Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah, Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil alamin. alhamdulillahi rabbil alamin.
wa bihi nasta'in wa'ala umri dunya wa'tin as-salatu wassalamu ala asrofi al-ambiyai wal-mursalin wa'ala alihi wa sohbi ajma'in amma ba'du Wabihi nasta'in wa'ala umur dunia wa'adhin. Assalatu wassalamu ala asrafil anjiya wal mursalin. Wa'ala alihi wa sahbihi jema'in amma ba'du. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji beserta syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat serta hidayahnya lah kita semua dapat berkumpul pada malam hari ini Pertama-tama, marilah kita... Panjatkan puji beserta syukur kehadirat Allah SWT Karena berkat rahmat serta hidayahnya lah Kita semua dapat berkumpul pada malam hari ini Salawat beserta salam tak lupa kita hadirkan Kepada jeniman kita Habibana wa nabiyana wa maulana Muhammad Salawat beserta salam tak lupa kita aturkan kepada jenungan kita Habibana wa nabiyana wa maulana Muhammad Salamualaikum Wr Wb Salam Allah wa alaihi wasalam yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman terang-berang seperti saat ini.
Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah Menuju zaman terang menerang seperti saat ini Baik, Baik, Jemaah yang dirahmati Allah SWT jemaah yang dirahmati Allah SWT, pada malam hari ini, Pada malam hari ini Kita akan bersama Mengikuti kajian tafsir Yang insya Allah akan dibersama oleh Al-Ustadz Tajul Muluk SUD MAG kita akan bersama mengikuti kajian tafsir yang insyaAllah akan dibersama oleh Al-Ustaz Tajul Muluk SUDM AG yang akan membahas tentang Yang akan membahas tentang Tanda orang kosong Tanda orang kosong, Pamer mainan tidak kompetitif pamer mainan tidak kompetitif. Maka dari itu kami ingin membawa kepada jemaah untuk bisa merapat ke depan karena salah satu adat menutup ilmu ialah mendekat kepada sumber ilmu atau guru. Maka dari itu kami Dan bagi jemaah putri dapat menyesuaikan.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbilalamin Alhamdulillahirrabbilalamin Wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya'i wa imamil mursalin Wassalatu wassalamu ala ashrafil anbiya wa imamil mursalin sayyidina wa maulana muhammadin wa ala adzim rabbi shrahli sadri wa yassirli amri wahlu lukadatan min lisani yafqahu qawli amin Sayyidina wa maulana muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in Rabbishrahli sadri wa yassirli amri, wa hlul uqadatan min lisani yafqahu qawli, amin ya rabbal alamin. ya rabbal alamin wabadu para jama'a rahimakumullah alhamdulillah Wa ba'du para jama'ah rahimakumullah. Alhamdulillah. Malam hari ini kita akan membahas, Malam hari ini kita akan membahas, mengkaji sebuah ayat dari mengkaji sebuah ayat.
Dari surah Al-Hadid ayat Surah Al-Hadid ayat 19 ayat 20-21. 19 ayat 20-21 Ayat ini berbicara tentang kebiasaan sebagian orang Ayat ini berbicara tentang Kebiasaan sebagian orang, entah itu nampaknya sebagian besar, Entah itu nampaknya sebagian besar Sebagian besar manusia ini melakukan hal yang dibicarakan di dalam sebagian besar manusia ini melakukan hal yang dibicarakan di dalam Al-Quran Surah Al-Hadid ayat Al-Quran Surah Al-Hadid ayat 20-21 20-21. Sebetulnya perilaku ini adalah perilaku jahiliah Sebetulnya perilaku ini adalah perilaku jahiliah. Perilaku orang-orang yang kerdil, Perilaku orang-orang yang Kerdil, perilaku orang-orang yang tidak punya skill, perilaku orang-orang yang tidak punya skill, skillnya adalah mengandalkan orang lain. skillnya adalah mengandalkan orang lain.
Itu bagian dari perilaku jahiliah. Itu bagian dari perilaku jahiliah. Maka dulu pernah dalam peristiwa Maka dulu pernah dalam peristiwa Amul Makkah, Amul Makkah atau ya atau ya, Fathu Makkah.
Fathu Makkah Itu Nabi pernah memarahi sahabat-sahabat Quraishnya yang melakukan kekonyolan ini dengan mengatakan Tentu Nabi pernah memarahi sahabat-sahabat Quraishnya yang melakukan kekonyolan ini dengan mengatakan Allah sudah melenyapkan aib, Allah sudah melenyapkan aib, melenyapkan kekonyolan-kekonyolan jahiliyah, melenyapkan kekonyolan-kekonyolan jahiliyah, jangan kalian hidupkan lagi. jangan kalian hidupkan lagi. Jadi ini hal serius ya.
Jadi ini hal serius ya. Yang kalau dalam konteks ilmu sosial, Yang kalau dalam konteks ilmu sosial, ini disebut dengan rasis. ini disebut dengan rasis. Rasis itu dilarang di dalam agama.
Rasis itu dilarang di dalam agama. Nabi dulu sempat mengatakan, Nabi dulu sempat mengatakan, La fadla li'arabiyyin ala ajamiyin. La fatla li arabiyin ala ajamiyin.
Islam itu mengajarkan objektifitas. Islam itu mengajarkan objektivitas. Islam itu mengajarkan bahwa value, Islam itu mengajarkan bahwa value, point dari seseorang itu bukan pada kamu orang mana, point dari seseorang itu bukan pada kamu orang mana, bahasanya apa. bahasanya. Value-nya bukan di situ, Value-nya bukan di situ, tapi value-nya adalah pada karakteristiknya.
tapi value-nya adalah pada karakteristiknya. Orang yang memiliki integritas. Orang yang memiliki integritas.
berkualitas secara keilmuannya. berkualitas secara keilmuannya nah ini yang value nya yang naik dan Allah sudah sampaikan itu dan Allah maha konsisten gitu ya bahwa Allah hendak menaikkan value seseorang itu berdasarkan Nah ini yang value-nya yang naik. Dan Allah sudah sampaikan itu dan Allah maha konsisten gitu ya. Bahwa Allah hendak menaikkan value seseorang itu berdasarkan يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَى تَرَجَى Poin value seseorang itu di sini. Poin value seseorang itu disini, Berpengetahuan dan beriman berpengetahuan dan beriman.
