Transcript for:
Sejarah Perang Al-Jamal dalam Islam

Terima kasih. Jangan lupa besok malam hari Jumat malam kita juga ada kajian bersama Ustaz Ahmad Zainuddin Al-Banjari ya hari Jumat malam silahkan bergabung ditunggu pengumumannya di grup-grup kajian kita atau di grup ataupun di Amalia ID ya di Instagram kita juga bisa kita support Ustaz dulu Assalamualaikum Ustaz Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat siang, Zahir. Alhamdulillah. Waktu sudah 19.50, Kak Zahir. Ya. Silahkan dimulai. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahi ala ihsanihi wa syukrulahu ala tawfiqihi wa imtinanihi wa asyhadu an la ilaha ilallah wa ahdahu la sharika lahu ta'ziman li shanihi wa asyhadu an na'i Muhammad dan abduhu Wa rasuluhu da'ilal ridwani Allahumma salli alaihi wa ala alihi Wa ashabihi wa ikhwani Para ikhwan dan akhwat Para jemaah masjid asrah Yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala Pada kesempatan kali ini kita akan bahas cerita singkat tentang Ma'ruqatul Jamal, perang Al-Jamal Al-Jamal maksudnya adalah onta, kenapa perang tersebut atau peristiwa tersebut disebut dengan peristiwa Al-Jamal Karena dalam peristiwa tersebut Ummul Mu'minin Ibunda kita semua Aisyah RA ikut serta dalam peristiwa tersebut Dan beliau RA naik di atas haudaj, sebagaimana kita sebutkan, yaitu semacam keranda yang diletakkan di atas onta tersebut. Kemudian terjadilah peristiwa peperangan antara kaum muslimin yang terjadi seputar onta tersebut. Oleh karenanya peristiwa perang saudara antara kaum muslimin tersebut dikenal dengan mawkiatul jamal, atau peristiwa jamal atau peristiwa perang al-jamal. Dan peristiwa tersebut terjadi pada tahun 36 Hijri. 36 Hijriyah Ada pun sebab utama terjadinya peristiwa Al-Jamal Sebagai yang dijelaskan oleh para ulama Sebabnya adalah terbunuhnya sahabat mulia Uthman bin Affan Radiyallahu ta'ala Anhu Yang dikenal dengan Zunurain Dialah pemilik dua cahaya Karena Uthman bin Affan menikahi Putri Nabi SAW Ruqayyah Kemudian ketika Ruqayyah meninggal dunia Nabi menikahkan Uthman dengan Umuh Kulthum Kemudian Umuh Kulthum juga meninggal Ninggal dunia Aji Ma'in Ketika Uthman bin Affan Menjadi Khalifah ketiga setelah Wafatnya Umar bin Khattab Maka muncul fitnah-fitnah Timbulah isu-isu disebarkan, bukan cuma di kota Madinah, bahkan di Basrah, yaitu di Iraq, sampai ke daerah yang jauh-jauh, sehingga mulailah muncul orang-orang. yang tidak suka dengan pemerintahan Uthman bin Affan yang dimana isu-isu tersebut provokasi tersebut disebarkan oleh Abdullah bin Sabak atau disebut dengan Ibnu Sauda itu seorang Yahudi yang masuk Islam dan ingin merusak Islam dari dari dalam, ya, maka dia berjalan kesana kemari untuk menyebarkan isu sehingga timbulah orang-orang benci dengan pemerintahan Uthman radiyallahu ta'ala anhu akhirnya datanglah orang-orang dari berbagai tempat minimal 2 ribu orang dalam sepanjang diwajib mengatakan sampai 6 ribu orang ada yang datang dari Mesir, ada yang datang dari Basrah, ada yang dari budak-budak dari Al-Quran Arab Badui Dari berbagai macam suku Dari Mudhar, dari Rabi'ah Kumpul yang mereka yang tidak suka dengan Pemerintahan Uthman dan mereka protes kepada Uthman radiyallahu ta'ala anhu Sehingga Uthman pun disekap dalam Tempat tinggalnya, beliau tidak bisa keluar Dikepung oleh orang-orang tersebut Yang ribuan orang Yang mereka menuntut Uthman agar Menanggalkan Pemerintahannya Agar menanggalkan pemerintahannya Dan Uthman Sudah tahu bahwasannya seharusnya dia akan dibunuh ya karena Rasulullah SAW sudah memberi isyarat kepadanya dalam hadis-hadis ya diantaranya seperti ketika Rasulullah SAW sedang naik di atas gunung Uhud bersama Abu Bakar As-Siddiq dan Umar bin Khattab dengan Uthman bin Affan mereka berempat, Nabi Abu Bakar Umar dan Uthman, kemudian tiba-tiba Irtad Jaffa Uhud kemudian gunung Uhud bergetar maka Nabi SAW berkata uskun ya Uhud fainna ma'alika nabiyun hausiddikun hausyahidan wahai gunung Uhud, diamlah engkau, jangan bergetar sebetulnya diatasmu ada seorang Nabi yaitu Rasulullah SAW, hausiddik atau haubakar, wasyahidan atau dua orang yang mati syahid, yaitu Umar dan Uthman Uthman tau dia akan mati syahid, kemudian juga dalam hadis yang sahih dalam sahih Bukhari juga ketika Rasulullah SAW dalam sebuah kebun kemudian ada Abu Musa AS berjaga di pintu kebun ada orang minta izin untuk masuk maka Abu Musa AS menyambil Rasulullah ada orang minta izin kata Rasulullah SAW izinkan dia untuk bertemu denganku dan kabarkanlah dia masuk surga kemudian dibuka ternyata setelah itu tidak berlama kemudian ada orang lagi minta izin untuk bertemu dengan Nabi SAW berkata lagi, i'idhan lahu wa basyirhu bil jannah, izinkan dia masuk dan beri kabar bahwasannya dia akan masuk surga kemudian lama kemudian lagi yang mengetuk minta izin ketemu Nabi SAW kata Nabi SAW, i'idhan lahu wa basyirhu bil jannah ala balwa tusibuhu izinkan dia untuk ketemu denganku dan kabarkanlah dia masuk surga dengan musibah yang akan menimpannya dengan musibah yang akan menimpannya menimpanya, ternyata Uthman bin Affan radiyallahu ta'ala anhu oleh karenanya ketika Uthman ingin dibunuh oleh mereka Uthman tidak melepaskan kekalifahannya karena tidak ingin menjadi suatu sunnah yang buruk setiap ada orang yang tidak suka maka dipaksa, dilepas, kemudian maka Uthman bertahan karena dia tahu, dia mau meninggal Menanggalkan kekhalifahan pun dia akan dibunuh, dia bertahan pun dia akan dibunuh. Peristiwa terbunuhnya Uthman bin Affan terjadi pada tahun 35 Hijriyah, hari Jumat, tanggal 18 Dhul Hijjah. 