Kalau terasa akan kultu al-asah wa anna muhammadur rasulullah Terus diantara syaratnya tasyahud Kita melafatkan asyadu allah ila illallah wa asyadu anna muhammadur rasulullah Wa sabatalan tetap fisuhihi muslimin Yang dalam suhih muslim Itu mulai kultu Kultu al-asah anna muhammadur rasulullah Wa'akallus salatiyutai sidi'i sidi'i ma'atuhu salawat ala nabiyyi sallallahu alaihi wasallam wa'alihi ilan keluargani nabi iku Allahumma salli ala muhammad wa'alihi untuk syarat sah itu cukup melafatkan Allahumma salli ala muhammad walakali, itu syarat pokok sah supaya nanti yang latihan sholat itu berat-berat nanti kamu sholat sampai ngapal lo, sampai bayangin lagi lagi masuk Islam atau Islam yang lagi gelam, sholat yang lagi gelam, sholat itu berarti paket paling himat jadi sepokoknya cukup Allahumma salli ala Muhammad terus kita harus belajar akalul fardik Ya, jadi meskipun idealnya adalah huwa ma salli ala siitina Muhammad wa ala alihi siitina Muhammad wa ma salli ala siitina Ibrahim itu ideal, nampak? Ideal, tapi untuk memenuhi syarat sah hanya cukup huwa ma salli ala Muhammad Muhammad atau yang lagi dalam sholat itu rasanya seperti paket yang berjelimat, cukup Allahumma sholli ala Muhammad wa'ala alihi. melafatkan sholawat sampai selesai itu hanya berstatus sunnat, yang paling penting supaya kita bisa mentoleransi atau memaklumi saudara-saudara kita yang nambah sholat dari nganti buar ya, wiyo kaco. Agama ini, woyasiru walatu asiru, basiru walatu nafiru. Buanglah terus nanya.
Wakadha wakasunat adu'autidu, atau wakadha wakahukmitasahud, nganti hamidu majid adu'autidu. Dato'a setelah itu juga berstatus sunat. Umumnya ini kan? Berstatus sunat. ada bina wafid Natil mahyawal mahmadi women fitnatil masih saja itu juga berstatus nama sunat jadi pentingnya ulama itu akan milah-milah mana yang dilakukan standar ideal mana yang harus dilakukan standar rawat perdu atau minimal jagani orang yang baru masuk Islam to baru mau sholat Hai ngorak sholat puluhan tahun terus kongkak Allahumma inya'ul jubika gosing apalagi kalau sering dengar Dajjal dikira nama baik, kesana edisnya ada Dajjal itu banyak loh saya tuh punya teman namanya Dolin tak tanya kenapa namanya Dolin kan ada di Quran Jadi kadang orang itu mikir, saya pernah punya santri sorogan, itu nak moco, wakola syaitonu lamma kudial amru, dimana ini wakola lah ngendikan, sopa as syaitonu syaitan, itu syaitan kok ngendikan, ini kan Quran.
karena bacaannya tafsir apa? jalalan ayat itu kan ada di Quran makanya dia maknanya tak tanya, ini setan kok ngendikan kan di Quran karena sedang maknanya apa? Quran ya artinya kalau orang awam kamu ajarin pikirannya kok terkenal sekali sampai sholat saja disebut itu kalau sampai ngidolakan, itu sama yang dosa jadi kalau orang awam Allah Muhammad yang baru sholat atau abangan baru sholat kasih paket himat yang verdu-verdu saja Jadi jelas ya, gunanya fakta itu memastikan mana akal, standar paling pokok, mana yang sunnah.
Jadi sehingga kita bisa memaklumi orang-orang yang baru sholat. Aturan Terus, Terus, Terus, Terus, Tukang jalur ternyata ya. Teruskan, teruskan.
ilahi lantasufanak, terus? terus ini kuntu? itu mesti malaikat selangit bilang kamu sudah tahu kalau kamu minat dua lima ini kuntu? minat dua lima Terus ada lagi yang populer.
Terus. Jadi doa yang maksur itu lebih apa? tapi tadi ya, kalau untuk mengajari orang awam, gak boleh panjang-panjang terutama yang jadi imam, nanti kasihan yang jadi apa? makmum jadi ajarannya nabi itu, kalau orang jadi imam, sholatnya itu disuruh cepat itu zaman sohabat cepat itu nunggu disuruh Alhamdulillah, kita tanpa disuruh sudah cepat jadi zaman sohabat itu zaman masih waras sehingga untuk sholat cepat saja nunggu di perintah Rasulullah andai kan Rasulullah menangis zaman akhir, pernah perintah cepat amangat Oh enggak pernah karena sudah Oh cepat sekali sudah tidak cepat lagi ya Pak Cepat sekali Malah mungkin agak dilarang Maksudnya cepat tidak seperti itu Karena kita sudah parah Masa terawih hanya berapa?