Dan ternyata memang berpengetahuan saja tidak cukup Dan ternyata memang berpengetahuan saja tidak cukup. Karena pengetahuan tanpa rasa takut kepada zat yang tak nampak Karena pengetahuan tanpa rasa takut kepada zat yang tak nampak, Tanpa rasa malu kepada zat yang tak nampak tanpa rasa malu kepada zat yang tak nampak, Seseorang bisa lost control seseorang bisa lost control. Melakukan apa saja Termasuk menipu orang lain melakukan apa saja termasuk menipu orang lain biasanya orang pinter yang tidak punya karakter baik itu bukan mendidik tapi menipu orang lain nah kita akan baca ayat Biasanya orang pinter yang tidak punya karakter baik Itu bukan mendidik Tapi menipu orang lain Nah kita akan baca Ayatnya A'udzubillahiminasyaitanirrajim ini ya'udzubillahiminasyayufanirrajim ya'alamu وَجَنَّةٍ Wajannatin arduha ka'rudi assamai wal ardi u'addat lil lazina amanu billahi warusuli عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ Zalika fawlullahi yu'tihi man yasha'Wallahu zulfi lil azim وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ Ayat ini luar biasa penjelasan berbagai macam taksir ya.
Ayat ini luar biasa penjelasan berbagai macam tafsir ya pertama kita kaji kata kuncinya pertama itu i'alamu kalimat ini pentingnya sebab Allah memposisikan kita sebagai audiens dari wahyu ini sebagai Pertama kita kaji kata kuncinya. Pertama itu i'alamu. Kalimat ini penting ya.
Sebab Allah memposisikan kita sebagai audiens dari wahyu ini sebagai orang-orang yang memang tidak tahu. orang-orang yang memang tidak tahu ketika digandeng dengan i'alamu Ketika digandeng dengan i'alamu annamal hayatud dunya la'ibun walahun wazinatun dan seterusnya Annamal hayatud dunya la'ibun walahun wazinatun dan seterusnya Berarti memang posisinya manusia itu tidak pernah tahu Berarti memang posisinya manusia itu tidak pernah tahu Entah pengetahuan ini mungkin bukan hanya pengetahuan yang sifatnya logika Entah pengetahuan ini mungkin bukan hanya pengetahuan yang sifatnya logika Bukan pengetahuan yang logis Bukan pengetahuan yang logis Ini pengetahuan yang sifatnya imanen. Ini pengetahuan yang sifatnya imanen Pengetahuan imanin itu adalah pengetahuan yang melahirkan perubahan-perubahan. Pengetahuan imanen itu adalah pengetahuan yang melahirkan perubahan.
Sikap, Sikap, pengetahuan yang ansih ya, pengetahuan yang ansih ya, orang dikasih tau, orang dikasih tau, loh temenmu yang kemarin itu yang sok jago, loh temenmu yang kemarin itu yang sok jago, kenapa? kenapa? Mati loh dia. Mati loh dia. Artinya itu secara pesan tersiratnya, Artinya itu secara pesan tersiratnya, ya kamu gak usah sok jago mati juga gitu kan. ya kamu gak usah sok jago, mati juga gitu kan.
Tapi apakah orang ini lalu menyudahi perilaku sok jagonya? Menyudahi perilaku sejagunya, kan bisa jadi tidak. Kan bisa saja tidak.
Kalau dia menyudahi berarti pengetahuan ini adalah pengetahuan imanen. Kalau dia menyudahi berarti pengetahuan ini adalah pengetahuan imanen. Sehingga dia, Sehingga dia, oh iya saya tidak mau begitu. oh iya saya tidak mau. Ada pengetahuan itu yang pengetahuan yang sekilas saja.
Ada pengetahuan itu yang pengetahuan yang sekilas saja. Kita semua tahu bahwa orang hidup itu pasti mati. Kita semua tahu bahwa orang hidup itu pasti mati.
Hidup tapi, Hidup tapi mati. Pasti itu. pasti itu.
Lalu setelah kematian itu akan ada kehidupan lagi. Lalu setelah kematian itu akan ada kehidupan lagi. Dan ada peristiwa-peristiwa pertanggung jawaban di situ. Dan ada peristiwa-peristiwa pertanggung jawaban disitu.
Tahu gak kita semua? Tahu gak kita semua? Tahu loh.
Tahu loh. Membolak-balik ngaji kayak gitu. Membolak-balik ngaji kayak gitu.
Tapi pengetahuan ini bisa saja tidak melahirkan persiapan-persiapan. Tapi pengetahuan ini bisa saja tidak melahirkan Persiapan-persiapan Tidak melahirkan mapping Tidak melahirkan mapping, tindakan preventif atau pencegahan. Tindakan preventif Atau pencegahan Belum tentu Belum tentu. Maka Maka penggunaan secara bahasa ya, Penggunaan secara bahasa Ya alamu penggunaan i'alamu penggunaan fi'il ammar ini, Fi'il amar ini Ini berketerusan berkelanjutan Bahwa ada pesan ini berketerusan berkelanjutan bahwa ada pesan agar kita selalu berusaha Agar kita selalu berusaha memposisikan diri, Memposisikan diri Mengetahui bahwa mengetahui bahwa kehidupan di dunia itu tidak lebih dari satu laibun, Kehidupan di dunia itu tidak lebih dari 1. La'ibun 2. dua lahun, Lahwun 3. Zinatun tiga zinatun, empat tafahur, 4. Tafahur 5. lima takasur.
Takasur Lima itu saja. 5 itu aja Gak lewat dari lima itu aja. Gak lewat dari 5 itu aja Orang yang menjalani kehidupan di dunia ini Ya antara itu Kadang terjebak pada 5-5 nya Orang yang menjalani kehidupan di dunia ini, ya antara itu, kadang terjebak pada lima-limanya. Jadi saya ulang lagi, Jadi saya ulang lagi, kalimat dalam ayat ini dimulai dengan, kalimat dalam ayat ini dimulai dengan Ya Allah mu.
Ya Allahmu Allah ngasih tau kita dan menekan kita supaya kita mencari tau, Allah ngasih tau kita dan menekan kita supaya kita mencari tau supaya kita tau. Supaya kita tau Dan fiilnya fiil mudhore, Dan fiilnya fiil mudhore, eh fiil amar, eh fiil amar yang zamannya mudhore mudhore itu akan terus lagi, yang zamannya mudhore. Mudhore itu akan terus lagi.
terus lagi ketahui lah, Ketahuilah, ketahui lah, ketahuilah, ketahui lah walaupun kita hari ini tahu, ketahuilah. Walaupun kita hari ini tahu, besok bisa saja pura-pura gak tahu ya kan? besok bisa saja, pura-pura tidak tahu.
Iya kan? Kenapa dari 5 tadi itu, Kenapa? Dari lima tadi itu, bisa saja diantara kelima-limanya atau salah satu dari yang 5 ini, bisa saja di antara kelima-limanya atau salah satu dari yang lima ini, kita tahu tapi kita tidak mau tahu. kita tahu, tapi kita tidak mau tahu.
Ini ya, Ini ya, bisa dipaham ya. bisa dipaham ya. Nah sekarang, Sekarang coba kata kunci berikutnya adalah coba, kata kunci berikutnya adalah La'ibun La'ibun. Ini ya Ini ya, Dalam tafsir dalam tafsir Ibn Ashur Ibnu Ashur.
