Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sehat untuk kita semua, khususnya rekan-rekan perwira zona 9, baik yang ada di lapangan, di wilayah kerja lapangan PHSS, Tanjung, Sanga-Sanga, Sangata, maupun rekan-rekan perwira yang ada di zona 9 kantor Balikpapan. Pada kesempatan pagi hari ini, Kami dari tim proses engineering, operation dan surface facility zona 9, yang beranggotakan saya sendiri, M.
Firman Santoso, sekaligus nanti akan bertindak sebagai moderator, dan rekan-rekan proses engineer di zona 9, yaitu Fahri Fadillah, Ahmadir Ruzdiance, dan Febri, yang akan mempresentasikan materi sharing session yang berjudul Lebih Dekat Dengan PNID Bersama Proses Engineer Zona 9. Sebagai informasi kehadiran para penduduk pada sharing session pagi ini dapat menambah learning hours. Jadi diharapkan jangan lupa untuk mengisi daftar hadir yang nanti akan kami sampaikan di kolom chat ataupun di akhir presentasi. Untuk teknis pelaksanaan jika ada pertanyaan mohon untuk dapat diketik di kolom chat yang nantinya akan kami baca dan kami jawab satu persatu di akhir pemaparan materi.
Baiklah, langsung saja kita mulai pemaparan materi oleh para presenter. Silakan Fahri untuk dapat dimulai. Oke, sip. Terima kasih Mas Firman. Baiklah, rekan-rekan zona 9 dan juga rekan-rekan di lapangan, dimanapun berada.
Dalam beberapa waktu akhir ini kita mendapat... Kan kabar baik ya bahwa salah satu lapangan kita di PHSS mendapatkan persetujuan insentif tambahan dari pemerintah Republik Indonesia dalam hal peningkatan produksi minyak dalam rangka untuk menuju 1 juta barrel per day pada tahun 2030. Nah hal ini tentunya akan berdampak signifikan pada aktivitas. pada perusahaan yang kita cintai ini selain dapat meningkatkan aktivitas di bagian subsurface khususnya pada saat pengelaburan, tentunya juga dapat meningkatkan aktivitas pada proyek-proyek yang ada di surface facility. Belum lagi aktivitas pada lapangan di Pertamina E, PASET 5 yang juga tetap terus berjalan untuk menjaga produksi. Tentunya ini juga akan sangat Tahun yang sibuk bagi zona 9 Nah PNAID ini merupakan suatu senjata biasanya pada lini proyek Dalam hal mendesain suatu fasilitas produksi Untuk mencapai desain yang sesuai dengan standar dan juga safety Dan PNAID ini juga bukan merupakan barang yang baru ya Namun sering dengan perjalanan yang operasional, suatu lapangan PNAID ini tetap perlu terus direview oleh disiplin-disiplin terkait untuk menghindari keadanya kesalahan operasional juga kesalahan desain dalam satu fasilitas gitu ya nah makanya tak kenal maka tak sayang maka pada kesempatan kali ini kita akan coba mengenal apa itu PNID gitu ya bersama proses engineer yang ada di zona 9 ini oke sebelum kita mengenal apa itu PNID kita coba mengenal dulu nih apa itu proses gitu ya Dan seberapa penting proses ini perlu diketahui sebelum kita merancang sebuah gambar proses berupa PNID.
Di sini kita dapat melihat suatu wadah, rekan-rekan. Wadah ini merupakan suatu sistem pemrosesan yang dimasuki oleh suatu bahan baku. Yang nantinya bahan baku ini akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan suatu produk, produk akhir yang bermanfaat.
Tentunya juga ada produk samping. Kita bisa menganalogikan suatu... Kopi yang kita nikmati setiap pagi hari, yang sangat nikmat Yang tentunya dibuat yang berasal dari sebuah bahan baku yang berupa biji kopi Atau berupa gula, atau mungkin kita tambahin sedikit krimer Yang kita olah dalam suatu mesin kopi Tanpa kita sadari di mesin kopi itu ada beberapa proses Seperti kita menghancurkan suatu biji kopi, kemudian ada proses ekstraksi di sana Kemudian ada proses di sana pelarutan dengan gula, dengan krimer, sehingga menjadi kopi yang enak.
Bayangkan bahwa... Kita di lapangan kita ini, perlidah hidrokarbon yang kita hasilkan dari sumur tentunya juga melalui beberapa proses. Sehingga dapat menghasilkan suatu gas dan minyak yang dapat kita jual ke pembeli. Dan tentunya minyak dan gas yang kita hasilkan dari sumur juga melalui beberapa tahapan proses.
Misalnya nih, tahapan-tahapannya itu di plan kita itu seperti kita mengalami proses yang dinamakan sebagai proses separasi. Seperasi ini seperti kita menggunakan... bahkan antara fluida yang sifatnya gas dan juga sifatnya liquid gitu ya.
Kemudian gas dan liquid dan terpisah itu nantinya akan diproses lebih lanjut ke masing-masing sistem gas dan juga minyak, agar spesifikasinya dapat memenuhi perseratan oleh pembeli. Dan jika produk gas dan minyak itu sudah ready untuk dijual, maka sudah siap untuk dikirim melalui proses, kita namakan sebagai proses kompresi atau proses pumping gitu ya, seperti ada halnya seperti biasa ini. Dan proses-proses ini biasanya terdapat dalam suatu sistem yang sangat kompleks gitu ya.
Kalau misalnya dibayangkan gambar di samping ini adalah fasilitas produksi kita gitu ya. Jadi kayak kita punya ada istilahnya SP, Stasiun Pengumpul, atau GS, atau misalnya Central Plan gitu ya. Proses-proses ini saling berkesenambungan gitu ya.
Dan sebelum kita membuat suatu proses ini tentunya telah tergambar dalam suatu gambar proses. Dinamakan sebagai gambar proses. PFD atau PNID Nah selanjutnya kita akan coba mengenal apa itu gambar proses ya Nah ini gambar proses Pengenalannya adalah Pada umumnya gambar proses itu dibuat pada saat kita melakukan Suatu desain dalam satu proyek Dan tahapan desain itu sebenarnya terbagi atas dua tahapan Yang disebut sebagai tahapan conceptual design Itu adalah tahapan pertama kali kita dalam menentukan apa saja proses-proses yang dapat diterapkan dalam suatu fasilitas. Kemudian pada tahapan kedua kita dapat masuk ke dalam detail design. Itu merupakan tahapan di mana kita sudah membuat satu gambar yang sudah lebih detail.
