Ibu bapak, saudara-saudaraku rahimahkumullah Pagi-pagi ini, sholat subuh ini Kita bersyukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala Karena sejak tadi malam Melewati malam yang panjang Kita semua masih diberikan napas Masih bernapas, masih diberikan umur sampai pagi hari ini. Melewati malam itu bukanlah persoalan mudah. Berarti Allah masih sayang kepada kita dan kemudian kita bergegas langkah.
Datang di rumah Allah melanjutkan kajian kita tadi malam Ba'adah Isyak. Latassalu kodama abdin Yaumal kiamati min baini yadaylai ta'ala hatayus alu an arba'ati asa Tidak beranjak kaki seorang hamba Dari pelataran kiamat Kecuali dia ditanya empat persoalan An umrih fima afna Umur dengan apa engkau habiskan? Wa an jassadihi fima ablahu Jassad di dalam tanah pun kita akan ditanya Dengan apa engkau rapuhkan? Yang ketiga, wa an ilmihi wa amilabihi Ilmu yang engkau dapati untuk apa engkau gunakan yang keempat wa'an malihi min aina iktasawu wa fima an faqh hartamu dari mana kau dapati untuk apa engkau belanjakan empat tuntunan hadis ini menjadi bekal dalam perjalanan kehidupan umat manusia bukan cuma umat islam, semua umat karena kalau kita bicara islam itu bukan hanya kepada orang islam jadi keliru sekali kalau kita berdakwah islam hanya kepada orang islam Alhamdulillahillazi arsalah rasulillah rahmatallil lil'alamin Nabi Muhammad itu diutus bagi seluruh umat manusia Selagi dia masih bernafas, selagi dia masih ada umur Selagi dia disebut manusia, entah dia sudah bersahadat Pengikut Nabi Muhammad atau belum Bahwa Islam itu bukan untuk orang Islam saja.
Ini keliru. Sehingga jangan kaget kalau ada orang dari kafir masuk Islam. Nah itu tandanya. Itu tandanya bahwa Islam itu bukan sekadar agama.
Ini yang keliru. Sehingga ada orang di benua Amerika, di benua Eropa, benua Afrika, benua Asia, Australia yang punya kemampuan intelijensi di atas rata-rata kemudian mereka masuk Islam. Tanpa harus ibu bapak meyakinkan Islam ini loh yang betul. Kamu masuk Islam?
Enggak. Ada satu masjid di Indonesian Muslim Community Al-Hikmah Mosque in New York. Itu imam besarnya kecil orangnya, orang Muhammadiyah. Namanya Shamsi Ali, orang Makassar, orang Sulawesi. Di New York itu...
Satu hari, 10 sampai 20 orang mengucapkan I witness there is no God but Allah and Prophet Muhammad is the messengers of Allah. Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah. Saya bersaksi Muhammad, putusan Allah.
Nah, setelah di interview, ditelusuri, dicari jejak. autobiografinya kebanyakan dari mereka itu adalah kumpulan kaum jenius saintifik secara saintifik orang-orang yang mengkaji islam secara ilmu pengetahuan atau tidak apa yang menjadi bidang spesialisasi mereka mereka tekuni dan mempunyai komparasi yang kuat dengan Al-Quran Jadi tanpa ibu bapak berikan dakwah Banyak bicara, banyak mulut Bicara soal Islam Mereka lebih tahu dari ibu bapak Bersyukur kita Bersyukur kita walaupun hidup Cerhana saja Kenapa Indonesia ini diberkahi oleh Allah Bukan karena kaya Indonesia yang saya tanyakan, kenapa Indonesia ini berkahi oleh Allah, berarti kaya kan? Tiga negara kaya di dunia, Luxembourg, Singapura, dan Qatar. Qatar, Luxembourg, Singapura.
Negara kaya di dunia. Kaya bukan karena sumber daya alamnya. Kaya karena kemampuan intelijensi manusianya.
Indonesia ini negara satu-satunya terkaya di dunia. Karena sumber daya alam. Sumber daya alamnya. Kenapa diberkahi oleh Allah?
Negara ini diberkahi oleh Allah karena mayoritas penduduknya beragama is. Beragama Islam, mayoritas beragama Islam, andai di Bali, minoritas kaum mu'min, biasa negara itu terpuruk. Contohnya yang di Kamboja kemarin, kelompok minoritas yang diusir-usir sampai lari ke Aceh, lari ke India, lari ke Malaysia, apa namanya itu. Kelompok orang-orang. Bahasa saya, suku apa?
Rohingya. Suku Rohingya. Itu minoritas.
