Salah satu konsep penting dalam fisiologi adalah konsep homoestasis. Suatu konsep yang diperkenalkan oleh ahli fisiologi Amerika, Walter Kennan. Homoestasis menjelaskan tentang proses tubuh manusia dalam mempertahankan lingkungan internalnya, agar tetap berada dalam kondisi yang konstan meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di luar dan di dalam tubuh.
Homoestasis Homeostasis berasal dari kata homeo dan stasis. Homeo yang artinya sama dan stasis artinya stabil. Dalam tubuh manusia ada banyak reaksi yang terjadi.
Reaksi-reaksi tersebut membantu mempertahankan hemostasis tubuh agar tetap konstan atau berada dalam kondisi dinamik equilibrium, yaitu kondisi tidak terlalu lebih dan tidak terlalu kurang. Contohnya, bagaimana pengaturan kadar gula tubuh diatur oleh sistem hormon insulin dan glukagon. Lalu bagaimana tubuh mengolah suhu agar tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah.
Dan bagaimana tubuh mengatur kadar pH sehingga tetap bertahan pada rentang yang normal. Dan banyak lagi. Mekanisme mempertahankan kondisi homestasis ini disebabkan karena semua level dari sel, jaringan, sampai organ. Atau literally, semua komponen tubuh saling bekerja sama atau berintegrasi dalam menjalankan fungsinya.
Paru-paru menjadi sumber atau penerima oksigen untuk diberikan pada sel. Ginjal dengan fungsi filternya mempertahankan konsentrasi ion agar tetap stabil. Sistem pencernaan atau gastrointestinal menjadi sumber yang mentransformasi makanan atau minuman yang dikonsumsi menjadi nutrisi yang penting untuk tubuh. Dan masih banyak lagi. Regulasi pada tubuh manusia yang saling bekerja sama untuk kondisi homestasis ini, sehingga pada akhirnya berkontribusi untuk kondisi normal tubuh untuk menjaga agar tubuh tetap sehat.
Itulah mengapa penyakit sering juga disebut sebagai suatu kondisi homestasis yang terganggu. Suatu kondisi ketika kondisi suatu lingkungan, baik yang ada di luar atau di dalam tubuh, berhasil mengganggu proses homestasis tubuh. Kesimpulan pada topik kita kali ini adalah, homestasis merupakan proses dan mekanisme otomatis yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam atau di luar tubuh.