Transcript for:
Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel

Halo teman-teman, selamat datang kembali di Kia Akademi Youtube Channel. Semoga teman-teman selalu sehat dan terus semangat. Seperti yang kita tahu, setiap makhluk hidup memiliki kemiripan ciri fisik dan sifat dengan induknya. Kita mungkin pernah mendengar komentar, Wah, kamu mirip dengan ibumu ya? Matanya sama-sama biru.

Adanya kemiripan tadi merupakan hasil gabungan sifat dari kedua orang tua kita. Kira-kira bagaimana ya sifat orang tua diwariskan? Kita akan mempelajarinya di video kali ini. Jadi di video ini kita akan belajar tentang pewarisan sifat hukum Mendel.

Simak terus videonya ya. Adanya penurunan sifat pada makhluk hidup sesuai dengan pola pewarisan yang pertama kali ditemukan oleh Gregor Johan Mendel. Mendel melakukan berbagai persilangan tanaman untuk merumuskan hukum tersebut.

Salah satunya kacang ercis. Tanaman tersebut adalah kacang yang berbeda dengan kacang yang berbeda dengan kacang yang berbeda. tersebut dipilih karena mudah tumbuh berumur pendek mudah melakukan penyerbukan sendiri keturunannya banyak dan mampu berbunga sempurna karena peranannya dalam menemukan pola pewarisan sifat pada makhluk hidup Mendel dinobatkan sebagai bapak genetika Dalam percobaannya, Mendel menyilangkan dua galur murni dengan sifat kontras yaitu bunga ungu dan bunga putih. Kedua galur murni yang digunakan sebagai induk disebut dengan parental dan hasil persilangan atau keturunannya disebut filial. Persilangan induk galur murni dengan galur murni disebut P1 dan filialnya disebut F1.

Persilangan sesama F1 disebut P2 dan filialnya disebut F2 dan seterusnya. Galur murni selalu bergenotipasi. genotip homozygote dan disimbolkan dengan huruf yang sama misalnya u besar u besar untuk sifat dominan atau u kecil u kecil untuk sifat resesif genotip adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau alel genotip biasanya disimbolkan dengan huruf seperti u besar u besar untuk homozygote dominan u kecil u kecil untuk homozygote resesif dan u besar u kecil untuk heterozygote sedangkan sifat yang dapat diamati mati disebut dengan fenotip misalnya bunga berwarna ungu dan putih selain istilah genotip dan fenotip juga terdapat istilah lain dalam pewarisan sifat seperti alel merupakan pasangan lain dari dua kromosom homolog parental filial homozygote dan gen dengan pasangan alel yang sama, heterozigot, gen dengan pasangan alel yang berbeda, dominan, sifat yang muncul atau menutupi sifat lain, resesif, sifat yang tertutupi oleh sifat lain, dan intermediate merupakan sifat yang berbeda.

sifat baru yang muncul dari hasil persilangan kedua induk yang sama kuat. Setelah memahami istilah yang digunakan dalam percobaan Mendel, selanjutnya kita akan membahas hukum 1 Mendel. Dalam hukum 1-nya, Mendel melakukan persilangan dengan satu sifat beda atau monohibrit. Mendel menyimpulkan bahwa pada permukaan gamet, pasangan-pasangan gen C-alel saling berpisah, pemisahan gen ini terjadi selama proses melsis berlangsung.

Kesimpulan terakhir. tersebut dikenal dengan hukum pemisahan gen C-alel atau hukum segregasi. Hukum satu Mendel ini terbagi dua, yaitu monohibrid dominan penuh dan monohibrid intermediate. Pertama, Monohybrid Dominant Penuh merupakan persilangan yang terjadi jika keturunannya mempunyai sifat yang sama dengan salah satu induknya.

Contohnya, Mendel melakukan persilangan tanaman kacang ercis berbiji bulat, B besar, dengan kacang ercis berbiji keriput, B kecil. Semua keturunan F1-nya berupa tanaman kacang ercis berbiji bulat, B besar, B kecil. Selanjutnya F1 disilangkan dengan sesamanya kacang ercis berbiji bulat disilangkan dengan kacang ercis berbiji bulat B besar B kecil Masing-masing gamet kita silangkan menghasilkan B besar B besar kacang ercis berbiji bulat B besar B kecil B bulat B besar B kecil B bulat Dan B kecil B kecil berbiji keriput Perbandingan genotip F2 1 B besar B besar Banding 2 B besar B kecil Banding 1 B kecil B kecil Dan perbandingan fenotip F2 3 biji bulat banding 1 biji keriput Jadi jika kita menyilangkan induk dengan sifat biji bulat dengan induk biji keriput Maka akan menghasilkan F1 biji bulat Dan jika sesama F1 disilangkan Maka akan menghasilkan 3 kacang ercis berbiji bulat Dan 1 kacang ercis Dengan perbandingan genotip F2 adalah 1B besar B besar banding 2B besar B kecil banding 1B kecil B kecil Dan perbandingan genotip F2 3 biji bulat banding 1 biji keriput Hukum segregasi kedua adalah monohibrit intermediate.

