Jangan dibiarkan kalian menjalani hidup autopilot. Autopilot itu lo tiba-tiba sudah seminggu ya. Kok cepat ya sudah satu bulan ya. Itu kemungkinan hidupmu autopilot.
Jalan seperti biasanya. Yuk mulai agak diseriusi. Putusan demi putusan, langkah demi langkah. Biar tambah baik, tambah baik kualitas diri kita. Dan biar kita tambah bahagia.
Yang pertama ternyata untuk bisa bahagia kita harus mampu menghancurkan egoisme dan menganggap diri kita sebagai manusia normal saja. Ini penting menurut saya ya. Menghancurkan egoisme itu yang tadi, rasa benar, rasa penting, rasa tinggi, rasa hebat. ini semua ego lebih kondusif kita merasa sebagai manusia biasa saja iya saya punya kelebihan tapi ada kekurangannya iya saya ngerti bidang ilmu ini tapi banyak bidang ilmu yang lain yang saya tidak bisa iya saya ini manusia yang ada hal-hal yang dikagumi orang Tapi sebenarnya banyak juga dalam diri saya hal-hal yang memprihatinkan Ini namanya hidup sebagai manusia normal saja Jadilah manusia biasa saja Ini lebih membahagiakan Karena kalau kita mengidentifikasi diri kita dengan ego-ego besar tadi Jangan-jangan lelah hidup kita Karena identifikasi sesuatu itu kan implikasinya kita harus begitu terus Misalnya teman-teman mengidentifikasi saya ini Pak, santri Pak, saya ini orang soleh. Itu kan terus abot, kamu kapanpun harus acting sebagai orang soleh.
Nanti dengar adan, wah ke masjid ini. Terus kamu dituntut begitu. Mending tidak usah woro-woro, tidak usah deklarasi, biasa saja.
Kalau mau ke masjid, ke masjid. Kalau mau melakukan kebaikan, lakukan saja. Tidak usah dengan memberi label atribut yang memberatkanmu sendiri.
Itu yang disebut kesadaran sebagai manusia biasa saja. Itu akan lebih membahagiakan. Yang kedua, berhentilah bersikap perfeksionis menipu diri sendiri.
Kalau ia bilang ya. Kalau tidak, bilanglah tidak Tidak usah perfeksionis Orang tahu kok semua orang itu ada kurangnya Tidak ada manusia yang sempurna Kadang-kadang salah sedikit Kadang-kadang hilaf sebentar Manusiawi Tidak usah menipu diri Itu akan lebih memberatkan kita Tidak usah terlalu banyak pakai topeng lagi Topeng kita sudah banyak dalam hidup ini Biar enggak lelah, yang membuat kita lelah itu kan Karena kita menipu diri kita sendiri Misalnya kalau ditanya, ngantuk enggak mas Ngaji? Kayak gini, enggak pak, saya melek terus Tapi ya pas Ngaji deg-leg-deg-deg itu kan ya Kamu berat sendiri, nanti ada temennya lihat malu kan Kamu coba tadi bilang, ya saya kadang-kadang ngantuk pak Itu kan lebih santai Tapi karena kamu menipu dirimu sendiri, berat akhirnya Jadi konsekuensi yang harus kamu tangguh Yang ketiga, untuk bisa bahagia Yuk berjuang, bekerja keras, mencapai tujuan Kita harus berikhtiar, berusaha Sambil tadi ya, ngerti batasnya kapan pasrah Dan jangan dibiasakan menyalahkan keadaan mencari kambing hitam Biasa kok hidup itu ada sukses, ada gagal. Ada lulus, ada tidak lulus.
Biasa ya memang rumusnya hidup begitu. Ada senang, ada susah. Wajar itu sudah.
Tidak usah cari kambing hitam, tidak usah menyalahkan keadaan. Nanti tambah berat. Wah ini gara-gara temanku ini tiap malam mengajak berkadang saja. Tidak lulus mata kuliahku. Loh kamu sendiri ya mau diajak berkadang.
Hai bisa lah dikancangin jadi sudah lah kalau sudah begitu efeknya memang begitu karena kamu berada mbak lulus biasa saja Iya sih Pak berarti besok saya harus lebih baik lagi kan begitu saja Tanpa harus rasa bersalah berkepanjangan Merasa berdosa berkepanjangan Cukup kamu sesali Kamu perbaiki ke depannya biar lebih bagus Ini hidup yang lebih membahagiakan Tidak terlalu bertele-tele Apalagi kamu terus menyangkal, denial, nyari-nyari alasan Saya itu sebenarnya rajin Saya tidak tahu kemasukan apa saya semester ini Tidak usah pakai alasan macam-macam. Sudahlah diterima saja. Wajar ke orang itu kadang senang, kadang susah, kadang gagal, kadang sukses. Asal kita bisa menata diri sehingga terus progres tambah baik, itu sudah luar biasa.
