Transcript for:
Pemikiran Tasawuf Jalaluddin Rumi

Dan kalau kita lihat peradaban kita sekarang ini kan peradaban yang kalau kita gagal mengendalikannya, kita sakit jiwa. Sekarang ini kan boleh dibilang termasuk saya, ini kan kita terkena anxiety, terkena depression, fikiran-fikiran rumi ini sudah terbukti menyelamatkan banyak orang. Itu yang saya kira membuat Rumi ini menjadi luar biasa. Assalamualaikum, tamu saya sangat isimewa. Seorang yang sangat saya kagumi dan sangat populer di Indonesia. Terakhir, beliau sangat menggerakkan. Buat kita itu harus punya cinta, cinta adalah segalanya. Beliau menulis cukup banyak ya dalam buku, mengkompilasi tepatnya, puisi-puisi dari seorang pujangga terbaik. Bukan pujangga terbaik Islam saja, karena di Amerika pun beliau sekarang menjadi pujangga atau penulis puisi prosa yang paling populer. Jalilin Erumi, dan tamu saya adalah... Pak Haider Bagheera, Assalamualaikum. Waalaikumsalam Mas Helmi, senang sekali diundang disini. Lama kita gak ketemu ya. Lama ya, sekali. Pak, segitunya Bapak, apa cinta dengan seorang Rumi ya, yang sekarang-sekarang sangat disenangin di dunia barat ya Pak? Betul ya, Rumi ini istimewanya, bukan hanya di dunia barat dia sangat disukai, sangat dikagumi, sampai sekarang... Banyak sekali buku ditulis orang tentang Rumi. Tentang Rumi, terlalu banyak ya. Iya, kami mempunyai perpustakaan tentang Rumi. Bahkan di dalam Islam, itu kan kita kenal ada dua madhab itu. Iya. Ahlus Sunnah sama Syiah misalnya. Iya. Dua-duanya itu Rumi, khususnya kalau di kalangan Ahlus Sunnah, tentu di kalangan Tasawuf. Itu sangat dikagumi, dan dia ini menyatukan semua kelompok. Iya. Walaupun dia sendiri suni ya? Suni, dia seorang suni. Tapi dia menyatukan kedua kelompok. Bahkan kalau di Persia, itu disebutkan bahwa Rumi itu bukan nabi, tapi memiliki kitab. Kitabnya itu Maznawi Rumi itu. Dan seperti di Iran misalnya, buku Maznawi itu buku populer ketiga setelah Al-Quran. Dan hadith Itu buku pertamanya beliau ya? Itu buku besarnya Masnawi Masnawi itu artinya Puisi yang dua baris Itu Mencapai puluhan ribu Koplet Dan sudah disarah oleh Orang-orang dari seluruh dunia Termasuk yang paling terkenal itu Misalnya Nicholson Sarjana Barat, tapi sekarang sarjana-sarjana yang jauh lebih muda juga mensarah Rumi itu. Ya kemarin saya senang aja tuh ada bintang-bintang Hollywood, waktu dia speech gitu mengutip kutipan dari karya-karyanya Jaludin L. Rumi ya Pak? Ya termasuk Madonna, Goldie Hawn, terus salah satu lagunya Coldplay itu dimulai dengan puisi Rumi, itu salah satu puisi itu... Rumi itu, siapa namanya vokalis utamanya Coldplay? Chris Martin. Ya, Chris Martin itu pernah mengalami depresi. Dan yang menyelamatkan dia itu adalah ketika membaca syair-syair Rumi. Sehingga di salah satu lagunya dia memulai dengan mengutip puisi Rumi. Syair yang mana ya Pak? Judulnya, kira-kira dalam bahasa Indonesia, saya kutip juga di buku saya. Dunia ini adalah sebuah rumah penginapan. Jadi dia bercerita tentang... Apa namanya, rumah penginapan ini yang datang macam-macam Yang datang macam-macam Terima itu dengan pasrah, dengan senang. Mungkin nanti kalau ada waktu saya bisa carikan puisinya. Dan itu salah satu puisinya Rumi yang paling populer. Nanti kalau Mas Helmi buka, apa namanya, saya lupa judul lagunya, tapi puisinya itu This Life is a Guesthouse. Nah itu Chris Martin. Chris Martin memulai dengan Puisina. membaca puisi Rumi. Ada mungkin anak muda sekarang sudah gak tau bintang film yang dulu di zaman saya cukup terkenal, Goldie Hawn itu juga suka mengutip puisi Rumi. Penulis-penulis yang sering mengutip Rumi itu, Paulo Coelho yang ngarang alkemis. Itu bahkan kalau kita buka website dia, itu penuh dengan kutipan-kutipan Rumi. Kalau bangsa yang ahli self-improvement atau inspirator seperti Dipak Chopra itu, yang salah satu orang yang berkaya, itu sering sekali juga menggali dari puisi-puisinya Rumi. Gak ada gacanya ya pak, Ahmad Dhani anaknya Rumi, dan asal bapak tau ya? Cucu saya pun namanya Rumi, yang nomor dua. Namanya Rumi Radamel Yahya. Oh, Masya Allah ya. Apa namanya tadi saya mau sampaikan, ada cerita yang menarik. Jadi salah satu dosen Dari Arkara, Dari Arkara itu kan banyak calon-calon... Salon teologi. Iya, calon-calon pastor juga. Nah salah satunya, saya dengar dari dia langsung, Pak Budi Munawar Rahman, seorang pemikir Islam yang cukup dikenal, dia jadi dosen di situ. Kebetulan di satu bulan Ramadan, saya bikin setiap malam membahas satu puisi Rumi dari sudut pandang Tasawuf. Kemudian dia terkesan, dia wajibkan mahasiswanya yang sebagian adalah calon pastor itu untuk mendengarkan itu. Dan calon-calon pastor ini terheran-heran betul. Ternyata di Islam ada juga mistisisme seperti yang diungkapkan oleh Rumi. Jadi Rumi ini juga jadi jembatan bukan hanya antar madhab. antarbangsa, tapi bahkan juga antaragama. Dan dia kan memang seorang penyair yang sangat toleransi dengan seluruh agama atas dasar cinta. Ya, dia katakan itu. Agamaku adalah agama cinta. Dan kemanapun kafilah cinta menuju, disitulah aku. Jadi bagi dia, dia bisa secara resminya muslim. Tapi Islamnya itu adalah Islam yang diakui sebagai agama cinta Dan dia bisa menerima agama apa saja Selama agama itu prinsipnya adalah cinta Walaupun ada satu baiknya dia ya Agak kontroversi pak Kalau gak saya bilang saya bukan Yahudi atau Kristen Saya bukan Zoroaster Saya juga bukan Muslim Agama saya adalah agama cinta Itu memang ada Itu sangat populer Tapi juga ada sebagian ahli rumi yang gagal memperoleh itu kalau gak salah bukan dari Mas Nyawi, dari Diwan. Jadi kumpulan puisi dia yang lain. Nah itu katanya tidak ditemukan di naskah aslinya Rumi. Tapi itu juga bukan sesuatu yang aneh. Bukan tidak mungkin Rumi mengucapkan itu. Bukan berarti dia kemudian menyamakan semua agama atau apa. Tapi dia percaya bahwa agama itu mungkin beda dari dalam hal syariatnya. Tapi prinsipnya sama. Selama dia prinsipnya adalah cinta, ya memang seharusnya agama itu begitu. Nah ini yang sering dilupakan sekarang. Agama ini menjadi sumber kebencian. Maksudnya agama itu keberagamaan ya. Bukan agamanya itu sendiri. Menjadi sumber kebencian, sumber konflik, sumber