Transcript for:
Memahami Diagram PASA FEC dalam Metalografi

Baik, di sini saya akan menjelaskan tentang diagram PASA FEC. Nah, jadi diagram PASA ini yang akan saya jelaskan ini termasuk ke dalam pelajaran metalografi di program diploma 3, Teknologi Pengucoran Logam Politeknik Menupaktur Bandung. Dan ini dosen saya, Benny Bandana.

Nah, Pak Benny Bandana Bejaya ini, Pak Benny sendiri, ini merupakan powerpoint beliau. Dan saya rangkum kembali agar audien di sini bisa memahami dan mengetahui apa sih diagram ini, fungsinya untuk apa. Oke, jadi diagram pasapasa itu adalah diagram yang menggambarkan pasapasa pada temperatur.

Dan komposisi FE dan juga C tertentu pada tekanan 1 atm. Jadi, PASA sendiri adalah susunan struktur yang memiliki sifat homogen. Nah, istilah dalam diagram PASA itu ada, jadi diagram PASA ini sebenarnya menyatu gitu.

Ada diagram FE-C dan FE-FE3C ini, jadi mereka itu masuk ke dalam satu diagram yang sama. Nah, manfaat dari mempelajari diagram PASA ini adalah mengetahui struktur mikro yang terbentuk serta sifat paduan FEC pada komposisi C dan temperatur tertentu. Nah, dasar penetapan temperatur itu sebagai proses perlakuan panas dan kita juga bakal mengetahui bagaimana PASA-PASA yang terbentuk ketika pada suhu tertentu.

komposisi karbon tertentu, dan lain-lain. Oke, langsung saja. Nah, ini merupakan gambar dari diagram PASA.

Nah, diagram PASA ini, ini contoh garis-garisnya. Nanti saya akan jelaskan, di sini ada reaksi apa saja yang terjadi, lalu ada apa saja sih di diagram PASA ini. Jadi, secara... Kalau dilihat dari garisnya saja seperti ini, diagram PASA FEC.

Nah, di sini ada nama-nama garis batas transformasi. Jadi di sini ada nama-nama garis. Sebelum kita mengetahui lebih lanjut, kita harus tahu dulu nama-nama garis yang ada pada diagram PASA ini. Yang pertama ada diagram Liquidus. Nah, ada garis Liquidus.

Dari garis Liquidus ini, jadi... Daerah di luar garis ini, ini semuanya itu liquid, jadi dalam kondisi cair. Nah, lalu ada solidus ketika sudah menyentuh atau melewati garis solidus ini, semua cairan tadi sudah termasuk ke dalam pasak memadat. Jadi, mulai dari sini sudah memadat sampai nanti di sini ada temperatur kamar.

Lalu di sini ada garis solpus. Lalu di sini ada garis A1. Ada garis A2.

Ada garis A3. Ada garis ACM. Dan juga ada garis A4.

Nah, namun kadang dalam literatur yang lain menyebutkan A1, A2, A3 itu berbeda-beda. Jadi itu tergantung literaturnya kembali. Jadi jangan pusing.

Oke. Nah. Kita harus tahu ini adalah, kalau bisa saya katakan ini adalah karbon-karbon istimewa dan juga garis temperatur-temperatur istimewa yang harus kita tahu sebelumnya dan harus kita hapalkan lebih baik. Jadi lebih baik kita harus memahami dan juga resikonya yang disini kita harus sudah hapal pada temperatur sekian.

Dan karbon sekian cukup segini. Yang lainnya nanti jika kita memahami akan mengikuti. Oke. Jadi di sini ada 0,02 karbon. Nah jadi di sini ada garis karbon.

Nah di sini itu garis untuk kandungan karbonnya. Dan di sini untuk temperaturnya. Nah ini temperaturnya dalam derajat Celsius. Jadi di sini 0,02 pada temperatur 723. Ini di sini. Nah, dari titik ini memiliki karbon 0,02, lalu titik ini memiliki karbon 0,1 dengan suhu 1493 derajat Celcius, lalu di titik ini memiliki kandungan karbon sebesar 0,16.

dengan suhu 1493 derajat celcius di titik ini dengan suhu yang sama memiliki kandungan karbon 0,5% lalu di titik ini 0,8% dengan suhu 723 derajat celcius lalu pada titik ini kandungan karbonnya 2,06% dengan suhu 1140 derajat celcius lalu di titik ini 4,3 derajat, dan seterusnya. Nah, jadi presentasi dari karbon dan juga suhu ini, ini memiliki hubungan. Nah, lalu di sini kita harus sudah mengetahui berapa derajat temperatur dan juga kandungan presentasi karbon yang ada pada diagram ini. Nah, minimal kita mengetahui apa yang ada di sini. Nah, oke selanjutnya.