Yang keempat, ayo kita minimkan ketakutan-ketakutan, kecemasan-kecemasan yang tidak perlu. Mari kita sadari kadang-kadang kecemasan kita itu tidak beralasan Sia-sia saja Cemas itu kan biasanya tentang yang akan terjadi ke depan Yang akan terjadi ke depan kita tidak tahu Biarlah jadi rahasia nanti Yang penting sekarang kita berikhtiar semampu kita sebaik yang kita bisa Itu saja sudah Hilangkan kuatir ini kuatir itu Pak saya besok kira-kira ada Juduhnya enggak ya pak Saya kok sampai semester gini rasanya Enggak ada yang mau sama saya Enggak bisa dipikir itu Juduh di tangan Tuhan sudah Ya kecuali kamu Cuek enggak ngurusi bisa saja nanti Lepas Tuhan lepas tangan Jadi Kamu sendiri ditawari bolak-balik Ya Allah Kesuen mikirnya Jadi ayolah Kamu boleh sekali-sekali kamu tulis Kekhawatiranmu yang Mencemaskanmu apa Tulisan wis, khawatir ini, khawatir itu Sekarang mulai banyak Kemarin saya baca Orang kena gejala Penyakit psikosomatis Jadi kecemasan di pikiran yang mengefek ke sakit fisik beneran. Nah, mungkin lambung lah, mungkin vertigo lah, mungkin apalah.
Namanya psikosomatis. Jadi kalian jangan terlalu banyak overthinking, jangan terlalu banyak mikir yang aneh-aneh, cemas yang tidak perlu. Nanti jadi penyakit. Jadi ternyata... Tidak selalu sakit fisik berpengaruh ke jiwa.
Sebaliknya sakit jiwa bisa juga berpengaruh ke fisik. Kalian kan kalau sedang stress apa gitu kan rasanya tubuhmu ya lemes. Tidak bisa diajak apa-apa. Tidak bergairah ngapain-ngapain saja.
Itu berarti dari psikis ke fisik. Yang itu jumlahnya tambah banyak. Sekarang psikiater, psikolog itu tambah laris hari ini. Banyak yang stres, banyak yang depresi, tingkat sakit jiwa meningkat, tingkat depresi bahkan tingkat bunuh diri juga tiap tahun meningkat-meningkat. Nah terus mari kita sadari dalam hidup ini isinya ada yang penting, ada yang tidak terlalu penting.
Tidak semuanya harus diutamakan. Kita nikmati saja Kadang-kadang ada hal sepilih, hal tidak penting Ya tidak apa-apa, kita nikmati saja Itu namanya kita sadari Masalah hidup ini Tapi juga Yang tidak terlalu penting, jangan terlalu Dipentingkan, biar tidak terlalu sibuk Kita Biasanya kalau masih muda itu Ingin semua masalah dipanggul Sendiri, tidak hanya masalah Pribadi mungkin masalah kampusnya, masalah negaranya, masalah dunia wah saya ingin diselesaikan sendiri iya kamu boleh komen kecil-kecil, boleh usul sedikit-sedikit tapi tidak semuanya harus kamu perjuangkan sendiri kamu harus punya prioritas-prioritas biar hidupmu lebih bahagia kenapa mas kok belakangan gelisah saya mikir peradaban manusia hari ini itu loh Pak Kalau sudah ngobrol itu diajak ke angkringan saya. Angkring yuk mas, tak terakhir.
Daripada kabutan mikirin dunia. Semekir kuliah, contoh-contoh, banteng kamu Ya nikmati hidupmu, kamu boleh usul, boleh punya gagasan ini itu Tapi tidak harus semua masalah kamu panggul sendiri Nah yang terakhir, cara menaklukkan kebahagiaan adalah Jangan biarkan dalam situasi apapun pikiranmu manjep Rasionalitasmu tidak jalan Harus terus hidup Akal Jadi ini kuncinya Manusia dan kemanusiaan Itu kan akalnya yang hidup Jangan dibiarkan Kalian menjalani hidup autopilot Autopilot itu Lo tiba-tiba sudah seminggu ya Kok cepat ya sudah satu bulan Ya itu kemungkinan hidupmu autopilot Jalan seperti biasanya Yuk mulai agak diseriusi Putusan demi putusan Langkah demi langkah Biar tambah baik Kualitas diri kita Dan biar kita tambah bahagia Nah ini Kesimpulan-kesimpulan dari Cara menaklukkan kebahagiaan Dari bukunya Russell Tadi Normalnya yang dijelaskan tadi. Terakhir saya ingin masuk ke beberapa quotes dari buku itu yang menunjukkan ada sisi yang berbeda dalam gagasan tentang kebahagiaan ini. Yang saya sebut anomali-anomali. Yang pertama, ini menunjukkan orang iri dengki tadi.
Ternyata menurut Russell, jika di dunia saat ini ada banyak orang yang lebih menginginkan kebahagiaan diri mereka sendiri daripada menginginkan ketidakbahagiaan orang lain, kita mungkin akan mendapatkan surga dalam beberapa tahun ke depan. Dari sini bisa kita simpulkan ternyata sebagian besar orang lebih banyak menghabiskan energinya untuk membuat orang lain tidak bahagia dibandingkan untuk membuat dirinya bahagia. Ini menurut pengamatannya Ransel.
Banyak orang yang perspektifnya negatif terus tentang orang lain sehingga dia terus iri, terus dengki. Dia tidak rela kalau yang lain dapat kenikmatan. Sementara dirinya tidak.
Karena dia ingin lebih tinggi terus, lebih tinggi terus. Orang yang mindsetnya kompetitif tadi, yang dipenuhi rasa iri tadi. Jadi yang ada di pikirannya kan gimana caranya rivalku, sainganku, musuhku tidak bahagia.
Dia tidak mikir gimana caranya saya bahagia. Yang dia pikirkan gimana caranya orang lain tidak bahagia. Oh itu mindset seperti ini banyak kita temukan di medsos mungkin termasuk apalagi menjelang tahun 2024. Itu banyak yang cara berpikirnya begini, gimana caranya rivalku tidak bahagia Entah dengan cara apa, kadang-kadang bikin berita-berita bohong, hoax-hoax dan lain sebagainya Ini jenis anomali Kalau semua orang berpikir gimana caranya saya bahagia, kata Russell, tidak lama lagi dunia ini seperti surga Isinya orang-orang yang bahagia, orang bahagia itu berarti orang yang bersyukur.
Cuma ini mimpinya Russell, sulit sih. Orang itu kecenderungannya memang agresif, iri. Dalam dirinya ada nafas namanya sabu'i.
Ingin selalu menyerang dan menjatuhkan yang lain. Baik, anomali pertama ini. Coba kalian renungi ya, semoga yang hadir malam hari ini tidak ada yang di sini Tidak ada yang mikirnya hanya jatuhnya yang kalian benci Dalam bidang apapun Kalian ingin maju boleh, tapi semoga tidak dengan cara menginjak dan menjatuhkan yang lain Kalian ingin menang baik-baik saja, tidak apa-apa hebat, tapi tidak dengan cara merusak dan menghancurkan yang lain. Hebatlah dan menanglah bila perlu dengan mendukung dan menaikkan yang lain. Anomali pertama ini tentang kebahagiaan.
Anomali kedua, ini lanjutannya. Menurut cermatannya Russell lagi, beberapa orang Hanya bisa bahagia dengan membenci orang lain, bangsa lain, atau kepercayaan lain Kalimatnya Russell ya, semoga kita juga tidak di sini Jadi kayak tadi, Pak memang bahagia saya itu ya kalau membenci orang Atau membenci kepercayaan lain, atau membenci bangsa lain Ya ini tentu saja bukan kebahagiaan Ini kalau bahasa Jawa jenis angkara murka yang seperti ini Isinya kebencian saja Jalur bahagia itu jalur cinta, jalur kasih sayang dan semangat tadi Bukan jalur kebencian Kebencian lewat jalur manapun tidak akan membuahkan kebahagiaan Dalam bentuk apapun Kalian boleh suka atau tidak suka sesuatu Setuju atau tidak setuju sesuatu, tapi semoga bukan membenci. Karena kebencian betapapun sifatnya negatif.
Emosi yang tidak hanya merusak yang kita benci, tapi juga merusak diri kita sendiri yang membenci. Ini yang disebut anomali. Kalau ada orang merasa, saya bahagianya kalau mukuli orang, Pak. Saya bahagianya kalau menghancurkan orang, Pak.
Itu pasti bukan kebahagiaan. Mungkin kesenangan sesaat yang nanti efek negatifnya akan kita nikmati di fase-fase hidup selanjutnya. Berarti bukan kebahagiaan. Anomali kedua. Anomali ketiga.
Kata Russell begini, saya menemukan sesuatu yang aneh. Setiap kali saya bicara dengan orang yang terpelajar, saya merasa yakin bahwa kebahagiaan itu tidak mungkin terjadi. Namun ketika saya bicara dengan tukang kebut saya, saya merasa sebaliknya. Kenapa bisa begitu?
Ya biasa sih, kita juga tahu kadang orang pintar itu suka membuat rumit hal-hal simple. Barang yang sederhana saja terus dibikin jelimet. Jadi ruwet.
Jadi membahas kebahagiaan yang simpel. Jangan iri, penuh kasih sayang lah, bekerja lah. Itu kan sederhana sebenarnya. Tapi terus dibikin rumit, dibikin ruwet.
Akhirnya wah apa ya bisa bahagia saya. Dengan konsep serumit itu. Tapi begitu ngobrol dengan tukang kebun, kata Russell kok rasanya gampang, bisalah kita bahagia.
Coba ngobrol dengan orang biasa-biasa itu. Target-target hidup yang membahagiakannya simple, tidak jelimat. Kalau kalian ditanya, gimana caramu bisa bahagia?
Saya ingin jadi manusia yang bisa eksistensinya berkontribusi pada kehidupan, baik di level vertikal maupun horizontal. Gimana? Itu cik rumi tewang, cuma ingin senang saja kok.
Dirumuskan senjlimet itu Itu yang membuat Russell Ah, pengen bahagia Kalau ngobrol sama orang pinter Malah jadi rumet Sudah lah sama tukang kebun saja Simple, sama teman-teman Nongkrong pinggir jalan, itu lebih simple Gampang, tidak terlalu Dirumit-rumitkan teori, makanya Dia nulis buku ini, ini buku Tidak untuk kalangan terpelajar Mungkin khawatirnya kalau ketemu orang Terpelajar terus didebat Tidak jadi bahagia jatuhnya debat akhirnya. Oh masa iya begitu? Tidak cocok dengan teorinya filosof ini, filosof itu. Ruwet, guys.
Tidak jadi bahagia akhirnya. Jadi bubar sudah. Kan kadang-kadang gitu.
Kadang yang pintar itu malah menyusahkan kita. Rapat enak-enak yang rapat lugu-lugu itu cepat dibutuhkan gini ya. Ya gitu, selesai gitu. Hai Iya tapi begitu yang rapat pinter-pinter muah ndak selesai selesai Wajang argumen ini Argumen itu kira-kira ini Kira-kira itu tambah rumit Nah kadang-kadang begitu dalam hidup ini Kita selalu Membuat rumit hal-hal yang Sederhana sehingga hidup Yang semula simple jadi rumit Ini yang ditemukan oleh Russell Anomali lagi Kata dia begini Orang yang meremehkan dirinya sering dikejutkan oleh kesuksesan. Sedangkan orang yang melebih-lebihkan dirinya sendiri sering dikejutkan oleh kegagalan.
Kejutan yang pertama menyenangkan dan kejutan yang kedua tidak menyenangkan. Oleh karena itu adalah bijaksana untuk tidak terlalu sombong namun juga jangan terlalu lendah diri dalam berusaha, berusaha mencari kebahagiaan, kan banyak orang itu yang ah siapalah saya pak, saya itu manusia biasa kok pak, yuk ada kemampuan dikit-dikit tapi yuk enggak sehebat orang-orang itu, ini kadang-kadang orang yang seperti ini ketika sukses itu kan kaget dia Alhamdulillah ternyata Allah maha penyayang ini saya dapat sukses yang luar biasa kagetnya kaget seneng tapi kalau kita terbiasa sombong saya hebat Pak saya lebih dari semua temen saya yang lain saya lebih itu kan begitu gagal yo kejutannya kejutan pahit di oleh karena itu apa kata Rasul Jum'at ndak usah terlalu merendahkan diri atau menyumbongkan diri Hai biar tidak gampang terkejut biasa saja, nikmati saja apapun yang kita alami, jangan melebih-lebihkan juga jangan mengurang-urangkan paling tidak yang paling negatif melebih-lebihkan karena kekagetannya kekagetan yang negatif kekagetan ketika menemukan kegagalan ini anomali dari Russell ketika Melihat ternyata banyak orang yang sikapnya keliru untuk merancang kebahagiaan. Ada yang terlalu meremehkan dirinya sendiri, ada yang terlalu membesar-besarkan dirinya sendiri. Dua-duanya tidak positif karena potensial terkejut. Meskipun terkejut yang pertama enak, terkejut karena sukses.
Terkejut yang kedua pahit, karena terkejut karena gagal. Baik, saya kira itu ya teman-teman. Itu materi dari Russell tentang cara menaklukkan kebahagiaan.
Persis seperti yang dikatakan Russell, ini tidak rumit. Tidak perlu mengeringitkan daya membahas rumit-rumit di masyarakat biasanya yang berjalan untuk meneraih kebahagiaan yang rumus-rumus tadi. Tinggal bagaimana pentingnya kita.
menghidupkannya dalam keseharian kita