Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim InshaAllah akhirnya kita teruskan Di kajian kita berawal ke Al-Quran Kajian kita masih bicara tentang Tasgirul fi'lih wa ta'atni tu'hu Ma'al fa'ilil mu'annas Fi'il mudakkar dan fiil mu'anas bagi fa'il mu'anas kita masih bicara tajuk fiil mudakar atau fiil mu'anas bagi fa'il mu'anas Selama ini itulah yang kita pelajari Walaupun pada hakikatnya Bila fa'il mu'anas Yakni mu'anas majazi Fi'ilnya boleh mudakar PL-nya juga boleh mu'anas Tetapi yang dibicarakan bukan hanya boleh dan tak bolehnya Karena boleh jawas itu Sepertimana yang selalu ulang-ulang itu Kaitannya dengan ilmu nahu Sementara yang berkaitan dengan bala roh Kenapa dalam satu ayat PL-nya dalam bentuk mutakal sedangkan dalam ayat yang lain PL-nya mu'anas sementara fail-nya sama jadi pertanyaan bukan boleh tak boleh Tanya kenapa dalam ayat ini, yang satu ini digunakan fi'al mudakar Sementara dalam ayat yang lain digunakan mu'anas Sedangkan fa'ilnya sama Selama ini kita bicara tentang kalimat Al-Malaikah Dan saya pikir disitu telah jelas Jika fa'ilnya kalimat malaikat menjadi fa'il Ada P.I.L.nya Mesti mudakar tidak boleh mu'anas Ada kalanya, PL-nya boleh menghutangkan, juga boleh menghutangkan. Yang mesti itu setelah disebutkan ada tiga. Dan yang boleh, itu ada sebab-sebab tertentu.
Sekarang mari kita lihat contoh yang lain. Ya, ini kalimat atau fa'ilnya mu'anas tapi fi'ilnya mu'zakar dan fi'ilnya mu'anas Coba kita bandingkan sekarang Ya, ini kalimat abdolalatu Abdolalatu Ini kalimat yang kedua yang kita pilih ini ya, ini abdolalah Maknanya Kesesatan Adolalah Kesesatan Ini agaknya Mu'anas hakiki Atau mu'anas majazi Adolalah Kesesatan Dolalatun Adolalatu Ini agaknya Mu'anas hakiki atau mu'anas majazi A'adolah lantuh Mu'anaz Majazi sebab tidak ada lawannya, tak ada kesesatan jantan, tak ada kesan ketina Jadi jangan dilihat taknya, memang taknya itu Mu'anaz, tapi Mu'anaz Majazi Dan dalam koidah yang basic yang kita pelajari, jika kalimat mu'anas majazi seperti mana kalimat dolalah menjadi fail, fiilnya boleh mundakar dan juga boleh mu'anas. Masalahnya kenapa yang satu mu'anas bila dimu'anaskan, bila dimundakarkan.
Sekarang kita coba lihat contohnya di dalam surah Al-A'raf ayat 30 Surah Al-A'raf ayat 30 Tulis ayat yang berkenaan, kalimat yang berkenaan Di dalam ayat itu Allah SWT berfirman A'udzubillahimnashaytanirrojim Ada keratan ayat Fariqan hada Wafariqan haqqa alaihim tahlalatu Innahum muttakhudhu shayatina awliya'a min dunillah wa yahsabuna annahum muhtadun Fariqan ada satu gulungan, satu kumpulan, satu puak Hadah Dia Allah beri petunjuk Ada satu gulungan, satu kumpulan yang Allah bagi dia bertunjuk Wafariqon dan azda satu gulungan pula Hakko alaihimut dolalah Telah nyata akan mereka kesesatan Jadi kalimatnya jumlahnya Hakko alaihimut dolalah Itu ayatnya Hakka alaihimu dholalatu Hakka itu fiil, dholalatu fail Fiilnya hakka, mudhakkar Failnya dholalatu mu'anas, majazi Innahum sunyah mereka itta khudu mereka telah menjadikan atau mengambil asyayatina sitan-sitan Aulia min dunilah pelindung-pelindung dari selain Allah Sabuna dan mereka menyangka, mengira, atau disini maknanya yakin Mereka yakin, anahum, sehingga mereka muktadun orang-orang yang mendapat petunjuk Dalam ayat ini jumlah fi'liyah, jadi fa'innya antaulala, haqqa alaihi muttaulalatu. Haqqa mudhakar, fa'innya antaulalatu mu'anas majazi. Ya, itu kalimatnya.
Baik, sekarang kita bandingkan ayat ini dengan surah An-Nahl An-Nahl ayat 36 An-Nahl 36 Kita ambil ayat yang sama saja Hanya fiil dan fa'il sahaja A'udzubillahimnashaitanirrojim Bismillahirrahmanirrahim Walakad ba'athna fi kulli ummatin rasulan Dan demi sesungguhnya kami telah bangkitkan, telah utuskan Pada atau bersama tiap-tiap umat itu akan seorang utusan Tugasnya, Ani'budullah, sembahlah ulehmu akan Allah Wajtani buttawud, dan jauhi ulehmu akan Tawud Faminhum maka sebagian mereka, mereka umat Man hadallah Ada sesiapa yang hadallah Allah beri tunjuk Waminhum dan sebagian mereka, umat Hakkot, man siapa yang hakkot Telah nyata alaihid dolalah Atasnya kesesatan Ada lain kalimat Hakkot alaihid dolalah Hakqat alaihid ala alam Fasiru maka bejadalah kamu fil ardi li bumi Fansuru Dan perhatikan ulemu Kaifa bagimana kan adalah ia Akibatul mukattibin Akibat orang-orang yang mendustakan Arof, berdiri? Arof, berdiri? Oh alaihimu alaikimu Siti man sama Tidak ada perbezaan Hakka alaihimu talalah Yani hakka alaihimu talalah Jangan tanya kenapa itu alaihim, itu alaihi, itu terlalu remeh Itu pula nanti ditanya, habis beza, kenapa him itu hi? Ya iyalah Kalau alaihim kembalinya pada farikon, farikon itu banyak, alaihim lah Alaihi untuk man, iyalah, ya itu tak payah tanya itu Jangan itu pun nanti dipermasalahkan Yang patut kita pikirkan kenapa fa'ilnya sama-sama dolar lah Tapi fa'ilnya yang satu mu'anas, yang satu mutakam Kalau pertanyaan kenapa, kalau pertanyaan nahu, kenapa jawabannya boleh Kan itu kan? Kalau pertanyaan soalan nahu lah, kenapa nahu kata boleh Lalu kita kata Nahbu.