18? dan itu adalah musim haji oleh karenanya banyak para sahabat yang sedang berhaji ketika itu di awal bulan Dhul Hijjah mereka berangkat untuk berhaji di Mekah diantaranya sirisi Nabi SAW mereka sedang berhaji ketika itu, jadi banyak para sahabat yang berhaji, sebagian sahabat juga ada yang tinggal di Basra, ada yang tinggal di Kufa merantau, berda'wah di tempat yang berbeda-beda tidak semua sahabat ada di kota Madinah ketika itu ketika terjadi peristiwa penghubungan minimal 2000 maksimal 6000 ribu orang, ada riwayat yang tidak begitu tegas tapi antara dua ribu sampai enam ribu orang mengepung Uthman bin Affan dari berbagai macam kabilah, maka para sahabat mengirim anak-anak mereka diantaranya ada Ibn Umar, diantaranya ada Al-Hassan bin Ali, diantaranya adalah Hussein bin Ali, yang dimana mereka siap untuk membela Uthman bin Affan radiyallahu ta'ala, tapi semua orang yang membela Uthman tolak Usman mengatakan siapa yang masih Mau taat kepada aku, maka pulang Tidak usah membela aku Usman tidak ingin ada pertumpahan darah Lagi pula mereka tidak banyak Ada yang mengatakan sampai jumlahnya orang datang ke rumah Usman Untuk membela Usman sekitar 700 Sementara lawan mereka ribuan Secara perlawanan pun tidak mungkin terjadi Akhirnya Karena Usman tidak mau menuruti Apa perkataan para pemberontak tersebut Akhirnya mereka masuk ke rumah Usman Kemudian mereka pun, mereka sebelumnya melarang Usman Menahan Usman, bahkan Usman tidak boleh boleh menggunakan air untuk sholat. Padahal ini adalah menantu Rasulullah SAW. Padahal dia adalah dhunurain. Padahal dia adalah laki yang pernah dijamin masyurga oleh Nabi SAW. Dan banyak Kutaman Uthman. InsyaAllah pada satu kesempatan kita akan menyampaikan tentang Kutaman Uthman. berkandap Uthman bin Affan meninggal dengan membawa pahala yang besar diantaranya pahala mati syahid sebagaimana kata Nabi SAW uskun ya uhud fa innama alaika nabiyun aw siddi kun aw syahidan wahai gunung uhud tenanglah engkau diatas mu hanya seorang Nabi atau seorang siddiq kita ubahkan Atau dua orang yang mati syahid yaitu Umar Dan Uthman radiyallahu anhu Akhirnya orang-orang pun masuk kemudian membunuh Uthman Di hari Jumat ketika beliau sedang baca Al-Quran Sementara Musaf di tangan beliau Dan akhirnya Didapati setelah itu Musaf Uthman Ada darah yang menetes di Musaf tersebut Yaitu pada Ayat firman Allah subhanahu wa ta'ala Fa'in amanu bimith lima amantum bihi Faqadih tadaw wa'in tawallaw Fasayakfi kahumullah Kata Allah SWT Kalau Mereka beriman dengan Seperti yang diimani oleh para sahabat Kalau mereka berpaling Maka Allah akan mencukupkan Lalu nih orang-orang pun datang kepada Ali bin Abi Talib untuk mengangkatnya sebagai khalifah untuk mengangkatnya sebagai khalifah asalnya Tunggu terbang akalku ketika hari terbunuhnya Uthman bin Affan Wa angkartu nafsi, aku merasa jiwaku berubah Artinya sedih banget ya Wa ja'uni lil bay'ah Orang-orang pun datang kepadaku untuk membayatku Fa kultu wallahi inni la asli Kata Uthman, Jadi, diantara yang membayat kepada Ali adalah orang-orang yang membunuh Uthman. Mereka ingin bayat Ali. Padahal sebagian mereka telah membunuh Uthman. Maka, Ali berkata, Inna Allah an'ubaya wa Uthman kotilun alal ardi lam yudhudan Dan belum, setelah mereka sudah menguburkan Uthman, mereka balik lagi kepada Ali Kemudian mereka minta untuk bayat, membayat Ali Maka Ali berkata, Allahumma inni musyfikun mimma uqdimu alaih Allah sungguh aku khawatir dengan apa yang aku berjalan menujunya. ثُمَّ جَعَدْ عَزِيمَةً فَبَيَأْتُ Akhirnya, Ali pun akhirnya dibayat. Dan intinya Ali juga sangat sedih dengan... Radiyallahu anhu dengan sangat sedih dengan Wafatnya Usman bin Affan Setelah itu, setelah Ali diangkat menjadi khalifah Tentu permasalahan berikutnya yang jadi besar adalah Bagaimana menangkapi para pembunuh Usman bin Affan Para pembunuh Usman bin Affan Namun, Ali tidak mampu, radiyallahu anhu, untuk menangkapi mereka. Kenapa? Karena jumlah mereka sangat banyak. Minimal 2 ribu, maksimal 6 ribu. Dan itu banyak, itu akhlak, campuran dari berbagai macam suku. lagi macam daerah ya kalau Ali tangkap berat ya terjadi akan terjadi pertempuran yang luar biasa mungkin mereka akan bangkang lagi kepada Ali bin Abi Talib mungkin mereka akan bangkang lagi kepada Ali bin Abi Talib maka Ali punya siasat dalam menghadapi kondisi Sebagian sahabat yang merasa ini perkara harus segera diselesaikan. Berjalan 4 bulan, Ali bin Abi Talib tidak bisa melakukan apa-apa. Dia tidak mampu, bagaimana menangkap mereka, mereka jumlahnya banyak. Belum keseluruhannya ditangkap, akhirnya... Kondisi yang tidak ada perubahan Disebutkan dalam sebagian riwayat Ali bin Abi Talib berusaha untuk memulangkan sebagian mereka Mereka ada sebagian dari berasal dari Arab, Arab Baduy Ada dari budak-budak yang bercampur tinggal Ali bin Abi Talib mengatakan orang-orang Arab Baduy Hendaknya pulang ke kampung-kampung mereka Budak-budak hendaknya kembali pergi ke Mekah dalam sebagian disebutkan bahwasannya Tolhah kasih ide dengan Zubair bin Awam ya Ali, bagaimana kalau satu orang diantara kami pergi ke Basrah kemudian membawa pasukan satu orang diantara kami pergi ke Kufah kemudian membawa pasukan Pasukan datang ke Madinah Datang ke Madinah untuk menanggapi orang-orang tersebut Tapi Ali tidak kasih jawaban Karena itu bahaya juga Bayangkan pasukan datang dari Basra Kemudian berperang melawan 6.000 orang tersebut Ini pertumpahan darah yang luar biasa Setelah Ali bin Abi Talib tidak memberi keputusan, akhirnya mereka pun pergi ke Mekah. Mereka pun pergi ke Mekah, berharap bisa menyelesaikan permasalahan dengan cara