Halo guys, David di sini, dan akhirnya Pixel 9 Pro XL nyampe juga ya. Thank you banget buat K2 Gadgets yang pergi langsung ke Malaysia, ke Kuala Lumpur buat ngambil barangnya. biar cepet nyampe di Indonesia.
Mereka juga nggak sabaran sih, langsung unboxing di sana, di tengah jalan di IG Reelsnya, sampe ada video Youtube juga buat foto-foto di sana, bisa mampir ke sana aja abis ini, biar saling ngelengkapin ya. Huff, saya ngerti lah perasaan mereka. Sesama penggemar Pixel, sesama tim Pixel, saya juga kebelet pengen ketemu Pixel yang baru ini ya.
Soalnya terakhir kali itu saya cobain yang Pixel 7 Pro ini. Kalau yang 8, saya skip karena... rasanya tuh sama-sama aja.
Nah, yang di sembilan ini nih, udah serba baru, mulai dari desain, spek, sampe ke fiturnya. Yang kita cobain varian Pixel 9 Pro XL. Sebenernya saya pengen ambil ukuran yang biasa ya, Pro yang biasa, nggak pake XL.
Tapi varian Pro regular yang layarnya 6.3 inci, itu baru ready 2 mingguan lagi bareng yang Fold. Kalau mau cepet, baru ada yang ini, yang XL yang layarnya gede 6.8 inci. Atau ada juga Pixel 9 yang non-Pro, yang kecil juga, tapi kameranya 2 doang. Jadi nanggung. Jadi nanti lah, kalau yang di depan kita ini emang semenarik itu, kita sikat juga yang varian Foldnya ya.
Siapa tau bisa jadi daily driver karena saya penggemar HP Fold. Tapi kita fokus ke sini dulu, kita... unboxing dulu yang varian Pro XL nya.
Di sini kotaknya kelihatan lumayan beda dari Pixel 7 Pro yang kemarin. Kalau yang 7 dia ada namanya, kalau di sini Google kayak agak sombong gitu, dia nggak tulis namanya, semua orang mungkin udah kenal, penggemarnya udah tau. Kalau varian 9 atau Pixel 9, dia punya desain yang baru.
Jadi bagian bingkai kameranya ini nggak ngeluber sampai ke kanan kirinya ya, jadi dia bentuknya kapsul yang... Lumayan nonjol sendiri, terus di bagian sampingnya ada frame-frame yang flat juga. Cukup ada branding Google dan disini juga ada logo Google. Yang kita unboxing ini varian porcelain ya, atau yang agak keputihan. Ada juga varian obsidian yang warnanya hitam, ada hazel ini abu agak keijuan dikit, mungkin mirip iPhone, dan rose quartz yang warnanya agak pink.
Di sebelah kiri baru ada namanya, Google Pixel 9 Pro XL. Nama yang panjang ya, terus di atas ada logo Google, di kanannya juga ada Google Pixel 9 Pro XL, dan di bawahnya ada keterangan IMEI, terus di bagian belakangnya ada Google Pixel 9 Pro XL lagi, ini dia udah support koneksi 5G Sub 6. ukuran 6.8 inci sekali lagi, dan ini varian memori internalnya 256GB. Ada 4 varian, yang 128GB, 256GB, 512GB, dan 1TB. Yang paling murah, kalau kita patokannya harga Singapura, yang dollarnya udah mau 12 ribu itu, yang 128GB, harganya 20 juta.
Jadi... Mahal sih, udah berasa kayak iPhone sih. Mungkin sedikit ngelebihin iPhone atau setara lah buat varian XL yang Pro Max ya.
128GB, 20 juta itu... Agak keterlaluan deh. Kalau kita beli terus bawa ke Indonesia, ada lagi biaya cukai.
Jadi itu juga harus diingat dan mungkin harus siapin budget sekitar 25 juta buat Google Pixel ya. Memang harus doyan banget lah sama Pixel baru mengerti, baru rela keluarin duit sebanyak itu. Karena duit kayak gitu bisa beli yang fleksif-fleksif Vivo X100 Pro dan iPhone dan Samsung. Cuma Pixel kan beda ya.