Kenapa boleh kata Nahbu? Ya, sebab filenya. Ini kalau pertanyaan Nahbu.
Karena filenya. Mu'anaz. Selesai sudah.
Kalau saya itu selesai. Tapi kita belum mendapatkan. Apa namanya. Apa namanya makna.
Dalam ayat ini. Kalau kita hanya setakat tahu itu sahaja, tahu itu sahaja, kita belum dapatkan makna yang terkandung dalam air ini. Sebaliknya, balagoh akan memberikan makna pengertian yang lain.
Jadi, bila dalam ayat ini dibisarkan fiilnya, satu hakko, yang satu hakko, ini bermakna kalimah bawlalah dalam surah Al-A'raf, ayat 30, maknanya mesti berbiza maksudnya. Maksudnya mesti berbeza Dengan Ad-Dalalah An-Nahl 3 3 6 An-Nahl 3 6 Ini mesti berbeza Jika kita lihat Cerita surah Al-A'raf Coba lihat dalam ayat sebelumnya Apa ceritanya Allah 30 itu dalam cerita ayat sebelumnya cerita apa? Jadi untuk memahaminya, ya ini kena undur sedikit sahaja. Cerita apa agaknya sebelumnya?
Hmm? Ya 3 ayat 29 Yang dekat saja, tak payah jauh-jauh Yang dekat jinggiran saja, tak payah jauh-jauh Ya? Yang dekat saja, tak payah jauh-jauh yang dekat saja itu bukan satu ayat 29 itu bukan satu ayat banyak ayat yang ayat yang paling dekat dengan ayat 30 ayat yang paling dekat pastilah ayat terakhir 29 dalam 29 itu ada beberapa ayat ayat terakhir berapa? Kembali kepada Allah Kan Kama bada'akum ta'udun Itu ayat terakhir Wad'uhu muhrisina lahuddin Itu berhenti itu boleh berhenti habis ceritanya kemudian Allah cerita sebagaimana dia Allah memulakan kamu dahulu penciptaan kamu kamu akan kembali ini cerita dunia ke akhirat ini cerita akhirat Itulah, Kama Ta'udun Itu sebenarnya, kamu nanti akan Kama Bada'a Kum, sebagaimana Dia Bada'a memulakan Kum kamu Ta'udun, nanti kamu akan Kembali, kembali Kembali pada Allah lah Kalau begitu, ayat terakhir Sebelum ayat 30 ini Cerita tentang Dunia atau akhirat? Akhirat, itu poinnya Nah, itu ilmu bayangnya melihatnya di situ.
Cerita akhirat, bukan cerita dunia. Karena ia cerita akhirat, kemudian Allah cerita di akhirat nanti Ada yang satu kumpulan, satu puak Allah bagi petunjuk Satu puak, satu golongan, atanya atau atanya? Kesehatan Pertanyaannya, adakah di akhirat ini masih Allah nak bagi petunjuk, ada yang sesatkan di akhirat?
Tidak, kalau itu hadah disini bukan petunjuk seperti dunia Di akhirat ini kan kita telah pahami bahwa hidayah ini ada empat macam Hidayah ini ada empat jenisnya Hidayah pertama namanya hidayah fitriyah Hidayah nomor dua tingkat-tingkat sikit namanya hidayah Ya, ya, ya Dan Hidayah nomor 3 Hidayah Dan yang keempat Memang memihak Al-Quran Kenapa begitu? Kalau tidak nanti kita tak dapat apa-apa Pertama Oke saya ulangi Cara mengayat ini Bukan pada ayat itu sahaja Ayat ini ada kaitannya Dengan ayat sebelumnya Dan ayat sebelumnya cerita tentang akhirat Kamu kembali Akhirat itu Di akhirat nanti ada satu puak Satu gulungan Allah beri hidayah Ada satu gulungan satu puak Allah timpah melupakan kau dan mereka kesesatan doralah tentu Hidayah disini dan doralah disini yang ada di sana nanti di akhirat bukan di dunia baik cita-cita Hidayah Hidayah ini ada empat Hidayah Yang pertama namanya Hidayah Fitriyah Kemudian Hidayah kedua yang disemain oleh para Nabi Namanya Hidayah Irshadiyah Irshadiyah Kemudian hidayah yang ketiga Itu datang daripada Allah Tergeraknya hati untuk mengikuti hidayah Irshadiyah Namanya? Taufikiyah Ini berlaku dimana nih? Tiga-tiga ini Dunia Fitriah itu di dunia, irisadiah itu di dunia, taufikah itu di dunia Tinggal satu, itu yang keempat Apa itu?
Al-hidayah ila nar, wa'idayah ila jannah Ingatkanlah, hidayah yang keempat itu ceritanya, jadi hidayah ada orang di akhirat yang Allah tunjukkan ke neraka Dan ada orang yang Allah tunjukkan jalan ke surga Jadi farikon disini, farikon hada, disini maknanya satu kumpulan Allah tunjukkan jalannya ke surga Sebab ini cerita akhirat Sementara ada satu kumpulan yang lain Telah nyata atasnya Sesat Sesat ini Al-ad-dolalah Al-adab Dolalah disini bukan kesesatan Dolalah disini maksudnya Yakni Al-adabu Siksa Sebab ini berlaku di akhirat Di akhirat itu, yakni tempat untuk manusia menerima balasan Bukan tempat untuk seseorang berusaha, beramal Balasannya sama ada surga ataupun neraka Satu kumpulan Allah beri balasan surga Yakni ditujukan pada jalan surga Yang satu lagi Ditibakan atasnya Adab Jadi dolalah ay al-adzab Bukan kesesatan Bukan kesesatan lawannya dapat petunjuk Bukan ayat ini Itulah bayan Sebab itulah, karena ad-dolalah itu maknanya al-adab, maka fiilnya mudakkar. Hakko. Kan adab itu mudakkar.