Ada penamaan-penamaan. Nah, di sini ada masuk ke penamaan-penamaan. Di sini ada wilayah delta iron. Di sini ada wilayah liquid.

Jadi, semua liquid, nah semua yang ada di luar garis ini, ini termasuk ke dalam liquid. Dan yang ada di segitiga kecil ini, ini termasuk daerah delta iron. Lalu di sini ada gamma atau biasa disebut austenite. Lalu disini ada alpha yang biasa disebut dengan ferit.

Lalu disini ada garis FE3C atau yang biasa disebut dengan sementit. Nah jadi ini harus dihapalkan. Disini ada garis FE3C. Nah garis FE3C ini.

Di 6,67% karbon, lalu ada liquid daerah sini, lalu di sini ada daerah austenite atau gamma, di sini ada delta iron, lalu di sini ada ferrite atau alpha. Nah, selanjutnya kita juga harus mengetahui daerah-daerah bagian lain. Nah, bagaimana cara kita menentukan pasa-pasa yang terjadi pada daerah-daerah lain. Nah, gampang saja.

Tadi kita sudah belajar ada yang utama. Yang utama ini harus kita hapakan. Di sini ada delta. Di sini ada austenit atau gamma. Di sini ada likuid.

Di sini ada ep3C. Dan di sini ada alpha atau perit. Nah, pemberian nama atau di daerah sini. Ini adalah yang akan terjadi.

Pasal yang akan terbentuk di sini adalah gampang. Nah, pada titik ini kita tarik garis kiri dan ke kanan. Lalu ketika menyentuh garis itu tinggal kita sebutkan penamaannya.

Nah, saya kasih contoh yang di sini. Nah, pada daerah sini kita ambil tarik garis ke daerah kiri. Nah, dari sini sampai ke daerah kiri ini menyentuh garis delta iron. Kita tarik garis ke daerah kanan.

Nah, daerah kanan ini. Maaf, daerah kanan ini menyentuh liquid. Karena di sini itu masih kawasan liquid atau areanya liquid. Maka daerah ini diberikan nama atau pasa yang terjadi pada daerah ini adalah delta iron ditambah dengan liquid. Nah, selanjutnya di daerah yang sini.

Kita tarik garis ke arah kiri menyentuh garis-garis atau area dari delta iron. Kemudian ke arah kanan kita tarik garis. Nah, ini menyentuh daerah gamma.

Ini masih garis gamma. Jadi, tarik garisnya itu yang pertama menyentuh itu adalah namanya. Jadi, ini kalau sudah tarik ke kiri menyentuh delta iron.

Tarik ke kanan menyentuh gamma. Maka di sini akan terjadi pasa yang terbentuk itu adalah delta iron ditambah dengan gamma. Selanjutnya di sini. Nah, kita tarik garis ke kiri. Ini masih menyentuh daerah gamma.

Nah, atau austenit. Dari ke kanan, ini adalah daerah liquid. Maka penemannya adalah liquid ditambah dengan gamma.

Nah, lanjut ke sebelah sini. Di sini kita tarik galis ke arah kiri. Nah, ini menyentuh daerah liquid ini.

Lalu tarik ke arah kanan, menyentuh EP3C. Maka di sini liquid ditambah EP3C atau cemented. Nah, maka di sini liquid ditambah cemented. Oke, lanjut. Nah, di sini...

Kita tarik garis ke arah kiri menyentuh daerah alpha atau ferit. Ke sebelah kanan menyentuh area atau garis gamma. Nah, atau austenit.

Maka daerah ini, pas yang akan terbentuk pada daerah sini, daerah ini adalah alpha ditambah dengan gamma. Nah, lanjut. Di sebelah sini, daerah sini.

