Transcript for:
Kisah Sukses Irfai Group

Hai jadi Bapak itu backgroundnya beliau itu adalah mohon maaf tukang panjat pohon kelapa dan juga Tukang panjat pohon durian. Satu ketika beliau ini bekerja dan jatuh dari pohon durian. Koma 10 hari di rumah sakit, lalu meninggal dunia.

Dulu itu kita kerja sehari, itu cuma dapat gaji Rp4.000. Setelah bapak meninggal, ya karena keterbatasan dana, akhirnya kita nggak bisa ngelanjutin sekolah. Jadi kalau kita ngomong unit, itu mungkin lebih dari 6.000 unit yang sudah kita bangun.

Karena kita punya target itu dalam satu tahun, minimal itu kita harus bisa membangun antara 1.000 sampai 1.500 rumah. Omset? Ya kalau dari sisi propertinya ya, per tahun ya mungkin sekitar angka di 150 sampai 200an M. Ya, intinya gini mas, konsep kita itu Bihoirinas anpauhum linas Sebaik-baik manusia yang bermanfaat Saya selalu sampaikan berkali-kali Bahwasanya kita ini bukan orang baik Tapi kita sedang belajar untuk menjadi orang baik Orang baik itu adalah orang yang mentalnya memberi Orang yang mentalnya memudahkan urusan orang lain Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama saya Muhammad Raufing Selaku Direktur dari Irfai Group Saya Muhammad Fadfawzi Selaku Komisaris dari Irfai Group Sekaligus Anak kedua dari almarhum Bapak Irfai Anak pertamanya Mas Rupi Irfai Group kita bergerak di banyak bidang Mas ya Kita bergerak di properti, di transportasi Transportasi lebih tepat di truk masih ya. Terus kita juga ada di peternakan, pertanian, apotek kita juga ada.

Jadi banyak bidangnya, banyak anak usahanya. Kita saudara kandung. Kebetulan saya anak pertama, Mas Fauzi anak kedua, kita cuma dua bersaudara.

Meskipun kita ini bersaudara, saudara kandung, tapi kita punya karakter masing-masing. Saya ini karakternya cenderung keras, cenderung... ambisius, kadang yang sering noturi, artinya ngasih pemahaman, justru adik saya, ya dulu awal-awal usaha ini ya karena karakter saya yang bisa dibilang terlalu ambisius awal kerja pun sebenarnya adik saya ini saya tipu artinya saya tipu gini karena saya ini orangnya ambisius optimistok pokoknya jadi waktu awal masuk di kontraktor itu aset-asetnya dia saya suruh jual jual aset-aset terus dia tanya nah nanti ada kerjaan ini setelah selesai ada kerjaan lagi enggak? Ada, oke.

Padahal waktu itu saya belum ada bayangan. Kerjakan di mana itu belum ada bayangan. Belasnya itu turun jembatan lah mas.

Tapi alhamdulillahnya, pekerjaan terus mas, tambah banyak, tambah banyak. Jadi kalau inget dulu itu, karena saya kan mengerti karakter adik saya itu orangnya sangat... Berhati-hati, jadi nggak dihapusi, ya serah jalan.

Ya hapusi di CI. Kata-katanya tim kita, itu gas karo rem, mas. Jadi, mas ini gas, saya rem.

Jadi kalau misalnya mas ini, dia tuh optimis sekali. Untuk sesuatu, budal disik. Berangkat dulu, nanti jatuh bangun lagi.

Kalau saya kan perhitungan dulu. Ini larinya kencang, tapi juga mungkin jelungup. Tapi kalau saya, kakek mikir, malah gak budal-budal.

Jadi kebanyakan mikir, nanti malah jalan di tempat. Jadi ya misalnya kita gak bekerja sama mungkin ya dua-duanya gak jadi apa-apa Karena ibarat mobil metik gas aja ya kecelakaan Rem aja ya gak bisa jalan istilahnya begitu Jadi dua-duanya memang harus balance Dan karena perbedaan itu mas Dulu itu dari sekian nama itu kita milih nama Irfai Itu almarhum bapak Jadi karena kita tahu karakter kita ini beda Sudahlah nanti kalaupun kita bertengkar Akan ada satu nama yang mengingatkan kita Bahwa kita ini dihasilkan dari proses produk yang sama dari bapak yang sama, ibu yang sama. Bapak itu backgroundnya beliau itu adalah, mohon maaf, tukang panjat pohon kelapa dan juga tukang panjat pohon durian. Satu ketika beliau ini bekerja dan jatuh dari pohon durian.