Pada saat kursus design biasanya para engineer atau proses engineer sudah membuat suatu yang namakan sebagai proses flow diagram yang berisi berupa gambaran-gambaran umum dari proses yang akan di... terapkan dalam suatu fasilitas produksi gitu ya dan sebelum kita membuat satu gambar yang lebih detail berupa PNID nah di dalam PFD ini atau proses flow diagram ini biasanya kita menginformasikan berupa arah aliran dari satu proses misalnya dari input atau outputnya kemudian unit proses utamanya ada apa saja dan kemudian mungkin pipanya akan seperti apa gitu ya untuk koneksinya dan tidak Untuk kemungkinan ada informasi penting lainnya dalam PFD ini, biasanya kita juga menginformasikan kondisi operasi dalam suatu aliran fluida yang di dalamnya. Nanti kita coba bahas lebih detail ke contoh studi untuk PFD ini. Ini adalah contoh PFD, jadi mungkin tidak perlu pusing dulu.
Ini sebenarnya gambarnya sangat sederhana. Kalau dibilang gambar proses yang itu ya, PFD menurut saya gambarnya sangat sederhana. Nah, di sini menandakan...
hanya menandakan sebuah arah aliran dan juga peralatan utama dari suatu proses tersebut nah disini untuk panah warna merah ini adalah aliran utamanya dimana disini tadi kita lihat di bahasan sebelumnya ada input ada output produk gitu ya nah disini juga pada panah merah ini adalah arah aliran input dan output suatu fluida gitu ya misalnya di input ini kita memasukkan fluida hidrokarbon kita dan keluarnya nanti dari unit ini akan keluar berupa produk gas dan juga dibawahnya yang merupakan produk minyak gitu ya dan disini juga di PFD ini kita akan menggambarkan juga suatu unit prosesnya apa saja gitu ya di kotak warna biru ini seperti peradanya proses separasi di dalamnya oleh separator kemudian adanya proses pumping juga oleh pompa gitu ya dan juga adanya proses flaring oleh Kemudian juga menggambarkan pipa-pipa yang terkoneksi dengan sistem lainnya Yang tergambar pada panah yang berwarna coklat ini Dan di PFD juga akan menginformasikan mengenai apa itu nama sistemnya gitu ya Sistem dari gambar ini dan juga nama projeknya Dan juga di satu gambar proses ini juga biasanya menerangkan historical dari review Dan juga approval dari PFD ini Dan biasanya di PFD itu di lembaran selanjutnya juga akan menjelaskan bagaimana sih kondisi operasinya. Pada umumnya kita biasanya ada mengenal pada pressure berapa, pada temperature berapa, pada flow rate berapa. Nah itu biasanya sudah diterangkan di dalam PFD ini. Nah ini adalah table yang biasanya menjelaskan hal tersebut yang sudah dibagi berdasarkan nomor-nomor alirannya. Misalnya di bagian pertama ini.
Ada namanya sebagai nama aliran gitu ya Misalnya tadi kita kenal ada aliran masuk, aliran keluar Ini juga diterangkan di dalam table ini Misalnya ada aliran masuknya seperti apa Ada aliran gasnya di mana Dan aliran liquidnya di mana gitu ya Dan kemudian di table ini juga menjelaskan Kondisi operasi, pressure, flow, dan temperaturnya Yang dijelaskan di bagian bawahnya Yang kotak warna hijau ini Atau juga kemudian lebih detail Bisa menjelaskan juga bagaimana sih untuk karakteristik dari fluidanya, hidrokarbonnya akan seperti apa gitu ya, apakah lebih banyak hidrokarbon, gas, atau lebih banyak oilnya, atau lebih banyak waternya juga dijelaskan pada table ini, pada table fluid composition ini. Nah, itu adalah mengenai PID, hanya saya sadar karena itu saja sebenarnya. Kemudian mengenai pembahasan terkait dengan PNID, ini sudah kelanjutan dari PNID ini akan dijelaskan oleh rekan saya, Mas Rahmadi ya. Mungkin silakan Mas Ramadi melanjutkan materinya mengenai PNID.
Terima kasih. Saya request control ya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Melanjutkan penjelasan Mas Fahri terkait proses prodiagram.
Pembahasan selanjutnya adalah terkait dengan PNID atau Piping and Instrumentation Diagram. Sebelum membahas sebelah kiri, sebenarnya apa sih PNID dan apa-apa saja informasi yang diberikan oleh PNID ini? Nah, jika tadi sudah dijelaskan terkait PFD, maka PNID ini merupakan gambaran atau penjelbaran yang lebih detail terkait sistem operasi yang terjadi di dalam plan. Detailnya itu seperti apa?
Pada PNID disajikan detail sistem perlipaan yang digunakan oleh proses operasi yang kita miliki. Dari ukuran pipa, jenis pipa yang digunakan, kemudian jenis perlipaan apa yang mengandung dalam pipa tersebut. Bisa gas, minyak, air terproduksi, dan lain-lain. Kemudian di PNID juga menampilkan menurut proses yang digunakan dalam proses.
Sama seperti yang tadi sudah disampaikan oleh Mas Fahri terkait PFD, namun untuk unit proses ini dilengkapi dengan informasi tambahan seperti dimensi peralatan, kebutuhan daya listrik, kemudian tekanan dan temperatur maksimal yang dapat diterima oleh alat, dan lain-lain. Hal yang berbeda antara PNID dan PFD adalah PNID menampilkan gambaran terkait sistem instrumentasi dan system yang ada di dalam proses. Sistem instrumentasi yang di dalam proses ini itu terdiri dari sistem kontrol parameter operasi, alarm system, dan start-up system. Untuk penjelasan terkait sistem instrumentasi dan system ini akan dijebarkan di slide berikutnya.
Kemudian, PFD dibuat saat conceptual design, sedangkan PNID dibuat pada fase selanjutnya, yaitu fase detail engineering, di mana tahapan atau desain-desain yang sudah dikonsep di PFD itu akan dijebarkan secara lebih terperinci di PNID. Berikutnya, apa saja sih langkah-langkah membaca PNID? untuk personel-personel yang belum pernah membaca atau mengerti dengan PNID.
Yang paling utama adalah pelajari dan mengerti simbol dan notasi yang digunakan di PNID. Biasanya simbol-simbolen dan notasi yang dipakai di satu PNID itu dijelaskan dengan detail pada dokumen Legend and Symbol. Pian Perlu diidentifikasi, peraturan utama apa saja yang digunakan, atau ditinjau. di PNID tersebut. Berbeda dengan PFD yang menampilkan banyak peralatan utama dalam satu gambar, PNID hanya menampilkan paling banyak tiga peralatan yang menjadi tinjauan namun tinjauan mendalam.
