Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi Rabbil Alamin Wassalatu wassalamu ala ashrafil mursalin Nabiyina wa maulana muhammadin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in wa ashadu an la ilaha illallah wahdahu la sharika lah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rahmatullahi wa barakatuh Alhamdulillah Puji syukur kita hadirkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala Di pagi hari ini Allah SWT memberikan kita penjagaan terhadap fisik kita Sehingga Bapak Ibu bisa hadir di forum ini dalam kondisi sehat dan afiat Dan kita juga bersyukur kepada Allah Allah memberikan kita penjagaan terhadap batin kita Sehingga Allah SWT jadikan kita sebagai hambanya yang memiliki akidah yang lurus Sebagai Muslim Ahlu Sunnah Kita bersyukur kepada Allah ketika Allah memberikan kita penjagaan terhadap batin kita Allah telah memberikan penjagaan kepada kita lahir batin. Allah jadikan kita sehat fisik, dan Allah juga memberikan kesehatan batin bayi kita. Walhamdulillah, karena kita sehat fisik, maka barangkali tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk mendekat berkumpul, disebabkan karena masalah penularan virus.
silahkan bisa merapat ke depan kecuali yang punya undur boleh nyender bagi yang gak punya undur lebih baik merapat Di masjid ini telah diselenggarakan kajian 3 kali sampai jam 11. Ada yang ikut dari awal? Habis subuh ikut sampai saat ini? Atau ganti tema ini?
Ganti peserta? Ganti peserta. Baik, hadirin yang dimakan Allah Ta'ala.
Di kesempatan kali ini, sesuai dengan yang tadi disampaikan dalam pengumuman, kita akan membahas tentang konsep ibadah dalam Islam. Mohon maaf barangkali kajian ini lebih banyak berisi materi dan bukan motivasi. Mungkin nanti Anda lebih banyak mencatat jika Anda anggap materi itu penting untuk dicatat.
Karena ada beberapa hal yang ketika kita sampaikan disitu ada beberapa yang perlu. untuk kita jadikan sebagai catatan yang pertama kita akan memahami makna ibadah al-ibadatu lughatan bima'na al-khudu'u wa'tadhallul ibadah secara bahasa artinya adalah bentuk merendahkan diri al-khudu'u wa'tadhallul bentuk merendahkan diri dan menghidupkan Dalam istilah bahasa Arab, jalan yang sering dilewati itu disebut dengan Jalan yang sering dipaksa ibadah Maksudnya adalah karena jalan ini sering diinjak Sehingga dia menjadi jalan yang karena sering diinjak sering direndahkan Maka dia jadi jalan yang gampang untuk dilalui Nah itu dalam bahasa Arab disebut dengan Kemudian makna ibadah secara istilah Memiliki dua sudut pandang Kita ulang, makna ibadah secara istilah memiliki dua sudut pandang Yang pertama, dilihat dari tujuannya Maka makna ibadah secara istilah adalah Al-istislamu bitta'ati lillah wal-khudu'u wa'tawadu'u lillah Pasrah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, disertai dengan penghinaan diri dan memuliakan Allah. Saya ulang ya. Ibadah secara istilah dilihat dari tujuannya. adalah pasrah dengan melakukan ketaatan kepada Allah disertai menghinakan diri dan mengagungkan Allah ma'al khudu'i wa'tadallul wa'ta'adhim disertai dengan menghinakan diri dan mengagungkan Allah Baik, kita lengkapi terlebih dahulu mana ibadah secara istilah dari sudut pandang yang kedua.
Dilihat dari sudut pandang yang kedua, yaitu dari bentuk kegiatannya. Dari bentuk kegiatannya. Maka pengertian ibadah secara istilah didefinisikan oleh Sheikhul Islam Ibn Taymiyyah. Yang ini sering dikutip oleh para ulama.
Ismun jami'un li kulli ma yuhibbuhu Allah wa yardah minal akwali wal a'mal al-zahir wal batinah Semua bentuk perbuatan dan ucapan lahir maupun batin yang dicintai oleh Allah dan diridainya Saya ulang, pengertian ibadah secara istilah dilihat dari sudut pandang bentuk kegiatannya adalah semua ucapan dan perbuatan yang dicintai oleh Allah dan diri doainya baik lahir maupun batin. Contoh ibadah yang lahir apa Pak? Salat, zikir, contoh ibadah yang batin seperti tawakal, kemudian menaruh harapan kepada Allah, rojak, takut, takwa, dan seterusnya. Baik, coba kita lihat pengertian ibadah secara istilah dari dua sudut pandang ini.
