Transcript for:
Pemahaman Dasar Git dan GitHub

Halo teman-teman semua, apa kabar? Mudah-mudahan teman-teman sehat-sehat semua ya. Kembali lagi di channel web programming Unpas bersama saya Sandika Gali.

Dan kali ini kita akan memulai sebuah seri baru. Ini seri yang menurut saya cukup penting untuk kalian para programmer atau calon programmer ya. Jadi di seri ini kita akan membahas mengenai apa itu Git. dan apa itu GitHub, serta kenapa kok mereka itu penting bagi kita para programmer.

Dan saya tahu topik ini merupakan topik yang tidak mudah, jadi nanti saya akan berusaha sebisa mungkin agar Materinya tidak terlalu sulit Jadi kalau di akhir video ini teman-teman masih merasa bingung Dengan penjelasannya Jangan khawatir Karena di video ini kita hanya akan membahas mengenai konsep, definisi, dan teorinya saja Mulai video berikutnya baru kita akan praktek Untuk menggunakan GitHub dan Git Ya tapi satu yang teman-teman harus perhatikan Dan harus diingat dari awal ini adalah Git dan GitHub ini teman-teman ya Merupakan dua hal yang berbeda Jadi kalian bisa saja bekerja dengan Git tanpa GitHub Atau sebaliknya, kalian bisa menggunakan GitHub Tapi di komputer kalian tidak terinstall Git Jadi bisa benar-benar terpisah Tapi bisa juga kita gabungkan Nah itu dulu ya di awal ya supaya tidak bingung nih Karena ketika saya baru pertama kali belajar Saya juga bingung apakah GitHub dan Git ini Merupakan sesuatu yang wajib kita pakai bareng-bareng atau tidak Dan jawabannya adalah tidak, mereka bisa terpisah Nanti kita lihat satu persatu ya Yang pertama dulu nih, kita bahas Mengenai Git Apa itu Git? Nah jadi secara sederhananya Git itu merupakan salah satu dari Sesuatu yang disebut dengan VCS Atau Version Control System Nah jadi kita harus bahas dulu nih Apa Version Control System Ya kalau teman-teman cek definisinya di Wikipedia Ini teman-teman bisa lihat ya Silahkan teman-teman baca aja Katanya Version Control System ini Atau kita bisa sebut juga dengan Revision Control System Atau ada yang bilang Source Code Management Atau SCM Jadi dia adalah sistem yang mengelola perubahan dari sebuah dokumen Bisa file, bisa source code, atau website Atau informasi apapun lah ya Yang kalian buat secara digital di komputer Penjelasan detailnya kalian bisa lihat di Wikipedia Pokoknya intinya adalah Sebuah sistem yang dapat mengelola perubahan Di dalam dokumen kita Nah sekarang kenapa kita harus menggunakan VCS Atau version control system ini Ada beberapa problem atau masalah yang sering muncul Ini mungkin kalian juga pernah atau sering bahkan mengalami ini Yang pertama nih Saya punya contoh kasus gini Saya sering banget mahasiswa saya melakukan ini Jadi ceritanya Misalnya seorang mahasiswa itu ingin mengerjakan skripsi atau tugas akhir. Mungkin di awal skripsi, mereka bikin satu file yang namanya skripsiku. Nanti seiring berjalan waktu, mahasiswanya bimbingan ke dosen pembimbingnya, skripsinya direvisi. Kebayang nggak teman-teman ya?

Kalau sudah direvisi, pasti laporan skripsinya berubah. Nanti laporannya bertambah. Jadi begini, ada revisi satu. Kalau ada revisi lagi, Nambah lagi revisinya Revisi 2, revisi 3, bahkan kalau sudah semakin banyak Laporannya jadi semakin banyak Dan bahkan di akhir mungkin saya sering melihat Begitu mereka sidang Saya minta tunjukkan laporannya Nama file-nya sudah macam-macam Seperti ini, begitu ya Nah ini adalah cara kita Secara manual untuk mengelola Versi dari file kita Ini pasti kita sering melakukan ini lah ya Baik itu dokumen Atau source code mungkin ya, kalian simpan ke dalam folder-folder yang berbeda dengan nama file yang berbeda pula Ini versi kontrolnya manual, belum dikelola menggunakan VCS Nah, jadi dengan menggunakan VCS ini tidak terjadi lagi Karena pengelolaannya dilakukan cukup baik menggunakan VCS Ya, jadi problem yang pertama adalah itu, kita kesulitan membuat versi untuk file kita Nah sekarang ada problem berikutnya Ini spesifik kalau tadi kan bisa aja di dokumen yang bukan software lah Bukan source code Nah kalau ini misalnya Kalian mau bikin software, mau bikin program, mau bikin aplikasi Ceritanya kalian ngoding nih Kalian ngoding sendiri Misalkan bikin website, kalian ngerjain tampilannya sendiri, ngerjain backendnya sendiri, database-nya sendiri.