Dimana ada kelompok umat nabi yang minoritas, pasti diserang oleh mayoriti. Kelompok mayoritas akan menindas. Kita bersyukur di Indonesia ini, mayoritas kita beragama Islam.
Lalu kita evaluasi kembali. Saya kan tadi malam jam 1 baru tidur. Kita banyak ngobrol di rumahnya Pak Parno.
Bersama Pak Agus, Pak Budi. Sambil kita di depan api. Mengingatkan memori kita kembali untuk melihat.
Kok negara ini jadi begini ya Ustadz? Bahkan ada isu yang saya dengar Di seluruh Indonesia ini akan ada demo Ah percuma, useless, tidak ada guna Kalau saya mengevaluasi kembali Waktu Jokowi 6 tahun sebelum dia mau lengser Ini kan nanti Oktober dia diganti oleh Prabowo Tapi 6 tahun yang lalu Jangan bikin demo Karena sengaja dibuat demo dibikin Keributan di pusat Jakarta, bahkan di daerah-daerah, justru dari situ kekuatan publik mendukung rezim yang sekarang ini berkuasa. Nggak usah bikin demo, percuma sudah terlambat. Tunggu saja dia turun. Inna alloha ma'a sobirin.
Ya ayuhal ladina amanu, amanus ta'inu bisobri wasolati, inna alloha ma'a sobirin. Minta pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Nah setiap habis sholat, kajian-kajian ilmu pengetahuan, kajian-kajian tentang tematis Quran dan hadis disampaikan. Disampaikan. Nggak perlu demo.
Nggak perlu dulu. Instrospeksi dulu. Ada waktu Nabi menyerang dan sahabat, ada waktu Nabi dan sahabat berdiam.
Bukan mundur pasang kuda-kuda. Mengevaluasi sekaligus bahkan instrospeksi diri. Jadi kesalahan terpuruknya bangsa ini bukan kesalahan Jokowi saja. Umat Islam ini sedang diuji oleh Allah.
Umat Islam sedang diuji oleh Allah. Padahal kalau dilihat secara logika, hanya satu keluarga dampaknya begitu luas. Kemarin ada kokam antar saya ke penginapan. Ustadz lagi demo semua.
Demo untuk apa? Nggak ada guna itu. Demo untuk apa? Apa hasilnya?
Kekuatan dalam satu lembaga negara demokrasi, demos enkrator. Tahu dulu. Demos.
Adalah rakyat, krator itu adalah pemerintahan. Theokrator, Theos adalah Tuhan, krator itu pemerintahan Tuhan. Pemerintahan kekal. Theos and krator, demos and krator. Kekil politikus, paham gak itu?
Susahnya kita di Indonesia ini, Allahu Akbar. Bukan menolong agama Allah, hadis yang apa sorry, Quran yang saya baca tadi adalah petunjuk dorongan dan motivasi bagi kita semua. Itu ayat yang tidak asing lagi, anak TPA pun tahu itu. Surat Muhammad, ayat yang ketujuh. Ya ayuhaladzina amanu intan surullah yan zurkum wa yusabbit akdamakum.
Wahai orang-orang beriman, Barang siapa menolong agama Allah, maka Allah menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Rapuh kita ini, bukan teguh. Ibarat rumah kita ini sudah miring begini. Ya, untuk mendongkrak. Di kampung-kampung begini tuh kalau kita lihat pemandangan, ada rumah ada gubuk yang mau roboh, kalau tidak di...
Di aspak dengan balok atau apa, tiang, bisa jadi rumah itu atau gubuk itu robo. Begitulah kondisi Islam di Indonesia sekarang. Satu keluarga menundukkan 200, berapa jumlah penduduk Indonesia?
Hai 230 270 juta atau berapa saya tidak tahu karena saya tidak selalu tiap pemilu atau pilpres saya enggak pernah tusuk-tusuk itu enggak tangan saya bersih Hai istri saya mbak pilpres aset tidur aja di rumah malas Hai kenapa tidak ini aset masur pilih anis kemarin Hai suruh jamaah pilih anis tapi saya punya suara satu ini enggak berpengaruh hai hai Karena saya sudah tahu, keluar penjara 2022, saya cerama di Makassar, saya katakan nanti presiden ke depan adalah Prabowo Subianto. Jokowi akan bilang, wak, opowi, wak, nanti kamu jadi saya, gantiin saya. Memang terjadi kan, ada rekaman saya, ada jejak digitalnya, ada.
