Transcript for:
Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

Ini penting tentang yang membatalkan wudhu. Karena terlalu banyak orang, kalau kita enggak tahu koidanya, kita ini bingung nanti, yang membatalkan wudhu itu apa saja. Jadi yang membatalkan wudhu ya ini sudah. Selain ini, enggak batal.

Berbicara waktu wudhu atau apa, enggak batal. Keluar darah, enggak batal. Nginjek kotoran, enggak batal. Hai wayung gitu ludu al-harith min ahadisa bilain min kubur audubur alamakan yang batalkan wudhu itu yang pertama adalah keluarnya sesuatu apapun itu dari kemaluan depan ataupun kemaluan belakang apapun apapun sehat tak keluar HP kata keluar HP keluar apapun angin dipapapun sudah tahu apapun apa sudah hatta keluar becak Yang membatalkan wudhu yang kedua adalah hilangnya akal.

Apa? Dengan tidur atau selain tidur? Kecuali tidurnya orang yang dia ini menetap di bumi.

Nah kalau orang tidur, duduk seperti ini maka gak batal. Tapi dengan catatan. Duduk di bumi seperti ini, menetap dan gak pindah.

Tidur disini, bangun disini. Tidur sini bangunnya di masjid Atau tidur sini bangunnya sudah gelentang disana Jadi karena sahabat dulu Nunggu Rasulullah SAW itu Seperti ini, bangun langsung sholat Jadi memegang kemaluan depan Atau kemaluan belakang Tapi kalau megang kemaluan ya Kemaluan sendiri itu yang batal adalah Yang ini Ini telapak kalau ditutupkan gini yang gak kelihatan ini kalau digunakan untuk megang batal sedangkan jempol nutupnya gini nah ini yang gak kelihatan dalamnya ini sini enggak papa jadi kalau megangnya gini kencing megang gini ya batal batal batal dengan kencingnya bukan dengan megangnya amat kabiran awsahiran walau waladah walaupun anaknya nyawi anaknya walau mayitan walaupun samaid Oh ya apa beb, megang punya mayit ya, yang mandikan maksudnya. Nanti mikirnya kemana, ada apa megang punya mayit?

Paham ya? Seperti itu. Dan yang keempat, bertemunya dua kulit.

Dua kulit, harus dua kulit. Satu gak kulit, ya gak apa-apa. Mama, satu istrinya pakai anu, kamu pegangin, haa batal.

Gak apa-apa kan, satu pakai hail. Yang gak boleh itu dua kulit. kulit dengan kulit. Terus rojol wamroah dua kulit, satu laki satu perempuan. Kalau perempuan-perempuan jadi harus dua kulit laki perempuan.

Dan juga syaratnya kabira ini keduanya harus sama-sama besar. Satu kecil belum balik ya gak apa-apa walaupun laki perempuan dua kulit bertemu. Dan juga ajinabien harus tidak ada hubungan Tidak ada hubungan mahram.

Gampangnya gini, kapan kita megang ini batal? Batalnya adalah orang yang boleh kita nikahi. Siapa orang yang boleh kita nikahi? Berarti batal kita pegang budunya. Anaknya tetangga, kan batal.

Besti, bebe, pokoknya yang boleh dinikahi, bibik-bibik. Boleh gak nikahi bibik? Boleh nikahi bibik kalau bibiknya tetangga. Ya kalau bibinya sendiri tidak boleh ngapur ini. Paham ya?

Aji nabien. Sahabat keduanya sama-sama tidak ada hubungan mahram. Artinya yang boleh dinikahi gampangnya seperti itu.

Bilahail. Dengan tanpa penghalang. Walaupun penghalangnya ringan tidak apa-apa. Walaupun plastik. Kalau nyentuhnya dalam air, Beb.

Ada apa ini sentuhan-sentuhan sama harim di air? Kok masih jaga wudhu ini? Sudah waktunya mandi.

Paham ya? air bukan penghalang tetep batal masa bebek ada keringanan megang-megang saya ini mau mau terawih tapi emang mau duduk dingin nah boleh sama ulama dikasih keringanan kalau kamu kangen sama istrinya harus nyentuh ada tiga yang pertama kuku jadi kangen sama istrinya suruh gini sudah tangan istrinya satu pegang sayang sayang uh uh uh nah itu boleh kalau kuku boleh Hai bukan kuku sama kuku kulit sama kuku juga ulem ting kukunya atau gigi nah gigi ndak batal sayang kangen tapi males budu gigi begini sayang sayang tiga yang diperbolehkan adalah syar rambut boleh rambutnya yang dicamba-camba yang dia nunda Papa balayung gitu lu dua ini semua enggak membatalkan untuk 6 undang-undang Barokah Insyaallah ya Allah bintafiq atanufiq wa nal haqil al-farik