Halo semuanya, di video kali ini kita akan belajar tentang memahami laporan keuangan. Sebagai seorang investor, penting banget untuk kita bisa paham tentang laporan keuangan. Tapi tugas kita sebagai investor, yang penting adalah kita bisa paham dulu nih maksud atau arti dari setiap angka-angka yang ada di laporan keuangan. Kita bukan seorang akuntan yang memang kerjaannya adalah harus menyediakan laporan keuangannya.
Nah, jadi kita bukan akuntan ya, kita adalah investor. Nah, seorang investor itu penting banget untuk bisa memahami laporan keuangan. Nah, maka di video kali ini saya akan coba bantu teman-teman untuk bisa lebih memahami tentang laporan keuangan.
Dan laporan keuangan itu sebenarnya nggak ribet-ribet banget. Yang penting kita tahu tentang kali bagi tambah kurang itu udah lebih dari cukup. Bahkan Warren Buffett pernah mengatakan, kalau misalnya memahami laporan keuangan membutuhkan suatu perhitungan kalkulus yang begitu ribet, maka dia memilih untuk menjadi tukang loper koran aja deh. Nah jadi, tenang aja teman-teman, sebenarnya laporan keuangan ini tidak serumit yang teman-teman bayangkan.
So, tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita mulai ke pembelajarannya. Di dalam laporan keuangan itu terdapat 4 bagian. Yang pertama ada namanya neraca atau balance sheet.
Yang kedua ada laporan laba rugi atau income statement. Dan yang ketiga ada laporan arus kas atau cash flow. Dan yang keempat adalah catatan kaki atau footnotes. Nah di video kali ini kita akan pelajarin keempat hal ini dan sekarang kita akan bahas yang pertama terlebih dahulu yaitu tentang neraca.
Balance sheet itu sebenarnya apa sih? Nah neraca itu sebenarnya menunjukkan bagaimana sih suatu aset perusahaan itu didanain. Apakah dari modal sendiri atau dari hutang.
Nah dalam memahami balance sheet kita harus hafal satu persamaan ini. Dimana aset sama dengan liabilitas ditambah dengan ekuitas. Liabilitas bahasa gampangnya adalah hutang, ekuitas bahasa gampangnya adalah modal.
Untuk kita mendapatkan sesuatu, caranya itu cuma dua. Misalnya saya mau membeli sebuah laptop atau sebuah komputer, caranya cuma dua. Either saya pakai modal sendiri atau uang cash saya langsung, atau cara kedua adalah dengan cara berhutang.
Misalnya dengan menggunakan kartu kredit cicilan atau yang lainnya. Nah, sama juga dengan perusahaan. Perusahaan mau apapun perusahaannya untuk mendapatkan aset, cuma dua caranya. Pakai modal sendiri atau pakai hutang. Nah, balance sheet ini tujuan lainnya adalah untuk menunjukkan posisi kesehatan sebuah perusahaan.
Yang dimaksud dengan kesehatan adalah bagaimana sih porsi hutang dari sebuah perusahaan yang akan kita analisa. Kalau misalnya hutangnya banyak, hutangnya berbahaya gitu ya, maka perusahaan itu menjadi tidak begitu sehat karena beresiko ya. Kalau kita pakai hutang kebanyakan kan itu menjadi beresiko.
Nah, selain itu... balance sheet juga menunjukkan bagaimana aset ini digunakan untuk mendapatkan pemasukan bagi perusahaan. Apakah aset-aset yang dibeli perusahaan ini mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan? Nah, jadi tujuan dari balance sheet itu adalah hal-hal seperti ini. Nah, sekarang kita akan bahas masing-masing ketiga komponen dari balance sheet.
Yang pertama ada aset. Aset terbagi menjadi dua kategori. Yang pertama adalah aset lancar.
Aset lancar ini adalah seluruh komponen aset, yang dapat menjadi cash atau dimanfaatkan dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Misalnya di sini ada cash. Cash adalah uang cash langsung ya. Kemudian ada piutang usaha.