Kita lanjut aja. Di sini ya keterangan-keterangannya nggak banyak info yang menarik lagi. Yang bikin saya lumayan salvok justru bahan kardusnya ini ya, bahan boxnya ini ya, dia kayak kebuat dari material yang daur ulang gitu, mirip kayak packaging Sony.
Sony yang headset, Sony yang TWS, semuanya pake material yang warnanya agak... krim krim gini dan ada tekstur tekstur titik titik gini berasa bahan daur ulang. Ini beda banget sama Pixel 7 Pro yang masih putih polos, jadi mungkin itu salah satu langkah yang baik, tidak ada ruginya.
pake bahan yang bisa didaur ulang atau bahan daur ulang, kita sekarang coba copot segelnya aja. Ini saya nggak ngerti sih, ini maksudnya segelnya kok kayak gini ya? Ini dia nggak ngelem apapun, cuma kalau kita mau lepasin juga nggak bisa.
Jadi mungkin ada sangkutannya di bawah kali? Oh, oke coba ya. Wuu ada ada ada oke terus satu lagi unik sih. Kita coba melawan aturan dari bawah ke atas set wiss sama aja dan woy bisa. Pinter juga sih dia nggak pengen niru-niru green peelnya Apple tapi di sini ada dobelnya itu kreatif juga dan wiss.
Among us. Kalau kayak gini nggak ada warnanya kita kasih ke anak buat diwarnain merah, hijau, kuning mungkin langsung. Langsung mirip banget sama Among Us, jadi kalau kita tarik kayak gini, kita reka ulang, set! WD!
Kelihatan kayak casing-casingan atau packaging yang simple banget sih, nggak berasa mewah, cuma mungkin semakin minimalis, semakin mewah ya. Kita coba lihat, set! WD!
Eh, dibungkus putih, cuma kameranya doang yang nggak kebungkus. Saking tebelnya kalian nih, kelihatan nih. Terus kita cabut, taruh dulu HPnya di sini. Dan seperti HP-HP flagship pada umumnya, oh di sini ada lagi. Pada umumnya di dalam kotaknya kita hanya menemukan kabel, ya ini juga mirip Sony.
Sony dapat kabel? Dapet kabel nggak sih? Saya sampai lupa.
Pokoknya Sony itu yang paling pelit. Kayaknya Sony nggak dapet kabel deh, saya lupa. Pokoknya...
Wah parah deh Sony itu. Google kayaknya masih mending, mirip kayak Samsung, cuma nggak ada casing, nggak ada kepala charger. Jadi itu perlu dicatat. Terus di sini ada kartunya. Wih dih, ada barcode.
Ini berasa kayak wallet-wallet gitu. Ada barcode buat masuk ke petunjuk penggunaan kali ya, support-support gini. Dan... dan ada SIM Ejector. Sesimpel itu, tidak ada gambar-gambar kayak diagram HP tempat tombol-tombolnya gitu ya.
Jadi kita harus scan banget nih ceritanya nih. Di sini nggak dimasukin lagi nih buat yang awam, atau Google bilang nggak mungkin yang beli Pixel itu orang awam. Pasti mereka bisa scan dan... Ya berasa lebih canggih aja.
Katanya hidupin pixelnya dan scan. Sekarang mari kita lihat HPnya. Wih dih kayak Among Us yang diselimutin gitu ya.
Waduh, wih sini ada fingerprint, ada volume down, volume up, tombol power, ada... Oh ini port type C ngecas dan ini... Oh SIM tray, saya kirain ini SPBU itu kayak buat ngisi bensin BBM gitu. Oke sekarang kita buka dari... Tarik aja!
Wisss! Keamplop ya? Ini buka, set!
Waduh, keren banget! Bias banget ya? Ini feelnya... Kesan pertama sangat-sangat iPhone sih ya, jadi...
