Transcript for:
Kajian Ilmu bersama Ustaz Dr. Hasan

Majid Jami'al-Furqan yang semoga dirahmati Allah SWT Alhamdulillah kita memuji dan bersyukur kepada Allah SWT Pada kesempatan petang ini atau pada kesempatan malam ini kita diberikan kenimatan oleh Allah SWT Untuk bisa melaksanakan sholat maghrib secara berjamaah Dan insyaallah akan dilanjutkan dengan Kajian Islami bersama Ustaz Dr. M.H.Hasan Ayatullah M.A. Hafidahullah Ta'ala Warahmu Di kesempatan hari ini yaitu hari Ahad atau hari Senin tanggal atau hari Ahad tanggal 1 Rojab 1444 Hijriah bertepatan dengan tanggal 22 Januari 2023 Mudah-mudahan kita semuanya tetap senantiasa mendapatkan bimbingan taufik dan hidayah dari Allah SWT Kami sampaikan, insyaallah beliau pada kesempatan malam ini akan menyampaikan tema yaitu semangat ulama salaf dalam menuntut ilmu. Ini merupakan tema yang sangat penting bagi kita semuanya, terkhusus bagi para tolapatul ilmi, para ikhwan, para akhwat dan kepada kaum muslimin secara menyeluruh. Agar kita tetap terus bersemangat menuntut ilmu hingga kita kembali. kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala karena bagaimanapun juga terkadang seseorang ada saat semangat ada saat lemah dan begitu seterusnya maka mudah-mudahan apa yang nanti akan beliau sampaikan bisa terus memberikan semangat kepada kita untuk tolabatul ilmi syari sebagai bekal hidup kita yaitu beragama secara benar di bawah bimbingan petunjuk Rasulullah s.a.w dengan manahaj para ulama kita kaum muslimin wal muslimat ikhwani wa akhwati yang dirahmati Allah subhan wa ta'ala sedikit tentang beliau akan kami sebutkan dan mohon izin kepada ulustad untuk menyampaikan kepada kita semuanya tentang riwayat perjalanan beliau dalam tolabatul ilmi singkat saja setelah beliau lulus dari sekolah dasar dan langsung beliau kita pangkas yaitu beliau melanjutkan ke Fakultas Hadis Universitas Islam Madinah dan Dulus tahun 2009 kemudian melanjutkan pada Prodi Fikusuna Fakultas Hadis Universitas Islam Madinah dan Dulus tahun 2014 kemudian dilanjutkan pada Prodi Fikusuna Fakultas Hadis Universitas Islam Madinah dan Dulus tahun 2014 Universitas Madinah tahun 2020 dan beliau sekarang aktif sebagai dosen di STDI Imam Syafi'i Jember.

Dan mudah-mudahan pada kesempatan malam ini kita bisa mengambil faedah yang nanti akan kami beri waktu beliau untuk menyampaikan kajian hingga pukul 20 dan nanti jedah. agan kemudian dilanjutkan kajian hingga pukul 20 dan insya Allah nanti ada sesi tanya jawab maka kepada ikhwan terutama kepada ikhwan bagi antum yang nanti ingin bertanya maka silakan ditulis dengan pertanyaan yang jelas dan gamblang lebih-lebih terkait dengan tema yang nanti akan disampaikan terima kasih Kemudian kami menghimbau kepada para hadirin, para jamaah agar mencatat faedah-faedah penting yang beliau sampaikan karena kuatnya ilmu yang kita dapatkan adalah dengan cara diantaranya dengan cara mencatatnya. Kemudian kami menghimbau kepada semuanya untuk menjadikan kajian ini kondusif dan nyaman sehingga kita bisa mendapatkan ilmu secara maksimal. Kemudian para bapak dan para ibu jika membawa anak-anak, maka kami sangat mengharap untuk mengkondisikan putra-putrinya sehingga jamaah yang lain ketentraman dan kenyamanan untuk mendapatkan ilmunya baik ikhwani wa akhwati kaum muslimin wal muslimat rohimani warahimakumullah langsung saja kami persilahkan kepada al-ustadz mh Hasan Hai Hafidh Allah ta'ala untuk menyampaikan ilmunya faliatafaddol mashkurun ma'jurin hai hai Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Disebutkan oleh Al-Imam Ahmad dalam kitab Al-Musnad dan juga Al-Khatibul Baghdadi dalam kitab Al-Rihla Fi Talabil Hadith Beliau mengkisahkan tentang Aku mendengar satu hadith dari seorang sahabat Nabi SAW Yang beliau dengar langsung dari Nabi SAW Aku belum pernah mendengar Maka aku segera membeli kendaraan Aku beli kuda atau onta Kemudian aku pasang pelanannya Kemudian aku safar Jabir Ibn Abdullah berada di kota Madinah maka beliau katakan aku melakukan perjalanan satu bulan menggunakan honta sampai aku tiba di negeri Syam daerah Syam kalau dari kota Madinah sempat nyebrang laut mereka sampai atau melewati kota Yambu kemudian menyebrang laut merah sampai ke sana yang jelas satu bulan perjalanan fa'idha abdullah ibn unays radiyallahu an ketika aku sampai disana maka sahabat yang mendengarkan hadith itu adalah abdullah bin unays aku sampai ke rumahnya fa'kultulil bawab aku sampaikan kepada tukang jaga pintunya kul jabirun indalbab katakan kepada tuanmu bahwa jabir ada di pintu nunggu kamu maka abdullah mendengar dari dalam rumahnya teriak dia jabir ibn abdullah ah Maksudnya adalah Jabir bin Abdullah Sahabat Nabi SAW Maka aku katakan Dalam sebuah riwayat Kalau tidak salah beliau mengatakan katakan maka dia cepat-cepat sampai dia menginjak sarungnya kalau tidak salah riwayatnya semacam itu fa'atanakani wa'atanaktuhu maka dia merangkulku dan aku memeluk dia Aku ingin segera mendengar hadith yang engkau dengarkan langsung dari Nabi SAW.

Aku belum mendengar darinya. Aku takut aku mati duluan Atau engkau mati duluan Sementara aku belum mendengar hadis itu Maka disampaikan hadis itu Kepada Jabir ibn Abdullah Selesai pulang ke kota Madinah Dari Madinah Perjalanan satu bulan Untuk mendapatkan satu hadis Nabi SAW saja Dan itu Mereka perjuangkan untuk membela, memperjuangkan, dan menjaga hadith Nabi SAW sehingga kaum muslimin sampai sekarang bisa menikmati. Kita tidak tahu bagaimana perjuangan para sahabat Nabi SAW ketika mereka menghapal dan mencari hadith itu sampai perjalanan jauh. Perjalanan sekarang orang daurah naik pesawat tidak kerasa itu. Mau ikut daurah di masjid meskipun jumlahnya besar seperti ada asenya.

Enak sekali. Bisa ngantuk ini Tengah banyak orang gak kelihatan ngantuknya Karena banyak Di zaman dulu orang harus melakukan perjalanan jauh Hadir di sebuah majlis Dan itu bisa jadi hanya mendapatkan beberapa hadis saja Tetapi kita harus tahu Bahwa perjuangan ini Allah berkahi Sehingga 14 abad lamanya kita bisa merasakan Dan kita bisa menghapalkan Bahkan kita sering mendengarkan hadis-hadis itu disampaikan Ternyata melewati perjuangan yang Mahabrat Dan ini sama Disampaikan di dalam sahih Bukhari Dari Amir Ibn Shurahil As-Sha'bi Ketika ditanya oleh Salah seorang penduduk Khurasan Amir Ibn Shurahil As-Sha'bi Orang Irak Datang seorang murid dari Khurasan Khurasan itu Kalau sekarang tempatnya di sekitar Rusia Mereka datang Ke daerah Irak untuk belajar Orang ini bertemu bertanya kepada Amir Ibn Salahil Asyabi, sungguhnya orang kampung kami mengatakan, apabila ada orang yang memiliki budak wanita, dia membebaskan budaknya. Kalau kita pelajari di pelajaran VK, budak wanita atau budak laki-laki itu seperti barang.

Antum jual-jual saja seperti antum jual, buku antum, pena antum, seperti jual barang kita. Hanya berbedanya mereka manusia bernafas saja. Tapi itu adalah hak milik Disuruh di apa-apa Termasuk budak wanita Akan tetapi budak wanita Ketika dia dibebaskan Atau bisa diperlakukan seperti istri oleh tuannya Dia tetap budak Posisinya tetap menjadi budak, hanya kalau dia hamil kemudian melahirkan anak dari tuannya maka dia bebas setelah tuannya meninggal. Namanya kalau antum pelajari di buku fikih umul walad namanya.

Ibunya Anak-anak Ibunya anak-anak itu Kalau diistilah fikir bukan istri Akan tetapi Budak yang melahirkan anak dari Tuhan Ini namanya umul walad Dalam istilah fikir Kalau orang kampung kita mereka mengenalkan sama siapa datangnya? Sama ibunya anak-anak. Itu kalau pakai bahasa fikih artinya itu saya datang sama budak saya. Tapi kita tidak pahami itu.

Cuman istilah itu sebenarnya ada yang lebih terhormat. Apa susahnya kita bilang sama istri saya? Tapi itu yang biasa kita pakai di tengah masyarakat.

Nah kata orang khorasan dia ngomong. Orang kampung kami mengatakan. Kalau ada Tuhan Dia membebaskan budak perempuannya Lalu dinikahi Maka orang ini seperti Menunggangi Kendaraannya Wallahu'alam maknanya adalah Tidak terpuji Karena dia mantan budak, kenapa kok dinikahi setelah dibebaskan?

Dibebaskan, bebaskan saja. Kalau mau dia nikmati, dia tidak usah dibebaskan, dia jadikan budak. Wallahu'alam, maknanya seperti itu.

Akhirnya, Amir ibn Shurahil, Syahbi mengatakan, tidak, ada hadith dari Nabi SAW tentang hal itu. Rasulullah SAW menyatakan, ثَلَاثَةٌ لَهُمْ أَجْرًا Ada tiga... Tolongan Mereka mendapatkan dua pahala.