Jika kita tarik garis ke arah kiri, itu berbentur atau menyikut daerah gamma. Jika tarik ke arah kanan adalah HP3C, maka yang terbentuk pada daerah ini adalah alpa ditambah HP3C. Nah, lalu lanjut ke daerah bawah, ditarik ke sebelah kiri menyentuh alpa, ke sebelah kanan menyentuh HP3C, maka daerah ini disebut dengan alpa ditambah HP3C, atau perit ditambah dengan... Sementit. Nah, jadi kalau kita mengetahui pasa-pasa yang utama seperti delta iron, gamma, liquid, Fe3C, dan juga alpha, maka otomatis di sini kita cuma memberikan nama saja dengan cara tarik garis ke kiri dan ke kanan.

Oke, selanjutnya. Nah, di dalam pasa ini juga nanti akan saya jelaskan Ada beberapa reaksi yang terjadi. Nah, jadi sebelumnya di sini ini adalah garis perlit. Kita harus tahu ini ada garis perlit.

Dan ini ada garis lede burit. Nah, ini ada garis lede burit. Perlit dan lede burit itu sebenarnya apa sih?

Nanti saya akan lanjutkan pembahasannya. Jadi, sekedar informasi dulu. Di sini ada garis perlit dan di sini ada garis lede burit. Nah, di sini sebenarnya ada beberapa reaksi yang terjadi di beberapa titik seperti di sini, di sini, dan di sini. Nah, jadi sebenarnya diagram PASA yang tadi terlihat simple, di sini saya akan jelaskan beberapa reaksi yang terjadi.

Nah, oke, untuk titik yang pertama di sini adalah titik peritektik. Nah, di mana pada titik ini, Ini merupakan perubahan komposisi atau perubahan pasa dari delta iron ditambah liquid. Nah, pada area sini ini merupakan komposisi delta iron ditambah liquid.

Ini akan berubah secara serentak jika melalui posisi peritektik ini. Nah, titik ini akan berubah menjadi gamma. Jadi, Reaksi peritektik di sini akan berubah dari delta iron ditambah liquid menjadi peritektik. Lalu di etektoid sendiri di sini adalah perubahan dari liquid berubah menjadi daerah sini adalah gamma ditambah EP3C. Nah, secara serentak pada daerah sini.

Nah, dengan komposisi karbonnya 4,3 dan ini 0,16. Nah, untuk yang peritektik. Terus ada yang etektoid. Yang ini berubahan dari gamma menjadi alpha ditambah Fe3C untuk daerah sini. Nah, jadi di sini ada daerah perlit.

Nah, oke. Jadi, untuk penamaan sendiri secara umum, ini sama seperti yang di sini. Cuman, kita detailkan lagi komposisi yang terjadi seperti ini. Nah, di sini ada garis lede burit. Hai di sini ada garis perlite nah disini ada garis nah ep3c3 jadi saya berikan penamaan disini ada led burit satu adalah debur it 2 lalu ada ep3c1 ada ep3c2 ada ep3c3 nah Pernamaan itu.

Jadi kita sebelumnya kita lihat dulu di sini. Di sini ada reaksi teknik ini menghasilkan nanti komposisinya. Itu adalah garis lede burit ini pasaknya. Nah, jadi kita bagi lagi ini menjadi beberapa area. Nah, kita bahas satu per satu dari yang paling.

Nah, dari sini. Di sini karena ini adalah garis lede burit satu. Maka di sini. Ada di sini adalah, maka daerah di sini jika kita tarik galis ke kiri menyentuh lede burit 1 dan ke kanan menyentuh EP3C1. Nah, maka di sini area ini dalamkan dengan lede burit 1 ditambah EP3C1.

Jadi, di daerah sini bakalan terjadi pasai yang terbentuk pada daerah ini adalah lede burit 1 ditambah EP3C1. Di mana lede burit 1 ini jika tarik sebelah kiri nih. Jika kita tarik garis ini sebelah kiri, ini menyentuh garis ini.

Nah, Fe3C1 itu jadi Fe3C1 itu berasal dari liquid. Nah, ini kan masih berasal dari liquid, maka ini disebut Fe3C1. Nah, seperti itu. Lalu di sini ada, nah di sini.