7 menit ya? Itu 20 rokaat Berarti 7 menit itu berapa berarti? Itu dibagi 20 Berarti per Per 3 menit ya? Dapat 2 rokaat Berarti untuknya sholat sunat, kalau sholat fardu tidak dihitung ya itu ya, jadi termasuk yang warid atau maksud adalah wa mafirli ma qadamtu wa ma akhortu saya terusnya nah ini fakih yang sangat saya setuju setuju sebaiknya kalau minta sesuatu kepada Allah tidak melebihi sirotus tasahud atau sirotus sholawat Allah Rasulillah sholawohu alaihi washo ini fakir yang sangat etis merasa sangat beretika mosok nyebut Nabi Allahumma sholli ala muhammad berapa kalimat Allahumma sholli ala muhammad misalnya tiga kalimat padahal Nabi yang mensyafaati kita yang sudah baik mengeluarkan kita menegur hati ilan menurut tapi ketika kepentingan kita kita bisa berkalimat-kalimat Hai itu dari Allah, ini pilihan nabi ini mau tolong kalimat, nabi hajat ini berkalimat kalimat, itu tidak dietika makanya nabi hajat itu menangkai kadar tasahud dan sholat alam nabi makanya saya itu termasuk orang yang kalau baca sholawat itu jarang berdoa, mau sidik-tok di belakang jangan sholawatnya sedikit, kemauannya banyak makanya selamat masyisihah itu menurut saya bagus sekali, karena menifatkan Nabi itu panjang sekali Nabi adalah orang yang...
disifatkan banyak, baru minta sedikit kalau kamu kan tidak... terus, bahkan bapaknya, bapaknya, tangga, nama-nama, nama-nama nyebut Nabi pisan, tapi nyebut khadjatnya tidak berbahasa itu sangat tidak sopan, dalam aturan yang benar tapi dalam aturan toleransi itu itu tidak apa-apa, ilmunya baru sampai situ. Faham?
Jadi, ini jelas ya. Apa? Apa tadi itu? Waisannu Allah yazida ala qadritas sahud wa sholat ala nabiya sallallahu alaihi wa sallam.
Doa itu ya sunat, tapi usahakan proporsinya jangan lebih panjang ketimbang apa? Zahadat dan sholat. Karena ini menyangkut etika.
Menyangkut apa? Etika. Masa nifati Allah sekenal misalnya ingat Nabi juga sekenanya kemudian ingat hajjannya sendiri panjang ini jelas ya, jadi itu etika ya makanya Alhamdulillah guru-guru kita mengajari sholawat itu paket lengkap kan kita sholawat kita kan paketnya lengkap coba sekarang dihitung saja وَمَا صَلَىٰ عَلَىٰ سِعِدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ عَلَىٰ سِعِدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ عَلَىٰ سِعِدِنَا إِبْرَهِمْ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّا كَحَمِدٌ مَجِدٌ terus paket doanya sedikit dari tadi, karena kebetulan sampai napalnya hanya Allahumma inna ulu Ter min azabil qabri wa min azabil nan, fitatimahya wal mahmad, fitatimah si tajal jumlah itu dengan sholawat tadi banyak mana?
banyak sholawat, itu masih bagus ya jadi apa ya, menurut saya fakih ini bagus ya jadi apa, disunatkan doa itu tidak melebihi jumlah tasahud dan sholat kira-kira ya seperti itulah, etikanya mati Ya, jadi... Kecuali doa itu panjang, tapi kamu tidak niat disembadani. Mau bukti butuh pengiran.
Pak, makamnya Syed Abdul Haddad. Tapi potongannya sampai musti tidak. Syed Abdul Haddad itu saya berdoa bukan karena saya butuh.
Untuk menunjukkan saya iftikor. dan ibtihal sama Allah. Jadi yang minta itu bukti butuh saja tapi nggak ingin disebadani.
Tapi kita sampai tidak seperti itu. Jaluk-jaluk itu tidak, tidak bisa disebadani. Jaluk-jaluk itu disukaan, itu tidak bisa, itu malah protes.
Itu malah repot. Mohon kelah tersenang. Hai uang manetisapani uang aja jahe kok apa sopoman andhumasangkeng tasyahud dan sholawat tarot jamaah mengkonon jemaah sopoman ono semuacotar jamaah gisami wayatarot jamuli doa wa tigri alman alman do walajizu lalkotiru fil asyad jadi untuk orang yang tidak mampu melafatkan tasyahud secara bahasa Arab, itu boleh pakai apa? terjemah ini enaknya Islam, dan itu tidak termasuk dianggap kalam ajinabi kalam yang keluar dari sholat, karena tasyahudnya masih tentang apa? ibadah Ya saya teruskan, tapi Alhamdulillah di Indonesia itu tidak terjadi, di Indonesia itu luar biasa.
