Hai enak enak belum lagi hai hai Oke, Assalamualaikum, selamat siang Ini kita lagi nunggu Pak Anies masuk ke ruangan ya Udah ancur udah Yang dulu yang ancur Golong Golong Ini kita nunggu detik-detik Pak Anies masuk ke tempat deklarasi. Ini sebentar lagi, 5 menit lagi dia akan masuk. Ini udah banyak media yang menunggu. Doa ini udah masuk Ada yang dalam ada Airin Mana?
Udah masuk tadi Udah masuk? Rano-rano udah masuk Sebelum abang dateng Gue telat harinya Ini kita lagi nunggu detik-detik Pak Bapak lagi masih di dalam lift ini barang insyaallah hari ini jadi Jadi kita gak bisa ngomong banyak-banyak temen Soalnya disini lagi rame-rame banget Pada nunggu Gak Hai Jepang baru Oke sebentar lagi sebentar lagi semua media udah standby menunggu detik-detik kedatangan Bapak selesai segera ya Bapak akan naik bareng dulcudu hai hai Bang Ranong Naik Oke, kita lagi persiapan. Ini Bapak Anies akan segera keluar dari... Udah akan keluar dari lift.
Nih teman-teman, pantau ya. Waduh, gak kelihatan. Untuk Pak Nis sendiri kemungkinan besar beliau akan didampingi oleh Sidul dan Bu Megawati sendiri. Dia udah naik.
Hai video semua udah bersiapkan ini Pak Asto udah naik teman-teman Israel ada Asto juga Mbak Mbak aduh hai hai di depan sini orang itu di depan sini apa itu? apa itu? Terima kasih. Kenapa luar tangga?
Lama nunggunya Lima lantai Lumayan Oh ini Bu Airin Ya hadirin di maun berdiri Tolong Khm Khm Terima kasih. Hai kita sambut kehadiran dan keumum partai demokrasi Indonesia perjuangan Ibu Profesor Dr Megawati Soekarno Putri kita ucapkan selamat datang kepada Ibu Profesor Dokter Sekali lagi kita beri tepuk tangan yang menilai untuk kehadiran 20.000 Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sebelum Bapak masuk, kita naik dulu ya, kita masuk dulu Hadirin dipersilakan duduk kembali Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua, shalom, om swastiastu, nama budaya, salam kebajikan, rahim, terimalah salam nasional kita, berdeka! Jatuh hormat kepada calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dekat-dekat dari padang dan sayap partai, serta dekat-dekat dari media.
Selamat datang di acara penghubungan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, gelombang ketiga. Terima kasih. Ketua Umum Kabupaten Perak Diharapkan semua hadirin meneguti seluruh rangkaian dengan ketik dan iman Hadirin dibohon berdiri Musik Indonesia, karamahimu, anak-anakmu, di sana, anak-anakmu, jadi makmum Indonesia, kuaksalimu.
Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini. Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Salam sejahtera, salam sejahtera, salam sejahtera, salam sejahtera, salam sejahtera, salam sejahtera. Terakhirnya semua sehat dan baik Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini.
Selamat malam. Jangan lupa like, share, dan subscribe channel ini. Keumum diri perjuangan, Ibu Belawati Setara Puji, dan seluruh hadirin sekalian, mari kita menuntut Kepala Senjana menganggar war para pahlawan yang telah dihormati.
Terutama Bapak Bangsa dan Proklamator kita, Bung Karno, dan seluruh para pahlawan yang telah dihormati. Menganggarkan kita, selamat tinggal. Jangan seru, angkasa raya, mahu kuci, kawan negara.
Terima kasih telah menonton Alhamdulillah Selesai Pancasila Pancasila Satu Ketualangan di Amarisa Ketualangan di Amarisa 2. Kemanusiaan yang adil dan berada 3. Persatuan Indonesia 4. Rakyat lainnya Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Intro Jangan lupa like, share, dan subscribe Sisi dan lengan, tepakan tangan, hati bergerakkan, tangan diri, tempatkan diri Jangan lupa like, share dan subscribe channel ini. Dedication of life Saya adalah manusia biasa Saya tidak sempurna Sebagai manusia biasa Saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan Hanya kebahagiaanku ialah Dalam mengabdi kepada Tuhan Kepada tanah air bagaimana bangsa itulah dikesen offline di uap nabi'an inilah yang menjadi falsafah dan menghidati serta menjadi betul hidup dalam seluruh gerak tanpa jiwa penabian ini saya bukan Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia dan manfaat. Soekarno 10 September 2019 Pemimpin satu yang akan berikan minjol masyarakat 100% kepada pembangunan para pemerintah.
Namun, jika aku misalnya diberi dua hidup-hidupan, dua hidup ini pernah kena berpaksa makhluk kepada pembalasan para kaya dan masyarakat, maka aku minta kepada kita sekalian, marilah kita sekalian bersama. Hadirin dikeselahkan berdua kembali. Hadirin yang kami hormati, selanjutnya kita akan mendengarkan laporan DPP-BDI Perjuangan oleh Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kepada Bapak Dr. Insinyur Hasto, Kristianto MN, kami persilakan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam damai sejahtera untuk kita semuanya Om Nuswabiasu Namo Buddhaya Salam Kebajikan Rakyat Marilah kami dahulu Kita berikan salam nasional kita Salam perjuangan kita Merdeka Merdeka Merdeka Terima kasih Semuanya Yang terhormat yang kita belikan bersama Ketua Umum Bili Perjuangan, Ibu Profesor Dr. Nikalati Soekarno-Putri. Ini kami laporkan kepada dia bahwa dekorasi terkait dengan pohon ini bersifat kemanen. Karena salah satu karakter kepemimpinan dari buddhika yang sangat kuat. Selain kekekuatan... di dalam ideologi dan jalan konstitusi serta demokrasi, juga kepemimpinan biopolitik, kepemimpinan yang mengelurahkan semangat cinta tanah air, cinta alam semesta.
Kita berikan keputaran yang meriah buat diri. Dan ini terdapat juga kalau disebelah kanan kita adalah pesan-pesan kebenaran. Maka pesan-pesan kebenaran ini menatap Indonesia di Indonesia yang akan datang.
Benaran dalam sejarah Bisa langsung Mas Prananda Prabowo, Ketua TBB dan sekaligus Kepala Situasional sudah dikandungkan Mas Prananda ini juga merancang suatu sistem komunikasi termasuk untuk bilkanya Ada juga Mas Pramono Anung Bibo Jek Jek Senior dan juga Menteri Sekretaris Kabinet Mereka ini punya kemampuan komunikasi politik yang luar biasa Maka tahan di dalam segala media jual Di sini ada juga dua bintang Menteri kita, mana kita beri anggota yang berdia Ibu Risma Wali Cedebu terus memperkuat akar rumput rakyat margen di Jawa Tenggara saat ini. Terima kasih. Kemudian Pak Lauli, kami tetap menyebut Mas Menteri sebagai... Yang terima pembahasan prestasi, kalau Mas Menteri masih ada, tidak akan kejadian pelangganan konstitusi seperti saat ini. Juga Pak Gula Saranas mohon izin, dekatikan DPP, DPD, DPC, Ranting, dan anak Ranting, serta Satgas Parti yang mengikuti secara daring.