Dalam percobaan ini, sifat dominan tidak muncul secara penuh karena adanya sifat intermediate, sehingga fenotip F1 adalah gabungan sifat kedua induknya. Contoh sifat intermediate. Terdapat pada bunga pukul 4 Mendel melakukan persilangan bunga pukul 4 Berwarna merah M besar Dengan warna putih M kecil Yang persilangannya menghasilkan F1 bunga warna merah muda M besar M kecil Jika F1 disilangkan dengan sesamanya, bunga merah muda disilangkan dengan merah muda, M besar, M kecil Masing-masing gamet kita silangkan menghasilkan M besar, M besar, bunga berwarna merah, M besar, M kecil, merah muda M besar M kecil merah muda dan M kecil M kecil bunga berwarna putih Perbandingan fenotip dan genotip F2 nya bunga berwarna merah banding merah muda banding putih adalah 1 banding 2 banding 1 Jadi jika kita menyilangkan bunga dengan sifat induk berwarna merah dengan induk berwarna putih Maka akan menghasilkan F1 bunga berwarna merah muda Dan jika sesama F1 disilangkan, maka akan menghasilkan 1 bunga berwarna merah 2 bunga merah muda dan 1 bunga berwarna putih Dengan perbandingan genotip F2-nya adalah 1M besar-M besar banding 2M besar-M kecil banding 1M kecil-M kecil Dan perbandingan fenotip F2-nya 1 merah banding 2 merah muda banding 1 putih Berikutnya, hukum 2 Mendel Selain melakukan persilangan mono-hibrid, Mendel juga melakukan persilangan di-hibrid yaitu persilangan antara individu yang memiliki dua sifat beda Mendel menggunakan dua sifat beda dari tanaman kacang ercis yaitu yaitu berdasarkan bentuk dan warna biji.

Mendel menyelangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat warna kuning, B besar, B besar, K besar, K besar, dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput warna hijau, B kecil, B kecil, K kecil, K kecil. Maka semua keturunan F1-nya berbiji bulat kuning, B besar, B kecil, K besar, K kecil. Setelah F1BbBkbk disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh rasio genotip F2-nya adalah 2Bb KKB 4Bb KK1 Bb KK2 Bb KK1 Bb KK2 kecil, K besar, K besar 2B kecil, B kecil, K besar K kecil, 1B kecil, B kecil, K kecil K kecil, dan perbandingan fenotip F2 nya adalah 9 bulat kuning banding 3 bulat hijau banding 3 keriput kuning banding 1 keriput hijau nah teman-teman, itulah keseluruhan tentang hukum 1 dan 2 Mendel, bisa dipahami ya Dalam percobaan Mendel, terdapat beberapa jenis perkawinan yaitu perkawinan resiprok merupakan perkawinan kebalikan dari yang semula dilakukan untuk membuktikan bahwa induk jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam pewarisan Perkawinan balik, perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya untuk mencari genotip induk Perkawinan uji silang, yaitu perkawinan individu F1 dengan induknya yang bersifat homozygote resesif untuk mengetahui individu bersifat homozygote atau heterozygote Kita lihat masing-masing contoh untuk setiap jenis perkawinan.

Pertama, perkawinan resiprok disilangkan ayam jantan kuning H kecil-H kecil dengan ayam betina hijau H besar-H besar, maka akan menghasilkan F1 ayam berwarna hijau H besar-H kecil. Jika sesama F1 disilangkan, ayam jantan dan betina berwarna hijau H besar-H kecil, masing-masingnya akan berhasil. Kita silangkan menghasilkan H besar H besar ayam berwarna hijau, H besar H kecil berwarna hijau, H besar H kecil hijau, dan H kecil H kecil ayam berwarna kuning.

Perbandingan F2 nya ayam berwarna hijau banding ayam berwarna kuning adalah 3 banding 1. Jika dibalik ayam jantan yang berwarna hijau disilangkan dengan betina berwarna kuning, maka hasil F1-nya tetap ayam berwarna hijau dan F2 tetap memiliki perbandingan fenotip 3 ayam berwarna hijau banding 1 ayam berwarna kuning. Jadi perkawinan resiprok ini membuktikan bahwa induk jantan dan betina mempunyai kesempatan yang sama dalam pewarisan sifat. Jenis perkawinan berikutnya adalah perkawinan balik atau back cross Dilakukan antara individu F1, misalnya kucing hitam heterozigot Dengan salah satu induknya, betina putih yang bersifat resesif sehingga gametnya B kecil Perkawinan ini bertujuan untuk mencari genotip induk jika diketahui genotip F1 adalah B besar B kecil.

