Intro Welcome to our channel Kami Putra dan Putri Indonesia Intro Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ya, demikianlah kutipan sumpah pemuda yang menandai betapa bahasa Indonesia punya peran penting sebagai bahasa pembersatu. Tapi, tau gak kalian? Bahasa Indonesia punya perjalanan panjang sampai pada akhirnya dikukuhkan sebagai bahasa nasional.
Selengkapnya, simaklah ulasan channel Data Fakta berikut ini. Tapi sebelum lanjut, kami ingatkan kembali untuk subscribe channel ini dan aktifkan lonceng notifikasi kamu untuk mendapatkan notifikasi terbaru. mirip amat minimal kita paham maksud dari ucapannya Nah dari sini tentu muncul pertanyaan apa hubungan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu benarkah hanya sekedar mirip faktanya bahasa Indonesia memang tumbuh dan berkembang dari dari bahasa Melayu dimana hal ini sejalan dengan keputusan Kongres Bahasa Indonesia 2 tahun 1954 di Medan yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu tidak ada yang menyaksikan peran bahasa Melayu tidak hanya sebagai bahasa perhubungan atau lingua Franca di Kepulauan Nusantara bahasa Melayu bahkan sudah dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7 pernyataan ini diperkuat dengan ditemukannya berbagai prasasti yang menggunakan bahasa Melayu Kuna Semisal prasasti yang ditemukan di kedukan Bukit Barangka tahun 683 Masehi Palembang yang bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Berdampingan dengan Sansekerta Masih seputar eksistensi bahasa Melayu.
Bukannya apa-apa, hal ini dirasa penting untuk dibahas demi mengingat kembali betapa tua dan sudah mengakarnya bahasa ini di kawasan Asia Tenggara, tak terkecuali di Nusantara. Sebut saja pada zaman Sriwijaya. Faktanya saat itu bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan. Maksudnya bahasa ini dimanfaatkan dalam buku Pelajaran Agama Buddha.
Nah sementara untuk urusan bahasa perhubungan Sebagaimana kita tahu bahwa banyak suku yang ada di Nusantara Karena itu bahasa Melayu hadir sebagai penghubung Terutama dalam urusan perdagangan Hal itu diperkuat dengan adanya informasi dari seorang ahli sejarah Cina I think yang pernah belajar agama Buddha di Sriwijaya yang menuliskan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Queen Luin yang berdampingan dengan Sansekerta dan Taukah kalian yang dimaksud Queen Luin itu adalah bahasa Melayu menyebar bersama agama Islam hai hai Setelah eksis menyertai perkembangan agama Buddha, faktanya bahasa Melayu juga dikenal sejalan dengan perkembangan agama Islam. Bahkan bukan tidak mungkin, bahasa Melayu dan agama Islam punya ceritanya sendiri untuk berkembang bersama-sama. Ya, ada pun perkembangan agama Islam, dan ada pun perkembangan agama Islam.
dan pertumbuhan bahasa Melayu seolah diperjelas dari peninggalan kerajaan Islam. Ada yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minyut 7 Aceh, berangkat tahun 1380 Masehi hingga hasil susah setera pada abad ke-16 dan ke-17. Seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajus Salatin, dan Bustanus Salatin Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara Faktanya bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur Menyerap banyak bahasa Tadi sudah dibahas mengenai perjalanan panjang bahasa melayu Karena itu kurang lengkap rasanya jika kita tidak kembali fokus membahas perjalanan bahasa melayu menuju bahasa Indonesia Tepat pada tanggal 28 Oktober 1928, sebuah momen yang kita kenal dengan dengan sumpah pemuda menjadi awal dari kesadaran para pemuda untuk memiliki bahasa sendiri yang dikenal sebagai bahasa Indonesia hari ini Nah tentu saja ini tak terlepas dari upaya pengangkatan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat tapi tahukah kalian bahasa Indonesia tidak hanya berhutang budi pada bahasa Melayu Sebab faktanya 9 dari 10 kata bahasa Indonesia adalah asing Hal ini pernah dituangkan oleh Alif Dhaniamushnyi Atau Yopitambayong alias Remi Silado Seorang sastrawan yang juga dikenal sebagai seorang munsyi Ahli di bidang bahasa melalui sebuah buku dengan judul yang sama. Sebagai contoh, 700 kata dalam bahasa Indonesia lahir dari pengaruh bahasa Sansekerta dan Hindi.