At-Tahrir wa-Tanwir At-Tahrir wa-Tanwir. Ada penjelasan tentang La'ibun Ada penjelasan tentang La'ibun. Jadi Jadi la'ibun itu biasanya wa'l-la'ibu huwa'al-ghalibu ala'a'malil-afhali was-sibyan La'ibun itu biasanya wa'l-La'ibu huwa al-ghalibu ala a'malil atfali wa's-sibyan.
Biasanya kelakuannya anak-anak kecil itu namanya La'ibun. Biasanya kelakuannya anak-anak kecil itu namanya la'ibun Tolanane cah cile itu kalau dalam bahasa Arab itu disebut dengan la'ibun Tolanane cah cile itu kalau dalam bahasa Arab itu disebut dengan la'bun atau la'ibun. Kalau lahun ini sudah dewasa, Kalau lahun ini sudah dewasa.
ya, kalau lahun sudah dewasa. Kalau lahun sudah dewasa. Ada lagi penjelasan bahwa, Ada lagi penjelasan bahwa, ya, saya sudah siapkan. sudah siapkan. La'ibun itu fi'lus sibyan, La'ibun itu fi'alus sibyan, alladhina yut'ibuna anfusahum jiddan, alladhina yut'ibuna anfusahum jiddan, summa inna tilkal mata'iba, summa inna tilkal mat'a'iba, tangqadi min ghairi fa'idah.
tangqadi min ghairi fa'idah. Yalah anak kecil itu main-main apa fa'idahnya, Yalah anak kecil itu main-main apa fa'idahnya, ya buat happy-happy aja dia. buat happy-happy aja dia. Tapi, Tapi, wa'lahwun huwa fi'lus subban, walahun huwa fi'alus subban Kita ini subban, Kita ini subban, antum subban, antum subban, anak-anak muda. anak-anak muda Kelakuannya yang bagaimana?
Kelakuannya yang bagaimana? Wal-galibu anna ba'da inkidaihi Wal-galibu anna ba'da inkidaihi Setelah ia main-main melakukan lahun Setelah ia main-main melakukan lahun itu yaitu la yabqa illal hasrah yang tersisa hanyalah kerugian-kerugian wa dhanika li'annal aqila ba'da inkidu'ihi ya ra'al mal'zahiban wal'umur zahiban wal'laddah ya judi La yabqa illal hasrah Yang tersisa hanyalah kerugian-kerugian Wadhanika li'annal aqila ba'da inkidaihi yara'al mal Zahiban wal umur zahiban wal ladda Ya, judi misalnya Itu termasuklah wun misalnya, itu termasuklah hul Karena apa? Karena apa? Happy waktu main, Happy waktu main Setelah selesai setelah selesai menyesal karena mal, Menyesal karena mal, hartanya habis, hartanya habis, tenaganya habis, tenaganya habis, pikirannya hilang. pikirannya hilang, Tidak produktif.
tidak produktif. Itu bedanya ya, Itu bedanya ya. jadi berarti kita ini hidup di dunia ini kadang kayak anak kecil karena kita melakukan lahwun. Jadi berarti kita ini hidup di dunia ini kadang kayak anak kecil karena kita melakukan lakbun.
Kadang kita melakukan lahwun agak dewasa tapi sama-sama konyol. Kadang kita melakukan lahwun agak dewasa tapi sama-sama konyol. Kalau anak kecil masih bisa. Kalau anak kecil pasti bisa diterima Bisa diterima ya.
Karena memang usianya usia main. Karena memang usianya usia mahal Tapi dalam konteks kita sebagai orang mukallaf, Tapi dalam konteks kita sebagai orang mukallaf, orang beragama orang beragama. Ketika kita hidup ini dianggap sebagai orang-orang yang hanya melakukan lakbun.
Ketika kita hidup ini dianggap sebagai orang-orang yang hanya melakukan lambun Tentu itu menjadi tidak pantas. Tentu itu menjadi tidak pantas Sebab apa kita sudah diingatkan oleh Allah, Sebab apa kita sudah diingatkan oleh Allah, I'alamu. I'alamu. Karena sudah ada I'alamunya di situ. Karena sudah ada I'alamunya di situ.
Lalu penjelasan lainnya adalah bahwa beda antara lahwun dengan la'ibun itu Lalu penjelasan lainnya adalah bahwa beda antara lahwun dengan la'ibun itu Al-la'bu ma yashkakhilu bihil insan, Al-la'bu ma yashtakhilu bihil insan, wa la yakunu fihi darurah fil hal, wa la yakunu fihi darurah fil hal, wa la manfa'a fil mal, wa la manfa'afil mal, wa insya'ghalahu an muhimmati fahuwallahu. wa insya'ghalahu an muhimmati fahuwallahu. Ada orang yang Ada orang yang melakukan satu aktivitas, Melakukan satu aktivitas Yang sebetulnya itu Tidak penting, yang sebetulnya itu tidak penting, dia sendiri Tidak butuh untuk melakukannya dia sendiri tidak butuh untuk melakukannya, Tidak ada pertambahan Pada pendapatannya Pada ekonominya dia Tidak ada tidak ada pertambahan pada...
pendapatannya pada ekonominya dia, gak ada dia lakukan itu saja lalu kalau perbuatan yang ia lakukan yang gak ada manfaatnya ini sampai pada membuat dia melupakan Dia lakukan itu saja Lalu Kalau perbuatan yang ia lakukan Yang tidak ada manfaatnya ini Sampai pada Membuat dia Melupakan yang wajib buat dia, yang wajib buat dia, yang penting buat dia. yang penting buat dia. Maka permainan tadi yang sia-sia itu dari lakbun naik berubah menjadi lahwun. Maka permainan tadi yang sia-sia itu dari lakbun naik berubah menjadi lahwun.
Jadi itu bedanya. Jadi itu padanya. Bahkan penjelasan lain dari ulama ahli bahasa, Bahkan penjelasan lain dari ulama ahli bahasa, Anna la'ba shay'un li'tarweh. Anna la'ba shay'un li'tarweeh.
La'bun itu orang pengen seneng-seneng aja, La'bun itu orang pengen senang-senang aja, li'tarweh, li'tarweeh, untuk healing. untuk healing lah. Kalau lahwun yakunu walidarrar bawasyahwah, Kalau lahwun, yakunu walidarragba wasyahwah. Bisa melahirkan. bisa melahirkan cinta dan syahwat.
Apa? Cinta dan syahwat. Cinta dunia, Cinta dunia, jatuh cinta pada permainannya, jatuh cinta pada permainannya, pada game, pada games, pada aktivitas tertentu, pada aktivitas tertentu, atau melahirkan syahwat, atau melahirkan syahwat, ambisi-ambisi, ambisi-ambisi, dan lain sebagainya. dan lain sebagainya.
Itu dua, lahwun, la'ibun, Itu dua. wa lahwun. Kehidupan kita itu, Kehidupan kita itu, bayinatil kal homsa. Ada di antara lima hal tadi.
ada di antara lima hal tadi. Yang ketiga, Yang ketiga, Yang ketiga apa? yang ketiga apa?
