Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Pengalaman Minoritas di Sekolah
Sep 18, 2024
Catatan Kuliah tentang Minoritas dan Kejadian di Sekolah
Kehidupan sebagai Minoritas
Penulis adalah satu-satunya Muslim di sekolah yang mayoritas Katolik.
Situasi umum berjalan normal; tidak ada masalah berarti meskipun berpuasa.
Teman-teman sering membantu saat waktu azan, menghentikan kegiatan agar penulis bisa buka puasa.
Contoh: Saat bermain bola, teman-teman menghentikan permainan saat azan agar penulis bisa buka puasa.
Pengalaman dengan Yosuke
Yosuke, pelajar dari Jepang, datang ke sekolah untuk pertukaran pelajar.
Yosuke masih belajar bahasa Indonesia dan mengalami kesulitan berkomunikasi.
Kejadian Memalak Yosuke
Yosuke dipalak oleh seorang preman saat membeli teh botol.
Preeman yang mabuk tidak mengerti Yosuke yang tidak mengerti bahasa Indonesia.
Teman-teman penulis melihat kejadian tersebut dan berusaha membantu Yosuke.
Terjadi keributan; preman dipukuli oleh teman-teman penulis.
Pesan Moral
Tindakan kekerasan tidak dibenarkan, meski pelaku salah.
"Hanya karena kita benar, bukan berarti kita berhak melakukan hal salah."
Reaksi Setelah Kejadian
Keesokan harinya, preman dan teman-temannya datang kembali untuk membalas dendam.
Mereka datang dengan senjata seperti linggis dan parang.
Pertolongan dari Anak-anak THS
Anak-anak THS, kelompok bela diri di sekolah, dipanggil untuk membantu.
Mereka tampil berani, menggunakan genteng dan besi untuk melawan preman.
Hasilnya, preman melarikan diri karena ketakutan.
Kesimpulan
Dendam tidak ada habisnya; menyelesaikan masalah dengan kekerasan hanya menambah masalah.
Penting untuk menyadari bahwa tindakan kita harus tetap dalam batas yang benar, meskipun merasa teraniaya.
📄
Full transcript