Karena calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah. Termasuk yang mengikuti secara daning, rekan-rekan pers hadirin sekalian. Pertengahkanlah kami melaporkan, melacunlah total pasangan calon kepala daerah dan calon kepala daerah yang telah diputuskan oleh Bumil Kapasitas Sekarang Putri dan diumumkan pada hari ini berasal dari 60 daerah.
3 provinsi sebanyak 6 provinsi, 38 kabupaten dan 16 kota. Selanjutnya dengan seijin ibu-ibu umum, kami akan umumkan calon gubernur dan calon wakil gubernur, wakili calon kepala daerah. Kami mengadakan arti untuk memilih pilihan pertemuan ganteng.
Jadi bahkan ini sudah terkelola. Kemarin rakyat sudah melakukan pasangan ini. Meskipun ada hambatan kelihatan, tetap biasa punya fighting spirit, kata buddhika.
Dari Provinsi Jawa Tengah, Jenderal TNI Pernah Kerawan Andika Jatakarja dan Jenderal TNI dari Provinsi Nusa Tenggara Timur Karjaboga angkatan 98 Yohanes Franciscus 5 dan kelas Terima kasih Jadi ini proses regenerasi pemimpinan angkatan 98, bukan hanya lagi yang nanti 10, tetapi Yohannes Limba ini sebagai tanggung gubernur yang betul dari generasi 98. Luar biasa. Provinsi Kalimantan Utara, Andi Suleiman dan Andri Pak Kolom. Terima kasih. Dari Provinsi Sulawesi Utara, ini Pak Wani Dukambil melaporkan kepada Keputusan Umum bahwa setelah diputuskan Stephen Octavianus Estevanus Kando, maka sebagai calon wakil Gubernur adalah Lit. Gen. TNI Purnalirawan Alfred Denny Jyoti Tujik.
Jadi tiga hanya Ibu Mega yang suka tanaman yang hijau-hijau, sekarang di dalam tingkatnya ini yang hijau-hijau banyak yang kebetulan berjuang. Ini sialet tiga dalam politik. Sedangkan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di tingkat kabupaten kota, mohon dapat dilihat di tayangan berikut ini.
Ya, terima kasih. Terima kasih. ...di Bukit Tolong, Dekan-Dekan Kais dan diri sekalian. Total pasangan calon yang telah diumumkan dari belugang 1, 2, dan 3 sebanyak 534 daerah. Dan dari kiri perjuangan...
Yang mengirakan itu total adalah 45,8 persen. Komposisi kerjasama dengan parpol lain dari Parti Belukar 9,2 persen, Gerindera 6,1 persen, BKP 5,1 persen, Demokrat 4 persen, B3 3,7 persen, PAN 3,3 persen. Nasjid 3,3%, Handura 1,5%, TKS 1,4%, Perindo 1,3%, Telur 0,3%, Partai Aceh 0,3%, TKM 0,3%.
0,2% PBB 0,2% PSI 0,2% PNA 0,1% sedangkan dari kalangan non-partai sebanyak 13,8% ini menunjukkan PDE perjuangan menjadi kebelakang persaudaraan seluruh partai politik Sedangkan dari 6 lupiara yang diumumkan hari ini, pertama, dari 6 provinsi yang diumumkan, terdapat 5 calon gubernur dan 3 calon magel gubernur yang berasal dari internal BDI Perjuangan. Kedua, dari... Dari 38 kabupaten dan 16 kota, terdapat 30 calon perwadirah dan 16 kalon paket perwadirah dari PDI Perjuangan. Jadi menunjukkan proses skandalisasi yang berlangsung semakin sistemik. Ibu Ketua Umum dan diri sekalian, demikian laporan kami dan selanjutnya untuk memperkenalkan Ibu Ketua Umum untuk berkenan memberikan surat rekomendasi kepada perwakilan calon dan sekaligus menyampaikan sambutan.
Serta nanti sudah ada permainan khusus dari Pak Musuh untuk Pekan Ubatu. Terima kasih. dan kami undang-undang untuk segera lanjutkan.
Yang pertama, Provinsi Bandar, Ibu Airim Rambediani dan Bapak Ade Simajit. Yang kedua, Provinsi Jorotengah, kami panggil Bapak Andika Perkasa dan Bapak Hedi Nenra Firmadil. Yang ketiga Provinsi Korotalo, kami panggilkan Bapak Hamzah Izzah dan Bapak Amuraman Ambabil.
Selanjutnya Provinsi Busa Tegara Tibur, kami panggilkan Bapak Ansi Rema dan Ibu Jen Natalia. Provinsi Kalimantan Utara, kami balikan Bapak Andi Sulaiman dan Bapak Andri Martono Serta Slovesi Utara, Bapak Dukeran Destinon Octavianus Kando dan Bapak Lejen TNI Purnawirawan Albert Deli Kweji Kami mohon Ibu Ketua Umum, Ibu Prof. Dr. M. Wakil, Suwanto Putri berkenan untuk menjelaskan rekomendasi dari Pakai Demokrasi Indonesia Kepulauan. Bantuan yang harus dilakukan Kami mohon maaf tadi ada kesalahan foto, maaf silahkan sekali lagi kami mohon maaf. Yang Bapak Ibu, calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Wakil Depokrasi, yuk insya Allah kami persilahkan untuk duduk kembali. Hai semua berantakan Terima kasih.
Hai tahun ini 79 tahun sudah kita hidup sebagai bangsa yang merdeka 79 tahun sudah kita menjaga Indonesia sebagai rumah bersama untuk semua Bung Karno proklamator dan Bapak bangsa Indonesia hai hai Menjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan menirikan Partai Nasional Indonesia yang merupakan hidup dari PDI Perjuangan. Dengan tugas sejarah tersebut, PDI Perjuangan berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Raya yang sejati. di jatinya atas dasar kesadaran historis ini pemilihan kepala daerah Serenggara 2024 adalah momentum bagi lahirnya pemimpin yang mumpuni pemimpin yang memiliki energi perjuangan semangat yang merdeka 17 Agustus 1945 agar terwujudlah masyarakat adil makmur dengan karakter sejati sebagai bangsa pejuang pemimpin yang dipersiapkan Perjuangan adalah pemimpin visioner yang merakyat, mengedepankan pengelolaan kehidupan ketahuan dan teknologi, serta mengedepankan pembangunan yang respek terhadap kelestarian lingkungan.
Pemimpin yang dipersiapkan memiliki komitmen tinggi. agar Indonesia berdikari di bidang ekonomi dengan menerutankan politik kata ruang, kedaulatan pangan, kedaulatan energi, kedaulatan keuangan dan pertahanan, serta terus memajukan daya saing manusia Indonesia. dan memajukan pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, hingga memastikan kehidupan yang layak secara kemanusiaan. Menghadapi agenda demokrasi Pilkada Selantar 2 November 2024 mendatang, PDI Perjuangan bertekad menjadikan momen Pilkada 2024 untuk menjunjung tinggi demokrasi dan konstitusi.
Bukan hanya sebagai sebuah pesta demokrasi, tapi juga memastikan Pilkada 2024 berjalan jujur, adil, demokratis, dan berbaktabat tanpa adanya kecurangan yang berstruktur, sistematis, dan masing. Bagi PDI Perjuangan, Pilkada 2024 juga harus memperkuat integrasi pembangunan dan politik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Yang bertujuan membuka selebar-lebarnya keterlibatan daerah bergantung royong dalam proses pembangunan nasional. Guna memenangkan Pilkada serta tersebut, PDI Perjuangan telah bergerak cepat dengan menggerak pelat-latih pemenangan Pilkada. Pada 2024 yang terbagi dalam 4 bilangan.
