Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Pendidikan Pancasila dan Sejarahnya
Sep 3, 2024
Catatan Kuliah: Urgensi Pendidikan Pancasila dan Tinjauan Historis
Pendahuluan
Konstruksi berpikir modern kaum muda Indonesia sebelum merdeka.
Pentingnya keberanian dan kreativitas pemimpin bangsa.
Pendidikan Pancasila sebagai upaya untuk menjaga dan merawat nilai-nilai Pancasila.
Urgensi Pendidikan Pancasila
Pancasila sebagai dasar filsafat negara.
Pendidikan Pancasila sebagai ikhtiar pedagogis untuk menjadikan Pancasila karakter bangsa.
Pentingnya Pancasila sebagai titik temu dan titik tumpu bangsa Indonesia.
Tinjauan Historis Pancasila
Kegiatan Rintisan Gagasan
Mencari sintesis antar ideologi.
Konsep ideologi sebelum sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).
Fakta Pemikiran Ideologi Sebelum 1945
1924: Perhimpunan Indonesia di Belanda merumuskan 4 prinsip:
Persatuan Nasional
Non-Kooperasi
Kemandirian
Solidaritas
Tan Malaka (1924) menulis "Nar The Republic Indonesia" dan menekankan kedaulatan rakyat.
Cokro Aminoto mengidealisasikan sintesis antara Islam, Sosialisme, dan Demokrasi.
Ilyas Jakub dan Muhtar Lutfi mendirikan PMI (Persatuan Muslimin Indonesia) pada 1930.
Kontribusi Tokoh-tokoh Mahasiswa
Soekarno (1926) menulis esai di "Indonesia Muda" tentang Nasionalisme, Islamisme, dan Marsisme.
Pencarian sintesis ideologi sebagai pondasi kebangsaan.
1932: Soekarno mengenalkan istilah Sosio-Religius, sebagai perkembangan ideologi.
Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) sebagai monumen sintesis gagasan antarideologi.
Pentingnya Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda menghubungkan keragaman gagasan dalam kesatuan tanah air.
Peralihan dari etno-nasionalisme ke civic nationalism.
Konstruksi berpikir modern yang patut dicontoh oleh generasi muda sekarang.
Proses Pembentukan Dasar Negara
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan)
Dibentuk pada 29 April 1945, dipimpin oleh Dr. KRT Rajiman Wediodiningrat.
Sidang pertama dimulai pada 28 Mei 1945.
Tugas BPUPKI: menyelidiki kemerdekaan dan merumuskan dasar negara.
Pandangan dalam Sidang BPUPKI
Berbagai pandangan mengenai dasar negara:
Nilai Ketuhanan: Muhammad Yamin, Agus Salim, dan lainnya.
Nilai Kemanusiaan: Rajiman Widyodiningrat, Supomo.
Nilai Persatuan: Muhammad Yamin, Ki Bagus Hadikusumo.
Nilai Demokrasi: Muhammad Yamin, Supomo.
Nilai Keadilan Sosial: Muhammad Yamin, Ki Bagus Hadikusumo.
Kesimpulan
Nilai-nilai dalam Pancasila diusung oleh golongan nasionalis dan Islam.
Pelajaran berharga bagi generasi sekarang dari sejarah pendidikan Pancasila.
Pertanyaan
Mahasiswa dan peserta dapat menuliskan pertanyaan di kolom komentar untuk dibahas dalam pertemuan selanjutnya.
📄
Full transcript