masuk trik kita di jalanan. Kita nggak berbicara CPR atau RGP di rumah sakit. Itu udah pasti ada ahlinya. Tapi bagaimana Anda yang di luar rumah sakit melakukan dengan baik?
Jadi saya akan melakukan... Dua langkah pertama yang bukan pandemi, jadi dalam situasi normal, nggak ada penyakit menular apapun, kita nggak bicara ada COVID. Kalau memang tiba-tiba ada orang henti jantung, dia langsung jatuh, blak gitu, yang pertama kita harus lakukan, pastikan area yang akan kita masuki itu aman.
Juga aman bagi kita, aman bagi orang lain. Bisa aja dia jatuh di area yang berbahaya. Kalau berbahaya, kita harus tarik keluar dulu, amankan. Tapi kalau tidak, baru kita masuk. Waktu masuk, kalau kita kena...
namanya kita panggil. Aneh-aneh gitu atau siapa. Hai ada apa? Sambil kita menghampiri korban.
Nah waktu kita menghampiri korban karena dipanggil tidak berespon langsung berlutut. Ini situasi darurat yang akan kita menghemat waktu. Nah triknya kalau kita jalanin. Ini bahu korban sejajar dengan paha kita.
Paha yang dekat kepala. Terus kita lebar ini selebar bahu kita. Serapet mungkin.
Nah terus kemari. Kemudian tepuk ini. Di sini bahu. Cukup 3 detik.
Bangun, bangun, bangun. Ada apa? Begitu dia tidak refleks, tidak respon. Berarti harus minta bantuan.
Ada orang dekat. Saya kenal. Mas El, panggilin dokter.
Atau ambulans. Bawakan AID. Kalau ada.
Kalau ada AID ya. Di fasilitas umum itu ada. Setelah kita minta bantuan. Kemudian kita lihat aja. Ada nggak gerakan nafas?
Di dada. Jadi untuk orang-orang melihat aja gini secara visual. Kalau kita terlatih.
Faktor. Sambil melihat, boleh rabat denyut nadi. Berbarengan.
Cukup tidak lebih dari 5 sampai 10 detik. Jangan terlama-lama, Rabak. Begitu tidak ada gerakan, atau kelihatan nafasnya satu-satu, yang disebut nafas agonal, kita langsung kompresi. Nah, inilah keuntungan posisi.
Taruh tangan, ini garis tengah tubuh. Taruh, taruh, kunci. Angkat. Siku lurus.
Jadi fokus di tumit tangan. Nah, turunkan bahu. sesuai gaya gravitasi supaya kita gak lelah lakukan kompresi dada sebanyak 30 kali dengan kecepatan 100-120 kali per menit pada orang dewasa kedalaman 5-6 cm jadi tekanlah sekuatnya ya, secepatnya kita harus lakukan 30 hitungan terus nanti kita kasih napas buatan 2 kali ya, jadi gini kita tekan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Begitu 30, kita harus tengadahkan beritipan. Nah, persoalannya sekarang, kalau kita takut menular, kita harus pakai alat pelindung. Ini yang paling gampang kita taruh di dompet.
Vessel. Nah, kita buka lembaran. Di tengahnya ada filter untuk aliran searah.
ini kita taruh di mulutnya terus tarik nafas dalam tahan di paru kita terus buka mulut besar cakup mulutnya terus tutup hidung korban tiup lepas Dua tiupan dalam 3 detik, 30 kompresi, diakhiri dua tiupan itu disebut satu siklus. Kita harus lakukan 5 siklus, 5x30 plus 5x30. kali dua tiupan berarti sambil menunggu ambulansi ya sambil menunggu ambulansi ya kalau tim ambulansi datang dia ambil alih setelah lima setiap lima siklus tengadakan rabat denyutnadi tidak ada lakukan lagi 5 siklus berulang seterusnya begitu, sampai benar-benar dia hidup atau memang tidak tertolong lagi atau diambil alih tim terlatih, itu yang kita lakukan nah sekarang masalah pandemi ya, prosesnya tidak jauh beda, tutup dia, kalau kita bawa ini, ya, kalau kita tidak bawa, Anda boleh tutup aja begini, ya, jangan takut dia akan kehilangan nafas, enggak...
kita hanya mengedarkan sisa udara Langsung ada di dalam tubuh korban, tutup, langsung kompresi. Kompresi saja sampai tim bantuan tiba. Jadi terus, Anda terus-menerus, nggak perlu kayak tadi, sampai ambulan datang. Terus begini.