yang lain. Maka mereka pergilah. Menuju kepada istri-istri Nabi SAW, diantaranya kepada Aisyah RA, Ummul Munir, dan Hafsah RA. Mereka sampaikan, dan mereka husnudhan kepada Aisyah RA. Kalau Aisyah RA, kemudian... pergi ke sana ya bisa terjadi kemungkinan orang-orang akan malu yang ini namanya ibunda kaum uminin orang-orang akan bersatu di bawah nasihat dari Aisyah r.a sehingga nanti pasukan banyak, akhirnya kalau pasukan sudah banyak datang ke kota Madinah, maka pembunuh Uthman bin Affan bisa tertangkap dan tentunya Aisyah r.a sangat sedih dengan kematian Uthman bin Affan bagaimana Uthman bin Affan r.a, khalifah keumuminin Umar raja berkata, kalau ada satu orang satu orang terbunuh maka saya akan kisah seluruhnya yang bersatu padu yang bikin konspirasi untuk bunuh satu orang saja meskipun benduk kota Madinah seluruhnya kalau benduk kota Madinah seluruhnya berkonspirasi untuk bunuh satu orang semuanya akan dibunuh oleh Umar bin Khattab saya katakan ini orang biasa apalagi Uthman bin Affan apalagi Uthman bin Affan dibunuh di tanah haram di haram Madinah di tanah haram kota Madinah tidak boleh terjadi pembunuhan disitu kemudian dibunuh di bulan haram yaitu di bulan Dhul Hijjah kemudian mereka tidak menghargai bahwa Mereka bertetangga dengan Rasulullah Inilah kota Nabi Ini menantu Nabi Ini sahabat Rasulullah Dan terlalu banyak pujian Nabi Kepada Uthman bin Affan Akhirnya mereka Tidak Memperdulikan Dan akhirnya membuat Aisyah Ingin Segera Para pembunuh Uthman bin Affan tertangkap Ide-nya baik ya bahwasannya Aisyah RA dibawa oleh Tolha dan Zubair bin Awam untuk bawa pasukan kemudian berangkat menuju Madinah untuk menangkapi lunduk kota Madinah tersebut. Ini ide Ide yang disetujui oleh Aisyah radiyallahu ta'ala anha Namun ternyata Di tengah pembicaraan mereka diskusi Akhirnya Sebagian mereka mengatakan bagaimana kalau kita ke Basrah dulu Kita ke Basrah nanti sampai di Basrah kita tangkepin dulu, karena sebagian pembunuh Usman ada yang lari ke Basrah nanti kalau sudah kita tangkep orang di Basrah, baru kita menuju ke kota Madinah maka berangkatlah Aisyah radiyallahu ta'ala Anha bersama Zubair bin Awam dan juga bersama Talha bin Ubaidillah kita tahu Zubair bin Awam dan Talha bin Ubaidillah adalah dua sahabat yang dijamin masuk surga diantaranya Aisyah juga dijamin masuk surga maka berangkatlah mereka menuju ke Basrah ketika mereka mau masuk di Basrah pemimpin Basrah tidak mengizinkan mereka untuk masuk ke dalam Basrah sehingga kemudian terjadi diskusi akhirnya mereka sepakat agar mereka menunggu kedatangan Ali bin Abi Talib dari kota Madinah menuju ke Basrah Akhirnya berangkatlah Ali bin Abi Talib radiyallahu ta'ala anhu dengan pasukannya yang jumlah ribuan ya Ada yang mengatakan belasan ribu, ada yang mengatakan dua puluh ribu ya Ya banyak ya, berangkat untuk datang menuju ke pasukannya Zubair bin Awam dan Talha dan Aisyah radiyallahu ta'ala Anhum ajma'in Berangkatlah mereka Kemudian terjadilah diskusi antara mereka dengan kelompok Ali bin Abi Talib dengan kelompok Aisyah r.a. Sampailah Ali suatu tempat namanya Zikar, sudah dekat dengan Basrah. Kemudian Ali memanggil utusannya bernama Al-Qa'qa'bin Amr. Maka kemudian Ali mengutus mereka menuju kepada Zubair bin Awam dan Talha bin Ubaidillah. Kata Ali bin Abi Talib, ilkihazainirrajulain. Temuilah kedua orang ini, Talha dan Zubair. Faduhuma ilal ulfah wal jamaah. Serulah mereka kepada persatuan. dan kesatuan dan jelaskan tentang bahayanya perpecahan diantara kaum muslimin, semua niat baik ya ikhwan semua niat baik, Aisyah radiyallahu ta'ala anha kenapa beliau keluar, kata para orang niat baik untuk menyatukan kaum muslimin ketika beliau keluar, beliau awalnya ragu, tetapi Zubair bin Awam menasihati beliau Abdullah bin Zubair yang merupakan ponakan juga menasihati beliau agar keluar, karena kita keluar dalam rangka untuk islah Allah mengatakan tidak ada Kebanyakan kata-kata Bisik-bisik itu tidak baik Kecuali Kecuali orang yang Berkata-kata untuk menyeru kepada sedekah Atau berbuat kebaikan Atau untuk Mendamaikan diantara kaum muslimin Kalau ada dua kelompok dari kaum mu'minin Yang berceruk bertikai, maka damai kanlah diantara keduanya, ini tujuan daripada umul mu'minin Aisyah dan dia menyangka bahwasannya dengan keluarnya dia akan terjadi perdamaian, karena orang-orang mungkin segan dengan umul mu'minin Aisyah ibu undaka umuminin, istrinya nabi s.a.w, mungkin mereka segan, tetapi ternyata dugaan Aisyah ini ternyata keliru tidak ada sama sekali tujuan mereka untuk berperang, dan saya perlu ingatkan bahwasannya ketika alih Ali diangkat jadi khalifah, Talha dan Zubair juga membaikat Ali. Talha dan Zubair, semua sahabat di kota Madinah membaikat Ali bin Abi Talib. Karena orang syiah ingin menyatakan bahwasannya, Talha dan Zubair itu bikin mereka tidak setuju dengan diangkatnya Ali sebagai khalifah, makanya mereka bikin provokasi pergi ketemu dengan Aisyah, dan berbagai macam tuduh-tuduhan terhadap Talha bin Ubaidillah dan Zubair bin Awam, yang keduanya di antara 10 orang yang dijamin masuk surga oleh Nabi SAW. Tidak demikian. Tapi tujuan mereka adalah untuk menangkap para pembunuh Usman, dan menangkapnya. Dan mereka minta bantuan Aisyah RA. Karena mereka beristihad, mereka melihat Ali selama 4 bulan tidak melakukan apa-apa. Tidak susah untuk dihadapkan, maka mereka mencoba cara yang lain. Adapun mereka membayat Ali, maka mereka bayat. Aisyah RA juga tidak ada berbicara tentang kekhilafahan. Tidak ada. Tidak ada menyuruh untuk tidak taat kepada Ali untuk mencabut bayat dari Ali bin Abi Talib. Tidak