Kita lihat di sini ada apa. Yang pertama disini, ini yang terbentuk adalah gamma. Kalau kita tarik dari sebelah kiri ke sebelah kanan, akan terbentuk lede burit 1. Nah, lalu disini juga akan terbentuk Fe3C2. EP3C2 ini berasal dari gamma.

Kalau tadi EP3C1 berasal dari liquid, kalau EP3C2 berasal dari gamma, reaksi gamma. Nah, lalu di sini, di wilayah sini, ini tarik-larik ke sebelah kiri adalah gamma. Nah, lalu di sini pun akan terjadi tambah EP3C2 yang berasal dari daerah sini.

Jadi, sebagian bertransformasi menjadi EP3C2. Lanjut, di sebelah sini. Nah, lalu di sini.

Nah, kalau di sini ada ledeburit 1, ledeburit 1 itu adalah alpha ditambah Fe3C. Nah, kalau di ledeburit 2 yaitu, eh bukan alpha, sorry, gamma ditambah Fe3C. Atau austenit ditambah dengan sementit. Kalau di sini ledeburit 2 itu adalah perlit ditambah dengan Fe3C.

Maka itu hasilnya adalah ledeburit 2. Nah, di sini lede burit 2, kita tarik di sini, daerah sini, kita tarik ke arah kiri, maka terbentuk lede burit 2. Dan ke arah kanan, maka ini akan terbentuk EP3C1, karena ini turunan dari liquid tadi. EP3C1, EP3C1, EP3C1, maka ini terus bertransformasi karena ini sebelumnya berasal dari liquid. Maka ini disebut dengan EP3C1. Lalu, kita lihat di sebelah kiri, di kolom area ini.

Ini digagakkan dari... ke sebelah kiri, maka ini berbenturan dengan garis perlit nah, pasap perlit, maka sebelah kanan adalah Fe3C2 lalu disini adalah Fe3C2 ditambah Fe3C2 Fe3C2 ini berasal dari tadi reaksi dari gamma, nah gamma yang berubah, jadi sebagian gamma itu berubah juga menjadi Fe3C2 nah, kita lalu di sebelah sini di area sini, jika kita tarik ke arah kiri ini Berisik sama dengan perlit Nah untuk area sini Karena ini tidak terjadi Sama disini juga Nah untuk daerah sini Ini adalah garis atektik Nah di daerah sini tidak terjadi atektik Garis atektik Maka disini hanya Gamma ditambah EP3C2 saja Kalau disini terjadi reaksi atektik Nah terus disini juga Ini tidak terjadi atektik Maka disini tidak ada Atektik Ledeburit. Nah, ledeburit itu dihasilkan dari reaksi tektik.

Di sini tidak ada tektik. Dan di sini juga tidak ada tektik. Maka di sini hasilnya adalah perlit ditambah EP3C2.

Yang mana? EP3C2 berasal dari gamma. Nah, lalu di sebelah kiri.

Di sebelah kiri ini jika kita tarik garis ke sebelah kiri. Nah, ke sebelah kiri ini, ini akan menyentuh garis alpha. Ke sebelah kanan, menyentuh garis perlit.

Nah, garis perlit ini dihasilkan dari reaksi etektoid. Nah, jadi kalau etektoid menghasilkan garis perlit, kalau etektik menghasilkan ledeburit. Nah, jadi ini kalau di sini kita nggak usah tarik garis ke arah sini lagi, karena di sini sudah ada garis lagi, garis perlit, yang berasal dari reaksi etektoid.

Maka di sini penamannya menjadi alpha ditambah perlit. Nah, sebenarnya di sini ada lagi bagian, yaitu bagian ini disebut dengan alpa ditambah Fe3C3. Fe3C3 ini berasal dari reaksi, berasal dari daerah perlit.

Nah, cuman karena Fe3C3 ini hanya sedikit kandungannya, maka biasanya tidak dituliskan. Nah, jadi jika tidak dituliskan pun, yang EP3C3 itu tidak apa-apa. Oke, lanjut. Nah, jadi tadi kita sudah belajar dari diagram-diagram tersebut.

Jadi, dari diagram itu tuh ada apa aja sih? Nah, yang tadi liquid. Nah, ini kan ada liquid.

Liquid ini. Nah, di sini. Ini liquid.

Nah, lalu ada larutan padat atau solid solution. Nah, ada alpha. Atau perit, tadi sudah dijelaskan, ada gamma atau austenit, lalu ada delta atau perit.