Nah sebaiknya Anda hitung Kalau 2 menit Jadi artinya 30 itu bisa sampai 5 siklus Jadi Anda hitung bisa sampai 150 Setiap 2 menit sebaiknya ganti Hmm Tukeran Karena ini melelahkan Kalau sudah lelah, Anda Itu sudah tidak efektif, lebih baik relakan Terus ada peringatan dari saya Kelihatan ini gampang Cuma pencet, tiup Untuk kita bisa melakukan dengan baik dan benar Jantung itu bergerak teratur Jadi, kalau Anda Melakukan kompresi Kompresinya teratur Iramanya teratur Jadi, 1, 2, 3, 4, 5, 6 Dan seterusnya begini Teratur. Jangan Anda lakukan sendiri, kecuali nggak ada orang lain, karena kalau Anda lelah, pasti jadi tidak teratur. Baik, baik, baik. Oke, dokter, mungkin saya boleh nyoba ini, dok. Iya.
Ini untuk orang dewasa, dok ya? Iya. Tadi, untuk tangan pertama, sesuai dengan garis muka ya, dok?
Iya, ini di tengah, tulang dada. Tulang dada. Nah, taruh.
Ini? Ini di sini. Oke.
Nah, ini pasti jatuhnya tepat di jantung. Iya. Oke, ini pemirsa ini. Lurus, bahu di atasnya, tegak lurus, gini.
Begini. Turunkan aja bahu. Oke. Mudah kan?
Mudah-mudah. Tapi mungkin untuk semua orang, memang harus dilakukan pelatihan khusus ya dok? Iya. Dokter Cico, mungkin terakhir ini bisa disampaikan ke pemirsa yang sehat di rumah, himbawan, agar mungkin tidak panik saat tiba-tiba bertemu dengan orang yang henti jantung. Silahkan dokter.
Nah gini, kalau tiba-tiba kita ada orang henti jantung, supaya kita tidak panik, kita hanya berupaya menolong. Hanya berupaya menolong. Jadi jangan takut Anda nggak bisa menolong. Soal dia bisa tertolong atau tidak, itu atas upaya kita.
Jadi nomor satu, pastikan korban ini sadar atau tidak. Itu aja. Kalau tidak sadar, berarti gawat.
Lihat jalan nafasnya, nggak ada CPR. Tapi kalau ada jalan nafasnya, jangan ditelentangkan. Itu bahaya.
Seperti yang tadi saya kasih lihat. telentang, gak sadar lidah jatuh ke belakang jadi untuk pas KCPR, kalau dia pulih termasuk semua korban yang tidak sadar sebab apapun tapi masih bernafas posisikan tubuhnya miring saya bisa peragakan begini nah ya, tubuhnya miring jadi ini setelah dia Di mobil pun atau di tandu pun anda upspirin gini. Nah, posisi begini.
Ini satu ke belakang, atau ini boleh ke sana. Nah, ini di bawah pipi, tengah-tengah gini. Bawa ke rumah sakit, posisinya seperti ini.
Di atas tandu pun kayak gini. Jangan sekali-sekali tidak sadar Bernafas Anda terlentang Lidah jatuh ke belakang Berhenti Meskipun itu ditaruh bantal disini ya dok Ditaruh bantal lebih parah lagi Makin nekuk Karena bantal itu hanya untuk orang normal tidur bukan untuk orang sakit baik, gitu ya oke, terima kasih dokter Cicok untuk informasinya, semoga ini bisa membantu pemirsa Yosehat untuk lebih aware ya dok, ternyata kita harus bisa CPR dimanapun dan kapanpun