Rajulun min ahlil kitab. Amanabinabiyihi thumma amanabihi falahu ajran. Orang yang ahlul kitab. Dia beriman dengan nabinya. Lalu dia beriman kepadaku.

Kata Rasulullah s.a.w. Maka dia mendapatkan dua pahala. Disebutkan diantaranya adalah orang ini. Warajulun kanatlahu amatun. Faaddabaha.

Faahsana ta'dibaha wa'allamaha. Faahsana ta'limaha. Thumma a'tabu. seorang laki-laki punya budak perempuan selama perempuan menjadi budaknya dididik dengan baik diajari dengan baik dan mendidik anak susah apalagi mendidik budak kalau ada orang perhatian kepada budaknya maka bisa jadi dia lebih perhatian kepada anaknya kalau budaknya saja seperti itu maka perhatian kepada anaknya lebih-lebih seperti Abdullah bin Umar beliau punya budak namanya Nafi menjadi seorang pakar hadis terkenal bahkan para ulama membandingkan antara Nafi yang budak Abdullah bin Umar dengan salim anaknya siapa yang lebih hebat riwayatnya dari Abdullah bin Umar saking banyaknya riwayat yang disebutkan oleh Nafi dari tuannya contoh lain adalah Abdullah bin Abbas radiyallahu anhu beliau punya budak namanya Ikrimah dididik sampai ilmu tafsir kalau antum buka buku-buku tafsir nama Ikrimah pasti ada banyak sekali ketika Abdullah bin Abbas meninggal anaknya pengen menjual karena itu warisan Ikrimah adalah budak hak milik akan dijual oleh anaknya, kata Ikrimah kamu mau menjual ilmu bapakmu karena ilmu bapaknya diserap oleh Ikrimah rahimahullah sampai akhirnya dibebaskan oleh anaknya Dan dalam riwayat sahih Bukhari Sekalipun disebutkan dengan muallak Liman Bukhari mengatakan Bahwa Ikrimah cerita Kana ibn Abbas Yaja'alu ala rijlayyalkabil Min ajli an ahfadhal Qudrat Al-Qur'an wa sunnah Ibnu Abbas mengikat kakiku dengan tali Agar aku mau menghafal Al-Qur'an dan hadith Ini budaknya diikat kakinya Dengan tali agar mau menghafal Al-Qur'an dan hadith Ini budaknya Kalau zaman sekarang santri diikat kakinya Ngamuk gitu, langsung viral pesantrenya Apalagi kalau seandainya orang tuanya tidak terima apalagi profesinya pemviral ulung Tidak terima langsung masuk ke meja putih Dulu para ulama seperti itu belajarnya Ditempa, dididik Yang kita barangkali menganggap itu adalah sebuah kekerasan Tapi tujuan baik sehingga mereka perhatian Dan akhirnya mantan budaknya adalah orang yang alim maka perhatian mereka kepada anak juga lebih-lebih maka perhatian kepada budak perempuan diajarin, dididik kemudian dibebaskan setelah dibebaskan dia menjadi seorang wanita yang bebas akhirnya dinikah menunjukkan bahwa sang tuan ini akhlaknya baik sekali, dia tidak hanya ingin nafsu saja, akan tetapi ingin memulai memuliakan budaknya, diajari dibebaskan dulu, kemudian dibuat istri kata Nabi SAW lahu ajran, dia mendapatkan dua pahala poinnya bukan disini Amir Ibn Shurahil As-Sha'bi setelah menjawab pertanyaan tadi beliau kemudian mengatakan khudh hadhal ilma min ghairi shai'walakad kana yurhalu fima duna thalika ilal madinah ambil Ambil jawaban ini gratisan begini saja.

Demi Allah dulu orang ingin mendapat jawaban pertanyaan yang lebih ringan dari ini. Harus melakukan perjalanan ke kota Madinah. Dari Irak. Dari kota Irak. Mereka akan belajar Pengen bertanya Mendapatkan hadis dan ilmu Pergi ke kota Madinah Gak pakai pesawat Kereta eksekutif Gak ada Berjalan menggunakan onta Kehausan Kepanasan Dan ternyata itu yang membuat mereka hafal Allah kasih keberkahan pada mereka Dan ini yang akan kita bahas Jadikan salah satu keteladanan para ulama Dalam proses belajar mereka Kita sudah sudah enak sekali.

dan mereka kita gak ada apa-apanya belajar kita menghapal Alhamdulillah baca kitab gundul Alhamdulillah menghapal Al-Quran, mengenal hadis lalu keluar menjadi da'i Alhamdulillah kita syukuri itu semua akan tetapi kalau kita berkajian dengan para ulama kita belum sampai seper sepuluhnya jangan merasa berjasa sampai merasa sheikhul islam lalu dia dengan gampangnya menyalahkan gurunya mengkritik, menyalah-nyalahkan dan sebagainya, kita masih jauh dan bisa jadi, kalau seandainya bukan karena Allah, kemudian karena jasa para ustaz yang senior sehingga mengarahkan kita, barangkali kita tidak bisa belajar sama sekali ikhwas sekalian berikutnya Ilmu ini disampaikan sejak zaman Nabi SAW Allah jadikan sebab-sebab yang membuat ilmu ini terjaga Sebagaimana firman Allah SWT Kami turunkan adhikr dan kami yang jamin akan kami jaga Para ulama mengatakan bahwa adhikr mencakup Al-Quran dan hadith Karena Al-Quran Butuh ditafsirkan dengan hadis Perlu ditegaskan dengan Cara Perkataan maupun penyampaian Dari Rasul S.A.W Dan ditegaskan dalam Al-Quran juga Allah Azza wa Jalla katakan Rasulullah S.A.W Tidak berbicara dari hawa nafsunya Semua adalah wahyu yang diturunkan Kami turunkan kepada engkau Adhikr Agar engkau jelaskan kepada orang-orang. Berarti penjelasan itu bagian dari adhikr. Dan susah. Al-Quran dijaga. Tapi penjelasan tentang Al-Quran tidak dijaga.

Ini mustahil kata para ulama. Sehingga kalau Al-Quran dijaga. Maka hadith pun dijaga oleh Allah SWT.

Sekalipun memang diantara hadith ada yang baif. Ada yang lemah. Ada yang palsu.

Tapi Allah SWT telah ciptakan para ulama yang Yang siap untuk memperjuangkan hadith Nabi SAW terjaga menjelaskan kepada umat. Ini hadith yang sahih, ini yang tidak. Dan para ulama ahlus sunnah mengatakan hadith apabila sahih maka itu adalah hujah binafsihi. Hadith itu adalah dasar yang kuat yang kedudukannya sama dengan Al-Quran. Dari sisi periwayatan jelas Al-Quran lebih kuat.

Akan tapi dari sisi pendalilan. Dijadikan dasar hukum Maka hadis Nabi SAW sama dengan Al-Quran Sebagai dasar untuk beramal Inilah hadis Nabi SAW Menjadi kehormatan Untuk kita ketika bisa mempelajari Apalagi menghafal dan menyampaikan Dan ikhwas sekalian Kita akan titik beratkan pada tiga hal Yang pertama kita akan bahas Bagaimana para ulama menuliskan hadith itu Sehingga hadith itu bisa kita nemmati Di saat ini tertulis lengkap dengan sanatnya. Kalau ada orang belajar dan ingin mengetahui apakah hadis ini sahih atau tidak, dia tinggal belajar dari sanatnya.

Beliau mengatakan Orang yang menyebutkan hadith dengan sanatnya Berarti dia telah selesai tugasnya Dan silahkan antum yang mempelajari Antum kenapa gak hukumi hadith itu sahih atau tidak Kan saya sudah sebutkan sanatnya Tugas antum sekarang meneliti orang-orang yang menjadi Rangkaian periwayat ini Begitu Dan sekarang kita juga tidak susah Untuk mengetahui hadith itu Ada buku rijal, hadis, ada potongan-potongan periwayatnya. Pengen tahu mereka siqah, terpercaya atau tidak. Lihat buku-buku terjemah atau biografi para ulama, periwayat hadis.

Orang ini terpercaya, orang ini terpercaya, orang ini terpercaya, pernah meriwayatkan dari gurunya. Selesai. Oh ternyata ada dua di antara periwayat yang sama-sama terpercaya, tapi ini tidak bersambung dengan atasnya. Ada bukunya sendiri.

yang menjelaskan tentang ada yang tadlis, ada yang ingkita, ada yang hafalannya tercampur hafalannya menjadi lemah setelah tadinya kuat semua sudah dikarang oleh para ulama kita tinggal menikmati saja kalau kita masih khawatir jangan-jangan penilaian kita terhadap hadith ini masih salah ada buku ilal buku yang menjelaskan tentang hadith nabi s.a.w. dari sisi periwayatannya lengkap sudah tapi bagaimana para ulama menyusun itu yang kedua poin tentang bagaimana usaha para ulama salaf dalam menghafalkan hadith Kemudian yang ketiga adalah bagaimana mereka melakukan perjalanan jauh untuk melakukan pelajaran atau penelitian hadis. Dan ini menjadi sunnatul awalin. Bahkan mereka celah orang yang tidak mau safar untuk melakukan tolabul ilmu Ikhwas sekalian orientalis mereka mengatakan Orientalis dalam bahasa Arab artinya mustashrikun Orang barat yang mempelajari ilmu timur Mereka ingin merusak Islam dari dalam Mereka katakan bahwa hadith ini belum dituliskan Kecuali setelah adanya pergolakan politik.

Sehingga penulisan hadith itu juga dilandasi dengan kepentingan. Akhirnya mereka katakan bahwa hadith yang disebarkan kaum muslimin itu sudah tidak otentik lagi. Karena penulisannya saja tidak bersambung dengan zaman Nabi SAW.

Tapi ternyata itu adalah syubhat yang gampang dipatahkan. Karena ternyata dalam sejarah. Ternyata hadith itu.

sudah ditulis sejak zaman Rasul s.a.w masih hidup ternyata penulisan hadith sudah ada sejak zaman para sahabat ketika mereka pun memiliki beberapa lembaran yang mereka simpan isinya adalah hadith-hadith Nabi s.a.w bahkan lembaran itu mereka saling kirim ketika pemerintah kuat dan memiliki perhatian terhadap ilmu hadith seperti periwayat kebijakan yang disampaikan oleh Umar Ibn Abdul Aziz maka tulisan itu diperbanyak, dikirim ke semua daerah-daerah kekuasaan Umar Ibn Abdul Aziz sehingga ilmu hadis ini runtut, bersambung dan memang dari zaman Nabi SAW sudah dituliskan, dulu sempat terjadi perbedaan pendapat di kalangan para ulama, boleh atau tidak hadis ditulis Terima kasih. Sehingga sebagian sahabat hati-hati mereka Tidak mau menuliskan hadis Nabi SAW Akan tetapi setelah itu Terjadi kesepakatan para ulama Bahwa hadis itu boleh dibukukan Boleh ditulis Bahkan ketika dibutuhkan Bisa jadi penulisan hadis menjadi wajib Karena sangat dibutuhkan Ini disebutkan oleh Hafidz bin Hajar Dalam kitab Fathul Bari Dan beliau katakan Bahwa pendapat yang mengatakan hadis Nabi SAW tidak boleh ditulis beralasan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri dalam sahih muslim riwayatnya mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda la taktubu anni faman kataba anni ghairal quran falyamuh jangan kalian tulis apa-apa dariku kata Nabi SAW barang siapa yang menulis selama Selain Al-Quran dariku, hendaklah dia menghapus. Ini saja hadisnya.

Ada hadis lain tapi lemah. Sehingga satu-satunya hadis yang kuat, yang dijadikan alasan dan landasan oleh orang-orang yang melarang penulisan hadis adalah hadis ini, hadis Abu Sa'id. Itu pun para ulama menyebutkan hadis ini diperselisihkan.

Apakah itu hadis marfu'yang disampaikan oleh Nabi SAW atau perkara lainnya? perkataan Abu Sa'id Al-Khudri sendiri. Dan Abu Sa'id Al-Khudri termasuk orang yang keras, tidak boleh menulis hadith. Sehingga sebagian ulamak mengatakan ini pendapat beliau, mawkuf.

Nah sedangkan, hadith yang meriwayatkan bahwa hadith-hadith itu sudah ditulis sejak zaman Nabi SAW banyak sekali. Di antaranya adalah yang disebutkan oleh Abu Hurairah RA dalam kejadian Haji Wada. Rasulullah s.a.w. sampaikan berbagai syariat Islam Ada hak perempuan, laki-laki Kemudian tanah ini haram Tidak boleh ditumpahkan darah Bulan ini haram Dan semua kehormatan kaum muslimin harus dijaga Lalu seorang dari Yemen Ini dalam sahih Bukhari Ada seorang dari Yemen namanya Abu Syah Beliau mengatakan Ya Rasulullah uktubuli Ya Rasulullah Tolong tulis apa yang engkau nasihatkan tadi Aku tidak bisa mengingat itu Maka Rasulullah SAW mengatakan Uktubu li abishah Tulis untuk Abu Syah Perintahnya langsung dari Nabi SAW Sehingga menuliskan hadith ini Sudah ada sejak zaman Nabi SAW dengan perintah beliau Dan ini dalam sahih Bukhari Jelas riwayatnya lebih kuat daripada Riwayat sahih Muslim Satu Dua Yang diriwayatkan oleh Imam Buddha Daud dan Imam Ahmad dengan sanat yang sahih Dari sahabat Abdullah bin Amr Radiyallahu anhumah Beliau mengatakan Kuntu Aku menulis Semua yang Diucapkan oleh Nabi Aku ingin hafalkan Semua yang disampaikan Aku tulis Aku tulis semuanya Aku ingin hapalkan itu semua Maka orang-orang Qurais ini di Mekah berarti Orang Qurais malah rangku Mereka mengatakan Kamu tulis semua yang disabdakan oleh Nabi SAW Sementara dia adalah manusia biasa Kadang ngomong dalam keadaan tenang Kadang ngomong dalam keadaan marah maka Abdullah bin Amr mengatakan maka aku berhenti menulis karena syubhatnya orang Qurais maka aku ketemu dengan Nabi aku bertanya kepada beliau maka beliau mengarahkan tangan telunjuknya ke mulutnya maka beliau mengarahkan tangan telunjuknya ke mulutnya dan berkata, tulis dan yang saya lakukan dengan tangan telunjuknya tidak berhasil khuruju minhu illa haq kata Nabi SAW beliau mengarahkan tangannya menuju ke mulutnya sambil mengatakan tulis, demi Allah tidak ada yang keluar dari mulut ini kecuali kebenaran berarti perintah lagi dari Nabi SAW disampaikan kepada Abdullah bin Amr RA sampai Abu Hurairah RA mengatakan ma'ahadun Tidak ada satu sahabat Nabi SAW pun Yang lebih banyak dariku Dalam meriwayatkan hadith Kecuali satu orang Yaitu Abdullah bin Amr Karena beliau menulis Sementara aku tidak bisa menulis Kata Abu Hurairah RA Berarti Tulisan Abu Hurairah RA Abdullah bin Amr ini diketahui oleh Abu Hurairah dan sahabat yang lain.

Tapi tidak ada yang mengingkari. Sehingga tulisan ini menjadi bukti bahwa penulisan hadis sudah ada sejak zaman Nabi SAW. Dalam ribat Ibn Abbas Rasulullah s.a.w ketika akan meninggal Beliau pun mengatakan demikian Beliau dalam kondisi sakit parah Ada beberapa sahabat Apa namanya?

Di sekitar beliau Rasulullah s.a.w mengatakan Ituni bikitab Aktub lakum kitaban lantadillu ba'dahu Tolong ambilkan kertas Aku ingin tulis untuk kalian sebuah tulisan Agar kalian tidak sesat setelah ini Maka Umar bin Khattab mengatakan Inna nabiyya sallallahu alaihi wasallam Ghalabahul wajah Rasulullah SAW sudah sakit parah ini. Wa indana kitabullahi hasbuna. Dan kita punya Al-Quran.

Tidak usah ribut sudah. Kita percaya 100% dengan Al-Quran. Tidak usah merepotkan Nabi SAW. Untuk menuliskan itu tujuan Umar bin Khattab baik.

Tapi Rasulullah SAW perintahkan, aku ingin nulis. Tapi ternyata para sahabat waktu itu berbeda pendapat. Sampai cekcok itu mengangkat dan membuat suara yang keras.

Rasulullah SAW terganggu. Beliau mengatakan, Qumu anni wala yambaghi indin niza'ah. Ah kalian pergi semua. Tidak pantas ada orang berselisih pendapat di depan. Minggir semua kalian Para ulama mengambil kesimpulan Berarti Nabi SAW ingin menulis hadis itu Sejak zaman beliau Hanya karena ada Alasan seperti itu Sehingga hadis tidak terjadi Ditulis Intinya Sebenarnya hadith itu sejak zaman Nabi SAW masih hidup sudah ada Kemudian para sahabat seperti tadi kita sebutkan Mereka mengumpulkan hadith-hadith itu dalam sebuah sahifa Di zaman sahabat ada setidaknya tiga orang sahabat yang memiliki sahifah Di antaranya adalah Abu Bakr Beliau mengumpulkan hadith yang pernah disabdakan oleh Nabi SAW Yang ini disampaikan oleh Anas bin Malik Beliau mengatakan Aku pernah diutus sebagai musaddiqan Pemungut zakat Karena Abu Bakar menjadi khalifah Lalu Anas ditugaskan Untuk mengumpulkan zakat kaum muslimin Dan aku dibekali dengan kitab Kitab itu Faraidus sadaqah Ada ketentuan dari Nabi SAW tentang hitungan zakat Wa'alaihi khatamu rasulillah SAW Keputusan itu atau hadis tentang pembagian zakat Atau hitungan-hitungan zakat itu Distempel dengan cincin rasul SAW Dalam sahib bukhari Berarti ini dipakai juga di zaman Khalifah Abu Bakar Ketika Ali bin Abi Talib RA juga memimpin Beliau juga punya kitab Beliau punya sahifah Lembaran isinya hadith Ketika ditanya oleh Abu Juhaifah Radiyallahu anhu Apakah kamu punya buku khusus Kalian alul bayt Punya kitab khusus Yang tidak dimiliki kaum muslimin Maka beliau mengatakan tidak Tidak ada Kitab kita sama semua Al-Quran Kecuali satu lembaran Atau pemahaman yang diberikan oleh Allah SWT Kepada seorang muslim Kepada seorang muslim Wama fi hadhis sahifah Atau yang aku simpan dalam sahifah Atau lembaran ini Kata Abu Juhaifah Wama fi hadhis sahifah Isinya apa sahifah ini Lembaran ini apa isinya Beliau katakan Al-aqlu wa fi kakul asir Wa alla yuqtala muslimun bikafir Ini ada beberapa Berapa syariat Nasr s.a.w. diantaranya tentang diat.

Atau orang yang membunuh tanpa sengaja dia harus membayar diat berapa. Kemudian ada anjuran untuk membebaskan budak. Termasuk ada yang menjelaskan tentang kedudukan seorang muslim ketika dibandingkan dengan orang non muslim. Ini dalam sahih Bukhari juga.

Termasuk Abdullah bin Amr. Abdullah bin Amr tadi kita sebutkan dia tulis semua yang diriwayatkan. dari Nabi SAW dan beliau katakan bahwa lembaran yang beliau simpan itu namanya As-Sadiqah beliau kasih nama As-Sadiqah satu saat salah satu muridnya yang bernama Mujahid berdatang Ingin bertemu dengan beliau.

Fa akhrajtu shai'an mintahti mafrasih. Aku melihat ada lembaran. Di bawah kasurnya.

Maka aku ingin ambil itu. Fa mana'ani. Maka beliau melarangku.

Maka aku mengatakan Mena'atani wa lam tamna'ni shai'an Engkau melarangku sekarang Biasanya engkau tidak melarang aku untuk membuka Bukumu, belajar dari apa yang Kamu miliki, sekarang kamu larang Maka Abdullah bin Amr mengatakan Innaha Di lembaran ini ada hadis-hadis yang aku tulis dari Nabi SAW Tanpa ada perantara seorang pun Jelas ini menjadi kebanggaan Para sahabat ketika mereka mendengar langsung dari Nabi SAW Bangga mereka Bangga Hadis itu langsung mereka yang menjadi periwayatnya Intinya penulisan hadis itu sudah ada sejak zaman para sahabat Dan mereka saling bertukar tulisan Mereka kirim itu kepada sebagian sahabat lain Yang memang membutuhkan karena kebetulan menjabat misalkan Jabir ibn Samurah radiyallahu anhu, beliau kirim beberapa hadith yang pernah beliau tulis kepada Amir ibn Sa'ad ibn Abi Waqas. Anaknya Sa'ad ibn Abi Waqas menjabat. Akhirnya butuh beberapa arahan dituliskan hadith.

Zaid ibn Arkam pernah tulis kepada sebagian sahabat yang lain dan sebagainya. Apalagi kepada tabi'in. Mereka tulis kepada para tabi'in agar hadith-hadith itu terjaga dan diriwayatkan.

Hingga... Ketika Umar ibn Akhbar Abdul Aziz rahimahullah memerintahkan Umar Ibn Abdul Aziz beliau menulis instruksi perintah kepada gubernur Madinah, waktu itu Abu Bakar Ibn Hazm beliau katakan umzur ma kana min hadithi Rasulillah s.a.w Kamu lihat Kamu kumpulkan Hadis-hadis Nabi SAW Tulis Aku takut ilmu ini akan hilang, para ulama akan meninggal. Beliau katakan, Jangan kamu terima kecuali hadis Nabi SAW. Kalian duduk. Kalian sebarkan ilmu.

Sampai orang-orang yang tidak tahu menjadi tahu. Al-Quran Al-Baqarah. Ini tidak akan hilang sampai tidak ada yang menyebutnya.

Ilmu itu akan sirna ketika tidak ada lagi orang-orang yang membahas, tidak ada yang membicarakan, mengajarkan dan sebagainya. Sehingga hadith-hadith itu mulai ditulis. Kemudian disebarkan.

Ibn Shihab Az-Zuhri rahimahullah. Seorang ulama ahli hadith. Gurunya Imam Malik.

Beliau meninggal tahun 120. Hijriyah Beliau ceritakan Arsala au kataba ilayna Umar ibn Abdul Aziz An uktub Hadithan Likulla hadithin daftara Atau beliau katakan Umar ibn Abdul Aziz Memerintahkan kita untuk menulis Hadith-hadith Nabi SAW Fakatabnahu daftara Maka kami tulis hadith-hadith itu dalam Rangkuman buku-buku Faba'atha Di kul ardin lahir Lahu alaiha sultanun daftara. Maka Umar bin Abdul Aziz setelah buku-buku hadith itu ditulis beberapa jilid. Maka beliau kirim hadith-hadith itu kepada beberapa daerah-daerah kekuasaan beliau.

Sehingga hadith ini mulai tersebar. Kita tahu bahwa ini masih di masa awal-awal. Di kalangan tabi'in. Umar bin Abdul Aziz meninggal sekitar tahun 110 atau 105 dan sekitar.

Ibnu Syihab Az-Zuhri meninggal tahun 123 atau 124 Di saat itu beberapa tabi'in juga memiliki sohifah Seperti Said Ibnu Jubair, Mujahid Ibnu Jabar Kemudian ada beberapa sahabat lain Seperti Hishami Ibnu Urwah dan lain-lainnya Mereka punya beberapa sohifah Lalu buku-buku itu mereka rapihkan Dirapihkan yang tadinya campur antara hadis Bertambah dengan asar para sahabat Abu Hurairah, diriwayatkan semua hadith Abu Bakar, diriwayatkan semua hadith Umar, diriwayatkan semua dijadikan satu sesuai dengan pengkelompokan nama sahabat yang meriwayatkan ada yang mereka tulis sesuai dengan kategori ilmu fikih maka ditulis dari hukum taharah kemudian salat kemudian zakat kemudian seterusnya ada yang sifatnya jami'mengumpulkan semua kebutuhan kaum muslim maka dicampur antara pembahasan fikir dan pembahasan lainnya maka masuk dalam hal itu kitabul ilm, kitabul iman kitabul jihad, ahwalul qiyamah dan sebagainya sehingga macam-macam buku itu semua ada dan kita neemati ada kutubul jawami'kutubul jawami'jami'ini, jami'ini kemudian ada as-sihah sahib bukhari, sahib muslim, sahib khuzaymah sahib ibn ibn dan seterusnya kemudian ada musnad musnad Musnad Imam Ahmad, Musnad Ad-Darimi, Musnad Ibn Jarud, dan seterusnya. Kemudian ada berbagai buku yang akhirnya ditulis untuk melengkapi buku-buku sebelumnya. Seperti Al-Mustadrok. Al-Mustadrok ini tujuan penulisnya adalah untuk menyebutkan hadith-hadith yang belum sempat disebutkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Sekalipun disitu ada kebenaran.

kurangan yang banyak alias hadisnya banyak yang lemah Intinya para ulama akhirnya berusaha untuk mengembangkan ilmu hadis tersebut Hingga mulailah ditulis buku-buku disiplin ilmu hadis secara detail Ada buku khusus tentang menjelaskan makna-makna yang ada dalam hadis Arti-arti kalimat Ini yang dikenal dengan kutubul gharib Ada Al-nihaya fi gharibil hadithi wal-athar Punya Ibnul Athir Beliau meninggal tahun Tahun 606 Hijriah Ada buku juga yang ditulis Al-Qadhi'iyat namanya Masyarikul Anwar Meninggal tahun 544 Hijriah Sebelumnya ada beberapa buku Bahasa Yang memang ditulis untuk mengartikan Kata-kata secara Bahasa Arab Ada yang menjelaskan secara umum Hadith ini maksudnya begini-begini Itu dikira dengan Kutubu Shuruh Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari Ada A'lam Al-Khattabi Kemudian ada Al-Minhaj Dan seterusnya Intinya Buku itu tinggal kita nikmati Tapi ketika kita mempelajari Memang perlu langkah demi langkah Harus urut Sedikit demi sedikit Sehingga kita bisa mengenal Dan bisa memanfaatkan peninggalan para ulama Yang mereka sudah berjuang untuk itu Tapi intinya Masya Allah Gak keras ini Pembahasan ini baru Sudah mau isya Masya Allah Ini sudah langsung masuk adhan Atau peringatan dulu Sudah masuk Khairan insya Allah Intinya Ikhwas kalian Penulisan hadith Sudah ada sejak zaman Nabi s.a.w Sekarang Wasiatnya adalah Tidak mungkin Seorang penutup ilmu Bisa lepas dari perang penulisan ilmu tulislah ilmu itu dengan tulisan diikat dengan tulisan mustahil ada seorang yang ingin belajar sementara dia tidak mau mencatat Wallahu'alam bisawab Kita lanjutkan Pembahasan poin kedua Tentang perjalanan para ulama ketika mereka mempelajari hadith Artinya keluar kampung untuk melakukan perjalanan spiritual Wah gaya sekali judulnya Artinya para ulama mereka ketika mempelajari ilmu agama mereka terbiasa untuk melakukan perjalanan Karena ini menjadi sunnah Menjadi kebiasaan para ulama ketika mereka akan bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan mengumpulkan hadis Nabi SAW Mereka sampai melakukan perjalanan tadi kita sebutkan di awal kajian bagaimana perjalanan Jabir ibn Abdullah ketemu Abdullah ibn Unais Abu Ayyub al-Ansari ketemu dengan Uqbah ibn Amir beliau dari kota Madinah menuju ke Mesir perjalanan sama satu bulan kemudian langsung pulang disuruh duduk dulu enggak kelamaan, anak pengen hanya untuk hadith ini dapat tujuannya, balik sudah mereka lakukan perjuangan itu dan mereka ne'mati saja ya Dan ini memiliki dasar pada firman Allah yang sering antum dengar. Tidak pantas semua orang beriman perang semua. Tidaklah ada sebagian mereka sekelompok yang siap suka rela. Belajar, mendalami agama Sehingga ketika mereka pulang Mereka bisa mengingatkan orang-orang di belakang mereka Kata Al-Qadiriyat Rahimahullah Hatha aslun Fi wujubi talabil ilm Warrih Ayat ini menjadi dasar yang tegas kewajiban seseorang belajar agama.

Sekaligus kewajiban seseorang untuk melakukan perjalanan dalam mempelajari hadith. Apalagi hadith yang sering kita dengar. Barang siapa yang menempuh jalan ke? Untuk belajar, maka Allah akan mudahkan dia jalan menuju surga.

Jalan surga itu kayak tol gitu. Susah, maka sangat wajar. Kalau ada orang mendapatkan kesulitan dalam belajar. Sabar, tidak sabar. Rintangan, celaan, cemohan, biasa itu.

Imam Malik rahimahullah, Imam Darul Hijrah. Sampai dikatakan, Tidak pantas ada orang memberikan fatwa, Sementara Imam Malik rahimahullah, ada di kota Madinah ternyata beliau tidak lepas dari kritikan mending yang kritik orang alim atau yang lebih berilmu, tidak yang mengkritik beliau adalah orang yang tidak lebih berilmu, ahli ibadah dikatakan namanya Abdullah Al-Umari atau yang semacamnya dikritik karena beliau lebih menyibukkan kajian dan menyampaikan ilmu hadith sampai seolah-olah lupa tidak sempat beribadah sendiri maka Allah membagi kesempatan orang dan kemampuan beramal berbeda-beda seperti Allah membagi rizki. Ada yang sedikit, ada yang banyak. Ada orang bisa sholat malamnya banyak, sholat sunnahnya banyak, tapi tidak bisa puasa. Ada yang sedikit, ada yang banyak.

