Analisis APBN 2025: Prabowo vs Jokowi

Aug 23, 2024

Catatan Kuliah: Analisis APBN 2025 di Era Prabowo dan Jokowi

Pendahuluan

  • Perbedaan aroma dan filosofi antara Prabowo dan Jokowi.
  • Prabowo memiliki latar belakang militer dengan filosofi "Defence Support Economic".

Fokus Anggaran Prabowo

  • Anggaran makan siang bergizi sebesar 71 triliun.
  • Proyek dapur sehat telah dimulai, dan komando pelaksana berasal dari Kementerian Pertahanan.
  • Dapur umum di Samarinda dan Kupang sebagai contoh lokasi.

Nota Keuangan APBN 2025

  • Nota keuangan disampaikan pada 16 Agustus 2023.
  • Penerimaan negara: 2.900 triliun, pengeluaran: 3.600 triliun, defisit 700 triliun.
  • Anggaran Kementerian Pertahanan tertinggi: 165 triliun; PU menurun menjadi 5 triliun.

Filosofi Belanja Prabowo

  • Belanja pemerintah dalam transisi, beberapa pos anggaran belum ditetapkan.
  • Fokus pada pertahanan sebagai pendorong ekonomi.
  • Kenaikan anggaran hukum dan keamanan di tahun 2025 sebesar 12%.

Program Makan Siang Bergizi

  • Target sasaran awal: 20 juta anak, dengan kapasitas penuh 82 juta.
  • Setiap dapur dirancang untuk melayani 3.000 anak dengan menu yang mengikuti standar gizi.
  • Memerlukan ahli gizi dalam perancangan menu.
  • Pengadaan dapur dan kebutuhan operasional menjadi prioritas.

Kementerian Gizi Nasional

  • Didirikan untuk mengatur dan merumuskan rencana gizi masyarakat.
  • Pelatihan untuk kepala unit dapur yang sedang berlangsung di Universitas Pertahanan.
  • Program ini bertujuan mendukung gizi prajurit dan masyarakat umum.

Infrastruktur dan Belanja Prioritas

  • Program infrastruktur belum terlalu jelas di nota keuangan.
  • Fokus utama pada pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
  • Renovasi sekolah untuk mendukung program makan bergizi gratis.

Pendanaan dan Utang

  • Defisit APBN tahun 2025 diperkirakan mencapai 2,5% dari PDB.
  • Strategi untuk menambah pendapatan melalui badan penerimaan negara.
  • Pandangan berbeda di tim Prabowo tentang utang: beberapa mendukung utang, sementara lainnya menentang.

Kesimpulan

  • APBN Prabowo memiliki karakteristik belanja konsumtif lebih daripada produktif.
  • Harus realistis dengan penerimaan agar tidak berujung pada tambahan utang.
  • Penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program terutama di dapur umum.