Kemudian setelah mengetahui peralatan utama yang akan tinjau, kita dapat menentukan aliran utama mana saja yang bisa dijadikan fokus dalam PNID. Ini berikut adalah beberapa contoh simbol-simbol yang terdapat dalam dokumen legend dan simbol dan juga digunakan di dalam PNID. Di sini bisa kita lihat terdapat simbol-simbol peralatan yang digunakan di PNID, contohnya tanki.
Ini biasanya kita notasikan dengan huruf T, kemudian pompa. Kita notasikan dengan huruf P, compressor dengan huruf C, dan vessel atau separator dengan huruf V. Kemudian di sini digambarkan juga simbol-simbol untuk aliran proses yang ada di dalam PAN ID dan tagging instrument. Langkah selanjutnya dalam membaca PNID adalah mengidentifikasi control loop dan terakhir adalah mengidentifikasi safety relief system.
Control loop dalam satu sistem adalah satu sistem kontrol tertutup yang terdiri dari pemberi sinyal, transmitter, logic solver untuk menerima sinyal dan mengalirkan perintah ke aktuator serta aktuator itu sendiri yang dapat beberapa control valve, shutdown valve, dan alarm control loop dibedakan menjadi tiga yaitu process control untuk mengatur variable process yang akan dikontrol seperti pressure, temperature, flow, dll dalam Vessel C ini contohnya adalah kontrol untuk mengatur level cahaya dalam vessel. Di sini bisa dilihat adanya penerima sinyal yaitu level transmitter. Kemudian dari level transmitter ini data-data sinyal ditransmisikan ke logic solver.
Dalam hal ini, panel untuk level controller, kemudian dari level controller ini akan mengirimkan sinyal ke control valve untuk membuka atau menutup valve yang mengatur level cairan di dalam vessel. Kemudian adanya alarm system, ini fungsinya untuk memberikan awareness ke operator jika terjadi proses yang melebihi atau kurang dari setting yang telah ditetapkan. Kemudian ada shut down system, itu untuk mengamankan proses dengan cara menutup aliran yang ada, baik input maupun output, sehingga tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi proses maupun lingkungan di sekitar proses tersebut.
Kemudian, setelah satu sistem, ada juga relief system. Di sini, relief system bekerja untuk menurunkan tekanan. pada sistem sehingga melindungi equipment atau peralatan yang di bagian downstream relief tersebut ini memang hang ya Oke selanjutnya, PNID adalah tools yang powerful untuk mengerti operasi yang ada di dalam plan. Namun tetap saja kita butuh dukungan dari dokumen atau drawing lain.
Dalam PNID, kita tidak bisa melihat layout dan skala yang ada di dalam plan. Layout dan skala dalam plan dapat dilihat pada dokumen plot plan. Berikut contoh dokumen plotline yang ada.
di salah satu lapangan PSS. Di sini kita dapat melihat adanya skala dari gambar plotland. Ini skalanya sudah dikalibrasi aktual, sehingga jarak yang ada di dalam gambar itu sudah sesuai dengan jarak yang ada di lapangan. Kemudian, mohon maaf ini agak telat itunya kemudian ini juga di plotline kita dapat melihat juga maaf ya ini agak teknis Di plot plan juga kita bisa melihat orientasi dari equipment yang ada di dalam plan.
Kemudian pada P&ID kita juga tidak bisa melihat orientasi equipment yang ada di dalam ataupun letak peletakan nozzle-nozzle yang ada di peralatan itu sendiri. Nah untuk melihat orientasi equipment atau melihat di mana peletakan nozzle-nozzle di equipment tersebut, biasanya kita melihat kembali lagi ke plot plan dan ke general arrangement drawing. Bisa dilihat disini, ini salah satu contoh untuk general arrangement drawing. Disini kita bisa melihat peletakan nozzle maupun ukuran dari nozzle-nozzle yang terdapat di dalam suatu equipment, dalam hal ini vessel. Dan di P&ID kita tidak bisa melihat belokan, percabangan, ataupun elevasi pipa.
atau equipment yang real terpasang di dalam plant. Nah, untuk melihat belokan, percabangan, dan elevasi equipment ini, kita bisa mengacu pada isometric drawing. Berikut contoh dari isometric drawing. Di sini kita bisa lihat adanya belokan, adanya elevasi yang beda di dalam pipa. Seperti itu kira-kira.
Kemudian berikut ada contoh dari PNID. Di sini kami akan mencoba melakukan sedikit workshop agar kita lebih milih dengan PNID. Jangan lupa sokok gigi ya. Ntar ini kayaknya ada teknik sini, nggak bisa diputar ya. Ah ini dia, sudah bisa diputar.
Oke, disini adalah contoh dari PNID yang ada di salah satu lapangan dari PRSS. Nah seperti yang tadi sudah disampaikan oleh Fahri sebelumnya, kalau PFD ini nggak perlu pusing karena lebih simple. Nah kalau PNID kita boleh lah sedikit pusing, tapi kalau kita mengikuti langkah-langkah yang tadi sudah dijebarkan sebelumnya, insya Allah kita nggak begitu pusing-pusing amat, hanya pusing-pusing aja. Nah tadi sudah dibahas ya mengenai langkah-langkah membaca PNID.
Nah jika sudah mengikuti langkah pertama yaitu kita sudah familiar dan mengerti simbol-simbol yang digunakan di PNID. Langkah selanjutnya adalah kita untuk menentukan main equipment apa sih yang ada di PNID ini. Nah kalau dilihat di PNID yang... Ditampilkan itu ada dua main equipment utama yaitu separator dan pompa.
Untuk separator itu sendiri, separator itu fungsinya untuk memisahkan fasa yang ada di dalam oliran. Input dari separator minimal ada dua fasa yaitu cairan dan gas. Dari PNID ini separator yang digunakan adalah separator tiga fasa yaitu memisahkan gas, minyak, dan air.
Dengan informasi tersebut, kita bisa menentukan empat aliran utama, yaitu aliran inlet. Aliran inlet ini merupakan aliran yang memiliki tiga jenis fasa, yaitu gas, minyak, dan air. Kemudian aliran outlet gas, outlet oil, atau outlet minyak, dan terakhir adalah outlet air atau water. Kemudian, Kita menentukan loop control yang ada di dalam PNID.
Dari PNID yang tampil ini, ini ada dua loop control. Yaitu pertama loop control pressure dan kemudian loop control untuk mengatur level. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih detail terkait control dari sisi pressure atau tekanan.