Itu sebenarnya nggak masalah kan? Kalian bisa simpan di dalam komputer kalian. Entah itu tugas, atau memang proyek, atau memang pekerjaan.

Nah nanti akan menjadi cukup merepotkan ketika kalian bekerja tim. Misalkan 2 orang atau 3 orang Misalkan kalian di sekolah atau di kampus kalian dapat tugas kelompok Membuat software, membuat website Nah mungkin kalian akan bagi-bagi pekerjaannya Satu orang ngerjain tampilan atau frontend Satu orang mengerjakan backend Atau satu orang mengerjakan database misalnya Atau semua mengerjakan web yang sama Tapi dibedakan fiturnya Kamu ngerjain apa, kamu ngerjain apa, kamu ngerjain apa Nah berarti kan begini teman-teman Di tiap-tiap komputernya pasti ada Source code yang berbeda Nah nanti Akan cukup repot ketika Harus digabungkan menjadi satu Ya kan pasti kalau dikumpulkan Atau kalau pengen jadi Si aplikasinya harus digabungkan tunggu dulu, baca gak Nah proses penggabungan ini, bekerja bersama ini Itu disebut dengan proses kolaborasi Nah kalau tanpa VCS atau version control system Ya cukup merepotkan, karena harus manual Dan ini juga problem yang bisa ditangani oleh version control Begitu ya, jadi utamanya ada dua Kenapa kita pakai version control? Kita bisa melacak versi atau histori dari perubahan Yang terjadi pada software kita Yang kedua adalah ketika kolaborasi Nah sebetulnya nanti ada lagi yang ketiga Ketika kalian mau sharing Ya Membagikan atau memamerkan lah Produk yang sudah kalian buat ke orang lain Tapi itu nanti kita lihat belakangan Tapi sampai sini paham ya Apa sih kegunaan dari VCS Nah sekarang mungkin kalian sekarang ada yang mikir Wah pak apa dong bedanya Dengan aplikasi-aplikasi seperti Dropbox Atau Google Drive ya Atau Google Docs malah ya Kan itu sebetulnya bisa melakukan hal yang sama Bisa menyelesaikan problem yang tadi yang dua Bisa nyimpan history Ya kan di Google Docs juga bisa ya Dan bisa bekerja berkolaborasi Kalian ngerjain satu file eksternal Excel, pakai Google Docs, tapi berdua. Yang satu ngedit baris mana, yang satu ngedit baris mana misalkan. Nah betul ya, dua software ini juga bisa melakukan atau menyelesaikan dua problem tadi.

Nah tapi, tidak se-flexible ketika kita nanti menggunakan version control yang khusus untuk source code. Karena dua aplikasi ini didesain untuk mengerjakan file yang bukan source code. Ya jadi pakai ini kurang tepat ya kalau kita mengelola source code dengan dua ini.

Paham ya teman-teman ya? Oke sekarang kita lihat lagi definisi dari version Control system, kita simpulkan bahwa Si version control system Ini adalah sebuah sistem Yang dapat menyimpan rekaman Nanti kita sebutnya rekaman atau snapshot Dari perubahan yang terjadi pada Source code kita Sehingga kita tidak perlu bikin versi manual Copy paste, ganti nama, begitu tidak usah Yang kedua Dengan menggunakan version control Kita bisa bekerja berkolaborasi dengan lebih baik Karena nanti version controlnya tahu Siapa merubah apa Kapan dirubahnya Mana yang hilang barisnya Mana yang nambah Jadi kita bisa tahu nih Siapa yang melakukan perubahan Dan kapan perubahan itu terjadi Dan yang terakhir Memungkinkan kita untuk kembali Ke keadaan sebelum kita melakukan perubahan Jadi kalau misalkan kalian sudah melakukan beberapa perubahan Ternyata perubahan itu kurang tepat Kalau kalian merasa nggak cocok dengan perubahan yang dilakukan. Wah fiturnya kayaknya ini nggak bagus nih.