Bagian belakangnya ini pake tekstur matte yang licin-licin, warnanya putih, mirip iPhone. Dari pantulan-pantulannya, warnanya, terus bagian sampingnya juga udah flat dan mengkilat, ini juga banyak yang bilang mirip iPhone, dan saya setuju walaupun iPhone dia sedikit lebih kaku ya, lebih tajem ya. Di atas ini ada garis tengah, terus ini antena. Yup, ini harusnya antena 5G.
Mungkin antena yang beginian nggak lumrah buat warga Indonesia atau warga Asia, karena antena-antenainya biasanya HP yang ditujuin buat negara di Amerika atau di Kanada ya. Soalnya kalau saya lihat review-review iPhone di Amerika, ada antena beginian, tapi di Indonesia nggak ada. Di sebelah kiri dia polosan saja, hanya ada garis antena lagi. Di bawah ada speaker, port type C, antena, terus ada mikrofon, dan SIM tray. Coba kita lihat kalau versi...
ini versi apa sih? Coba kita lihat. Yang kita cobain ini versi Malaysia ya, jadi mungkin kalau anda beli dari Hongkong atau anda beli dari Jepang, bakal berbeda. Setau saya kalau Hongkong itu semuanya masih dual SIM dan saya iri sekali kalau pengen jadi daily driver soalnya kalau nggak ada dual SIM itu saya jadi nggak fokus di bawah kotaknya. Set, set, nggak ada.
Set, satunya, set, oh! Salah satu yang bikin saya nggak bisa ubah daily driver kayak di Pixel waktu itu SIM tray-nya masih single SIM doang. Sementara saya udah pake dual SIM. Di sini dia satu, dan di baliknya...
Flat! Yah! Berarti dia pake eSIM satu lagi. Soalnya dia IMEI-nya ada dua, jadi bisa dua nomor.
Ya setelah saya puter-puter, ini feelnya memang mirip iPhone sih. Dari ukuran, dari framenya, dari tekstur belakangnya. Kalau dari kamera, kameranya baru dia berbeda dia nggak boba tapi dia dengan pede meneruskan tradisi Google yang memanjang ke samping jadi ada 3 kamera ada kamera utama 50MP dan ada kamera ultra wide plus kamera telephoto yang bisa optical zoom 5x masing-masing 48MP jadi dia ada sistem triple kamera kalau yang regular dia cuma 2 kamera nggak ada telephoto di sini ada LED flash dan mungkin ini sensor Ini ya, laser gitu ya, nanti coba kita lihat lebih jauh.
Sekarang kita hidupkan terlebih dahulu Google Pixel 9 Pro XL. Set, wis! Wis! Barusan ada... Coba editor diulangin cuplikan barusan ada bintang-bintangnya itu iklan Gemini tuh jadi itu AI-nya Google yang pengen ditonjolin di Pixel 9 series ini.
Widi, welcome to your Pixel. Ada getar-getarnya loh pas dia turun mantul. Mantul ini.
Hahaha... Jadi... Nah ini...
Wis sampai penasaran juga dasar pengguna iPhone. Agak kan? Teg! Kayak bouncy-bouncy gitu. Teg!
Wis... Hapticnya langsung dipamerin di depan. Wih deh... Jadi sekarang kita lagi download AnTuTu, sambil nunggu, kita coba cas si HPnya ya. Kalau ngeliat website dari Googlenya langsung, informasinya si 9 Pro XL ini...
dia paling kenceng ngecasnya di 37W doang. Agak tanggung ya, agak aneh angkanya 37 biasanya 33, 45. Dan itu pun harus pake adaptornya Google, itu Google sendiri yang ngomong. Gimana kalau kita pake adaptor dari third party, misalnya dari ACMIC ini?
Harus ya dicoba-coba sih, karena nggak dapet charger. Gimana? Ini coba.
Kalau ACMIC 45W dia dapat sekitar 20W-an ya, tadi ada 22W, 23W sempet tapi turun lagi ke 18.7W, 19W gitu. Coba yang lain. Terus kalau Cuktec, ini Cuktec, Caktek atau apa ya, dia 20W. Padahal ini bisa sampai 65W maksimalnya.