Dipilihnya mudakkar. Itu namanya Lamasat Bayaniyah Memahami seperti itu Namanya ilmu bayan Sebab kalau tidak nanti terputus pemahaman kita Sebagaimana Allah menciptakan kamu Nanti kamu semua akan kembali Kepadanya Kembali pada Allah mana di akhirat Kemudian satu kumpulan Allah bagi petunjuk Satu kumpulan Allah sesatkan Kan cerita akhirat kemudian masih ada petunjuk dan sesat Bila di akhirat, dah Jadi Kemudian ada sebabnya Kenapa orang ini ditimpa azab Sebabnya ini Ini kembali pada dunia Innahumut tahadu Tengok Di situ yang digunakan Madi Karena sejujurnya mereka Ini untuk menggunakan makna yang lepas Innahumut tahadu syayatin Di dunia dahulu ia menjadikan setan sebagai pelindung-pelindung dari selain Allah Dan keyakinan mereka bahwa setan itu sebagai pelindung itu berterusan Selepas itu, diikuti dengan I.L. Istimroriah Mereka terus menerus Sentiasa Menyangka, mengira Kan gunakan mudarat ya Daripada mati Asalnya, kalau kita perhatikan kan Macam tidak konsisten Tadi, innahum ittakhudu, ittakhudu mati itu. Hum itu samalah menuju kepada farikon. Innahum itu menuju kepada farikon yang kedua itu.
Alaihim itu menuju kepada farikon yang kedua. Innahum menuju kepada farikon juga. Ittakhudu, fiil mati itu pun mereka kepada farikon. Kemudian, yak sabuna. Tengok, dah jadi mudari.
Bagaimana jadi mudari? Ini namanya apa aja kalau dalam bahasa Melayu ini Apa perang ini kalau bahasa Melayu Kita menurutkan perbuatan yang berlalu Yang telah yang Perbuatan yang sedang berlangsung Berterusan Tapi perbuatan itu udah lepas Pangele banget Pas Continuous Ten Pas Itu om layu mula Apa om layu Kan ada kan Pas continuous ten Ini lah Ittahudu itu pasten Ittahudu mereka dahulu-dahulu mati-mati maknanya masa di dunia jadi Allah cerita orang-orang ini berhak atasnya siksa di akhirat nanti Dari mana tahu Abdullah itu siksa? Tadi Kalimat, ayat terakhir Jumlah terakhir ayat 29 Ta'udun itu Lalu Allah s.w.t. Tentangkan Apa sebabnya?
Punca mereka ini, dapat seksa Puncanya dahulu di dunia Nah ini menggunakan mati Itu menggunakan mati Itu menggunakan yang Mereka melakukannya Semasa di dunia dahulu Menjadikan setan itu sebagai pelindung dari selain Allah Dan perbuatan mereka Keyakinan mereka Bahwa setan itu sebagai pelindung ini Bukan sekali-sekala Tapi berterusan Itu dipanggil Jadi perbuatan yang berlaku secara terus-menerus Yang telah berlaku pada masa dahulu Maka digunakan Mohdari Daripada mati jadi Mohdari Nah ini yang merupakan Bahasa belakangnya apa tadi? Pas? Terima kasih. Memang begitulah bahasa Al-Quran Jadi bila Pemahamannya tidak seperti itu Nanti bagaimana kita memahami ayat ini Ya pemahamannya Pasti sedikit banyak akan larilah Daripada maksud yang sebenar Apalagi bila kita pikir Farikon hada Wafarikon ala hafal alif dolah itu Di dunia Wih lagi jauh sekali Ini bukan cerita dunia Ini cerita di akhirat Jadi dipilihnya Hakko dengan mudhakkar Karena dolah lah itu Maknanya al-adab Ad-dolalah itu air al-adab Begitu Berbeza dengan surah An-Nahl Ayat 36 tadi Dalam surah An-Nahl ayat 36 Hakkot alaihid dolalah Dipilihnya, fi'ilnya dalam bentuk Mu'anas ba'dallah itu memang lawan Al-Huda di dunia Ayat 36 itu cerita disini, cerita sekarang Demi sesungguhnya kami telah bangkitkan seorang Rasul Rasul bagi tiap-tiap umat lalu kerja Rasul itu yakni sembahlah Allah mu'allah Allah akan Allah jauh oleh kamu tahu ini kan cita dunia ini lalu umat yang diapa yang diajak oleh Nabi yang para Rasul untuk menjawab itu sebagian mereka ada yang Allah bagi makna terima risalah itu ini hidayah apa nih ya Sebagai mereka ada yang Allah beri petunjuk Siapa ini ya? Taufiq Taufiq ya Dan sebagian mereka Nyata atasnya tolala Tolala ini sesat-sesat di dunia itu Tolak petunjuk di dunia Sebab itu dipilihnya Mu'annas Tolala, tolala Ya ini Apa?
Mu'annas Majazi digunakannya apa? mu'anas hakqot baik, beza ya jadi beza maksud dolalah ayat 30 al-araf dengan dolalah an-nahal beza bisanya itu tadi sekarang, kalau kita kembali kepada pelajaran lepas Contohnya kalimat malikat Bila fiilnya menggunakan mu'anas Membawa apa? Kalimat malikat bila fiilnya menggunakan mu'anas Mu'anas ada, mutakar ada Kalau mu'anas menanya untuk memberi maksud apa? Kalau mutakar apa? Kembira Yang mutakat bukan gembira?
Bukan begitu jawabannya Kalau cerita sama katalah tentang kematian tentang kematian kadang-kadang Allah gunakan malaikat mematikan gunakan mutakar malaikat mematikan gunakan mu'anas kebisaannya apa itu? yang mu'anas itu apa? iya yang mu'anas kurang yang mutakar itu yang masalah nah ini demikian juga Sekarang mana agar yang lebih dahsyat, yang lebih teruk, yang lebih apalah daripada kedahsyatannya, keterukannya Keterukannya Sesat di dunia atau azab di akhirat Kedua-duanya teruk nih Azab Sesat di dunia itu, dah teruk dah namanya sesat Akibatnya azab di akhirat Jadi azab di akhirat itu akwa wa asyad.
Sebab itu digunakan mudakar. Memanglah sesat itu teruk. Sesat di dunia itu teruk. Dahsyat, hina, rugi. Tapi di akhirat lebih, lebih dahsyat.