Nanti bapak kalau mau lihat youtube saya Al-Muhtadin Yahya Waloni Ustadz Yahya Waloni official Itu sudah di Sudah hilang iklannya Di apa orang itu, tidak ada iklannya sekarang Waktu saya masuk penjara Ada youtube saya yang baru, Al-Muhtadin Yahya Waloni Ada cerama itu Sudah tahu ke depan Prabowo akan jadi presiden Begitu Tapi kenapa Ustadz pilih Anis? Kita kan ikhtiar, siapa tahu Allah dapat merubah. Tapi kayaknya Anies tidak jadi presiden karena rapuhnya negara ini akibat pertahanan dari luar. Harus tentara, kalau tidak ibarat perahu, saya masih kecil pernah mancing daerah Manado itu, daerah laut dan pegunungan juga dingin. Ayo kita mancing di tengah laut bocor perahu kita Hai dari tiga orang yang pergi mancing satu nggak bisa berenang dia paling panik nih kalau air makin banyak ya di limas dibuang airnya dibuang airnya Hai tapi tambah masuk ke dalam tambah panik saya enggak panikkan saya bisa berenang lama-kelamaan hai hai Akhirnya makin banyak dalam perahu.
Inilah kondisi kita. Sedikit waktu lagi, Indonesia ini akan dikuasai. Sembilan cacing yang ada di negara kita ini, orang bilang sembilan naga, saya bilang sembilan cacing. Cacing itu penyakit kalau dia masuk dalam tubuh manusia.
10 tahun lamanya rezim ini berkuasa, gak ada yang mampu mengalahkan, satu keluarga termasuk Jawa Tengah ini, introspeksi diri kita, begitu, berkumpul di masjid punya bekal bagi pegangan jamaah, oh begini jadinya kondisi negara kita, memang begini siapapun ustad yang dihadirkan di masjid, tapi kalau tidak punya konsep politik, gak usah jadi ustad Apalagi kalau cuma singgung-singgung. Bilang aja nama Jokowi dan keluarganya. Nggak usah singgung-singgung.
Kadang-kadang ada jamaah yang paham, ada jamaah yang mengantuk. Nggak ngerti. Apalagi di kampung. Kita tunduk semua.
Kita nggak apa-apa masyarakat. Yang paling riskan sekali adalah ketua-ketua partai politik. Jadi ibu bapak mau demo, satu Indonesia ini umat Islam mau demo, tidak semua umat Islam demo.
Nggak usah jauh-jauh partai yang memihak kepada umat Islam sekarang ini. Saya kan baru pulang dari Medan 3 hari lalu. Itu Pak Edi Rahmayadi itu, Pensiunan Jenderal Pangkostrat, Nggak ada partai Islam yang mendukung. PDIP.
Untung masih ada PD. PDIP, Ibu Megawati. Memberikan tiket untuk... Berlayar.
Begitu juga Anies Baswedan. Saya dengar PDIP. Ini orang-orang potensi semua. Generasi bangsa. Generasi yang merubah.
Terus agent of chance. Apa itu? The backbone on the next time. Future.
Generasi Muslim ke depan, mahasiswa-mahasiswa, ada berguna gak sekarang? Berguna gak sekarang? Tidak berguna, dikunci semua. Hanya satu keluarga ini. Orang bilang hebatnya ilmu Kanuragan atau ilmu apa itu, ilmu Jawa itu.
Jokowi miliki, bukan itu, dia tidak tahu malu. Sukarno tahu malu, Suharto tahu malu, mundur teratur. Siapa lagi? SBY tahu malu.
Padahal anak SBI itu gagah secara postur tubuh, facenya ganteng, cocok jadi pemimpin. Karena pemimpin itu butuh wajah yang face yang ganteng. Handsome, muka yang gagah. Ini rusak semua wajahnya, tidak cocok. Postur tubuhnya juga, ala-la-la-la-la.
Ditambah isi kepala memang kok kosong, kata Rokigerung, abis oksigen. Rokigerung berani, bukan ustad. Ada satu yang berani juga dari Jawa Tengah ini, Ustadz Andre. Kurniawan itu siapa namanya?
Ustadz Andre. Kadang-kadang konsep kita hampir sama dalam konsep teori. Teori politikal.
High political. Ini sudah politik kelas tinggi. Permainan apa ini? Permainan orang-orang Yahudi. Cara hidup Yahudi, metodologi hidup Yahudi, konsep Yahudi.
Baik dalam. bidang politik, sosial, keuangan, bahkan sampai kepada agama. Dimainkan. Lalu orang bertanya, jamaah bertanya, itu lima orang kemarin yang pergi ke Israel, itu kutub busuk semua itu.