Dari control loop yang ada, ini tekanan di dalam aliran itu ditangkap oleh pressure transmitter. Kemudian data tekanan di dalam pressure transmitter akan ditransmisikan ke control loop, dalam hal ini DCS. Kemudian dari DCS atau tersebut akan ditransmisikan kembali ke... control valve, dalam hal ini pressure control valve dan dari control valve ini nanti dia akan mengatur membuka atau menutup valve sehingga tekanan yang ada di dalam sistem ini sesuai dengan setting yang kita inginkan kemudian untuk sistem alarm dan shutdown system Sama seperti sebelumnya, tekanan di dalam aliran ini juga akan diterima di pressure transmitter. Kemudian dari pressure transmitter, data akan ditransmisikan ke shutdown system yang ada di dalam control room.
Dari shutdown system tersebut nanti akan ada Dua parameter yaitu parameter high-high dan parameter low-low. Dari parameter high-high dan low-low ini nantinya akan ada alarm yang menginfokan ke operator bahwa terjadi upset condition pada plan. Kemudian dari parameter high-high dan low-low tersebut nantinya akan mengenerate suatu action ke satun.
sub-tone falloff, yaitu action adalah menutup. Kemudian yang terakhir adalah terkait release system. Jadi jika tekanan di dalam vessel itu terus naik, maka proteksi terakhir yang ada di dalam system atau dalam plan adalah release system.
Dalam hal ini Equipment yang bertugas untuk mengatur tekanan sistem yang terakhir adalah PSV atau Pressure Safety Valve. Pressure Safety Valve ini nantinya akan, Pressure Safety Valve ini sendiri itu adalah peralatan mekanik yang disetting secara manual di pressure setting tertentu. dan akan mengalirkan kelebihan tekanan yang ada di dalam sistem ke flare header fungsinya PSP ini itu untuk adalah untuk melindungi tekanan yang ada di tekanan downstream proses PSP sendiri settingan PSP itu adalah merujuk pada tekanan terlemah yang ada di downstream sistem ya seperti itu penjabaran singkatnya Kemudian bisa kembali lagi ke presentasi.
Selanjutnya bagaimana jika kita ingin mencari dokumen-dokumen drawing khusus JPN ID. Untuk sesi selanjutnya akan disampaikan oleh Mas Edwi. Silahkan Mas Edwi. Oke, terima kasih Mas Rahmadi kesempatannya. Mas Fahri saya request kontrol ya untuk bisa ini.
Oke terima kasih. Jadi tadi dari Mas Fahri sudah menjelaskan mengenai PFD dan sedikit tentang proses itu seperti apa. Dari Mas Rahmani sudah menjelaskan mengenai PNID.
Jadi sudah lumayan mengenal apa itu PNID dan PFD. Jadi dari saya tinggal menambahkan saja bagaimana sih. kita mencari gambar-gambar atau drawing terkait PFD dan PNID ini yang ada di zona 9. Jadi zona 9 ini sudah mencakup TSS dari PPSL5 dan PHSS. Oke, kita bisa, sorry, oke. Jadi kita memiliki nama sistem di zona 9 ini yang kita sebut sebagai drawing management system, di mana kita...
menyimpan atau men-storing semua file-file terkait drawing-drawing yang kita miliki di zona 9 gak cuma PNID atau PHD, ada juga gambar-gambar lain seperti plot plan, electrical, instrumentation, mechanical, civil jadi semua gambar ini kita simpan ke dalam sistem yang sudah kita siapkan yang kita sebut sebagai DMS ini jadi kita sudah mengintegrasikan juga nih drawing dari TSS maupun PHS jadi sudah kita gabungkan semua ke dalam sistem ini Nah, di mana sih posisi drawing-drawing ini? Jadi, kita menyimpannya itu di sistem web-based. Jadi, kita membuat di dalam portal yang kita sudah siapkan. Jadi, ini bisa diakses oleh semua teman-teman di zona 9. Yang utamanya bisa kita akses langsung dari komputer perusahaan, baik di zona maupun di lapangan, kita bisa langsung akses.
Apabila kita sudah terhubung dengan jaringan kantor. Apabila tidak terhubung dengan jalan kantor, mungkin teman-teman bisa mengaksesnya menggunakan VPN, jadi bisa langsung diakses ke web tersebut. Nah, webnya di mana?
Jadi, kita aksesnya di alamat berikut ini, di portal.pss.co.id. Kebetulan kita menggunakan alamat yang PSS miliki, karena PSS sudah memiliki fasilitas. Drawing Management di sini, di mana kita tinggal mengupload dokumen-dokumen lain yang terkait dari zona 9, baik di kantor maupun dari TSS. Jadi kita sudah menyatukan semuanya ke dalam sistem ini.
Jadi ketika kita mengklik alamat ini, kita akan masuk ke tampilan web seperti berikut ini. Jadi kita masuk ke web tersebut, ini portalnya. Nanti masuk ke portal webnya sangat-sangat dulu nih. Jadi nanti kita bisa lihat di sini, tampilan kurang lebih seperti ini.
Jadi langkah pertamanya kita lihat di atas ada yang namanya department di sini. Jadi kita nanti tinggal klik department, nanti muncul ada beberapa opsi department-department. Kita tinggal pilih yang engineering and construction. Jadi kalau kita klik yang engineering and construction, kita akan masuk ke gambar di sebelahnya di sini. Di sini menunjukkan tampilan dari department engineering and construction.
Di sebelah kiri ada tab-tab lagi, kita klik tab yang web apps. Lalu di bawahnya akan muncul drawing management system. Ini kalau mau juga bisa dibuat shortcut sih ke tautan aplikasi di homepage di awal.
Jadi kita masuk ke drawing management system ini, kita klik, kita langsung otomatis masuk ke tampilan dari drawing management system yang kita miliki saat ini. Maaf ini agak lambat. Next slide, mungkin Mas Fahri bisa dibantu.
Jadi ini adalah tampilan drawing management system kita. Yang penting adalah kita bisa tahu dulu nih. Bagaimana cara mengaksesnya untuk mencari gambar yang kita ingin cari di sini? Jadi langkah pertama adalah kita cek dulu area atau lokasi yang mau kita cari.
Ini sudah memasukkan semua area-area yang ada di zona 9, baik TIS maupun TSS. Misalnya kita lihat di sebelah kiri ada Anggana, Badak, Bontang, Jakarta. Oh, sorry, ini yang masih yang lama, Jakarta, Dalem Pake, Mutiara, Nilam.
Dari TSS juga sudah masuk, ada Sangata, Sanga-Sanga, maupun dari Tanjung. Ketika kita klik. Salah satu area tersebut misalnya kita contohkan adalah yang Sembira Dia akan muncul beberapa opsi lainnya yaitu menunjukkan gambar apa sih yang ada di area tersebut Bisa jadi plot plan, ada PNID, ada civil drawing, isomantic, dan lain-lain Karena kita ini fokus ke PNID, kita bisa pilih yang PNID Jadi ketika kita klik yang PID drawing ini akan muncul semua gambar yang terkait PNID itu di kotak sebelah kanannya Disini kita lihat Ada 258 record, artinya ada 258 gambar yang terkait dengan PIN ID di area tersebut.
