Bayangkan ketika hidup kita sedang berada dalam titik terendah. Kemiskinan, kesusahan, dan kesulitan datang silih berganti. Di saat-saat seperti ini, apa yang harus kita lakukan?
Dalam video kali ini, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Rahimahullah akan menjelaskan langkah-langkah penting yang perlu kita ambil untuk menghadapi cobaan ini. Mulai dari berbaik sangka kepada Allah, tawakal, hingga rasa kona'ah yang penuh dengan ridho. Mari kita pelajari bersama. Bagaimana cara menghadapinya dengan iman yang kuat dan hati yang tenang. Sehingga cobaan ini menjadi jalan untuk mendapatkan berkah yang melimpah.
Ketika kita mendapatkan cobaan dalam bentuk kefakiran, kemiskinan, kesusahan, ada beberapa hal yang perlu saya jelaskan. Yang pertama, kita wajib husnudhan kepada Allah. Kita harus berbaik sangka kepada Allah.
Karena apa yang Allah takdirkan buat kita, itu yang terbaik buat kita. Dan ketika Allah mencoba kita, menguji kita, Allah maha tahu tentang kondisi kita. Sesulit apapun, sesusah apapun, sepakir apapun, kita, semiskin apapun kita tetap Allah tahu adukan semuanya kepada Allah dan berbaik sangka kepada Allah dan Allah itu arhamurrahimin Allah ma penyayang ma pengasih dari semua yang ada kemudian yang kedua yaitu kita tawakal kepada Allah tawakal kepada Allah Serahkan semua urusan kita kepada Allah Dan Allah menyebutkan Gantungkan hati kita kepada Allah Wa'ala Allahi patawakalu in kuntum mu'minin Kepada Allah kalian tawakal Jika kalian orang-orang yang beriman Tawakal kepada Allah Kita wajib tawakab kepada Allah dalam kondisi sulit Seperti ini Kita serahkan semua urusan kita kepada Allah Jangan kita minta-minta kepada manusia Dan kita bertakwa kepada Allah Allah berfirman Di dalam surah At-Talak Di ayat 2 dan 3 Allah berfirman Allah berfirman dalam surah At-Talak Ayat 2 dan 3 Padahal siapa yang takwa kepada Allah Allah akan bukakan jalan keluar baginya Dan Allah Akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Dan barang siapa yang tawakal kepada Allah. Maka Allah akan mencukupi keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusannya.
Sungguh Allah itu telah mengadakan ketentuan bagi segala sesuatu. Al-Masra'at Talaq ayat 2 dan 3. Rasulullah SAW bersabda. Nabi Ibn Sabda s.a.w. Kalau seandainya kalian bertawakal kepada Allah Dengan sebenar-benar tawakal Allah akan memberikan kalian rezeki Sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada burung Yang burung itu Pagi dia keluar dalam keadaan lapar Dan pulang sore dalam keadaan kenyang Halis sahirat Imam Ahmad Tirmidhi Dan nasai dalam senukubra, Ibn Majah, dan hakim dari sahabat Umar bin Khattab radiyallahu anhu.
Hadis ini disahikan oleh Sheikh Al-Albalam, sila-sila hadith as-sahih di Juz yang pertama. Jadi yang kedua, kita tawakal kepada Allah. Yang ketiga, yaitu kita... Merasa kona'ah, ridho dan puas dengan apa yang Allah rezekikan.
Betul-betul sempit dapat tetap rezeki ada. Meskipun punya beras hanya seliter atau setengahnya, tapi kita masih ada. Masih ada yang kita miliki untuk kita jual, untuk makan kita. Kita harus kona'ah.
Dan tadi sudah saya sampaikan bahwa seorang mu'min itu harus Nabi bersabda, sungguh berbahagia siapa? Orang muslim Dan menerbitkan rezeki cukup, pas-pasan Dan dia kona'ah, hadis sahirat muslim Nabi bersabda Inna Allaha Tabarak wa Ta'ala Yabtali Abdahu Bima Ata'a Faman Radiyabima Qasamallahu La'ut Barakallahu La'ufihi Wa Wassa'ahu Wa Ma Lam Yarda Lam Yubarik Lahu Rasulullah S.A.W. bersabda Sesungguhnya Allah Ta'ala menguji hambanya dengan apa yang Allah karuniakan, dengan apa yang Allah rezekikan kepadanya. Barang siapa yang redha, dia menerima dengan puas.
Rezeki yang Allah berikan kepadanya, yang pas-pasan itu. Pasti Allah akan memberkahinya. Dengan meluaskan melapangan rezekinya.
Dan barang siapa yang tidak redoh. Dengan rezeki yang Allah berikan. Tidak puas.
Maka pasti Allah tidak akan memberkahinya. Hadis sahih. Diruidkan oleh Imam Ahmad.