Saya pengen balik lagi sebelum ada fitur ini. Dengan versi kontrol itu bisa dilakukan. Dengan menggunakan teknik yang namanya check out. Jadi itu ya mengenai versi kontrol sistem. Dan tadi saya bilang git merupakan salah satu dari versi kontrol sistem.

Sebetulnya selain git itu masih banyak yang lain. Kalian bisa lihat selain git itu ada yang namanya subversion. Atau SVN. Kalau kalian search nanti nemu pasti SVN. Sama dia juga version control system Ada lagi yang disebut dengan Mercurial Dan ada lagi yang disebut dengan CVS Atau ini kalau tidak salah singkatannya concurrent version system Jadi yang akan kita gunakan di seri ini adalah kit Sip teman-teman ya Jadi itu dulu penjelasan singkat mengenai version control system Sekarang kita masuk ke git itu sendiri Jadi git itu apa sih?

Kita lihat Kalau kalian cek di wikipedia nya Itu katanya gini Git adalah sebuah version control system yang terdistribusi Yang bisa digunakan untuk mengelola file di dalam folder. Nah penjelasan singkatnya gitu dan kalau kalian lihat wikipedia-nya ini kalian silahkan dibaca aja, ceritanya menarik ya ini yang bikin adalah orang yang bikin Linux. Nanti alasan kenapa dia bikin dan kenapa namanya git itu menarik untuk dibaca jadi teman-teman silahkan langsung kunjungi aja wikipedia-nya kalau pengen tahu ya tapi intinya git adalah VCS yang memungkinkan kita untuk dapat mengelola file di dalam folder...

Atau singkatnya dia adalah software aja gitu ya Software yang nanti kalian install di komputer kalian Supaya dia bisa dengan mudah mengelola file di dalam folder Dan nanti file di dalam folder itu Atau foldernya lah ya Foldernya itu akan kita sebut dengan repository Atau repo Jadi kalau misalkan sekarang kalian udah pernah bikin folder di htdocs lah misalnya ya Kita bikin sama-sama ngikutin seri PHP dasar Ngikutin OOPHP, MVC, atau Codeigniter Kalian pasti bikin folder baru di htdocs Nah nanti kalau udah ngomongin git, itu nggak disebut folder lagi Tapi disebutnya repository Ya atau repo atau repo ya Gitu, paham ya? Dan nanti git itu, ini kalian pahami istilahnya dulu Tadi repo udah, terus selanjutnya gini Git akan menyimpan setiap perangkaian perubahannya Atau histori perubahannya Ini teman-teman bisa lihat Dengan menggunakan sesuatu yang dinamakan commit Nah ini juga harus kalian kenali istilahnya Akan sering banget kita pakai Jadi kalau kita melakukan perubahan kan Biasanya cuma Cuma save aja ya Ctrl S Selesai Nah kalau sudah bekerja dengan git Tidak hanya Ctrl S aja yang kalian lakukan nanti Tapi kalian harus melakukan sebuah commit Nah barusan Yang di-save itu apa? Bagian mana?

Misalkan kalian nambahin fitur apa? Menghapus baris mana? Nah, itu namanya commit. Dan nanti setelah kalian melakukan commit, git-nya akan merekam snapshot-nya. Jadi satu commit akan direkam satu snapshot.

Paham ya? Selanjutnya Contohnya nih Kalau misalnya kalian melakukan perubahan tanpa git Tanpa version control system Tadi kita udah tau bahwa kalian bisa lihat file-nya banyak Dengan nama yang berbeda Padahal mungkin isinya hanya nambah sedikit Sedikit aja. Yang nambahin satu bab. Nambahin satu halaman. Hapus beberapa baris.