Nah, nanti kita tinggal bisa cari nih gambar apa yang mau kita cari di sini. Nah, cara mencarinya sebenarnya gampang. Kita bisa cari kalau kita sudah tahu nih mau nyari gambar apa. Misalnya kita sudah dapat nomernya nih. Misalnya dari meeting atau dari mau kajian sesuatu.
Kita bisa masukin misalnya yang tadi nih 392 yang paling awal. Kita tinggal input aja di sini di filter. Ketik.
392 atau lengkap dengan sbh-m10a 392 nanti kita go kita pilih langsung muncul drawing tersebut gitu atau kita bisa menggunakan keyword di sini selektif karena setiap drawing yang tadi mas Rahmadi sudah ceritakan itu spesifik terhadap beberapa equipment tertentu misalnya major equipment misalnya vessel, pompa, tanki kita tinggal input keyword tersebut misalnya V2310 nanti akan muncul nih langsung drawing yang kita inginkan Atau lebih general lagi nih, kita mau lihat semua tanki, ketik aja tank gitu. Atau kita ketik pompa atau pump, nanti akan muncul semua filter yang terkait dari dokumen yang mau kita cari tersebut. Tergantung dari keywordnya. Jadi sudah kita tahu semua nih, kita klik, itulah dokumen yang kita bisa gunakan sebagai dokumen yang kita buat misalnya sebagai kajian atau sebagai review. Nah, tadi kan sudah disebutin nih, ada angka-angkanya, ada taggingnya.
Itu kan berkaitan dengan identitas dari dokumen tersebut. Nah, bagaimana sih kita bisa mengetahui identitas dari dokumen tersebut? Kita harus tahu dulu nih mengenai bagaimana sih cara penamaan dari drawing-drawing tersebut. Supaya kita memudahkan nanti ketika kita mencarinya, kita bisa tahu nih kita harus mencari dokumennya kayak gimana gitu.
Oke, next slide. Bisa dibantu Mas Makri? Kayaknya nggak bisa next ini, selanjutnya. Oke, jadi langkah pertama ketika kita ingin mengenal identitas dulu, kita harus tahu cara penamaannya.
Jadi kita ada yang namanya sebagai penelomoran dokumen. Jadi P&ID ini memiliki penelomoran dokumen yang spesifik. Jadi nggak cuma P&ID, semua gambar yang terkait dokumen engineering yang ada di zona 9 itu memiliki cara penelomorannya masing-masing. Nah, kebetulan karena memang kita masih...
ada dua inti tersebut, inti tersebut adalah PHSS dan PEP jadi secara penomoran memiliki sifat yang berbeda ada kehasilannya masing-masing, contohnya kita lihat di PHSS ini cara penamaannya dia ada 4 segmen disini yang pertama adalah menunjukkan area dari lapangan tersebut contohnya ini misalnya Badak, BDK, misalnya kalau sembaranya SBH tadi Mutiara MTA dan lain-lain jadi diawali dengan area fieldnya jadi kalau mencari area fieldnya itu pertama kita dulu Selanjutnya adalah facility type atau tipe fasilitasnya dia. Apakah dia gas, oil, ataupun dia flowline. Itu beda-beda, ada kodenya masing-masing.
Selanjutnya karena kita PNID, ini yang 10A ini adalah tipe dokumennya. Apakah dia proses atau PNID. Terus ada juga mechanical, civil, isometric, jadi nomornya beda-beda.
Kalau si PNID dia 10A. Terus yang sebelah kanan ini nomor spesifiknya dia. Gambar yang dapat nomor urutnya lah, di nomor berapa gitu. Itu nomor spesifik dia.
Terus kalau di PEP standarnya agak berbeda tipikalnya, karena dulu mungkin PEP ini ada pembagiannya based on project untuk PNID, jadi identitas utama dari penomoran PEP ini adalah penomoran project-nya di sini. Jadi di awal dengan company-nya adalah PEP, di depannya ada PEP, selanjutnya adalah disiplinnya, jadi ada proses di sini karena kita PNID, pasti dia adalah dokumen proses. Bisa juga ada dokumen-dokumen lain seperti mekanikal, sivil, dan lain-lain.
baru project numbernya dia, nah ini spesifik di dalam project tersebut misalnya nih project yang ada di PPP contohnya kayak project Tanjung Water injection, dia punya nomor project sendiri, nah itulah yang menjadi nomor identitas dia. Nah, sebelah kanan ini adalah 001, ini adalah series number-nya aja, dan urutan penomoran dari drawing tersebut. Nah, selain penomoran dokumen, kita juga perlu mengetahui yang namanya penomoran jalur ini terkait terhadap bagaimana kita mencari continuity dari drawing tersebut.
Biar kita tahu nih, setelah kita mendapatkan PIN ID yang satu, kan PIN ID ini kan spesifik nih, cuma satu equipment saja, misalnya hanya vessel. Nah, vessel ini akan dialirkan oleh kompresor atau dialirkan oleh pompa fluidanya. Nah, kita perlu tahu nih ketika dia pindah ke dokumen yang lainnya, kita harus tahu jalurnya akan seperti apa nih. Nah, di jauh tersebut juga ada penomerannya supaya kita memudahkan kita mencari PIDADI selanjutnya. Jadi, kita harus tahu penomeran dari dokumen tersebut.
Nah, ini contohnya penomerannya di PHSS seperti ini. Ada 4 segmen. Kalau di PEP agak lebih lengkap lagi. Jadi, sebenarnya intinya sama semuanya. Hanya berbeda.
berbeda di urutan saja kalau di PHSS diawali dengan ukuran pipa terus baru service fluidanya bisa liquid bisa gas ada HL, HG terus dilanjutkan dengan pipe spec di sini 3B artinya maksudnya ANSI 300 atau ratingnya 300 ANSI 300 jadi dia MOWP nya sekitar 740 PSI B ini adalah tipe dari jalur tersebut apakah di dalam plan atau di luar plan nah yang terakhir ini XSS ini adalah penomoran listrik dari jalur tersebut jadi akan beda-beda itu nomornya gak bisa sama Kalau di PAP standar bedanya diawali dengan line service. Jadi HG, HL, FLIR, dan lain-lain ini di sini, di depan. Baru dilanjutkan dengan penomoran pipa tersebut.
Baru line spec-nya. Penomorannya agak sedikit berbeda. Baru dia pipa nominal size-nya di belakang.