Ada orang bisa sedekah, jihadnya tidak bisa. Atau ada orang yang mampu ini, tidak mampu itu. Maka beliau katakan, Kita berharap masing-masing kita berada dalam kebaikan.

Wala adhunnu anna ma'ana fihi adna. Atau biduni ma'ana. Dan aku tidak menyangka bahwa yang Allah bagikan untukku sekarang Ngajari orang-orang ilmu hadis Aku tidak sangka ini lebih rendah dari yang kamu kerjakan Ini jawaban bijak Alim dikritik orang tidak berilmu Tapi beliau jawab dengan bijak dan dengan ilmu Padahal orang yang tahu hadith dia akan bisa membandingkan Ahli ibadah dibanding dengan ahli ilmu, mana yang lebih hebat? Ahli ilmu Karena ilmunya bisa dimanfaatkan orang lain, sementara ahli ibadah ibadahnya kosirah hanya bisa dimanfaatkan pelakunya saja, antum sholat, puasa antum sendiri yang rasakan nekmatnya, tapi antum berilmu dan antum ajarkan, orang lain bisa mendapatkan Manfaat dari ilmu yang antum sampaikan Tapi Imam Malik Beliau tetap balas Jawaban yang bijak Sehingga menjadi pelajaran Untuk orang-orang setelahnya Terkadang Ada kritikan yang tidak perlu jawaban Karena bisa jadi kritikan Itu numpang viral Karena pengen Ikut-ikut terkenal Akhirnya dia main kritik Yang seperti ini seringkali Yang pantas diberikan diberikan adalah diam karena seseorang yang iseng kalau diikuti dia akan keterusan maka berlaku yang disampaikan saran dari al-amash beliau katakan as suku itu jawab diam adalah jawaban ketika orang ngomong ke sana kemari dibiarkan maka orang itu akan merasa ah anak sudah tidak di tanggapi maka dia akan berhasil Berhenti.

Tapi kadang ada orang gila. Mengkritik orang yang tidak gila. Yang tidak gila emosi. Akhirnya menanggapi orang gila.

Maka orang yang menonton. Tidak mengerti yang gila yang mana ini. Maka sikap orang alim. Ketika menghadapi orang yang tidak berilmu.

Maka dia perlu bijak. Tidak perlu main emosi. Intinya ikhwas sekalian.

Arrehla fitolabil hadith. Ini. Sudah ada sejak zaman para ulama. Mereka orang yang berilmu saja.

Mereka tidak lepas dari yang seperti itu. Artinya mereka perlu berjuangan untuk mendapatkan hadith. Nabi SAW dan itu menjadi kebiasaan mereka. Sampai salah seorang sahabat. Yang bernama Abdullah bin Mas'ud RA.

Beliau mengatakan. Wallahi alladhi la ilaha illahu lau a'lamu ahadan a'lamu min dibi kitabillah. La rahiltu ilaih.

Kata Ibn Mas'ud Demi Allah yang jiwaku berada di tangannya Atau tidak ada Rab selain dia Seandainya aku kenal satu orang yang lebih hebat dariku Tentang ilmu Al-Quran Aku akan datangi dia Itu bukan berarti sombong-sombongan aku yang paling hebat Ini sekarang, tidak Tetapi beliau ingin semangat sekali Aku sudah tahu sekarang, tapi kalau ada orang yang lebih tahu dari aku Aku akan datangi, aku ingin belajar Seperti Jabir bin Abdullah Beliau katakan aku khawatir mati duluan, belum sempat Mendengarkan hadith yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Uney Padahal Nabi Ibn Abdullah adalah salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan hadith tapi ini tidak membuat mereka cukup Maka sebagian ulama seperti Abu'l-Aliyah rahimahullah seorang tabi'in beliau katakan Bisa jadi kami mendengar sebuah hadith dari sahabat nabi s.a.w. di Basrah di kota Irak Kami tidak puas Segera kami menunggangi kendaraan menuju kota Madinah Pengen langsung mendengar dari mulutnya para sahabat nabi Bahkan orang yang tidak keluar dari kampungnya Untuk belajar zaman itu sampai dikatakan orang yang tidak bisa diharapkan kehebatannya Salah seorang ulama ahli hadith yang bernama Yahya Ibn Ma'in Beliau mengatakan Ada empat golongan yang engkau tidak bisa berharap berharap mereka akan menjadi orang sukses. Yang pertama, Harisudderb. Orang yang kerjaannya jaga kampung. Jaga kampung, sekalipun ada fadilahnya, dia menjaga keamanan kaum muslimin. Tetapi dia tidak bisa tinggi derajatnya.

Sudah, dia selamanya akan menjadi petugas penjaga saja. Karena ilmunya tidak bertambah dia. Dia tugasnya itu saja Yang kedua Munadil Qadhi Munadil Qadhi adalah Ajudannya hakim Tugasnya adalah mengundang Terpidana ini Dia pernah punya kasus kasus seperti ini, hukumannya seperti ini, terus seperti itu dia, dia mau 30 tahun 40 tahun dia enggak jadi hafal Quran dengan pekerjaannya, dia mungkin hafal dengan kasus dan nama orang yang dihukum mati mungkin, tapi dia tidak menjadi orang alim seperti itu.

Kemudian yang ketiga Ibnu'l-Muhaddith, Ibnu'l-Muhaddith artinya anaknya seorang alim, kok bisa begitu? Karena dia seringkali akan beristilahnya menyelamatkan diri Atau dia berada di bawah gemerlapnya kesuksesan orang tuanya Orang tuanya berilmu, tersohor, dihormati murid-muridnya Tapi anaknya enggak mati, oh masya Allah bapaknya dicium tangannya anaknya dicium tangannya juga karena dia anaknya Pak Ustadz tapi ilmunya Pak Ustadz dia tidak dapatkan, bahkan ada sebuah perkataan Dari seorang Arab mengatakan Azhadun nasi fi ilmi rajul ahluhu wajaruhu Orang yang paling tidak merasa butuh kepada ilmu seseorang adalah Keluarga dan tetangga Ini jadi catatan kita. Kadang kita sukses, kita belajar, tapi anak-anak tidak mendapat perhatian belajar. Kita merasa ini kekurangan.

Kita boleh sibuk, mengajar anak orang itu keistimewaan. Tetapi ketika kita lupakan anak-anak sendiri, ini juga salah. Pengajian, anaknya diajak, nemenin jadi supir saja. Nanti, eh tidur nak. Nanti kalau kita sudah selesai pengajian, kamu bangun, kita pulang.

Artinya justru keluarganya menjadi olahkanan yang mendapat ilmu siraman dari orang tuanya atau suaminya dan sebagainya. Ini kekurangan yang harus kita perbaiki bersama. Yang jelas, tidak semua seperti itu. Sebagian ulama...

Ayah Abdullah bin Umar anaknya salim menjadi yang seperti itu Bahkan para ulama memiliki beberapa buku mengumpulkan riwayat anak dari bapaknya Bahkan dari kakeknya Bahas Ibn Hakim An abihi an jaddihi Riwayat dari bahas Ibni Hakim Dari bapaknya, dari kakeknya Muawiyah Ibni Qusyid Kalau tidak salah Kemudian ada hadis juga yang diriwayatkan Amr Ibn Shu'ib An Abihi An Jadihi Amr Ibn Shu'ib Riwayatkan dari Shu'aib, Shu'aib dari mbahnya Abdullah bin Amr. Riwayat dari anak ke bapak sampai ke mbahnya. Masya Allah ahli hadith keluarganya luar biasa. Dan kita sering juga membaca biografi para ulama ketika mereka ditumbuhkan dari rumah tangga yang perhatian kepada ilmu.

Seperti Al-Hafiz bin Hajar rahimahullah, bapaknya adalah seorang yang memiliki sanat. Kemudian mbahnya punya buku taklik kepada. Buku Madhab Syafi'i Ini Al-Hafidh bin Hajar Mbahnya seperti itu, pamannya Kakaknya punya sanat Kakak perempuannya punya sanat Artinya mereka hidup di tengah keluarga yang perhatian dengan ilmu Ini anugerah sekali Orang bisa punya kakaknya Jangan laki-laki semua hafal Quran Bahagia kita Bahagia sekali Bukan hanya hafal Quran Tapi bisa saling Menyokong untuk mengajarkan kepada orang Ini membahagiakan sekali Dan ini para ulama ada juga yang seperti itu Hanya Tidak jarang pula Ada anak yang Hanya mengandalkan kegemerlapan orang tuanya. Ini sampai kata Yahya bin Ma'in. Wabnul Muhaddith.

Anaknya seorang ahli hadith atau ulama secara umum. Dan yang keempat. Orang yang tidak mengandalkan. Tidak bisa diharapkan kesuksesannya adalah Dia adalah orang yang maunya belajar di kampung saja Tidak mau keluar untuk belajar dari ulama lainnya Ini dianggap kekurangan di zaman para ulama Karena mereka adalah rahal Kebanyakan mereka orang-orang yang terbiasa melakukan perjalanan dengan susah payah belajar hadith Imam Bukhari Beliau menyebutkan bahwa rihlah atau perjalanan untuk mencari dan mempelajari ilmu agama ataupun hadis dimulai sejak zaman Nabi Musa Beliau kategorikan dalam Sahih Bukhari Dalam kitabul ilmnya Beliau sebutkan bahwa rehlah pertama yang dijadikan keteladanan adalah Nabi Musa Beliau mencari ilmu untuk bertemu dengan Khidir Khidr ini diperselisihkan oleh para ulama Apakah dia seorang nabi Atau seorang yang saleh Sebagian ulama merajahkan bahwa khidr adalah Seorang yang saleh Wali atau bukan mungkin Tidak ada masalah dia menjadi wali Karena beliau Dia adalah orang yang soleh, mungkin sekali. Hanya kalau seandainya Khidir ini sampai sekarang masih hidup, ini yang perlu dipelajari.