kesombongan, politik identitas. Saya merasa bahwa dengan mengungkapkan, sebetulnya bukan hanya Rumi, ada satu sufi besar lain siapa? yang namanya Ibn Arabi, Muhyiddin Ibn Arabi itu pernah tinggal di Konya dan pernah bertemu dengan Rumi siapa lebih tua? lebih tua Ibn Arabi dia mungkin angkatan ayahnya Rumi ada juga seorang sufi besar juga namanya Fariduddin At-Tor pernah tinggal di Konya juga Konya ini satu tempat yang di Turki ya? iya di Turki yang Punya banyak sufi besar yang pernah tinggal di situ. Ibn Arabi itu aslinya dari Spanyol, dari Mursia, tapi dia melakukan pengembaraan, bahkan kuburannya di Syria. Dia pernah tinggal di Konya, dan dia ketemu sama Rumi ini, dan dia sudah meramalkan bahwa Rumi ini akan jadi orang besar. Bahkan Faduddin At-Tar itu pernah lihat Rumi berjalan sama ayahnya. Jadi ayahnya di depan, Rumi ngikutin dari belakang, masih muda, masih sangat kecil. Fahriuddin Atar bicara yang di depan lautan, yang di belakang samudera. Katanya? Iya, katanya Fahriuddin Atar itu. Ini memang orang besar yang terbukti makin kesini dia makin menjadi satu institusi sendiri yang bisa menyatukan orang dari berbagai agama, dari berbagai suku, dari berbagai madhab. Kalau menurut Pak Haidar, apa yang membuat karya Rumi atau pemikiran-pemikiran seorang Jalan Rumi itu begitu diterima oleh dunia? Kan nggak gampang. Ya, saya kira itu ya, prinsip cinta itu. Dan kalau kita lihat peradaban kita, Kita sekarang ini kan peradaban yang kalau kita gagal mengendalikannya, kita sakit jiwa. Sekarang ini kan boleh dibilang termasuk saya. Ini kan kita terkena anxiety, terkena depression, terkena macam-macam. Nah ini, fikiran-fikiran Rumi ini sudah terbukti menyelamatkan banyak orang. Dari mental disorder yang disebabkan karena peradaban kita sekarang. Makin konflik ya dulu. Iya, betul. Itu yang saya kira membuat Rumi ini menjadi luar biasa. Ibn Arabi tadi yang saya sebutkan, saya juga menulis buku tentang Ibn Arabi. Saya beri judul Semestai. Cinta, sama juga bahwa Apa namanya Saya ini sekarang sudah agak tua Jadi saya jadi ragu-ragu Kayaknya tadi puisi yang saya kutip itu dari Ibn Arabi Yang agamaku agama cinta Kemanapun kapilah cinta menuju Disitulah agamaku Itu Ibn Arabi, saya kira saya keliru Memang Rumi ada juga Aku cari Tuhan di Gunung Kof Aku cari Tuhan di Biara Aku cari Tuhan di Masjid Tapi aku temukan Tuhan itu ada di dalam hatiku. Itu ada. Dasar ya. Iya. Kata Rumi. Rumi itu luar biasa. Dia bilang, apa namanya, aku cari Tuhan kemana-mana, kemudian aku ketuk pintu rumahnya Tuhan, ternyata aku mengetuknya dari dalam. Jadi Tuhan itu ada di dalam. Dasar kata-kata itu. Luar biasa. Kalau baca Rumi itu, saya kayak di... Pukuli tapi seneng gitu. Dijudot-judotkan sama Rumi. Ibn Arabi juga sama. Karena sebetulnya mistisisme secara umum atau tasawuf dalam Islam itu disebutnya sebagai madhab cinta di dalam Islam. Madhab cinta. Ya ini salah satu tokohnya Rumi. Kemudian ada Ibn Arabi. Ada satu sufi lagi namanya Fakhruddin Iraqi. Itu bahkan untuk bicara soal cinta itu Dia mengatakan syahadat pertama muslim yaitu la ilaha illallah itu harusnya dibaca, bukan harusnya dibaca maaf, harus difahami sebagai la ilaha illal eshq. Eshq itu cinta yang meluap-luap. Jadi tidak ada Tuhan kecuali... Cinta yang meluap-luap, karena Tuhan di dalam Tosawuf itu dipahami sebagai sumber cinta. Dia mencipta karena kecintaan. Rumi ini luar biasa dan medium puisi dia ini juga punya kelebihan. Karena puisi itu kan bicara dari hati, sampai ke hati kita. Ini saya contoh baca, ini buku yang ditulis oleh Pak Aidar ya. Belajar Hidup Dairumi, Serpian-Serpian Puisi Penerang Jiwa. Oh pengantarnya Abdul Hariwem, saya kenal. Aku cinta habis-habisan padamu, tak guna nasihatiku, aku mabuk racun cinta, tak guna lagi obat. Apa guna merantai kakiku, padahal yang gila hatiku. Itu semua begitu. Keren ya Pak ya? Oh luar biasa. Rumi ini luar biasa. Rumi, Jaludin Rumi. Kita tahu ya, mungkin balik ke sejarah. Pak, dulu ada juga namanya toko Syamsuddin Tabrizi ya? Ya, itu gurunya. Gurunya dia kan? Itu ceritanya luar biasa juga. Jadi Rumi itu sudah rindu, kepengen punya guru, kepengen punya Sheikh. Dia cari kemana-mana nggak ketemu. Sementara di sisi lain ada seorang Syamsuddin Tabrizi itu, sufi yang eksentrik. Badannya kecil. Rambutnya aputan-aputan gitu Gak teratur Dia mencari murid Tapi Rumi juga dalam musimnya mengatakan Dia juga mencari guru Yang kau cari mencarimu Itu pengalamannya Rumi Dia mencari guru Guru ini mencari murid Suatu kali Rumi kan dihormati Punya jabatan Dia naik kuda yang bagus di tengah kota Tiba-tiba dihadang sama seorang kecil Tubuhnya kecil Eksentrik Rambutnya aputan-aputan Terus Tiba-tiba orang itu tanya, mana yang lebih agung? Muhammad atau Bayezid Bustami? Bayezid Bustami itu adalah orang yang mengatakan, Ma fil jubah ilallah. Tidak ada di dalam jubah yang aku pakai ini kecuali Allah. Seolah-olah dia ingin mengatakan bahwa dia ini Allah. Tapi maksudnya bukan sombong. Kaum sufi itu kan percaya pada namanya Tauhid Wujudi. Jadi Tauhid. eksistensial. Bahwa kalau kita bilang Tuhan ada, Haidar Bagir ada, berarti kita membatasi Tuhan. Seolah-olah Tuhan itu ada batasnya, di luarnya ada Haidar Bagir. Maka satu-satunya cara untuk menghormati Tuhan dan mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada batasnya, dengan mengatakan Haidar Bagir itu tidak ada. Yang ada hanya Tuhan. Nah ini yang suka disalahfahami orang Dianggap ini kesombongan Padahal itu kerendah hatian yang paling rendah Menganggap diri kita tidak ada Nah terus Apa yang dijawab oleh si Rumi? Pertanyaan apa itu? Dia bilang Bayazid Bustami Mengatakan maafi jubailallah Yang ada di dalam jubah ini Allah Dia ini Allah Sementara Nabi Muhammad masih berdoa Ya Allah Tunjukkanlah dirimu kepadaku Sebagaimana adanya Nabi Muhammad itu masih berusaha mengenal Allah Itu katanya diteritakan Pak Hizib Ustami sejak itu dia jatuh cinta sama Syamsa Brisi Itu ada ceritanya juga bahwa Kamu ini kebanyakan baca kitab Karena dia belajar dari kitab Waktu itu Rumi masih belajar dari kitab Diambil kitabnya ini Suruh bakar ya Pak? Ya, suruh bakar ada yang bilang dibuang ke laut Ada yang bilang dibuang ke laut Rumi teriakan