Pesertanya sudah lebih dari 250 daerah dengan total lebih dari 2.200 orang tim sukses yang terlibat dalam pelatihan. Sebagai satu-satunya partai di era pasca reformasi yang berhasil memenangkan pemilihan legislatif 3 kali berturut-turut. PDI Perjuangan mempersiapkan materi-materi pelatihan terbaik yang merupakan gabungan dari praktik-praktik pemenangan di lapangan. Berdasarkan peralatan...
panjang kepartaian yang telah teruji. Dari mulai pemetaan politik, penyusunan strategi pemenangan, pelaksanaan kampanye, manajemen media, penggalangan relawan, pengamanan suara, pelatihan hukum, dan lain sebagainya. Para pemerintah materi adalah mereka prasenior yang gaya dan beralaman pemenangan di lapangan yang telah merasakan asam garam lalu getir pertarungan dan tidak pernah menyerah dalam setiap perjuangan ideologis partai. agar Pancasila benar-benar dibunyikan menjadi umur satu dan jiwa kebangsaan Indonesia raya. Bagi PDI Perjuangan, dengan memenangkan keadaan serentak, akan lahirlah pemimpin-pemimpin yang mampu merasakan setiap nafas penderitaan rakyat dan mengatasinya bagi kemajuan dan peningkatan daya umur bangsa.
Inilah bentuk tanggung jawab bersama yang diumbang PDI Perjuangan untuk menjaga kualitas demokrasi. agar semakin maju dan berhentikan. Inilah TK PDI Perjuangan untuk terus menyempurnakan proses pelaksanaan demokrasi demi mewujudkan kedaulatan rakyat yang sesungguhnya.
Inilah PDI Perjuangan yang akan melangkah memasuki pertarungan Gekada 2024 dengan kepala tegak dan semangat membarat bagaikan api nantak kunjung padang yang selalu bergelora di... Di dalam dada, inilah PDI Perjuangan yang bangkit bergerak menang. Berdeka!
Berdeka! Berdeka! Bagi kita yang sudah berhubungan, tiba saatnya kita akan menjikmah dengan sesama pidato kekuatunungan partai demokrasi Indonesia Perjuangan. Kita sambut dengan tepuk tangan yang paling meriah, kekuatunungan kita, Ibu Prof. Dr. Megawati Soekarno-Putri.
musik musik musik musik musik musik musik musik musik musik musik musik musik musik Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Shalom om swastiastu namo buddhaya Salam kegajikan rahayu Salam Pancasila Merdeka Dalam beberapa hari lagi, kita sebagai salah satu partai yang juga akan mengikuti di negara-negara itu, sudah musim datangkan. Mulai tambah untuk kemasjid, insya Allah sampai.
29 jadi saya Pak Astro Mas Ternanda rumah temannya enco Jadi kalian kalau udah menang, ya ada risiko. Sampai tiap malam saya kasih apa itu, dikasih padu-padu. ini ngomong, ini kasi koyok-koyok.
Nah, juga, adalah, itu tuh, kan juga gak ada yang ngasih duit sama saya. Itulah PDE perjuangan. Kira-kira masih berapa puluh ya?
Terima kasih. Saya jawabkan dan setiap saya kasih penunggasan, saya bilang kalau di BDI perjuangan ini harus kembur, harus menang. Semuanya sih di rumah, siapu, menangmu. Jangan gampang kalau ngomong, nanti di lapangan, oke?
Saya suka pikirkan, keinginan dengan kenyataan. Itu sudah jauh. Saya selalu bilang, kamu harus disobjektif saja.
Makanya suruh turun ke bawah terus. Bukan, bukan, itu aja susah banget. Artinya kan selalu harus begitu, ya udah saya pernah begitu. Saya dulu asal aja tugas, dan dulu aku tahun 1986, begitu masuk Ateh langsung ditugasi untuk calon TPR, hingga saya jalan-jalan aja, dan akhirnya terus menang 3 kali.
Ada pilihannya, sudah berulang kali bilang, satu kabupaten, satu provinsi, 35 kabupaten, kok enggak aja berlaku? Oh bisa, itu karena tidak. Sekarang ini saya tadi bilang, sudah belum apa-apa, inginnya itu benar-benar nyaman terus, berilusi terus, dan mau bergerak. Jadi kalau kita perhatikan dinamika politik ini ya, menurut ini buat saya dialektika, bukan orang-orang, tapi saya dialektikan. Jadi kita bisa lihat gitu, terus nanti melihat aksi-reaksi, gitu kan.
Nanti semuanya saya ajarin itu, soalnya yang gak mau nurut, kalau itu aja. Saya persiapkan, karena mau ikut jadi BDI Perjuangan atau mau dompleg aja, itu loh saya gak mau lagi. Ya kalau konsisten aja, kalau mau jadi masuk BDI Perjuangan ya jadi. Dengan namanya lahir gati itu ya rohnya, rohnya diperjuangan. Karena tadi yang ada di situ adalah benda Aikin.
Ya, nanti mesti pakai ini, merah hitam loh. Mau dijadikan dari juga, masa gak pakai merah hitam, ya gimana, terus makanya jadi apa? Independent, dia cari independent, betul gak?
Itu fair, ya dong Kalau mau masuk Sibapate ya masuk, kalau enggak ya enggak. Karena ada sekarang masih berlaku, tau independen enggak. Saya suka bingung loh kalau orang-orang yang mau taruhkan di independen itu bisa ngumpulin berapa persen ya sekarang.
7,5 persen pemilih ya. Apa lagi memilih daerah tepat-tepat itu. Jogoh Fadal, Jogoh Timur Gajah Fadal, ada juga yang mau, ada juga yang mau.
Nah, tapi yang saya bilang, terus saya tanda di ino mengikir. Saya bilang, Pak Astok, toh, masih kuat gak, toh? Ini sekarang cengeng.
Lebih cengeng Pak Astok ketimbang ketumnya. Betul, kalau saya nanya gitu, terus nangis. Kalau belum nangis, nangis juga. Gak ada guna nangis, yang perlu kita apa?
Cak! Nah, kutipnya akhirnya kan bergigok. Saya sendiri pake kok, nyongka di link. Saya pikir tinggal satu orang kita yang terkurung gitu. Kamu dikurung kamu gitu.
Oh, saya pikir enak, ayo pergi kurung-kurung. Indonesia dimutuhkan kemarin, itu berkonteks klasik sama bapak saya. Saya bilang, iya pak, itu kayak apa sih kamu itu? Saya juga mengaku rasanya, mengusok namanya bangsa sendiri, pokoknya kalau putih dimusuhin, sama bangsa sendiri, gitu loh.
Tapi kan beliau pernah ngomong. Kalau saya lebih mudah karena mau posisi rupiah jajah. Dan cakruh bukunya Bukarno.
Tapi kalau kita nanti maka akan tanda kutip melawan bangsa sendiri. Bisa berarti mungkin iya. Karena apa?
Jangan. Dispute yang seperti itu bukan karena berkeinginan untuk melanggar kekuasaannya. Nah, kemarin kan sudah mulai terlihat bahwa rakyat itu yang saya pernah seringkali ngomong, rakyat itu tidak bodoh, rakyat itu pintar.