ada sama sekali. Tujuannya keluar untuk islah. Itu saja. Ali keluar untuk islah, Aisyah juga keluar untuk islah. Dan dia berharap. dengan keberadaan dia dalam peristiwa tersebut akan menimbulkan akan menimbulkan persatuan disebut dalam suatu hadith ya dalam riwayat al-imam Ahmad dalam mustadnya dan juga dalam al-hakim dalam mustadraknya ketika Aisyah radiallahu anha berjalan menuju Basrah bersama para pasukan ribuan juga lamma balaghat miyaha bani amir tatkala Aisyah sampai di suatu sumber air milik Bani Amir di malam hari laylan. Nabi Hatil Kilab, tiba-tiba beliau mendengar suara gonggongan anjing. Qalat ayu ma'in hadha. Maka Aisyah bertanya, ini sumber air mana ini? Mata air kampung mana ini? Qalu ma'ul hau'ab. Kata mereka ini adalah sumber air atau mata air al-hawab. Menurutku tak harus kembali. Kata Aisyah harus kembali. Saya nggak jadi kebas roh, saya ingin pulang. Kata Aisyah RA, anha. Kenapa dia ingin pulang? Aisyah berkata, Bagaimana kondisi wahai kalian, salah seorang dari kalian istri-istriku, suatu saat ketika dia mendengar seruan anjing di al-hawab, gonggongan anjing di al-hawab. ketika itu Aisyah sudah ingin pulang dia menyangka jangan-jangan hadis Nabi berkaitan dengan dirinya karena dia berkata dalam hadisnya Bagaimana kondisi salah seorang dari kalian, wahai istri-istriku, salah seorang dari kalian, istriku. Ketika ada anjing-anjing di Al-Hawab yang sedang menggonggong, Aisyah menyangka, jangan-jangan saya. Maka dia ingin balik, khawatir yang dimaksud oleh Nabi adalah dirinya. kemudian menasihatinya Zubair bin Awam Zubair bin Awam ini sepupunya Nabi SAW yang luar biasa bagaimana dalam peperangan banyak kehebatannya bersama Nabi SAW Sampai Nabi SAW mengatakan Setiap Nabi ada orang khususnya yang menolongnya Dan penolong khususku adalah Zubair bin Awam RA Maka Zubair bin Awam menasihati Aisyah Dia berkata Semoga dengan kekeluarmu ini Allah akan menamaikan diantara manusia Itu tujuan mereka, tidak ada perkataan lain Ketika Zubair bin Al-Awwam mengatakan kepada Aisyah Semoga dengan keluarnya engkau, Allah akan menamaikan diantara kaum muslimin Maka Aisyah akhirnya melanjutkan perjalanannya Sama sekali tidak ada bukan karena membenci Allah bukan karena ingin melepaskan diri baik kepada Ali, tidak sama sekali. Tapi tujuannya adalah untuk islah. Ini istihad di kalangan para sahabat. Hafsah radiyallahu ta'ala anha, ketika ingin keluar, maka dinasihati oleh Ibn Umar. jangan wahai kakakku Hafsa, ini zaman fitnah, tinggallah di rumah. Kemudian Aisyah mengajak Hafsa, Hafsa bilang, saudaraku melarangku, yaitu Ibn Umar. Akhirnya Aisyah r.a berjalan sendiri. Disebutkan dalam riwayat, akhirnya Aisyah setelah terjadi peperangan, terjadi banyak meninggal Aisyah akhirnya menyesal Dan dia bertanya kepada Ibn Umar, kenapa kau tidak tegur aku? Ketika Umar melihat kau telah dikuasai oleh sang lelaki, maksudnya lebih dengar kepada Zubair bin Awam atau Abdullah bin Zubair Intinya demikian, sehingga Abdullah bin Umar tidak sempat menasihati Aisyah radiyallahu anha Kata Aisyah, seandainya kau nasihati aku, aku tidak akan keluar Intinya ini terjadi, ya Apa yang Allah katakan Tetapkan di lauhil mafud akan terjadi Intinya Berangkatlah Aisyah dan sampailah ke Basrah tadi sudah kita ceritakan Maka Ali bin Abi Talib Mengutus Al-Qaqqa bin Amr Menuju kepada Talhah dan Zubair bin Awam Ali mengatakan Ajak mereka untuk berdamai datang ke negeri ini maka umul mu'min berkata islahun bayna nas untuk menambahkan diantara kaum muslimin apa yang kalian katakan wahai tolha dan zubair amutabi ani amukhalifan apakah kalian berdua setuju dengan tujuan dari ibunda umul mu'minin Aisyah atau kalian menyelisih tujuan Aisyah r.a mereka berdua menjawab mutabian kami berdua setuju dengan tujuan Aisyah faakhbirani ma wajuh hadhal islah kata al-qaqa bin amr wahai kalian berdua kabarkan islah apa yang kalian kehendaki jelaskan kepada aku kata al-qaqa demi Allah kalau kami tahu itu kebaikan kami akan ikut Kalau menurut kami tujuan kalian tidak baik, kami tidak akan ikut. Apa jawaban mereka? Qatala tu Uthman. Radiyallahu anhum. Fa inna hadha inturiqana tarkanil Quran. Kami ingin, islah yang kami harapkan adalah para pembunuh Uthman ditegakkan kisas. Karena kalau ini tidak dikerjakan, maka seakan-akan kita tidak mengamalkan ayat Al-Quran. Seakan-akan kita mendengar Al-Quran. Maka Al-Qa'aqa bin Amr kemudian balik kepada Ali bin Abi Talib Kemudian dia mengaporkan apa yang telah diskusi yang terjadi antara mereka kemudian disebutkan dalam riwayat disebutkan Al-Qaqa'menjelaskan bahwasannya adapun Ali bin Abi Talib punya cara sendiri untuk islah Yaitu caranya bagaimana? Yaitu sampai kondisi dalam kondisi stabil baru kemudian ditangkaplah satu persatu orang-orang tersebut. Yaitu sampai perkara menjadi tenang, kemudian uhtuliju. Inilah yang diinginkan oleh Ali bin Abi Talib. Kondisi stabil dulu, jangan ditangkepin sekarang karena kondisi tidak memungkinkan. Tetapi biarkan kondisi tenang, baru kemudian ditangkepin. Tarik satu, satu per satu Intinya ketika Ali bin Abi Talib Tahu bahwa tujuan dari Umul Minna Aisyah radiyallahu anha dan Talha dan Zubair adalah untuk islah Kemudian juga Ali juga Ingin islah Maka tenanglah Kondisi mereka seluruhnya Kondisi mereka seluruhnya Dalam kondisi tenang dan damai Akhirnya Ali bin Abi Talib Mengabarkan kepada orang-orang Bahwasannya mereka akan pulang Ali bin Abi Talib akan balik Dan Aisyah radiyallahu ta'ala Dan Tuhal pasukan juga akan balik Selesai urusan, ternyata mereka sudah Sudah damai Mereka sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Al-Qaqa