Ini semua pemikiran dia ada disitu Ketawa Syamsa Brisi diambil Gak basah itu Kitabnya dikembalikan kepada Rumi Bukan dibakar ya Pak? Ada cerita Rumi lagi ngajar depan murid-muridnya datang orang yang Sam Sabrizi menyuruh dia membakar kitabnya terus Rumi juga minta, yaudah kitabmu juga saya bakar juga gitu Jadi memang begini, biografi Rumi itu tidak hanya ada satu jadi cucu muridnya yang menulis biografi tentang dia Nah, jadi ada beberapa versi, tapi kurang lebih begitulah. Yang diceritakan di situ bahwa ternyata dibakar atau dibuang ke sungai itu, itu harusnya kan rusak air kitab, kertas zaman dulu bayangkan. Masuk air kan habis, ternyata diambil dalam keadaan masih gitu. Jadi cinta betul. Rumi itu pada gurunya Samstabrizi sehingga sempat waktu itu ceritanya kan ada yang bilang Samstabrizi dibunuh oleh sebagian muridnya yang cemburu. Tapi ada yang mengatakan tidak begitu. Jadi melihat attachment-nya Rumi terhadap dia, Samstabrizi merasa ini tidak mematangkan Rumi. Jadi dia menghilang sebetulnya. Itu muncul syair-syair kemenduan itu ya Pak? Dia kemudian punya sahabat dekat tukang besi. Tukang besi tapi dengan pemikiran sofistik yang besar. Dia mendiktirkan seir-seir yang akhirnya jadi masnawi itu kepada sahabatnya. Nanti dilanjutkan oleh sahabat yang lain. Pak, kalau kita lihat Rumi, kalau kita sejarah ya. Karena banyak melihat Rumi, orang tidak tahu siapa. Ini kan lahir di 30 September, kalau tidak salah ya. Ya, di... 1207 di Samarkand. Ya, di... Waktu itu masih daerah Persia. Nama daerahnya apa? Balik apa namanya? Balik. Balik itu Asia Tengah. Asia Tengah. Ada yang bilang katanya sekarang daerah yang disebut Baluchistan itu. Iya, iya. Sekarang kan jadi bagian dari Uzbek ya? Iya, Uzbek. Dulu Persia, dari Imperium Persia dulunya. Terus dibawa hijrah sama ayahnya. Pada saat Uzbek diserbu oleh Cengiz Khan. Iya, betul. Akhirnya dibawa pergi sampai ke Turki itu. Makanya kan Turki waktu itu juga masih di wilayah Persia. Rumi menulisnya. Dalam bahasa Persia kan Matnawi itu ditulis dalam bahasa Persia Bapak ada pernah kekonya? Pernah, saya pernah kekonya dua kali Di situ kebetulan selain Rumi Dekat dari situ kan Mas Helmi juga pernah Ada gurunya Syamstabrizi Ada satu sufi besar yang orang Tidak banyak tahu, itu teman dekatnya Rumi Dan mereka saling menghormati Namanya Sadruddin Kunawi Itu hidup bareng sama Rumi Satu era Iya, satu era dan mereka bersahabat Yang satu lebih Lebih dekat ke Filsafat Dia ini Murid paling dekat Dan anak tirinya Ibn Arabi Yang saya sebutkan tadi Ibn Arabi itu, jadi Sodrin Gunawi itu punya ibu Ayahnya meninggal, dia menjadi janda Dikawini oleh Ibn Arabi Nah, anak angkat Sekaligus murid Ibn Arabi ini menjadi teman Dekatnya Rumi Bahkan Rumi kalau tidak salah berwasiat Kalau dia meninggal dunia Dia ingin Sodurin Kunawi ini yang Mengimami salah jenazahnya Saya bersiarah Saya bersiarah ke makamnya Dan ke masjidnya Salah satunya itu ada satu tempat Kecil yang kita gak bisa berdiri Jadi kita masuknya harus gitu Dan hanya bisa duduk itu Sangi kecilnya itu tempat Uzlahnya tempat menyendirinya Sodurin Kunawi Dia sufi besar, tapi orang tidak begitu kenal. Saya ingat kalau kita ke sana, biasanya tidak seramai makamnya Rumi atau ini. Saya kemarin lihat makamnya panjang ya Pak ya? Oh iya, makamnya panjang. Saya juga tidak sempat tanya. Apakah sepanjang itu gitu ya? Atau kuburannya makamnya saja yang panjang? Saya tidak tahu juga, supaya ada tempat buat peziarah gitu, supaya, kan tidak bisa berhenti kita kan ya? Betul, betul, betul. Di situ. Ada penyair besar Turki juga. yang hidup di era jadi masa Rumi itu adalah masa hidupnya sufi-sufi besar dan sebagian diantaranya berada di kota Konya memang kayak, kalau masa Helmi kesana kan terasa ada ambience yang berbeda kota Konya itu magis gitu Pak ambience-nya lain kalau gak salah tarian Turki yang berputar itu juga Rumi juga tuh Pak ya Rumi ada yang resmi yang di kayak stadium itu Saya pernah dua kali juga disitu Tapi sebetulnya yang aslinya itu Justru bukan di stadium Stadium itu sudah menjadi kayak Bagian dari wisata Wisata kalau kita ke Konya Oke Pak ini Jangan bergerak, diamlah Bertemanlah dengan kesenyapan Masuklah, menyelamlah ke dalam hatimu Cutilah sehari Dari kebisingan Luar biasa Kekinian sehari-hari Mas Helmi buka aja gak usah pake rentara Terus baca coba Nanti akan lihat coba satu aja Buka asal Cinta yang terlihat cuma selintas Dapat jungkirkan Hidup kita Cinta yang cuma selintas dapat jungkirkan hidup kita Terus belahnya apa itu Diamlah hanya tangan Tuhan yang bisa mengangkat Beban-beban hatimu Ya Menjuruh kita pasrah ya? Iya, betul. Dan salah satu visinya dia bilang, ketika beban di punggungmu paling berat, itulah saat... Engkau bersujud Jadi Tuhan itu ngasih beban Supaya kemudian sujud Gila ya Setiap saat api berkobar Ia akan hanguskan seratus hijab Membawamu seribu langkah Lebih dekat ke tujuan Jadi kalau kita terbakar Ada ujian Ada cobaan Setiap cobaan itu membakar satu hijab Yang memisahkan kita dari Tuhan Makanya kan dalam hadis Nabi itu dikatakan, kalau Tuhan mencintai seseorang atau mencintai satu kelompok orang, dia akan berikan cobaan kepada orang itu. Untuk membakar hijab yang memisahkan dia dari Tuhan itu. Kita lahir dari cinta, cinta adalah ibu kita. Gila ini ya. Pendek aja ya Pak. Iya. Luar biasa memang. Dan itu katanya Rumi itu... Dia tiba-tiba aja di depan temannya ini yang pandai besi, tiba-tiba keluar aja syair itu. Kemudian ditulis. Jadi ini bukan permainan kata, tapi isi hati yang diungkap dalam bentuk kata-kata. Dan masuk banget ya Pak. Kata-katanya gila ya. Tutup matamu, jatuh cintalah. Dan diam di situ. Ini meminta kita untuk mempertahankan cinta ya. Apa yang membuat Pak Haidar jatuh cinta sekali sama Rumia, Pak? Ya, saya sendiri ini sebetulnya orang yang punya bakat depression juga. Ada, punya. Oh gitu? Oh iya, ada. Jadi saya ini... Bapaknya BAP aja perusahaan jalan. Oh iya. Tapi kan sebetulnya seringkali kan persoalannya itu bukan kesuksesan, tapi kan meaning ya, makna di dalam hidup. Meaning di dalam hidup. Di samping saya ini punya bakat sentimental memang. Nah itulah yang... membaca begini, Ibn Arabi. Kemudian saya