Misalnya asmara, istimewa, dan wisuda. Kata bakso yang diserap dari kata Cina, kata jadwal yang diserap dari bahasa Arab, bendera dari Portugis, indekos dari Belanda, dan masih banyak lagi. Terima kasih.
Kongres Bahasa Indonesia pertama Menurut kalian, apakah setelah sumpah pemuda perkara bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sudah mentok? Jawabannya tentu tidak, pasalnya keresahan akan eksistensi dan penggunaan bahasa yang masih kacau balau muncul juga ke permukaan. Nah dari sinilah Kongres Bahasa Indonesia atau KBI pertama dicetuskan.
Diprakarsai oleh para penulis dan wartawan yang notabene-nya bukan ahli bahasa profesional, satu diantaranya adalah mantan wartawan Darmo Kondo, KBI berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 25 sampai 27 Juni 1938. Menunjukkan betapa kuat upaya pembakuan Bahasa Indonesia, KBI menghasilkan beberapa keputusan yang cukup berpengaruh. Di antaranya memakai Bahasa Indonesia dalam setiap rapat, perbaikan bahasa dalam surat kabar, susunan tata bahasa baru, dan perubahan ekonomi. Ejaan yang asalnya dari bahasa Melayu Riau.
Selain itu, menurut putusan Kongres yang dirangkum badan bahasa, satu dari sembilan butir putusan Kongres menunjukkan perhatian yang besar terhadap rencana pembangunan Institut Bahasa Indonesia dan perguruan tinggi kesusahseraan. Perubahan Ejaan Taukah kalian mengacu pada kata bahasa Melayu dalam asarla latin yang disusun oleh Pigavetta bertajuk Vocabuli De Quisti Populi Mori tahun 1522 di abad ke-16, perempuan masih poran-puan. Pertengahan abad ke-17, kata-kata Melayu dalam bejaan bahasa Indonesia juga hadir melalui karjaan untuk kerjaan, ilmu untuk ilmu, dan kolowar untuk keluar. Tradisi ini masih berlangsung hingga abad ke-19 dan barulah pada awal abad ke-20 mungkin didorong oleh kepentingan penelitian. Belanda membuat pembakuan lewat kitab logat Melayu yang disusun oleh Charles Adrian van Ovoisen.
Hingga lahirlah Agent of Vision. Agent of Vision bahkan masih bertahan hingga ikrar sumpah pemuda lewat. Barulah pada tahun 1947, Ejaan baru hadir dengan nama Ejaan Suwandi, diambil dari nama Menteri Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan. Namun tidak berhenti sampai di situ, dianggap belum praktis melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954 dirumuskan keputusan baru, yakni Ejaan sedapat-dapatnya menggambarkan satu fonem dengan satu huruf.
Ya, tahun 1572, pemerintah lewat keputusan Presiden nomor 57 meresmikan lagi ejaan baru yang bernama Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD. Selanjutnya, setelah 44 tahun kemudian, Upaya perbaikan kembali dihadirkan dengan adanya Perdoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI di tahun 2016. Nah, perubahan ejaan dari masa ke masa itulah yang menjadi bukti sekelumit perjalanan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, sekaligus pemersatu, faktanya bahasa Indonesia merupakan identitas sebuah bangsa. Itulah tadi perjalanan panjang bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional serta perubahannya dari masa ke masa.
Lalu, bagaimana?