Hanya ini. Lalu saya kata, Pak Ahok, pilih Pak Ahok, sampai tadi, ianya saya bilang, Pak Ahok, saya loket tetap berjalan loh. Tadi senangannya nyelocos aja gitu loh.
Kalau saya bilang, itu di luar banyak media, jangan mau dibawa ke cara ya. Alhamdulillah akhirnya MK hakim-hakimnya ternyata masih punya nurani dan berani. Saya tidak bisa bayangkan lho hukum balok. diinginkan, dimainkan. Padahal karena ada heratinya, itu yang harus menurut, ya apa boleh buat?
Itulah hukum Republik Indonesia ini. Nah, sehingga kan muncul pergerakan dari civil society, banyak dari talanan society, yang tak terkenal dengan saya. Saya memang mau bahwa kenapa kau begini, ya karena... Sekarang saya perhatikan para mahasiswa, saya masih merasa tersebut.
Akhirnya mahasiswa bukannya apa ya, kalau mau jemur bahasa Jawa, bahasa Indonesia apa ya. Menerti, menerti. Karena...
Saya dulu waktu itu beberapa masih ketemu saya, masih pakai lembakan. Saya masih ingat loh, situ keterisakti. Jadi maksud saya jelek-jelek, saya itu kamu itu peristiwa waktu zaman mau reformasi itu loh.
Kepala Pembangunan Negeri Jawa Tenggara memperkenalkan kekuatan dan kekuatan di negara-negara yang berbeda. Kepala Pembangunan Negeri Jawa Tenggara memperkenalkan kekuatan di negara-negara yang berbeda. Kepala Pembangunan Negeri Jawa Tenggara memperkenalkan kekuatan punya punya enggak tidak itu betul-betul loh ternyata sulit sekarang apa karena sudah ada itu ya apa itu kalau ibu-ibu tuh dia jadi model-model pokoknya jadi ketawa Mbak aja katanya, kalau ketawa tidak boleh diimat sampai sini.
Ada teman saya, itu Mbak Mbak Mbak ketawa. Itu apa sih ya namanya. Terus aku pikir, kalau kumpulnya kecil, ketawa segini nggak boleh ya.
Terus dianggapnya imut-imut gitu Ay, pusing saya Menyakitku-imut zaman sekarang Udah gak usah lah, rilek aja Orang banyak juga yang senang sama saya Jadi kan waktu saya sudah ingat bahwa itu dulu abad kronomnya, DPR itu, karena itu juga saya lihat filmnya, keren dari menghasilkan jaman itu. Terus kemarin itu, kan kan terus ikuti ya. Jangan adik-adik bikin, saya ikutin. Terus anak-anak aja, ditangkap pakai tiga ratusan. Terus, siapa yang pakai dia orang.
Ini itu, itu. saya tuh dia ngeliatin duluan gitu. Bener toh. Jadi udah begitu yang lahirnya terus juga datang juga. Gitu.
Waduh, saya pikir enak aja duluan kita lah. Nah kan akhirnya konstitusi ini kan gak mampu menunggu sebentar kepuasaan Diorang bener, 1000 ribu terima kasih sama hakim-hakim MK Masih punya nurani Karena kalau tidak kosong ya, itu kan saya suruh baca lagi Yang waktu itu saya udah bilang, bah bah bah Jadi kalau MK-nya kayak gini, kata Luzio yang saya buat itu padahal ini order baru bisa muncul lagi loh ya loh mklu menutup itu tapi ini rupanya udah balik nih meskipun demikian makanya kita tidak boleh terlena Karena apa ya, mungkin yang saya selalu bilang, di dunia sudah tidak ada katakan damai, tidak ada sengketa, begitu. Jadi orang... Saya mulai merasa nyaman, tapi nyamannya aja yang tidak benar.
Jadi terus saya bilang, ini maksudnya keselamanya aman. Sudah tidak pernah melihat banyak-banyak orang yang susah, masih banyak. itu anak-anak stunting nanti kalau gue ini cepat-cepat itu yang namanya bandeng kalau jadi situ ya stunting kok pakai persen-persen stunting itu ya nol tidak masih lebih sebetulnya kenapa hekostan ping saya belum ulang tadi bilang kalau itu hanya dalam pertumbuhan jadi kecil ini aja saya pernah waktu keandikan jadi 45 saya saya komplit di sekarang gini karena saya kenal beliau waktu itu baru mulai ini apa apa namanya dekat-dekat sama ini Hai serinya apa Hendro priono ini ambaheti jadi waktu itu Pak Hendro bilang gini ini buka rahasia itu sapa sih itu yuk kok sayang ditanyain kan dulu Pak Hendro tuh ini aja ya saya ingin nyanyi itu untuk untuk keindiannya cek ini ini jadi juga jadi sama dirinya juga eh gimana sih kamu kalau iman malah nurunin ini oh tinggi badan tapi 170 kalau diturunkan 160 akibatnya itu bayangin lu starting seluruh tapi yang udah pasti sudah pasti kalau kita dapat IQ nya rendah terus gimana regenerasi kita Kalau anak bangsa nya, anak starting, sudah pendek, berus, mungkin tidak sampai 100 balik IQ, mungkin di bawah itu 80an, aduh mau ngajarin mungkin.
Itu loh makanya, tuh tepek, nol gitu. Ya asal cerewet aja itu gue ingin. Saya ini kan dikenalnya cerewet.
Udah selalu kalau enggak senang, saya ini gue usap untuk perempuan, kayak laki, cerewet. Saya senang malah. Yoi, yoi, yoi. Terus pada gini juga.
Hai maaf saya selalu terus sama kakak saya, di jodihin keyboard aja kan, jengger, padahal saya punya lari kan akhirnya, ya itu namanya itu siasat, begitu menangkap bola, saya dudukin Pekanan perbuka gak dimulai ngimap, bila dong. Nah, menawar saya. Jadi, kalau pekanan atau botok gitu, jadi bisa lari.
Nah, ini nih, ini nih, gitu. Ah, bahaya. Lo iya toh, yang ibu-ibu tuh saya gemes tuh Kayaknya dua-duaan loh Tapi isinya kok gak tahu saya Betul, sorry Tapi kalau gini, ibu medan, ibu indah, kami Ya iya lah, lo kok gak bisa Gila, gitu loh.
Amat-amatnya gitu. Semuanya jadi itu bukan narco guys, itu. Hai, di mana sih karyam itu?
Emang ibu-ibu itu harusnya gitu lho? Gila, Indonesia mau jadi apa? Maka saya bilang, apa? Eh, setau tingkat. Hari dia ada, mengeri naku dia ketawa-ketawa.
Kamu tuh masih aja cerewet. Karena saya bilang, mau dijadiin negara apa sih kita ini, Pak? Dia bilang, kok kayak gini melulu? Ya, nggak lah.
Saya nggak bisa. Kalau semenerima, bawa main aja. Yang ini begitu, yang itu begitu.
Nah makanya saudara-saudara sekalian, saya selalu mengatakan juga rakyatku yang mencintai dimana belum kalian berada. Tolong dengar saya, perlengkapan, perlengkapan ini kontemplasi. Berbagai persoalan bangsa akhir-akhir ini mengimpulkan betapa sangat-sangat-sangat berbahayanya sistem hukum yang melupakan etika dan moral.
terutama hati nurani. Nah, apalagi kalau sampai yang pimpinan negara itu pun sudah berupadiri. Sekiranya seluruh pemimpin menempatkan sikap kenegarawanan, berbagai krisis konstitusional dan kecurangan TSM itu terstruktur, sistematis, masih tidak perlu terjadi.