sulit menerima agama yang hanya di permukaan. Apalagi terus bicara bahwa agama kita lebih unggul daripada agama lain. Terus dijadikan identitas, dijadikan simbol. Itu saya sulit menerima itu. Karena bagi saya agama itu hati. Saya mendapatkan makna terhadap agama saya itu lewat Tasawuf. Lewat Rumi, lewat Ibn Arabi, dan sebagian pandangan kaum Sufi itu kan cukup kontroversial. Misalnya Ibn Arabi, yang saya tulis juga bukunya. Nanti saya akan terbitkan lagi kumpulan tulisan saya tentang pikiran-pikiran Ibn Arabi. Yang satu itu judulnya Semesta Cinta, Pengantar Terhadap Pemikiran Ibn Arabi. Nah disitu misalnya Ibn Arab itu mengatakan dan dia membuktikan dengan Al-Quran, dengan hadis bahwa Siksa kekal abadi itu tidak ada. Al-Quran tidak mengatakan. Pasti orang langsung akan membantah saya. Itu kholidina fiha abada. Jadi orang itu dimasukkan neraka. Kholidina fiha abada. Mereka akan kekal abadi di dalamnya. Nah itu Ibn Arfi mengatakan. Kholidina fiha. Itu kata ganti untuk suatu kata yang feminin. Kalau dalam bahasa Arab itu kan kata ada yang feminin, ada yang maskulin. Nah kalau... Maskulin itu hu. Jadi kalau itu kholidinafihi abadah. Tapi ini kholidina fiha abada. Nah itu ada nar, neraka. Itu feminin. Eh itu ya feminin. Adab, siksanya, itu maskulin. Jadi kalau dibilang kholidina fiha abada, dia kekal abadi di neraka. Tapi kemudian Arfi membuktikan bahwa neraka itu pada saatnya kan kehilangan sifat menyiksanya. Dan adab... Azab itu dalam bahasa Indonesia Azab akan berubah menjadi adib Atau bersifat Udubah Itu di dalam Al-Quran ada Itu ada Al-Quran menyebutkan ada lautan Yang terpisahkan Oleh satu batas Yang sini asin Oh iya warnanya berbeda Dan itu terbukti ada Asin disini menyegarkan Nah itu Al-Quran menggunakan kata yang akar katanya sama dengan adab. Dan itu adib itu artinya manis dan menyegarkan. Jadi kata adab itu bisa bermakna sesuatu yang manis dan menyegarkan. Nah Ibn Arabi mengatakan kenapa Allah SWT itu menggunakan kata adab. Kalau dalam Al-Quran siksa itu sering disebut sebagai katakanlah ukubah. Ukubah itu siksa. Adab kata Ibn Arabi. Itu sebetulnya rasa sakit yang ditinggalkan oleh bekas cambukan. Tapi artinya bukan siksa. Kenapa Allah SWT menggunakan kata adab? Karena kata adab itu bisa menjadi adib. Adib itu sesuatu yang manis dan menyegarkan. Jadi kata Ibn Arabi, betul Al-Quran mengatakan ada orang yang akan terus tinggal di neraka. Tapi sifat neraka, adab neraka itu pada saatnya akan menjadi adib. Akan menjadi sesuatu yang nikmat Di dalam Al-Quran itu ada ayat Al-Quran yang Kira-kira bisa diartikan Apa yang membedakan orang yang di neraka dan di sorga Ketika azab itu sudah berubah menjadi sesuatu yang menyegarkan Di dalam Al-Quran dikatakan Bedanya kalau orang di sorga itu bisa melihat Tuhan secara langsung Orang di neraka itu Tuhan masih menyisakan satu hijab Bukan karena Tuhan gak mau memberi dia kesempatan melihat langsung Tapi gak kuat Orang di neraka ini gak kuat lihat Tuhan langsung. Makanya Tuhan dengan rahmatnya justru menyisakan satu dari seribu hijab itu seperti orang kalau menatap matahari secara langsung. Itu kan justru akan... Nah hijab itu oleh Tuhan dengan kasih sayangnya ditinggalkan di antara dia dan penghuni neraka supaya penghuni neraka itu bisa melihat Allah tapi tidak justru menjadi tersiksa karena tidak siap untuk melihat Allah. Jadi memang ada... Perbedaan level tapi siksa kekal abadi itu tidak ada. Tidak ada? Tidak ada. Jadi walaupun di neraka, di awal-awalnya pada akhirnya juga akan tidak lagi merasakan siksa ya Pak? Iya betul. Saya tidak mengatakan bahwa Ibn Arabi pasti betul, bahwa itu satu-satunya pendapat yang benar. Orang boleh berbeda pendapat. Karena kan di zaman sekarang itu orang mau berbeda pendapat. Enggak apa-apa. Orang punya pandangan, oh enggak. Orang kafir itu diseksa kekal abadi, pokoknya nggak ada berhentinya. Silahkan berbual begitu, tapi tadi Mas Helmi nanya kenapa saya tertarik. Karena bagi saya lebih masuk akal, lebih masuk hati lah tepatnya. Ibn Taimiyah itu seorang tokohnya salafi. Itu dia menulis bahwa Allah itu salah satu sifatnya hikmah. Punya hakim, hakim itu punya wisdom. Apapun yang dilakukan oleh Allah itu mesti ada wisdomnya. Kata Ibn Tamih, apa wisdomnya? Allah menyiksa orang kekal abadi. Kalau orang disiksa kekal abadi kan nggak ada wisdomnya. Sudah habis. Kekal abadi itu 1 juta tahun x 1 juta tahun x 1 juta tahun x 1 triliun tahun. Kita ngomong gitu terus nggak ada batasnya. Nah terus untuk apa? Allah itu kalau mau memberikan siksaan ada hekmahnya. Supaya orang itu menjadi lebih baik. Supaya dia, istilahnya kan disebut purgatorio, tempat membersihkan dari dosa. Yang suci hanya bisa dilihat oleh yang suci. Kalau manusia belum suci, dia nggak bisa ketemu Allah SWT. Disucikanlah dia. Nah itu ada hikmahnya, penyiksaan itu hikmahnya, menyucikan manusia supaya manusia punya kesempatan ketemu Tuhan. Nah kalau disiksa kekal abadi apa hikmahnya? Padahal sifat Allah itu al-hakim. Bahkan orang seperti Ibn Taymiyah, tokohnya kaum salafi, percaya bahwa tidak ada siksa kekal abadi itu. Nah jadi ini yang menyebabkan bagi saya, orang punya pandangan sendiri-sendiri mungkin karena saya ini orang yang sentimental wong kita lihat orang menderita sedikit aja kita gak tega kok masa ada manusia yang disiksa kekal abadi sementara Allah SWT itu adalah cinta tadi kata Fakhruddin Irraqi la ilaha illal esk tidak ada Tuhan yang katut disembah kecuali cinta yang meluap-luap itu Tuhan itu adalah perwujudan dari cinta yang meluap-luap itu. Dia menciptakan dalam hadith Qudsi dikatakan Dulu aku ini perbendaran yang tersembunyi. Dalam sebuah hadith lain dikatakan ada saat dimana hanya ada aku dan tidak ada sesuatu pun yang lain. Kemudian Allah mengatakan Aku rindu dikenali, kata Allah. Aku ingin dikenali. Ahbab itu dari kata hope, mahabba, cinta. Aku cinta untuk dikenali. Fakhalak tul khalqa. Maka aku ciptakan ciptaan. Likai o'raf supaya aku dikenali. Jadi Tuhan itu rindu. Alam semesta ini tercipta karena kerinduannya Tuhan. Jadi Tuhan itu sebetulnya di hadapan ciptaannya adalah kerinduan tadi, esku tadi. Cinta kasih itu. Nah bagi saya agama yang seperti ini lebih masuk