Yang paling awam pun itu pakai bahasa Arab. Makanya tidak usah membayangkan ada sholat bahasa Indonesia. Makanya ada cerita, ini kisah nyata.
Ada wartawan Indonesia di Gaza, meliput perang. Perang di tinggi Golan itu di Gaza. Dia tidak bisa bahasa Arab, bisanya bahasa Inggris. Ditanya sama wartawan Timur Tengah, kamu bisa bahasa Arab? Tidak bisa.
nah ya sudah gitu aja dia ngomong bahasa Inggris sama wartawan Timur Tengah setelah sholat dia jadi imam yang orang Indonesia itu fase nya Masya Allah sampai At-Tahiyyatul Mubaruk al-harab, sholawat, toibat, akhirnya dicucuk, wah kamu tawaduk sekali, bahasa Arab kamu fusha katanya, karena yang bacanya benar, kabiran, makhul mutlak, ya nasab, wa subhanawoi, mutof, mutofillah, ya mutofillahnya jair, atakhiatu, mutadak, ya rohfah, almubarakatu, sifat, ya rohfah, itu semuanya benar, robbana, munagamu, doh, ya hanya dibuang, ya bacanya robbana, laka, hobarmu, kodam, alhamdulillah, mutadak, ya benar, dicucuk, dikira dia bahasa Arabnya fusha, ya Allah, terkipnya gak ada yang salah terus ditanya, kamu alim ya? enggak, mancen apalanya gitu jadi luar biasa makanya orang Indonesia dimana-mana dihormati itu orang Arab, kalau melihat orang Indonesia sholat itu mantuk-mantuk karena gak ada yang salah terkipnya ayo coba kamu baca atahiyatul barokatus Oh itu kalau dengar alinakpukan, wah betul itu. Wah, nak tul marfuk, marfukun. Padahal artinya ya raih sahas pokoknya. Ashadu, nyaksaini sopoingsun.
Wah, mutakalim wahda, betul. Allahumma soli, wa soli fi'lamar. Betul, gak ada yaknya. Libina'i ala khasri kharfil illati. Berarti betul terus.
Padahal tepaan kan. itu hebatnya Indonesia, coba kalau kita nanti sholat pakai bahasa Indonesia terus kamu sholat di temur tengah, itu kan masih ada kepaliran, ini pakai apa? terus kedua itu kasihan malaikat, kalau zaman pakai bahasa Indonesia, pakai bahasa Arab kan malaikatnya paham orang ini minta dimaafkan tuh dosanya, Allah maafkan dia, kan gitu kan yang enak no malaikat, kalau doanya bahasa Indonesia ampuni saya, kan harus ada kamusnya itu jadi itu hebatnya orang Indonesia jadi kiai-kiai kita, meskipun kita orang Indonesia di babab ubudiyah dilatih pakai bahasa dan itu hebatnya orang paling guduh pun, paling awam pun hafal semuanya itu mukjizat, menurut saya itu para wali Indonesia itu mukjizat. Coba orang awam penggawainan yang sawah, yang tegal itu bahasa Arab, sholat itu hafal semua.
Padahal itu tambah awam kan sunat-sunat dikocok semua. Tabiro dibaca, ya kan? doa ya dibaca terus yang wiridan sunat sampai bilang subhanallah itu wajib apa enggak? enggak wajib, tapi orang awam baca enggak? baca, yang enggak baca malah sempat mondok, seperti enggak sunat, ditinggal maka bagian dari kesalahan mondok adalah terus rapati sholat qobliyah zaman awam sholat terus bareng mondok orang, kenapa?
karena boleh sunat jadi tambah mondok, tambah kacau karena apa? anak orang-orang orang awam yang gak mondok, kalau sujud pasti baca subhanarrabiala'ala dan pasti tiga kali tapi yang kiai sama santri sering gak baca, mentang-mentang apa? sunnah bener mana orang awam sama kiai, ya Allah dalam hal itu jadi kadang kita ini korban ilmu ya, kadang kita ini korban ilmu Coba santri-santri, Rata-rata kalau sholat baca dua iftithah enggak?
Jangan protes, oh paling bagus, ya tidak usah protes ya panjang, ya tidak usah protes tapi tidak usah protes, ini aman ya sama teman saya ini asegap, ini nabi, ini yang berdoa, ya tidak usah mereka berdoa, zaman yang berdoa, diberdoa kabi, rawa, alhamdulillah karena kalau tidak baca, dibedet guru kamu berdoa, diberdoa zaman kita kecil itu, kiranya itu wajib barang tidak mengerti sunat perilaku pertama kita apa? meninggalkannya Alhamdulillah banyak orang yang tidak alim itu barokah karena supaya sunat-sunat itu dilakukan karena sekali alim ditinggal itu banyak loh orang kaji itu toaf itu menengah takai, yang orang awam moco, takai lah kok menengah yang rukun itu muter redo, itu sunat kabir repot Makanya ada riwayat, innalil ilmi tuhya nan katuhya nilmal. Ilmu itu punya arogannya sendiri, sebagaimana arogannya orang punya herta.
