Penggunaan bahasa ibu atau bahasa daerah dalam pembelajaran dapat meningkatkan capaian belajar siswa di sekolah.
Banyak siswa yang masuk ke SD belum menguasai bahasa Indonesia dan mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
Data BPS tahun 2021: 73% penduduk berusia 5 tahun ke atas masih dominan menggunakan bahasa daerah.
Dukungan Bahasa Daerah
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa daerah mendukung capaian belajar dan proses transisi ke bahasa Indonesia.
Proses transisi:
Di kelas awal, proporsi penggunaan bahasa daerah fleksibel, semakin tinggi kelas, semakin banyak penggunaan bahasa Indonesia.
Tahapan Transisi
Tahap Pertama: Pengembangan Kemampuan Bahasa Lisan
Siswa belajar mengembangkan kemampuan lisan menggunakan bahasa daerah.
Fokus pembelajaran: keterampilan berbicara dan mendengar.
Contoh materi:
Diri sendiri
Lingkungan
Matematika
Ilmu pengetahuan alam dan sosial
Media yang digunakan:
Buku cerita
Buku besar
Kartu kata
Benda konkret
Pembelajaran bahasa lisan membantu kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan membangun kepercayaan diri.
Tahap Kedua: Pembelajaran Baca Tulis
Setelah kemampuan lisan berkembang, siswa diperkenalkan dengan huruf dan bunyi dalam bahasa daerah.
Media: poster huruf dan kosakata dalam bahasa daerah.
Siswa belajar:
Merangkai bunyi menjadi suku kata
Mengembangkan keterampilan membaca kalimat sederhana
Siswa dapat menggunakan:
Kartu kata
Buku ramah cerna
Buku berjenjang dengan kalimat pendek dalam bahasa Indonesia.
Tahap Ketiga: Pengembangan Bahasa Indonesia
Setelah kemampuan lisan, baca dan tulis berkembang, pembelajaran dilanjutkan sepenuhnya dalam bahasa Indonesia.
Jika ada konsep sulit dalam bahasa Indonesia, guru dapat menggunakan bahasa daerah untuk menjelaskan.
Kesimpulan
Penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran sangat penting untuk mendukung transisi ke bahasa Indonesia dan meningkatkan pemahaman serta keterampilan siswa.
Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan kemampuan siswa.