Kita coba Ugreen 30W. Oh iya ini udah 60%-an ya jadi mungkin itu bisa jadi pertimbangan juga. Kalau 0% mungkin bakal lebih ngebut nanti di video reviewnya bakal saya ceritain. Jadi di sini kita tes pas baru unboxing aja. 20W juga deh.
Mungkin karena udah 60% ya. Atau harus adapter Google. Soalnya Google spesifik banget loh.
Saya pakai adapter Google. Kalau dari third party mungkin beda. Agak susah Google ini. Ini Anker 100W. 100 watt nah...
ini Anker 100 watt 21 jadi memang... itulah si Google Pixelnya mintanya cuma segitu aja. Ini yang saya cobain udah charger-charger bagus ya dari merek yang udah gede kayak Anker, Hugh Green terus yang Cooktech ini saya juga pas tes-tes ternyata dia... mereknya nggak sembarangan terus ada merek ACMIC juga yang lumayan lokal yang cuma dijual di Indonesia. Semuanya rata-rata 20W sih.
Hasilnya sih sama-sama aja ya, jadi kalau misalnya anda pengen cari charger buat pixel anda, ya ini pilihan yang aman-aman aja, 20W semua, rata-rata speednya sama. Kalau minat, linknya saya udah taruh di bawah. Sip, jadi ini adalah penampilan paling awal dari Google Pixel 9 Pro XL.
Disini lock screennya Android baru sekali ya, dan ada lambang fingerprint. Jadi fingerprint di 9 Pro XL ini atau di 9 series, dia udah pake sistem baru, dia pake sistem ultrasonic punya. Bukan pake optika lagi, itu versi upgrade-annya.
Jadi harusnya lebih kenceng. Yup, emang lebih kenceng sih. Dulu Pixel emang... lumayan terkenal dengan fingerprint yang nggak terlalu responsif lah kali ini, udah beda, cuma...
kalau saya teken di... bagian fingerprintnya pas layarnya lagi hitam, dia nggak ngebaca. Set.
Set. Kita harus hidupin dulu, baru dia bisa kebaca. Kalau misalnya vivo, kita tinggal teken bagian sini, dan langsung kebaca, saudara-saudara.
Jadi kalau misalnya kita pasangin Always On, dia baru aktif terus. Cuma kalau nggak, ya gini kita harus woy bangun woy! Nah baru ready.
Cuma udah kenceng dan harusnya itu bisa... kalau Google lihat bisa pakai sistem update biar lebih standby. Semoga ya.
Jadi kita coba aktifin always on-nya dulu biar dia bisa standby. Cuma ada peringatan kalau baterainya bakal makan lebih banyak. Masuk akal.
Tapi karena inno OLED ya nggak sebanyak itu sih. Dia langsung baca. Oke. Sip lah.
Jadi satu situasi aja yang dia nggak standby terus. Kalau HP lain sih standby mulu sih. Animasinya juga cakep ya.
Jadi wisss ini mirip kayak Nothing Phone kemarin. Yang CMF Phone itu yang kalau kita tekan bagian sini dia matang. hatinya dari sini, wuih dih! Mirip dong, ternyata CMF itu bukan... atau Nothing Phone itu bukan bisa modif banyak, tapi dia ikutin Google Pixel nggak banyak modif, tapi justru itu kerennya ya.
Nih, wuih dih! Wuih dih! Sep! Wuih dih!
Jadi dari sini sumbernya, sumber kayak dayanya, nyebar dan nutup ke sini. Sekali lagi, kalau belum perhatiin. Sip!
Dan sep! Waduh! Bezelnya juga tipis ya ini. ini layarnya 6,8 inci, bezel di kanan kiri atas bawah, semuanya simetris dan tipis.
Terus ini tompelnya pake kamera 42MP buat selfie-nya jadi sangat tinggi, padahal dia bukan vivo atau oppo yang gede-gedean kamera selfie. Disini juga iconnya keliatan simple banget kayak Android yang vanilla dari dulu sih, disini juga. mirip-mirip kayak Android yang dulu karena memang ini belum Android 15 ya.
