Transcript for:
Menghindari Konfik dan Mempertahankan Kehidupan

Yuk jadi bagian dari dakwah kami. Dukung operasional dakwah dan sosial kami, raih pahala amal jariah yang terus mengalir sampai hari kiamat. Dewasa ini terjadi banyak kasus yang diangkat oleh media nasional kita, Ustadz, mengenai mudahnya nyawa manusia ini melayang dengan akibat hal-hal yang sepele, Ustadz.

Kemarin ini rame juga di media sosial, ada dua orang pemuda, mereka dalam keadaan mabuk, yang berakhir bunuh-bunuhan karena berdebat ayam dulu atau telur dulu. Itu beneran terjadi dong? Beneran terjadi Ustaz, di salah satu kota di Indonesia. Dan juga... ada pemuda yang melakukan bunuh diri hanya dikarenakan akun gamenya dihack.

Jadi ini cukup aneh gitu kejadian-kejadian. Kayaknya sekarang ini nyawa itu murah banget gitu, Ustaz. Nah bagaimana pandangan antum, Ustaz? Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam Al-Quran, وَلَا تَكْتُلُوا أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا Jangan pernah kalian membunuh diri kalian atau menumpahkan darah diri atau orang lain juga gitu ya.

Karena Allah sangat penyayang terhadap kalian. Dan Nabi SAW bersabda, jangan kalian berharap kematian. Jangan berharap. kematian dari kita diharapkan untuk tidak mati gitu ya memang kalau ajal jatah Iya tapi jangan hanya kena sakit sedikit lalu Sudahlah lebih baik saya mati hanya karena tidak jadi nikah sama si Fulana atau Fulana saya mati saja tidak diterima usaha atau PHK di PHK misalnya lalu kemudian saya mati saja selalu arahnya ke situ karena pernah ada sahabat dia berharap begitu lalu Nabi Rasulullah mengatakan jangan kalian berharap mati gitu kan Jadi bilang saja, kalaupun darurat sekali, katakan begini, ya Allah, kata Nabi SAW ini ya, hidupkan aku kalau hidup lebih baik bagi aku, dan wafatkan aku kalau wafat lebih baik bagi aku. Kan begitu.

Teman-teman sekalian, kegagalan dalam kehidupan ini adalah sebuah batu loncatan untuk mencapai kesuksesan. Enggak ada kesuksesan tanpa kegagalan. Dulu kita ingat ya, waktu masih kecil, pertama belajar sepeda.

Langsung bisa? Enggak. Siapa sini yang langsung bisa?

Antum? Masya Allah kalau langsung bisa. Pastikan jatuh dulu ya.

Bahkan tidak sering luka. Kalau kita dulu waktu kecil teman-teman pas jatuh gak mau belajar lagi gak bakal bisa sepeda kita sampai sekarang. Itu contoh saja kan kita.

Berarti memang gagal itu sebenarnya batu loncatan untuk bisa sukses kan gitu. Masa dengan gagal sedikit akhirnya sudah putus asa. Kan gitu. Kalau gak jadi nikah sama fulana atau fulana nikah sama yang lain.

Kan judulnya sama manusia kan? Sama. Laki-laki judulnya sama? Laki-laki sama. Beda casing iya kan gitu.

Perempuan juga sama. Oh saya kalau tidak nikah sama dia lebih baik saya mati. Bodoh sekali. Kenapa harus begitu? Ini gak jadi sama dedika, sama yang lain.

Sama. Tapi saya tidak cinta, cinta bisa muncul kan dari interaksi kan itu. Pernah ada seorang ikut datang berasa begini.

Ustadz, saya disuruh nikah sama keluarga. Sudah dipilih akhwatnya. Tapi saya gak ada rasa cinta. Belum pernah interaksi gitu ya. Tiba-tiba disuruh nikah.

Terus saya bahasakan. Antum tanya pendapatannya. Dia bilang iya. Saya bilang cinta akan muncul dari interaksi. Setelah nikah, ada duduk sama-sama, ada interaksi biologis, ada pergi sama-sama, ada suka-duka, ada loyalitas, ada royalitas.

Semua itu akan memunculkan rasa cinta. Itu bisa lahir kok. Dan jangan pernah kurung dirantum di satu poin saja ya.