Itu bayannya, itu lamassat bayaniahnya Tapi pertama tadi saya katakan Untuk memiliki ayat yang ketiga surah Al-A'raf ini Jangan bermula itu Paling tidak ambil ayat terakhir Jumlah terakhir dalam ayat 29 Sejumlah terakhir ayat 29 itu cerita akhirat Bukan lagi cerita dunia Ini bermakna ayat 30 itu cerita akhirat Apa yang akan dialami oleh manusia ketika di akhirat Tapi sangat cantik bahasanya Contohnya itulah Sepita selalu macam tidak konsisten Innahum ittakhudhu Itu madi Tapi belakang wayah sabuna Walhal merujuk kepada orang yang sama Merujuk pada fa'il yang sama Itu kan pelik Kenapa madi, kenapa mudarik Dalam bahasa dunia, kita dihidup makna PAS PAS Continuous Tense Daddy Paham ya? Baik, itu, itu, sudah paham? Alhamdulillah Sekarang, contoh yang lain Contoh yang lain Jadi Coba kita berhatikan Surah Al-An'am Al-An'am Ayat yang ke-11 Ayatnya berbunyi Katakan wae Muhammad Berjalanlah kamu di muka bumi Kemudian, unzuru perhatikan oleh kamu Kaifah bagaimana Kana akibatul mukaddibin Adalah akibat orang-orang yang mendustakan Hai agama maksudnya yang mendostakan agama kalimah karena akibatul mukaddibin the lain Hai karena akibatul mukaddibin akibat kalimat kedua yang kita nak bicarakan jadi kalimat Akibatun Al-Akibah Apa bahasa Melayunya ya?
Akibat Kesudahan Akibat, kesudahan Daripada suatu perbuatan Ini mu'anas ke Mudakar? Akibat Mu'anas Akiki majazi Majazi Mu'anas Majazi Bila Mu'anas Majazi, maknanya fi'ilnya boleh Mu'anas boleh mudhakar Dalam ayat ini, fi'ilnya dipilih mudhakar Kana Kana Akibat itu, Mu'anas Majazi Fi'ilnya mudhakar Kana Dikunakan kana, mudhakar Jadi banyak ya dalam Al-Quran yang serupa dengannya, contohnya ini Apa namanya? Al-Anham 11 Yunus 73 Coba lihat, Yunus 73 Yunus 73 Fa kadabuhu Lalu mereka Telah mendustakannya Nyanyinya Nuh Mereka kaum Nabi Nuh Mendustakan Nabi Nuh Wa najjainahu Lalu kami Kata Allah telah menyelamatkan Nuh Wa mamma'ahu Dan orang yang beriman bersama Nuh Kami selamatkan Fil fulki di dalam bahtera Jualnahum dan kami jadikan mereka Ya ini mereka orang-orang beriman bersama Nabi Nuh itu Khalaif Khalifa Khalifa Kholifah, pengganti-pengganti kepemimpinan. Sementara yang mendustakan, Dan kami telah tenggelamkan, Orang-orang yang mereka telah banyak merusakkan air kami. Lalu Allah kata, Perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang diberi peringatan tapi tolak peringatan.
Kana akibatul mundarin. Contoh kedua. Kana akibatul mundarin. Tadi kana akibatul mundarin. Sama aja.
Tajuknya sama. Fa'ilnya mu'annas hakiki. Pilihnya dipilihnya mudhakar.
Contoh yang lain, liya surah al-arawf ayat 84 Tulis ayat yang berkaitan saja Qana akibatul mukadibin, qana akibatul mukadibin, tulis itu saja Saya makutkan ayatnya, itu saja Lia surah al-arawf ayat 84 Wa amtarna alaihim matara Lalu kami turunkan hujan ke atas mereka dengan hujan siksa. Matar dalam Al-Quran, matar sebenarnya hujan, tapi dalam Al-Quran semua dipakai dalam konotasi yang negatif, azab. Mator walaupun maknanya hujan Semua menunjukkan hujan azab Kalau hujan rahmat, hujan air-air itu Allah tak gunakan mator Allah gunakan Anzana minasama imaan Anzana minasama imaan Itu yang dalam bahasa Melayu hujan Tapi kalau kalimah mator Yang terdapat hujan dalam Quran Semua digunakan dalam azab Untuk menggunakan azab Jadi bila ayat ini contohnya, kami turunkan hujan, ini mana hujan? Azab atau hujan batu.
Fanzur kaifakana akibatul mujrimin. Perhatikan, bagaimana adalah akibat orang-orang yang berdosa. Karena akibatul mujrimin, al-Araf 84, sama dengan tadi.
Fa'innya mu'anas majazi, akibat fi'innya dipilihnya karena. Namun kata boleh. Alasannya fa'innya mu'anas majazi. Bagaimana kenal mu'anas majazi? Ya, akibat ini tak punya jantina.
Akibat apa jantina dia? Jadi, tak berjantina Baik, ini kalimat akibah Fi'ilnya mudakar Sekarang mari kita lihat, pandingkan Akibah juga, tapi fi'ilnya dipilihkan mu'anas Fa'ilnya sama, akibat Tapi fi'ilnya tidak lagi mutakar Tapi Allah pilihkan yang mu'anas Lihat contohnya di dalam surah Al-Qasas Ayat 37 37 Ini sebetulnya pelajaran dalam masa bayani ini, jadi sebenarnya hanya membuka pintu Istilah guru saya ini hanya membuka pintu atau memberikan kunci Kunci maksudnya, bila kita melihat susunan kalimat, pemilihan kosa kata dalam Al-Quran Yang berbeza seperti ini, mesti ada apa-apanya Nggak lah dalam hati kita semasa membacanya, kenapa ya? Ini mesti ada apa-apanya. Itu namanya membuka pintu itu.
Hanya kunci. Ya tinggal serah-serah pada kita lah, nak teruskan buka kunci itu digunakan untuk... untuk buka pintu lalu terus ingin masuk ke dalam atau hanya punya kunci? Itulah yang cerita.
Maksudnya, bila ada kunci itu, ia gunakan untuk buka pintu, terukak ke dalam. Begitu maksudnya. Bukan selepas kita punya kunci, kita tayang kunci ke mana-mana. Waktu itu, nanti dia ingat kita penjual kunci.