Tapi filenya jadi banyak. Ini kalau tanpa git. Nah nanti.

Kalau misalkan ini kita lakukan dengan git. Yang terjadi adalah. Filenya jadi cuma satu.

Filenya cuma satu. Nah nanti git. Cukup pintar.

Untuk menyimpan. Histori perubahannya. Yang tadi kita sebut dengan. Komit.

Nah kalau teman-teman lihat yang titik-titik biru itu, itu kita anggap sebagai commit Berarti kita sudah melakukan berapa kali itu? 5 kali commit Misalkan yang pertama kalian lakukan, mulai mengerjakan bab 1 Misalkan ini masih skripsi nih contoh kasusnya Nanti udah beres bab 1, di save Komit sekali Kasih pesannya Saya mulai mengerjakan bab 1 Selanjutnya kalian kerjakan lagi Misalnya yang berikutnya menambahkan latar belakang Itu komit berikutnya Nanti git akan merekam itu Komit lagi misalnya Komit lagi dan seterusnya Nah yang direkam sama git adalah Histori perubahan dalam bentuk commit Nah kalau kita petakan ke dalam source code Misalkan kalian mau bikin program Ya bukan dokumen skripsi lagi Ini bisa kalian anggap Misalnya kita bikin Kalau teman-teman ngikutin seri login Menggunakan Codingnator misalnya Nah kan di dalam htdocsnya Pasti ada folder WPU login misalnya Nah nanti WPU login ini Kalau mau dikerjakan menggunakan git Kita akan inisialisasi dulu Bahwa ini sekarang bukan bukan folder, tapi repo atau repo ya, repository lah. Nah, kalau kita sudah kasih tahu sekarang folder itu adalah repository, maka git akan memantau setiap perubahan yang terjadi.

Kalau kita tidak lakukan itu ya biasa saja, jadi file biasa. Nah, setelah gitnya memantau, dia baru akan menyimpan setiap perubahan yang kita lakukan. Misalkan pertama kali kalian inisialisasi projectnya Masih kosong Hanya koding neter polos aja Terus selanjutnya Kalian misalkan menambahkan view buat login Nambah ini Udah kalian coding Pake VS Code misalnya ya Atau pake Sublime Text Udah beres, di-save Belum selesai Kalian commit dulu Kasih tau gitnya Saya udah melakukan perubahan ini Nanti disimpan sama gitnya Paham ya?

Dan seterusnya sampai nanti projectnya selesai Misalkan begitu Sehingga suatu saat kalian mau Wah ini kayaknya ada fitur yang gak cocok nih Kalian mundur aja Check out ke commit yang mana Paham ya? Kalau misalkan kalian pengen tahu Apa sih yang ada di dalam commitnya Setiap kita commit itu Git nyimpen apa Selain memang perubahannya ya Nah ini kalau kita lihat nih Kalau kita intip salah satu dari commitnya Misalkan yang membuat controller user ini Isinya begini Jadi di dalamnya kalian lihat nih Baris pertama itu kalian lihat ada commit Terus di sebelahnya ada angka panjang Terus angkanya nggak jelas gitu ya. Nah ini disebutnya adalah hash.

Penanda untuk setiap commit-nya. Jadi setiap kita melakukan commit, dibikinin tuh hash atau string random yang panjang banget. Supaya gitnya bisa nge-track, oh hash ini untuk commit yang ini.

Terus di bawahnya ada lagi. Siapa yang melakukan commit-nya? Nah ini kepake banget ketika kalian ngerjain project-nya. Tim, gitu ya Nanti ketahuan, siapa yang edit ini, siapa yang ngapus ini, gitu Terus juga ada kapan dilakukan commit-nya Dan yang terakhir ini yang cukup penting adalah Pesan commit-nya Commit message Jadi setiap commit, kalian harus kasih tau Ngapain barusan, gitu Jadi jangan cuma save-save aja Begitu teman-teman ya Jadi dengan Git sekarang jadi lebih terorganisir Nah, selanjutnya Pada saat kalian membuat sebuah repo Terus kalian sudah melakukan commit Itu nanti secara visualnya kan tadi kalian lihat Titiknya ke bawah gitu ya commitnya Nah sebetulnya nanti lebih gampang kalau kita lihatnya horizontal Oke Nah kalau kalian lihat seperti ini Ini artinya ada sebuah repo Yang sudah dilakukan commit 3 kali Paham ya? Nah sekarang Ceritanya Setelah saya mengerjakan 3 kali commit Saya mikir oh ini kayaknya pada saat saya commit kedua Saya akan bikin fitur baru Tapi saya belum yakin dengan fiturnya Nah berarti dari commit kedua Saya bisa bisa melakukan seperti cabang begitu.