Perkawinan ini menghasilkan keturunan atau F2-nya adalah kucing hitam B besar B kecil dan kucing putih B kecil B kecil. Karena hasil F2-nya kucing hitam banding putih sama dengan 1 banding 1 berarti induknya bergenotip B kecil B kecil. Jika individu F1 kucing hitam disilangkan dengan salah satu induknya yang lain yaitu kucing hitam homozygote Maka akan dihasilkan keturunan F2 nya kucing hitam bergenotip B besar B besar dan B besar B kecil Karena hasil F2-nya semua hitam, berarti induknya bergenotip B besar-B besar. Jadi perkawinan balik ini bertujuan untuk mencari genotip induk dengan menyelangkan individu F1 dengan salah satu induknya.

Dan jenis perkawinan yang terakhir adalah uji silang atau tes cross. Misalnya, tikus hitam H besar H kecil disilangkan dengan tikus putih H kecil H kecil yang resesif, menghasilkan keturunan 50% tikus hitam dan 50% tikus putih. Maka tikus hitam yang disilangkan tersebut adalah heterozigot. Jika tikus hitam disilangkan dengan putih resesif dan menghasilkan keturunan 100% hitam, maka genotip tikus hitam yang disilangkan tersebut adalah homozygote. Jadi perkawinan uji silang ini bertujuan untuk mengetahui suatu individu bersifat homozygote atau heterozygote.

Gimana? Sekarang teman-teman bisa memahaminya ya. Agar teman-teman semakin paham, mari kita selesaikan contoh soal berikut.

Soal pertama, disilangkan bunga mawar merah M besar-M besar dengan mawar putih M kecil-M kecil menghasilkan keturunan F1 bunga mawar merah muda M besar-M kecil 100% jika F1 disilangkan dengan sesamanya, maka kita akan memperoleh hasil persilangan F2 sebagai berikut, M besar M besar M besar M kecil M besar M kecil dan M kecil M kecil, dengan rasio genotip dan fenotipnya adalah 1 1 banding 2 banding 1. Apabila keturunan F2 yang dihasilkan sebanyak 160 batang, maka jumlah fenotip bunga mawar merah muda pada keturunan F2 sama dengan jumlah fenotip merah muda dibagi total perbandingan fenotip dikali jumlah keturunan. F2 sama dengan 2 per 4 dikali 160, sama dengan 80 batang. Jadi jawaban yang benar adalah C.

Soal kedua, disilangkan tanaman jagung biji besar rasa manis B besar B kecil M besar M kecil dengan tanaman jagung biji besar rasa hambar B besar B besar M kecil M kecil dari genotipnya diperoleh gamet utama. untuk biji besar dan manis yaitu B M, B M, B M, dan B M. Sedangkan gamet untuk biji besar dan hambar yaitu B M, sehingga jika disilangkan, maka akan diperoleh genotip keturunan F1-nya B besar B besar M besar M kecil biji besar rasa manis B besar B besar M kecil M kecil biji besar rasa hambar B besar B kecil M besar M kecil biji besar rasa manis dan B besar B kecil M kecil M kecil biji besar rasa hambar Jadi perbandingan keturunan F1-nya adalah 1 banding 1 atau dengan persentase masing-masing 50% Jawaban yang benar adalah C oke teman-teman berarti di video ini kita telah belajar tentang pola pewarisan sifat sesuai hukum Mendel hukum Mendel 1 disebut juga hukum segregasi bebas karena terjadi pemisahan alel secara bebas saat pembentukan gamet Hukum Mendel 1 dapat dibuktikan melalui persilangan monohibrit, yaitu persilangan antara dua individu yang memiliki satu sifat beda. Contohnya, persilangan antara dua bunga pukul 4 yang berbeda warna. Sedangkan hukum Mendel 2 disebut juga hukum...

asortasi bebas karena terjadi penggabungan gen dalam gamet secara bebas saat pembentukan individu baru. Dan hukum ini dibuktikan dengan persilangan di hibrid, yaitu persilangan antara dua individu yang memiliki dua sifat beda. Contohnya persilangan antara kacang ercis bulat berwarna kuning dan kacang ercis kisut berwarna hijau. Sekarang teman-teman bisa lebih paham ya?

Demikianlah pembahasan tentang pewarisan sifat hukum Mendel. Kita akan melanjutkan pembahasan tentang penyimpangan semua hukum Mendel di video berikutnya. Tungguin ya, sampai jumpa!