Jadi, sebetulnya ini belum merupakan ilmu yang besar, bukan? Istilahnya kunci. Ini dalam Al-Qasas ayat 37, tengok وَقَالَ مُوسَىٰ Dan berkatalah Musa رَبِّ أَعْلَمُ بِمَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ مِنْ عِنْدِهِ Tuhanku, Maha mengetahui Akan siapa yang datang dengan membawa petunjuk dari sisinya Wahai kaumku, wahai Fir'aun, kamu tidak perlulah menafikan kerasulan diriku Kamu tidak perlulah menentang kebenaran risalahku Karena Tuhanku Maha Mengetahui Siapa yang membawa petunjuk dari sisinya Artinya begini, penafianmu, wahai Fir'aun Tidak akan mengurangi kebenaran nubuahku Penentanganmu terhadap risalaku Tidak akan mengurangi nilai kebenarannya Sebab bila Allah sudah mengakui ini benar Seluruh makhluk cipta Allah menafikannya Tidak ada maknanya, tidak ada kesannya Wah ini luar biasa keyakinan spiritual Bila punya kayak itu maknanya sudah punya prinsip lah Soalnya itu Musa diserang kanan-kiri, ia tetap dengan pendirian Itu karena yang dipegangi adalah kebenaran mutlak Itu untungnya orang berpegang dengan kebenaran mutlak Bila orang berpegang kepada satu kebenaran yang sifatnya mutlak, pasti tidak akan goyah Lain lah kalau yang dipegang ini hanya kebenaran nisbi bersifat sementara dan zamannya Hari ini benar, esok jadi salah Hari ini yang salah, esok jadi benar Itu menurutkan yang kebenaran itu hanya bersifat nisbi Sehingga kita bingung Waman takuno dan siapa? Takunu adalah ialahu bagi nye-nye-nye-nyeman tu Akibat tu dar Akibat Dar negeri Innahu la yuflikuzoni I'mun Dia sesungguhnya tidak berjaya lah orang yang Tengok, disitu akibah Fi'irnya tak kuno Mu'annas kamu utakannya? Mu'annas Tak kuno ini mu'annas pada Al-Mudarek Yang tadi mu'annas kana kana kana Tidak kanat tidak kanat tidak kanat Ini tak kuno, tidak yakunu Wah sama isimnya, makin akibah juga Ini dipilihnya Mu'annas Kemudian contoh yang lain Supaya adil tadi lebih satu contoh yang lain Lihat dalam surah Al-An'am lagi sekali Surah Al-An'am lagi sekali Ayat 1 3 5 Al-An'am 1, 3, 5 Allah SWT berfirman Qul Ya Qawmi Amalu ala Makanatikum Inni Amil Qul katakanlah oleh engkau Ya Qawmi Wahai Qawmku Ini siapa nih disuruhnya Katakan oleh engkau Wahai Qawmku Nah Muhammad tidak pernah panggil Ya Qawmi Dalam Al-Quran ini tidak ada, Nabi tak pernah disuruh dalam Wahai kaumku, tak ada Cari daripada Al-Fatihah yang anak-anak tak jumpa Siapa itu?
Nah itu lo suruh ayat sebelumnya Iqmalu Beramalah kamu Bekerjalah kamu Ala makanatikum Ala atas makanah Makan tempat Kalau makanah Makanun tempat Makanah kedudukan Beramalah kamu Atas kedudukan kamu Ya kalau kamu istilahnya, maknanya tidak ada orang yang tidak ada peluang untuk beramal gitu lah Karena seorang insan disuruh oleh Allah beramal, berjasa, berbakti, berkarya, berbudi sesuai dengan kedudukannya Ya sebagai rumah tangga beramallah melalui profession Masak Seorang pandai peniaga Kaki peniaga, iya lah peniagaannya Seorang ilmuwan dengan ilmu Seorang ada kuasa dengan kuasanya Seorang pekebun dengan pekebunnya Amal, amal Semua itu adalah ladang pahala Allah tidak menyuruh kita punya kerjaya sama Allah bagi kebolehan Bakat berjabizah Sebenarnya aku pun beramal Pasti Kalau akan Kamu mengetahui Siapa yang takun adalah Lalu baginya akibatudar Macam tadi Baik disitu Akibat Fiilnya takun Fiilnya mu'anas Kalau pertanyaan kenapa Jawabannya boleh Dari segi bahasa Kenapa yakunu takunu kanak-kanak boleh? Ya, sebab akibat? Tuhan yang maja-maja Tapi kalau pertanyaan, kenapa di dalam surah An'am 11, Yunus 73, A'raf 84 Fikirnya digunakan Mudakar Sementara dalam Qasos 37 An'am 135 PNnya digunakan? Kalau macam itu barulah Lain jawabannya Coba kita perhatikan kalimat akibat Dalam 3 ayat yang Menggunakan mudakar Bandingkan dengan 2 ayat Yang menggunakan, contoh 2 ayat Menggunakan PN?
Pas pasti berbeza akibat itu pasti maksudnya berbeza pasti berbeza ceritanya saja berbeza agak-agak lah akibat-akibat yang diatas itu agak-agak dimana tentang tempat dimana yang gunakan vl apa namanya apa mudakar itu akibatnya itu dimana? bila? di akhirat Allah Suruh kita buat kajian di akhirat.
Kirim salam Allah. Allah kata, berjalanlah lalu buat kajian. Kemana ya lah?
Di akhirat. Ini di bumi. Allah suruh berjalanlah kamu ke Petra sana lah. Petra itu masih di bumi. Kan bahasanya pun Berjalanlah di bumi Kemudian perhatikan Mana buat kajian Ini semua supaya Allah galakkan untuk belajar Arkeologi ini Tengok kesan Orang mendostakan Oh macam ini rupanya Laut mati ini Dulu cerita begini Itu berlakunya di bumi Di dunia maksudnya Sementara Yang gunakan fiil Mu'annas Coba perhatikan Mana itu?