Saya suka pikir deh orang yang tega melakukan DSM itu orang pemecut tau gak? Kulis-kulisnya ini. Tidak punya kalahkan. Yang pemecut tuh. Kok bangsa-nya sendiri dibegitukan?
Ya saya gak terima. Masa gak boleh? Ya boleh noh Karena saya kan orang merdeka loh Loh pak saya itu mengatakan Eh? Kalau kita merdeka Maka bangsa kita adalah orang yang merdeka Dan saya orang yang merdeka Jangan corak-corak ya Kalian mencari momen Jadikan saya target Saya lawan Enak aja Enak aja kakak gue Saya malam ini berpikir-pikir, oh ini harus ini sih, janganlah ini harus begini-begini Aku pikir ini aku omongin supaya jangan Ibu Weta kan pintarnya juga berintimidasi Coba, begitu besar loh energi bank-senter uang, benar deh. Kita ini bisa lebih maju dari sekarang loh, heran saya.
Sampai persoalan mendasar seperti kemiskinan ekstrim, starting, rendahnya kualitas pendidikan, kenaikan harga pangan, tidak KKN, tidak, tidak, tidak, tidak, terselesaikan. Sebenarnya inginkan para pemilih bangsa, belanja dari rendahnya etika dan moral tersebut. Jadi mereka itu sudah memberikan sebetulnya warisan kemikitan, yaitu nation and character building.
Selain nature-nya dijaga, kita manusianya itu punya harga kiri, pintar. Saya terus kamar lihat-kamar lihat orang kayak duduk aja. Gini, tuh aku lihat itu mantapnya keren banget, bersinar, mantap.
Ini pasti orang pintar, udah gitu aja. Iya, tapi coba bayangin dong. Aduh, berpikir-pikir, lho, tak mau aja ketawa, bisa dibayangkan kan? Kalau yang berkarakter itu kayak apa, tadi saya contohkan, kalau yang memble itu kayak apa, belum lagi kalau pengecut, belum lagi kejadiannya main belakang lulu, belum lagi kakinya 2, 3, 4, 5, aduh.
Ada yang lebih pedih, kayak gitu gak usah aku ngomong, udah aku suruh aja kemana dia orangnya. Itu si Komar, dia orang itu disuruh lah, buang aja deh, aman kamu. Kayak apa lebih pedih, kan juga orang-orang ada kayak gitu.
dari urut-urut sendiri, terus jalan. Aduh capek juga ya. Kalau kayak gitu, lagi-lagi, iyalah saya seringkan bahaya diajak, karena Ini yang mudah bawa saya cucu, mulutnya cucu. Wih apa sih, kafe sopi itu kan sekarang banyak ya, entah kafe-kafe opo gitu.
Terus apa namanya barista-barista? Saya tidak suka kopi kan? Apa sih barista-barista, rupanya kocok-kocok kopi macam-macam gitu kan? Saya enggak suka kopi.
Ini bukan kopi ini. Hai ini bikinan saya sendiri eh saya lihat kalau melihat itu kan keren itu kan terus bersih itu kalau yang makinnya tinggi ganteng gitu kan kalau perpannya Terus kalau saya dengerin bergijau nya, waduh ini harapan dalam hati saya. Ini produk negeri gitu. Ya itu kalau umpamanya datang terus Google gitu kan, kaosnya hari-hari-hari menikah, tapi aduh tak coret ya.
Saya punya cukup. Berupa, itu dihitung dulu, 7, laki-laki 2, yang lain 5, cantik-cantik, tinggi-tinggi, gitu lah anak, semua dari jadi udah lulus ke baik. kalau mau ngomong sih lihat dulu yang deket-deketin kamu keren apa bodoh, benar lho, tak urusin dah, ngapain, dia keren tapi bodoh, terus mereka nangkal, bilangnya gini, apa milihnya, bodoh tapi pintar, ya enggak juga, nah ini menghargai lho, mau seorang Indonesia, mau yang lebih nari, yang lebih jelek, itu keren gitu ya.
Turunannya Bung Karno, itu loh, binginnya keluarga gue tuh keren-keren gitu, saya sekarang udah bikin cicit, kemarin pulang tahun, dua tahun, sampai dan udah saya lihat matanya tuh, takut takut, kayak gitu, baik ini, baik ini. Gitu dong, hmmm, itu orang Indonesia saya lagi ngomongin bukan untuk menyenangkan, tapi itu nation and character building, tau gak? Itulah manusia Indonesia di depan, gitu loh, gak lembek. Ya ini kan yang selalu, saya dengar dia, ini mendesak banget yang ni jenis karakter beli. Yang saya sering tanyakan kepada para Kiai yang berkini-kini.
Sebetulnya apa kebedaannya? Karena saya suka bilang begini, saya sangat menghormati agama, tapi dalam kehidupan sosial, apakah itu tidak diperlukan pendidikan budi berkarya? Apa sih, seperti saya, anak presiden, bapak, ibu saya, yang mengajarkan selain beragama, itu mengerti, itu mengerti, sebagai contoh, ibu saya, bapak saya, selalu mau. Kalau ada orang tua, kalau kamu mau tiba, mesti ada kumpul.
Itu budaya Baloksa. Wah, kalau salah, kamu mesti duduk cium tangan. Itu ada nggak ya? Tunggu, menadak ya, iya nggak?
Komongin sama saya. Ada nggak ajaran apa-apa kayak gitu? Menurut saya nggak ada.
Saya belum pernah tahu. Saya berbicara sama Buya Sakei Amarku. Rasanya dia ketawa.
Kamu kan udah ngomong pinter loh, Mega. Ya iya. Nggak ada yang ngomong sama aku.
dia itu bodoh yang gak berani laku dia bilang itu sebuah hal yang sangat jadi dari sisi sosialnya apakah sebagai orang Indonesia kita akan lebih Ini karena kita kalau berbicara sama orang tua, itu kan saya lihat di Amerika, wah, mana setelah kalau dia 17 tahun, katanya dewasa, ketemu orang tuanya begini. Itu kan sopan satu Indonesia yang tadi saya ngomongin terus, nation and character building. No. Kamu mau makan hamburger, mau makan spaghetti, mau makan apa?
Saya menuju saya supaya go international. But, kamu mesti tahu sambal ular. kamu mesti tahu makan pete, kamu mesti tahu makan jengkol, i, am, bah, u gitu jangan cuma bau seperti kak boso gigi aja supaya kamu tahu itu adalah manusia kondisinya itu...
Itu kebangsaan kita, eh, matawan, tulis. Tahu nggak? Mana dia orang asing?
Orang asing aja temen saya malah sekarang. Mega, kalau kamu kirimi aku, ini dong rendang petek. Aku pikir, wah, ada rendang petek ya? Saya belum pernah tahu.
Iya, biarin aja masukin petek. Mabok dia kesenenan. Bayangin itu saya mengadil, jadi apa? Terus pendidikan yang membangunkan daya berpikir kritis, inspiratif, dialektis.
Kenapa? Saya tidak dapat sekarang. Maaf banget saya ini ngeriin, aduh 8144 orang pinter, scientist, researcher, yakin loh yang gak ada kreativitasnya, kumah harap untuk saya.