10 inci. Kenapa di belakang? Karena dia akan nempel.
Ada tambahan ini kalau bedanya dengan PAP. Dia ada jenis insulasi di sini. Jadi tipe insulasinya apa, tebal insulasinya berapa. Jadi perbedaan antara PAP dan PAP seperti itu. Kita contohkan cara membacanya di slide selanjutnya.
Oke, ini contohnya drawing yang kita bisa lihat di sini. Nah, yang pertama adalah, misalnya kita contohkan yang mau lihat yang sebelah kiri atas ini, kita mau lihat penomoran dan arah alirannya seperti apa. Nah, kita bisa lihat di sini kita dari start dari drawing MTA strip 0, strip 10A, 092. Nah, dari 0,92 ini kita mau lihat arah aliran liquid ini mau ke pipa sebelahnya yang 10 inci oil pipeline ini. Nah, di jauh tersebut dia memiliki nomor spesifik atau nama dari pipa tersebut. 6 inci HL3B0126 atau yang di bawahnya 0256. Dia akan mengarah ke drawing sebelahnya yaitu di drawing 091. Nah, kan kita punya ini drawing 092. Misalnya kita dapat ini dari email atau dari mana kita dapat ini.
Wah, kita butuh ini drawing setelahnya nih. Ketika kita mengakses ke DMS tadi, kita tinggal ketik nih, oh kita butuh ke drawing 091, kita klik nih, tapi namanya harus sama. Ketika kita klik, kita carilah drawing tersebut nih, oh ketemu nih ini. Nah untuk mastiin benar-benar dia continuity atau berkelanjutan dari yang drawing sebelumnya, kita cari lagi nih jalurnya ada yang sama nggak, sama dia arahnya dari 091. Ternyata dia ada sebelah kanan ini.
Nah, sebelah kanan ini. Nah, di sinilah drawing kelanjutannya. Ini benar di 091. Plus di sini, dia benarnya dari yang pompet ini, dari drawing yang 092 dan penomoran jalurnya sama. Itulah maksud dari continuity atau identitas dari drawing ini.
Supaya kita bisa memudahkan dalam mencari drawing yang kita butuhkan. Seperti itu. Tapi perlu ada yang perlu kita perhatikan. Selanjutnya adalah terkait yang tadi sudah mas.
Mas Fahri ceritakan, kita ada namanya revision number di sini, di pojok kanan bawah. Di sini ada tulisan REV 17. Ini artinya adalah gambar yang sudah direvisi ke 17. Artinya sudah 17 kali gambar yang 092 ini direvisi sejak tahun berapa ini? 96. Artinya sejak dia dibuat ada beberapa revisi-revisi. Nah, bagaimana kita tahu dia direvisi ke 17? Cari di dalam drawingnya, di sini kita bisa lihat kalau dia ternyata ada modification scope.
Jadi setiap ada modifikasi atau ada apa, ada perubahan di drama tersebut, kita harus merevisi gambar tersebut. Dan menandai mana sih yang berubah dari gambar tersebut. Kita tandai dengan cloud atau awan di gambar tersebut yang kita ada perubahan. Oke, gambarnya di sini. Ini kelihatannya ada cloudnya, ternyata benar kan?
Pas nih. ada segitiga 17 artinya dia revisi 17 untuk modifikasi ini disinilah dia perubahan terakhir yang berkaitan dengan drawing ini jadi memang ini menunjukkan kalau memang ini adalah yang sesuai dengan P&ID tersebut, adanya perubahan revisi ke 17. Nah, apabila nanti ada perubahan lagi, misalnya ada perubahan jalur lagi, ada yang berubah, misalnya valve-nya ini nanti kita cabut, maka perlu kita hapus yang revisi ke 17 ini, cloud-nya hilang, segitiga ke 17-nya hilang, nanti kita cloud yang valve yang kita tadi mau cabut, kita cloud plus tambahin segitiga ke 18, artinya revisi ke 18. Nah, bagaimana bisa kita tahu? Kan saya sudah menjelaskan, ada revisi-revisi-revisi.
Mana sih yang paling terbaru dan latest di sini adalah dokumen yang kita simpan di dalam Drawing Management System. Jadi di DMS itu adalah drawing yang terbaru. Jadi ketika saya sudah mendownload yang revisi 17 ini, saya simpan ke dalam laptop saya atau komputer saya, namun ketika ada proyek lain yang sudah ada revisi baru di-upload ke dalam DMS, maka saya harus sebelum menggunakan dokumen yang saya miliki di dalam laptop tersebut, saya harus mengecek kembali di DMS.
Apakah itu dokumen yang terakhir yang bisa saya gunakan? Jadi harus selalu cross-check di DMS. Itu adalah dokumen yang sudah di-approve by system oleh perusahaan.
Jadi itu yang bisa kita gunakan sebagai acuan. Kurang lebih seperti itu, Mas Firman, yang bisa kita jelaskan terkait dengan PNID. Saya kembalikan ke Mas Firman, selaku moderator, untuk sesi selanjutnya mungkin. Terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Fahri, Rahmadi, Febri untuk pemaparan presentasinya. Semoga dapat menambah wawasan rekan-rekan perwira di zona 9 tentang bagaimana cara membaca dan mengakses drawing PNID.
Selanjutnya kita masuk ke sesi tanya jawab. Ini sudah ada beberapa pertanyaan yang diajukan rekan-rekan perwira di kolom chat box. Kita akan coba bacakan satu persatu pertanyaan yang sudah masuk.
Kita masih punya waktu sekitar 13 menit sebelum jam 10. Pertanyaan pertama dari Mas Alvaat dari PHSS. Pertanyaannya adalah, seiring dengan semangat borderless lapangan-lapangan operasi terutama di zona 9, mohon infonya bagaimana strategi teman-teman di engineering untuk integrasi dan continuity drawing setiap lapangan, khususnya FSA antara PHSS dan PEP yang sebentar lagi sudah mulai beroperasi. Ini siapa yang mau jawab?
