Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🌍
Dampak Krisis Ekonomi pada Pariwisata
Apr 3, 2025
Catatan Kuliah: Dampak Krisi Ekonomi terhadap Pariwisata di Indonesia
Pendahuluan
Kabar buruk untuk sektor pariwisata di Indonesia.
Penurunan daya beli masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.
Prediksi Lebaran 2025 akan menjadi yang paling sepi dalam sejarah.
Situasi Saat Ini
Rata-rata okupansi hotel hanya mencapai 20%, turun dari 50% pada tahun lalu.
Ketersediaan dana masyarakat semakin menipis, mempengaruhi belanja untuk kebutuhan tersier seperti pariwisata.
Penyebab Penurunan Sektor Pariwisata
1. Daya Beli Masyarakat
Inflasi meningkat hingga 6,2% per Maret 2025.
Kenaikan harga BBM dan pengurangan subsidi listrik mempengaruhi kemampuan belanja masyarakat.
PHK massal di berbagai sektor, termasuk industri.
2. Kebijakan Diskon Tiket
Harga tiket pesawat tidak naik seiring dengan inflasi.
Diskon tiket diumumkan terlalu dekat dengan Lebaran, tidak memberi dampak positif untuk penjualan tiket.
Banyak orang sudah membeli tiket liburan ke luar negeri sebelum diskon diumumkan.
3. Infrastruktur yang Buruk
Jalan yang rusak mengurangi minat wisatawan.
Pembangunan jalan tol menyebabkan orang lebih memilih menginap di daerah pinggiran.
Dampak negatif bagi hotel dan bisnis pariwisata di pusat kota.
Dampak pada Ekonomi
Sektor pariwisata mengalami penurunan yang ekstrem, dengan 50% penurunan permintaan di beberapa daerah.
PHK massal di sektor pariwisata diantisipasi jika tidak ada perubahan.
Pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Solusi Potensial
Menarik wisatawan asing ke Indonesia.
Mengurangi peraturan yang menghambat sektor pariwisata.
Meningkatkan daya tarik destinasi dengan memperbaiki infrastruktur dan pelayanan.
Kesimpulan
Masa depan sektor pariwisata di Indonesia tampak suram jika tidak ada tindakan segera.
Harapan untuk perbaikan ekonomi dan pariwisata yang lebih baik di masa depan.
📄
Full transcript