akal dan lebih masuk hati lah tepatnya. Dan saya percaya yang bisa menyelamatkan anak-anak muda yang paling cerdas di dunia ini untuk tidak meninggalkan agama, yaitu kalau agama ini disajikan sebagai prinsipnya adalah cinta. Karena anak muda sekarang akan berpikir ini agama ini perang sana, perang sini. Membenci ini Dijadikan alasan membenci Identitas politik Padahal itu bukan agamanya Itu Penafsiran agama Yang kalau saya ditanya Saya lebih ingin menafsirkan agama itu sebagai Sumber Asal-usul Bahkan semua agama itu adalah cinta Itu Rasulullah mengatakan Dalam sebuah hadith yang dikutip Di dalam Ahya Ulumidin Ininya Imam Ghazali yang dibaca di seluruh Indonesia Salah satu dari hadis yang agak panjang Dia bilang Al-Hubbu Asasi Cinta itu adalah tiangnya agamaku Kalau gak ada cinta, agama ini Hancur berantakan Sampai ada namanya Imam Ja'farus Wadik Cicitnya Nabi Muhammad Jadi dia anaknya Imam Muhammad Al-Baghir Anaknya Imam Ali Zainal Abidin Anaknya Imam Hussein Anaknya Siti Fatimah Putri Nabi, dia bilang Ad-dinu wal-hob, wal-hob huwa-din Agama itu cinta Dan cinta itu agama Itu kalau kita belajar logika Sebenarnya kalau Imam Jafar bilang Ad-dinu wal-hob, agama itu cinta, cukup Tapi kalau dalam logika Kalau dibilang agama itu cinta Cinta itu agama, itu identik Agama ya cinta Sampai ditutup dengan ucapan Halidin ilal-hob Agama itu apa lagi Kalau bukan cinta makanya akhirnya sejak 10 tahunan lalu saya bikin Gerakan Islam Cinta Gerakan Islam Cinta dengan siapa aja pak tokonya? waktu itu banyak hampir 50-an tokoh pak Komarudin Hidayat, Gus Mus saya sudah agak lupa karena sudah lama sekali tapi sampai sekarang berjalan bahkan sekarang kita masuk ke anak-anak muda training guru, training da'i, bikin kompetisi-kompetisi Gerakan Islam Cinta bikin 2 film Sama Mas Hanung Bramantyo Satu judulnya Mencari Hilal Itu film yang luar biasa bagus Bekerja sama dengan Gerakan Islam Cinta Bekerja sama dengan Mas Hanung Sama Pak Rampunjabi Terus ada Yang satu lagi Kok saya lupa namanya Saya sekarang diajak lagi Sama Mas Salman Aristo Sama Mbak Gina, gimana kalau kita buat lagi? Insya Allah kita akan buat lagi. Itu karena itu, saya melihat bahwa di satu segi itu, cara menafsikan agama yang bisa saya terima masuk ke dalam hati saya. Kedua, saya merasa bahwa kalau kita tidak ingin agama ini dijauhi oleh anak-anak muda yang pintar-pintar. Itu agama harus bisa ditunjukkan sebagai sumber cinta. Kalau enggak untuk apa? Atheisme sekarang itu di negara-negara Muslim banyak terjadi pada anak-anak muda karena ini. Orang suka bilang di Amerika banyak orang masuk Islam. Betul. Tapi menurut Pew Research, Jumlah yang masuk Islam dan keluar dari Islam di Amerika itu sama. Jumlahnya. Nah itu saya kira semua. Bukan data ini saja kan, ada lagi yang agnostik ya Pak? Ada, ada agnostik juga. Mereka percaya Tuhan tapi tidak percaya agama. Ada lagi kan sekarang yang sangat terkenal itu, spirituality without religion. Jadi mereka masuk spiritualitas tapi mereka nggak mau beragama. Agama cinta ini sumbernya tasawuf. Tasawuf itu adalah spiritualitas. Kira-kira gitu ya. Pak, kalau kita balikin ini, ini cuma istilah aja. Ada yang namanya sufi. Sufi itu apa sih, Pak? Ya, sufi itu sebetulnya dari kata suf. Suf itu macam-macam artinya. Bisa dari kata sofah, artinya suci. Hatinya suci. Bisa dari kata sof, baris sholat. Katanya kalau sufi itu sholat di ini. Atau menunjukkan ketraturan ya. Sufah, ahlus sufah itu dulu orang-orang yang hidup sederhana di beranda masjid nabi. Jadi itu dianggap sebagai embryo kaum Sufi. Ada Suf Wul, Wul Kasar. Lalu kaum Sufi itu pakaiannya pakai Wul Kasar. Ada berbagai penerjemahan, tapi mungkin yang paling dekat, bahwa itu berhubungan dengan kata Sufah. Jadi itu Tasawwufaya Tasawwufu, jadi membersihkan hati. Jadi Sufi itu orang yang melakukan menjalani jalan, menempuh jalan untuk pembersihan hatinya. Kalau sudah hati bersih, seperti kata Rumi, Tuhan itu selalu ada di dalam hati Rumi, kata ini. Kamu kalau nyari Tuhan, jangan nyari di masjid, di gereja, di mana-mana. Di hatimu. Di hatimu dan caranya apa? Runtuhkan dinding yang memisahkanmu dari Tuhan yang ada dalam hatimu. Jadi jangan cari kemana-mana. Tuhan ada pada dirimu, cuma kamu membangun dinding dari hawa nafsu yang menyebabkan kamu kehilangan akses kepada Tuhan. Jadi kalau mau ketemu Tuhan, runtuhkan saja dinding yang ada dalam dirimu. Gak usah pergi kemana-mana, kita rumi. Dan rumi adalah seorang sufi? Rumi adalah seorang sufi. Salah satu ideal seorang sufi. Dan dia... Sebagian di barat ini ada orang yang berusaha menampilkan Rumi dan melepaskan dari keislamanya. Itu saya kutip disini katanya Rumi, Aku adalah debu di kaki Muhammad. Katanya Rudy, Rumi. Orang sebesar itu bilang, Aku adalah debu. Sebuah pengakuan ya Pak? Iya pengakuan, Aku adalah debu di kaki Muhammad. Kalau kita baca puisi Rumi itu, menurut saya tidak salah kalau orang mengatakan bahwa Maznawi ini, tentu kita tidak mengatakan, nggak mungkin salah. Itu sebagian orang mengatakan Maznawi ini Al-Quran dalam bentuk puisi. Tapi ini menunjukkan bahwa Al-Quran itu kalau disajikan dengan cara yang benar, tidak peduli Muslim, non-Muslim, madhabnya apapun, bangsanya apapun, dia akan bisa menerima. Dan ditulis demikian indah. Ya luar biasa. Sangat indah. Padahal ini cuma terjemahan. Kalau orang bisa menguasai bahasa Parsi. Segera luar biasa. Indahnya. Oke saya akan kutip lagi. Cinta adalah pembimbing kita. Yang bisa diandalkan. Di jalan yang penuh kesulitan ini. Bagi lagi cinta ya. Masa lalu dan masa depan. Sembunyikan Tuhan. Dari semua penglihatan. Bakarlah keduanya. Dan semua masalah kan terpecahkan. Jadi masalah masa depan itu jangan dipikir ya. Itu semua sufi itu mengatakan, As-sufi ibnul wakat. Sufi itu adalah anak zamannya. Ini persis yang dibilang sebagai, sekarang kalau Mas Helmi ikut meditasi-meditasi pergi ke Bali. Terus apa yang disebut sebagai being at present? Itu kan meditasi itu to be at present. Eksistensi sekarang. Nah itu persis Sufi Ibnul Waqad itu, Sufi adalah anak masa sekarang. Itu dalam Al-Quran karena ada orang-orang yang dekat dengan Tuhan itu. La khawfun alaihim wa lahum yahzanun Mereka tidak takut Dan