Penjelasan Value Investing dalam Lima Level

Jul 17, 2024

Penjelasan Value Investing dalam Lima Level

Video ini menjelaskan cara kerja value investing dalam lima level kompleksitas yang semakin meningkat. Video ini terinspirasi dari channel Swedish Investor.

Mengapa Investasi dengan Value Investing?

  • Filosofi investasi paling dapat diandalkan dan terbukti berhasil.
  • Contoh sukses:
    • Palo Kenhong (investasi meningkat 5.000 kali lipat sejak 1998).
    • Rit (investasinya mencapai 47% per tahun).
    • Warren Buffett (lebih dari 5 dekade, dengan return 19% per tahun).

Level 1: Untuk Investor yang Baru Mulai

  • Analogi Membeli Rumah:
    • Menawar harga rumah yang dijual di bawah nilai pasar.
  • Prinsip:
    • Menilai nilai sebenarnya dari aset.
    • Beli aset dengan harga miring dan jual saat harga normal.
    • Proses ini membutuhkan kesabaran dan disiplin.

Level 2: Untuk Investor Pemula

  • Kapan Aset Murah?
    • Aset dianggap murah apabila menghasilkan cash flow.
    • Contoh: Aset yang menghasilkan lebih banyak uang daripada biaya investasinya.
    • P/E Ratio dan EPS sebagai indikator.

Level 3: Untuk Investor Rata-rata

  • Discounted Cash Flow (DCF):
    • Menggunakan discount rate untuk menghitung nilai cash flow di masa depan.
    • Pentingnya mendapatkan cash flow lebih cepat.
  • Asumsi DCF:
    • Risiko menggunakan asumsi yang salah.
    • Contoh: BNI di harga murah dengan P/E Ratio 5.6 kali.

Level 4: Untuk Investor Advance

  • Low Risk, High Gain:
    • Mencari aset yang undervalued.
    • Tiga jenis risiko:
      1. Risiko bisnis.
      2. Risiko harga kemahalan.
      3. Risiko diri sendiri.
  • Margin of Safety:
    • Beli saham dengan margin keamanan untuk mengurangi risiko.
    • Contoh: BNI dengan margin of safety 55%.

Level 5: Untuk Investor Expert

  • Cari Aset yang Tidak Disukai atau Diabaikan:
    • Contoh: Saham yang mengalami penurunan harga signifikan namun fundamentalnya solid.
  • Formula Value Investing:
    • Beli aset yang diabaikan dengan DCF di harga murah.
    • Gunakan margin of safety dan jual ketika sudah tidak ada lagi margin of safety.
  • Mengembangkan Kemampuan Analisa:
    • Banyak membaca, laporan keuangan, komunitas, dan media pembelajaran.
  • Komunitas Belajar:
    • Think: Komunitas investasi saham yang menyediakan edukasi gratis di YouTube.

Support channel “Dodi Bicara Investasi” dengan membeli DBI Merch di Tokopedia.