Ya bayangin, kan bosinya, lu seperti saya, kalau ditanya, karena dipikir saya memulih, iiih, ya enggak. Mampir tadi bahas, kau bilang. Karena aku bilang, toh bagus banget ini. Inilah Indonesia raya kita, toh. Jarin aja, nggak usah dicoklat.
Supaya nggak sama lu. Jelas kan kau jauh masalah lain punya nama lu buat kayak gini. Eh, dicoba amin, ya karena Indonesia. Apa lagi?
Terus khas berat untuk memuat saya itu untuk mengetahui ...dan teknologi telah dilakukan. Kesemuanya terpijak pada Pancasila, berbagai persoalan primordial, radikalisme dan salah terus terjadi akibat ketidakpahaman tersebut. Jadi kalau itu toh, teman-teman saya selalu bilang, one for all, all for one gitu. Saya juga sama sama sama dengan dia. Benar ya, aku melihat anak-anak sekarang, selalu iya, lalu iya.
Aku mengalirkan diri untuk memasukkan dedication of life. Jadi bukannya Bung Karno, kita boleh punya dedication of life. Itu, itu, dedication.
Gimana ya? Jadi prinsip ini harus diingat. Setiap warga negara itu memiliki kenunjukan. Habda takut jawab yang sama di mata hukum. Jadi bukannya hanya sementara orang.
Yang pariah, yang orang dibawa, sebetulnya haknya sama. Oleh sebab itu, kita perlu menolong mereka. Makanya saya sudah bilang, kali ini saya nggak mau yang namanya setiap nanti orang, saya bilang, Presiden, ini lucu deh, namanya aturan, masa?
Yang namanya visi misi itu dari presiden sampai kepala desa suruh bikin. Ayo, benar apa enggak? Takkan tidak, presidennya mau dituruti oleh siapa?
Ayo, kepala desanya enggak tahu. makanya saya bilang no no no no no no no karena gak ada dulu saya ingin MPR itu menjadi kembali kan yang tertinggi tapi gitu saya gak disetujui saya sendiri gak ngerti kenapa gak disetujui karena maksud saya ya seperti kini ini dan malah sapa ya visi itu ya visinya kebangsaan kan makanya saya bilang gak deh kita yang bikin Kalau lo mau jadi pd di perjuangan kita, supaya setiap daerah bisa bertemu. Karena visinya salah, tinggal berbeda.
Yang namanya daerahnya, yang sana sumber airnya banyak, yang ini kering, yang sana ternyata tidak ada potensinya. Jadi namanya egois. Nggak ada kalau ternanya.
Kadang-kadang gagal-gagal, bagi saya. Juga ada, tau ya. Kamu masih apa, tak tahu. Apa itu? Asosiasi apa itu namanya?
Apa kumpar lor, kok-kok-kok-kok gitu lor. Kepala daerah, kamu masih ada, gak siap? Lagi.
Lagi, aku rasa apa kerjaannya? Gak ada, saya. Kan harusnya, oh, pertolongannya, oh, gitu.
Saya gak pernah juga laku. Lalu toh apa? Padahal ini kan republik itu liatin kamu Nanti aku cinta lah sama ini Itu kata itu pasang di tempatmu Nanti saya suruh loh Di kantor-kantor Kalau kamu dari BDI berjuangan Kusuruh pasangnya ya gini ya Tepuk tangan ya Bapak Maria Bapak Maria kita mau suruh Dari yang gak kering sekarang, sampai untuk punya namanya tanah, air, tanah, berani bertembur melawan kekuatan yang seperti itu. Berapa banyak yang sudah tinggal, malah yang tidak ada.
Maka aja, untuk ngetuk ini aja gak mau. Bener loh kalau saya gak akan datang, saya sekarang juga out. Lo bukan PDI perjuangan, karena salah satunya yang saya suruh adalah cintai ini. Cinta-cinta saya dulu, kenapa kamu lupakan?
Ini orang-orang baru nih, yang baru masuk, awas ya! Saya tanya, haa.. apakah ini memang dari daerah-daerah jauh?
Saya lagi tanya, apa maksudnya? Saya pernah ngomong, haa.. saya pernah ke......dobo.
Silahkan cari kalau ada toko, toko dimana? Jadi jangan sombong, setelah ini udah tau semua, no! Langsung kalau tahu, nah emang gak ada disitu, bayangkan kanan segini, kacang, saya beri ke sini, Alhamdulillah.
Aku kasih maaf pada lebih ini, saya hanya mau lihat juga sampai yang jauh-jauh, jangan tambah kemana. Tidak, tidak, kalian apa-apa udah pernah gitu, sombong banget, gitu loh, iya. Ya bagaimana mau tahu Pancasila, yang udah dibilang Bunga Arnawan, Kor-Kor, Kor-Kor, Kor-Kor. Saya bilang sama Bapak Sehat, Pak, dan seorang orang, saya udah tahu lho, Republik Indonesia ini, dari tempat-tempat yang kotak sampai pelosok-pelosok, yang paling gak enak, kalau pergi itu kemana? Ke bagian di luar.
Dari pada kali yang ke luar negeri, saya sampai ngomong, itu yang DPR-DPR tuh, mau ya ada kunjungan kerja, dan kok pergi lah? Mungkin ya gitu, kemana ke? Ini, ini kok, selalu luar negeri, selalu luar negeri, baik. Nah ini saya ulang toh, ya kita nih warga negara Indonesia yang sahur, nyata tebel, lo bawa pokok kita di TSM, betul apa enggak? Betul!
Nah lihat, yuk toh, betul apa tidak? Betul! Airin, mamam yang keras.
Yodoh, aloh-aloh, teman-teman, ini ibu. Amas, lihat. Saya ketua UU berdaulat penuh atas pangkai, dijadikan oleh Kongres Pangkai, bawa bala-bala. Kalau kalian gak setuju, rakyatku setuju.
Ingat! Jangan dibikinkan... Saya ini elitis gitu loh, saya ini yang milih soko sampai angkar bak, angkar rumput. Ini aja jadi suruh lagi. Nah itu kan kalau saya bilang, oh karena menerpanjang itu menyalahi hukum, hukum mana?
Pilihan Bapak Wali, kalau dia mau berbicara, kok tegak? Kalau dia mau berbicara, kok tegak? Kalau dia mau berbicara, kok tegak? Kau dapat tidak, Pak Wali? Yang terakhir.
Jadi kan gak bisa dong Terus masa enak-enaknya Itu gak bisa secara hukum Makanya kalau ada perpanjangan Apa-apa Terus ada yang bilang Saya nanggai DPP saya urusan saya karena saya sebagai ketua umum partai supaya tahu saya diberikan oleh Komers Partai hak prerogatif apa hatinya bisa kalau nggak ngerti diam pertahuan juga gitu bahkan dulu adik ART nya PDI berjuangan tau jangan asal berkira-kira Saya yang mahasiswa, itu wartawan pada kelenarannya, aku mau mer. Kalau kamu mau, saya mau merin lagi. Eh, jangan ya. Itu pada view, eh. Kalau saya hanya minta kan, kamu tuh mau ke bendara.