Akibat Di akhirat Yang akibat itu cita akhirat Musa berkata, Tuhanku mengetahui siapa yang datang dan berbentuk dari sisinya Dan siapa yang tak kunuh Itu kan digunakan mudari ya Digunakan mudari, mudari itu bimanal hal dan istiqbal Hal dan istiqbal, jadi akan Dan Tuhan ku juga mengetahui siapa yang akan mempunyai akibatudar Ada dar, akibatudar Sehingga akibat dalam dua ayat yang terakhir tadi Qasos dan An'am tadi Akibat itu ayat Al-Jannah Surga Pasti kamu akan tahu siapa yang berak mendapatkan surga Akibat kebaikan di negeri akhirat Akibat kebaikan di negeri akhirat Mana surga lah itu Sedangkan di dunia itu, yakni Azab atau siksaan Akibat Perbuatan Mereka mendustekan Di dunia pun sudah dihancurkan Akibat mukadzibin dan juga akibat mundharin Itu berlaku di dunia Bahkan Allah berfirman dalam ayat yang ke Al-A'raf 84 tadi Sangat jelas Kami turunkan hujan batu Sekarang kamu perhatikan Kesannya Itu di dunia Jadi yang di dunia itu bermakna al-adhab, akibat yang berlaku di dunia itu al-adhabu Sementara akibat yang mu'anas dalam dua ayat terakhir yang berlaku di akhir itu al-jannatu Al-Jannatuh Al-Jannatuh mu'anas ataupun mudakar? Mu'anas Akibat itu mu'anas atau mudakar? Mu'anas Sama-sama mu'anas kan? Sama-sama mu'anas Jadi, kenapa yang satu mudakar? sebab akibat itu yang pertama ayat pertama bermakna dipilihnya mutakar sementara akibat yang dua ayat berikutnya yang kita pelajari merujuk pada dipilihnya kembali pada koidah yang telah kita pelajari berkaitan dengan kalimat malingkan Bagaimana?
Katakanlah, yang azab lagi dasar Bagi satu Yang baik digunakan Berita baik digunakan Mu'annas Kanak surga itu Kanak surga Digunakan mu'annas Yang azab digunakan Mudakar Mudakar dan mu'annasnya Kalau itu ada dua sebab Satu digunakan Mudakar tadi akibat di pertama karena akibat itu mana al-azab dan azab itu mudakar Itu satu sebab pertama Sebab kedua al-azab itu yakni berita yang tak baik Kan berita yang tidak baik Sementara akibat yang kedua digunakan mu'anas Dua alasan juga Karena akibat itu air al-jannah Dan sebab yang kedua, ajana itu yakni bushro, berita kebaikan. Sebab itu walaupun kalimahnya sama, tapi maksudnya berbeza. Sebab itu dalam memiliki kalimat akibat, jangan disamakan. Cara memahami kalimat akibat dalam ayat-ayat seperti ini, tidak boleh sama. Mesti berbeza.
Karena memang makna atau maksud yang dikendaki pun tak sama Berbeza Ini masih ada kaitan ya dengan cerita Malikat yang banyak contohnya itulah Malikat yang paling banyak Itu sentiasa ada apa boleh di ini Ya sebagai contoh lah umpamanya Di dalam surah Al-Ma'arij Al-Ma'arij, ayat yang ke-40 Al-Ma'arij, ayat yang ke-40 Semoga berjaya, Tia. Eh, ayam 4 saja, buang 4 puluh. Panjang sangat. Eh, dekat, buang saja kosongnya. Ta'rujul malaa'ikatuh Walruhu ilaih Fiyawmin Kana Miktaruhu Khamsina Al-fasana Ta'rujun naik Mi'raj mi'raj Mi'raj naik Al-mala'ika para malaikat Waruh dan Jibril Ilahi kepadanya Ya Allah Fi yaumin dalam satu masa Kan adalah Migdaruhu Ukurannya kadar Khumsina Alfa sanatin Lima Puluh ribu Tahun Lalu mana ini, berlaju sangat Malaikat hanya perlu Yahum Tapi untuk ukuran kita 50 ribu Wih Ini sekarang Sedang menjadi perbincangan Di kalangan saintis termasuk Saintis Muslim Walau alam sejauh mana kebenarannya, tapi karena masih dalam perbicaraan, dalam kajian, mereka coba memahaminya.
Ada istilah, kan ada dalam istilah astronomi, ada istilah black hole, itu istilah yang sudah terkenal. Lawan black hole apa? White hole. Dalam istilah astronomi.
Hai ada istilah black hole ada istilah wormhole lubang cacing ini istilah saya TV yang sekarang sudah menjadi Masya Allah bom huruf lubang cacing atau istilahnya jalan pintas menuju ke alam lain Hai kan alam ini berlapis-lapis Alam dunia, alam manusia dengan alam jin, alam malaikat ini tak sama Berlainan dimensi Nah, untuk membolehkan seorang makhluk Menembusi perbagai alam Yang kita tak tahu berapa jauh jaraknya Dengan cara waktu yang paling singkat Dia mesti melalui lubang cacing Dia mesti melalui jalan pintas Ada shortcut rupanya dalam alam ini Dan ini dipercaya oleh sains Sekarang sudah mulai dikaji yang luar biasa Sangat menarik sekali ini Karena mereka tahu lubang cacing gitu Ya istilahnya lubang cacing lah, buah muhol nih Itu lawan black hole sudah biasa, orang sudah kenal semuanya kalau black hole Sehingga pantas Tapi tidak mudah yang mampu malaikat Jadi malaikat ini daripada alam malakut ke alam bah syariah Masya Allah itu kalau diukur dengan batu tidak boleh. Jaraknya, karena kalau lah mungkin dibayangkan menggunakan tahun cahaya. Kalau boleh diukur dengan jarak lah. Tapi karena berlainan dimensi, gimana hendak menemusinya? Jadi rupanya ada pintu, ada lorong, ada jalan tikus, lubang cacing.
