Transcript for:
Nilai Etika dalam Keluarga Keraton

Intro Ada hal yang aneh Ketika pada acara Golkar beberapa beberapa waktu yang lalu, Anda menyediakan diri Anda menjadi penerjemah Mbak Marijan. Padahal Mbak Marijan kan abdidalem. Anda rajanya kok malah menerjemahkan?

Memang gak boleh? Aneh aja. apa-apa kondisi penafsiran orang apa konsep yang ada dalam diri Anda sehingga Anda berjaya mengatakan saya ini tidak bisa bahasa Indonesia dengan baik penerjemah banyak Kenapa harus Anda Hai saya ini yang memerintahkan dia untuk hadlir jadi kuala penyesul harian tidak ya kan terlihat saya minta dia yang hadlir karena dipanggil wapres aja tidak mau hadlir karena saya bukan bahwa Wahanya wapres, saya bahwanya Sri Sultan. Ya kan? Nah, karena apa?

Karena bahasa Jawa itu di Kraton punya tata cara mengucap kalimat. Biarpun mungkin sebagian orang Jawa paham, belum tentu pada aspek materi yang diucap itu dipahami. Tapi Anda tidak merasa kemudian direndahkan? Untuk apa bisa merasa direndahkan?

Karena Anda Raja. Ah, itu logika, logika ya sindirela tadi itu. Dalam hubungan antara bawahan sama atasan, saya memperlakukan bawahan lebih baik, kan sesuatu hal yang sifatnya etika maupun manusiawi aja. Memangnya kalau sudah bos tidak bisa menghargai bawahannya.

Biasanya begitu. Nah itu yang tidak semestinya harus dilakukan oleh seseorang. Baik, Bos Sultan. Bagaimana Anda mempersiapkan anak-anak Anda sebagai anak-anak raja dalam kehidupan modern?

Begini ya, tradisi di keraton itu bagi anak laki-laki, Begitu dia sunat, dia harus berpisah dengan orang tua. Karena tinggalnya di Kasatrian. Dia hidup sendiri. Di situ tumbuh kemandirian. Tapi bagi seorang anak wanita, dia tetap dikeputren bersama ibunya.

Kan gitu. Ini yang saya anggap tidak ada keseimbangan antara kemandirian yang anak laki-laki dengan kemandiran anak wanita. Karena di situ ada orang tuanya, sedangkan yang laki-laki hidup sendiri untuk survive. Ya?

Sehingga wanita ini bisa mbok-mbokan ini Ya kan? Hanya tergantung pada orang tuanya Kemandiriannya kurang dibandingkan Mbok-mbokan itu bahasa Indonesia ini opo Punya ketergantungan Ketergantungan pada orang tuanya Pada ibunya Ya kan? Sedangkan dia ada pelayan Nanti apa-apa Suruhan pelayan aja Ya Nah, walaupun saya punya pelayan, anak saya sadidik, untuk minta sesuatu supaya pelayan itu mengambilkan sesuatu, saya minta harus mengatakan minta tolong.

Biarpun dia pembantu terus diperintah seinaknya sendiri. Saya tidak mau. Tolong ambilkan itu.

Begitu datang, terima kasih. Jadi yang namanya terima kasih, kalau salah mengatakan maaf, itu saya biasakan. Karena itu hubungannya dengan itikah kehidupan bermasyarakat. Tidak peduli dia anak raja.

Oh iya. Baik. Baik.