Dan bayi haqi dalam syu'abul iman. Disuaikan oleh syakal bani dalam sahih aljam yang sakhir. Yang menyebutkan disini.
Allah menguji hambanya. Dengan apa yang Allah berikan. Rezeki kita sedikit, pas-pasan, tapi kita reda, puas, Allah akan luaskan rezeki itu. Tapi ketika kita tidak reda, mengeluh, berkeluh kesah, Allah tidak akan berkahi rezeki itu.
Kemudian Nabi juga bersabda, dunia man asbah aminkum aminan fisir bihi barangsiapa yang terkait berada pagi hadam kalian aman pada dirinya muafan Fijas hadihi dan merasa sehat badannya indahukutu yaumihi di hari itu mempunyai persediaan makanan untuk hari itu aja untuk besok enggak ada cuma punya hari ini aja fakana mahi zatlahu dunia maka seolah-olah dia telah diberikan dunia seisinya ini bayangkan untuk Kita ini Merasa aman Gak ada gangguan, gak ada musuh Gak ada rasa takut Yang kedua kita sehat dikasih Allah Yang ketiga kita punya Beras Atau makanan cukup buat hari ini aja Besok kita gak tau Gak punya kita Maka kata Nabi SAW dia memiliki dunia ini Hadis ini Hasan Dari Imam Bukhari Dalam kitabnya Al-Alaibul Mufrad Tirmidhi, Ibn Majah Dan selainnya sahabat Ubaidullah bin Mihsan al-Ansari. Hadis ini Hasan di Hasan Qadisya al-Balil, misalnya hadis as-sahiha. Kemudian yang keempat, yang keempat, tidak boleh hasad kepada orang lain. Ketika kita kondisi susah, miskin, fakir, pas-pasan, jangan kita dengki pada orang.
Karena masing-masing Allah sudah berikan rezeki itu. Allah luaskan, Allah sempitkan. Apa yang Allah takdirkan buat kita, itu yang yang terbaik. Janganlah kamu iri terhadap karunia yang Allah lebihkan kepada sebagian kalian dan sebagian yang lain.
Karena bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan pun ada bagian yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunianya, sungguh Allah itu memohon. Mengetahui segala sesuatu.
Surah Nisa 32. Kemudian. Yang selanjutnya. Yang kelima.
Kita syukur. Artinya dengan rezeki yang Allah berikan ini. Kita syukuri. Sedikit rezeki itu. Tapi syukur kepada Allah.
Allah berfirman. Kalau kalian bersyukur. Allah akan tambah. Nikmatnya kepada kalian Kalau kalian kufur, adab Allah sangat pedih Alhamdulillah Ibrahim ayat 7 Yang ke enam Dalam kondisi kita susah begini Kita banyak istighfar Istighfar, minta ampun kepada Allah Allah berfirman di dalam surah Nuh, Nabi Nuh berkata kepada kaumnya فَقُلْ تُسْتَغْفِيرُ رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِدِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالِ وَبَنِينَ وَيَجْعَلَكُمْ جَنَّاتِ وَيَجْعَلَكُمْ أَنْهَارًا Kata Nabi Nuh AS Maka aku berkata kepada mereka Mohonlah ampun kepada Allah Minta ampun istighfar Sungguh Allah itu pengampun Allah akan melakukan hujan yang lebat dari langit kepadamu Dan Allah memperbanyak harta dan anak-anakmu Dan mengadakan kebun-kebun untukmu Dan mengadakan sungai-sungai untukmu Surah Nuh ayat 10 Sampai 12 Kemudian yang ketujuh Kita sungguh-sungguh ibadah kepada Allah Meskipun kita fakir, miskin Tetap kuat jika Allah Wajib kita laksanakan. Sholat imam waktu.
Kemudian juga kita iringi dengan sholat-sholat rawatibnya. Sholat-sholat sunan. Sholat malam. Berzikir kepada Allah.
Tetap laksanakan. Doa kepada Allah. Berbakti pada Allah. orang tua, membantu orang-orang yang susah, tetap. Meskipun gak ada harta, gak punya apa, dengan tenaga kita.