Karena kadang ya apa ya, ya semoga kita tidak termasuk yang itu. Tapi memang ada sisi-sisi negatif dari ilmu ya, karena tadi. Kalau kadang terlalu lama tahu kalau itu sunat, ya akhirnya terus ya meninggalkan tadi. Ya tapi ya gak apa-apalah, memang ya nyatanya sunat.
Terus kurah teruskan. Watani asyara utai kangkampeng rolas iku asalamu salam. Jadi rukun yang ke-12 adalah salam. Wa'akalluhu taisidisidisalamu assalamualaikum. Pakai al.
Wa'al assohu taising assoyiku jawazu salamualaikum. Boleh misalnya redaksinya bukan assalamualaikum tapi pakai apa? alaikum tanpa al-al asyik asyik al-mansyuk ulai zi hura nyugubi opo salamualaikum who ingin diwawah walaupun anda ulang satelah kelakuan ilatajiburawajibun yatu huruji niat keluar keluar langsung ke sholat.
Wa'akmaluhu ti'i sempurna, sempurna. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kita kan, jadi sebetulnya yang wajib hanya Assalamualaikum. Tapi karena kita taunya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ya kita semua bilangnya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Marrotenik lanrong ambalan, yaminan kelawan arah nganan, wasimalan kelawan arah nginiwa. Multafitan halewang sing melengak fil ula, ing dalam taslimah sing ula, hak hatta yura. Jadi, melengahkan tenangan. Sekiranya orang di belakang kamu bisa melihat pipi kamu. Tapi itu sunat dong ya.
Gara-gara sunat, banyak yang tidak melakukan. Sebenarnya salam itu sampai begini. Sehingga orang di belakang kamu bisa melihat pipi.
Ya, kalau dari kanan ya pipi kanan. Nanti kalau ke kiri ya pipi kiri. Terus, ketika bilang Assalamualaikum salam untuk kalian semua itu niatkan untuk malaikat yang di kanan kamu atau manusia di kanan kamu karena redaksinya harus ada obyeknya Assalamualaikum salam untuk kalian semua kalau tidak niat untuk malaikat kan nanti repot pinggir tembok atau pagar terus pak kri iya kan obyek barang mati kok disalamin itu kamu niatin kan kita pasti diikuti malekat yang masyur ya roge patit disalami terus kita salah, kurang pati ditulis tenanan ya betul, di hati satu situ malekat bagian kesalahan itu kalau kamu salah itu, sebenarnya tidak berani nulis karena sungkan malekat yang di kanan Jadi malaikat itu punya sungkan, kamu kira terus slow nangis-slow nangis itu enggak?
Ada etikanya. Jadi malaikat yang nulis kebaikan sama yang nulis keburukan itu senior yang nulis kebaikan. Sehingga kalau kebaikan satu ditulis berapa?
Sepuluh. Kalau keburukan satu kalau enggak jadi dilakukan malah ditulis? Baik.
Iya kan? Asal gak jadi loh ya. Nah kalau jadi ditulis tapi agak buram.
Karena sekali istighfar... Disuruh ngapus. Jadi sebenarnya jadi umat Islam itu penas, pokoknya gampang.
Tapi jangan terus model dagang, satu hari saya sudah kebaikan satu. Boleh maksyiat sepuluh, masih impas sih ya, agama tidak boleh di logika gitu. Lama-lama kamu sholat di masjid haram, kan sama dengan seribu sholat.
Terus pulang, tidak usah sholat seribu kali, kan masih ada. Wah yoka aja kalau agama seperti itu, yoka aja. Enggak boleh agama dimainkan gitu, enggak boleh.
Saya teruskan ya. Wayan milan niat sopal imamu imam, niat assalamu'alaikum salam, alal muktadina ingatase makmum-makmum sing anut sholati imam. Lawahum utawi poro muktadun, sing poro makmum, niat arrodda'e yanwuna arrodda'eng balesi, balesi alihi ingatase salamin imam.
Terus. Apa? Solat terakhir ditutup dengan Assalamualaikum warahmatullah. Idealnya juga diniati keluar dari solat. Nah kenapa penting diniatkan keluar dari solat?