Jadi kan apa sih? Aduh Jadi memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sama di mantan hukum Jadi kita ini warga negara yang besar makanya kakak itu punya KTP KTP terus aku tuh kalau kakak itu bapak keluarga jadi kan kita ini apa namanya apa bukannya Siap yuk, orang di sini tidak diomongi, semua ketonoyong, jadi diri bangsa satu, ada yang berangsa, bunuh, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, sapa, s Saya sampai bilang dulu, ya, sama yang gak suka sama saya, saya suruh ke Pak Ram, kalau gak suka sama saya, sama saya saja, jangan sama anak-anak saya, ya dong, mereka kan mau hidup karena mereka mereka yang sah BDI perjuangan juga partai yang sah KPU menerima kita terus mau dibulat balik bejelas ya pikir dulu dong maksudnya Nah makanya kita yang minta bagi para petinggi pemerintahan yang sudah berhidup sudah, ini kiri yang mau TSM dan lain sebagainya berikanlah rakyat itu kebahagiaan untuk bisa memilih pemimpinnya sendiri Terima kasih Itu kan waktu Orde baru itu kan namanya Sentralistik Sekarang itu desentralistik Nah jadi Mau menceritakan demokrasi Nah untuk sapa Dari rakyat oleh rakyat Untuk rakyat Dengan pemilu termasuk Bilkada, netralitas Dan integritas Aparatur sipil negara TNI, Polri KTI ini loh, diperhentilah kamu, Ibu Megawati Soekarno Putri mengatakan kepada bagian dari pemerintahan Republik Indonesia, kalian adalah bangsa Indonesia, oleh sebab itu, jangan yang namanya kalian dua bangsa Indonesia yang lainnya, untuk kamu humiliate Tidak berkali perkemanusiaan, jadi apa? Aparatur sivil negara, tulis.
Tentara nasional Indonesia. Kepolisian Republik Indonesia, sudah berhenti. Gak usah. Gak ada gunanya.
Untuk apa sih? Kepinginan jabatan. Jabatan juga suatu saat, tensiun. Tulis ini. Karena penyelenggara, pemilu, nggak putus pimpinan negara di uji komitmennya.
Siapa suruh bikin aturan, kalau nggak jadi aja barbarian. Siapa kuat, dia menang. Itu kan yang mau dia...
diambil menjadi negara Republik Kesatuan Indonesia. Nah, ayo, jabak! Ini ya, masa gitu?
ASN takut kalau saya nanya apa ini sih lo mau aja disuruh kami tuh yang luruh atasan ya atasan lo berapa banyak sih ya atasan gak buk ya iyalah tapi yang mana Emangnya cuma lupa satu, dua, ketiga apa gitu lho. Terus TNI, katanya itu TNI, Tentara Nasional Indonesia. Saya bilang, saya pernah panglima penting gitu. Terus apa? Fungsinya?
Ketahanan, pertahanan. Untuk melindungi siapa? Rakyat. Bener, untuk melindungi masyarakat, tanah air, eh kalau lo sendiri sekarang, ya enggak deh, kalau enggak senang lah ibu, itu demokratis, ah, orang kita sekali deh, ah, hidup, eh enak aja emang isya, kayak udah dibelah-belah gak jelas Emangnya dulu saya kan, saya masih bisa loh, kan banyak tuh, dan itu usah loh, nanti kalau gue pasangin, Andi kan pasti usah. Wapah, kenapa?
Kan ada yang namanya mantan presiden, tanya sama Lauri, betul gak? Loh saya aja kaget-kaget. Harus disebut pakai Presiden, Presidennya Jokowi banget.
Tapi karena, lho, lho, lho, sekarang mau ngikutin, ya enggak lah. Hah, enak aja. Terus kori. Saya udah bilang mau ketemu kakori itu udah hari ini gak diterima. Gitu ya, benda.
Dari aporinya juga rada-rada, rada-rada kementara kali ini. Luya, kenapa ini orang nerima saya aja? Saya nggak makan makanan, kok?
Kan saya nyawa nanya, saya ingin tahu argumentasinya beliau. Bapak, kok yang saya bilang saya rakyat negara sah? Rakyat saya tentu juga sah. Partai saya juga sah.
KPU memberikan keputusan kita boleh ngikut pemilu. Ya terang dong saya boleh nanya, kenapa aku baca yang digubrak-gubrak gitu loh. Ya ini kan kalian gak berani ngomong, ibu aja ngomong, relax.
Ya saya gak punya beban, gak apa-apa. Terus mau jawab, mau ditarget, mau ditangkap. Apa dunia gak akan goreng presiden republikan lo, Neljo, kelima gitu.
Jadi banyak teman lo, karena yang ngomong-ngomong di dunia ini gak banyak teman lo, gimana bukan dia aja, gitu lo. Mereka ini semuanya pada nanya lo, Mika, what happen in your country? Mereka terlalu biar, makanya hanya sama gue ya, mustinya main lain dong. Ya karena apa ini?
Dia adalah pemimpin yang tidak mampu menahan belakasannya, sehingga melakukan segala cara, termasuk menggunakan instrumen negara dan sumber daya negara, aduh kapan. pertanyaan saya saya ini sampai udah pusing disini untuk rambutku bagus toh kemana dia si saya tadi ada kemana dia kemana dia haa Iya, aku kalau ketemu Sain, Pak Sain, aku bilang gini, lo jangan nambah-nambah di fokusin ya Sain, ntar aku ini udah cantik-cantik, rambutku bagus, gara-gara lo masukin yang susah-susah, maka gue mulai botak, dah, kayak lo. Kalau lo sudah makin mengkilat, sudah.
Dah, udah, loh. Kalah. Dapat dua hari lalu, datang. Aduh, Bu. Apa lagi?
Coba bayi lagi di kampung. Bisa, Mas, berapa bayi angin. Aduh.
Aku sudah nyomong-nyomong itu perlu dah. Aduh. Hahaha. Ini juga misalnya, pendahara umum.
Kayaknya aja, kalo tiap kali nanya, kamu paksa, Pak Oli. Gitu. Or, duitnya masih banyak nggak?
Kalo ngomong tentu pak Kudong. Kalo bilang tidak, nggak ada, gitu. Kan kok pecah, gitu loh.
Oh, tetap ada. Bener nih. Kadang sampai gini loh, jangan libur.
dihibur-hibur, lo dapatnya duitnya dari mana? orang keadaan kayak gini, utang aja berapa? ayo utang kita berapa yuk?
ayo tenang, pertanyaan pertanyaan, ayo terus, kayak gitu setiap kali harus bayar berapa yuk? Ayo, gini dong, kamu sih banyak nanti utang. Ayo.
Terus, eh hati-hati. Ini saya ini pernah alami, toh. Tahun 97 Rises.
Tapi karena saya gak punya, mau gak punya, saya ingin mau rakyat itu jangan menderita. Semuanya selesai. IMF-nya, utang dari zaman Pak Harto, saya selesaikan, loh.
Tulis. Saya tanya ke si Andi sih, saya dapat award, saya sendiri bingung, kalau dapat award itu makanya? Kalau dalam ekonomi itu bisa, itu meresaitan IMF.
Wah, saya tidak tahu, ya benar juga ya. Gitu loh, nah makanya untuk bayar barang sos keras, rakyat miskin, orang-orang miskin. Selain itu pertimbangan memilih atas dasar kami, dan karakter pemimpin juga diusul oleh praktek politik populis.