bin Amr bahwasannya perkaranya karena sama-sama islah, maka ditunggu kondisinya, baru kemudian ditangkap satu persatu, tapi mereka sepakat bahwasannya akan ditangkap para pembunuh Usman bin Affan ketika itu, akhirnya Ali bin Abi Talib mengabarkan kepada pasukannya dia kumpulkan seluruh pasukannya kemudian berkhutbah di hadapan pasukannya, dia berkata setelah dia menguji Allah, kemudian menyanjung Allah, bersalawat kepada Nabi... Kemudian Ali bin Abi Talib menyebut tentang masalah jahiliah Bagaimana kondisi jahiliah Bagaimana buruknya kondisi jahiliah Bagaimana tentang Islam Bagaimana nikmat Islam, bagaimana kebahagiaan Bagaimana anugerah yang Allah berikan kepada umat ini Dengan adanya persatuan, dengan adanya khalifah Setelah Rasulullah SAW itu Abu Bakar Kemudian Umar, kemudian Usman Kemudian disebutkan nikmat-nikmat ini Kemudian disebut tentang kisah yang terjadi Perisiwa yang terjadi, yang menyedihkan Ya, Akwamun Kemudian Beliau beliau mengatakan, setelah itu datanglah suatu kaum yang mereka mencari dunia. Dan mereka hasad. وَأَرَادُ رَدَّ الْأَشْيَاءَ عَلَىٰ أَدْبَارِهَا Dan mereka ingin umat yang sudah jaya ini kembali ke belakang, ditalik mundur ke belakang. Ali mengingatkan. Setelah semua kebaikan ini, datang suatu kaum yang mereka ingin keburukan, dan mereka ingin mengembalikan segala kebaikan menuju ke belakang. وَاللَّهُ بَالِغُنْ أَمْرًا وَمُسِيبٌ مَا أَرَادُ Kata Ali bin Abi Talib, Allah akan memutuskan perkaranya, dan Allah akan memutuskan. melakukan apa yang Allah kehendaki kemudian kata Ali bin Abi Talib pasukanku ketahuilah besok aku akan pulang maka pulanglah bersamaku namun di akhir khutbah tersebut Ali berkata besok saya pulang semuanya pulang bersamaku namun di akhir khutbah kata Nabi ketahuilah bahwasnya siapapun yang ikut bantu dalam pembunuhan Usman jangan ikut pulang bersamaku. Ini perkara ini bikin gelisah para pembunuh Usman. Kenapa? Karena di pasukan Ali ada pembunuh Usman. Ikut serta dalam pasukan Ali bin Abi Talib. Di situ ada beberapa orang, di antaranya adalah Abdullah bin Sabak. Yang disebut dengan Ibn Sauda. Kemudian ada juga namanya Al-Astar Al-Nakha'i. Kemudian Shura'i bin Aufa. Salim bin Tha'alabah. Beberapa orang yang merupakan para provokator, pemimpin para provokator yang ada di kelompok tersebut. Jumlah mereka 2.500. Jumlah mereka 2.500 orang. Orang-orang yang ikut serta dalam pembunuhan Uthman bin Affan. Dan ikut serta dalam pasukan Ali. Sekitar jumlahnya 2.000. gue tau di 2.500 orang mereka pun gelisah ketika mereka mendengar perkataan Ali, bahwasannya Ali sudah islah dengan Aisyah dengan Tolhad dan Zubair gelisahlah mereka mereka berkata, ini apa ini? keputusan apa? ini apa maksudnya? ini keputusan buruk bagi kita, maksudnya kedua kelompok ini bersepakat untuk nangkapin kita, untuk membunuh kita di kemudian hari ini keputusan tidak benar karena kalau mereka sepakat untuk nangkapi para pembunuh kita akan ditangkap dan kita akan dibunuh di kemudian hari akhirnya mereka diskusi, bagaimana caranya kita menghadapi kasus ini punya ide masing-masing, sampai akhirnya diantara ide yang paling Parah ketika itu ya Mereka berkata, begini saja Sebagian kita tetap disini Sebagian kita pergi ke Pasukannya Aisyah radiyallahu anha Kemudian menjelang subuh Maka yang sana menyerang, yang sana menyerang Itu rencana mereka. Malam itu, kedua pasukan tidur dengan tenang. Perdamaian telah terjadi. Aisyah, kubu Aisyah dengan kubu Ali bin Abi Talib r.a telah sepakat. Tujuan mereka adalah islah. Tidak ada niat bicara tentang khalifah. Tidak ada niat untuk bunuh-bunuhan. hanya menghindari itu semua dan mereka sudah islah hanya saja mereka ini Abdullah bin Sabak, para pembunuh Uthman bin Affan, mereka gelis akhirnya mereka lancarkan rencana mereka menjelang subuh mereka pun datang, tiba-tiba disana menyerang disini menyerang, sana menyerang, sini menyerang ketika di pasukan Aisyah menyerang, seakan-akan mereka berasal dari pasukan Ali, maka hebohlah pasukan Aisyah radiyallahu anha Mereka menyangka Ali telah berkhianat. Pasukan yang menyangka pasukan Ali berkhianat. Sebaliknya, mereka juga bikin gaduh di pasukan Ali bin Abi Talib. Sehingga pasukan Ali bin Abi Talib menyangka pasukannya, Tolhah dan Zubair dan Aisyah juga berkhianat. Maka terjadilah keramean. Terjadilah pertikaian. Terjadilah peperangan. Mulailah terjadi peperangan, terjadi kekuatan serang menyerang diantara dua pasukan Terjadilah fitnah, terjadilah fitnah Diluar dugaan, diluar dugaan Maka banyak orang-orang yang terbunuh ketika itu Ada sebagian yang kemudian bawa Al-Quran sampai mengatakan Al-Quran Kita berhukum dengan Al-Quran Kemudian dipanah oleh Orang-orang busuk tersebut Mereka tidak ingin terjadi perdamaian Pokoknya harus terjadi peperangan Harus terjadi peperangan Di antaranya Akhirnya Yang meninggal adalah Zubair bin Awam dan Tolha Bin Ubaidillah Disebutkan ada pun Zubair bin Awam, maka dia pun pergi meninggalkan lokasi. Beliau tidak ingin ikut serta dalam peperangan, maka beliau pun pergi meninggalkan lokasi. turunlah beliau kepada suatu lembah tapi kemudian diikuti oleh seorang dari pasukan Ali bin Abi Talib bernama Amr bin Jurmuz maka dia pun membunuh Zubair bin Awam yang sedang istirahat maka dibunuh jadi ini pengecut ya membunuh Zubair dengan cara pengecut ya kemudian akhirnya sampailah kabar kepada Ali bahwasannya Zubair bin Awam telah meninggal dunia bahkan dia gembira Dia bawa pedang, pedangnya Zubair, karena dia telah membunuh Zubair, dia bawa pedang Zubair kepada Ali bin Abi Talib, memberi kabar gembira