Karena setelah salam pertama, pertama itu memang bener-bener kamu sudah ada sholat karena yang jadi rubon adalah salam pertama salam kedua itu sunat makanya secara fakih lama berdebat apa sebaiknya setelah itu makmum berdiri Sebaiknya loh bukan syarat salah Apa sebaiknya makmum langsung berdiri Apa sebaiknya nunggu imam salam Kedua Ada ulama yang mengatakan Kuatirin nak imam melali Terus gak usah salam Kedua Terus resiko kedua adalah Setelah imam salam pertama Artinya statusnya imam masih salat apa enggak Enggak kan Berarti makmum menghubungkan sholat dengan orang yang sudah tidak sholat jadi itu menjadi masalah fikih ya, paham ya sehingga ya sudah lah kita standar saja, ya jangan terlalu nunggu ya tapi ya jangan terlalu cepat ya yang umum saja lah, yang umumnya orang saja cuma sampai tak ajari fekeh sampai minta saya disini kan ngajar fekeh sampai jangan protes nanti orang buddhus jadi begini tidak usah gitu, ilmu ya ilmu saja tidak usah diprotes setelah imam, salam pertama statusnya dia masih sholat apa enggak? enggak kan? sudah keluar dari sholat artinya kalau makmum terlalu lama dia mengikatkan sholatnya dia sama orang yang statusnya sudah tidak sholat paham ya?
tapi kalau kamu terlalu langsung berdiri kamu kan tidak tahu kepastian asalamu lagi ini makmum balai loong belum selesai kok ya pokoknya gitu lah sampai nanti kalau soleh ya bisa sendiri lah, pokoknya sudah gitu jangan yang ngajarkan status fakihnya, status fakihnya seperti itu jadi salam yang benar-benar benerukun itu hanya salam pertama. Dan karena salam pertama sudah dilakukan imam, artinya imam itu wes tidak sholat. Hanya kalau sampai terlalu lama, berarti menggantungkan sholat kamu dengan orang yang sudah tidak sholat.
Hai nah ini yang saya akan memberi maklumat kesampaian ini penting saudarakan terus ada keunikan dan ada perbedaan kalau sampai sholat imamnya itu biasanya di sholat madem mana umumnya di kiai ini sampai tetap madep keblat apa madep ngalor toro Indonesia Indonesia ayo yang madep keblat kiai nya madep keblat yang gampang hai hai Hai Kebela yang serum buka serum kau nakal leo Mademutara Mademutara ngalar ngalor awa berapa Hai imami sampai ngedong alat terus naksim ademitan nggak ada kan Hai ngomong-ngomong Jawa yang madu mitan kubu sebelah ona aneh ya udah usah gitu itu filosofinya begini nah ini pentingnya penting saya jelaskan di tek tek hadits sohih seolah lagi di tek tek hadits sohih itu Rasulullah setelah salam itu redaksinya akbala alaihi nabi wajhi maka Nabi menghadap ke kita dengan wajahnya berarti kira-kira kalau di Indonesia menghadap mana di luar tapi itu tidak konsisten, konsisten itu ahyanan, tidak konsisten itu ahyanan. Nah, kenapa guru-guru kita tetap menghadap Qiblah? Karena afdholuljihad itu Qiblah. Kadang guru kita kadang menghadap apa?
utara tapi sebagian guru kita juga kadang menghadap ke timur misalnya langsung ngaji itu filosofinya gini di beberapa sarah di Fatul Bari itu nabi itu kan sholat, dengerin ya nabi itu sholat makmumnya itu rata-rata itu kadang 7 kilo dari dalamnya nabi dengerin ya, berapa? 7 kilo, enggak pakai motor ninja enggak? 7 kilo pakai onta kalau sampai bilang 7 kilo pakai motor kan cepat Hai resikonya ini dengerin Awas kalau salah berarti kalau salah salah sangat matinya sampean yang salah bukan saya artinya ande kan setahulang lagi ande kan Nabi tetap berposisi menghadap keblat maka makmum yang baru datang tuh ngira Nabi masih sholat Hai jika waskadung Allahu Akbar langsung duduk karena kiranya padahal Nabi sudah tidak maka untuk mengantisipasi itu Nabi memaklumatkan diri dengan akhwalnya, perilakunya beliau menghadap makmum supaya ada kepastian kalau beliau sudah sudah selesai sholat sehingga karena illatul hukmi seperti ini kita fleksibel, kadang menghadap kadang menghadap ngalor, kadang menghadap itu ada filosofi yang orang gagah-gagahkan...
