Catatan Kuliah: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Perkantoran
Perubahan dalam Dunia Kerja
Banyak pergeseran dari pekerja kasar menjadi pekerja kantoran.
Pekerja kantoran memiliki risiko tersendiri.
Gaya hidup dan pola kerja dalam gedung bertingkat berisiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.
Keadaan Darurat di Kantor
Keadaan darurat seperti kebakaran dan gempa bumi dapat terjadi.
Pentingnya manajemen tanggap darurat:
Menyediakan titik kumpul bagi pekerja dalam situasi darurat.
Lingkungan Kerja yang Baik
Lingkungan kerja yang enak:
Ruang kerja ringkas, rapi, terawat, dan bersih.
Pencahayaan yang cukup dan tidak bising.
Pentingnya posisi ergonomis ketika duduk:
Menghindari sakit pinggang dan pegal.
Peregangan dan Kebugaran
Setelah 2 jam bekerja, tubuh biasanya kaku dan jenuh.
Disarankan melakukan peregangan setiap 2 jam selama 2-5 menit.
Pentingnya Kebersihan dan Kesehatan
Perkantoran sehat harus menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat):
Membuang sampah pada tempatnya.
Mencuci tangan pakai sabun untuk menghindari kuman.
Menghindari merokok di area kantor.
Mengganti snack saat rapat dengan buah.
Peningkatan Kesehatan
"Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat."
Mengadakan kegiatan fisik secara rutin (misalnya saat Jumat).
Mengecek kondisi kebugaran secara berkala dan rutin memeriksakan kesehatan.
Ruang untuk Ibu Menyusui
Menyediakan ruang AC untuk mendukung pemberian ASI eksklusif bagi ibu yang menyusui.
Kesimpulan
Menciptakan kantor yang sehat untuk mendukung pekerjaan yang sehat, bugar, dan produktif dengan penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di perkantoran.