Misalnya ada perusahaan lain yang berhutang kepada perusahaan kita. Maka ketika piutang itu tertagih, maka kita akan bisa mendapatkan uang cash. Atau misalnya persediaan. Persediaan yang ada di gudang kita, kalau persediaan ini dijual, maka persediaan itu akan ter-convert atau terubah menjadi cash.
dan lain-lain intinya bisa dimanfaatkan atau berubah menjadi cash dengan jangka waktu kurang dari setahun. Tipe yang kedua adalah aset tidak lancar. Nah ini adalah aset-aset yang tidak bisa berubah menjadi cash kurang dari satu tahun atau memiliki manfaat jangka panjang.
Misalnya aset-aset tetap seperti tanah, bangunan, dan mesin. Itu kan sekalinya kita beli tanah, bangunan, mesin, itu kan dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama. Kemudian ada aset-aset tak berwujud lainnya, misalnya brand atau goodwill dan yang lainnya.
Nah, ini bagian aset. Berikutnya kita masuk ke bagian liabilitas. Di liabilitas juga sama seperti aset, dibagi menjadi dua kategori. Kategori yang pertama adalah liabilitas lancar, di mana ini adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan kurang dari satu tahun. Misalnya ada pinjaman bank jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari setahun.
Utang usaha, di mana kita berhutang kepada perusahaan lain atau utang-utang yang lainnya. Berikutnya yang kedua adalah liabilitas tidak lancar. Ini adalah seluruh kewajiban yang harus dibayarkan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Ya, misalnya ada pinjaman bank jangka panjang. yang jatuh temponya di atas 1 tahun, atau hutang jangka panjang yang lain-lainnya.
Misalnya ada obligasi, atau surat hutang yang lainnya. Nah, ini adalah bagian liabilitas. Sekarang kita akan pelajarin tentang equity. Nah, equity sebenarnya itu juga dibagi menjadi 2 hal. Tapi ini memang kalau di laporan keuangan itu jarang penulisannya itu dibagi ya.
Tapi sebenarnya saya klasifikasikannya seperti ini. Yang pertama ada contohnya itu modal saham atau tambahan modalisator. Nah ini adalah modal dari luar usaha yang disetorkan ke dalam perusahaan. Misalnya kita ada suatu perusahaan X gitu ya, modal saham adalah saat ketika misalnya saya sebagai founder dari perusahaan X ini menyetorkan uang pertama untuk running perusahaannya.
Itu adalah modal saham dari luar, dari kantong investor masukin ke perusahaan. Atau misalnya di tengah jalan, udah jalan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, tiba-tiba butuh modal lagi nih. Nah itu masuknya ke tambahan modalisator.
Itu juga dari luar perusahaan ada investor yang masukin uang ke dalam perusahaan. Nah itu adalah equity dari luar usaha. Nah equity yang dari dalam usaha itu namanya saldo laba. Saldo laba ini adalah profit perusahaan yang dipakai kembali untuk ekspansi perusahaan.
Misalnya perusahaan X ini setelah 1 tahun berhasil menghasilkan keuntungan. Nah, keuntungan ini itu kan biasanya diputerin lagi ke perusahaannya. Setelah diputarkan, dapat profit lagi, diputerin lagi. Nah, ini adalah return earnings. Nah, sekarang kita akan coba lihat contohnya nih.
Ini misalnya laporan keuangan dari Sido ya, dibagi menjadi dua untuk aset, aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar seperti yang dijelaskan tadi, ada cash, piutang usaha, ada persediaan, uang muka, pajak dibayar di muka, dan lain-lainnya. Untuk aset tidak lancar, ada uang buka juga, ada aset pajak tangguhan, aset tetap, goodwill, dan lainnya. Ini tinggal dijumlahkan, aset lancar, ditambahkan aset tidak lancar, maka dapatlah total aset. Nah, aset ini didanain dari mana?
Ingat didanainnya cuma dua, hutang atau ekuitas. Nah, yang pertama, liabilitas dibagi jadi dua. Ada jangka pendek dan ada jangka panjang. Ini breakdownnya ada usaha-usaha, hutang lain-lain, dan lain-lain sebagainya.