ada yang mademitan terus, pokoknya nabi seperti ini, tidak seperti itu semua perilaku nabi yang tidak wajib itu disarah-sarah disebut ahyanan sesekali tempoh maka yang penting bagi imam itu begini yang penting setelah selesai salam itu tunjukkan kalau sholat kamu selesai makanya banyak yang astaghfirullahaladzim buantar untuk menunjukkan ini sudah mulai wiridan bagas sholat jadi sebetulnya kalau menurut fakih beling itu boleh saja kamu mengatakan ber-salam usbar ludul tapi tuh kan beling sekali mosok bersolat tapi itu bagus bagus untuk kelas kamu maksudnya supaya ada kepastian bahwa sholatnya sudah selesai rohani abu-budur Wah ini malah lebih sesat lagi yang di belakang ini itu ada ilmunya sama ngecek di Fatul Bari supaya Kenapa saya cerita ini biar yang menghadap ngalor jaga fanatik yang menghadap dan juga atau tidak karena itu hanya untuk menunjukkan kalau Nabi sholatnya sudah selesai Coba bayangkan Nabi itu idola kan sudah jauh-jauh 7 kilo ke situ naik onta atau naik kuda terus ngerti Nabi masuk maduq iblad musti coro sampai alhamdulillah Nabi urang salam kan gitu warang ismailok lungguh jepang abis warna was one walhamdulillah langsung membeli rugi repot masa Mama Nabi rugi mari Nabi rakondo, nakus ber perkoro tidak kira-kira seperti itu nah daripada perkoro Nabi secara ahwal menunjukkan kalau sholatnya selesai Nabi menghadap makmum sebagai maklumat kalau sholatnya sudah selesai, clear ya sehingga kamu tidak perlu berdebat sunat mana, Maduk ngalor sama Maduk ngitan malah takut sunat ngajisek lagi takut oh senangannya gugat ya ngaji se, alim se lagi tako, lana isalim rasa tako ya alhamdulillah ini tidak usah alim, tako gugat mana sunahnya, kalau nabi maduk ngalor mana sunahnya, jangan kemelek kan juga ada, anggar buang kok lama-lama mana sunahnya, kalau nabi pernah di Indonesia malah panjang kan apa? gak usah gitu ya ngaji jadi disarah-sarah itu diterangkan misalnya kan Rasulullah s.a.w. iza takallama takallama salasan e ahyanan di suatu tim begitu juga nabi kadang sholat itu hanya astagfirullah salasan summan sorofah beberapa kali nabi sholat itu hanya baca istighfar tiga kali summan sorofah ya sudah segitu aja ada yang Allahumma a'inni ala zikrika wa syukrika wa husni ibadati. Ada riwayat yang sabbah Allah salasan, wa salasin wa hamadah Allah salasan, wa salasin wa kabdar Allah salasan. Terus kikikusuk semua yang ahyanan ini dikombinasikan jadi satu.
Jadi kita yang ahlul ilmi ini iskal, wong nabi itu paketnya satu-satu, tapi oleh kiyakusyuk itu semuanya dirangkum jadi paket lengkap. Ah, A ini ya ada, tasbihnya ya ada, doanya ya ada. Maka makmum-makmum yang kesibukan ini bingung, ini gimana ini paket lengkap, ini lama akhirnya.
Lewang sholat yang rukun saja lama nggak boleh, apalagi wiridah. Maksudnya bukan terus nggak boleh ya, nggak. Maksudnya yuk mikir makmum.
Makanya di antara ciri khas Indonesia itu wali-nya sebagian diyakini dari Samarkan, dari Tasken, Uzbek, sebagian tentu. Itu saya ketika mondok di Bahmun, itu Bahmun yang mimpin sholat. Itu kalau wiritan ya separuh sudah bubar.
Saya pernah di Lirboyo melihat ya separuh sudah bubar. Ternyata yang kelakuan kayak gitu ada di usbek. Meskipun imamnya mursid, separuh sudah bubar. Itu tradisi yang bagus, harus ditiru. Artinya harus ditiru gini, untuk menjaga konstitusi wong nunggu guru, wong separuh.
Untuk menjaga konstitusi kalau gak wajib, ada yang bubar. Kalau semuanya nunggu, berarti ini mewajibkan sesuatu yang tidak wajib. Itu bahaya kalau dalam konstitusi ilmu. Syed Abduwah bin Hussein bin Tauhir yang ngarang sulam taufik, itu diantara masalah besar dalam ilmu apa?
Ijabu malam, yajib, mewajibkan sesuatu yang tidak wajib. Sehingga para ulama itu yang ikuti sulam taufik, yang dikarang Syed Abduwah bin Hussein bin Tauhir, benar-benar ya, Abduwah bin Hussein bin Tauhir. itu kalau muridnya wiridan terus dia mok, cok, mera wajib kok wiridan terus kok dikira wajib tapi nak tau rata wiridan, dia mok sunat rata buah, kok nih nah itu akhirnya di Indonesia itu bagus pondok-pondok besar di Indonesia padahal yang imam imami kiainya apalagi ketua keamanan malah ditinggal Oh penggane nangkep Wong gitu saya dulu pernah sholat bahamu nggak imami yang imami ketua keamanan itu belum takbir separuh sudah bubar karena kecewa kan kita ingin makmum bahamu ngapain ini yang maju wah repot ya jadi tradisi itu jangan pahami yang macam-macam ya bubar separuh anggap saja menjaga konstitusi ilmu bahwa tidak boleh yang gak wajib berstatus wajib, tapi yang tetap iritan mungkin tidak punya kesibukan Sehingga Quran itu fleksibel. Orang baik itu siapa?
Orang baik adalah Jadi merita tidak harus lunggu. Sambil berdiri ya boleh, sambil jalan ya boleh. Ayat Ya sudah, kalau mau bubar ya bubar, tidak apa-apa.