Ada sebuah amal yang secara lahiriah dia bentuknya ibadah Tapi ketika amal itu tidak disertai dengan ta'dim kepada Allah Tidak disertai dengan hudu'merendahkan diri di hadapan Allah maka amal yang dohirnya ibadah ini tidak bernilai ibadah karena dia tidak memenuhi makna ibadah secara istilah dari sudut pandang yang pertama contohnya ada orang yang haji haji atau umroh. Kita tahu bahasanya ibadah ini bisa meningkatkan status sosial masyarakat. Sehingga kalau ingin mendapatkan pujian di masyarakat dan punya status sosial masyarakat, sebagian orang melaksanakan ibadah haji atau umroh. Jika dia berangkat haji atau umroh, tapi maksud dan tujuannya adalah untuk mengagumkan dirinya, apakah dia sedang beribadah kepada Allah? Tidak.
Karena tujuan dasar ibadah di situ tidak. Tidak ada. Sehingga yang dia lakukan dohirnya ibadah.
Kegiatannya ibadah. Tapi tujuan dasarnya yang ada di dalamnya tidak memenuhi standar. Karena dia tidak mengagumkan Allah namun ujuk untuk dirinya. Termasuk juga ketika ada orang yang nyumbang dana.
Untuk kegiatan sosial. Atau untuk kegiatan keagamaan. Tapi tidak disertai dengan pengaguman kepada Allah. Lepas itu. lebih kepada ujuk untuk dirinya.
Maka dia tidak disebut ibadah, meskipun secara lahiri ya praktek amalnya ibadah. Sebaliknya, ada orang yang berusaha untuk mengagumkan Allah, merendahkan diri kepada Allah. Tapi praktek dan tindakan yang dia lakukan, itu bukan perbuatan yang dicintai oleh Allah. Sehingga dilihat dari maksud dan tujuannya mengandung ibadah, tapi praktek amalnya disitu tidak berisi ibadah.
Contohnya, ada orang yang menari mabuk cinta, seperti gayanya. Sufi yang dipimpin oleh Jalaluddin Rumi Sehingga dia ketika sebelum melaksanakan ibadah Minta restu dulu dari gurunya Salim cium tangan gurunya Terus dia menari berputar-putar Di arena tempat dia menari Ketika dia ditanya, ngapain kamu melakukan seperti ini? Oh saya ingin mewujudkan cinta saya kepada Allah Ingin mengapresiasikan rasa cinta saya dan rindu saya kepada Allah Mengagumkan Allah Tapi dengan cara seperti ini Sehingga ada unsur al-khudu wa ta'zim Ada unsur merendahkan diri dan mengagumkan Allah Tapi caranya bukan dengan perbuatan yang dicintai dan diridai oleh Allah Allah ada gak dalil kalau Allah mencintai tarian atau penjelasan bahasanya Allah subhanahu wa ta'ala senang melihat ketika hambanya joget Kita tidak jumpa.
Meskipun ada sebagian orang yang menjadikan joget dan tarian sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Kita tidak mempersalahkan niatnya. Bisa jadi ada semangat untuk mengagumkan Allah.
Ada semangat ikhlas, ada semangat ingin merendahkan diri kepada Allah. Tapi dengan joget-joget. Dia membaca misalnya kalimat-kalimat sholawat. Kadang-kadang di video Bapak Ibu sudah sering nonton yang seperti itu.
Itu ibadah Pak niatnya. Ada yang tepuk-tepuk kepala. Ada yang tembok-tembok punggung sambil joget-joget Misalnya seperti yang sering dilakukan oleh orang syia Atau seperti yang dilakukan oleh sebagian sufi yang ada di suria Niat mereka itu dalam rangka untuk mengagumkan Allah Dalam rangka untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT Tapi kita tidak pernah menjumpai Ada ayat maupun hadis yang menjelaskan Kalau Allah mencintai joget dan tarian Ada juga orang yang beribadah dengan cara yang misalnya bertapa. Saya melakukan seperti ini dalam rangka untuk mengagumkan Allah.
Merendahkan diri kepada Allah. Misalnya seperti yang dilakukan oleh orang yang sedang yoga. Dia merenungkan dosa-dosanya. Dia merenungkan kesalahan-kesalahannya. Pernah enggak Allah SWT menyebutkan dalam dalil, kalau Allah mencintai gerakan seperti ini.