Tanya ibu-ibu yang di belakang itu, kalau mereka, siapa mereka di antara mereka yang banyak kutub di kepala. Kalau orang banyak kutub itu tidak diam, garuk terus biar pakai jilbab. Nah ini yang bikin bangsa ini kacau balau. Ingin membangun relasi dengan bangsa yang dibenci oleh founding fathers dan tidak pernah membangun hubungan bilateral dengan is Israel laknatullah Tapi kan generasi kita sok jago, sok pintar, akademisi Udah lah, saya tau Tau saya, Indonesia ini saya tau Kita orang Manado itu, ibu bapak, enggak sombong dengan gelar-gelar itu. Kita ini terlalu bangga, tapi sebenarnya otak kita enggak sampai.
Bertarung di tingkat dunia, diharap. Kalah kok. Sementara generasi-generasi kita yang tinggal di Amerika, dibayar dengan gaji yang besar, budget yang besar. Termasuk Sri Mulyani itu, dipakai oleh bangdunya kemarin.
Dia kalau memang mau cari duit, dia kebang ke Amerika. Laku di pasar dunia, banyak orang Indonesia yang pintar di Eropa, Amerika, dipakai tenaga mereka, otak mereka, dan tidak mau ke Indonesia. Karena sudah tahu curang cara hidupnya.
Mudah-mudahan Pak Prabowo ini, konsepnya adalah konsep Pak Harto, petani. Dimakmurkan karena dia adalah impunan ketua tani Indo-Indonesia. Apa kata Pak Prabowo? Jangan dulu bangun kereta cepat. Jangan dulu, aduh sakit leher saya, salah tidur tadi malam.
Jangan dulu bangun kereta cepat. Jangan dulu bangun infrastruktur. Bangun manusianya dulu.
Itulah cita-cita undang-undang negara kita. Cepatlah Pak Prabowo dilantik. Tapi Bapak lihat sampai hari ini belum ada bayangan, kabinet bayangan.
Yang ada itu si Bahlul itu dengan ada badan besar pengecut itu. Si siapa? Aril Arlangga.
Ada badan besar tapi penang. takut itu Erlangga Hartato ketua umum Golkar itu saja bergulir di media di YouTube malas kalau melihat itu badan besar tapi pengecut Hai mundur yang ganti ini ayam hutan ini kecil hitam muka jelek Kok pemimpin-pemimpin itu bukan saya mengolok-ngolok, tidak boleh dalam Islam itu mengolok-ngolok wajah orang. Tapi setidak-tidaknya negara kita ini zaman modern, modernisasi and secularism.
Pemimpin itu mesti jago bicara, punya konsep pemikiran, leadership. Dan pemimpin dalam studi leadership kemimpinan tidak pernah cari pengikut. Pengikut yang datang ke dia.
Ini bikin IKN panggil artis-artis naik motor. Udahlah, sandiwaramu. Sudah berakhir.
Game is over. Permainan ini sudah akan berakhir. Ibu bapak mesti berpikir biar di desa. Jadi berjumlah, stop-stop dengan macam-macam gerakan-gerakan, apa saya bilang itu diadu domba nanti.
Kalau terjadi kerusuhan, maksud saya gagal pelantikan Prabowo. Terjadi gempa di satu negara, gagal pelantikan itu, dia lagi yang pimpin. Ini orang tidak bisa tidur, tinggal pikir, pernah minta tiga periode, megawati tolak, dan itu serasa sakit hati yang luar biasa. Nah, menggunakan tangan orang lain untuk mengacaukan sistem.
Apabila konstitusi melarang dia untuk maju, konstitusi dihajar. Konstitusi digiling sampai rata baru dia bisa maju. Aturan-aturan daerah, aturan pemerintahan pusat, kabupaten, kota diselesaikan. Dan kita tidak sadar. Kita tidak sadar.
Makanya ribut kemarin protes ketua buru siapa? Siapa ketua buru ini? Adil siapa?
Ribut dengan anggota DPR mengenai Omnibus Law. Hati-hati ibu bapak. Jangan-jangan ada kerusuhan ke depan.
Megatruth apa namanya? Mega itu besar, truth itu dorongan. Gempa bumi mungkin terjadi gara-gara itu.
Apalagi tinggal di daerah pegunungan begini. Bukan menakuti, tapi badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika sudah meramalkan akan jadi gempah. Tinggal tunggu waktunya.
Megatruj. Gempah yang besar di Selat Sunda. Ini mesti hati-hati.
Jangan-jangan kita sementara berkenderan di tengah kebun, terjadi itu. Karena Allah murka. Itu.