Koma 10 hari di rumah sakit lalu meninggal dunia. Jadi kalau background di properti atau di semua bisnis yang sekarang kita jarankan, tidak ada dari orang tua mas. Benar-benar murni tidak ada. Karena alasan itulah kita putus sekolah.

Karena orang tua meninggal, kita waktu masih SMP, kondisi waktu itu memang serba. Terbah sulit. Akhirnya sekolah kita cuma sampai SMP Mawon. Dan setelah SMP ini. Mas Robeng ini nguli pernah.

Cari daun. Cari daun. Jadi.

Pupuk. Bayaran berapa dulu? Dulu itu.

Kalau ingat lucu. Dulu itu kita kerja sehari. Itu cuma dapat gaji 4 ribu.

Setelah bapak meninggal. Ya karena keterbatasan dana. Akhirnya kita nggak bisa melanjutin sekolah.

Terus ya kerja seadanya. Hanya mas untuk nyambung hidup waktu itu Makanya kalau ada yang bilang Apakah itu bisnis warisan Apakah itu ada Privilege dari orang tua Secara materi tidak ada privilege Dari orang tua, tapi saya yakin Doa dan dari orang tua saya itu juga merupakan privilege buat kami berdua jadi privilege dari doa yang tulus dari orang tua kami survive-nya jadi setelah bapak meninggal kita putus sekolah Ibu itu sampai pernah kerja di luar negeri Mas jadi TKW di Arab Saudi itu tiga atau empat tahun saya kurang ingat Ibu kerja di luar negeri saya juga kerja seadanya kalau adik saya waktu itu masih sekolah tapi setelah selesai sekolah dia pun juga kerja saat adanya, bahkan dulu saya ingat juga, waktu saya sudah kerja dia gak bisa melanjutin sekolah ya, sempat berontak, meskipun gak secara langsung tapi ya, dari gelagatnya kan kelihatan sebenarnya pengen melanjutin sekolah tapi ya mau gimana, kita keterbatasan biaya waktu itu untuk melanjutin dia sekolah ya memang gak ada dananya waktu itu jadi kita gak sekolah itu bukan karena kita gak mau sekolah, jadi memang bener-bener waktu itu kita terkendala di Biayanya Disini kita mau berpesan kepada Siapapun nanti yang menonton kita Bahwa Kekuatan terbesar kami salah satu Naja lah ibu kan Perjuangan beliau luar biasa berat mas Jadi ketika Beliau ditinggal almarhum Bapak itu umur beliau Sekitar 35-36 tahun Dan untuk Membesarkan anaknya sendirian Dia harus rela bekerja menjadi TKW Menjadi pembantu di negara orang Dan itu berat sekali Bagi saya Dan di usia segitu memilih untuk Dipter menikah lagi sampai hari ini beliau fokus untuk anak-anaknya itu kekuatan terbesar kami salah satunya adalah ibu kami dan kalaupun jenengan matur biasanya kalau putus sekolah itu nakal, bengal seperti itu ya Alhamdulillah mungkin Allah menjaga kami Allah membuat cerita hidup kami tidak nakal karena ada doa ibu kami Karena sebenarnya untuk fasilitas nakal waktu itu semua terpenuhi. Saya di rumah sendiri. Mas Rupi kerja ikut orang.

Tidak ada orang tua. Ibu di Arab Saudi jadi TKW. Kalaupun misalnya kita mau nakal, lost lah mas. Tapi Alhamdulillah. Mungkin karena setiap malam ibu berdoa buat kami.

Karena perjuangan ibu yang luar biasa. Allah menjaga kami. Dan mungkin ini buah dari perjuangan. Buat kami mas Jadi untuk setat kita mulai usaha itu sebenarnya juga tidak kita rencanakan sih mas.