bahwasannya Zubair telah meninggal. Maka apa kata Ali bin Abi Talib kepada dia? Basyir qatila ibni Sofiya bin Nar. Berilah kabar kepada pembunuh Ibn Sofya Ibn Sofya maksudnya Zubair bin Awam Zubair bin Awam ibunya adalah Sofya Bibi Nabi SAW Jadi Zubair bin Awam adalah sepupu Nabi SAW Bibi Nabi SAW Sofya bintu Abdul Muttalib Bapak Nabi Abdullah bin Abdul Muttalib bibik Nabi, Sofia binti Abdul Muttalib punya anak namanya Zubair bin Awam maka kata Ali bin Abi Talib berilah kabar kepada pembunuh Zubair bin Awam bahwa dia akan masuk neraka kemudian Ibn Jurmuz bawa pedang, dengan bangganya dia telah merebut pedang Zubair maka apa kata Ali bin Abi Talib inna hadha seif ta'lamak farrajal karb an wajhi rasulillah ketahuilah engkau bahwa pedang ini betapa sering pedang ini menghilangkan kesulitan yang dihadapi oleh Nabi Nabi SAW, ini pedang bukan pedang main-main, ini pedang berjasa yang Nabi SAW pernah berkata tentang Zubair bin Awam, setiap Nabi punya penolong dan penolong khususku adalah Zubair bin Awam, betapa hebatnya Zubair bin Awam dalam pertempuran-pertempuran kita bisa baca bagaimana kisahnya Zubair bin Awam, ini pedang sangat berjasa dalam Islam, sementara orang ini bangga telah membunuh Zubair bin Awam radiyallahu ta'ala anhu, demikian juga tolha... Talha bin Ubaidillah juga terbunuh disebutkan, dia tidak ikut peperangan dia ingin menghentikan peperangan, namun tidak berhasil akhirnya ada panah yang mengenainya ada yang mengatakan mengenai kakinya ada yang mengatakan mengenai lehernya akhirnya beliau meninggal dan dia salah seorang juga yang telah dijamin masyarakat oleh Nabi SAW ketika Ali bin Abi Talib mendapati mayat Talha bin Ubaidillah maka dia pun menghapus atau menghikmati menghilangkan pasir yang ada tanah di wajah Talha, kemudian dia berkata rahmatullah alaika abu Muhammad ya'izu alaiya an'araka majidulan tahtanujumissama semoga rahmat Allah kepadamu wahai Abu Muhammad, Wahai Talha bin Ubaidillah Sungguh menyedihkan bagiku aku melihat engkau terbunuh Di bawah kolong langit ini Di bawah bintang-bintang Kemudian dia berkata, ilallah asku ujari wabujari Sungguh aku mengadukan Kesedihanku kepada Allah Allah subhanahu wa ta'ala wa'allahi la wa dittu an ni kuntu mitu qabla hadha qabla li hadhal yaum bi ishrina sana demi Allah aku berangan-angan seadainya aku 20 tahun lalu sudah meninggal dunia sebelum terjadi peristiwa ini ini peristiwa disesalkan oleh semua sahabat Ini bukan bicara menangkalah, bicara kesalahan provokasi dilakukan oleh para penjahat Abdullah bin Sabah dan kawan-kawannya Sehingga apapun yang terjadi kondisinya menyedihkan Baik pihak Aisyah maupun pihak Ali bin Abi Tuhar Ketika perang semakin membara Ketika perang semakin membara Maka orang-orang berteriak kepada Ibunda Aisyah Wahai Ibunda selamatkan umat Keluarlah engkau maka Aisyah r.a. keluar dengan ontanya di atas haudajnya, sebagainya rewaj disebutkan oleh Ibn Kathir dalam Al-Bidai wa Nihaya. Maka dia pun keluar naik atas ontanya agar menghentikan perang. Akan menghentikan perang, maka dia berkata, Ya Bani, Wahai Putra-Putraku, Uzkuri yaumul hisab, ingatlah hari perhitungan, ingatlah hari perhitungan. Namun orang tidak peduli, perang sudah sangat ramai. Para penjahat ketika melihat Aisyah r.a. keluar dengan ontanya, Mereka khawatir perang akan berhenti. Mereka khawatir perang akan berhenti. Maka mereka mulailah memanah. Ya, memanah haudacnya Aisyah Radiyallahu Ta'ala. Maka Aisyah berusaha menghindar. Maka datanglah panah-panah nancap di haudacnya Aisyah Radiyallahu Ta'ala. Maka sebagian para pasukan berusaha menyelamatkan Aisyah Radiyallahu Ta'ala. Memegang tali kekang untuk menyelamatkan Aisyah. akhirnya meninggal, akhirnya meninggal, sampai disebutkan 70 orang, setiap orang yang mendekati onta Aisyah, meninggal dunia dan mereka ingin meninggal disitu membela istri Nabi SAW sampai 70 orang meninggal dunia, untuk membelai bunda Aisyah RA sementara Aisyah RA terus menyengatkan mereka, orang tidak peduli sampai kemudian Aisyah mengangkat kedua tangannya kemudian dia berkata, Allahumma anqotalata Uthman, ya Allah laknatlah para pembunuh Uthman sehingga Sampailah berita ini kepada Ali bin Abi Talib. Bahwasnya Aisyah berdoa. Ali bertanya apa yang dia doakan. Allahumma la'an kotelata Uthman. Ya Allah la'anatlah para pembunuh Uthman bin Affan. Akhirnya terus ada peperangan. Sehingga orang-orang berguguran di sekitar onta Aisyah. Sementara onta Aisyah sudah seperti landak Begitu banyak Panah yang berada di sekitar Menancap di keranda Aisyah Akhirnya ada salah seorang di antara pasukan Melihat bahwa Kalau onta ini terus ada, maka tidak akan selesai urusan Maka dia pun memotong Kaki-kaki onta sehingga onta pun jatuh Kemudian Ali bin Abi Talib Memerintahkan agar mengambil keranda Aisyah Kemudian diambil untuk diselamatkan Untuk diselamatkan Setelah keranda Aisyah Aisyah diambil, selesailah perang. Selesai perang. Dan sangat banyak yang meninggal, meninggal dunia. Setelah itu, tentunya kondisi sangat menyedihkan. Akhirnya setelah itu, Ali bin Abi Talib, begitu menghormati Aisyah RA, anha. Kemudian Ali bin Abi Talib menyiapkan kendaraan buat Aisyah RA Anha ya Ketika Aisyah ingin kembali Sebenarnya riwayat bagaimana disediakan tempat ketunggangan yang baik bagi Aisyah RA Disiapkan mata yaitu barang-barang yang diperlukan Kemudian ada 40 wanita yang menemani Aisyah RA Aisyah radiyallahu ta'ala anha, kemudian diperjalankanlah rombongan Aisyah dengan 40 wanita yang menemani dia, ditemani dengan saudaranya Muhammad bin Abi Bakar, radiyallahu ta'ala anhum ajma'in. Kemudian