Totalnya sekian, ditambahkan dengan total liabilitas yang jangka panjang. Maka ini adalah total liabilitasnya. Nah, kemudian dari liabilitas, maka sisanya adalah modal sendiri. Ya, modal sendiri kurang lebih ini ekuitasnya.
Ada modal saham ya, ada modal dasarnya, juta ini. Kemudian ada tambahan modal di setor. Dan di sini juga ada saldo labanya atau return earningsnya, ditambah dengan komponen-komponen lain ya. Mendapatkan total ekuitasnya sekian untuk Sido. Nah, maka kalau ini di jumlah, liabilitas yang ini, ditambahkan dengan total ekuitas, maka dapatlah angka sekian.
Nah, ini sama dengan total aset. Jadi aset didanain dengan dua. Yang pertama liabilitas dan kedua adalah ekuitas. Nah, itu adalah bagian balance sheet.
Semoga kalian bisa paham. Sekarang kita akan masuk ke bagian yang berikutnya, yaitu adalah laporan laba rugi atau income statement. Nah, laporan laba rugi itu nunjukin apa sih?
Laporan laba rugi ini adalah menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam suatu periode. Ya, persamanya gampang sekali. Keuntungan dari perusahaan itu adalah penjumlahan dari revenue atau pendapatan dikurangin dengan semua biaya-biaya yang ada di...
Nah di bagian income statement juga dibagi ke dalam beberapa bagian. Income statement selalu dimulai dari yang namanya penjualan. Penjualan adalah seluruh nilai transaksi dari aktivitas menjual produk atau jasa.
Nama lainnya adalah revenue atau bahasa sehari-hari adalah omset. Nah dari penjualan ini kemudian dikurangin dulu nih sama yang namanya beban pokok produksi. Ini adalah biaya langsung yang dikeluarkan untuk membuat suatu produk atau jasa yang dijual. Misalnya dalam kita menjual es kopi susu gitu misalnya ya, maka beban pokok yang digunakan adalah kopinya, es batunya, kemudian susunya, gelasnya, dan lain sebagainya yang berhubungan untuk membuat satu gelas es kopi susu.
Nah, dari penjualan dikurangi beban pokok produksi, maka kita baru dapat yang namanya laba kotor. Nah, dari laba kotor ini masih perlu dikurang, dikurangnya oleh beban operasional. Ya, ini adalah beban yang dikeluarkan tapi tidak berkaitan dengan biaya produksi, tapi menunjang keberlangsungan perusahaan. Beban operasional ini biasanya dibagi menjadi dua.
Yang pertama ada beban penjualan, dan yang kedua adalah beban umum dan administrasi. Misalnya ada gaji, administrasi, marketing, listrik, air, dan lain sebagainya. Baru dari laba kotor dikurangin beban operasional, maka kita baru dapat yang namanya laba usaha.
Ini adalah keuntungan perusahaan setelah dikurangin dengan biaya operasional perusahaan. Nah dari laba usaha ini masih harus dikurangi lagi. Ada bagian pengurangnya lagi, itu adalah biaya atau keuntungan yang lain-lainnya. Misalnya biaya-biaya yang lain-lainnya itu apa sih yang belum dimasukkan?
Yang pertama adalah biaya keuangan. Kalau misalnya ada pinjaman, kita pinjaman harus bayar bunga, maka beban keuangannya masuk di bawah laba usaha. Kemudian juga ada pajak, pajak ini sudah pasti ada. Atau juga selain biaya bisa saja juga merupakan keuntungan yang lain-lainnya. Misalnya perusahaan tersebut ada keuntungan dari penjualan aset, kemudian ada keuntungan dari selisih kurs, atau revaluasi aset, dan lain sebagainya.
Ya intinya ini adalah hal-hal lain-lain yang diluar dari kegiatan operasional utama suatu perusahaan. Nah, dari laba usaha ini dikurangin dengan biaya atau ditambah dengan keuntungan yang lain-lainnya, maka kita baru mendapatkan yang namanya laba bersih. Nah, laba bersih ini adalah keuntungan bersih perusahaan setelah mengurangin semua biaya yang dikeluarkan dalam satu periode waktu. Nah, laba bersih di sini yang biasanya kita gunakan adalah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Maksudnya apa? Sekarang kita akan lihat dulu contohnya. Misalnya ini ada laporan keuangan dari Mayora.