Oh cinta saya hanya untuk dia. Ini jadi masalah. Jadi kalau mati pasangnya gak mau nikah lagi.

Kenapa? Masih muda, masih butuh pasangan. Kan gitu.

Atau saya kalau tidak makan di rumah ibu saya, saya gak bisa makan. Ini susah ini. Saya kalau tidak tidur di rumah saya, di atas rana saya tidak bisa tidur.

Saya kalau tidak minum kopi pagi hari kepala saya pusing. Selalu dikurung dirinya di hal-hal yang tidak dibutuhkan. Kenapa harus begini? Keluar dari kurungan itu. Kan gitu.

Jadi jangan sampai masuk ke ranah yang tidak diperlukan teman-teman sekalian. Apalagi sampai pada tingkat tadi bunuh diri. Atau membunuh orang lain pada hal-hal yang sepele.

Ini ribut lagi masalah ayam atau telur lebih dulu. Kira-kira manfaatnya apa untuk tahu ayam atau telur? Apa manfaatnya? Ayam diciptakan untuk dimakan. Tidak usah tahu sejarahnya.

Untuk apa tahu sejarahnya ayam sama telur? Mana lebih dulu? Nanti lama-lama masuk ke ulat, masuk ke buaya, masuk ke... Oh banyak sekali nih. Habis waktu untuk itu.

Kita saja manusia Allah gambarkan diciptakan dari Adam. Adam dari tanah. Clear.

Kita gak suruh cari. Cari itu tanah yang komposisi Nabi Adam. Informasi Nabi Adam dari tanah.

Selesai. Oh berarti kita dari tanah. Mereka dari cahaya.

Jin dari api. Selesai. Clear.

Cuma sekedar informasi. Gak usah terlalu berlebihan disitu. Habisin waktu untuk apa?

Apalagi ini ayam sama telur. Ayam dimakan, telur dimakan. Selesai kan.

Ini sangat aneh betul. Apalagi saling bunuh-membunuh. Tapi memang saya lihat ini karena kasus mungkin tadi ya. Dua-duanya mabuk ya.

Nah ini masalahnya. Orang mabuk itu jadi bodoh luar biasa. Kalau sebelum mabuk mungkin masih punya rasa malu. Punya rasa khawatir kan gitu. Orang kalau sudah mabuk makanya disitulahkan khamer itu dengan umul khabaiz.

Induknya kerusakan gitu ya. Karena kalau sudah mabuk hilang rasa malunya. Karena rasa malu sudah semuanya bisa dikerjakan. Dan kadang-kadang hal sepele bisa dibuat.

Yaitu bertengkar, saling bunuh-membunuh. Orang kalau mabuk, diskotik, kadang-kadang berantem, pukul-pukulan, mungkin bunuh-bunuhan hanya karena masalah sepele. Temannya yang bayar atau dia yang bayar.

Atau ada mungkin yang dia curiga, temannya yang ambil. Atau mungkin tutur kata yang salah. Itu cukup untuk saling bunuh-membunuh.

Ini luar biasa. Bahkan kita pernah bahas teman-teman sekarang dalam dosa besar. Membunuh ini.

Jisul hadith Nabi SAW. Jiwa itu tidak akan tenang. Kalau dia pernah membunuh satu jiwa saja.

Walaupun dia sudah taubat. Itu ada saja perasaan yang merasa bersalah. Itu diungkapin oleh. Wahshi yang membunuh Hamzah. Beliau mengatakan saya terus merasa.

Dihantui rasa bersalah membunuh Hamzah. Walaupun sudah masuk Islam. Sampai saya mengatakan saya harus menebus dengan saya mati syahid di jalan Allah. Baru kemudian dia ikut peperangan.

Dan dia membunuh musuh Allah dengan tombak yang dia bunuh Hamzah. Dia bunuh baru dia mengatakan saya baru merasa puas. Dia balas itu.

Ini bahaya sekali. Makanya teman-teman sekarang dalam Islam kita dianjurkan dari awal. Zina gak boleh didekatin.

Membunuh pun gak boleh didekatin. Dari awal. Saya sudah sering kasih saran teman-teman.

Kalau ada yang ajak bertengkar, ajak ribut. Gak usah dilayani. Gak ada manfaatnya.

Orang itu biar tampan, biar cantik. Coba kalau emosional jadi jelek. Kalau ada dua orang bertengkar nih.