Saya coba jawab ya, kalau ini Mas Alfat, memang tadi sudah disampaikan oleh Febri saat ini memang terkait dengan standarisasi drawing itu kita masih punya dua standar sebenarnya, yaitu standar PHSS dan standar rekan-rekan dari eks-Pertamina EP, yang mana memang kedua standar itu mengacu ke TKO masing-masing. Namun demikian untuk strategi engineering, khususnya di area-area yang beririsan seperti di Semberah yang memang saat ini proyek FSA sedang berlangsung itu penomoran drawing masih menggunakan standar masing-masing, namun untuk continuity diupayakan agar tetap sinkron dan agar drawing tetap bisa difahami. Untuk strategi engineering pun, namun untuk eksekusi engineering itu tetap.
kita mengacu kepada mekanisme standar engineering yang mana engineering harus dieksekusi melalui tahapan-tahapan ada risk identification, kemudian tahapan detail engineering, kemudian tahapan project review yang memang sudah menjadi standar kita di zona 9. Selain itu juga tadi sudah disampaikan oleh Febri. Di drawing management system itu nantinya bukan hanya drawing-drawing dari PHSS saja, tapi kita sudah mulai perlahan-lahan memasukkan drawing-drawing yang ada di area Tanjung, sangat-sangat dan sangat baik untuk kemudahan aksesibilitas drawing sebagai referensi teman-teman untuk bekerja. Begitu, semoga bisa menjawab. Kita lanjut ke pertanyaan berikutnya ya. Atau mungkin teman?
Febri Rahmadi Fahri ada tambahan? Mungkin menambahkan aja mas dari jawaban yang sudah mas sampaikan Jadi benar yang tadi mas Firmand sampaikan Terus terkait continuity Dan kalau misalnya dilihat di P&ID nanti kan ada continuity drawing Seperti yang tadi sudah disampaikan oleh Febri Jadi karena saat ini kita masih agak berbeda ya antara penumoran dokumen PNIL TSS dan PSS maka nanti di continuity drawing juga akan mengadop penambahan yang beda tersebut Tapi tetap informasi tetap bisa tergelifat dengan baik Itu aja sih tambahannya Oke terima kasih Rahmadi Kita lanjut ke pertanyaan berikutnya dari Pak Suyanto dari PHI dari Sangasangah Pertanyaan pertama dalam lembaran PNID kadang ada tulisan stempel as build drawing Artinya apa? Kemudian yang kedua proses MOC pada PNID Kira-kira siapa yang bisa menjelaskan?
Ya saya aja, nggak apa mas Oke Ya untuk Pak Suryanto, untuk pertanyaan pertama Dalam lembar PNID kadang-kadang ada cap sample as-bit drawing Jadi untuk cap as-bit drawing ini Pak biasanya itu Ada dua alasan. Pertama, ini digunakan saat fase konstruksi terakhir. Jadi, pada saat fase konstruksi sudah selesai semua, project sudah selesai, biasanya kita akan melakukan SBT drawing untuk melihat apakah P&ID yang sudah kita desain awalnya itu sesuai dengan keadaan asli di lapangan, keadaan aktual di lapangan. Karena kadang-kadang di lapangan itu karena ada konsiderasi atau pertimbangan dari konstruksi, itu nanti ada penambahan, misalnya ada penambahan valve untuk hidrotest, atau valve untuk venting point, yang itu tidak digambarkan saat PNAD awal, namun pas. saat konstruksi karena ada pertimbangan kemudahan dalam bahkan testing si segmen yang akan di-reform test, itu biasa ditambahkan oleh orang construction nah itu nantinya pas saat terakhir fase konstruksi itu kita akan buat S-Build sehingga valve-valve atau tambahan koneksi yang ditambahkan oleh teman-teman construction itu terdokumentasi juga di PNID makanya itu disebut S-Bread Drawing kemudian yang kedua adalah saat misalnya ini sudah lama sekali si PNID ini mungkin karena adanya mismanagement sehingga tidak ter update, maka biasanya kita sebelum melakukan risk assessment itu kita lakukan S-Bread Drawing untuk melihat kondisi actual yang ada di lapangan sih itu nyasip patung-patung operasinya seperti itu kemudian bagaimana proses MOC pada PNID seperti yang tadi sudah disampaikan oleh mas Firman biasanya untuk melakukan MOC kita ada satu timnya tim proses dilibatkan dalam hal ini itu untuk mereview risk assessment apa aja yang bisa timbul dari perubahan yang terjadi yang disuruhkan makanya ada MOC jadi setelah kita rembukan setelah kita diskusi kemudian kita risk assessment perubahan yang terjadi maka barulah misalnya sudah diperhitungkan semua risk-nya baru kita misalnya sudah oke risk-nya sudah diidentifikasi dan kemudian counter measurementnya sudah di-pay-kan juga dan akan diimplementasikan barulah nanti akan ada revisi dari PNID seperti itu kira-kira mas Firmand oke terima kasih Rahmadi untuk jawabannya tapi mungkin sedikit tambahan terkait dengan S-Build Drawing jadi S-Build Drawing adalah drawing revisi terakhir yang mencerminkan kondisi di lapangan jadi Untuk para penduduk yang memang di lapangan, jika mencari revisi drawing terakhir, selalu mengacu ke SB Drawing.
Karena itu revisi yang terakhir. Oke, kita bergerak ke pertanyaan berikutnya dari Mas Rahmat Zuhdi dari PSS. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih untuk sharingnya. Pertanyaannya yaitu... Terkait strategi team engineering untuk memastikan P&ID yang ada selalu dalam kondisi update, terutama setelah adanya beberapa rekomendasi update drawing dari Hazop revalidasi.
Oke, ini mungkin bisa saya coba jawab. Untuk saat ini ya, strategi engineering yang memang kami implementasikan untuk memastikan drawing P&ID ini terupdate, itu kita berkolaborasi dengan teman-teman di process safety dan asset integrity. Jadi kita memanfaatkan momentum hazard.
memang untuk melakukan update drawing ini. Jadi di saat HZOP revalidasi yang memang dilakukan setiap 5 tahun programnya, itu kita tentunya akan melakukan berkolaborasi dengan tim di lapangan untuk mengidentifikasi perubahan-perubahan operasi apa saja yang sudah dilakukan dan modifikasi apa saja yang dilakukan. Kemudian kita akan bandingkan dengan drawing yang latest pada saat itu. Di situ kita akan mengidentifikasi update-update. drawing yang memang diperlukan untuk diupdate dan kita akan follow up drawingnya.
Jadi itu saat ini strategi itu yang kita implementasikan untuk memastikan drawing tetap terupdate. Kita ke pertanyaan berikutnya dari Mas Agung Prasetyo Nugroho. Terkait dengan apakah PNID ini hanya dikunakan untuk menggambarkan area plan saja?
Atau bisa sampai ke kepala sumur Mungkin Febri bisa menjawab Oke Mas Firman Terima kasih Mas Agung atas pertanyaannya Terkait gambarnya PNID ini Kita mungkin lebih ke limitasi atau boundary-nya Boundary-nya itu start dari Kepala sumur Mas Agung Jadi start dari Wing valve Sampai ke outlet dari plant Jadi memang panjang Mulai dari sumur Jadi sumur itu lebih ke aksesoris sumur tersebut yang kita gambarkan. Memang dari sumur, cuma tidak sampai ke downhole sistemnya. Lebih ke yang Christmas tree dari sumur tersebut. Mungkin yang berbeda adalah nanti dari kepala sumur sampai flowline itu akan identik.