Allah murka dengan keadaan bangsa ini. Pemimpin. Wa gazalika ja'alna fi kulikuryatin akbiro. Mujrimiha liam kurufiha. Kata Allah SWT.
Dan kami mengutus. Kami menjadikan. Gazalika ja'alna. Kami menjadikan, ja'alna.
Pemimpin-pemimpin besar, pendusta pembohong, penipu, yang akan menipu satu negeri. Mujrimiak, liam, kurufihak. Mereka adalah penipu dan pembohong. Ini terjadi.
Pemimpin-pemimpin jahat. Ketua-ketua partai. Terpuruknya masyarakat Indonesia ini, ekonominya jatuh.
Harga komoditas pangan jatuh, semua keterburukan terjadi di segala sisi kehidupan umat yang ada di Indonesia. Ada yang bilang begini protes kemarin di Medan, belum lagi hutang negara. Oh kalau itu enggak seorang sosok almarhum ekonom Indonesia, ekonom besar pernah duduk pernah bilang sama saya Ustadz mau tahu eh ekonomi Indonesia ini tidak akan bangkrut dalam tempo satu malam membalik telapak tangan Ekonomi Indonesia ini besok pagi kembali pulih saking kaya negara ini Jadi gak mungkin Indonesia itu akan bangkrut, gak.
Hutang Jokowi itu, gak. Selesai diurus oleh Prabowo itu. Bukan masalah hutang, masalah ahlak para pemimpin. Ahlakul Karimah. Rasulullah dikenal oleh bahkan penulis buku terbaik dunia, Michael Hart.
100 the great men in the world is prophet Muhammad Qudman number one. Dari catatan 100 manusia terbaik di dunia. Muhammad adalah menuduhi ranking pertama.
Bukunya Michael Hart. Michael Hart itu bukan orang Islam. Dia mantan angkasawan, pernah kerja di NASA, Amerika. Dan dia tulis buku itu. Yang kedua kalau tidak salah Isaac Newton atau Albert Einstein.
Yang ketiga Isa Al-Masih. Dari segala kompetensi orang-orang yang ditulis, 100 catatan, 100 manusia terbaik di dunia. Muhammad SAW menuduki ranking pertama Nabi Tercinta Rasulillah Muhammad SAW Kita nama Muhammad ditangkap papan curi maling Ini kabinet Jokowi ini sarang koruptor semua Ada dua dari Makassar kalau gak salah itu Terus baru-baru juga ditangkap dari Maluku itu Padahal teman saya Nurdin itu, gubernur Sulawesi Selatan setelah Isharuddin Al-Sinlimpoh, Nurdin Abdullah.
Saya baru masuk Islam setahun, dia yang undang di Bulukumba, Makassar. Begitu dia jadi gubernur, Ustadz datang ke Makassar. Saya sudah jadi gubernur. Enggak, enggak saya enggak datang, Pak Nurdin, mohon maaf, cari Ustadz lain saja, apalagi undang ke diaman, ke rumah dinas, saya enggak mau datang. Enggak ini untuk tabligh akbar Ustadz, enggak, tas syakuran, enggak bapak undang yang lain saja, waktu itu dia didukung oleh PDIP, saya cuma satu bilang.
Insya Allah katakan beliau, beliau akan kena getahnya. Masuk penjara kan? Nurdin Abdullah.
Output dari Jepang. Jagoh dalam bidang pertanian. Doktor, profesor, jadi dosen di Universitas Makassar ini.
Ah lupa-lupa saya. Universitas Hasanuddin dosen disitu beliau bahkan kalau pun tidak jadi gubernur bisa jadi rektor insyaallah jatuh beliau rusak masa depan, mungkin satu umur kami masih muda kemudian baru berusaha kembali, mantan gubernur Sulawesi Selatan, Sahdul Yassin Limpo ini karena dendam politik, kamu tidak ikuti saya jeruji besi begitu juga para ustad Cari mereka yang radikal, yang keras, umumkan di depan televisi. Saya masih ingat Kaisar Konstantinovel.
Ketika Kristen baru berdiri, dia masuk campur. Periode berdarah-darahnya organisasi Kristen di dunia. Ada Trinitas, ada Kristen yang tidak menyembah kepada Tuhan. Makhluk dan benda.