Walaupun udah banyak teaser-teasernya udah banyak yang review, tapi si Pixel ini masih pakai Android 14 buat bawaannya. Jadi di sini ada ketulis harusnya di bagian mana ini Android version... Android 14. Pastinya Google Pixel 9 Series ini bakal jadi salah satu HP pertama yang duluan dapetin Android 15 ya kalau udah ready. Kalau Android lain mungkin perlu setengah tahun, perlu setahun. Pixel, Samsung, dan lain-lain baru ngikut.
Dan kalau udah 15, dia bakal dapetin tambahan lagi sampai 7 tahun ke depan. Jadi Samsung niru itu dan saya suka sih. Nothing tiru sistemnya dan Samsung tiru sistem update-nya. Dukungannya. Itu kayak...
Pixel ini... kayak jadi HP contoh kalau Google bilang tuh bikin Android tuh gini loh, jangan aneh-aneh lah, update tolong diurusin lah, sistem jangan banyak diilang-ilangin lah, tambahin oke, tapi yang keren-keren gini, ya sentuhan kecil, tapi tolong diikutin lah, mungkin gitu ya. Sama di sini juga Android lain, tolong lah ikutin. Di sini ada Circle to Search, udah. Jadi jangan Samsung doang atau ada eksklusifnya, saya nggak tahu.
Semoga Android lain ada sih, saya sangat ngarep Android-Android lain, apalagi Android Cina itu, ngikutin sistem yang ada di Pixel ini. Ada tambahan ya? Oke tapi jangan diilangin lah.
Atau ada perjanjian apa gitu ya? Bisnis bisnis. Tapi ada satu hal yang saya nggak pengen HP-HP lain, apalagi HP China yang speknya gila-gilaan ngikutin Pixel ini ya, yaitu di bagian mesinnya.
Di sini saya agak bingung, ini Antutu udah 10, bukan 9 yang lebih rendah skornya dari 10, dan dia dapetin... 894 ribu doang, 900 ribu lah. Itu lumayan aneh.
Pertama, kalau saya nonton di K2 Gadgets yang udah tes juga di Malaysia itu, dia dapet 1,3 juta ya. Tapi yang di sini dapetnya 900 ribu doang, bedanya mungkin hampir setengahnya ya. Itu saya nggak tau salahnya di mana, saya udah update juga tadi pas baru hidupin, langsung dapet update buat performance, stability, langsung saya okein. Cuma tetep dapet kayak gini, saya sampe ngetes 2 kali, dan dia naiknya dikit aja, di 916 ribu aja, jadi...
nggak ada perbedaan setelah diupdate dan di tes 2 kali. Jadi pas review nanti saya bakal coba ulik-ulik lagi, coba tanya-tanya lagi bedanya ada di mana ya, karena kalau orang yang langsung pake aja mungkin... performanya bakal kecil. Tapi 1,3 juta pun itu agak rendah dibanding flagship-flagship sekarang kayak Snapdragon atau Mediatek yang hampir 2 juta.
Jadi HP-HP Android lain tolong jangan ditiru chipset dari Google ini yang katanya cuma menang NPU-nya doang katanya. Tapi AnTuTu dan lain-lain kalah. Kalau buat performa gaming atau performa thermal dan lain-lain nanti kita baru bakal bahas di video review, sekarang kita tes-tes.
Audio dikit ya? Mau apapun HP-nya, lagunya tetap ini. Asik ya? Hah? Ini, oke.
Bagus, bagus. Ini mungkin 8,5 sampai 9 lah saya kasihnya. Rasanya... Hah? Yup.
Iqbal nanya stereo-nya gimana, kanan-kiri aman. Kanan-kirinya imbang. Terus bassnya nendang, walaupun nggak sebulet iPhone lagi-lagi, cuma stagingnya berasa detail-detailnya keluar semua, saya suka sih. Ini, ini fleksib, mantep ya. Terakhir kita cobain kameranya.
Oh iya, ini RAM-nya 16GB ya. Tadi saya belum sebutin soal RAM-nya, karena Salfox sama AnTuTu dan... Tensor G4 chipsetnya itu coba kita on-in.