Dipanggil. dalam istilah saintifiknya dan dalam Al-Quran sudah ada isyarat namanya Ma'arij Dil Ma'arij Ma'arij itu jama' daripada Mi'raj Mi'raj itu makan tempat naik, tempat menembusi alam kalau jama' mengikuti tafsir-tafsir saintifik pasti akan terpesona kita apa ya Kita sebenarnya tidak boleh terlalu naif ya tentang penafsiran-penafsiran saintifik Sebab ayat ini ayat sains ya Sebab kita akan rugi satu dan ketinggalan terlalu jauh Atau bahkan, saya lupa seorang sahaja muslim ini Nanti kita, apa, istilahnya terlalu, apa ya Terlalu ironis, ironik kita membaca, kita meyakini, kita menjaganya, kita menciptanya tapi tidak mengetahui itu sangat-sangat ironik jadi itu ayat-ayat apa namanya ini, dan itu akan apa ya, menjadi semacam motivasi ya, bagi saintis-saintis kafe khasnya, untuk membuat kajian, eksperimen, buat kendaraan yang mempunyai... Kepantasan bergerak Tidak seperti mana yang ada sekarang Dan di yakin suatu saat Oleh Seharusnya dia sudah boleh memahami Susunan alam ini Alam ini kan berlapis-lapis kan Allah pun kata berlapis-lapis Berbeza-beza antara alam kita Jadi kalau dikatakan alam kita dengan alam jim ini jauh Tak juga Nak katakan dekat pun tak juga kan Ya mungkin berhimpit lah alam kita Nak katakan jauh Tak juga Tapi yang dekat Tak juga Dan tidak mungkin orang Berbeda dari satu alam ke alam lain Dengan menggunakan teknologi material Benda, tak mungkin Itu hanya boleh ditembusi dengan teknologi memahami Bumhul ini Bumhul itu memang Quran Kata saintis muslim pun sudah mulai meyakini kebenarannya Dalam misalnya ini Ma'arij Dhil Ma'arij, langitnya Dhil Ma'arij Ma'arij itu laluan malaikat Jadi malaikat ini lalu lubang cacing Oh, bagi saya sangat menarik sekali tafsir ini. Sangat-sangat menarik.
Quran benar-benar satu yang kita yang luar biasa. Tapi memang tidak mudah. Tidak mudah memahaminya kecuali dengan bersungguh.
Jadi, sebab selama ini kita akan memiliki terlalu dogmatik. Peman kita terhadap ayat-ayat saintifik terlalu dogmatik Artinya, malaikat naik, ya malaikat naik lah, naik tuh mana tak turun lah Langit, langit mana? Langit lah, takkan langit pun tak tuh?
Langit lawan bumi, itu bagi saya terlalu sederhana, Pak Muhammad Apa adanya, apa yang orang kata macam itu, kita pun? Dogma, jadi you jangan banyak tanya, you banyak tanya nanti lemah iman Wah, Quran luar biasa. Kita wahyu.
Memang betul lah, Quran bukan... Ketua Kitab Sains, bukan Kitab Sain, S-I-G-N, betul, bukan, ayat-ayat, betul, itulah kita kena bizarkan itu. Bukan kitab, apa namanya, S-I-G-N, tapi S-I-G-N.
Nah S-I-G-N itulah yang, oh iyalah, oh iyalah, oh iyalah. Walaupun dalam Quran memang banyak cerita sains. Itu sangat menarik sekali, tafsir seperti itu sekarang sudah berkembang dan orang saja muslim pun sudah mulai mengembangkannya Sehingga nanti bila, tak tahulah berapa dekat lagi Kalaulah saintis-saintis muslim pun berjaya menjelaskan ayat-ayat seperti ini lebih bersifat saintifik Oh, saya ingat anak cuci kita jauh lebih pandai memulai Al-Quran daripada kita Cinta mereka pada Al-Quran, saya yakin, melebih dari cinta kita pada...
Sebab kalau kita sekarang mungkin mencinta Al-Quran, ya cintalah. Tapi cinta kita karena takut dosa jika tak dicinta. Mungkin macam itulah.
Kenapa anda mencinta Al-Quran? Yalah, kalau... Kalau tak cinta takut dosa.
Sehingga alasannya terlalu apa ya. Orang suatu ketika nanti cucu cicet kita. Mencinta Al-Quran betul-betul. Iya saya tahu memang tak boleh. Mesti mencintainya.
Bukan karena takut dosa. Iman yang apa istilahnya. Kenapa awak kata Al-Quran itu mujizat. Yalah sebab orang kata itu mujizat.
Ya lah, kenapa awak katanya mucizat? Ya lah, sebab kalau tak kata mucizat, nanti dosa. Kalau dosa, masuk.
Wah, itu. Itu akhirnya iman belum kuat. Ingat, Quran itu ayat. Ayat, ayat. Kalau nak buka carian kapsil dan TV, cari di mana?
Indonesia paling banyak. Saya tidak muci orang sana. Orang Melisa ada, tapi mungkin... ada kurang ya jangan Google lah berguruan di Google ini kurang tepat saya tak begitu setuju orang berguru dengan Soekar Kusamaha ya Al-Gugelu orang sekarang mudah shortcut lah masalahnya ya hanya untuk apa ya sekadar apa misalnya Daripada tidak, mungkin boleh lah Tapi dijadikan Sandaran utama Ya bukulah Kau nak beli bukulah Berbelanja sikit lah Duh, so banyak Sebab Ya tak tahulah mungkin karena persekitaran kan, kadang-kadang orang karang mengarang produk atau tidak, ini kan banyak faktornya kan.