Dimulai dari penjualan, kemudian dikurangin dengan beban pokok, sama dengan laba bruto, dikurangin dengan beban usaha, dapatlah laba usaha. Dikurangin dengan penghasilan atau beban lain-lainnya, maka dapat laba sebelum pajak, dikurangin pajak juga ya ini, maka dapat laba tahun berjalan, sekian. Nah, sebenarnya laporannya nggak berhenti sampai di sini kalau kita lihat, karena masih ada bawahnya lagi seperti ini.
Wah, ini angkanya semakin banyak. Nah, tapi untuk kita nggak pusing, kita mau cari yang ini, teman-teman. Jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Yang ini nih angkanya. Nah, pertama apa sih sebenarnya maksud dari penghasilan komprehensif?
Kenapa ada penghasilan komprehensif di sini yang sebenarnya ini jarang diperhatikan oleh investor? Nah, laba komprehensif ini adalah laba bersih perusahaan Ditambah dengan hal-hal yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Nah misalnya ada perusahaan yang punya anak-anak usaha.
Nah anak-anak usaha ini nulis laporan keuangannya nggak dalam rupiah. Nah maka kan nanti ada penyesuaian-penyesuaian tuh. Nah ini adalah masuknya ke sini nih penyesuaian penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing.
Ya atau misalnya juga karena ada keuntungan atau kerugian yang belum terrealisasi dari kontrak derivatif. Itu juga masuknya ke laba komprehensif. Nah, sekali lagi ya, untuk laba komprehensif ini sebenarnya saya kurang begitu sering perhatikan sih.
Nah, kalau kepentingan yang non-pengendali, ya ini apa sebenarnya? Nah, kepentingan non-pengendali adalah bagian laba untuk pemegang saham minoritas di anak perusahaan. Nah, jadi kalau misalnya suatu perusahaan punya anak usaha, anak usahanya tidak dimiliki 100% oleh induk usahanya, maka kan ada sebagian laba nih yang dinikmati oleh investor lainnya.
Nah itu masuknya ke kepentingan non-mengendali. Jadi sekali lagi untuk kita perhitungan misalnya kita mau hitung rasio-rasio keuangan yang menggunakan laba bersih, maka kita gunakannya adalah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Nah ini bagian income statement, semoga teman-teman bisa paham ya. Dari income statement sekarang kita masuk ke komponen yang ketiga yaitu adalah arus kas. Cashflow ini menunjukkan catatan uang yang masuk dan uang yang keluar dari perusahaan.
Jadi cash dari perusahaan itu didapatnya dari uang yang masuk dikurangi dengan uang yang keluar. Di dalam cashflow ini terdapat 3 bagian. Yang pertama adalah cashflow dari kegiatan operasional.
Ini adalah arus cash yang dihasilkan dari aktivitas operasional. Contohnya adalah penerimaan dari pelanggan. Kemudian ada pembayaran ke supplier, artinya uangnya keluar. Pembayaran ke karyawan, atau misalnya dapat bunga, pembayaran bunga pinjaman, pembayaran pajak, dan lain sebagainya.
Yang intinya berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan. Yang kedua itu adalah namanya arus kas dari kegiatan investasi. Ini adalah contohnya capital expenditure atau pembelian aset tetap atau pembelian aset tidak tetap.
Itu masuknya ke CAPEX. Atau misalnya selain dari pembelian juga bisa jadi penjualan. Misalnya perusahaan tersebut menjual aset tetapnya.
Maka kan itu uang masuk bagi perusahaan karena dia menjual asetnya. Nah jadi itu berkaitan dengan kegiatan investasi. Bagian yang ketiga adalah cash flow dari financing atau aktivitas pendanaan.
Ini yang berhubungan dengan pendanaan, misalnya penerimaan pinjaman, pembayaran pinjaman, atau pembayaran dividen. Jadi itu contoh-contohnya. Kalau ketiga bagian ini dijumlahkan, maka kita dapat yang namanya perubahan cash. Ini adalah total uang yang masuk atau yang keluar selama periode berlangsung. Jika hasilnya positif, maka uang lebih banyak masuk ke dalam perusahaan.