Terus kita laksanakan ibadah. Kalau terus kita beribadah kepada Allah, Allah akan cukupi kita. Nabi bersabda, Allah berfirman, Innamahadith kudsi, Kata Allah, Nabi bersabda, Allah berfirman, Wahai anak Adam, Luangkan waktumu untuk beribadah kepadaku, Aku akan isi dadamu dengan kekayaan Dan aku akan menutupi Kefakiranmu Jika engkau tidak melakukannya Maka aku akan mengisi tanganmu dengan kesibukan Dan aku tidak akan menutupi kefakiranmu Hadis sahih Diruitkan oleh Imam Ahmad Tirmidhi Ibn Majah dan Hakim Dari sahabat Abu Hurairah Radiyallahu an Dan disesuaikan insyaallah dalam sel-selah hadis As-Sahihah di Juz Yang ketiga Di sini Allah menyuruh kita untuk Luangkan waktunya Waktu kita sepenuhnya untuk ibadah kepada Allah Maka Allah akan Penuhi dada kita dengan kecukupan Dan akan ditutupi ke fakiran kita Kalau kita Tidak lakukan itu Sibuk dengan dunia, sibuk dengan yang lain Gak sibuk dengan ibadah kepada Allah Allah akan penuhi kedua tangan kita dengan kesibukan Gak akan selesai, sibuk terus Kemudian Allah gak akan tutupi Kepakiran kita, ini adalah sahih Kemudian Yang ke delapan, ya kawan Fidin Kita banyak berdoa doa kepada Allah Ta'ala. Berlindung kepada Allah dari kefakiran. Di antara doa yang Nabi ajarkan, Sallallahu Alaihi Wasallam, Allahumma inni audhu bikya minal ajzi, wal kasali, wal jubni, wal bukli, wal haram, wal kaswati, wal ghaflati, wal ailati, wal dhillati, wal maskanah.
Wa audhu bikya minal faqri, wal kufri, wal pusuki, wal shiqaqi, wal nifaq, wa sum'ati, wal riyak, wa audhu bikya minal samam, wal bakam, wal junun, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, sifat kikir, itu bakhil, pelit, umur pikun. Kekerasan hati, aku berlindung pada engkau dari kekerasan hati, lalai, berat tanggungan, kehinaan, dan kerendahan. Dan aku berlindung padamu ya Allah dari kefakiran, kemiskinan, kekufuran.
kefasikan, perpecahan kemunafikan semua memperdengarkan amalan kepada orang lain riak memperdengarkan amalan kepada orang lain dan aku bilang kepadamu Dari tuli Dari bisu Dari gila Dari penyakit lepra Penyakit belang Dan keburukan berbagai macam penyakit Hadis ini sahih Diruitkan oleh Imam Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak Dan juga Ibn Hibban dalam kitab Mawarud Zaman Disahihkan oleh Syekh Al-Balil Sahih Jami'ul-Saghi Dan juga dalam kitabnya Irwa'ul-Ghalil Di takhriji ahadith manadis sabil Di just yang ketiga Komen Kemudian juga kita berlindung kepada Allah. Allahumma inni a'udhu bikya min al-faqri wal-qillati wal-dhillati wa'audhu bikya min an-adlima aw-udhlama. Allahumma inni a'udhu bikya min al-faqri wal-qillati wal-dhillati wa'audhu bikya min an-adlima aw-udhlama.
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari kefakiran, kekurangan, kehinaan. Dan aku berlindung kepadamu dari menzalimi atau dizalimi. Al-Fatihah. Hadith ini sahih, diruidkan oleh Imam Nasai dan Abu Dawud. Kemudian juga kita berdoa kepada Allah.
Ya Allah Sesungguhnya ku berdoa kepada mu dari susahnya balak Hinanya kesengsaraan Keburukan kada Dan kegembiraan para musuh Ini doa-doa perlindungan yang kita bisa baca di waktu sholat kita, di waktu sujud. Kita baca antara adil dan komat, di tengah malam. Atau ketika kita sedang berpuasa di bulan Ramadan ini. Kita banyak berdoa kepada Allah SWT sehingga Allah menghilangkan kesulitan, kesusahan, kepakiran, kesengsaraan, dan juga sifat-sifat yang jelek lain. Dari berbagai macam penyakit, agar kita dijauhkan oleh Allah.
Sebagai penutup, mari kita renungkan kembali pesan-pesan. pesan yang telah disampaikan. Cobaan dan kesulitan yang kita hadapi bukanlah tanpa alasan. Allah, dengan segala kasih sayangnya, mengetahui yang terbaik bagi hambanya. Dalam setiap cobaan, ada hikmah yang tersembunyi, dan dalam setiap kesulitan, ada rahmat yang menanti.
Ingatlah, tetaplah husnuzon kepada Allah, bertawakal, dan merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan. Jangan pernah iri terhadap rezeki orang lain, tapi syukuri apa yang kita miliki. Perbanyak istighfar, ibadah, dan doa kepadanya. Allah menjanjikan kelapangan, kecukupan, dan keberkahan bagi hambanya yang berserah diri dengan penuh keimanan. Semoga kita semua bisa menjalani hidup ini dengan penuh keikhlasan, sabar dalam menghadapi ujian, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan.
Dengan begitu, insya Allah, kehidupan kita akan dipenuhi keberkahan dan kebahagiaan yang hakiki. Wallahu'alam.