Yang pertama Aceh, istilahnya Alang Tulung. Tradisi saling tolong-menolong baik dalam kegiatan sosial, acara keluarga, ekonomi maupun religi. Tradisi ini didasari ajaran leluhur dan ajaran Islam.
Yang kedua, Sumatera Utara. Siadapari Raron atau Marsiurupan. Kegiatan persucuk tanam yang dilakukan dengan mengerjakan tanah dari tiap anggota kelompok secara bergiliran. Keanggotaan kelompok sifatnya sukarela dan masa pendirian tergantung persetujuan peserta.
Yang ketiga, Sumatera Barat, istilahnya Hoyak Tabuik. Kerja sama masyarakat di acara ritual tolak bala untuk membawa dan mengayak tabuik pasa dan tabuik subarang menjelang matahari terbenam. Yang keempat, Riau, istilahnya Batobo. Gotong royong yang biasa dilakukan berkelompok untuk meringankan pekerjaan sawah atau ladang seseorang sehingga akan lebih mudah dan lebih cepat selesai. Yang kelima, Kepulauan Riau, istilahnya Beganjal.
Gotong royong dalam pacar adat peringkahan. Gotong royong antara lain mengambil kayu untuk membangun bangsa, rumah perlengkapan dan masak. Meminjam barang pecah belah dan mengupas kelapa.
Yang keenam, jambi, istilahnya pelarian. Gotong royong dalam bertani. Setiap anggota berkelompok akan memperoleh bantuan tenaga kerja selama satu hari dari anggota lainnya secara bergiliran. Yang ketujuh, bangka belitung, istilahnya nganggung.
Biasanya ditemui pada hari-hari besar seperti satu muharam. maulud nabi dan idul fitri masyarakat setempat berbondong-bondong membawakan hidangan makanan dari rumahnya dan dikumpulkan ke masjid untuk dimakan bersama-sama sebagai sarana berbagi ke delapan, lampung istilahnya sakai sambayan sikap toleransi saling membantu satu sama lain dari masyarakat lampung yang ke sembilan, jawa barat istilahnya sabi lolongan merupakan tradisi bergotong royong misalnya membantu pembangunan rumah salah satu anggota masyarakat tanpa memungut bayaran yang ke sepuluh, yokekarta istilahnya gugur gunung kerja sosial yang dilakukan bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan berat tanpa mengharap imbalan nomor sebelas, ada dari daerah Jawa Timur dengan istilah gotong royong song on song lombung adalah istilah untuk banyak orang yang melakukan satu pekerjaan di lingkungan masyarakat Madura nomor dua belas, ada dari daerah Bali dengan istilah gotong royong ngayah Adalah pekerjaan sukarela untuk kebaikan bersama, misalnya kerja bakti untuk berbagai ritual keagamaan atau adat kemasyarakatan. Nomor 13, ada dari daerah Nusa Tenggara Timur, dengan istilah Gotong Royong Pawonda.
Adalah kerjasama yang melibatkan sekelompok orang, misalnya untuk membangun sebuah rumah. Nomor 14 ada dari daerah Kalimantan Selatan dengan istilah Gotong Royong Nyempolo, adalah kerjasama menebas belantara semak belukar dengan tujuan membersihkan area perladangan dari tumbuhan. Nomor 15 ada dari daerah Kalimantan Timur dengan istilah Gotong Royong Paleo, adalah kerjasama membersihkan sawah sebelum ditanami dan menanam padi.
Nomor 16 ada dari daerah Sulawesi Utara dengan istilah Gotong Royong Mapalus, adalah kerjasama saling menolong secara aktif dalam mencapai tujuan bersama, misalnya pembuatan rumah, berkebun, dan bertani. Nomor 17 ada dari daerah Sulawesi Selatan dengan istilah Gotong Royong Amosi, adalah kerjasama memberi penetapan dan pusat pada pertengahan perahu yang dilanjutkan dengan menarik perahu tersebut ke laut. Nomor 18 ada dari daerah Gorontalo dengan istilah Gotong Royong Hileya. Adalah tolong menolong apabila ada kedukaan. Para tetangga datang membawa isi dapurnya dan memasak di rumah orang yang berduka.
Nomor 19 ada dari daerah Maluku dengan istilah Gotoroyong Masohi adalah aktivitas kerjasama saling tolong-menolong dengan penggerahan tenaga misalnya dalam perkawinan, kematian, menggalis sumur, dan membuat pagar rumah Nomor 20 atau yang terakhir ada dari daerah Papua Barat dengan istilah Gotong Royong Helmvoy Kenambai Umbai adalah bekerja dengan semangat gotong royong, satu utuh ceria berkaya menuju kejayaan misalnya bersama-sama menghasilkan karya seni untuk festival dan ausen tani.