Kita tidak menggambarkan flowline-flowline yang ada sebanyak itu di zona 9 ini. Karena itu sulit untuk digambarkan. Untuk terkait skematik dari flowline itu akan kembali ke operation dan mungkin nanti step by step akan kita gambarkan juga ke dalam P&ID karena itu terkait dengan jumper line jumper line terkait dengan isolation valve dari misalnya river crossing gitu seperti itu tapi secara P&ID itu menggambarkan dari kepala sumur cuman mungkin gambarnya masih general jadi arrangementnya sama antara sumur gas sumur minyak sama kan seperti itu mungkin gitu mas Firman ada yang mau ditambahin mungkin Untuk kepala sumur itu kita punya standar drawing ya Mas Agung, di mana menggambarkan arrangement choke valve, surface safety valve, berikut dengan proteksi pressure switch low-low dan high-high-nya, dan instrumentasinya, kita punya standar drawing untuk itu.
Pertanyaan berikutnya dari Mas Darman ini, apa bedanya penggunaan drawing dengan PNID? dan schematic drawing utamanya untuk referensi dalam pekerjaan konstruksi atau modifikasi jalur. Kira-kira yang cocok, yang mana yang digunakan? Mungkin Fahri bisa bantu jawab, Fahri. Oke, Maha Firman.
Ya, Mas Daruman ya. Terima kasih atas pertanyaannya. Jadi pada dasarnya, pada saat kita melakukan eksekusi suatu pekerjaan di lapangan ya, kita mungkin coba lihat dulu yang di-plan. Pada saatnya kita selalu mengacu pada PNID, jadi biasanya pada saat kita ingin melakukan tahapan konstruksi, biasanya teman-teman dari proses engineer itu sudah merampungkan PNID dengan scope modifikasinya seperti apa.
Ini kalau mas Darmin pernah lihat ada scope yang di cloud gitu ya, yang dimodifikasikan apa saja, itu sudah terdapat di situ. Nah biasanya itu juga sudah terintegrasi dengan gambar yang lebih detail lainnya, mungkin tadi yang Sempat Mas Rama disampaikan juga ya, kalau kita ingin melihat dimensi pipa dan orientasi pipa seperti apa, kita bisa melihat di isometric drawing. Nah, itu juga sudah kritisasi oleh situ. Nah, biasanya untuk pekerjaan itu kita hanya mengacu pada dokumen dari PNID dan juga isometric ini untuk dari sisi kita melakukan modifikasi piping. Nah, tapi kembali lagi kalau misalnya kita dari sisi lapangan misalnya mungkin Praktis di teman-teman pipeline gitu ya Biasanya mereka punya ada versi Skematic drawing yang lain Untuk Dijadikan acan itu boleh-boleh aja Sebenarnya namun catatannya adalah Seperti disampaikan oleh mas Firmand tadi bahwa Mohon dipastikan untuk kondisi Dari gambar tersebut sudah sangat s-built dan juga sudah kalau bisa sudah dimulai beberapa review beberapa disiplin terkait untuk mereview gambar itu apakah sudah benar atau belum sesuai dengan aktual di lapangan dan termasuk juga untuk gambar setelah modifikasi juga sudah apakah sesuai dengan yang didesain namun di sini ada celah kenapa karena gambar skematik itu biasanya tidak formal di sistem DMS kita mungkin ada gambar yang mungkin sistemnya terlewat di view-nya gitu ya.
Tapi alangkah baiknya memang kita mengacu ke yang sudah firm di sistem kita yaitu menggunakan PNID dan juga isometric drawing gitu ya. Mungkin untuk skematik tadi mungkin sah saja untuk memudahkan memahami sistemnya aja sih sebenarnya. Demikian mas, firman dari saya.
Oke, mungkin karena ini udah jam 10, mungkin satu pertanyaan terakhir ya sebelum kita akhiri. Sharing session kita pagi ini Pertanyaan dari Pak Mobin ini Bagaimana prosedur untuk melakukan revisi PNID Karena adanya modifikasi atau alterasi Ini kira-kira siapa yang bisa bantu jawab Atau saya coba jawab ya Oke silahkan Rahmadi Ya Pak Mobin ini Pertanyaannya mungkin sudah Sedikit disinggung sebelumnya Jadi untuk melakukan revisi PNID, karena ada yang modifikasi atau alterasi, biasanya untuk revisi ini biasanya akan embedded di pengajuan MOC. Seperti yang tadi sudah disampaikan sebelumnya, untuk pengajuan MOC nanti kita akan melakukan diskusi untuk melihat potensi-potensi apa saja yang terjadi.
akibat adanya modifikasi yang akan dilakukan. Jika sudah kita diskusikan dan sudah kita dapatkan poin-poin apa saja yang perlu jadi perhatian dan itu nantinya harus diaplikasikan di perubahan yang terjadi, maka perubahan PNID dan proses itu bisa dilakukan. Nanti sejalan dengan adanya emosi yang dilakukan di lapangan. maka revisi P&ID juga akan berjalan Pak. Ya kan seperti itu tujuannya Pak.
Jadi key point-nya adalah setiap modifikasi harus ada risk assessment ya dari usulan modifikasi tersebut, kemudian dilanjutkan ke detail engineering yang mana akan dituangkan ke update drawing P&ID. Nah ini kemudian tergantung ke skop perubahannya juga, jika besar mungkin ada risk assessment tambahan seperti HAZOP, Tapi kalau kecil cukup dengan risk assessment yang sudah dilakukan sebelumnya Kalau hanya nambah satu valve atau apa Tapi kalau misalnya merubah proses aliran Menambah beberapa equipment Nah itu mungkin akan di follow up kembali desainnya dengan risk assessment tambahan Oke karena keterbatasan waktu ini Jadi pertanyaan dari Pak Mobin Jadi pertanyaan terakhir yang bisa kami jawab Kami mohon maaf untuk pertanyaan-pertanyaan yang lain yang belum bisa kami jawab. Mungkin jika ada yang masih kurang jelas bisa langsung email ke kami, ke proses engineer zona 9. Kami sangat berterima kasih atas kehadiran rekan-rekan zona 9 yang sudah berkenan hadir dan semua pihak yang sudah membantu telaksananya acara ini. Akhir kata... Salam sehat untuk rekan-rekan semua Dan kami akhiri sharing session pagi ini dengan Wabilahi Taufiq wal Hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh