Perjuangan Melawan Separatisme di Indonesia

Aug 22, 2024

Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa

Pendahuluan

  • Peristiwa 30 September 1965 sebagai ancaman disintegrasi bangsa.
  • Fokus pembahasan: perjuangan melawan separatisme di Indonesia.

Kategori Separatisme di Indonesia

  1. Separatisme karena Ideologi

    • Pemberontakan PKI Madiun 1948

      • Latar belakang: program rekonstruksi dan rasionalisasi TNI.
      • Pemimpin: Amir Sjarifuddin.
      • Tanggal: 18 September 1948.
      • Tujuan: mendirikan Negara Republik Soviet Indonesia.
      • Penumpasan: Operasi Militer 1 oleh Kolonel Gatot Subroto dan Kolonel Sungkono.
    • Pemberontakan DITII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia)

      • Pemimpin: Kartosuwiryo (Jawa Barat), Amir Fatah (Jawa Tengah), Kahar Muzakkar (Makassar), Daud Beureueh (Aceh), Ibnu Hadjar (Kalimantan Selatan).
      • Metode penumpasan berbeda di tiap daerah (misalnya, musyawarah untuk Aceh).
    • Peristiwa 30 September 1965

      • Masih menjadi misteri dan konspirasi.
      • Beberapa versi dalang: PKI, CIA, konflik internal TNI, dll.
      • Jenderal yang wafat dikenal sebagai Pahlawan Revolusi (singkatan: susu pahayani paten).
  2. Separatisme karena Kepentingan

    • APRA (Angkatan Perang Ratu Adil)

      • Latar belakang: ramalan Jaya Baya dan ambisi Westerling.
      • Tanggal: 23 Januari 1950.
      • Penumpasan: operasi militer dengan pemimpin seperti Raymond Westerling.
    • Pemberontakan Andi Azis

      • Latar belakang: penolakan terhadap APRIS dari unsur TNI.
      • Lokasi: Makassar, Sulawesi Selatan.
      • Penumpasan: oleh Kolonel Alex Evert Kawilarang.
    • RMS (Republik Maluku Selatan)

      • Pemimpin: Robert Christiaan Soumokil.
      • Tanggal: 25 April 1950.
      • Penumpasan: operasi militer oleh Alex Evert Kawilarang.
  3. Separatisme karena Sistem Pemerintahan

    • PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia)

      • Latar belakang: ketidakpuasan terhadap alokasi biaya pembangunan.
      • Tanggal: 15 Februari 1958.
      • Pemimpin: Letkol Ahmad Husein.
      • Penumpasan: operasi militer.
    • Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta)

      • Latar belakang sama seperti PRRI.
      • Tanggal: 2 Maret 1957.
      • Pemimpin: Letkol Ventje Sumual.
      • Penumpasan: operasi militer.

Kesimpulan

  • Banyak pemberontakan dipicu oleh ketidakpuasan dan "kebaperan".
  • Pentingnya untuk menghindari provokasi dan menjaga persatuan bangsa.