pasukan alim, Mengantar Rombongan Aisyah radiyallahu anha Untuk waktu tertentu Dalam perjalanan jauh kemudian dilepaskan pergi Ketika Aisyah ingin Meninggalkan seluruh pasukan maka Beliau berkata Ya baniya la ya'tab ba'duna ala ba'd Inni wallahi makana Bain wa baini ali Fil kidam illa ma yakunu Bainal mar'ah wa ahma'iha Ya Kemudian beliau berkata, Wahai putra-putra aku, janganlah sebagian kalian, sebagian kita mencelah yang lainnya. Sungguhnya demi Allah, apa yang terjadi antara aku dengan Ali, apa yang telah terjadi yang lalu. Hanyalah seperti seorang wanita dengan saudara-saudaranya, dengan saudara-saudara suaminya. Hanya sekedar ada perkara ringan seperti seorang wanita dengan saudara-saudara suaminya. Kemudian Ali bin Abi Talib berkata, Sadaqatullahi makana bayin wa bayinah illa dha'Sungguh benar, di mi'allah tidak ada yang terjadi antara aku dengan Aisyah, ibu unda Aisyah, kecuali itu saja. Maka kemudian Aisyah r.a dilepas oleh pasukan Ali. bin Abi Talib, dengan penuh kehormatan kemudian selesai peperangan Al-Jamal, inilah kisah singkat tentang perang Jamal, ini adalah fitnah yang terjadi, Allah SWT Telah mentakdirkan itu semua ya. Pujian bagi Ibunda Aisyah RA. Namun saya ingatkan bahwasannya kisah yang saya sampaikan singkat ini. Ternyata banyak dimanfaatkan oleh sebagian kelompok-kelompok yang sesat. Seperti Rafidah yang kemudian mengambil berita-berita dusta. Dari berita dusta kemudian untuk mencacimaki Zubair bin Awam. Untuk mencacimaki Tolha bin Ubaidillah. Untuk mencacimaki Aisyah RA. Dan itu semua adalah kedustaan. Karena mereka tidak suka dengan para sahabat Rasulullah. Yang benar, itulah fitnah yang terjadi antara mereka Dan telah berlalu Kita menahan lisan-lisan kita Kita hanya menyampaikan riwayat-riwayat yang Sohih, ada pun riwayat yang do'if Riwayat yang palsu, maka kita jauhi Sungguhnya apa yang terjadi Antara mereka adalah Fitnah yang terjadi Kesalahpahaman, dan berakhir Dengan kebaikan Ali menyesali Perbuatannya, apa yang terjadi Aisyah juga menyesali apa yang terjadi Ali mendoakan Para sahabat yang meninggal Ali bagaimana menghormati Aisyah Dengan melepaskan kepergiannya Dengan penuh kehormatan Dan ini menunjukkan bahwasannya apa yang terjadi Hanyalah fitnah dan itu ujian yang menimpa Para sahabat Ingat Yang masuk dalam pertikaian ini Hanya segelintir sahabat Kalau kita bisa hitung siapa Cuma Dari sekubu Aisyah Aisyah Zubair bin Awam Tolha mungkin Abdullah bin Zubair Ada pun dari Kubu Ali Ali bin Abi Talib Kemudian Ammar bin Yasir Kemudian mungkin Hasan dan Husein Tidak banyak, tidak sampai lebih dari 10 orang Jangan digambarkan Sebagai orang syia mereka mengatakan Lihat para sahabat mereka bertike Kebanyakan sahabat tidak ikut-ikutan Mereka mengendara itu semua Tidak sampai 10 orang mereka bertike Sedikit lah Yang kita ini mungkin 10 orang saja Jadi itu karena istihad Semuanya ingin islah Semuanya ingin islah semuanya ingin kebaikan tapi ternyata Allah mentakdirkan apa yang terjadi Wallahu ta'ala alam bisawab saya kembalikan kepada Bang Fitung Hafidhahullahu ta'ala Hai baik-baik zat-zat maafan khairan kita salahnya masuk para Yang pertama saya bacakan dari Bang Taufik di Buton, Sulawesi Tenggara. Ustaz, bagaimana hukum kepemimpinan Syedah Aisyah pada saat peranan tersebut? Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa laki-laki dalam Islam adalah pemimpin untuk kaum wanita. Mohon penjelasannya Ustaz. Aisyah R.A. tidak keluar sebagai pemimpin, dia hanya menyertai pasukan. Dia menyertai pasukan karena semua orang-orang dalam pasukan. Yang tersebut adalah anak-anaknya. Dia adalah umul mu'minin. Dengan tujuan sebagaimana Aisyah keluar juga berhaji ketika itu. Ditemani oleh kaum muslimin. Oleh karena Aisyah berkeluar bersama istri nabi yang lain, mereka berhaji. Sebagaimana ini mereka juga keluar dalam kebaikan. Apa tujuan Aisyah pergi dari Mekah menuju Basra atau menuju Madinah? Niatnya pertama, untuk islah. Untuk islah. Adapun dia bukan pemimpin pasukan perang, tidak. Dia hanya menemani, berharap memberi nasihat kepada kedua belah pihak. Tapi terjadi apa yang terjadi Jadi bukan memimpin, bukan Aisyah Radiyallahu An'am Jangan salah paham Memimpin kalau tidak Zubair atau Tolhato yang lainnya Tapi bukan Aisyah Radiyallahu An'am Beliau hanya menemani, memberi nasihat kepada Anak-anaknya Pada kaum mu'minin Yang merupakan Dia adalah ibunda dari mereka semua Tapi ternyata yang terjadi luar daripada Dugaan Pertanyaan selanjutnya dari Surabaya Ustadz, saya ingin bertanya mengapa orang-orang syiah sangat membenci umur mu'minin Aisyah r.a. Allah alhamdulillah mereka bunci kepada seluruh sahabat mereka bunci kepada seluruh sahabat kecuali sebagian segelinder kecil dari sahabat seperti Ali bin Abi Talib kemudian Ammar bin Yasir kemudian diantaranya apa namanya Al-Miqdat ada beberapa sahabat yang mereka muliakan, sebagian mereka katakan adalah kafir dan murtad kafir dan murtad, diantaranya yang murtad adalah Aisyah R.A Anha apalagi Aisyah adalah anaknya Abu Bakar, Abu Bakar juga mereka katakan kafir jadi saya sering sampaikan bagaimana logikanya orang-orang Syiah orang Syiah punya keimanan tentang 12 imam 12 imam ini ini adalah yang berhak menjadi khalifah adalah 12 imam, dan semuanya adalah al-ulbayt, dimulai dari Ali bin Abi Talib imam pertama, seharusnya imam kedua adalah al-Hasan seharusnya imam ketiga adalah al-Hussein kemudian imam keempat adalah Ali Zain al-Abidin, imam kelima adalah Muhammad al-Baqir, kemudian imam ke-6 adalah Jafar al-Sadiq, dan seterusnya sampai imam ke-12 tidak boleh kekhilafan keluar