Penerimaan dan Pengelolaan Sampel: Sampling Plan dan Dokumentasi
Pendahuluan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan tetap semangat belajar.
Sampling Plan
Pengertian Sampling Plan
- Rencana pengambilan sampel adalah garis besar terperinci yang mencakup:
- Kapan sampel diambil
- Seberapa banyak
- Oleh siapa
- Dengan cara apa
- Menggunakan alat apa, dll.
Tujuan Sampling Plan
- Menghasilkan data yang berisi sampel yang representatif.
- Menghindari pengambilan sampel yang tidak sesuai (terlalu sedikit/banyak atau tidak dibutuhkan).
Langkah-langkah dalam Rencana Pengambilan Sampel
- Identifikasi parameter yang akan diukur, kisaran nilai, dan resolusi yang dibutuhkan.
- Rancang skema pengambilan sampel (bagaimana dan kapan sampel akan diambil).
- Pilih ukuran sampel.
- Desain format penyimpanan data.
- Tugaskan peran dan tanggung jawab operator.
Metode Pengambilan Sampel
Bahan Homogen
- Bisa diambil dari bagian mana saja dari bahan.
Bahan Tidak Homogen
- Memerlukan alat khusus untuk mengambil sampel secara cross-sectional (atas, bawah, tengah, samping depan, belakang).
- Mengembalikan keseragaman bahan melalui proses yang telah divalidasi.
- Sampel dari bahan alam (hewan/tumbuhan) biasanya dianggap tidak homogen dan harus mengikuti prosedur pengambilan sampel untuk bahan tidak homogen.
Rancangan Pengambilan Sampel
- Plannen: 1 + √n
- Untuk bahan seragam dari sumber tervalidasi.
- Plan B: 0.4 × √n
- Untuk uji identitas bahan seragam.
- Plan R: 1.5 × √n
- Untuk bahan tidak seragam atau dari sumber tidak tervalidasi, termasuk bahan herbal dan hewan.
Contoh Perhitungan
- Plannen: Jika ada 40 wadah (n=40), maka jumlah sampel = 1 + √40 = 1 + 6.3 = 7.3 (dibulatkan jadi 7).
- Plan B: Jika ada 40 wadah (n=40), maka jumlah sampel = 0.4 × √40 = 0.4 × 6.3 = 2.53 (dibulatkan jadi 3).
- Plan R: Prinsipnya sama, silakan dipelajari sendiri.
Pentingnya Sampling Plan
- Penting memahami perhitungan untuk mengurangi risiko kerusakan bahan akibat sering dibuka-tutup.
Dokumentasi
- Dokumentasi di industri farmasi sangat penting, termasuk dalam komponen CPOB.
- Merupakan sistem manajemen informasi yang mencakup spesifikasi, prosedur, metode, penandaan, catatan laporan, dsb.
- Dokumen harus disetujui dan ditandatangani oleh manajer QA/QC.
- Harus memiliki dokumen prosedur induk dan prosedur tetap, serta selalu diperbarui.
- Contoh dokumen: Form pengambilan sampel.
Selamat belajar, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.