📈

Memahami Break Even Point (BEP) dalam Bisnis

Feb 12, 2025

Materi: Menghitung Break Even Point (BEP)

Pengertian Break Even Point

  • Break Even Point (BEP) adalah titik di mana perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
  • Pendapatan sama dengan modal, juga dikenal sebagai titik impas.

Manfaat Break Even Point

  1. Profit Planning: Menentukan target penjualan dan target laba.
  2. Informasi: Memberikan informasi kapan modal dapat kembali (balik modal) serta minimal harga jual untuk mencapai titik impas.
  3. Evaluasi: Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi dan penjualan.

Komponen Break Even Point

  • Biaya Tetap (Fixed Cost): Biaya yang jumlah pengeluarannya tetap, tidak tergantung pada jumlah produksi (contoh: sewa, gaji, listrik).
  • Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya yang jumlah pengeluarannya berubah-ubah tergantung jumlah produksi (contoh: bahan baku, upah tenaga kerja).
  • Harga Jual (Selling Price): Harga dari setiap unit produk.

Metode Menghitung Break Even Point

1. Break Even Point Harga

  • Menentukan harga terendah agar modal dapat kembali.
  • Rumus: Total Biaya Produksi / Jumlah Barang yang Diproduksi.

2. Break Even Point Produksi

  • Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk balik modal.
  • Rumus: Total Biaya Produksi / Harga Jual per Unit.

Contoh Soal

  • Biaya Produksi: 8 juta rupiah untuk 1000 unit.
  • Harga Jual: 20 ribu rupiah per unit.

Menghitung BEP Produksi:
BEP Produksi = 8.000.000 / 20.000 = 400 unit.

Menghitung BEP Harga:
BEP Harga = 8.000.000 / 1000 = 8.000 rupiah.

  • Artinya:
    • Untuk balik modal, harus menjual minimal 400 unit dari 1000 unit.
    • Harga jual minimal untuk balik modal adalah 8.000 rupiah.

Menghitung Waktu Balik Modal

  • Rumus: Jumlah Investasi / Laba.
  • Contoh: 35 juta rupiah investasi, laba 7 juta per tahun.
    • Waktu balik modal = 35.000.000 / 7.000.000 = 5 tahun (60 bulan).

Biaya Penyusutan

  • Biaya yang timbul akibat berkurangnya masa manfaat peralatan.
  • Contoh peralatan: kendaraan, mesin, gedung.
  • Rumus biaya penyusutan:
    (1 / Masa Manfaat) x (Harga Perolehan - Nilai Sisa).

Contoh Menghitung Biaya Penyusutan

  • Harga Perolehan: 15 juta rupiah.
  • Nilai Sisa: 3 juta rupiah.
  • Masa Manfaat: 5 tahun.
  • Menghitung:
    (1/5) x (15.000.000 - 3.000.000) = (1/5) x 12.000.000 = 2.400.000 per tahun.
    • Biaya penyusutan per bulan = 200.000.

Kesimpulan

  • Break Even Point penting dalam perencanaan dan evaluasi usaha.
  • Pemahaman biaya tetap, variabel, dan harga jual adalah kunci untuk menghitung BEP dan waktu balik modal.