Kita coba foto si kotaknya dulu. Ini kotak yang sangat... Wih dih ini feel shutternya tuh mantap.
Wih! Oh auto makro, auto makro jangan deh. Nah bokehnya cakep warnanya juga kontrasnya itu agak coklat-coklatnya itu pixel banget. Banyak banget yang suka sama warna kayak ginian walaupun nggak natural cuma enak banget di mata. Sekarang di luar juga lagi...
lagi asepan banget sih. Terus cobain selfie 42MP. Bisa lebar juga ada 0.7 nya loh.
Sama kita cobain satu fitur yang lumayan banyak diomongin oleh penggemar pixel baru ini yaitu Admi. Tambahin saya dong. Jadi Admi ini fungsinya buat nambahin sang fotografer ke dalam foto rame-rame ya, atau berdua pun bisa.
Jadi kita fotoin si A dulu, si B nya mau. yang motret, baru nanti si A-nya yang gantian motretin si B. Dan ujung-ujungnya fotonya bakal bisa kegabung berasa lagi foto barengan. Sekarang coba Iqbal yang fotoin dulu, terus saya kasih ruang. Jadi mungkin ceritanya kayak saya lagi unboxing bareng Iqbal gitu ya, jadi saya kayak ngeliatin ke dia.
Oh, ada scan area-nya. Pandangannya mungkin agak aneh kali ya karena saya nggak ngelihat Iqbalnya langsung.... Oh gantian? Oke.... Oh kalau saya menjauh dia bakal kasih tau kalau saya terlalu menjauh terus saya deketin dan garis putihnya...
Oh iya iya iya iya... Mudah dimengerti sih, sip! Nah, 1, 2, 3, oke... Dan hasilnya sih bagus banget ya. Di sini kalau kita nggak perhatiin banget nyari kesalahan lihat sekilas di IG gitu atau kita lagi swipe-swipe galeri ini berasa lagi ada 2 orang...
Beneran yang di foto sekaligus sih. Tapi kalau kita perhatiin emang bagian kotak HP yang dipegang Iqbal dia ngilang, terus bagian kotak yang belakang ini ada bayangannya berbayang karena fotonya agak bergerak, terus kotak yang di sini agak peang. Jadi kalau diperhatiin banget bisa kita zoom-zoom cuma buat sekilas gini mantep banget sih buat yang biasanya malu-malu minta orang fotoin atau males kalau framing orang lain itu jelek karena kadang terlalu tinggi atau ke crop atau apa anda merasa hebat foto gitu, ini... Membantu sekali ya. Ini ada keterangan etninya juga.
Terus cara lihat satuan gimana? Di sini juga ada foto aslinya. Jadi kita bisa pilih Iqbal lagi sendiri.
Terus saya juga lagi sendirian. Dan kalau digabung... hasilnya 90% lah saya bilang, 90-95% lah.
Soalnya sekitarnya ini bagus. Kayak nggak ada bayangan sama sekali, bagian ada Iqbalnya aja yang agak keganggu dikit, auranya. Ya, Admi itu salah satu contoh fitur yang keren dari Pixel 9 Pro XL ini sih, atau Pixel 9 series secara keseluruhan, nanti bakal saya pakai selama seminggu sampai 2 mingguan, cari-cari foto bandingin juga mungkin sama iPhone atau sama Samsung, apa yang ingin. lihat seberapa jauh emang sekeren itu kan kamera dari Pixel ini, terus performanya gimana, terus baterainya segimana, nanti bakal saya ceritain di video review buat sekarang.
Add me tadi. Karena saya kepake banget sih kadang jalan berdua sama Windy. Kalau minta orang fotoin kadang malu juga kayak nggak enakan jadi ya selfie doang. Ya ditungguin aja reviewnya. Like kalau suka dengan video ini dislike kalau nggak suka.
Kita ketemu lagi di video selanjutnya. Yo! Kayak iPhone nggak?
Untung kameranya beda sisanya mirip.