Bahkan sebagian orang seringkali mengkategorikan Khidir selalu tampil sebagai orang yang tidak rapih, combang-camping, orang miskin, tidak kelihatan, orang gila. Kalaupun itu benar, kenapa kok sedemikian rendah mereka bikin perumpamaan? Oh Nabi Khidir datang tadi.

Mana? Itu tadi yang minta-minta Subhanallah Gak ada lagi orang yang punya jabatan seperti itu Yang jelas Ini rehlah yang mulai pertama dilakukan oleh Nabi Musa Untuk belajar Setelah itu Rehlah sebagian sahabat ketika mereka menghadapi Beberapa masalah nazilah Masalah yang mereka hadapi Akhirnya mereka harus segera bertemu dengan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam Di antaranya ada seorang seorang sahabat yang bernama Uqbah bin Harith beliau ini menikah kemudian tiba-tiba ada seorang ibu-ibu datang mengatakan, eh kamu sudah pernah aku susui, istrimu juga berarti dia nikah sama saudara sepersusuan, boleh apa enggak? enggak boleh, kagetlah dia sudah punya anak, tau-tau ada orang bilang, eh kamu sama istrim itu sama-sama aku susui, berarti kalian saudara sepersusuan kaget dia, dia bilang la anti arda'atini Kamu gak pernah beritahu aku Dan aku juga tidak pernah ngerti Kalau kamu menyusui aku Akhirnya dia segera datang ke kota Madinah Karena dalam riwayat itu Beliau segera datang ke kota Madinah Berarti beliau tinggal di luar Datang kota Madinah Datang ke Nabi SAW melaporkan Dalam beberapa riwayat Rasulullah SAW tidak mau menjawab Beliau bahkan berpaling begini Datang lagi ke mukanya Ya Rasulullah gimana ini kasus anak Akhirnya Rasulullah SAW mengatakan Wakaifah wakadqim mau gimana lagi itu ibu-ibu itu sudah bilang dia menyusui kamu menyusui istrimu ya sudah berarti kamu menikah dengan saudari sepersusuanmu akhirnya diceraikan akhirnya diceraikan artinya ini menjadi salah satu penyebab dulu di zaman para sahabat mereka ingin belajar kepada Rasul sampai melakukan perjalanan ini dalam sahih Bukhari dalam sahih Bukhari juga disebutkan oleh Masyarakat Malik Ibn Al-Huwairith RA Beliau katakan Kami datang bersama rombongan kaum dari kabilah kami Datang kota Madinah Sehingga kami tinggal di kota Madinah 20 hari Kayak daurah begitu Tinggal di kota Madinah, belajar kepada Rasulullah s.a.w. Beliau cerita, وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ Kami adalah anak-anak muda yang usia kami berusia 15 tahun.

Dekatan Rasulullah s.a.w. adalah orang yang lemah lembut Punya belas kasih Perhatian kepada kami Maka Rasulullah s.a.w. ketika melihat kami sudah mulai kangen dengan keluarga-keluarga kami Maka Rasulullah s.a.w. mengatakan sudah kangen Kalian pulang saja. Kalian pulang. Kalian tinggal bersama keluarga kalian.

Ajarkan mereka yang sudah kalian pelajari. Jadi para ulama mereka. Para sahabat berduyun-duyun datang kota Madinah untuk belajar.

Itu di zaman Nabi SAW. ketika Rasulullah sudah meninggal perjalanan untuk belajar terus berlanjut karena para sahabat setelah itu berpencar ada yang dikirim ke Mesir sampai meninggal disana ada yang ke Falistin sampai meninggal disana kemudian ada lagi yang berangkat ke daerah Syam sampai meninggal ada yang ke Mekah sampai meninggal seperti Ibn Abbas maka para tabi'in ketika mereka ingin bertemu dengan para sahabat seringkali mereka ingin mencocokkan dengan musim haji karena kalau tidak musim haji mereka harus cari ini sahabat kemana jangan-jangan didatangin ke kota Iraq gak ada orangnya tapi ketika musim haji mereka ingin ketemu dengan seorang sahabat siapapun dia nanti belajar di kota Mekah seperti dalam sahih muslim ada orang yang menceritakan tentang hadis takdir ini dalam sahih muslim disebutkan ada orang di kampung kami mengatakan takdir itu tidak ada, itu hanya hal yang baru saja akhirnya kami datang ke kota Mekah muslim haji kami ingin ketemu dengan seorang sahabat nabi s.a.w akhirnya ketemu Abdullah bin Umar ketemu Abdullah bin Umar, maka saya dengan sahabat saya datang kami ingin tanya langsung kepada Abdullah bin Umar ketika Abdullah bin Umar mendengar kisah mereka Abdullah bin Umar Abdullah bin Umar mengatakan, Kalau kamu pulang nanti, kamu beritahu mereka. Abdullah bin Umar tidak mau tahu kepada mereka dan mereka tidak pantas mencari tahu tentang aku.

Dan kamu harus tahu, seandainya engkau memiliki emas sebesar gunung Uhud, kamu gak akan diterima sampai kamu percaya dengan takdir. Artinya para ulama dulu, mereka ketika ingin belajar dari para sahabat, mereka rehlah. Mereka melakukan perjalanan.

Dan itu menjadi kebiasaan para ulama Sampai Ramaharmuzi Ramaharmuzi adalah seorang ulama Yang menulis pertama buku mustalah Namanya Al-Muhaddith Al-Fasil Beliau meninggal tahun 360 Hijriah buku mustalah yang sistematis urut, ditulis pertama kali oleh beliau sebelumnya ada yang menulis, akan tapi tidak urut, campur ke sana kemarin ulumul hadith masih ada, diambil dari sini termasuk ar-risalah punya asyafi'i rahimahullah, ada tapi tidak urut seperti yang ditulis oleh beliau beliau mengatakan ada sebagian ulama yang hanya safar ke satu negeri ada sebagian ulama yang keliling... Semua negeri Seperti Abdullah bin Mubarak Almarwazi, Imam Ahmad Ishaq bin Rahoya, Abu Dawud As-Sijistani, Yahya bin Ma'in Mereka adalah para ulama Yang menggabungkan berbagai kota Mereka datangi Sebagian mereka bukan orang bebas Sebagian mereka mantan Buddha Begitu bebas Maka mereka manfaatkan itu Untuk segera Melalang buwana belajar Seperti Makhul Ad-Dimashqi beliau ceritakan aku dulu adalah mantan budak dari seorang wanita di Mesir ketika orang itu membebaskan aku segera aku keliling Mesir aku belajar hadits dari semua penduduk Mesir wama bimisr makanun wabiha ilmun illa hawait apa illa hawaitu alaihi fima uro tidak ada satu kota di Mesir dan disitu ada ilmunya kecuali aku akan usahakan untuk menguasai ilmu itu Hai menurut Menurut penilaian ku. Setelah itu aku baru keluar. Kemudian aku keluar ke kota Hijaz. Hijaz itu daerah kota Mekah, Madinah, Taif dan sekitarnya.

Sampai sana tidak ada satu kota yang ada ilmunya. Melainkan aku akan kuasai ilmu itu. Baru aku keluar.

Lalu datang ke kota Iraq. Sampai Iraq seperti itu juga. Ke Mesir. Sampai akhirnya ke kota Syam. Beliau katakan.

Kemudian aku pelusuhan. Di kota Syam. Kota Syam Tak cari semua ulama Aku ingin mendapatkan Pembahasan tentang Al-Nafl An-Nafl itu artinya rampasan perang yang ditambahkan oleh panglima. Kalau ada perang, dipimpin oleh panglima perang, kemudian sudah menang ada rampasan perang. Rampasan perang ini akan dibagi oleh panglima atau khalifah yang sudah menugaskan ke dia.

Sudah masing-masing jatahnya begini dan akan disesuaikan. dengan modal masing-masing, ini punya kuda atau tidak, ini jalan kaki dan sebagainya. Selesai, ada beberapa orang yang berhak mendapat tambahan karena mereka mungkin diutus.

Jadi pasukan sudah selesai dari tugas, tapi mereka tidak bisa mencari tambahan. mereka diutus lagi untuk ada sebuah kepentingan pasukan besar kemudian pasukan besar ini mengutus pasukan kecil kesana untuk memeriksa apakah aman kondisinya sehingga kita bisa pulang secara aman atau tidak ini namanya syariah pasukan kecil yang dipetalkan atau dikeluarkan dari pasukan besar nah ini mereka dapat nafel nafel ini ini Bisa diberikan ketika berangkat Bisa diberikan ketika pulang Ketika pulang jumlahnya lebih besar Contohnya pasukan akan perang dengan orang musyrikin disana Jumlahnya besar jumlahnya 10 ribu orang Lalu kaum muslimin perlu untuk Apa namanya Mengetahui kondisi lapangan Akhirnya diutuslah satu kompi kecil disana Nah ini mereka mendapatkan Seperempat dari jumlah rampasan perang akan tapi ketika pulang mereka sudah menang mereka sudah selesai dari jihad mau ke kota Madinah tapi perlu panglima mengecek apakah betul-betul kondisi aman mereka kirim syariah lain nah ini akan mendapat upah lebih besar sepertiga dari jumlah ghanimah kenapa? karena para ulama menjelaskan orang sudah mau pulang sudah pengen segera selesai kok masih diutus lagi maka dikasih upah yang lebih besar agar mereka semangat ini makhluk Dia ingin mendapatkan hadis itu Dia cari daerah Syam Tidak ketemu-ketemu Sampai dia ketemu dengan seorang perawi Namanya Ziyad Ibn Siapa Akhirnya dia Bertanya Apakah antum pernah mendengar Seorang yang meriwayatkan hadis tentang An-Nafl Oh iya Aku pernah mendengar dari seorang sahabat yang bernama Habib Ibn Maslamah Beliau menyaksikan Rasulullah Rasulullah memberikan pembagian seperti tadi kita sebutkan kalau syariah itu berangkatnya duluan dapat seperempat saja tapi kalau pulang dapat sepertiga artinya mereka sampai ingin mendapatkan detail ilmu sampai seperti itu keliling-keliling Abu Hatim rahimahullah beliau katakan kuntu awala sanatin kharajtu fi rihlati li talabil hadith makastu sab'a sinin wa ana uhsim Aku masih ingat tujuh tahun sekitar itu Aku menulis jarak tempuh yang aku pakai untuk jalan kaki Mencari ilmu hadis Kalau seandainya jarak itu sudah lebih dari satu farsah Aku tulis Atau seribu farsah Kalau sudah jarak itu lebih dari seribu farsah Aku tulis Seribu farsah farsakh, satu farsakh lima kilo kalau seribu farsakh berarti lima ribu kilo, kata beliau aku tulis terus sampai aku bosan karena jauhnya jarak tempoh yang aku kerjakan dari daerah Asqalan Asqalan itu daerah Palestine, ke Damascus kemudian ke Halab, kemudian ke Syam, kemudian ke Mesir, kemudian ke Mekah, Medina, balik lagi kemana, kemana terus seperti itu, bahkan terkadang aku menyampaikan satu hadis atau mempelajari sebuah hadis, ketinggalan satu hadis, balik lagi aku, jalan ke asas kaki kayak begitu mereka lakukan seperti itu sampai nggak bisa dihitung itu jaraknya kalau motor itu sudah murah harganya karena speedonya sudah full ini jalan kaki ini kelas apa tidak bisa ditiru para ulama seperti itu tapi mereka seperti itu dalam melakukan perjuangan belajar maka sebenarnya kalau ada orang yang masuk ke pesantren 15 tahun 20 tahun Ini belum ada apa-apanya dengan para ulama Kita belajarnya pakai bis patas Berangkatnya tempatnya ada AC-nya Masya Allah ada daurah juga enak semua Nyaman Mungkin tempat ini lebih enak dari rumah kita Masya Allah Ini tidak sama dengan para ulama dulu Terakhir Pembahasan tentang Bagaimana para ulama Menghafal Menghafal hadith dan ini disampaikan oleh para ulama sebagai rukunnya belajar Tidak mungkin Antum ingin belajar tanpa menghafal Bahkan Sheikh Salil Usaymi Hafizallah beliau mengatakan Barang siapa yang ingin belajar tapi dia tidak mau menghafal Seolah dia mencari kemustahilan Maka dia harus menghafal Apapun yang dia pelajari dia harus hafal Gunakan otak kita untuk menghafal Dan itu menjadi kebiasaan yang Allah sudah tanggung Allah akan menjaga adhikr dan diantara caranya Allah Azawajal jadikan ada orang-orang yang menghafal Allah jadikan beberapa makhluknya yang siap untuk menghafal dan itu menjadi kehormatan mereka disebutkan oleh sebagian ulama bahwa diantara faktor pendukung kenapa hadis ini terhafal memang ada tulisan kita sebutkan tadi bahwa hadis sudah ditulis akan tetapi faktor yang lebih kuat dari itu adalah ketika Ketika Allah ciptakan makhluk-makhluk yang hafalannya kuat. Karena tidak semua orang bisa menulis. Atau kuat menulis dengan jumlah besar.

Tapi banyak juga mereka yang menghafal. Dan ini berangkat dari dua sebab. Yang pertama ketika Rasulullah SAW perintahkan.

Rasulullah SAW menyatakan. Adaha kama sami'aha farubba muballaghin awla aw'a min sami'Ini hadith masyur sekali Para ulama mengatakan bahwa hadith ini menjadi keistimewaan orang yang hafalannya kuat dan pemahamannya hebat Dua-duanya bisa Semoga Allah mencerahkan muka orang yang mendengarkan perkataanku lalu dia hafalkan sesuai dengan yang dia dengar Lalu disampaikan tanpa ditambai tanpa dikurangi Dan betapa banyak orang yang bisa menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih baik lebih pandai. Gurunya tidak lebih pentar dari muridnya.

Tapi cukuplah gurunya berjasa pada saat dia mentransfer ilmu itu utuh tidak dikurangi. Dan ini kelebihan hafalan. Dan seperti ini ilmu banyak disampaikan dengan hafalan.

Ini yang pertama. Kemudian yang kedua, Allah SWT memang ciptakan beberapa generasi terutama generasi pertama menjadi orang-orang yang kuat hafalan. Terutama orang Orang Arab terkenal sekali kekuatan hafalan mereka Ini sudah menjadi kelebihan yang Allah berikan Maka disebutkan oleh Ibnul Jawzi Rahimahullah dalam kitab atau mukaddim al-Mawduat Beliau katakan Walitakrimi hadhil ummati asbab hayya ahallah Untuk menghormati umat atau tatanan masyarakat dan umat Muhammad ini Allah ciptakan beberapa faktor pendukung Dalam penjagaan hadisnya Di antaranya adalah Akal yang kuat Pengingat yang hebat sekali Sehingga mereka mampu untuk menghafal ribuan hadis Bahkan Ibn Abdul Bar Beliau katakan Bahwa orang-orang Arab Mereka seolah-olah Allah ciptakan untuk hafalan Seolah-olah orang Arab itu Allah ciptakan untuk menghafal Kata Ibn Abdul Bar Ini sudah diketahui semua orang Orang Arab kuat sekali hafalannya Sampai sebagian mereka Mampu menghafal syaitan Syiir yang disampaikan sebagian mereka Sekali dengar Dan itu dulu sampai sekarang ada Salah seorang Masyayik Kalau tidak salah namanya Syekh Muhammad Ibn Abdussalam Ashwayir Beliau cerita, ini beliau profesor.

Dan beliau seorang da'i dan seorang alim di kota Riyad. Sering mengisi di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Beliau cerita, aku dulu ketika SMA punya kawan. SMA dia hebat sekali kemampuan hafalannya sehingga dia mungkin duduk begini mendengarkan khutbah jumat sampai selesai khutbah jumat dia bilang sama kawan-kawannya aku bisa mengulang khutbah jumat tadi full dan gak salah bukan syair lagi ini khutbah jumat orang nulis dia bisa ulang semua tanpa kesalahan artinya kemampuan hafalan itu ada sampai sekarang sampai sering kadang-kadang kita denger Santri itu, oh itu ranking satu aja tuh kerjaan Yang capek-capek kita, meroja'ah kenceng-kenceng suara Dia tidur sebelah kita, dia yang bisa jawab besoknya Tapi itu gampang itu, itu gampang Kayak gitu banyak Mungkin dia sudah belajar sendiri Tapi yang sampai bisa mengulang full sampai seperti ini Ini luar biasa Sayangnya terkadang ada orang Allah beri kelebihan tapi dia tidak manfaatkan Dia punya kelebihan, sayangnya dia tidak mau menghafal Al-Quran, mau berdir otaknya itu.

Jadi harusnya dia manfaatkan, dan memang otak ini berkembang. Ketika dibiasakan untuk menghafal, dia terbiasa. Kalau tidak, maka dia akan terus jumut seperti itu. Maka dulu guru-guru kami mengatakan, Antum ketika hafalan masih lima jus.

