Sekarang sudah mulai kesibukan-kesibukan pilkada mulai bergerak di sekeliling kita. Dan ternyata calon gubernur di Jakarta itu ada tiga. Yang pertama Pak Ridwan Kamil didukung oleh 13 partai. Kemudian dari PDIP mengusulkan Pak Pramono Anung. Dan dari...
independen, yaitu namanya Pak Dharma Pongrekun. Siapa Pak Dharma Pongrekun itu? Kenapa saya mendukung dia?
Pak Dharma Pongrekun dengan saya itu mendirikan suatu organisasi yaitu namanya GESURI, Gerakan Sehat untuk Rakyat Indonesia. GESURI ini muncul karena kami dalam kelompok kecil, bersama-sama menghadapi Wolbachia. Ketika itu ada suatu kebijakan pemerintah menyebarnya Edis Egepti yang berwolbachia, disebarkan dengan alasan yang tentu saja menurut pemerintah itu alasan baik. Padahal sebetulnya pada kenyataannya adalah tidak.
Dan kami... Selalu jeli dengan hal-hal yang seperti ini. Kalau ada yang merugikan masyarakat dan masyarakat tidak tahu, kita harus bersuara. Nah disitulah kami mendirikan gerakan sehat untuk rakyat.
Terutama untuk mengadvokasi ibu-ibu agar tahu persis isu-isu kesehatan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi tidak dibohongin lagi. Jangan dibohongin untuk kepentingan-kepentingan. Asing. Nah kembali lagi Pak, Dharma Pongrakun.
Kemudian kami bergulir, bergulir, bergulir, sehingga kami semakin dekat. Dan ketika beliau pensiun pada tanggal 12 Januari 2024, beliau pensiun dari Polisi Bintang Tiga-nya. Maka kita berpikir bagaimana kita menyuarakan gerakan sehat untuk rakyat ini.
Nah, dan kemudian beliau berniat untuk berani gak maju sebagai gubernur supaya rakyat Jakarta terlindung dari bahaya kesehatan atau kejahatan-kesehatan yang disengaja. Wah, dengan semangat baja, iya ibu. Dan kemudian pada bulan Februari 2024, dilakukan deklarasi yang deklarasi yang sangat awal belum ada belum ada pendampingnya belum ada apa-apanya pokoknya deklarasi dulu di Gedung Juang di Menteng nah kemudian setelah itu walaupun kita berpikir Aduh bagaimana nanti katanya kalau mau jadi gubernur itu masih harus punya uang kita nggak punya uang Hai nah gimana ya Nah kemudian Hai Kita terus berjuang untuk mengentalkan niat itu. Dan kemudian pada bulan Maret 2024, saya ketemukanlah Dharma Pongrekun dan Kunwardana Apiyoto. Nah ini terlahir di rumah saya.
Tidak ada pengaruh siapa-siapa. Kita hanya sekelompok kecil ini. Pengen sekali.
melindungi rakyat dari kejahatan-kesihatan yang atau tidak mudah terambah. Kadang-kadang kejahatan-kesihatan berupa kebijakan pemerintah, kan sulit kan? Nah kita kepengen bahwa kebijakan-kesihatan jangan sampai merugikan rakyat. Beliau lahir dari situ, Pak Dharma Pongrekun.
yang dia seorang asli orang Palu beliau mempunyai seorang ayah ayahnya bernama Martin Pongrkun Jaksa Agung muda kira-kira tahu dari tahun 98-2001 Hai jadi dia bukan kaleng-kaleng kan nah hai hai Kemudian dia sekolah di Jakarta, dia jadi anak Jakarta. Kemudian dia masuk Akabri, lulus pada tahun 88. Dia mendapatkan penghargaan karena lulusan terbaik Adi Makayasa. Dan ketika menjadi polisi, karena dia orang yang punya prinsip.
Dia bintang tiga dan pernah menjadi wakil kepala PSSN. Artinya dia sangat paham dengan saling negara ya, dengan cyber. Ya, segera, rahasia-rahasia cyber dia sangat menguasai. Nah, dan kemudian ketika dia sudah bintang tiga, dia menentang COVID. Itu dia yang sama dengan grup kami.
Itulah spirit kesuri. Dia menentang tidak mau memakai. Masker. Dan itu bukan kaleng-kaleng, karena itu keyakinannya dia.
Dia kehilangan kedudukannya pun dia lakuin. Karena dia memang tahu bahwa itu adalah suatu kebohongan. Nah itu istimewanya dia.
Dia orang yang mempunyai pendidikan tegas. Dia orang yang mempunyai leadership yang kental. Dan dia orang yang mempunyai kelembutan hati untuk melindungi rakyat yang tertindas.
Dharma Pongregun dan Kunwardana Abioto kita temukan dan kita deklarasikan di rumah saya. Di sini. Di ruangan ini juga tidak ada pengaruh siapa-siapapun kecuali cita-cita kita untuk menyelamatkan rakyat dari kejahatan-kesehatan yang disengaja. Di mana kadang-kadang terbungkus oleh kebijakan pemerintah.
Pemerintah tidak merasa kalau itu kejahatan yang terbungkus. Maka kenapa dia maju? Dia tidak seperti gubernur-gubernur yang pernah ada, yang selalu yang dipikirkan adalah pembangunan gedung, pembangunan stadion, pembangunan jalan-jalan. It's okay, itu enggak salah.
Tetapi tidak ada yang pernah memikirkan pembangunan sumber daya manusia. Bagaimana melindungi kedaulatan rakyat Jakarta. Rakyat Jakarta selalu menjadi objek. Tidak pernah menjadi subjek.
Ada yang digusur ke sana kemari. Ada yang ada segala macam. Semua demi kepentingan mereka. Mereka itu siapa?
Ya tentu saja. melalui gubernurnya. Kalau gubernur itu berasal dari partai, pasti kebijakannya berasal dari kebijakan partai.
Karena dia adalah petugas partai. Jadi kalau Dharma Pongrakun itu adalah rakyat dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Terima kasih. Sampai jumpa.