mereka tidak bersedih Nah orang yang takut itu Biasanya hidup di masa depan Nanti apa yang terjadi di masa depan Orang yang sedih Itu biasanya hidup di masa lampau Karena menyesali apa yang sudah terjadi Nah Al-Quran mengatakan Orang Temannya Tuhan itu tidak takut akan masa depan, tidak menyesali masa lalu, karena dia hidup di masa sekarang. Nah, tasawuf itu kalau orang sudah mencapai tujuan tasawuf, dia akan hidup di masa sekarang. Dia tidak bisa sedih dan menyesali masa lampau, karena dia tidak hidup di masa lampau. Dia tidak takut, tidak khawatir. Karena apa yang terjadi di masa depan? Karena dia tidak hidup di masa depan. Jadi dia hidup dari masa sekarang ke masa sekarang, ke masa sekarang, ke masa sekarang. Puisi itu kira-kira ingin menggambarkan yang bikin kacau hidup kita itu karena kita hidup di masa lampau. Atau hidup di masa sekarang. Jadi itu hampir semua sufi mengatakan sufi adalah anak masa sekarang. Persis seperti meditasi-meditasi yang sekarang diajarkan. Terus ada lagi istilah filsuf, apakah seorang Rumi juga seorang filsuf? Rumi bisa disebut seorang filosof, tapi kan bedanya itu kan begini, jadi mudahnya Filosof itu pakai akal, sufi itu pakai hati Tapi di dalam pemikiran Islam dan di dalam banyak pemikiran lain Akal dan hati itu bukan dua hal bertentangan Tapi dua level dari daya berpikir manusia Yang ini pakai hati, kadang disebut intuisi, kadang disebut spiritual testing. Kalau ini pakai akal dia. Pakai akal. Makanya disini metodanya biasanya metodalogis, disini metodanya intuitif. Tapi dua hal itu... Mestinya bisa sejalan. Sejalan dan di dalam beberapa... Seperti Ibn Arabi itu menggunakan baik metoda filsafat. maupun metode tasawuf. Makanya aliran pemikiran dia itu disebut ervan. Ervan itu kalau dalam bahasa diterjemahkan itu disebut genosis. Genosis itu dalam bahasa latin artinya ilmu pengetahuan. Nah jadi sering disebut aliran dia itu tasawuf filosofis. Jadi gabung. Ada lagi namanya aliran iluminisme. Itu juga gabungan antara filsafat dan tasawuf. Kemudian ada seorang sufi, disertasi saya kebetulan tentang sufi ini, namanya Mullah Sadra. Saya bandingkan dengan seorang filosof Jerman terkenal namanya Heidegger. Jadi disertasi saya membandingkan Rumi dan Heidegger. Ini adalah orang yang menggabungkan kedua metode itu. Jadi dia mencapai ilmu pengetahuan lewat intuisi, kemudian dia ungkapkan secara filosofis. Dan keduanya itu tidak bertentangan. Bahkan dia mengatakan, apa yang kamu pikirkan kamu capai dengan hatimu harus bisa diungkapkan dengan akalmu. Dan akalmu itu sekaligus memverifikasi apakah yang kamu tangkap dengan hatimu itu betul atau tidak. Secara logik. Tidak bertentangan. Gak boleh bertentangan. Itulah kali sebabnya kenapa orang-orang Barat yang sangat bermain dengan logik bisa menerima syair-syairnya Rumi ya Pak? Ya, saya kira begitu. Syair Rumi itu, nah waktu saya menulis buku saya gak saya bawa, judulnya Dari Allah Menuju Allah. Karena sebetulnya kan manusia itu menolak atau tidak menolak, dia hidup di dalam Allah. Kalaupun dia bergerak, dia bergerak di dalam Allah. Dan kalau ada orang meninggal, kita bilang, Inna lillah wa inna ilaihi raji'un. Sesungguhnya kita itu, we belong to Allah, and to Allah we return. Nah, tapi itu sebetulnya bukan satu proses yang membutuhkan waktu. Kita tadinya dari mana ke Allah, enggak sebetulnya itu dalam sebuah hadis dikatakan hati manusia itu ada di antara dua jari yang maha pengasih. Di antara dua jarinya Allah SWT. Nah kita tuh sebenarnya di situ, berjalan di antara dua jarinya Allah. Nah itu buku saya yang... Dari Allah menuju Allah itu penafsiran syair-syair Rumi dari sudut pandang Ibn Arabi. Kenapa saya panggil Ibn Arabi? Karena Ibn Arabi itu melibatkan filsafat. Jadi berusaha memahami syair yang intuitif dengan metode yang bersifat filosofi. Saya lupa bawa buku. Berapa buku sih Pak Haidar ada bikin tentang Rumi? Tentang Rumi tiga. Tiga. Tentang Rumi seingat saya tiga. Ini satu lagi. Menergu Cinta Rumi. Iya, Menergu Cinta Rumi, Belajar Hidup dari Rumi yang satu. Dari Allah menuju Allah. Sama, kalau buku saya sebagian besar memang langsung atau tidak langsung terkait dengan filsafat khususnya Tasawuf. Wahai jiwa, kau khawatir berlebihan. Padahal tanganmu penuh dengan harta karun segala macam. Apa maksudnya Pak? Ya, jadi dia bercerita Tuhan itu sudah menciptakan kita dengan segala kecukupan. Tidak ada alasan kita untuk khawatir. Jadi khawatir itu adalah sesuatu yang... Merasa kurang. Ya, merasa kurang, merasa takut, karena tidak mengenali diri. Kalau orang sudah mengenali diri, dia mengetahui kemampuannya. Kan Rumi dalam seharian yang lain mengatakan... Namanya, saya lupa persisnya, pokoknya gini, kita itu mencari dunia, padahal kamu itu dunia seluruhnya. Katanya Rumi, di dalam diri kita itu ada apa saja yang ada di alam semesta itu. Jadi sebetulnya, kenali dirimu, kamu gak usah khawatir karena... Ini Pak, sebelahnya. Sana, cari dirimu, agar kau juga bisa temukanku. Iya, betul. Ya itu dari hadir Nabi juga, man arafa nafsa. Nafsah Siapa yang menemukan dirinya Dia akan mendapati Tuhan Di dalam dirinya Mengembara di taman bunga Mencabut duri-duri dari hatimu sendiri Jadi yang menyebabkan kita sakit Khawatir itu Kita menciptakan duri-duri itu Padahal dirimu itu bunga Tidurkan pikiranmu Jangan biarkan ia selimuti Rembulan hatimu Cinta berkata kepadaku, tiada selain ku, tiada selain ku, diamlah. Jadi kalau ngeliat Syari-Syari itu meminta kita diam, merenung, jangan nyari kemana-mana gitu ya Pak? Kata Rumi, diam itu berbicara lebih keras daripada pembicaraan. Makanya kita kan kalau meditasi segala macam itu, jadi dengan ngomong, dengan berada dalam situasi bising, Itu sumber ilmu pengetahuan yang tidak terbatas itu justru gak terdengar oleh diri kita. Padahal semua itu ada di dalam diri kita. Tinggal mernung, meditasi. Tinggal diam, itu kamu akan tahu. Tapi orang sekarang ini kan cerewet. Manusia sekarang ini cerewet, ngomong, debat, ngalahkan orang. Akhirnya ilmu pengetahuan sejati itu justru menghindar diri dia. Dalam malam penuh derita dan kegelapan jadilah lilin yang tebarkan cahaya hingga fajar tiba. Gila ya. Oke pak, saya mungkin akan