Awalnya saya beli rumah mas, terus kontraktornya nggak bisa nyelesaikan. Kabur kontraktornya. Setelah itu saya kerjakan sendiri, cari tukang, kerjakan sendiri.

Ternyata hasilnya bagus. Akhirnya sama developernya dilihat kok hasilnya bagus. Terus ditawarin untuk disuruh bangunkan rumahnya beliau. Akhirnya ya berjalan dari situ kita jalan.

Jadi kontraktor, jadi nggak cuma di satu developer, ada di beberapa developer. Kita bangun rumah, bangun rumah sebagai kontraktor. Setelah itu ya kita putuskan untuk bikin perumahan sendiri, untuk jadi pengembang sendiri. pertama dapat uang untuk muter lagi, kedua kepercayaan sudah tumbuh jadi akhirnya kita putuskan ya kenapa kita nggak bikin perumahan sendiri dan Alhamdulillahnya kita mulai bikin perumahan sendiri itu di tahun 2017 akhir mulai dan sejak saat itu sudah Alhamdulillah bisa bertahan sampai sekarang sebenarnya kalau orang kan mikir loh itu kok bisa ya kontraktoran nggak uangnya dari mana lanjutin bangunan Awalnya memang saya dengan Mas Ropek itu punya usaha masing-masing Mas Ropek ini usahanya kulineran, jualan penyetan lah Saya itu usahanya dulu itu jual beli perhiasan mas Kecil-kecilan sih mas dari pasar ke pasar Terus Mas Ropek satu ketika rumahnya ini tidak selesai dibangun oleh kontraktor lari Dan tukang-tukangnya ini nggak kebayar ya waktu itu, nggak terbayar, kebayar hampir dua minggu.

Akhirnya tukang ini kan mogok nggak mau ngerjakan, karena tidak kebayar. Mas Ropek ditanyain, loh kenapa kok nggak dilanjutkan, nggak kebayar. Akhirnya Mas Ropek ajak diskusi kita untuk melanjutkan rumahnya ini setelah dilanjutkan. Ini orangnya kerjanya bagus ini, yang melanjutkan itu namanya Mbah Soli sama Pak Cik. itu adalah cikal bakal kita sampai Allah ngasih kita sebesar ini itu karena salah satunya ada dua orang hebat itu Mbah Soli sama Pak Di itu kalau untuk penyihatan karena modal nggak terlalu besar Mas ya waktu itu ya ngumpulin-ngumpulin sedikit-sedikit aja cuman waktu itu kan istilahnya cuma untuk bertahan hidup aja jadi saya selama ini juga hidup nyawes ngalir aja apa yang bisa dikerjain dikerjain udah gitu aja akhir kita sendiri rupa itu jenisnya masih bekerja atau autopilot tinggal Tinggal telepon mas, karena sistemnya memang kita sudah desain sedemikian rupa Jadi sebenarnya kita gak harus terjun langsung, cukup ya pengawasan sama tinggal telepon-telepon aja sama tim kita Bagi perannya fleksibel, bagi penghasilannya fleksibel Jadi siapa yang bisa ngerjakan, ya kita kerjakan Gak ada kita, eh kamu harus ngerjain ini kamu harus ini, gak ada-ada itu yang ngalir aja lah kita anggap ini milik kita bersama kita bangun bersama, enak kita rasakan bersama susah kita rasakan bersama itu aja, sesimpel itu aja Untuk karyawan mas ya, keseluruhan dari semua sektor bisnis Irfai Group Alhamdulillah kita bisa membuka lapangan pekerjaan itu lebih dari 2000 orang mas Termasuk itu dari bagian admin bagian di kantor, bagian lapangan jadi semua ini itu sekitar 2000 orang lebih Alhamdulillah sudah bisa kita rangkul untuk kerja dengan SDM sebanyak itu dan lini usaha yang bermacam-macam memang mau gak mau kita harus percaya sama orang jadi bisnis usaha itu bisa besar kalau kita itu percaya dengan orang lain karena kita harus menyadari kemampuan kita terbatas Tenaga kita terbatas Jadi ya di setiap bagian Di setiap lini usaha Itu ada orang-orang tertentu yang memang kita Kasih kepercayaan untuk mengelola Kalau ngomong unit Aku sampai lupa mas ngitungnya Jadi kalau kita ngomong unit Itu mungkin lebih dari 6.000 unit yang sudah kita bangun Karena kita punya target itu Dalam satu tahun Minimal itu kita harus bisa membangun Antara 1.000 sampai 1.500 rumah 90% perumahan subsidi, yang komersil juga ada, tapi cuma sebagian kecil aja sih.