Ribut sampai berdarah-darah berbunuh-bunuhan mereka. Kemudian Konstantinovel memilih jalan untuk menjadi pengikut Trinitas. Artinya begini Ibu Bapak, kalau Kepala Negara, Pemerintah sudah masuk campur urusan agama, kacau ini. Negara akan kacau Ada maksud apa? Ustadz ditangkap berdiri depan televisi Saya menyampaikan Ada 200 ustadz terindikasi Radikal Sampai saya orang dari kafir begini pun Yang masuk Islam, dia bilang radikal Itu Karena kami tidak mengikuti Walaupun ustadz kamu, walaupun habib kamu Walaupun kiai kamu Kalau tidak mengikuti iramah Dendam kami, tangkap Jadi yang tidak ditangkap itu, seperti yang saya bilang tadi malam, itu gonrong itu.
Siapa yang mau jadi siapa? Gus, Agus, namanya bukan Gus itu, Agus Mifta Ada orang lampu kasih tau saya Kasih tau, kalian kasih tau dia bilang, saya bilang nama bukan Gus, Agus Begitu Dulu kan termasuk si siapa itu, burung nuri itu yang rambut gonrong Nuril atau siapa itu, saya bicara di Youtube itu Mereka-mereka itu tuh, dimana ada pejabat Saya kalau mau dari kemarin dukung Prabowo, enggak Lihat handphone saya ini, berapa puluh jeneral punya nomor sama saya Bahkan Kolonel Rih Nanto itu orang dekat Prabowo. Sering telepon saya, bertelpon sama-sama kami berdua.
Lagi ngapain? Nggak, lagi di rumah duduk-duduk. Lagi di Medan, lagi di Makassar, lagi di Kalimantan.
Ayo kita kumpul lagi di sini. Ah, enggak. Saya dukung Anies kemarin.
Tapi sudah lah, kita sudah dukung Anies, tidak jadi. Gajar Pranowo pun tidak jadi. Bersatu bangsa ini. Anies jangan jadi gubernur lagi.
Sudah dari tingkat atas turun kelas, ah petinju bagaimana ini? Kalau sudah bertarung rivalnya adalah seorang sosok presiden yang sudah. Jadi, yuk jangan turun ke gubernur lagi, akan dijadikan sebagai mangsa daripada... Media, media tunggu-tunggu yang begini, Anies diangkat-angkat.
Anies juga kenapa gak ke Oxford jadi dosen? Gak usah percaya, Partai Islam saja PKS, tadi-tadi dia mendukung Edi Rahmayadi, sekarang gak. Tadi lihat di Facebook, orang PKS joget-joget itu.
Bukan kita yang ngomong, tapi netizen yang ngomong, baca di situ. Waduh, menyesal katanya pilih ini. Kalau PKB Ustadz kenapa tidak singgung? Kalau itu memang dari dulu sudah sama itu. Partai Islam tapi kafir boleh jadi anggota di situ.
Kalau PKS ini kan masih baru, baru belum terlalu pingsan lah. Belum mati, masih sempoyongan sekarang. Apa yang dimaksud manuver politik apa itu kira-kira ya?
Ini kan partai dakwa, partai yang selalu di pihak umat. Bensin saja naik seribu, PKS pasti cerewet. Hantam, bicara dengan keras, lantang di depan publik.
Nah sekarang PKS mulai atrek mundur. Kemunduran generasi kita. Atau mungkin taktiknya lain, karena memendekat dengan Pak Prabowo.
Bukan begitu caranya. Bukan begitu caranya. Bukan begitu. Ya. Di saat kita membawa Sandra itu dalam sebuah peperangan.
Ada saudara kita ingin kita selamatkan melewati danau, selamatkan dulu dia, baru kita bergabung. Artinya sisa waktu yang sedikit ini, biarlah dukung dulu orang-orang yang amanah seperti Anies. Anies juga tidak usah turun ke bawah jadi gugup. gubernur, tunggu 5 tahun, masih gagah masih mudah, bertarung lagi tahun depan, instrospeksi diri pikirkan ulang jadi kalau tadi ini MC bilang temanya apa ini begini ya jangan terlalu pandang enteng juga kita boleh mengatakan, kita orang Muhammadiyah ini gak terlalu hormat dengan para ulama betul, betul, tapi juga jangan terlalu bodoh di dalam masjid Hai terlalu pandang enteng tema apa pagi ini eh tidak menghargai orang datang dari Jakarta jauh jauh ke sini kalau tidak menghargai Bagaimana kalau saya pulang sekarang juga jadi jangan panah enteng kita di dalam masjid aturan NU aturan Muhammadiyah boleh kalian pakai tapi itu dalam senda gurau tapi dalam masjid harus punya tema pandang enteng betul saya duduk disana sudah jengkel Hampir saya tidak duduk sini bicara.
Ini watak orang Islam yang Islam bukan maju, mundur. Tema apa ini katanya? Pandang entik betul. You cari satu Indonesia ini kalau ada seberani Yahya Waloni. Kalau ada saya mundur.
Saya tidak mau berdakwah lagi. Dan saya, you mesti tahu, saya tidak minta umat Islam bela. Ah, nanti, gak tau tema apalah. Ah, saya lebih mulia dari Presiden Joko Widodo. Karena saya adalah panutan umat.
Itu mestinya semua kiai pegang dalam hidup. Jangan di sana penguasa, ii, ngekor ke sana. Ulama di depan, di belakang umarok. Kalau itu, watak itu kita pasang betul.
Orang akan segan agama ini, bukan segan kepada kita. Coba tanya Pak Agus dengan siapa ini? Eh, Pak Parno tadi malam. Di saat kita enjoy-enjoy, relax men. Di saat kita di masjid, jangan main-main.
Saya tunggu sampai subuh ini. Harusnya kan panitian masjid ini sudah bikin tema. Apa datang kita ini cuma mau cari bantuan Palestina?
Tak usah bantu, kalau itu tujuannya. Dan saya selesaikan pagi ini. Panggil istri, pulang. Di satu sisi, kedinginan juga tempat ini.
Jangan main-main. Oh kita ambil tema. Tema apa ya?
Sudah seperti tadi malam lah. Bukan. Mengenal diri pribadi dan instrospeksi.
Coba tanya ke saya. Nanti saya kasih temanya. Jangan juga terlalu pandang enteng. Baru kalau Ustadz lagi bicara, Ustadz lain disebut-sebut dalam masjid.
Sombong. Tidak menghargai yang datang. Watak model begini, Islam tidak akan maju, mundur.
Hei, yang lain tidak ada. Yang ada di sini Yahya Waloni. Amin ya Rabbal.
Jangan sebut. Nanti waktunya dia datang, yuk sebut. Dan puji-puji dia dalam sini. Oh ini kan orang dari kapir, oh belum tentu saya baru masuk Islam Tapi nyali dan keberanian, tanggung jawab dan resiko Saya sudah lalui, antum belum apa-apa Nah kalau saya balik begitu malu gak kalian kira-kira?
Malu gak kalian? Malu gak kalian kunjungi ke Kalimantan, ke Sulawesi? Hanya dengan mobil pribadi.
Dan tidak cengeng, tidak suruh bawa sopir. Saya tahu semua pencerama yang datang di sini, dari Jakarta, di luar daripada Banjarnegara, pasti pakai sopir. Cengeng kebanyakan. Lalu kalian mau ukur saya dengan itu? Jangan.
Jangan sifat saya yang sombong di kapir dulu, kambuh kembali. Kalau orang sudah merendah, jangan diinjak. Ini ibu bapak. Saya tidak tahu aturan NU dan Muhammadiyah.
Saya bukan NU dan Muhammadiyah, saya Islam. Tidak peduli saya. Tidak peduli.
Saya ingin supaya orang Islam ini, agama ini. Jadi tanggung jawab kita semua. Oh, Islam ini yang ada di Banjarnegara beda dengan Islam yang ada di Purwakarta.
Islam di Indonesia beda dengan di Jerman. Sama kita semua. Makanya saya ambil gambaran Islam yang di New York. Imamnya adalah orang Makassar dan sukses orang masuk Islam karena huwi bawah mereka.
Terjahat orang Muhammadiyah, Samsi Ali, Imam di New York. Nah itu yang saya maksud, Ibu Bapak. Ini kita yang datang kesini Orang ustad lain disebut Ya sudah kamu panggil ustad itu suruh kemari Jangan panggil Yahya waloni Saya bukan ustad kan saya sudah bilang saya bukan ustad Saya adalah muhtadin Lebih tinggi daripada ustad Orang yang diberi hidayah Ustad belum tentu diberi hidayah Contohnya tuh siapa tadi Agus Miftah itu Dia kalau cerama itu Ibu-ibu Bapak-bapak Ribuan kalau nonton di Youtube itu Satu yang mengimbangi yang gonrong, Cak Nun.
Bukan Cak Nur, Cak Nun. Seorang filsuf di Jawa Tengah ini. Dia kalau bicara alur lidah ucapannya itu mengandung banyak filsafat.
Saya senang sekali kalau Cak Nun bicara dan menggambarkan bagaimana dewasanya orang Islam dalam belok Islam. Nah itu. Kita jangan mengelompokkan diri, oh ini yang paling betul. Tidak, tidak. Tidak ada organisasi Islam di sana itu.
Nah hargai kita, Ibu Bapak. Instrospeksi diri, sadar diri, bahwa kita datangkan orang ini demi perjuangan. Tidak perlu dihormati.