Yang si A dan si B. Si A benar nih. Tapi dia marah-marah. Si B salah.

Tapi dia diam. Dia dengar marahannya si A ini. Kalau Antum lewat kira-kira siapa yang angkut?

Antum angkat salah. Si A dianggap salah. Padahal dia benar.

Karena jeleknya itu. Makanya Nabi S.A.W ingatkan kepada seorang anak muda, beritahukan saya wasiat ya Rasulullah, apa yang paling baik buat saya bisa ini bahagia. Berjalan semua dengan baik. Nabi bilang, jangan kau emosional, jangan marah.

Itu awal masalahnya. Orang itu lagi ya Rasulullah, jangan kau marah. Sampai tiga kali. Dalam riwayat lain kata Nabi S.A.W, jangan kau emosional, bagimu surga. Langsung tiket surga dikasih.

Karena itu sumber masalah. Sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit marah. Orang kalau membiasakan emosional ini teman-teman, dia bisa marah dengan dirinya sendiri.

Dia sendal salah saja marah. Angin tiup pintu marah. Siapa yang mau marahin nih?

Karena sudah terlanjur biasa semua emosi. Semua sebuah salah dan ini tidak nyaman interaksi sama orang seperti ini kan. Jadi teman-teman hindari semua itu. Jadi gak ada manfaatnya. Kalau sudah ada yang ajak bertengkar, udah tinggalin saja.

Tidak akan hujah sama dia, begini akhirnya. Oh tapi gini-gini ya sudah, terserah antum aja tinggalin aja. Tidak usah dilayani.

Karena tidak ada gunanya berdebat sama orang yang tidak ada. Tidak ada keinginan untuk menerima mana yang benar, mana yang salah. Kalau dia tetap ngotot dengan haknya dia, silakan.

Tidak usah kita ngotot juga untuk mempertahankan. Allah subhanahu wa ta'ala menegur nabinya Muhammad s.a.w. karena beliau pada saat itu ingin sekali agar semua tokoh Quraish mendapatkan hidayah. Dan beliau selalu jaga, dikejar-kejar untuk didakwahi.

Allah subhanahu wa ta'ala mengatakan itu bukan tugas Muhammad. Tidak harus kamu gitu. Sampaikan kepada orang siapapun yang mau mendengarkan.

Sampai datang Abdullah bin Umm Maktum seorang yang buta ingin bertanya. Nabi tundah dulu. Nabi mengatakan sebentar.

Ada yang dianggap pada Tuhu Quresh yang mungkin mau didakwahi. Lalu Allah tegur Nabi S.A.W. Bagaimana hai Muhammad engkau meninggalkan orang yang mau mendapatkan hidayah. Dan kau datang kepada orang yang menolak hidayah itu. Ditegur.

Kan gitu. Jadi orang yang tidak mau dengar tidak usah. Hanya nanti terjadi pertengkaran, keributan tidak usah dilayang.

Orang yang gak suka sama Antum, jangan interaksi sama dia. Mau hidup awet muda, teman-teman sekalian mau tenang, orang yang suka sama kita, kita buat baik sama dia. Orang baik satu kali, kita buat seribu kali. Orang yang tidak suka sama kita, jangan interaksi. Tetap kita kenal kalau misalnya dia tetangga, dia keluarga, dia sebagai muslim, oke, uhuwa Islamnya.

Tapi untuk interaksi sama dia untuk apa? Karena selalu dia cari kesalahan kita. Apapun kebaikan Antum kerjakan pada orang yang membenci Antum, tetap Antum jelek. Untuk apa habisin waktu di situ?

kan gitu, apalagi kalau sampai dia mencelakakan kita, makin kita respon dia, maka makin besar sekali efek kesalahan kita di sisi dia makin kita jauh, dia akan cari mangsa lain, orang yang begini biasanya dia cari orang-orang yang bisa jadi mangsanya dia, biarin aja dia dengan orang lain gitu Allahualam tapi ngomong-ngomong ayam dulu apa telur dulu ya saya rasa gak usah dibahas Tugasnya sembelis syuruh syarih bismillah makan dagingnya. Alas. Tulurnya juga makan.

Pelihara ayam iya. Sejarahnya dari mana gak usah. Tulur dulu atau ayam dulu apa manfaatnya.