Sedangkan jika negatif, maka itu artinya uang lebih banyak keluar dari perusahaan. Nah, sebagai contoh, ini ada cash flow dari laporan keuangan Sido. Untuk aktivitas operasionalnya menghasilkan angka sekian. Kemudian ini ada arus kas dari investasi menghasilkan uang keluar senilai sekian.
Dan ada aktivitas dari pendanaan. Dan arus kasnya itu malah negatif, artinya uangnya keluar. Nah uang keluar ini pendanaan apa nih yang paling besar kita lihat di sini adalah dividennya. Nah jika ketiga angka ini di jumlahkan, maka kita bisa mendapatkan yang namanya perubahan cash.
Nah maka dalam satu periode satu tahun 2020 ini ada kenaikan cash sebesar 165 ribu atau 165 miliar rupiah. untuk satuannya laporan keuangannya Sido. Nah, sedikit ada penyesuaian karena ada selisih kurs dan ditambahkan dengan uang cash di awal tahun, maka ini adalah uang cash yang tersedia bagi Sido muncul di akhir tahun laporan perusahaan.
Nah, ini kalau teman-teman cek itu sama dengan cash yang ada di balance sheet. Ya, karena balance sheet itu kan ada bagian cash. Nah, cash itu dihitung dari laporan arus cash ini.
Nah ini bagian cash flow, bagian yang ketiga. Sekarang kita masuk ke bagian yang keempat adalah catatan kaki. Nah catatan kaki itu sebenarnya adalah penjabaran dari ketiga komponen yang sudah kita bahas.
Dari balance sheet, income statement, laporan arus kas. Nah misalnya di sini ada bagian income statement yang tadi kita lihat. Kalau teman-teman lihat di sini, itu ada catatan.
Ada angka 24, 25, 26. Itu menunjukkan apa? Itu menunjukkan ada catatan kaki di bagian laporan keuangan yang bagian bawah yang akan menjabarkan tentang penjualannya, tentang beban pokoknya, lebih terperinci. Nah, biasanya di bagian catatan kaki itu urutannya seperti ini.
Misalnya umum, bagian umum adalah cerita tentang penderian perusahaan, kemudian ada historis pencatatan saham, kemudian juga ada susunan dari entitas anak perusahaan, kemudian juga ada profil-profil direksi. Setelah bagian umum, di bagian kedua itu biasanya adalah rangkuman dari pengertian kebijakan akutansi yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Ini penting banget untuk teman-teman bisa paham. Misalnya nih, sebenarnya maksud dari penjualan itu apa sih? Nah, itu biasanya akan dijabarkan di bagian catatan kaki nomor 2 ini.
Misalnya ada istilah depresiasi. Depresiasi itu apa ya yang digunakan dalam perusahaan ini? Maka teman-teman bisa baca catatan kaki nomor 2 ini. Maka di situ akan dijelaskan. Selanjutnya ada catatan bagian neraca nih biasanya aset, liabilitas itu dijabarkan.
Ekuitas juga dijabarkan ya untuk modal sahamnya. Kemudian selanjutnya ada catatan bagian income statement. Misalnya revenue-nya dipecah ada apa saja. Kemudian cost-costnya atau beban-bebannya ada apa saja.
Berikutnya ada yang lain-lainnya itu seperti manajemen resiko, pembahasannya seperti apa. Kemudian ada informasi segmen. Kemudian ada detail transaksi berelasi ya. Ada perjanjian-perjanjian penting yang dilakukan oleh perusahaan, dan ya lain-lain lah, apapun yang berkaitan dengan perusahaan yang ingin dicantumkan oleh manajemennya. Nah catatan kaki ini penting banget untuk kita bisa baca dan kita bisa pahami ya, karena disitu biasanya banyak hal-hal penting atau hal-hal yang menarik yang bisa kita pelajari dari suatu perusahaan.
Nah ini contohnya misal untuk penjualan bersih dari Mayora, itu tadi kalau di income statement kan angkanya langsung sekian nih. Tapi ini sebenarnya bisa dijabarkan, misalnya kalau di sini kita lihat, Mayoran ini membagi penjualan lokal dan penjualan ekspor. Nah, kita bisa tahu nih.
Ternyata lokal dan ekspornya 14 banding 10 seperti itu. Atau misalnya breakdown dari beban usahanya. Beban usahanya itu terdiri dari apa sih? Ada beban penjualan. Beban penjualannya apa saja sih?
Nah, kita bisa lihat ternyata dari triliun beban penjualan, mostly atau kebanyakan itu dari iklan dan promosi. Nah, hal-hal seperti ini nih yang kita bisa gali dari catatan kaki. Nah, itu tadi dia.
4 bagian dari laporan keuangan. Semoga teman-teman bisa paham. Nah di bagian akhir ini, ini buat teman-teman yang belum paham atau belum tahu caranya untuk dapetin laporan keuangan itu gimana sih?
Nah untuk dapetin laporan keuangan, kita itu ada beberapa sumber. Nah sumber yang paling utama, biasanya kita ambil dari websitenya IDX. Ya teman-teman masuk aja ke menu perusahaan tercatat, kemudian ke bagian laporan keuangan dan laporan tahunan. Nah ini tampilannya seperti ini.
Nah biasanya ini untuk ambil laporan keuangan yang paling up to date. Namun, hanya 3-4 tahun terakhir saja. Nah, misal kita mau cari laporan keuangan Indofood CBP, maka tahunnya hanya, pilihannya hanya sampai di sini saja.
Kita nggak bisa dapat untuk laporan tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu, untuk lengkapnya, biasanya kita cari di website perusahaan. Di website perusahaan itu pasti akan ada bagian yang namanya investor relation.
Kalau perusahaan ini adalah perusahaan terbuka. Ini pasti ada ya. Dan kemudian kita tinggal cari aja bagian financial report.
Nah ini biasa paling lengkap tahunya ada di sini ya. Nah misalnya kadang-kadang, wah kok laporan keuangannya nggak ada ya, ini ada yang bolong nih. Kadang ada aja yang kayak gitu tuh. Nah biasanya untuk yang ketiga ini saya sumbernya dari websitenya kontan. Ya di emiten.kontan.co.id.
Ya teman-teman tinggal masukin aja perusahaannya, tahunya nanti di sini akan ada lengkapnya. Nah ini misalnya tadi ICBP ya, di websitenya nggak ada tuh laporan keuangan 2017 untuk yang kuartal 3. Nah tapi kalau saya cari di website ini, ada. Jadi ini cukup membantu kalau misalnya ada laporan keuangan yang tidak lengkap.
Kalau di sini juga tidak ada, ya teman-teman berusaha Google lah ya untuk nemuin laporan keuangan yang teman-teman cari. Nah semoga sekarang teman-teman jadi lebih paham gimana caranya teman-teman untuk mencari laporan keuangan. Nah gimana teman-teman, semoga teman-teman bisa jadi lebih paham tentang laporan keuangan. Buat cara pengaplikasiannya, untuk cara analisanya, teman-teman juga bisa nonton analisa-analisa saham yang telah saya buatkan video-videonya. Jika kalian masih ada pertanyaan seputar laporan keuangan, silakan teman-teman juga bisa tanyakan di kolom komentar.
Semoga nanti bisa saya bantu jawab. Atau teman-teman yang sudah lebih ngerti mau bantu jawab di kolom komentar juga monggo atau silakan. Semoga pembelajaran ini bisa bermanfaat.
Nanti di video-video berikutnya kita juga akan belajar tentang lebih dalam lagi. bagaimana cara analisanya atau bagaimana tentang rasio-rasio keuangan juga nanti akan saya coba buatkan videonya. Dan jika teman-teman merasa video ini bermanfaat silahkan kalian bagikan ke teman-teman yang lain dan jangan lupa untuk kasih like dan lupa untuk subscribe supaya kalian bisa upgrade ilmu bersama saya di channel youtube ini. Terima kasih teman-teman sudah menonton kita jumpa lagi di video-video yang berikutnya.