Hormatilah agama ini. Hormatilah agama ini, bikin judul baik-baik, serius dengan agama ini, serius. Masuk Islam secara kahfah, entah dakwah itu siang, entah subuh, ya semua kita dingin. Apalagi saya dan suami istri baru kali ini mendapatkan tempat yang dingin sekali begini.
Itu sebabnya masih ada kesempatan, tema sebentar malam apa, materinya apa, sampaikan ke saya. Supaya saya bisa bicara dengan tenang, dengan baik. Diumumkan malah Ustadz-Ustadz lain, nanti akan datang ceramah si A, si B, MBA, MBU, MBX, EMBER.
Itu dia Bapak Ibu. Jadi Ibu Bapak, pikirkan sajalah, instrospeksi diri kita. Dua bulan lagi, mudah-mudahan negara kita akan berubah. Tapi kalau watak kita ini kita pelihara terus, tunggu lagi 10 tahun, 5 tahun ke depan Prabowo, dia giling juga begini.
Akan begini juga kita. Tongkat demi tongkat estafet, sampai sekarang belum ada kabinet bayangan, siapa menteri penerangan, siapa menteri keuangan, siapa menteri sosial di era Prabowo, belum ada. Biasanya KPU umumkan, satu tahun sudah diumumkan, sudah ada kabinet bayangan.
Menteri sosial siapa? Menteri hukum dan HAM siapa? Menteri pariwisata siapa? Sekarang saling curiga Saling tegang Ambivalence Pertentangan perasa Aduh kalau saya angkat ini Mau gak ini?
Eh bahkan kemarin dari Safel. Sudah tinggal dua bulan, tiga menteri turun. Ini Bahlul yang pertama turun. Turun dengan tujuan untuk pegang Golkar. Jadi ibu bapak, perjuangan kita Islam ini bukan cuma agama Islam di Indonesia.
Ada kapir Kristen Hindu Buddha. Ini ambisi. Belum ditambah dengan orang-orang munafik yang suka menjilat kotoran ke kafir. Ada Kiai satu yang suka dimana kapir itu pergi, dia juga pergi.
Orang dari Lombok sana. Dimana orang ini ketua partai pergi, dia pergi. Padahal dia belajar Islam di Mesir.
Ada gak Kiai begitu? Ada. Ada, mantan gubernur Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ini orang ketua partai.
Dia kiai Ustadz, temannya Ustadz Abdul Somad dulu, satu output dari Mesir sana. Saya ini output dari Israel, dari kapir. Tapi serius dengan agama ini.
Itu. Jadi Bapak jangan... Jangan bermain-main dalam masjid.
Kalau di luar masjid kita boleh main-main. Tapi dalam masjid jangan. Satu yang saya tidak buang dari kafir itu.
Disiplin. Disiplin. Coba nanti hari Minggu pagi Bapak ngintip di gereja.
Ngintip di gereja. Kalau orang Kristen kebaktian itu. Nggak ada yang goyang, disuruh berdiri, dia berdiri. Ibadah orang tua, nggak ada anak-anak di dalam masjid, di dalam gereja.
Anak-anak ada kebagiannya, sondak sekolah, sekolah minggu. Orang tua-tua duduk dengan rapi. Dan betul-betul mereka menghormati pemimpin kapir, pemimpin mereka. Nah di Islam ini lemahnya itu, payah. Ikut-ikutan berpolitik, ya itu saya bilang itu spanduk-spanduk, gus-gus apa itu.
Ada kapolda itu, Pak Lutfi, calon gubernur, ini suruk ya, saya mau kembali ke ini. Apa, ke tempat Pak Parno, karena mau berjemur, apa. Tapi sudah, sudah mulai berkeringat saya, sudah gak dingin.
Ada kapolda itu, Pak Lutfi, Irjen Pol. Ya cocok lah kalau jadi gubernur ke depan atau ulama. Bukan ustad ya, tulis gus disitu, ukiyai haji. Jangan lah jadi gubernur, gak usah lah.
Gak usah, cukup jadi pencerama saja. Begitu. Nah, supaya...
Umat Islam dibawa. Enggak. Islam sudah terlanjur berbeda-beda.
You kiai apa? Kiai NU. Ada Muhammadiyah. You kiai apa? Muhammadiyah.
Ada NU. Jadi mari bersatu. Cara bersatunya itu, gak usah jadi pemimpin, jadi umarok, jadilah. Saya kira itu Intinya dakwah pagi ini Adalah instrospeksi demi kebaikan Negara terutama Islam Di masa akan datang Terima kasih atas segala perhatiannya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh