah, tetapi tidak ada contohnya dari Nabi SAW kemudian juga sihir, perdukunan ini sebenarnya masuk ke dalam kaitan dengan syirik ya bid'ah juga bisa masuk ke syirik kaitannya dengan syirik fil ibadah syirik di dalam ibadah jadi hal-hal yang saya sebutkan ini itu kalau kita kerjakan akan merusak atau bahkan meniadakan iman ya kekufuran akan meniadakan iman, munafik juga ya lalu ridah tentu saja sudah pasti meniadakan iman Karena murtad. Lalu syirik juga bisa merusak atau bahkan meniadakan iman itu sendiri. Jadi hendaknya kita menjaga keimanan kita dari hal-hal yang dapat merusak iman tadi.
Perkuatlah iman kita, sebagaimana tadi karakteristik iman itu bisa bertambah, bisa berkurang. Nah usahakan iman kita itu senantiasa ada dalam kondisi yang bertambah. Jadi perbanyaklah memperkuat iman kita. membaca Al-Quran, perbanyaklah mengkaji Al-Quran, pilihlah teman-teman yang baik, sehingga bisa mempengaruhi keimanan kita, tidak menjadi berkurang, melainkan akan semakin bertambah.
Demikian yang bisa saya sampaikan terkait materi iman dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Akhirul kalam, Nasrullahi Minallahu wa Fathul Qarib, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.