Ya mungkin di Malaysia kan sudah jadi pensyarah, mungkin sudah berkecukupan, rumah sudah ada, kereta sudah ada, basikal pun ada, TV pun pesok. Jadi mungkin Nah apa Jadi Dari saya mungkin Apa namanya Mungkin disangkir ada sedikit faktor Dura ekonomi, mungkin karena Biasa daripada itu Jadi sangat produktif Sangat produktif Jadi karang-mengarang dan coba Ya namanya hasil karangan Nak kata seratus peratus betul pun tidak Nak kata salah pun Namanya karangan Yang pasti mereka prinsipnya Orang Dalam agama kan Seseorang dimaafkan kesalahannya Jika salah Ketika ia berusaha mencari kebenaran Seseorang akan Dimaafkan kesalahannya Ketika Ia sedang mencari Orang yang sedang mencari kebenaran itu Jika melakukan kesalahan Kesalahan insya Allah dimaafkan Budak yang ingin berlatih berjalan kan sering jatuh kan? Jangan dicelah, jangan ropoh dulu jatuh Budak yang jatuh karena ingin berlatih berjalan Itu jauh lebih baik daripada budak yang tak pernah jatuh Karena tak mau berlatih berjalan Jadi orang yang sering jatuh itu maknanya memang usaha untuk jalan lah Kalau tak pernah jatuh, itu orang baring ya ya memang begitu jadi dalam ayat ini ini cerita itu buah muhul saya ada bukunya tapi baca belum faham ya mungkin karena background saya bukan MRSM itu kesilapan saya kalau orang background MRSM mungkin mudah Saya belajar Sain melalui Al-Quran dahulu Dan tafsir ayat Sain jadi bukan Secara formal Terus kepada Al-Quran yang ada sebagai ayat Dokter Samsul Arifin Satu di antara pencerahan saya yang sangat saya kagumi Bila mereka ada Membuat pelajarnya Semua Ya, pelopong itu mungkin tak paham gitu ya Ya, saya ada buku namanya Wormhole Lubang cacing, jalan pintas menuju alam lain Dan mereka kan Daripada alam bahasa syariah Contohnya, malaikat Jibril Pernah menjilma menjadi manusia Dilihat oleh sahabat nabi Maknanya dia berada di alam bahasa syariah Alam kita Katakanlah masa itulah Malaikat Jibril yang menjilma menjadi manusia Katakanlah ada orang bersalam Ya, terasa lah tangannya Sebab dia berada di sini Sedangkan malaikat ini Makhluk sana Hai bersekeliput hilang Hai tuh cuman boleh begitu pantas tahu-tahu sampai kata alamnya Oh rupanya ia melalui marriage lawannya bukan laluan highway macam kita Ayo kita nih highway ke kapal tebang itu masih berada di alam yang sama sebetul tetap lambat Hanya orang berjalan tetap lambat, naik kapal tetap lambat Sebab kita masih berada di alam yang sama Pergerakan kita masih dipengaruhi oleh ruang dan masa Ruang dan waktu Bila sudah masuk gua muhur Ruang dan waktu sudah tidak boleh mempengaruhi lagi Sebab itu bila Allah kata Yaum, mungkin yaum bukan hari maksudnya Ya di satuan masa lah Ya mungkin satu saat ke Mungkin satu second Mungkin satu millisecond Microsecond mungkin Bagi malaikat Dia boleh Dia boleh menempuh jarak yang jika jarak itu kita tempuh dengan oleh-oleh kita, mengawal masa 50 ribu tahun, bukan 50 tahun.
Sehingga alam bagi mereka sangat dekat. Daripada alam mereka sangat dekat, sebab dia tahu lubang cecingnya. Tapi cabarnya selalu sangat-sangat dasar. Saya ada bukunya Tapi itulah Baca dua kali hatam Tak faham Tidak faham Sulit untuk memahami agak susah Ya mungkin faham sikit Lepas itu Oh iya iya Masalahnya itulah Bukan belajar di MRSM Kalau yang belajar di MRSM mungkin boleh Kan dulu ya saya hanya belajar di SAR Jadi kan susah lah Sekolah Agama Rakyat Saar Saar Dalam ayat ini Malekat dan tak ruju Digunakan Fa'ilnya malekat Fihirnya digunakan Muhanas Kenapa gulingan muhanas?
katakanlah, ini katalah dari segi nahu boleh tak yak ruju? boleh, tapi disini kenapa dipilihkan tak ruju sedangkan yak ruju pun boleh ada yang ingat, jawabannya apa? baru saya sebutkan tadi kenapa itu?
kenapa tak yak ruju? tapi tak ruju Karena Ini bushra Turun naik turunnya malaikat Daripada alam malakul ke alam dunia Ini kan memberi khidmat kepada kita Malaikat ini nikmat yang dicipta oleh Allah Apa? Makhluk yang dicipta oleh Allah untuk kita Berkirmat untuk kita, percuma Naik turun bawa amalan kita, membawa doa kita, mbagaimana Ini kerja malaikat Jadi naik turunnya malaikat ini adalah kebaikan bagi kita Karena ia naik turunnya itu merupakan kebaikan pada kita, maka digunakannya Mu'annas Tak rujuk, ayat sebelumnya itu kan Minallahi zil ma'arij Sebelumnya itu Dari Allah, Dhil Ma'arij Yang punya Ma'arij, Ma'arij yang berdiri dari Mi'raj Mi'raj itu Tempat ataupun masa Kan, Aroja itu kan naik Dan naik ini Bukan naik daripada apa ya Fizikal ya, ini maknawi Bukan naik seperti Mana naiknya kapal terbang, bukan Kapal terbang tak boleh pakai Pak rujul kapal terbang Tak boleh Ini naik disifatnya maknawi Malaikat, kan itu roh Rupa makhluk gaib Jinaiknya benda yang bisa memaknawi So itu dia tidak melalui black hole Black hole itu masih dalam alam sahadah Black hole alam sahadah Boleh diteropong Boleh kelihatan Alam sahadah Dan walaupun tidak diketahui Apa yang ada di sebaliknya Apa yang ada di sebaliknya?
Samadha Black Hole ini sebagai laluan menghubungkan alam nyata dan alam gaib, Allah lah Tapi yang pasti Ma'arij itu, Womhole itu yang boleh Jadi bukan tertutup bukan tutup, dan dulu Nabi Muhammad SAW ketika mikros pun kan ada melalui beberapa langit dan setelah langit ada pintu kan, dalam bukhari siapa itu, oh kami dengan siapa itu, Nabi Muhammad oh dibuka pintu jadi laluan dia Jelas, itu ma'arij Yang Nabi dulu pernah lala Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra' mi'rrod hanya Kan hanya satu Sedikit malam Tapi sudah menyempuh jarak hingga Lalu mana Nabi Lalu ma'arij Istilah saintifiknya yang setakat ini Yang diterima pakai Yang ini wumhul namanya Pak, kenapa diukar bumbu? Bahkan cacing bukan yang terkecil. Itu menarik, bagi saya sangat-sangat menarik Kagumlah membaca tafsir seperti itu Buat kita, Masya Allah, macam ini rupanya Mendahului zaman, Quran itu kitab mendahului zamannya Sehingga teori, apa bukan teori, maklumat yang Quran berikan pun belum difahami hari ini Tapi masih menjadi satu kerja besar lah Untuk generasi yang akan datang satu PR besar, PR maknanya homework, pekerjaan rumah. PR itu pekerjaan rumah.
Baik, itu saja. Mudah-mudahan diberi manfaat oleh Allah SWT. Wallahu'alam.
Terima kasih.