banyak membaca syair-syair rumih yang bapak sudah kompilasi ya. Kalau gerakan cinta Islamnya, Islam cinta itu udah sampai kemana Pak? Jadi, saya menulis sebuah buku judulnya Manifesto Islam Cinta. Bapak tulis berapa buku sih? Sekarang, mungkin 24 lah. Oke. Kira-kira. Saya menulis juga buku Ma'rifat Sakit dan Kematian. Jadi mencoba, sebetulnya semua itu saya menasihati diri saya lah. Bukan berarti kalau saya nulis saya lebih tahu. Karena saya sudah mengalami, saya tuliskan pergulatan diri saya dengan diri saya sendiri. Yang terakhir ini, oh enggak yang terakhir ini, sebetulnya bicara tentang sebuah tarekat yang saya lahir dan hidup di... Keluarga tarikat itu namanya Tarikat Al-Awiah. Tapi saya menulis ma'rifah sakit dan kematian. Renungan saya, saya tulis dalam sebuah buku judulnya Catatan Untuk Diriku. Dulu saya waktu mahasiswa. Saya mengalami depresi. Tidak berkepanjangan tadi. Alhamdulillah saya itu nggak punya problem. Saya populer, saya jadi ketua angkatan di ITB. Saya jadi wakil ketua himpunan yang anggotanya 1.700 orang. punya teman banyak, punya orang tua yang mencintai saya, punya saudara-saudara, punya teman banyak tapi tiba-tiba saya struck with depression atau depressive thought kenapa pak? gak jelas, karena depression itu kan seringkali persoalan hormonal tapi saya ini memang dari kecil sangat sentimental jadi I'm prone to depressive thoughts gitu nah terus Saya baca segala macam buku, saya mulai belajar filsafat itu ketika saya tahun kedua di ITB, umur saya 18 tahun. Saya mulai baca buku filsafat dan lain sebagainya. Saya kena itu, semacam depression, tidak berlangsung lama, alhamdulillah. Saya baca banyak buku, salah satunya saya baca buku yang sangat berpengaruh pada saya, judulnya Notes to Myself. Kemudian saya baca buku lagi, Spiritual Notes to Myself, itu saya umur 18 tahun kira-kira. catatan-catatan spiritual untuk diriku. Itu cuma kutipan-kutipan pendek-pendek tapi itu. Akhirnya 40 tahun kemudian saya menulis. Saya sudah berpikir suatu saat saya mau menulis buku seperti itu. Nanti saya kirim kalau belum saya kirim. Buku itu banyak membuat orang menangis yang membaca buku itu. Jadi betul-betul apa yang saya alami saya ungkapkan di dalam buku itu. Saya hanya ingin mengatakan, menjawab pertanyaan Mas Helmi tadi, bahwa buku saya itu Hampir semua bicara soal cinta ini. Bicara soal cinta. Saya menulis sebuah buku yang kebetulan sangat bestseller tentang perkawinan. Kehidupan perkawinan. Judulnya kisah kita dari sah ke selamanya Bicara bagaimana bukan hanya mempertahankan kehidupan perkawinan Tapi menjadikan perkawinan itu sumber kebahagiaan Sekarang ini kan banyak orang termasuk saya Itu yang bodoh melihat perkawinan Nah pengalaman saya itu saya tuangkan di dalam buku itu Buku itu dalam 6 bulan 3 kali cetak Mungkin bukan karena buku saya istimewa, tapi karena banyak orang butuh. Nah, itu sampai ketika saya diundang bicara di berbagai forum, salah satunya di, saya lupa, di salah satu UIN. Nah, pembicaranya itu dari jurusan Tasawuf di UIN. Saya tadi mikir saya ini salah diundang. Kok buku perkawinan kan harusnya jurusan syariah? Kok saya dari jurusan Tasawuf kok diundang? Tapi setelah saya baca buku Pak Edar ini, oh ini perkawinan dilihat dari sudut pandang. Tasawuf misalnya Saya bicara orang kan sering mengatakan Kalau ada orang menikah Bilang semoga samawah Sakinah mawadah warahmah Orang tidak Itu biasanya diartikan gini Sakinah itu tentram Ya Dalam cinta dan kasih sayang Orang gak berpikir Apa bedanya cinta dan kasih sayang Misalnya Al-Qur'an itu, Allah SWT itu kalau milih kata-kata kan gak sembarangan. Mawadah itu adalah kecintaan kepada satu obyek yang sempurna. Sehingga mudah kita mencintai. Sesuatu sempurna ya otomatis kita jatuh cinta. Tapi rahmah itu paling tepat diterjemahkan sebagai belas asih. Belas kasihan. Walaupun ada kekurangan tetap harus... Walaupun tidak sempurna, kita tetap cinta. Itu disebut rahmah. Makanya saya... selalu Tuhan itu tidak mungkin mencintai manusia dengan mawadah. Karena manusia itu tidak mungkin sempurna. Tuhan mencintai manusia dengan rahmah. Karena betapapun manusia itu tidak sempurna, Tuhan cinta. Nah perkawinan itu juga begitu. Gak cukup hanya dengan cinta karena kita melihat kesempurnaan pada pasangan hidup kita. Karena kalau itu kita akan kecewa. Pasti ada kekurangan. Apalagi kita sebagai suami, kita juga punya banyak sekali kekurangan. Tapi kalau kita lengkapi kecintaan karena kesempurnaan pasangan hidup kita dengan belas kasihan, itu lengkap. Itu juga saya dapatnya dari Ibn Arabi, bukan dari ulama ahli fegah atau apa. Ketika saya membaca tafsir Ibn Arabi tentang surah Al-Fatihah Bismillahirrahmanirrahim Dia menceritakan Rahmah itu apa, mawadah itu apa Nah makanya kalau menikah itu mesti begitu Sampai-sampai sebagian ulama VG itu mengatakan Mawadah itu karena kecintaan pada kesempurnaan Itu istri kita masih muda, seksi, segala macam Sampai ada yang mengartikan mawadah itu hubungan seks suami istri Karena itu menyangkut tubuh yang saksi, kencang, kecantikan. Dan Tuhan memang menciptakan itu untuk membantu manusia supaya punya rasa cinta. Tapi kita harus punya rahmah. Punya belas kasih. Nanti baru kehidupan perkawinan itu. Nah jadi bahkan buku saya tentang perkawinan itu diwarnai oleh tasawuf, oleh prinsip cinta dalam Islam. Keren, keren. Hampir semua buku saya sebenarnya tentang itu. Pak, mestinya kalau kita menerapkan bahwa Tuhan ada di hatimu, bahwa Tuhan itu adalah cinta. Ya kan? Mestinya kalau diaplikasikan kehidupan kita sekarang di Indonesia, mestinya bisa membuat kita dalam ber... bernegara, berkebangsaan ini lebih baik ya Pak? Mestinya kan begitu. Bahkan Rumi Ibn Arabi itu melihat kehidupan alam semesta itu sebagai satu ketunggalan. Jadi bukan hanya ketunggalan manusia itu bagian dari manusia lain. Bahkan... Kita itu, batu itu saudara kita, hewan itu saudara kita, tanaman itu saudara kita, memiliki wujud yang sama yang bersumber dari wujudnya Tuhan. Jadi, misalnya sekarang sebelum kita bicara tentang pergaulan antara manusia, itu kalau kita belajar tasawuf, kita itu nggak akan merusak batu-batuan, vandalisme terhadap batu-batuan. Di dalam Al-Quran