Tapi harus selalu ingat Allah. Jadi dulu itu, ulama dulu itu rilek. Makanya dikenangan hadis-hadis sukhah, famin naman kada, sebagian kita begini, sebagian kita gini. Padahal itu masih disaksikan Rasulullah s.a.w. karena enggak boleh ijab. yadumalam yajib dari Dawid Said Abdul bin Hussein bin Tauhir, pengarang Islam Taufik diantara kesalahan dalam ilmu adalah apa?
mewajibkan sesuatu yang tidak wajib sehingga Rasulullah sangking menjaga konstitusi itu, Rasulullah itu figur yang luar biasa, sampai sowan bupati atau sowan kiai berrokok bertanggung turu, kira-kira sopan atau enggak? enggak sopan kan, harus sikatan dulu. sebab itu normalnya sikatan itu wajib kalau mau sholat. sowan kiai weh sikatan.
tapi Nabi kalau mewajibkan sikatan maka melanggar konstitusi ilmu karena mewajibkan sesuatu yang tidak padahal Nabi berhak karena beliau Nabi musyarrek. tapi ngedikannya kelihatan ngeper. tapi ngeper ini menunjukkan Nabi betapa mutabakhir fil ilm.
laula an asyukko ala ummatila amartuhum bisiwak indaguli sholat. Umpomo gak masakko ning ummatku, siwak tak wajib no. Karena secara etika harusnya wajib. Tapi secara konstitusi nyatanya enggak wajib.
Nah karena baina ini, baina-baina ini. Ini ramananya baina-baina. Ya antaranya iku, antaranya iku. Nabi ngedikannya laula an asyukko. Nabi itu suka, kiamul lel itu suka sekali.
Bukan sekedar suka. Sehingga beliau kiamul lel di masjid. Tapi ketika sohabat ikut kiamul lel lagi, Nabi tidak keluar lagi.
Karena takut dianggap masjid. Itu Nabi. makanya saya itu sebenarnya ingin poso senen kemis, tapi anggar kiai kok poso senen kemis, kok dikira wajib, karena aku tidak tahu poso maksudnya jadi tiru, ini buat cerita, ini agak-agak arogansi ilmu, tapi memang harus ada yang jaga konstitusi ilmu ini saya punya teman yang rokoan, mungkin untuk menunjukkan ada kaul yang ngarani oleh, buktinya aku rokok, tapi saya tidak rokok jadi harus ada yang menjaga konstitusi ilmu Saya sering ngecek beberapa hadis, Nabi itu kalau ada sesuatu yang positif, inginnya itu diwajibkan.
Tapi cara konstitusi enggak? Wajib. Misalnya menggambarkan betapa penting nyataatnya istri sama suami.
Nabi ngertikan gimana? Kalau saja boleh, kalau saja boleh. Seseorang makhluk boleh sujud sama makhluk, maka saya akan memerintahkan seorang istri bersujud sama suami. tentu suami yang gak kayak sampean sampean harus disujuti meradipisoyo sahbe artinya nabi itu menjaga konstitusi ilmu itu luar biasa ya kayak tadi, normalnya sikatan itu wajib gak? wajib kan?
normalnya loh karena tangi turu berrokoan terus muni, Allahumma lakal hamdu bul, bul tapi kalau diwajibkan secara konstitusi tidak wajib tapi secara etika wajib makanya etikanya ngeperlaulaan asyukko ala umat sekarang tak beri contoh lagi enggak ini ngajib saat saya sudah pamit dengan Habib Bidin, kalau saya rejep itu memang tidak mengajih. Jadi saya pray, bukan ada adab. Masih di damaran, nanti saya tinggal satu pertemuan. Rejep, ruah puasa itu saya tidak mengajih seperti ini. Jadi jeda.
Anggap saja sinau menel, pulaan. Karena memang kalau mau rejep itu banyak yang khataman di rumah. Jadi saya fokus mengurusi santri yang mau apa?
Khataman. Tapi memang itu adat saya seperti tadi, saya sudah matur HB Bidin, matur HB Pamang, matur HB Bali, memang katanya gak ada apa-apa, bukan karena bosan, ya rontok lah mungkin, tapi bukan karena itu. Saya beri contoh, sekarang doa paling mustajab itu jam berapa, kalau jam Indonesia kira-kira?
Jam 3 kan, atau setengah 4 lah. Kenapa harus ada sholat isya'yang dikudus jam berapa biasanya? Setengah 8, setengah 8 lah aman kalau jam. Maka nabi ini nge-pair, tapi nge-pairnya pinter, nge-pair dari ilmu, bukan nge-pair dari ragu. Nge-pair itu ada dua, ada nge-pair karena nggak ngerti, ada nge-pair saking pinternya.