daripada orang-orang ini, ternyata ketika Nabi SAW meninggal dunia yang menjadi khalifah adalah al-Waqif Abu Bakar radiyallahu anhu. Kalau kita membenarkan Abu Bakar menjadi khalifah, berarti buyarlah akidah 12 imam ini. Kalau Abu Bakar sah jadi imam, berarti buyarlah akidah 12 imam ini. Sehingga mereka bersikeras untuk mengatakan bahwasannya, khalifah ke khalifahan sebelum Ali semuanya tidak sah. Baik Abu Bakar merampas ke khalifahan dari Ali, Umar merampas ke khalifahan dari Ali, Uthman merampas ke khalifahan daripada Ali. Ini dongeng yang mereka bikin. Mereka dongeng yang mereka bikin. Sehingga mereka ketika para sahabat semuanya membayat Abu Bakar, maka mereka telah murtad. Kemudian kemurtaan mereka, mereka lanjutkan dengan membayat Umar. Kemudian kemurtaan mereka, dilanjutkan dengan membayat Usman. Ini semua adalah dongengnya orang-orang Syiah. Sebenarnya para sahabat tidak, Ali tidak benci kepada mereka. Dan banyak dalil-dalil bagaimana hubungan baik antara ahlul bayt dengan para sahabat. Sudah sering kita bahas dalam banyak ceramah-ceramah. Jadi antaranya Umar bin Khattab menikah dengan putrinya Ali bin Abi Talib, yaitu Umu Kulthum. menikah dengan Umar bin Al-Khattab Umar bin Al-Khattab bin Ali bin Abi Talib anaknya Fatimah anaknya Fatimah dan Ali bin Abi Talib punya anak mereka ada Hasan, Hussein, ada namanya juga katanya Muhsin, kemudian ada anak perempuan namanya Umar bin Al-Khattab anak adiknya Hasan dan Hussein Umar bin Al-Khattab menikahi oleh Umar jadi Umar menikah dan punya anak namanya Zaid Zaid bin Umar, tapi meninggal tapi meninggal sehingga tidak ada keturunan dari itu menunjukkan hubungan baik antara mereka semuanya, Abu Bakar pernah menggendong Al-Hasan, kemudian Abu Bakar berkata siap bihon bin Nabi, la syabihun bi Ali sungguhnya Hasan ini mirip dengan Nabi SAW tidak mirip dengan Ali, maka Ali pun tertawa tadi seperti Ali memuliakan Usman, sampai ketika Usman dikepung Ali mengirim Hasan dan Hussein untuk membela Usman bukan untuk membunuh Usman, untuk membela Usman, bagaimana Ali memuliakan Aisyah radiyallahu ta'ala, ini mereka mengambil cerita seperti ini, kesempatan untuk mencacimaki Aisyah radiyallahu ta'ala, sampai diantara mereka ada yang mengatakan Aisyah adalah wanita pazina kita bilang tidak ada yang maksum sebaliknya mengatakan Aisyah salah dalam istihadnya yang lebih tepat adalah istihad Ali bin Abi Talib tidak menangkapi para pembunuh Usman dan kisah ini berlanjut nanti pada kisah Muawiyah dan di dalam disebut dengan perang Sifin, sama kasusnya sama yang menuntut para pembunuh pembunuh Usman bin Affan dan sampai akhirnya Ali dibunuh oleh Ibnul Muljam, kemudian kekhilafan pindah kepada kepada Hasan bin Ali, kemudian Hasan bin Ali mengalah, memindahkan tapu kepimpinan kepada Muawiyah, ingat yang kasih Muawiyah jadi pimpin siapa? Hasan. Tahun itu sebut Amul Jamaah, yaitu tahun persatuan, ternyata di zaman Muawiyah pun, Muawiyah tidak bisa membunuhi seluruh pembunuh Usman. Ini menunjukkan kepada para ulama, Ijtihad Ali lebih tepat daripada Ijtihad Muawiyah. Karena kenyataannya untuk membunuh 6.000 orang tersebut tidak gampang. Karena masing-masing punya kabilah Wallah alam bisawab Ini pertanyaan selanjutnya Dari Sulawesi Tenggara Ustadz istri bertanya apakah Pada kondisi saat ini Dimana tidak diterapkan hukum Kisos kita termasuk Mengabaikan Al-Quran tentunya kata Allah berfirman yang bisa kita lakukan sekarang memperkenalkan umat kepada syariat agar umat cinta kepada syariat agar umat rindu suatu saat kemudian bisa ditegakkan hukum-hukum syari kita semua adalah impian umat Islam tapi terkadang kondisi kita tidak memungkinkan tugas kita hanyalah menyampaikan kalau ternyata tidak bisa ditegakkan ya sudah kita tidak dikatakan meninggal Al-Quran tapi kita tidak mampu melakukannya kenapa? Kenapa kondisi tidak memungkinkan. Masing-masing. melaksanakan apa yang merupakan kewajiban baginya masing-masing bertanggung jawab dengan kewajiban yang Allah bebankan kepadanya penguasa punya kewajiban sendiri yang harus dia jalankan dan mereka akan diminta pertanggung jawab oleh Allah SWT kita sebagai rakyat, sebagai rakyat jelas atau juga punya kewajiban yang harus kita kerjakan dan kita akan diminta pertanggung jawab dari Allah SWT masing-masing sibuk dengan apa yang merupakan kewajibannya tapi saya katakan, makanya kita hidupkan ta'lim-ta'lim ilmu-ilmu agar sunnah ini bisa terselamatkan Tersebar dalam segala lini dan sisi ya. Di kantor-kantor, di pemerintahan. Kita ingin ya. Karena masyarakat dalam kondisi kejahilan ya. Sehingga banyak di antara mereka yang belum sadar, belum siap ya. Masih banyak melakukan praktek riba. Masih banyak yang kemudian masih banyak suka TikTok. Masih banyak masih percaya sama dukun. Kita sekarang kalau misalnya saya jadi presiden. Dan saya bilang saya akan yang potok yang... curi saya potong tangan, mungkin saya di demo habis-habisan kenapa? yang demo orang Islam sendiri, kenapa? masyarakat tidak siap masyarakat tidak siap, oleh karenanya kita bukan berwimpi kita bukan melakukan suatu perkara yang tiba-tiba, kita harus ada usaha, usaha yang bisa kita lakukan apa? kita tebarkan ilmu, entah sampai kapan, itu urusan Allah SWT yang penting kita bertauhid, dengan tauhid yang benar, apakah syariat ditegakkan atau tidak, tapi kita berusaha mengarahkan umat kepada ilmu... Wallah alhamdulillah Baik Ustaz, akhirnya cukup kan Pertanyaan-pertanyaan yang kami baca Baik, demikian saja Apa yang bisa kita sampaikan Kurang lebih saya mohon maaf Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh