Transcript for:
Transportasi Melalui Membran Sel

Intro Halo adik-adik, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketemu lagi dengan Kak Hera di channel Biologi Asik Kali ini kakak akan membahas materi untuk kelas 11 SMA yaitu tentang transport melalui membran sel Jadi sebelumnya kakak pernah membahas tentang sel Nah, jadi disitu kakak membahas tentang bagian-bagian sel dan lain sebagainya Nah, salah satunya adalah membran sel Nah, di video ini kakak akan membahas tentang transportasi melalui membran sel Oke, langsung aja yuk kita bahas Sebelum itu, jangan lupa untuk dukung terus channel Biologi Asik Dengan cara klik tombol subscribe, nyalakan loncengnya Dan jangan lupa untuk like dan juga komen video ini sebanyak-banyaknya Dan jangan skip-skip iklannya ya Transpor membran itu dapat dibedakan menjadi dua ya, yaitu transpor pasif dan juga transpor aktif. Transpor pasif itu terdiri dari difusi, osmosis, dan juga difusi terfasilitasi. Sedangkan transpor aktif terdiri dari pompa ion, kotranspor, endositosis, dan eksositosis.

Sebelum kita membahas tentang transpor membran, kita review dulu sedikit ya tentang struktur membran sel. Nah jadi struktur membran sel itu terdiri dari 3 Ada makromolekul berupa lemak, protein dan juga karbohidrat Nah lemak itu terdiri dari fosfolipid bilayer Kemudian ada kolesterol Nah untuk protein ada protein integral Jadi protein integral itu adalah protein yang terbenam di dalam fosfolipid Dan ada protein perifer Nah yang ketiga ada karbohidrat Karbohidratnya itu berupa glukosa Nah nanti kalau glukosanya itu menempel pada molekul protein, maka itu disebutnya glikoprotein. Nah seperti ini ya, ini kan juga menempel di protein. Ini, nah ini ya, jadi ini glukosa yang menempel pada protein, ini namanya glikoprotein.

Sedangkan glukosa yang menempel pada lapisan fosfolipid itu disebutnya glikolipid. Lapisan lemak terdiri dari dua lapisan sehingga disebut sebagai fosfolipid bilayer. Nah fosfolipid ini terdiri dari bagian kepala dan juga ekor. Bagian kepala itu bersifat hidrofilik dan tersusun dari molekul fosfat. Jadi namanya fosfolipid itu karena terdiri dari fosfat dan juga lipid.

Nah fosfatnya itu di bagian kepala sifatnya hidrofilik, makanya bagian fosfat ini selalu berada di luar atau bagian kepalanya selalu berada di luar. Sedangkan ekornya tersusun dari molekul lipid yang sifatnya itu hidrofobik. Jadi hidrofobik itu tidak suka air.

Jadi sekali lagi ya, fosfolipid itu terdiri dari fosfat dan juga lipid. Nah fosfatnya itu di bagian kepala bersifat hidrofilik atau suka air. Sedangkan ekornya itu tersusun dari lipid yang bersifat hidrofobik atau tidak suka air. Oke selanjutnya kita bahas tentang transport membran.

Nah jadi transport pada membran sel itu terdiri dari transport pasif dan juga transport aktif. Transport pasif adalah perpindahan molekul atau ion dari konsentrasi tinggi ke rendah Sedangkan aktif itu merupakan perpindahan molekul atau ion dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi Nah, pada pasif, karena perpindahan molekulnya itu dari tinggi ke rendah Sehingga tidak melawan gradient konsentrasi Maka transport pasif ini tidak membutuhkan energi Jadi ingat sekali lagi bahwa transport pasif itu perpindahan molekul atau ion dari konsentrasi tinggi ke rendah yang tidak membutuhkan energi kenapa tidak membutuhkan energi? karena tidak melawan gradient konsentrasi jadi dari tinggi ke rendah itu kayak kita turun gunung kan lebih gampang ya nah sedangkan yang aktif itu karena perpindahan molekulnya dari rendah ke tinggi itu sama aja kayak kita naik gunung otomatis itu melawan gradient konsentrasi sehingga membutuhkan energi nah kita bahas yang pertama ada transport pasif Transport pasif itu terdiri dari difusi dan osmosis. Nah, sedangkan difusi itu dibagi lagi menjadi dua, ada difusi sederhana dan difusi terfasilitasi.

Yang pertama ada difusi. Difusi adalah perpindahan zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi difusi itu kan tadi termasuk transport pasif.

Ingat kalau pasif itu tidak menggunakan energi karena konsentrasinya itu dari tinggi ke rendah. Macam-macam difusi itu tadi dibagi menjadi dua. Yang pertama ada difusi sederhana.

Difusi sederhana itu terjadi tanpa perantara atau tanpa bantuan membran. Jadi biarpun ini termasuk transport membran, Divusi sederhana itu terjadinya tanpa bantuan membran sel. Nah, seperti ini contohnya ya. Jadi, misalnya kita menuangkan tinta ke dalam air, maka molekul zat itu akan menyebar.

Maka ini tidak butuh bantuan membran. Nah, contoh dari divusi sederhana dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tadi ya, menyebarkan tinta ke dalam air. Jadi, kalau kita menuangkan tinta, maka nanti kan airnya akan berubah menjadi berwarna.

Itu karena zatnya menyebar. Jadi dari konsentrasi tinggi, berarti kan di sini konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Berarti di dalam air ini kan konsentrasi zatnya rendah, sehingga nanti menyebar sampai konsentrasinya seimbang atau isotonis. Yang kedua, membuat teh celup.

Nah, pasti sering dong bikin teh celup. Nah, jadi ketika kita buat teh celup, itu kan airnya awalnya bening ya. Nah, terus setelah kita masukkan kantong tehnya, lama-lama airnya berubah menjadi coklat. Nah itu dikarenakan zat yang ada di dalam tehnya itu menyebar dari konsentrasi tinggi ke rendah.

Jadi di dalam kantung tehnya itu kan zatnya tinggi. Ke air yang ada di dalam gelas itu kan rendah zatnya. Nah sehingga dia akan menyebar sampai konsentrasinya seimbang. Yang ketiga contohnya ada menyemprotkan parfum.

Sama ya, kita kan biasanya kalau menyemprotkan parfum itu lama-lama menyebar ya. Kayak kita menyemprotkan pengharum ruangan lah ya seperti itu. Jadi awalnya misalnya kan baru yang tercium sedikit sampai lama-lama nanti menyebar ke seluruh ruangan.

Nah itu juga merupakan salah satu contoh difusi. Jadi gasnya itu menyebar dari konsentrasi tinggi ke rendah. Nah yang keempat ada pertukaran oksigen dan juga CO2 di dalam alveolus. Jadi kenapa oksigen itu bisa berpindah atau mengalami pertukaran? Itu dikarenakan konsentrasi oksigen yang ada di luar atau di udara itu tinggi sedangkan di alveolus itu rendah.

Sehingga nanti terjadilah difusi antara oksigen yang ada di luar masuk. ke dalam alveolus, nah CO2 sebaliknya, kalau CO2 yang di dalam tubuh kita itu tinggi, yang di luar rendah, makanya dia berpindahlah dari dalam tubuh kita keluar lalu apa saja sih faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya difusi? yang pertama itu ada suhu jadi semakin tinggi suhu, maka semakin besar pula terjadinya difusi contohnya kita bikin teh nih, pasti kalian kalau bikin teh pakai air hangat sama air dingin itu lebih cepat terjadi difusinya itu ketika pakai air Hangat Nah kemudian yang kedua ada konsentrasi zat Semakin besar perbedaan konsentrasi maka semakin besar pula terjadinya difusi Yang ketiga ada ukuran molekul Jadi semakin besar ukuran molekul maka semakin lambat pula terjadinya difusi Contohnya kalau misalnya kita bikin es teh tadi ya sama ya Kalau kita menggunakan gula pasir sama gula batu gitu ya yang besar gitu kan Otomatis kan lebih cepat larutnya itu kalau yang menggunakan gula pasir Yang ketiga wujud zat Nah jadi difusi di udara itu lebih cepat dibandingkan di dalam larutan Dan yang terakhir ada luas Nah jadi semakin besar luas area maka kecepatan difusinya juga akan semakin besar Yang kedua ada difusi terfasilitasi atau difusi yang terbantu Nah bantuannya ini dengan menggunakan protein transport Nah jadi difusi terfasilitasi itu berlangsung dengan bantuan protein transport Yaitu saluran protein atau protein channel dan protein pembawa atau protein protein karier. Nah misalnya ini yang pertama ya, jadi ini dibantu dengan menggunakan saluran protein atau protein channel.

Zat yang berada di luar sel itu konsentrasinya lebih tinggi sehingga masuklah ke dalam sel yang konsentrasinya lebih rendah. Nah kemudian ini sama ya, yang menggunakan protein pembawa itu berlangsung dari konsentrasi yang tinggi yaitu di luar sel, nanti masuk, nah kemudian berubahlah molekul protein kariernya sehingga nanti zatnya itu akan masuk ke dalam sel yang konsentrasinya lebih rendah. Sehingga perbedaan antara difusi dengan difusi terbantu atau terfasilitasi, kalau kita lihat dari gambar ini, bisa terlihat perbedaannya ya, bahwa kalau difusi sederhana itu terjadi tanpa bantuan, jadi tanpa protein membran ya, sedangkan difusi terfasilitasi itu dibantu dengan protein membran, yaitu saluran protein atau menggunakan protein carrier atau protein pembawa.

transport pasif yang kedua itu ada osmosis nah jadi osmosis itu adalah perpindahan pelarut, jadi ingat kalau difusi yang pindah adalah zat terlarutnya, zatnya kalau osmosis itu yang pindah adalah pelarut berarti airnya dari konsentrasi pelarut tinggi, berarti kalau pelarut tinggi itu kan airnya lebih banyak ya sehingga dia bersifat hipotonis atau encer ke konsentrasi pelarut rendah atau hipertonis ya melalui membran semi-permeable jadi bedanya ya kalau difusi itu tanpa membran kalau osmosis itu dengan bantuan membran semi-permeable nah seperti ini contohnya ya jadi perpindahan osmosis itu ingat dari encer ke pekat dari hipotonis ke hipertonis melalui membran semi-permeable jadi misalnya nih disini ada zat yang konsentrasinya rendah nah yang disini konsentrasi zatnya lebih tinggi, otomatis yang ini bersifat hipotonis atau pelarutnya tinggi, yang ini pelarutnya rendah Nah itu akan terjadi osmosis Jadi kalau osmosis airnya yang berpindah dari yang encer ke yang tekat Di sini kan Z-nya lebih sedikit kan Jadi kandungan pelarutnya lebih tinggi Nah sehingga airnya akan berpindah ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah Jadi yang ini kan Z-nya banyak Airnya sedikit Makanya berpindahlah dari yang kebanyakan air ke yang sedikit air Dan ini harus melalui membran semi-permeable Jadi membran semipermeable itu adalah membran yang hanya bisa dilalui oleh air. Nah ini adalah salah satu contoh osmosis dalam kehidupan sehari-hari. Yang pertama misalnya penyerapan air oleh tumbuhan.

Jadi air itu kan dari dalam tanah bisa masuk ke dalam tumbuhan, nah itu merupakan salah satu contoh osmosis. Jadi konsentrasi air yang ada di lingkungan itu lebih tinggi dibandingkan di dalam tumbuhan, sehingga terjadilah osmosis. Kemudian yang kedua pembuatan asinan.

Nah jadi kalau asinan itu kan biasanya buah-buahannya atau sayur-sayurannya akan mengecil ya. Nah kenapa? Karena itu kan berarti konsentrasi yang ada di luar itu kan lebih tinggi ya.

Ya kan? Zatnya lebih tinggi, berarti hipertonis. Sedangkan konsentrasi air yang ada di dalam sayuran atau buah-buahannya itu lebih banyak.

Sehingga air dari dalam sayur atau buahnya itu akan keluar. Makanya asinan itu biasanya bentuknya akan lebih kecil dan juga lebih lunak. Yang ketiga, ketika siput terkena garam, itu juga sama ya, berarti air dari dalam tubuh siput akan keluar, itu osmosis juga.

Nah yang terakhir adalah pemasangan infus pada pasien, itu juga merupakan salah satu contoh osmosis dalam kehidupan sehari-hari. Mekanisme osmosis itu juga bisa terjadi pada ikan yang hidup di air tawar dan juga air laut. Nah ikan yang hidup di air tawar, maka kondisi lingkungannya kan bersifat hipotonis.

Hipotonis itu kan encer ya, lebih banyak kandungan pelarut dibanding zat terlarutnya. Nah, karena ikan itu hidup pada lingkungan yang hipotonis, berarti kan tubuh ikan itu sifatnya hipertonis ya. Nah, akan terjadi osmosis.

Dari mana? Ingat, osmosis itu kan tadi perpindahan pelarut dari konsentrasi pelarut tinggi atau hipotonis ke hipertonis ya. Sehingga nanti kalau misalnya ikan yang hidup di lingkungan yang hipotonis, maka akan terjadi osmosis dari lingkungan ke dalam tubuh ikan. Jadi, airnya masuk nih. Jadi kan air itu berpindah dari hipotonis ke hipertonis kan.

Berarti tubuh ikannya di sini hipertonis. Nah, karena banyak air yang masuk ke dalam tubuhnya melalui pori-pori, sehingga ikan yang hidup di air tawar itu akan beradaptasi dengan cara sedikit minum, nah kemudian insangnya itu akan aktif menyerap garam, jadi untuk menyeimbangkan kandungan garam yang ada di dalam tubuh. Dan yang ketiga nanti... Ikan air tawar itu akan beradaptasi dengan cara banyak mengeluarkan urin atau urinnya itu bersifat encer. Nah sedangkan ikan yang hidup di air laut, berarti kan kondisi lingkungannya itu hipertonis.

Berarti kan air laut kan banyak garamnya gitu ya. Berarti lingkungannya itu lebih pekat dibandingkan di dalam tubuh ikan. Sehingga akan terjadi osmosis juga.

Dari mana? Dari tubuh ikan ke lingkungan. Jadi air di dalam tubuh ikan itu akan keluar melalui pori-pori.

Sehingga ikan air laut itu akan beradaptasi dengan cara Banyak minum dan insangnya itu akan aktif mengeluarkan garam. Karena kan minum itu juga ada garamnya ya. Jadi garamnya itu nanti akan secara aktif dikeluarkan melalui insang.

Dan urinnya itu akan dibuat pekat atau jarang berkemih. Nah seperti ini ya perbedaannya kalau kita buat tabelnya. Jadi tadi kalau ikan air laut itu kan hidup pada lingkungan yang hipertonis.

Sedangkan kalau ikan air tawar itu lingkungannya berarti hipotonis. Sedangkan ikan air laut berarti itu kondisi tubuhnya hipotonis Kalau ikan air tawar itu kondisi tubuhnya hipertonis Nah kemudian osmosisnya berarti kalau pada ikan air laut itu terjadi melalui pori-pori Jadi airnya keluar melalui pori-pori Sedangkan pada ikan air tawar air masuk melalui pori-pori Nah adaptasinya ikan air laut itu akan banyak minum Sedangkan ikan air tawar itu akan sedikit minum Nah kemudian insangnya itu akan mengeluarkan garam pada ikan air laut Sedangkan pada ikan air tawar itu akan menyerap garam Lalu urinnya itu akan pekat kalau pada air laut Sedangkan pada air tawar itu akan encer Osmosis itu juga bisa terjadi pada sel hewan dan juga sel tumbuhan. Nah ini adalah kondisi sel dari hewan dan juga tumbuhan jika dimasukkan ke dalam larutan dengan konsentrasi yang berbeda. Yang pertama, jadi ini yang atas adalah sel hewan, yang bawah sel tumbuhannya.

Jadi kalau sel hewan ini sebagai contoh adalah eritrosit atau sel darah merah jika dimasukkan ke dalam larutan hipotonis. Nah ingat ya, tadi kalau osmosis itu terjadi dari hipo ke hiper. Berarti dari hipotensi.

hipotonis ke hipertonis nah maka kalau sel darah merah dimasukkan ke dalam larutan hipotonis contoh dimasukkan ke dalam akuades nah itu nanti akan terjadi osmosis dari mana? dari lingkungan ke dalam sel darah merah sehingga nanti air dari lingkungan akan masuk ke dalam sel darah merah nah karena sel darah merah itu tidak memiliki didinding sel, nah sehingga nanti lama-kelamaan sel darah merahnya itu akan pecah atau yang disebut dengan hemolysis... Nah sedangkan ini adalah kondisi sel darah merah jika dimasukkan ke dalam larutan isotonis Jadi konsentrasinya itu seimbang ya sehingga ini kondisi selnya itu normal Dan ini adalah kondisi sel darah merah jika dimasukkan ke dalam larutan hipertonis Misalnya dimasukkan ke dalam larutan garam Nah jadi karena ini larutannya garam berarti akan terjadi osmosis dari dalam sel darah merah keluar Jadi airnya akan keluar karena kan hipo ke hiper Hipernya kan lingkungannya ya berarti keluar Sehingga nanti sel delah merah itu akan mengkerut yang disebut sebagai krenasi. Nah ini adalah kondisi sel tumbuhan.

Jadi sama aja ya, jadi sel tumbuhan kalau dimasukkan ke dalam larutan hipotonis, misalnya akuades, maka airnya akan masuk. Nah bedanya karena sel tumbuhan itu memiliki dinding sel, sehingga sel tumbuhan itu tidak akan pecah. Nah kalau di sel hewan kan pecah. Kalau sel tumbuhan itu tidak akan pecah, tapi nanti selnya itu akan membengkak atau disebutnya turgid.

Nah ini adalah kondisi sel tumbuhan ketika dalam larutan isotonis Jadi airnya ada yang masuk dan yang keluar sehingga kondisi selnya itu normal Dan yang ini adalah kondisi sel tumbuhan jika dimasukkan ke dalam larutan hipertonis Jadi airnya keluar sehingga nanti lama-kelamaan karena airnya keluar Nah membran sel itu akan terlepas dari dinding selnya Ini bisa dilihat ya Jadi ini membran selnya lepas dari dinding sel Nah itu disebutnya sebagai plasmolisis Nah yang kedua ada transport aktif, ingat ya, jadi kalau transport aktif itu dia melawan gradient sehingga membutuhkan energi. Nah transport aktif ini dibagi menjadi tiga, ada endocytosis dan exocytosis, pumpa ion dan juga kotranspor. Oke, untuk transport aktif yang pertama ada endocytosis. Nah apa sih endocytosis itu?

Ingat aja ya, dari kata end, in, in itu kan berarti masuk ya. Jadi endocytosis itu adalah transport makromolekul. bisa berupa protein atau polisakarida, melintasi membran sel dari luar sel ke dalam sel.

Jadi kalau endo ingat saja masuk berarti ya ke dalam sel. Nah endocytosis ini berlangsung dengan cara menggabungkan vesikula yang mengandung molekul, jadi misalkan ini molekul yang ada di luar sel. Nah nanti untuk proses endocytosis akan dibentuk terlebih dahulu vesikula atau kantung yang mengandung makromolekul tadi. dan kemudian akan masuklah ke dalam sel.

Jadi, untuk proses endocitosis itu didahului dengan pembentukan kantong endocitosis. Tujuan dari endocitosis, yang pertama itu adalah untuk penyerapan nutrisi, yang kedua untuk menghilangkan sel-sel yang sudah tua, atau yang ketiga untuk menetralisir bahan patogen. Endocitosis itu dapat dibedakan menjadi tiga, yang pertama ada phagocitosis, pinocitosis, dan endocitosis yang diperantarai oleh reseptor.

Jadi ingat aja, Endo itu kan masuk ya, nah jadi masuknya makromolekul ke dalam sel itu bisa berupa phagocytosis jika yang masuk berupa zat padat. Jadi kalau yang masuk ke dalam sel itu berupa zat padat, jadi istilah phagocytosis itu makan. Jadi phagocytosis itu istilahnya makan jika yang masuk itu berupa partikel padat. Nah sebagai contoh adalah proses memakan bakteri oleh leukosid. Jadi ketika memakan bakteri itu nanti akan dibentuklah phagosom atau fakula makanan.

Nah yang kedua ada pinocytosis Jadi kalau pinocytosis itu masuknya makromolekul ke dalam sel berupa cairan ekstra seluler Jadi kalau vago itu makan, pino itu minum karena berupa cairan ya Nah seperti ini, contohnya itu adalah masuknya zat cair atau larutan ke dalam sel Jadi dibentuk vesikula juga sama ya Kan kalau misalnya vagocytosis nggak bentuk vesikula yang disebut sebagai vagosom Kalau ini dia nggak bentuk vesikula yang berisi zat cair Sedangkan endositosis yang diperhentai reseptor itu contohnya adalah memasukkan molekul khusus ke dalam sel dengan reseptor protein yang terdapat pada membran sel. Jadi dalam membran sel itu terdapat reseptor protein, jadi nanti reseptor inilah yang kemudian akan menangkap molekul-molekul khusus tersebut sehingga nanti terbentuklah vesikula juga yang dilapisi oleh protein pelapis. yang kedua ada eksositosis jadi ingat aja dari kata ex maka keluar ya jadi kalau eksositosis itu adalah transport makromolekul bisa protein atau polisekerida melintasi membran sel dari dalam ke luar sel nah jadi nanti eksositosis ini berlangsung dengan cara menggabungkan vesikula yang tadi dibentuk ya yang berisi makromolekul dengan membran sel jadi nanti vesikulanya ini lama-lama akan menempel pada membran dan akan dikeluarkanlah makromolekulnya dari dalam ke luar sel keluar sel. Jadi kantong eksositosis meninggalkan sitoplasma dengan cara menempel pada membran sel lalu makromolekulnya akan dikeluarkan Tujuan dari eksositosis itu yang pertama adalah untuk mengeluarkan racun atau limbah dari dalam sel yang kedua memfasilitasi komunikasi seluler, dan yang ketiga memfasilitasi pengembangan, perbaikan sinyal, dan migrasi membran sel. Nah salah satu contoh eksositosis yang pertama adalah Sekresi hormon insulin oleh sel beta pankreas ke dalam darah saat kadar glukosa dalam darah kita itu tinggi.

Jadi misalnya nih setelah kita makan itu kan kadar gula darah kita itu tinggi. Nah nanti akan secara otomatis hormon insulin itu akan dikeluarkan oleh sel beta pankreas ke dalam darah. Nah proses pengeluaran hormon insulin itu adalah salah satu contoh eksositosis. Contoh yang kedua adalah pelepasan neurotransmitter. Neuron itu akan melepaskan sinyal kimiawi.

yang nantinya akan ditangkap oleh reseptor yang ada pada neuron yang lain transport aktif yang ketiga ada pompa ion Na dan K jadi pompa ion adalah transport ion melalui membran dengan cara melakukan pertukaran ion di luar sel nah mekanismenya pertama-tama ion Na yang berada di dalam sel itu akan diikat oleh protein transport nah seperti ini ya nah kemudian Pengikatan ion Na ini akan menstimulasi terjadinya fosforilasi oleh ATP. Nah, jadi ATP akan melepaskan fosfatnya yang kemudian diikat oleh protein transport. Yang ketiga, terjadi perubahan bentuk protein dan ion Na akan terlepas ke luar sel. Jadi setelah mengikat fosfat, protein transport akan berubah bentuk sehingga Na-nya itu bisa lepas. Selanjutnya, ion K+, yang berada di luar sel, akan diikat kembali akibat gugus fosfat yang dilepas.

Jadi setelah Na-nya lepas, ion fosfatnya akan dilepas. Nah lalu ion K+, akan diikat kembali. Nah selanjutnya, protein akan kembali ke bentuk aslinya, yang memiliki afinitas yang rendah terhadap ion K+. Sehingga ion K+, akan dilepaskan, dan ion Na akan diikat kembali. Nah yang keempat ada kotranspor atau transport aktif sekunder.

Nah jadi itu merupakan transport zat tertentu yang dapat menginisiasi zat terlarut lainnya. Nah macam-macam transport aktif kalau berdasarkan arah molekul ya itu dapat dibedakan menjadi tiga. Ada uniport, simport, dan antiport.

Uniport itu jika zat yang masuk atau yang keluar dari dalam sel itu hanya satu. Jadi satu jenis molekul. melintasi protein transport dengan satu arah jadi satu zat masuk atau satu zat keluar itu namanya uniport nah yang kedua ada simport nah simport itu dua jenis molekul melintasi protein transport dengan arah yang sama jadi dua zat yang berbeda tapi arahnya sama dua zat satu arah kalau uniport ingat uni uno itu satu, satu zat satu arah, antiport itu jika dua zat dengan arah yang berbeda jadi dua jenis molekul...

melintasi protein transport dengan arah yang berbeda. Jadi, dua zat, dua arah. Nah, contoh dari simport ini adalah transport Na dan juga glukosa yang terjadi dari rongga usus ke sel usus.

Nah, sedangkan contoh dari antiport itu bisa pompa ion Na dan juga K atau antiport kalsium dan natrium yang terjadi di jaringan otot jantung. Oke adik-adik, itu tadi pembahasan mengenai transport pada membran. Semoga dengan penjelasan kakak, kalian jadi lebih paham lagi tentang transport pada membran.

Jangan lupa untuk dukung terus channel Biologi Asik dengan cara like, comment, share, dan juga subscribe channel Biologi Asik. Oke adik-adik, sampai ketemu lagi di next video. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.