Kayak saya ini kalau ngaji sampean itu kan nge-pair Di satu sisi sunat karena diminta habib bidin Di sisi lain setengah dosa meninggal pondok Itu mesti nge-pair, kalau orang alim nge-pair Kayak sampean ngaji ini Saya gak tau malikat ditulis ngaji cari ilmu Apa ngedari masalah di rumah, gak tau saya itu orang yang alem pasti nge-per beda tipis itu mesti, itu bukan mungkin, mesti coba status anda ini nyari ilmu bangkit dari masalah sebagian yang nyata nyari ilmu yang gak punya masalah, sebagian yang memang maka penjaga kuburan di wali-wali tidak tanya orang yang tukang ziaroh ini nih, nak ziarohi satu jam biasanya orang benar itu bukan karena hebat mesti utangnya agak apalagi nak sawulan wah, rondo, mesti rondo buruan maka Mbah Mun pernah cerita ke saya, jadi kiai itu ya sinawa, kadang itu ya keliru, tak pikir keliru itu keliru apa, ternyata gini, di si aku latihan kiai itu, nak ono bocah perainan yang ponde, tak puji, orang perainan kok gak mulai, berarti cah seregep, pernah. bahwa sebagai orang soleh itu khusnudon. Suatu saat ditakuki, kok orang mulai mengperinan?
Di bangunan rumah kan ngarit, bah. Kagetnya bah, bahwa, lecok, cok, cok, tiwasa khusnudon. Ya kan, daripada orang yang mengperinan, ngarit kan ada yang bodoh.
coba kalau sampai ini di rumah, mau ambil baju kamu, kamu harus anakmu berusia lawang tutup, pedes semua lebat daripada gitu, tidak jahat tapi ya ada, tapi tidak semua, saya yakin tidak semua, cuma banyak enggak ini bukan seudon, ini ilmu ilmu itu enggak seudon, ilmu itu analisis apa? analisis itu betul, saya meskipun guyon itu punya sanat nabi itu setiap kali ada perempuan hijrah ke medina pertanyaan pertama gimana? kamu ikut saya karena iman billah wa rasuluh apa kamu ada masalah dengan suami? Jadi kalau sekarang kamu ngaji, ini ada masalah sama istri apa nyari ilmu? Ayo jawab.
Kalau nyari ilmu, buktinya ada bet apa enggak? Kan nyari, enggak perlu ketemu, sudah dibantai. Saya teruskannya. Betapa Rasulullah itu luar biasa.
Menjaga konstitusi ilmu, tapi yang menjaga etika. Sudah, kalau doa mustajab setengah empat atau jam tiga. Kenapa sholat isyak setengah empat?
yang di waktu yang tidak begitu mus itu nabi pernah sholat isya itu setengah empat kalau jam Indonesia sampai umar masyur namas si bian orang-orang sudah tidur umar sampai bunga-bunga supaya nabi itu bangun tapi bangunin nabi gak berani pokoknya bikin agak gaduh supaya nabi memperhatikan Dulu gak ada solawatan pakai terbang, kalau ada mungkin terus solawatan. Akhirnya Nabi Rawoh senyum-senyum Nabi. Saya tahu kalian protes karena sholat saya gak lazim, biasanya setengah 8, kok ini setengah 4 kira-kira gitu. Tapi laulah anasyukkoh ala umatih, andikan seandak beratkan umatku, yang benar sholat isya'ya jam seperti ini.
Karena ini saatul ijabah. Jadi Nabi itu antara mengakui kalau itu saatul ijabah, karena yang zilurabduna, iku idayabkoh sulusul leilil akhir. Tapi dengan kenyataan kalau itu diteruskan masyakoh bagi umatnya.
Tapi kalau Nabi tidak pernah melakukan, dikira waktu abdul sholat isya'tetap setengah 8, padahal ada yang abdul yaitu setengah 4. entar jam 3 atau setengah 4, maka Nabi ngentikannya dua kali kalau saja tidak memberatkan umatku maka mereka akan saya ajak sholat isya'jam seperti ini, karena jatuh pada saat ija'tapi kan ber Berat gak kalau sampai nejak isak setengah empat? Berat apa berat sekali? Berat sekali.
Jadi ilmu itu harus dijaga, konstitusinya. Ya ilmu itu konstitusinya harus apa? Dijaga.
kayak tadi, wa'aqalluhu Allahumma sholli ala Muhammad meskipun kita tidak akan meraktikan sholawat dengan hanya Allahumma sholli ala Muhammad tapi harus kita jaga benak ngelatih sholat, orang awam yang lagi gelam sholat tidak langsung memberatkan coba orang awam lagi sholat, bawa latih nanti innaka hamidu majid Allahumma inni a'udhu biqamin adab orasidu sholat, karena kesoen Jadi makanya ada paket minimalis, bayangkan orang yang baru sholat, ada paket idiyah. Dan saya mohon sekali konstitusi ini dijaga.