Ya, delta. Nah, biasanya delta sih kalau perit identik dengan alpha. Lalu ada senyawa. Senyawa ini adalah Fe3C. Nah, garis ini.

Ini garis Fe3C. Lalu ada pasa gabungan. Nah, ini yang harus kita tahu juga.

Perit itu terbentuk dari alpha, perit ditambah Fe3C. Oke, dan jadi dari... Halo Papa ferit ditambah Fe3C ini nanti, nah, di sini jadi perlit namanya.

Lalu ada lede burit 1. Nah, yang sudah tadi dijelaskan, lede burit 1 itu berasal dari sementit ditambah austenit. Atau Fe3C ditambah dengan gamma. Nah, ini lede burit 1. Lalu ada lede burit 2 dari Fe3C atau sementit ditambah dengan perlit. Nah, di sini.

Nah, perlit ditambah Fe3C. Nah, ini maka di sini adalah lede burit 2. Nah, ini juga harus kita ketahui. Oke. Nah, tadi reaksi-reaksi yang terjadi kan di sini ada peritektik, ada tektoid, ada e-tektik.

Sebenarnya apa sih ini? Kita jelaskan lagi lebih detail di sini. Oke, lanjut.

Jadi, pada temperatur, nah yang pertama saya akan jelaskan reaksi peritektik atau peritektikum. Pada temperatur 1493 derajat dengan karbon 0,16%, reaksi yang terjadi itu adalah reaksi dari liquid ditambah dengan delta berubah menjadi austenit. Nah, di sini peritektik. Nah, ini harus kita ketahui.

Jadi, di sini terjadi reaksi dari liquid ditambah dengan delta iron. Berubah menjadi peritektik. Nah, di sini nih. Nah, lebih detailnya.

Lalu, tektik itu pada suhu 1147 derajat Celcius dengan kandungan 4,3 persen. Maka, reaksi yang terjadi adalah perubahan pasa dari likuin berubah menjadi austenit atau gamma ditambah dengan Fe3C. Nah, maka...

ini nih terjadi pada titik ini kalau kita lihat dalam diagram lengkapnya nah ada di sebelah sini tektik nah ini perubahan pasal dari liquid berubah menjadi gamet ditambah ep3c nah atau biasa austenit ditambah ep3c itu bisa disebut ledeburit 1 nah atau ledeburit biasa disebut ledeburit dah lalu ada tektoin nah Tektoi ini pada suhu 723 derajat Celcius. Nah, di sini. Dengan kandungan karbon 0,8%.

Nah, di sini. Nah, ini reaksi yang terjadi adalah perubahan dari austenit atau gamma. Berubah menjadi ferrit alfa ditambah Fe3C.

Nah, di sini nih. Dari gamma. Ini gamma kan. Ini daerah gamma. Berubah menjadi ketarik garis ke kiri menjadi alfa.

Kekalanan Fe3C. Maka di sini. Nah, reaksi. Maka, di sini perlit apa ditambah dengan Fe3C itu disebut dengan perlit.

Nah, ini reaksi-reaksi yang harus kita ketahui dan harus kita hapalkan. Bukan hapalkan, harus kita pahami sih. Sebenarnya, yang harus kita hapalkan itu cukup karbon-karbon yang memiliki arti penting dan juga suhu-suhu yang sangat penting.

Jadi nanti kalau reaksi-reaksi ini mengikuti kalau kita sudah memahami dari diagram ini. Dan penamaan ini yang sangat rumit ini sebenarnya nanti akan mengikuti jika kita, nah minimal kita mengetahui yang saya berikan tanda merah ini. Ini, nah ini, ini.

Nah itu adalah yang intinya. Sementara yang lain ini adalah, Istilahnya jika pemahaman kita sudah lebih jauh dan kita sudah lebih paham, maka penamaan ini akan sangat mudah sekali. Tidak usah diapalkan.

Nah, oke mungkin sekian dari saya. Jika ingin ada yang ditanyakan, silakan tulis saja di kolom komentar. Saya juga sama masih belajar.

Jika saya tidak bisa, pasti saya akan konsultasi dengan dosen saya yang bersangkutan. Terima kasih, mohon maaf bila ada kesalahan mungkin sekian dari saya. Oke, thank you.