Anak-anakku tercinta di seluruh Indonesia, dari anak Ramping, Sam, yang namanya, DPP Partai, juga terlalu tinggi. Populisme otoriter meminggirkan negara hukum, mempersempit ruang kemerdekaan dan ancaman bagi demokrasi. Padahal kemerdekaan Indonesia terjadi karena hasrat untuk lepas dari penjajahan. Kemerdekaan adalah tekan pembangun sistem hukum.
Bukan sistem hukum untuk hukum, tapi sistem hukum yang berkeadilan. Itu garis bawah. Kemerdekaan juga mengandung cita-cita sosial untuk hidup adil dan berkeadilan. dan makmur terlepas dari berbagai penghisapan.
Populisme otoriter dalam praktek disertai dengan intervensi terhadap kedaulatan partai politik melalui pembelahan politik. Berkaitan dengan hal ini, Bukarno mengatakan bahwa, tolong diingat, kenapa sih sampai kita tahu? Nggak berani tiga setengah abad perlawanan yang kecil-kecil tidak menyeluruh.
Tapi apapun, menurut saya itu sebuah berkah dari pahlawan-pahlawan kita yang malu berkorban. Saya suka kalau ke Tegalarjo di arah Jogja, saya suka berenung. Itu kan dulu ada, masih ada nih ya, museumnya Angerang di Ponegoro. Masih itu ada yang saya selalu suka berdiri melihat pakaian beliau itu katanya itu yang waktu ditangkap.
Masih ada atau tidak? Saya tidak tahu karena sudah lakukan. Itu saya mencoba mengambil cara pikir dia.
Bayangkan karena terlalu baik, jadi tidak punya pikiran bahwa dipikirnya semua orang itu baik. Tapi sebetulnya... waktu dipanggil itu dia, itu katanya mau berunding, mau berdanda, betul gak? Ya kalau Bami Yusrail ngomong salah ini sejarah loh, tapi akhirnya beliau dipanggil, ditangkap. Coba bayangkan, kan?
Itu pun jajar, dan makanya yang namanya... Dan makanya, apa, dari hal seperti itu saya berpikir, gila deh, tak mikir dan mereka hanya inginnya itu berdekat. Kenapa sih beliau melakukan pembentangan? Waktu itu daerah basisnya, daerah kegantian rejau itu, mau sepatunya diambil air oleh belakangnya, dia terlalu parah. Orang yang mengingatnya hanya itu.
Makanya anak muda, belajarlah sejarah. Kamu akan jadi orang apa ya? Tidak. Tidak menginjak tanah. Nah, kamu.
Karena kamu sendiri gak tahu. Kamu datang dari mana. Iya, itu yang saya lihat. Anak-anak muda, kalau lupa ya. Sejarah.
Kalau saya suruh nanya, nanti di sini gitu. Eh, kayak apa ya? Saya begitu bilang sama bapak saya.
Ya, luar biasa. biasa lupa-lupa ini negara kita tertutup makanya ada titik-titik itu itu itu kan tidak bisa yang namanya kapal apapun orang apapun masuk ke dalam selat-selat ia hai hai Makanya kita ini betul-betul loh, bukan negara yang bisa terpecah bulan seharusnya. Asal kita memang merasa sebagai satu bangsa.
Juga dong, mau-mau berhenti aja kalau saya lihat. orang yang mau mengatakan realita Indonesia rakyat kita itu seperti apa enggak ada loh sampai yang selalu ke aja di sana yang yang Manuia ini, apa? Bukan kar, kar. Apa? Apa?
Nah, itu masih punya kita loh. Jadi kalau itu aja, dia milau orang. Kan?
Mestinya itulah TNC dan TNP datang. Jadi bukan yang seronok akan ke kita lho? Gila, enggak?
Saya sampai bilang, orang tanda kamar pun beropaknya rejeki lho. Apa coba? Jangan dibilang saya provokator atau fitnah. Ya, kayak Pak Siki.
Kalau supaya tahu, berapa yang dihidupkan? Lima. Kalau nggak percaya, tanya.
Gitu aja. Lima, empat tahun. Bayangkan, layak ini, apa gak mikir ya dalam batinnya? Nah itu merih kemanusiaan tau gak diadik?
Itu gak adilah, bayangkan orang itu sudah selalu nunggu tau-tau Jangan, jangan ini lho Pak Sikit, itu kebenaran lho. Loh, tapi saya ngomong-ngomong lagi yang gak diterima-terima, ya ini aja sekarang aku ngomong. Sajak, jangan benci sama saya, ini kebenaran. harusnya sebagai orang muda harusnya apa?
harus mikir juga dong senior-senior kamu jadi berarti yang disini betul gak? betul tidak Andika? dia yang sama juga emang begitu Tuh gitu Iya dong kan maunya saya Ya sudah ikuti Ikuti aturan Iya Jangan begitu Ini kan merusak peraturan Iya Terus udah gitu, yang belum belajar, yang sama, bukan tahu.
harusnya berkeadilan sampai yang bagus ya perlu naik angkat sampai yang enggak ya udah menggeleng diem tapi kan nggak gitu cara begini ini merusak tak sana lalu saya sampai sini karena saya Saya yang tadi berulang hari, saya yang membuat, memisahkan polling sama TNI. Ini udah gitu mau disamakan lagi. Disamakannya itu apa?
Gak ada realita objektifnya yang menampakkan adalah karena begini. Karena menurut saya fungsinya ketahanan itu yang namanya keamanan ketahanan itu dari TNI. kalau dibori itu keamanan rakyat, gitu dong perhentian rakyat masa teman-teman di DPR kan nanti, ya aduh kejurannya ya masalah usia dan masalah-masalah itu, gampang kok menangis dengan itu, mana dia dia apa ini nih, betul apa enggak dia?
dia kan sudah dengan fungsi ini mau diratakan gitu fungsinya ya kalau kepala Jadi apa? Lalu gak ada protes, gak ada yang berani protes, hutung semua, takut semua karena berada di zona nyaman Wah kalau aku juga berontak segala seperti anak yang kemarin, 300an Saya bilang, 300an yang diambil apaan? Oh iya kan aja yang...
apa yang taruh burung kuih itu? Pak Gari Emang yang mau pangkar aja udah ajak deh bayarin lagi udah goreng Hai Hai Ia antara barang dengan yang namanya hak. Kalau dibilang ngerugui ini, itu hak. Saya jelek-jelek ya tahu hukum, tapi yang saya lupa itu pasal.
Jadi saya jadi pusing. Jadi sekarang kan ya asal di kasku selalu ada itu, undang-undang dasar. Supaya kalau aku mau ngomong, ntar dulu ya, itu pasalnya pasal berapa ya? Isinya saya tahu pasalnya saya lupa. itu loh masakitani mau mau berantri pulang yang namanya kekuasaan memang enak loh saya bayangin loh itu saya bilang ada foto nanti akan kapan ya betah itu loh biasanya disimpan ke sana hei ada kereta Daiki isinya saya mau ada susternya sebelah saya aja Aku bilang, lo bilang baru sampai intil gini Apa?
Pengapa? Gile enak Kenapa? Karena saya anak presiden Oh, siapa yang mampu pindahin gitu-in doh, mbak Makin lama, makin gede, makin oh Oh, enak ya Kalau hanya bersiul aja Ice cream Datang deh Gak usah beli, gak usah opo Gile enak Lo mau jadi presiden, boleh Tapi asal yang bener, eh