Supaya nggak ngeganggu jalur commit utamanya. Nah, di sini saya bikin commit A, bikin ah copy-nya gitu. Atau ini kasusnya bisa aja kalau kerja tim. Saya ngerjain commit yang di tengah, teman kalian ngerjain fitur yang lain. Awalnya sama, menggunakan project yang awal.

Tapi dibagi, kamu ngerjain ini, kamu ngerjain ini. Dalam satu repo yang sama. Bisa seperti itu ya.

Nah, ini kita sebut dengan branch. Istilah digit nih ya. Atau cabang.

Nah, nanti misalkan cerita. Beritanya cabang tadi atau fitur baru tadi itu sudah dilakukan beberapa kali commit. Ternyata fiturnya mau dipakai.

Yaudah berarti nanti fiturnya mau kita tanam di commit utamanya. Atau kalian mau menggabungkan kerjaan dua orang. Nah nanti ini bisa digabungkan. Proses penggabungan ini menggabungkan dua buah branch itu disebut dengan merge.

Ini juga istilah dari git. Begitu ya, jadi saya sudah kasih beberapa istilah git yang harus kalian pahami Paham? Sampai sini ya Nah sekarang begini Semua yang kita lakukan tadi Membuat commit, bikin branch, terus nge-merge Itu bisa aja kalian lakukan di dalam komputer kalian sendiri Jadi lokal begitu ya.

Jadi ini kalian ngerjain sendiri. Nah asal syaratnya adalah komputer kalian harus terinstall software Git. Nah inilah kenapa tadi saya bilang di awal, kita bisa memisahkan antara Git dan GitHub. Karena kalian bisa install Git, terus kalian ngelola software kalian sendiri aja.

Nggak ada hubungannya sama orang lain gitu. Menggunakan Git secara lokal. Gitu ya, mudah-mudahan teman-teman paham nih. Nah, selanjutnya Baru kita akan membahas mengenai GitHub Nah, apa itu GitHub?

Simpelnya gini GitHub adalah sebuah website Yang bisa kalian kunjungi, kalian registrasi seperti biasa Websitenya ada di sini Github.com Kalian bikin akun Terus kalian bisa upload file Atau bikin file disitu Nanti filenya bisa dikelola Menggunakan versi kontrol Punyanya Github Jadi kalian tidak perlu install git di komputer kalian Nah ini Nah ini kebalikannya, kalian bisa bekerja di GitHub tanpa install Git. Jadi definisi singkatnya adalah GitHub itu layanan cloud. Bukan hanya website biasa, tapi dia adalah layanan cloud untuk menyimpan dan mengelola proyek atau repo Git. Atau istilah saya, ini Instagramnya untuk para programmer lah.

Jadi kalau Instagram kan tempat kalian buat menyimpan foto, pamerin foto yang bagus-bagus, orang lain bisa like, dan lain sebagainya. Git juga sama, tapi yang kalian... Kalian upload adalah project, atau repo, atau source code. Supaya orang lain bisa lihat, bisa like nanti. Bahkan bisa memodifikasi apa yang kalian buat, dan lain sebagainya.

Ya walaupun ini saya tahu pasti kalian ada yang menganggapnya istilahnya kurang tepat ya. Tapi gampangnya gitu aja. Nah intinya si GitHub ini itu bisa melakukan hal yang sama dengan yang kita lakukan tadi di lokal, di komputer kita. Jadi di GitHub kalian juga bisa membuat repo, melakukan commit, membuat branch, merge, sama. Bedanya hanya.