terdekatakan dalam satu ayat, hati orang-orang munafik atau orang kafir itu begitu keras, sehingga lebih keras dari batu. Karena batu-batuan itu jatuh ke bawah karena takutnya kepada Tuhan. Sebagian batu-batuan itu pecah merekah, dan di antara pecahannya itu mengalir air. Karena takut pada Tuhan. Takut dalam arti at-at-at. Tunduk. Tunduk pada Tuhan. Jadi bahkan kami punya jaringan sekolah, saya sama istri saya mendirikan jaringan sekolah, sudah ada di berbagai kota di seluruh Indonesia, sampai Makassar, Banyuwangi. Itu sampai kita nggak mau mengajarkan benda hidup dan benda mati. Itu konsep yang sangat keliru. Yang menyebabkan orang merusak lingkungan, itu karena menganggap ada benda mati. Di dalam ajaran agama nggak ada benda mati itu. Semua benda itu hidup, dan dia merupakan wadah dari tanda-tanda Tuhan. Nggak boleh dirusak. Misalnya begitu. Nah, jadi semua sufisme itu percaya pada persaudaraan seluruh ciptaan Tuhan. Nggak. boleh merusak lingkungan. Saya suka cerita sederhana. Waktu kami bikin bangunan sekolah pertama, sudah dibikin arsitek itu, pas mau dibikin fondasi, ada pohon. Harusnya kan ditebang. Saya bilang, enggak. Gedungnya digeser. Karena pohon ini tanda Tuhan. Enggak boleh. Kapan kita mau cari? Tuhan sudah bikinkan tandanya. Kok kita mau tebang pohon itu? Jadi dari soal perusahaan lingkungan hidup itu ada seorang filosof namanya Arna Nais. Itu terkenal dengan deep ecology. Bahwa persoalan kerusakan lingkungan itu sumbernya bukan pada pekerjaan teknis manusia mau bangun rumah atau apa, tapi di pikiran manusia yang tidak menghormati lingkungan. Harus dirombak dulu cara berpikir manusia. Bahwa ini tanda Tuhan, dia saudara kita. Dan kalau dalam bahasa Jawa itu disebut Alam itu jagad gede, kalau manusia itu jagad cile. Jadi jagad kecil, manusia itu jagad besar. Bahkan kalau di dalam tasawuf itu, alam itu disebutnya insan kabir. Manusia dalam skala besar. Manusia itu disebut alam soghir. Alam semesta kecil. Jadi ini sama, saling mencerminkan. Masa kita mau bunuh? Manusia besar, kita manusia. Jadi dari segi lingkungan, kalau dari segi hubungan antar manusia, Cinta ini akan membuat semua urusan selesai. Nggak ada sesuatu yang nggak bisa diselesaikan dengan cinta. Meskipun ketika ngomong gini pun saya tahu bahwa saya bukan orang yang saya masih suka lupa, membenci orang, ngomongkan keburukan orang. Tapi kalau dari pikiran saja kita belum bisa, bagaimana kita mau praktek seperti itu? Jadi menurut saya peradaban modern yang menurut saya sekarang suicidal ini. mengejar materi, obses terhadap materi, head on, kalau perlu merampas, maling, menindas, korup, ini semua dari kekeliruan cara pandang melihat kehidupan. Kekilangan cinta. Pak, jadi kalau konsep tadi, ini saya nggak jadi terhita karenanya ajaran... Orang-orang Bali ya, Hindu Bali ya Pak ya? Ya. Jadi apa hubungan yang baik ke pencipta, ke sesama, dan juga ke alam ya, ke lingkungan ya Pak ya? Sebetulnya kalau kita pelajari Mas Helmi, itu agama-agama itu, yang terutama sudah terbukti melewati zaman yang panjang, itu prinsipnya sama. Prinsipnya sama. Dan, Di dalam Tasawwuf Ibn Arabi itu, kan di dalam Islam ada sebuah hadith yang mengatakan jumlah nabi itu 124.000. Tapi Ibn Arabi mengatakan di luar 124.000 nabi, itu ada orang-orang bijak yang bukan nabi. Oleh Tuhan diberi namus. Namus itu nomos kalau bahasa latinnya. Semacam syariah tapi bukan syariah. Yang juga membimbing masyarakatnya. Jadi misalnya di dalam budaya Jawa, di dalam budaya Bali, ada tokoh-tokoh lokal, agama lokal itu, yang kemungkinan besar dia juga mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk membimbing masyarakatnya. Sekitarnya. Ya, masyarakatnya. Dan kalau kita lihat, banyak ajaran agama-agama lokal itu sangat sejalan dengan agama-agama seperti Islam, Kristen, dan lain sebagainya. Agama kita, misalnya, tokoh kita, kita misalnya kenal Rongo Arsito. Ranggau Arsitotu mengatakan Tuhan itu Tan Kenokinoyongopo Gak bisa diungkapkan Itu kan terjemahan dari Tal Quran Laisa Kamidli Syekh Tuhan itu gak bisa Diungkapkan dengan cara apapun Terus dia bilang Tuhan itu suwung sajatineng isi Kosong tapi sesungguhnya berisi Itu kalau Ibn Arabi mengatakan Tuhan itu huwa lahua Dia bukan dia Misalnya Sama persis itu kalau kita lihat Ajaran-ajaran dari agama lokal Agama Hindu misalnya Agama Hindu terutama Hindu itu kan ada yang Hindu populer Biasanya dari Mahabrata dan lain sebagainya kan itu kan semacam kisah yang berusaha menggambarkan kebenaran keagamaan itu kan kitab suci nya itu kan ada Weda ya ada Upanishad sebagai bagian dari Weda itu seorang ulama besar penulis tafsir Al-Quran 21 jilid tafsirnya Al-Mijan namanya Al-Lamah Toba Toba'i dia bilang bahwa Konsep ketuhanan dalam tasawuf itu sangat mirip dengan konsep ketuhanan dalam agama Hindu. Bahkan misalnya kalau dalam Taoisme, Tuhan itu disebutnya Wu-Wu-Wu. Yang bukan, bukan, bukan dia. Nggak ada yang sama dengan dia. Yaitu sama seperti Laisa Kamet Lisha. Nggak bisa digambarkan. Nggak bisa digambarkan misalnya. Jadi sebetulnya kalau kita masuk ke prinsip agama, cinta, Eksistensi Tuhan, itu kita akan mendapati semuanya itu ada di berbagai agama, bukan hanya agama-agama besar, tapi termasuk agama-agama lokal itu. Karena itu datang dari sumber yang sama. Oke Pak Haidar, satu jam lebih kita udah ngobrol. Oh, nggak berasa. Ini bisa jilid dua, jilid tiga. Semoga apa yang Pak Haidar tulis, sampaikan di berbagai seminar di sekolah-sekolah Bapak. Membuat kehidupan kita menjadi lebih baik. Amin. Karena dasarnya cinta dan percaya kepada Tuhan ya. Amin. Insyaallah ya. Baik itulah obrolan saya dengan senior saya, Dr. Haidar Bagir. Semoga ini kita banyak renungan lah ya. Kita jangan ngomong apa aja juga kemana-mana. Hari ini saya akan mengajak teman-teman semua untuk mernung. Mari kita mernung ya. Bahwa jangan kemana-mana. Apa tadi pak? Jangan mengetuk pintu manapun. Kamu mengetuk banyak pintu. Padahal Tuhan ada di hatimu. Kamu mengetuk dari dalam. Padahal Tuhan ada di hatimu. Kita jumpa lagi dengan tamu hebat saya selanjutnya. Bye-bye. Assalamualaikum. Terima kasih sudah menonton Helminya Bicara. Jangan lupa untuk like, comment, share, dan subscribe.