Ngomongin daerah ya, mungkin masih sekitaran Jawa Timur mas. Cuma kalau ngomong titik ya banyak lah, saya nggak hafal. Alhamdulillah prestasi kita ya, untuk di Karisidenan Kediri, kita ini sudah 5 tahun berturut-turut sebagai developer dengan realisasi penjualan tertinggi.

5 tahun berturut-turut Untuk di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Itu kita juga dengan realisasi subsidi tertinggi 3 tahun berturut-turut Kalau skala nasional ini? Skala nasional kita sudah Masuk 10 besar masuk skala nasional. Kalau targetnya saya ya pengen semakin banyak lagi tercipta lapangan pekerjaan dari Irfai Group ini.

Itu aja. Kita nggak ada istilah di kita itu bahasanya karyawan, seperti itu sebenarnya nggak ada masuk. Teman kerja saya itu selalu menanamkan kepada diri saya sendiri, juga tim kami, teman kerja, rekan kerja kami ini bahwa Irfai Group ini adalah Rumah kita bersama, tempat kita berteduh, tempat kita mencari menafkah, tempat kita berkarya.

Kalau ada rusak ambruknya rumah ini, yang rasakan bukan hanya saya, Mas Ropek, bukan. Tapi kita semua. Kalau ada bagusnya rumah ini, nyamannya rumah ini, yang rasakan juga... Kita semua, jadi rasa saling memiliki, rasa saling menjaga kekeluargaan itu yang selalu kita tanamkan mas. Jadi kita selalu nyebutnya tim mas, jadi tim, gimana tim ini tetap bisa solid ya.

Kita harus penuhi hak-hak mereka. Apa hak-hak mereka? Yang dipikirkan itu kembali lagi. Karena kita banyak yang kerja dengan kita, otomatis kita harus terus memikirkan gimana caranya.

biar semua pekerja saya itu tetap bisa bekerja jadi itu benarnya kalau kita mau egois mikirin kita berdua aja sebenarnya sudah cukup tapi ya kembali lagi disini ada banyak orang yang sama-sama cari makan di Irfai Group termasuk saya dan adik saya jadi kita harus tetap terus berinovasi, berpikir gimana caranya perusahaan ini tetap jalan dan mereka-mereka yang bekerja dalam laungan Irfai Group ini tetap bisa bekerja jadi motivasinya sebenarnya Pengen tetap bisa melihat orang-orang yang ada di naungan IRFA ini tetap bisa bekerja, gitu aja Omset? Iya Ya, kalau dari sisi propertinya ya, per tahun ya, mungkin sekitar angka di 150-200an M Kita hidupnya itu di kampung, itu ada mobil lewat saja, kita kejar cuma kepengen bau asepnya mas, enak bau asepnya itu. Disitu kita tidak berani punya keinginan untuk nantinya punya.

Mobil atau apa seperti itu Tapi waktu kecil Tapi ketika kita sudah beranjak dewasa Kita yakin bahwa kita akan bisa Kenapa? Karena kita punya Allah Tuhan yang maha kaya Akan sangat mudah Cita-cita pengen jadi pengusaha Pengusaha itu ya sebenarnya bukan cita-cita. Terpaksa mas. Karena terpaksa. Sekarang saman bayangin dengan ijazah SMP.

Kira-kira saya yang ngelamar pekerjaan di kantor apa diterima? Nggak diterima kan. Akhirnya jalan satu-satunya ya kita berwirausaha.

Karena keterbatasan kemampuan dan keterbatasan ijazah. Jadi ya akhirnya kita putuskan ya wis. Mau nggak mau ya harus memang kita harus jadi wirausahawan.

Kita sudah memilih jalan. untuk menjadi pengusaha itu tidak boleh mengeluh mentalnya pengusaha itu tidak boleh mengeluh apalagi dengan di bidang kita perumahan, itu dinamikanya itu sudah banyak sekali mungkin dari sisi perizinan dari ketersediaan lahan dari wah macem-macem lah tapi memang itu jalannya sudah kita pilih kita ambil, ya kita gak boleh ngeluh jadi cerita itu gini mas semua pengusaha itu kan rata-rata itu memang agak sulit itu ketika setelah statenya. Statenya dulu kita waktu pengadaan lahan jatuh timpom bayar mungkin uangnya belum cukup. Tetapi kita harus komitmen.

Bilang A ya harus A. Apa yang kita punya kita jual. Tiap kita itu punya cara sendiri mas.

Dulu waktu saya sangat stres. Ketika awal-awal ngerintis itu wah banyak tagian ini dan itu. Kita sama-sama stres. Saya stres stres.

Mas Robik juga stress Karena tagian ini mau diselesaikannya Ini belum ada calonnya untuk menyelesaikan Saya mengurainya itu saya main ke rumah sakit Saya duduk di IGD itu Lihat ada orang Ambulan datang Orang kecelakaan Berdarah-darah Terus saya jalan-jalan Ada orang di rumah sakit Di lorong-lorong rumah sakit itu ada Ada anak kecil yang diimpus Dari situ saya pulang Agak plong ini pikiran Saya punya masalah Ternyata semua orang juga punya masalah Minimal saya sehat Disitu saya mengambil pelajaran gini Semua orang itu punya masalah Hanya tinggal banyak mengeluh atau tidak Saya punya masalah Mas juga punya pasti toh Sama kita semua pasti punya masalah Uang itu bukan riski, uang itu hanya nilai angka. Tetapi yang menjadi riski adalah Allah yang ridho kita nikmati. Sehingga kita tidak menjadi begitu banyak yang berubah ketika Allah titipkan banyak uang.

Dan kebetulan cara berpikir kami hampir sama untuk pengelolaan uang. Bukan tentang bagaimana kita menikmati sebanyak-banyaknya. Tetapi bagaimana kita bisa bermanfaat sebanyak-banyaknya? Ya itu tergantung mindset-nya masing-masing mas ya Jadi kita, saya, sama adik saya Buka lini usaha sebanyak-banyaknya itu memang tujuannya Ingin membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya Karena banyak ayat kan di Al-Quran Ciri-ciri orang baik banyak gamblang disebutkan.

Orang baik itu apa sih? Orang baik itu yang mentalnya memberi. Jung Vigun.

Bukan orang yang mentalnya meminta atau menyusahkan. Jadi, sebenarnya kita cuma ingin belajar menjadi... orang baik.

Gimana caranya biar kita bisa tetap memberi, biar kita bisa tetap bermanfaat, ya berarti kita harus terus berusaha. Salah satu cahayanya kami dengan membuka lapangan pekerjaan. Jadi, Kalaupun kita ada rezeki lebih Kita gak pernah ini dibuat apa ya Ini dihabis nih gimana Pasti kita rembukanya Ayo kita bikin usaha lagi Biar ada lapangan pekerjaan lagi Pasti selalu seperti itu Jadi gak pernah kok mau dihabis nih Yang kayak gimana-gimana Enggak Karena mungkin itu sebenarnya dibutuhkan mental Mengelola uang itu juga butuh mental Itu juga tidak instan Mental orang pegang uang 1 juta Dan pegang uang 1 juta miliar itu memang dibutuhkan mental yang berbeda. Kalau orang yang mentalnya pegang 1 juta, diberi 1 miliar juga nggak akan lama. Habisnya juga mungkin untuk hal-hal yang nggak bermanfaat.

Dan mental itu ya menurut saya, waktu yang membentuk. Ya, intinya gini mas, konsep kita itu bihoirinas anfauhum linas. Sebaik-baik manusia yang bermanfaat. Karena awalnya kita dulu ketika jenengan misalnya menanyakan. Ini hasilnya seperti ini bonus semua mas.

Ini benar-benar bonus semua. Kita hanya berusaha lebih baik. Awalnya kita kepingin manfaat.

Ada orang yang tidak dibayar selama dua minggu. Kita bantu, kita ajak kerja. Niatnya kita itu kemanfaatan. Tapi Allah Masihnya itu di luar ekspektasi semua, berlebih semua.

Kita itu ada program namanya Irfai Bakti Untuk Negeri, Mas. Sekarang itu meng-cover sekitar 400-an sampai 500 orang. Itu kita kasih kartu, hari ini mencakup sekitar 5 desa. Kartu itu punya fasilitas setiap bulan itu dapat sembako sama uang tunai bagi rata-rata janda-janda tua, lansia, yatim.

Dan kartu itu ada fasilitas kesehatan untuk pertolongan pertama. Misalnya ada mbah-mbah ini sakit, nanti ada tim kesehatan saya yang datang ke rumah. beliau untuk melakukan pengobatan tapi pertolongan pertama saja ketika kira-kira itu perlu penanganan yang lebih serius itu pasti dirujuk dan kita juga punya sekitar hampir 200 anak yatim yang setiap bulannya kita juga alokasikan untuk uang saku, uang sekolah itu mungkin output kita dari sisi sosial belum mungkin kita ada agenda makan gratis-makan gratis setiap hari Jumat di beberapa tempat, tapi ngapun tuh loh mas ini bukan kemer, jenengan tangkleto, jenengan yang tanya jadi saya jawab karena mungkin memang hal-hal yang baik itu juga perlu untuk didakwakan, disampaikan biar harapannya ini menjadi sesuatu yang bisa menginspirasi kita merasa kita udah cukup mas kita masih makan Allah kasih makan saya, keluarga kita udah cukup, terus mau dibuat apa kalau kita Allah terus ngasih banyak ini ya saya malah kayak kita makan terus, tanpa BAP kira-kira gimana jadinya saya kira seperti itu, karena ini tentang kebermanfaatan, jadi ya kita mengalir aja, bahwa memang di dalam yang Allah Titipkan ke kita itu Ada hak-hak orang lain Dan ini akan menjadi berat ketika Hak-hak orang lain ini tidak kita berikan Masa kecil kami yang seperti itu Dan sekarang jadi seperti ini Kita malu kalau masih punya harapan sama Allah Sekarang kita banyak-banyak bersyukur Tiap hari cuma bersyukur, Tok Yang Allah kasih itu sudah lebih dari cukup Saya sangat berterima kasih sekali sama Allah dengan yang apa yang sekarang kita jalani, apa yang sekarang kita miliki itu sudah di luar ekspektasi kami.

Sekarang semuanya sudah dikasih, bahkan saya nggak minta, adik saya nggak minta, Allah sudah kasih. Jadi saya berprinsip Allah itu maha tahu, bukan berarti saya nggak berdoa, tetap berdoa, tapi dalam doa saya. Isinya cuma berterima kasih kepada Allah Bersyukur kepada Allah Kayak ada ayatnya kan Jadi ya Saya benar-benar hayati Ayat itu Ternyata Allah itu mahatau Sangat mahatau Jadi saya sendiri untuk minta Sudah merasa malu Sekarang Saya cuma bersyukur, bersyukur, bersyukur Itu aja Kita pada fase ini Itu tentu mengalami perjalanan proses Jadi ketika ada teman-teman yang Masih suka berdoa Meminta Itu bagus Karena Allah juga menyukai Orang-orang yang meminta Mintalah sebanyak-banyaknya Kepada aku Tetapi Kami sudah sering berdiskusi Karena terkadang dalam doa kami Itu dulu itu Sebenarnya kita ini sedang berdoa Atau sedang mengintervensi Saya minta ini Saya minta itu Dan terkadang letaknya kekecewaan itu adalah Permintaan kita Sedangkan yang pasti Allah kasih itu yang kita butuh Bukan yang kita minta Ketika konsepnya itu sudah bersyukur, konsepnya kan rumusnya Allah itu bersyukurlah saya tambah, Allah tambah kan gitu. Jadi kita bersyukur, jarang sekali kita ini meminta, kalaupun kita berdoa itu pada fase dimana kita memantapkan diri saya makhluk, engkau Tuhan ya Allah Engkau pemilik segala dan Engkau sudah pasti mencukupi yang kami butuhkan. Jadi sehingga kita tidak gampang kecewa.

Bahkan dalam perjalanan bisnis pasti kita pernah ditipu orang, dapat masalah. Tapi dari sisi itu kita belajar. Ya memang kita tidak punya apa-apa. Semua ini murni karena kemurahan Allah Gimana ya, terus terang saya nggak bisa ngerti juga developer yang nakal, yang nggak itu gimana karena developer yang nakal pasti juga nggak menunjukkan kalau dia nakal jadi secara dari luar sebenarnya ya hampir sama Lebih safe, lebih aman itu kalau kita beli di developer itu yang dia sudah punya history. Track record ya mas.

Track record. Jadi disitu bisa kita lihat dari track recordnya. Karena kasian loh mas, kalau misal terkadang itu gini ada, harga itu selisih sedikit. Tapi penjual itu memilih ke pembeli yang mungkin track recordnya belum baik. Karena selisih harga sedikit.

Namun... kejadian itu ada juga yang akhirnya gagal bayar. Jadi ya betul, tidak ada orang yang mau berniat jahat itu dari awal ngomong jahat. Tapi kita meminimalisirnya, ya track record itu tadi lah menurut saya seperti itu. Lihat dulu track record perusahaannya.

Oh ini rekomendasi baik, kalaupun misal belum ya mas ya, track recordnya ini belum kelihatan orangnya itu lebih hati-hatinya nanti di waktu AJB lah biasanya mas. Jual beli tanahnya itu jangan mau AJB dulu lah mas ketika mungkin pembayarannya belum beres atau komitmen-komitmen pembayarannya belum beres. Kalau di kita sih alhamdulillah sejauh ini tidak ada pembelian tanah yang bermasalah, semua clear alhamdulillah. Itu kalau dari sisi penjual tanah yang dijual ke developer. Kalau dari orang-orang yang mau beli rumah lewat developer, yaitu tetap track record-nya dilihat, terus kelengkapan bekasnya.

keaslian berkasnya itu dicek karena ada lho Mas yang beli rumah udah membayar tak kebangun itu ada kasihan Mas kita itu sangat hati-hati kalau urusan manusia dengan manusia karena ini urusan manusia dengan manusia ini enggak akan selesai ketika tidak diselesaikan oleh manusia itu sendiri kalau Insyaallah kalau dengan Allah ini Allah maha pemurah maha pengampun jadi salah satu Konsep kita, saya sepakat dengan mas itu bahwa kita sangat hati-hati kalau urusan sama manusia. Kalau saya ya, Bob Sadino itu inspirasi saya dari dulu Bob Sadino. Saya inspirasi ini Rasulullah mas. Saya sangat mengidolakan beliau, beliau adalah pedagang yang hebat.

Dan saya ketika menjadi pengusaha itu pun juga belum terlalu seberani itu. Karena mas saya itu. ini yang punya keberanian dan insting yang luar biasa menurut saya di inspirasi pertama saya adalah Rasulullah dan inspirasi kedua saya adalah kakak saya saya selalu sampaikan berkali-kali bahwasannya kita ini bukan orang baik, tapi kita sedang belajar untuk menjadi orang baik, orang baik itu adalah orang yang mentalnya memberi, orang yang mentalnya memudahkan urusan orang lain terima kasih Dalam setiap perjalanan manusia, sering kita itu mengklaim sebuah keberhasilan itu karena usaha kita. Tidak, itu salah menurut saya. Semua itu karena kemurahan Tuhan, kemurahan Allah Kita menjalani takdir masing-masing Kita berusaha semaksimal mungkin Tapi apakah hasilnya sama?

Tidak Itu menunjukkan bahwa semua itu adalah pemberian Allah Jadi tidak ada yang perlu disombongkan dari semua yang telah Allah berikan, karena ini kemurahan Allah Dan dari kisah hidup kami, ada satu orang, wanita yang luar biasa hebat, dan itu surga kami. Itu ibu kami 100 doa wali Akan terkalahkan oleh Satu doa ibu 100 kutukan tidak baik Akan kalah Dengan kutukan dari ibu Maka saya berpesan, muliakanlah orang tua kalian selagi masih punya kesempatan. Karena kesuksesanmu adalah ridho dari orang tuamu.

Kami dari Irfai Group, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.