Ini dilakukan secara online Di cloud, lewat internet Jadi kalian masuk ke website-nya Bikin file di situ Edit di situ, commit di situ Atau istilahnya GitHub ini Adalah sebuah website yang di dalamnya Menggunakan Git, gitu aja Jadi terpisah dengan Git yang ada Di komputer kalian, nah tapi kerennya gini Gimana kalau misalnya Kalian gunakan GitHub online Tapi di komputer kalian Kalian install juga Git Nah disini baru terasa banget Manfaat ketika kita ngegabungin Keduanya, jadi disini Kita bisa mengirimkan source code Kita atau project kita ke GitHub atau sebaliknya Kita juga bisa mengambil source code Atau project atau repo yang ada di GitHub Ke komputer kita Jadi proses mengirimkannya biasanya kita sebut Dengan push dan proses menerimanya Atau mengambilnya kita sebut Dengan pull, tapi apa yang di Push dan di pull ini? Yang di push dan di pull itu adalah commitnya Jadi kita ngambil commit atau ngirimin Komputer commit. Paham? Nah, tapi semua ini bisa kalian lakukan.

Ada syaratnya nggak tiba-tiba bisa langsung kirim, langsung ambil gitu ya. Nggak bisa begitu. Syaratnya adalah, yang pertama, kalian harus membuat GitHub ini menjadi sesuatu yang disebut dengan remote.

Ya, sumber dari repo kalian. Jadi, kalian bikin repo di GitHub. Ya, ada tuh nanti reponya di GitHub. Komputer kalian udah nginstagit nih.

Nanti reponya di-clone. Itu kita ambil di-clone sehingga di komputer kita juga ada. Nah, ini Jadi nyambung antara repo di GitHub dengan repo di komputer kalian. Nah kalau ini sudah dilakukan, baru kita bisa push dan pull commit-nya. Jadi ngerjain di komputer, save, commit, sudah beres, push, kirim.

Atau suatu saat kalian lagi tidak di laptop kalian, pakai laptop teman, kan pasti project-nya tidak ada nih. Nah kita ambil dulu, kita pull dulu, baru kita kerjain, kita edit-edit, sudah beres, save, commit, push. Jadi itu workflow menggunakan Git.

Baik, teman-teman. Jadi bermanfaat nih kalau kalian pakai keduanya. Walaupun tadi sendiri-sendiri juga bisa.

Selanjutnya, dengan analogi barusan, jadinya akan sangat bermanfaat ketika kita bekerjanya berkolaborasi. Jadi sekarang bayangin, reponya satu ada di GitHub, yang ngerjainnya banyak orang pun nggak masalah. Tinggal kita terhubung ke satu repo yang sama, langsung dia udah tahu siapa bisa ngerjain apa, siapa udah ngedit apa.

Dan kita juga bisa sharing dengan mudah. Misalkan kalian punya sebuah snippet. Pad atau projek kecil yang bermanfaat Simpan aja di GitHub, nanti orang lain bisa Lihat, bisa modifikasi, bisa like Dan seterusnya, begitu ya Teman-teman ya, mudah-mudahan sekarang paham nih Minimal konsepnya dulu lah Ya prakteknya belum, gak apa-apa minimal Konsepnya udah paham bahwa Git dan GitHub Itu nantinya akan bermanfaat buat kita Waktu ngelola software kita Atau aplikasi atau website kita Nah, kalian mesti tahu Kalau selain GitHub pun ada layanan yang lain Misalnya kalian tahu ada yang namanya Bitbucket atau GitLab Dua contoh ini bisa melakukan hal yang sama dengan GitHub Gimana nih? Bingung nggak dengan penjelasannya?

Mudah-mudahan paham ya Dan sebelum kita akhiri, coba kita recap dulu deh kita inget-inget lagi apa yang udah kita pelajari pada video kali ini coba yang pertama teman-teman, kita udah belajar mengenai version control system coba apa artinya? version control system adalah sebuah sistem yang memudahkan kita untuk menyimpan dan mengelola reksa rekaman perubahan atau snapshot pada source code kita. Simpelnya gitu saja. Next, Git.

Coba, Git apa? Git adalah salah satu software yang bisa melakukan VCS tadi. Gampangnya gitu saja. Dan yang terakhir, GitHub.

Kalau GitHub apa? Ya, GitHub website-nya ya. Layanan cloud untuk kita mengelola proyek Git kita.

Jadi, dengan definisi ini mudah-mudahan teman-teman bisa paham mengenai Git dan GitHub. Nah nanti ke depannya ada beberapa istilah yang teman-teman harus paham dulu lah minimal Artinya apa ya? Ini istilah-istilah atau komen atau perintah di dalam Git Mungkin saya akan kasih tau beberapa aja Dan beberapa juga ini sudah kita bahas tadi ya Masih ada beberapa perintah yang lain itu akan kita pelajari sambil kita mengikuti seri ini Tapi coba diingat-ingat lagi, yang pertama Repo apa?

Repo atau repository atau repo itu adalah folder project kita, gampangnya gitu aja Folder yang nantinya kita inisialisasi dia sebagai repo git Tadinya folder bisa kita ubah jadi repo git Yang kedua, commit Commit apa? Commit adalah rekaman atau snapshot dari repo kita pada keadaan tertentu Jadi kalau kalian sudah save, sudah melakukan perubahan, lalu kalian lakukan commit Nah itu adalah snapshotnya Lalu hash, tadi apa? Penanda unik pada sebuah Buah commit, jadi gitnya Bisa ngecek commit mana itu Lewat hash Yang string angka random tadi Lalu ada checkout Apa itu checkout?

Checkout adalah saat kita ingin berpindah Ke sebuah commit Misalkan mundur ke commit yang mana Itu namanya checkout Terus ada branch Apa nih branch? Branch adalah cabang dari sebuah commit Jadi cabang bebas gitu ya Bisa kalian yang bikin sendiri Atau bisa orang lain yang bikin Begitu Ada merge Nah ini rat kaitannya dengan branch Merge adalah ketika kita menggabungkan dua Atau lebih branch Lalu ada lagi remote Atau remote, apa tuh? Jadi remote ini simpelnya adalah sumber yang memiliki repo Kalian bisa menjadikan GitHub sebagai remote Atau GitLab atau Bitbucket tadi sebagai remote Sehingga kalian bisa melakukan clone Mengambil repo dari remote Supaya nyambung repo di komputer kalian Lokal dengan repo di remote Sehingga selanjutnya baru kita bisa melakukan push Mengirimkan commit dan pull Mengambil commit dari repo Oke, jadi mungkin itu aja Untuk video pendahuluannya Atau pengantar dari git dan github ini Harapannya teman-teman udah mulai punya gambaran ya Kalau yang sebelumnya belum pernah pakai git dan github Mudah-mudahan mendapat gambaran gitu Tentang seberapa penting dari si git Git dan GitHub ini.

Nah buat yang udah gak sabar, pengen langsung nyobain Git dan GitHubnya, itu nanti di video berikutnya, kita akan masuk dulu ke GitHub ya. Jadi kita akan mulai belajarnya GitHub dulu. Gak belajar dari Git dulu, karena menurut saya kalau belajar dari GitHub, dari git dulu cukup membingungkan dan mengintimidasi karena kita bekerja dengan comment prom atau cmd begitu ya jadi kita nanti ngetik di konsol terus tampilannya hitam begitu ya jadi sebaiknya kita belajar dulu dari webnya dari GitHub supaya kita bisa klik-klik gitu baru nanti setelah kalian paham penggunaan dari istilah-istilah yang kita bahas tadi nah baru nanti kita pindah menggunakan git di komputer kita menggunakan konsol ya jadi saran saya sebelum ngikutin video berikutnya Silahkan kalian coba dulu bikin Account di GitHub Buat yang belum punya Ya cobain bikin account Cobain bermain-main dengan antarmuka dari GitHubnya Cobain aja Nanti di video berikutnya Kita akan masuk menggunakan GitHub Ya jadi itu aja Mungkin untuk video kali ini Terima kasih teman-teman Sudah menyaksikan Mudah-mudahan semangat ngikutin serinya Ya karena sekali lagi seri ini cukup penting ya Untuk kita pelajari Kita ketemu lagi di episode berikutnya Saya Sandika Gali pamit Dan seperti biasa teman-teman teman-teman jangan lupa titik koma