Nah, Nah yang ketiga ini. yang ketiga ini. Wazinatun. Wazinatun.
Wazinatun. Wazinatun. Ada orang itu yang hanya sibuk untuk berzinah.
Ada orang itu ya, hanya sibuk untuk berzinah. Bukan zina, Bukan zina, tapi zi-nah. tapi zinah.
Ada orang yang hanya sibuk fokus pada sesuatu yang tidak substansial, Ada orang yang hanya sibuk fokus pada sesuatu yang tidak substansial, yang tidak esensial. yang tidak esensial. Mantes-mantes si fisiknya, Mantes-mantesi fisiknya, tampilannya, tampilannya, tapi mohon maaf. tapi mohon maaf, enggak mantes-mantesi wawasannya, Nggak mantas-mantasi wawasannya, enggak mantes-mantesi pengetahuan. Nggak mantas-mantasi pengetahuannya.
Badannya bagus, badannya bagus, yang dia perbaiki cuma bentuk fisik badannya, yang dia perbaiki cuma bentuk fisik badannya, otaknya kosong itu orang yang senang zina otaknya kosong. Itu orang yang senang zinah. Maka, Maka zinah ini membuat sebagian banyak orang fokus kepada tampilan-tampilan luar saja.
zinah ini membuat sebagian banyak orang fokus kepada tampilan-tampilan luar saja. Ya, Nah ini teman-teman ya, teman-teman ya, kalau melihat orang itu kan kita memang awalnya kagum, kalau melihat orang itu kan kita memang... Awalnya kagum, ya kan? waduh ini kayaknya, Waduh, ini kayaknya, kayaknya.
kayaknya. Ya coba, Coba kalau sudah duduk sama dia, kalau sudah duduk sama dia, ngobrol sama dia, ngobrol sama dia, baru tahu. baru tahu. Ya lah, Yalah, ternyata orangnya kayak gini, ternyata orangnya kayak gini, kosong.
kosong. Ada orang-orang itu yang kalau tampil diem, Ada orang-orang itu yang kalau tampil diem, jauh lebih elegan daripada ketika ngomong. jauh lebih elegan daripada ketika ngomong. Waktu diam dia, Waktu diem dia, uff kayaknya top ini. uff, kayaknya top ini.
Begitu ngomong, Begitu ngomong, Masya Allah, Masya Allah, ternyata rontok. ternyata rontok. Karena kelihatan bodohnya, Karena kelihatan bodohnya, kelihatan kosongnya. kelihatan kosongnya.
Maka zinah itu, Maka zinah itu, ini kalau orang salah menjadikan objek zinahnya, ini kalau orang salah menjadikan objek zinahnya, hanya pada bentuk-bentuk visual saja, hanya pada bentuk-bentuk visual saja, memperbaiki secara visual saja, memperbaiki secara visual saja. maka dia akan rugi. Maka dia akan rugi.
Tapi jangan kemudian tidak mau berzinah. Tapi jangan kemudian tidak mau bersinah. Tampilan luar itu penting. Tampilan luar itu penting. Orang berpengetahuan itu tidak boleh dia tampil serampangan, pengetahuan itu gak boleh dia tampil serampangan, tidak boleh.
gak boleh sebab apa? Sebab apa? sebab ada ilmu yang Allah titipkan pada dia ya tentu gak boleh itu dalam arti kalau antum sudah hafal Al-Quran, Sebab ada ilmu yang Allah titipkan pada dia.
Ya, begitu. Ya tentu tidak boleh itu dalam arti ya Kalau antum sudah hafal Quran, ngimami sholat kemana-mana jangan pakai celana pendek ngimami sholat Kemana-mana jangan pakai celana Pendek Karena celana pendek, Karena celana pendek dalam penjelasan dua ulama fikih dalam penjelasan dua ulama fikih, Dalam kitab fikiman haji itu laki-laki keluar dari tempat dia tinggal dalam kitab fikiman haji itu, laki-laki keluar dari tempat dia tinggal, ke ruang publik, Ke ruang publik, aurotnya sama kayak waktu dia sholat. auratnya sama kayak waktu dia sholat Sama kayak perempuan sholat, Sama kayak perempuan sholat, aurotnya.
auratnya Apa auratnya? Apa auratnya? Ya, Ya, badannya semua.
badannya semua. Jadi kalau celana pendek itu, Jadi kalau celana pendek itu, kashful aurat. kashful aurat. Ketika dia keluar, Ketika dia keluar, lari, lari, pakai celana pendek banget, pakai celana pendek banget, nah itu kashful aurat. nah itu kashful aurat.
Ya, maka kalau sudah, Maka kalau sudah, sudah menjadi, sudah menjadi, kalau kita komit ya, kalau kita komit ya, komit menjadi orang yang megang tuntunan agama, komit menjadi orang yang megang tuntunan agama, ya yang begini dipegang. ya yang begini dipegang. Kecuali memang masih pengen Kecuali memang masih pengen La'bun wa'lah La'bun wa'lah La'bun Mau main?
No main Mau main Itu lain lagi Selain itu Lalu berikutnya Lalu berikutnya Zinah ini dijelaskan dalam Ibnu Kathir Zinah ini dijelaskan dalam Ibn Kathir Ya karena memang zinah itu Akan selalu Melekat kepada Jiwa-jiwa manusia Zuyyih wal-khaylil musawwamat wal-an'ami wal-har dhalika matau al-hayati al-dunya wal-llahu indahu husnul ma'at ini Wal-khaylil musawwamati wal-an'ami wal-hard Thalika mata'ul hayati d-dunya Wallahu indahu husnul ma'ab Ini termasuk yang menjadi objek dari zinah termasuk yang menjadi objek dari zina gak ada habisnya itu tadi Nggak ada habisnya itu tadi Apa? Tafakhur dengan istri-istri, Apa? Tafahur dengan istri-istri, dengan perempuan. dengan perempuan.
Yang dipamerin belum dinikahin. Yang dipamerin belum dinikahin. Ya, baru dekat aja udah dipamerin.
Baru deket aja udah dipamerin. Makanya perempuan itu kadang jadi alat perbandingan diantara para lelaki. Makanya perempuan itu kadang jadi alat perbandingan diantara para lelaki. Buat pamer-pamer aja buat gaya-gayaan Buat pamer-pamer aja buat gaya-gayaan Pacarmu yang mana? Pacarmu yang mana?
Yang itu Yang itu Wah ayo pacarku Ayu pacarku Padahal bukan siapa-siapa Padahal bukan siapa-siapa Nanti lah lah yang perempuan juga Lah kok mau? Dilalah yang perempuan juga Lah kok mau Dibanding-bandingin oleh laki-laki yang belum tentu jadi Dan belum tentu baik Belum tentu bertanggung jawab Dibanding-bandingin oleh Laki-laki yang belum tentu jadi Dan belum tentu baik Belum tentu bertanggung jawab Ya memang banyak ruginya orang pacaran itu Ya memang banyak ruginya orang pacaran nih, banyak rugi secara harga diri. Banyak ruginya, rugi secara harga diri Banyak ruginya Lalu berikutnya, Lalu berikutnya berikutnya apa? Berikutnya apa?
Berikutnya adalah, Berikutnya adalah Wa tafakhurun bayinakum Wa tafahurum bayinakum. Ini, tafakhurun bayinakum ini yang bermasalah Ini, tafahurum bayinakum ini yang bermasalah. Bermasalahnya di mana?
Bermasalahnya dimana? Bermasalahnya seperti yang saya sudah spill di awal tadi ya Ini ada hadisnya nih Hadisnya dimuat di dalam Bermasalahnya seperti yang saya sudah spill di awal tadi ya Ini ada hadisnya nih Hadisnya dimuat di dalam Sohih At-Tirmidhi Sahih At-Tirmidhi Bahkan disahihkan oleh Albani Bahkan disohikan oleh Albani Ulama kontemporer yang sering memberikan koreksi dan penilaian Ulama kontemporer yang sering memberikan koreksi dan penilaian Hadis ini sahih Hadis ini Sohih Bahwa Bahwa anna rasulallah khotaban nas yaumafat himakkah Anna Rasulullah khotaban nas yaumafat himakkah Pada saat nabi itu menguasai kembali kota mekah Nabi itu berkhutbah Pada saat Nabi itu menguasai kembali kota Mekah, Nabi itu berkhutbah. Apa yang disampaikan oleh beliau?
Apa yang disampaikan oleh beliau? Ya Ya Yuhannas, wahai seluruh masyarakat. Yuhannas Wahai seluruh masyarakat Inna allaha kad adhaba ankum obayyatal jahiliyah wa ta'azamaha bi abaiha Inna allaha kar'al haba'ankum obayyatal jahiliyah wa ta'azamaha bi'abaiha Allah sudah menghilangkan, Allah sudah menghilangkan, melenyapkan kebodohan-kebodohan yang menjadi adat istiadatnya orang jahiliyah dan juga yang mereka lakukan perihal saling membangga-banggakan nasabnya melenyapkan kebodohan-kebodohan yang menjadi adat istiadatnya orang jahiliyah dan juga yang mereka lakukan perihal saling membangga-banggakan nasabnya Jadi, Jadi, Tafakhur bil Aba'u bin Nasab itu bagian dari perilaku jahiliyah yang dulu di awal-awal Islam, Tafakhur bil-Aba'u bin Nasab itu bagian dari perilaku jahiliyah yang dulu di awal-awal Islam, abad ke-8, abad ke-8, tahun ke-8 bukan abad ke-8. tahun ke-8, bukan abad ke-8, Tahun ke-8 ketika tahun ke-8, ketika Nabi menguasai kota Makkah, Nabi menguasai kota Mecca, 8 Hijriah ya.
8 Hijriah ya. Nabi berarti sudah 8 tahun di Nabi berarti sudah 8 tahun di Madinah. Madinah. Itu orang-orang Quraish yang memang notabene sebagai klan yang punya nama di Makkah Itu orang-orang Quraish yang memang notabene sebagai klan yang punya nama di Makkah, Itu kumat, itu kumat.
jahiliahnya kumat Jahiliahnya kumat. Jahiliahnya kumat, Jahiliahnya kumat gara-garanya Nabi itu mempersilahkan gara-garanya Nabi itu mempersilahkan Bilal bin Rabbah untuk mengumandangkan azan, Bilal bin Rabbah Untuk mengumandangkan adhan, tanda tanda Islam merebut dan menguasai kota Islam merebut dan menguasai kota Makkah. Makkah.
Dia tahu sendiri kan, Ya tahu sendiri kan, Bilal orang Ethiopia, Bilal orang Ethiopia, orang Habasya, orang Habasyah, hitam, hitam, budak, budak, kasta paling rendah awalnya. kasta paling rendah awalnya. Tapi karena dia sudah beriman, Tapi karena dia sudah beriman, maka Nabi bukan melihat dia dari mana.
maka Nabi bukan melihat dia dari mana. Nabi melihat satu, Nabi melihat satu dia punya iman yang tak terkalahkan dibanding orang Quraish. dia punya iman yang tak terkelahkan dibanding orang Quraish.
Orang Quraish itu karena sesama Quraish yang tidak dijahatis seperti orang Quraish kafir kepada Bilal. Kures itu karena sesama kures yang tidak dijahati seperti orang kures kafir kepada Bilal. Sebab Bilal ini orang non-kures, Sebab Bilal ini orang non-Quraish, non-Arab.
non-Arab. Afrika dia kan. Afrika dia kan. Bilal itu termasuk orang yang mempertahankan keimanannya dengan nyawanya. Bilal itu termasuk orang yang mempertahankan keimanannya dengan nyawanya.
Makanya karena dia ini orang yang imannya kuat, Makanya karena dia ini Orang yang imannya kuat, mahal nih harganya, mahal nih harganya, ditebusin. ditebus ini. Satu itu, Satu itu, potensi keimanannya sudah teruji.
potensi keimanannya sudah teruji. Tersertifikasi, Tersertifikasi, jelas keimanannya. jelas keimanannya. Bahkan dalam sebuah riwayat, Bahkan dalam sebuah riwayat, Nabi mengatakan, Nabi mengatakan, Nibilal, Nibilal orangnya hidup, orangnya hidup, trompahnya sudah terdengar di surga. trompahnya sudah terdengar di surga.
Yang kedua potensi di dalam Yang kedua potensi Bilal apa? Suaranya paling bagus Suaranya paling bagus. Saat itu Itu. Orang punya potensi itu Orang punya potensi itu diberi ruang oleh Nabi. Diberi ruang oleh Nabi Diberi panggung oleh Nabi.
Diberi panggung oleh Nabi Berarti orang itu ya, Berarti orang itu ya, ini kan dua itu, ini kan dua itu, kayak utul ilma amanu dan utul ilma darajat. kayak Utul Ilma Amanu dan Utul Ilma Darajat. Bilal itu dua itu, Bilal itu dua itu, dapat dua. dapat dua. Makanya diangkat betul darajatnya oleh Makanya diangkat betul darajatnya oleh Rasulullah s.a.w. Rasulullah SAW.
Sayangnya orang-orang Qurais itu kumat jahiliahnya. Sayangnya orang-orang Quraisy itu kumat cahiliahnya. Mereka merendahkan Mereka merendahkan Bilal bin Rabbah, Bilal bin Rabbah, sehingga Nabi mengatakan tadi itu. sehingga Nabi mengatakan tadi.
Apa kata beliau? Apa kata beliau? Fanna surajulani Fanas nurajulani Manusia ini antara dua saja, Manusia ini antara Dua saja, kata beliau. kata beliau Satu Satu, berun taqiyun karimun alallah. Berun Taqiyun karimun Alallah Orang baik, Orang baik, bertakwa, bertakwa, mulia di sisi Allah.
mulia Di sisi Allah Atau yang kedua kata nabi Atau yang kedua kata Nabi, wafajirun shaqiyun hayyinun alallah. Wafajirun shaqiyun hayyinun Alallah Celaka Celaka, kemudian... Kemudian ahli maksiat dan rendah nilainya bagi Allah s.w.t. Ahli maksiat dan rendah nilainya bagi Allah s.w.t. Antara dua itu saja manusia ini dihadapan Allah.
Antara dua itu aja manusia ini dihadapan Allah. وَالنَّاسُ بَنِيَا بَنُوا أَدَبُ Wana subani'a banu adam. Semua, Semua, ini Nabi yang bilang. ini Nabi yang bilang. Nabi ini dalam rangka mengedukasi ya, Nabi ini dalam rangka mengedukasi ya, sekaligus mengobati.
sekaligus mengobati. Jadi, Jadi, kalau boleh saya tekankan di sini. kalau boleh saya tekankan di sini. Dalam peristiwa ini, Dalam peristiwa ini, dalam peristiwa yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quresh ini, dalam peristiwa yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quresh ini, At-Tafakhur, At-Tafakhur, berbangga-bangga dengan nasab itu, berbangga-bangga dengan nasab itu, itu adalah penyakit kejiwaan.
itu adalah penyakit kejiwaan. Penyakit psikologis. Penyakit psikologis.
Itu orang sakit itu. Itu orang sakit itu. Orang yang selalu menggunakan privilege orang tua untuk dirinya, Orang yang selalu menggunakan privilege orang tua untuk dirinya, itu orang gila. itu orang gila.
Makanya Nabi tidak suka, Makanya Nabi tidak suka, Nabi mengatakan, Nabi mengatakan, bahkan dalam hadis-hadis itu Nabi mengatakan kepada putrinya tercinta, Bahkan dalam hadis-hadis itu Nabi mengatakan kepada putrinya tercinta, Ketegasan-ketegasan diriau. ketegasan-ketegasan beliau. Iya kan? Iya kan? Kalau mencuri, Kalau mencuri, kupotong sendiri, kupotong sendiri, gitu kan?
gitu kan? Fatima. Faltima.
Kemudian apalagi kata Kemudian apa lagi kata Nabi kepada Rasulullah? Nabi kepada Rasulullah? Kepada siapa? Kepada siapa? Faltima.
Fatima. Kamu banyak-banyak amal, Kamu banyak-banyak amal baik, baik. Nggak bisa jadi. Nggak bisa jadi. Nasibnya berbeda.
Nasibnya berbeda. Itu. Tuh. Nah kalau Nabi kepada Saidah Fatimah saja sudah sedemikian jelas, Nah kalau Nabi kepada Sayyidah Fatimah saja sudah sedemikian jelas, tegasnya. tegasnya, Maka yang jauh dari fase kehidupan Nabi itu mestinya bisa lebih tahu diri.
maka yang jauh dari fase kehidupan Nabi itu mestinya bisa lebih tahu diri. Kemudian Kemudian, Nabi mengatakan Wanasu Nabi mengatakan, وَنَّاسُ Pakai al loh ya, Pakai al Ini artinya al ini artinya, semua spesies manusia ini, Semua spesies manusia ini benuh Adam, Benu Adam Anaknya Nabi Adam semua anaknya Nabi Adam semua. وَخَلَقَ اللَّهُ عَدَمًا Dan Nabi Adam itu Allah ciptakan dari debu, dari tanah.
Kala Allah Ta'ala. Maka karena kesamaan material kita ini Karena kesamaan material kita ini Emang beda Emang beda Orang Jawa Orang Jawa Orang Indonesia Orang Indonesia Orang Afrika Orang Arab Orang Afrika Orang Arab Itu beda-beda bahannya Itu beda-beda bahannya Kalau sekarang katakanlah bukan dari debu. Sekarang katakanlah bukan dari debu. Apakah beda orang Arab, Apakah beda orang Arab? Misalnya spermanya lain.
misalnya spermanya lain. Orang spermanya lain, Orang spermanya lain. enggak sama semua.
Enggak, sama semua. Kalau dalam Al-Quran. Al-Quran disebut dengan apa? Orang disebut dengan apa?
Mimma'in ma'in. Mimmain Mahin. Atau mimma'in da'fiq.
Atau Mimmain David. Sperma itu siapapun yang punya, Sperma itu siapapun yang punya, kalau dia ada di sarung, kalau dia ada di sarung, ada di celana, ada di celana, kelihatan orang, kelihatan orang, menjijikan. menjijikan.
Apalagi masih basah. Apalagi masih basah. Ih, Ih, apa itu? apa itu? Jangankan sperma orang lain, Jangankan sperma orang lain, sperma sendiri aja menjijikan.
sperma sendiri aja menjijikan. Menjijikan. Menjijikan. Dan itu siapapun pemiliknya mesti menjijik. Dan itu siapapun pemiliknya mesti memilih.
Itu loh. Mau sombong dari mana kita ingin? Mau sombong dari mana kita ini?
Misalnya ada orang, Misalnya ada orang, badannya keker, badannya keker, tampan, tampan, tapi gila. tapi gila. Ya gila gimana? Ya gila gimana?
Pasti gak ada orang mau dekat Mesti gak ada orang mau dekat. Misalnya dia ngamuan lagi Misalnya dia gak mau an lagi Sudahlah gila suka mukul orang Sudah lah gila suka mukul orang Gila suka mencuri Gila suka mencuri Gila kalau ketemu perempuan ngejar-ngejar Gila kalau ketemu perempuan Kuat ngejar-ngejar. Ya diikat lah.
Ya diikat lah Walaupun dia ganteng, Walaupun dia ganteng, gagah. gagah Iya kan? Iya kan? Karena gila Karena gila. Yang ikat, Yang ngikat.
Enggak ganteng. gak ganteng Enggak gagah. Gak gagah Tapi waras Tapi waras.
Pilih yang mana? Pilih yang mana? Yang waras lah. Yang waras lah Iya kan? Iya kan?
Artinya orang itu bukan pada fisiknya. Fisiknya nilai itu berada pada ini orang dalemannya gimana ini Nilai itu berada pada ini orang dalemannya gimana ini? Ini orang bener sama gak bener, Ini orang benar sama gak benar Fisik itu nanti ngikut aja fisik itu nanti ngikut aja. Ganteng tapi gak benar Jahat mah orang Ganteng tapi gak bener, jahat sama orang.
Habis gak? Habis gak? Habis. Habis Nggak ganteng tapi benar. Gak ganteng tapi bener.
Kelakuannya benar. Kelakuannya bener. Komunikasinya benar. Komunikasinya bener. Ya itu, Ya kan?
interaksinya dengan orang bener. Interaksinya dengan orang benar. Orang jadi senang.
Orang jadi seneng. Oh berarti ini pada karakter, Oh berarti ini pada karakter. karakter itu di dalam.
Karakter itu di dalam. Jadi Tafakhur itu adalah penyakit psikologis. Jadi tafakur itu adalah penyakit psikologis. Tapi gini, Tapi gini, bukan berarti Islam itu anti sejarah biologis loh ya. bukan berarti Islam itu anti sejarah biologis loh ya, Nggak.
enggak. Islam itu tetap, Islam itu tetap, makanya kita diajari ada namanya birul walidain. makanya kita diajari ada namanya Birul Waliday.
Mengingat leluhur al-aba, Mengingat leluhur al-abba, orang tua kita sampai ke atas, orang tua kita sampai ke atas, itu dalam rangka supaya kita bisa birrul walidain. itu dalam rangka supaya kita bisa birul walidain. Ada orang tua kita, Ada orang tua kita idroakan, kita doakan Allahumma firli, Allahumma ufirli, warhamni, warhamni, wali-walide, wali walidai, dan seterusnya.
dan seterusnya. Punya orang tua supaya jelas nasabnya, Punya orang tua supaya jelas nasabnya, bukan lip tafakhur. bukan litafakhur. Kalau tafakhur itu artinya dia sendiri ini sadar bahwa dia nggak bisa apa-apa, Kalau tafakhur itu artinya dia sendiri ini sadar bahwa dia gak bisa apa-apa, nggak punya kemampuan apa-apa, gak punya kemampuan apa-apa, nggak punya wawasan, gak punya wawasan, nggak punya modal.
gak punya modal. Akhirnya modalnya adalah membangga-banggakan orang tuanya. Akhirnya modalnya adalah membangga-banggakan orang tua.
Mungkin orang tuanya keren, Mungkin orang tuanya keren, jago skillnya. jago skillnya, di masa lalu. Di masa lalu. Hari ini belum tentu keren. Hari ini belum tentu keren.
Saya, Saya pun, bapak saya itu dulu, bapak saya itu dulu, lah dulu lah dulu dong. Sekarang ada Sekarang, anda. Makanya orang kayak gini ini gak kompetitif Makanya orang kayak gini ini gak kompetitif Orang kosong itu maunya pamer-pamer, Orang kosong itu maunya pamer-pamer, main-main, main-main dan gak kompetitif dan gak kompetitif Karena yang dia adukan bukan saya bisa ini Karena yang dia adukan bukan saya bisa ini, Tapi bapak saya, tapi bapak saya, mbah saya mbah saya Makanya Imam Ali bin Abi Talib mengatakan gimana?
Makanya Imam Ali bin Abi Talib mengatakan gimana? Laki itu yang bilang, Laki itu yang bilang, nih saya nih. nih saya nih, bukan, Bukan, tuh Bapak saya, tuh bapak, bukan.
bukan. Laki itu yang berani bilang, Laki itu yang bilang, yang berani bilang, saya bisa. saya bisa.
Begitu, Begitu. gitu ya. Gitu ya.
Baik. Baik jemaah yang dirahmati Allah Berhubung adzan isya'sudah masuk ke waktunya Baik jemaah yang dirahmati Allah Berhubung argan usia sudah masuk di waktunya Marilah kita jelasinah kajian pada malam hari ini Untuk mendengarkan adzan berkumandang Harilah kita jelasinah kajian pada malam hari ini Untuk mendengarkan argan rekomendan Selanjutnya bagi jemaah yang ingin bertanya Dapat menuliskan pertanyaannya di kotak yang telah kami sediakan Atau bisa bertanya secara lisan langsung Selanjutnya bagi jemaah yang ingin bertanya Dapat menuliskan pertanyaannya Di kotak yang telah kami sediakan Atau bisa bertanya secara lisan langsung Untuk selanjutnya kepada mu'azzin yang bertugas kami persilahkan Untuk selanjutnya kepada mu'azib yang bertugas Kami persilahkan Ashhadu an la ilaha illallah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Allahumma salli wa sallim Allahumma salli wa sallim Baik, Jemaah yang dirahmati Allah, marilah kita melanjutkan kajian dengan Masuki, sesi tanya jawab kepada Al-Ustadz, kami pergilahkan. Baik, pertanyaan yang masuk adalah tentang La'bun wa'lah'bun di era 5.0 Bagaimana kiat-kiatnya agar kita selamat dalam permainan ini Kiatnya agar kita selamat dalam permainan ini Yang pertama adalah Yang pertama adalah Kita harus Kita harus bisa mengidentifikasi. bisa mengidentifikasi kata i'alamu annamal hayatat dunya lahun wa la'ibun kata lahun, Kata, I'alamu annamal hayatat dunya lahwun wa la'ibun. Kata lahwun, la'ibun, la'ibun, zinatun, zinatun, tafakhurun, tafahurun, takathurun.
takathurun ini semua sebetulnya Ini semua sebetulnya klasifikasi yang ada dalam atau menjadi bagian dari komponen-komponen kehidupan. klasifikasi yang ada dalam atau menjadi bagian dari komponen-komponen kehidupan. Sehingga yang pertama yang harus dilakukan adalah bisa mengidentifikasi Sehingga yang pertama yang harus dilakukan adalah bisa mengidentifikasi mana yang masuk dalam kategori permainan, Mana yang masuk dalam kategori permainan, mana yang tidak permainan mana yang tidak permainan. Sebab semakin kesini, Sebab semakin ke sini, permainan itu tidak hanya yang berbungkus jelas-jelas permainan, permainan itu tidak hanya yang berbungkus jelas-jelas permainan, bahkan ada yang berbungkus ibadah.
bahkan ada yang berbungkus. Khus ibadah. Contoh nih, Contoh nih. Tafakhur dan takasur.
Tafakhur dan Takasur berbangga-bangga, Berbangga-bangga. Itu bukan hanya dengan masyarakat saja. itu bukan hanya dengan nasab saja.
Kemudian takasur. Kemudian Takasur, Seperti dalam surah At-Takasur. seperti dalam surah At-Takasur, Itu juga bukan tentang uang saja, Itu juga bukan tentang uang saja. tapi tentang seberapa luas cakupan otoritasnya.
Tapi tentang. Seberapa luas. Cakupan otoritasnya.
Punya jamaah, Punya jamaah, followernya banyak, followernya banyak, itu bisa menjadi bagian dari permainan. itu bisa menjadi bagian dari permainan. Ya, ternyata ada seorang...
Ternyata ada seorang influencer keagamaan, influencer keagamaan agak ngeri kalau mau disebut ustad itu followernya beli bisa beli kenapa bisa begitu ini agak ngeri kalau mau disebut ustad. Itu followernya beli. Bisa beli, kenapa bisa begitu? Ini dalam rangka imaging-nya dia.
dalam rangka imagingnya dia Ya karena tadi itu, Ya karena tadi itu akhirnya dinormalisasi bahwa itu normal dalam dunia digital sekarang ini begitu normal, akhirnya dinormalisasi bahwa itu normal dalam dunia digital sekarang ini, begitu normal, dianggapnya normal. dianggapnya normal. Loh, Loh, permainan dunia ini kadang tak nampak seperti permainan, permainan dunia ini kadang tak nampak seperti permainan.
Nampaknya justru seperti ibadah, nampaknya justru seperti ibadah, tapi justru tapi justru viha di dalamnya, FIHA di dalamnya justru itu permainan justru itu permainan. Ya mohon maaf, Ya mohon maaf, mudah-mudahan tidak termasuk dan sayang salah mudah-mudahan tidak termasuk dan saya yang salah. Misalnya lomba hafalan Quran. Misalnya lomba hafalan Quran Atau, Atau ya akhirnya kan kecil-kecil Atau masih muda, ya akhirnya kan kecil-kecil, atau masih muda, udah al-hafidh Jus'amma udah. Al-Hafidh, Jus'amma, misalnya.
Itu menjebak. Itu menjebak, Mungkin si kecil ini enggak punya pretensi ke situ, mungkin si kecil ini gak punya pretensi ke situ, enggak. Dia masih kecil. dia masih kecil, Orang tuanya. orang tuanya Orang tua itu seringkali terjebak pada itu.
Orang tua itu seringkali terjebak pada itu Anaknya lomba di sekolahnya, Anaknya lomba di sekolahnya menang, menang lomba misalnya hafal lomba misalnya hafal Quran Juz'amah, Quran Juz'amah Bangga kemana-mana di cerita bangga kemana-mana dicerita. Tapi dia sendiri tidak berusaha untuk bisa baca lebih baik dari anaknya. Tapi dia sendiri tidak berusaha untuk bisa baca lebih baik dari anaknya Tergerak saja tidak, Tergerak saja tidak, anaknya hanya menjadi objek pameran saja.
anaknya hanya menjadi objek pameran aja Itu bisa. Itu bisa, Jadi pertanyaannya adalah, jadi pertanyaannya adalah kalau tentang kiat-kiat gimana supaya selamat, Kalau tentang kiat-kiat gimana supaya selamat Kenali, identifikasi kenali, identifikasi. Gimana cara mengenali dan identifikasi ini?
Gimana cara mengenali dan identifikasi ini? Belajar, Belajar mengaji, Mengaji, mengerti tentang mahyal maksiyah wa mahyal ibadah. mengerti tentang mahyal maksiyah wa mahyal ibadah Al-farkubayinahumma bayinun Al-farku bayinahuma bayinun.
Perbedaan diantara keduanya itu sudah sama-sama jelas. Perbedaan diantara keduanya itu sudah sama-sama jelas Iya kan? Iya kan? Sama-sama jelas. Sama-sama jelas Begitulah kira-kira ya.
Begitulah kira-kira ya Supaya kita bisa lebih baik. Supaya kita bisa lebih baik. Dan pertanyaan terakhir, Dan pertanyaan terakhir, nasihat supaya istiqomah dalam berda'wah.
nasihat supaya istiqomah dalam berdakwah. Alaykum bil jamaah. Kita jaga sirkel-sirkel baik ini harus dijaga. Silaturrahmi ini dijaga. Kalau bisa, dakwahnya ini tidak usah ngomong.
Bisa tidak mengajak orang lebih banyak lagi? Itu bagian dari dakwah. Kita kadang tidak bisa menjadi pemateri, kita bisanya menjadi orang yang mempengaruhi orang untuk hadir.
Mandalla ala khairin kafaili. Yang serius. Yang serius, kalau berdakwah, Kalau berdakwah, saya berdakwah pengen berdakwah, saya berdakwah, pengen berdakwah.
yang serius, Yang serius. Bagaimana seriusnya? gimana seriusnya?
Jangan hanya minal hadirin, Jangan hanya minal haudirin, minal mustamiin, minal mustamiin, tapi minal muharrikin, tapi minal muharrikin. menjadi motor penggerak. Menjadi motor penggerak. Dan ketahuilah berdakwah, Dan ketahuilah berkahnya itu luar biasa. Berkahnya itu luar biasa.
Begitu ya. Begitu ya. Jadi sebagai simpulan.
Jadi. Sebagai simpulan, pertama kita diposisikan pada ayat ini sebagai orang yang gak tahu, Pertama kita diposisikan pada ayat ini sebagai orang yang gak tahu. lalu Allah menyuruh kita untuk menjadi tahu. Lalu Allah menyuruh kita untuk menjadi tahu. Apa yang harus kita lakukan?
Apa yang harus kita ketahui? kita ketahui, yang harus kita ketahui selalu, Yang harus kita ketahui, selalu, terus menerus kita ketahui, terus menerus kita ketahui, kita anggap, kita anggap, kita anggap pada, kita anggap pada, seperti yang Allah sampaikan bahwa, seperti yang Allah sampaikan bahwa, kehidupan di dunia ini, kehidupan di dunia ini tak lebih dari tak lebih dari lima pertama, Lima. Pertama, La'bun.
lakbun kedua, Kedua, Lahun. lahwun, Tiga, tiga, Zinatun. zinatun keempat, Keempat, Tafakhurun.
tafakhurun kelima, Kelima, Takasurun. takarsurun memang itu saja kalau kita bisa identifikasi itu maka insya Allah, Lima itu saja. Kalau kita bisa identifikasi itu, maka insyaAllah kita akan menjadi orang-orang yang selamat. kita akan akan menjadi orang-orang yang selamat. Sa'adah fi dunya, Sa'adah fi dunya, wa sa'adah fil akhirah.
wa sa'adah fil akhirah. Amin ya Rabbul Alamin. Amin ya Rabbul Alamin. Demikian, Demikian, semoga bermanfaat. semoga bermanfaat.
Wallahul mawfiq, Wallahul mawfiq, la'kumitari. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Waalaikumsalam. Baik jemaah sekalian dengan berakhirnya penjelasan atas pertanyaan jemaah barusan Baik jemaah sekalian dengan berakhirnya penjelasan atas pertanyaan jemaah barusan, Maka berakhirlah pula kajian kita pada malam hari ini maka berakhirlah pula kajian kita pada malam hari ini. Kami mengucapkan jazakumullah khairan kathiran kepada ustadz yang telah bersedia berbagi ilmu kepada kita semua pada malam hari ini Kami mengucapkan juzakumullah khairan kafiran kepada Ustadz yang telah bersedia berbagi ilmu kepada kita semua pada malam hari ini. Semoga apa yang telah beliau sampaikan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari Semoga apa yang telah beliau sampaikan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan seharian. Informasi tambahan Informasi tambahan.
Kami kembali mengajak kepada JAMA sekalian untuk mengikuti kerjaan rutin pada maghrib hari Senin sampai Kami kembali mengajak kepada jamaah sekalian untuk mengikuti kajian mengikuti pada maghrib hari Senin sampai Kamis, Kamis, maka dari itu kembali diajak kepada JAMA. maka dari itu kembali diajak kepada jamaah.