Maka hafalan antum masih kelasnya kelas 5 jus Tapi kalau hafalan sudah sampai 15 sampai 20 Maka sebagaimana tuntutan merojaah lebih besar Maka kemampuan untuk menyerap pun lebih besar Ketika sudah selesai 30 jus Antum akan lebih besar Lebih mudah untuk menghafal Menghafal hadith, menghafal syiir Itu lebih mudah, terbantu sekali Dan ini banyak yang sudah mencoba Maka hafalan itu Menjadi modal yang paling utama Untuk kita belajar, tidak bisa Kita tidak menghafal ketika belajar para ulama seperti itu Maka mereka mengatakan Seperti Abu Musa Lashari Kata Abu Musa Lashari Ngomong sama murid-muridnya Kami dulu menghafal, kalian harus hafal dari kami Segan Seperti juga Abu Sa'id Al-Khudri Beliau katakan Dulu Nabi kalian menyampaikan hadis Kami hafalkan Sekarang hafalkan hadis yang kami sampaikan kepada kalian Dan ini cara asalnya mereka menyampaikan hadis itu Harus menggunakan hafalan Kita biasakan Hafalkan Quran, hafalkan hadis Baru pelajaran yang lain akan mudah antum hafalkan Baik, pada saat apapun semua keteladanan yang mungkin kalau kita pelajari kita akan mendapatkan hal-hal yang luar biasa tapi kita punya spirit setidaknya perkataan seorang Arab yang mengatakan fatashabahu ilam takunu mislahum fa'inna tashabuha bilkiromi falahu kalau kalian tidak bisa mirip maka ikuti cara mereka karena berusaha mirip dengan orang-orang yang mulia adalah sebuah keberuntungan semoga Allah swt membimbing kita dalam belajar Kemudian memahami Dan sampai sukses Dunia akhirat Kesuksesan itu tidak diitung dari Kelulusan di pesantren Atau berhasil kita berda'wah Akan sampai akhirat nanti bagaimana Semoga Allah Azawajal bimbing kita Semua Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahirrahmanirrahim Apa yang menjadi motivasi bagi Antum dalam semangat menutup ilmu dan bagaimana Antum menghadapi rintangan yang menghambat Antum dalam belajar? Sebenarnya lebih dari pengalaman Ana, Ana tidak punya pengalaman yang lebih... lebih istimewa, tapi para ulama bisa belajar mereka bagaimana mereka menghadapi rintangan caranya minimal doa karena seorang tidak bisa mengandalkan kehebatan Kepandaian Atau keberuntungan apalagi Mau jawab pakai hitung kancing Ini ABC insya Allah benar ini sudah Pokoknya keluar nilai Jadi seorang juga sekalipun cerdas Dan banyak belajar tidak bisa dia mengandalkan Kehebatannya Tapi dia minta pertolongan kepada Allah Agar dia muafak dalam belajar Yang kedua Dia perlu mencari lingkungan yang mendukung Kalau dia dapat Kawan-kawan yang bisa Membuat dia termotivasi belajar bagus bagus ndak harus satu daerah ndak harus satu kamar kalau teman kamar justru membuat antum malas ke masjid tinggalkan ya ndak harus kemudian ngomong eh anak pengen tinggalkan inti-inti enggak bikin analat rajin ibadah harus ngomong begitu yang penting antum cari kawan-kawan yang bisa membuat antum terdukung belajar sholat beribadah seperti itu kemudian yang berikutnya antum perlu sabar ya antum perlu sabar Bagaimana caranya pelan-pelan ya Sekarang materi yang diminta dalam kurikulum ini apa Antum belajar Pelajari setiap hari Baca saja Anak gak paham-paham Baca saja Baca dipahami artinya apa Tanya kepada senior atau kawan yang paham Sudah bismillah Insyaallah Allah kasih kemudahan Seperti itu Wallahu'alam bisawab Apa tahapan atau level kitab hadis yang harus dihafal bagi penutup ilmu Ini disebutkan oleh para ulama Untuk orang yang ingin menapaki hafalan hadith yang pertama adalah Al-Arba'un An-Nawawiyah setelah itu Umdatul Ahkam setelah itu Bulughul Maram kalau ingin mengembangkan setelah itu baru Riyadus Salihin atau kitab lainnya dulu kami menghafal Al-Muharrar Al-Muharrar ini adalah kitab seperti Bulughul Maram kumpulan hadith-hadith Ahkam hadith-hadith fikih dan itu lebih kita butuhkan ketika menghadapi berbagai permasalahan kaum muslimin jadi kalau kita hafal bulukul maram dan hafal benar-benar insyaallah antum bisa mendapatkan pelajaran dan manfaat yang besar ada pun sebagian orang yang menghafalkan sahih Bukhari, sahih Muslim kalau seandainya mereka diberikan kekuatan oleh Allah kehebatan, maka Alhamdulillah kalau seandainya tidak maka para ulama mengatakan ketika kemampuan kita terbatas dalam masa misalkan kita hanya mampu menghafal 3 bulan lalu kita hafalkan Mungkin Seper-sepeluhnya saja gak sampai Padahal beberapa hadis itu Banyak terulang dan kita akan Mendapatkan beberapa hadis yang tidak Langsung dibutuhkan Sementara 3 bulan ketika kita menghafalkan Bulukul maram bisa jadi sudah selesai Dan itu dibutuhkan sekali Al-Hafidh Al-Muhajar Beliau menuliskan Bulukul maram itu tujuannya Untuk dihafalkan oleh anak-anaknya Ternyata tidak ada anaknya yang menghafal bulukul maram Tapi Allah ganti Kaum muslimin banyak yang menghafalkan bulukul maram Ini disebutkan oleh Al-Asakhawi Rahimahullah dalam Al-Jawahir wa-Durar Ustadz kita tahu betapa banyak kitab karya para ulama Dan usaha mereka dalam menjaga ilmu ini Tetapi lantas bagaimana cara kita menjaga ilmu ini Sedang rasa cinta akan memiliki dan membaca kurang Anda pernah mendengarkan Nasihat dari Sheikh Mashhur Antum tahu Sheikh Mashhur Murid dari Sheikh Albani Beliau ketik tanya Sheikh gimana caranya Agar kita seperti para ulama Membacanya bisa lama sekali Beliau katakan Membaca buku itu seperti Angkat besi Angkat besi itu gak mungkin Antum ambil langsung Yang dua kintal Putul dengan Antum Jadi perlu latihan sedikit sedikit Sampai terbiasa Membaca seperti itu Beliau katakan Iqra'ma tuhib Wabda'bima tuhib Wantahi bima yufid Beliau katakan Mulai dari buku manapun yang antum sukai Silahkan baca apa yang antum sukai Tapi nanti antum akan menghasilkan yang bermanfaat Cara yang bagaimana?

Baca sedikit-sedikit Bikin waktu Anda sehari Anda harus membaca minimal 3 halaman misalkan Luar biasa Kadang orang bilang 3 halaman sedikit sekali Akhirnya gak baca Baca Walau satu halaman Kebanyakan seperti itu Padahal seandainya dia membaca Tiga halaman, sepuluh hari tiga puluh halaman Satu bulan dia sudah sembilan puluh halaman Bisa jadi satu jilid dari kutip Manfaat luar biasa Mungkin dalam satu marhalah Dia menghatamkan beberapa kitab Nah ini jangan kita anggap remeh Maka perlu Latihan Maka komunitas itu sering Menular Untuk melihat disini orang baca Disini orang baca Disini orang baca membaca antum terdorong untuk membaca tapi kalau tidak ada orang baca antum malas untuk membaca baca kurikulum sudah Alhamdulillah dengan mukarramnya sampai mana Ustadz boleh nggak di diskon ujiannya dari sini saja begitu kadang kan begitu ya baik bahasa Arab merupakan bahasa pengantar untuk memahami Alquran dan sunnah apa saran Ustadz bagi kami para santri agar bisa berbahasa Arab dengan mudah dan lancar tanya ke semua luwoh semuanya sama mereka peraturannya ya gampang gampang sekali ya antum pelajari antum praktekan ya ada satu keteladan dari seorang ulama ahli bahasa dia ini bukan orang Arab tapi dia bisa faseh seperti orang Arab ketika ditanya apa triknya beliau katakan aku setiap hari membaca buku adab-adab itu maksudnya buku syiir setiap hari 50 halaman dengan suara keras maka ternyata ke fasehan yang ada pada mulutnya itu terpengaruh dengan membaca bacaan dia ini membantu Hai Nah kalau seandainya antum tidak mau baca buku-buku itu baca buku hadits baca buku hadits dengan suara keras dan dengan fase enggak harus dengan tajwid anabi hurairah kalau kayak gitu capek enggak selesai itu ya tapi antum baca yang jelas bacaannya yang benar bacaannya yang benar antum suara keras baca Alquran dengan suara keras nanti Allah akan terbantu setelah itu jangan malas mempraktekkan ya Jadi ketika ada kesempatan tanya, tanya. Ada berapa kosa kata Mufradat sampaikan Dan memang sekalipun anak dulu orang yang bukan teladan ketika di pesantren. Bahkan dulu anak pernah dicatat sebagai orang yang tidak rajin dalam belajar bahasa.

Tapi Alhamdulillah ketika anak di Madinah, anak ingin praktekkan bahasa Arab sama orang-orang yang tidak Arab. Karena tidak pede sama orang Arab. Akhirnya cari orang Afrika.

Orang Afrika pede sekali. Anak ngomong sama mereka. Kalau kita tidak paham, imbangkan sama-sama asingnya.

Tidak paham, wajar. Tapi Alhamdulillah setelah itu kita... Terpaksa untuk ngomong Dan memang diantara trik dari kampus waktu itu Satu kamar tidak boleh satu jin siah Satu warga negara Waktu itu anak dimasukkan Anak sendiri ada Afrika ada India Padahal anak datang pertama itu Orang Indonesia 20 orang datang dimasukkan ke gedung baru Tapi dipencar kita Bukan berarti satu kamar pertama langsung tiga Indonesia enggak Anak sendiri teman anak sendiri Kawan anak yang lain sendiri sendiri Sampai datang yang lain Afrika Afrika Afrika Dan China Karena kita terpaksa sudah mau ngomong Pakai bahasa minimal Bahasa Tarsan Tapi yang penting kita gak bahasa Indonesiaan terus Tapi ini mendukung sekali Karena dosen berkebutuhan Kalau para mahasiswa tidak bisa bahasa Arab Nanti kelulusannya akan turun Jadi harus dipaksa Dan Antum sering mendengar orang Berbicara bahasa Arab Di kelas Atau kalau ada Ceramah berbahasa Arab Antum usahakan untuk mendengar mendengar karena itu akan membantu seperti itu memang sebagian masyarakat kalau mereka menjelaskan bikin ngantuk ya cari yang bahasanya lugas dan tegas seperti Syekh Sulaiman ar-ruhaili anak dulu senang sekali mendengarkan beliau ngomong itu karena faseh sekali kemudian Syekh Salil Usaymi beliau kalau ngomong faseh sekali anak senang sekali kalau beliau ngomong itu betul-betul menariknya bahasanya faseh kata-katanya tertata ala kulli hal mudah-mudahan kita semua bisa saling mengingatkan dan bisa saling mendoakan dan menguatkan dalam belajar dan membentuk komunitas ilmiah sehingga kita bisa menghidupkan sunnah belajar dan Allah rida kepada kita, ini yang dapat kita sampaikan, akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pengurus pesantren Al Furqan terus terang, saya terhormat sekali bisa datang ke Kepesantren ini.

Sudah lama anak ingin kesini. Tapi anak tidak pede datang ke sini. Siapa anak kesini.

Tapi Alhamdulillah. Pada hari ini. Cita-cita anak yang sudah lama itu.

Tercapai juga. Semoga pertemuan kita menjadi pertemuan ukhuwa. Dalam Islam dan Sunnah.

Dan Allah mendapatkan memberikan kita. Ridha dan pahala yang besar. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirrahmanirrahim Syukron cazilan wa cazamu khairan kami sampaikan kepada Al-Ustaz Imha Hasan Hafidh wa Ru'ah Mudah-mudahan kita semuanya bisa mengambil faedah-faedah yang disampaikan sehingga membuah Semangat dalam Talabatul ilmi syari Dan kemudian Untuk bisa kita sampaikan kepada Saudara-saudara kita semuanya Tak lupa kami ucapkan terima kasih Jajamu khairan kepada semuanya yang telah hadir Dan dari kami mohon maaf apabila ada kekurangan, selanjutnya kita akan melaksanakan sholat isya'secara berjamaah. Dan kami akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alfurqom TV, saluran pendidikan, dakwah, dan inspirasi islami.