Ada yang kemudian... Ketika matahari terbit Dia berusaha untuk bertapa Atau ketika matahari terbenam Dengan aneka gaya yang berbeda-beda Islam tidak pernah mensyariatkan seperti ini Karena itu dari sisi tujuannya Barangkali dia Inin mengagumkan diri kepada Allah Tapi dari sisi amalnya Bukan termasuk amal yang dicintai dan dirintai oleh Allah SWT Karena kita tidak pernah punya bukti, bahasanya Allah SWT mencintai yoga atau Allah meridai yoga karena itulah untuk bisa disebut ibadah dua unsur ini harus ada pertama, dari sisi amalannya, dia harus amalan yang dicintai dan diridai Allah yang kedua, dari sisi tujuannya disitu harus mengandung unsur Surah Al-Khudu'wa'tadzarlul wa'ta'zim Merendahkan diri dan mengakungkan Allah SWT Barulah orang bisa disebut Sedang melakukan ibadah Nah jaman yang dimulakan Allah SWT Kita akan melihat definisi ibadah yang kedua lebih detail lagi Sheikhul Islam rahimahullah mengatakan Ibadah adalah amalan atau ucapan yang lahir maupun yang batin yang dicintai oleh Allah SWT. Berdasarkan definisi ini, maka bentuk ibadah ada empat macam.
Berdasarkan definisi ini, bentuk ibadah ada empat macam. Yang pertama adalah mengamalkan yang wajib. Yang kedua mengamalkan yang sunnah, yang ketiga meninggalkan yang haram, yang keempat meninggalkan yang makro.
Dan tidak ada jenis ibadah dalam bentuk mengamalkan yang mubah. Tiba-tiba insyaallah Hukum syariat ada berapa? 5 Wajib, sunnah, mubah, haram, makro, haram Hukum syariat ada 5, wajib, sunnah, Sunnah, Mubah, Makro, Haram.
Dari lima jenis hukum syariat ini, mana bagian yang dicintai oleh Allah? Hanya ada empat kemungkinan. Mengamalkan yang wajib, mengamalkan yang sunnah, meninggalkan yang makro, dan meninggalkan yang haram. Terus bagaimana dengan hukum yang mubah? Jawabannya, mubah tidak bisa dijadikan sebagai objek ibadah.
Sehingga tidak ada ibadah dalam bentuk mengamalkan yang mubah. Sebagaimana pula tidak ada ibadah dalam bentuk meninggalkan yang mubah. Bapak insyaallah. Karena itu para ulama mengatakan, Barang siapa yang beribadah dengan perkara mubah, maka dia telah melakukan kegiatan yang tidak pernah disyariatkan dalam agama kita.
Karena dalam perkara mubah itu, Dia tidak dicintai dan tidak dibenci oleh Allah SWT Contohnya bagaimana Pak Ibadah dengan perkara yang mubah Contohnya, ada orang yang punya perasaan ketika dia memakai peci tertentu atau pakaian tertentu, dia merasa dengan pakaian itu dapat pahala. Sehingga dia merasa kalau sholat tidak bawa sajadah itu rasanya kurang abdol, kayaknya masih ada yang kurang. Akhirnya dia pulang dulu mengambil sajadah.
Sehingga sajadah ini dijadikan sebagai Dijadikan sebagai tujuan ibadah. Baik. Saya pernah menjumpai orang seperti itu ya.
Jadi dia sudah sampai di masjid. Lali gak ranggau sajadah pak. Langsung memerintahkan kepada anaknya.
Tolong jubunuh sajadah. Dia tunggu di luar. Gak mau masuk masjid. Sampai dia pegang sajadah. Wallahu'alam latar belakangnya pak.
Padahal di masjid sudah ada karpet. Dan insya Allah juga aman. Karena ketika itu bukan musim corona.
Tapi bagi dia, dia tidak mau untuk melakukan sholat Kalau tidak pakai sajadah yang sehari-hari dia gunakan Maka bisa jadi ini termasuk diantara bentuk ibadah dengan perkara mubah Karena pakai sajadah dan tidak pakai sajadah itu perkara apa? Mubah Makanya ketika ada orang yang dia merasa tidak puas dengan kegiatan ibadah Disebabkan karena aku ini rasa rungan, kok rasanya aneh Aku ini tidak ketuiran, rasanya aneh Mohon untuk diperhatikan Perhatikan, apakah Bapak menjadikan pakaian seperti ini sebagai tujuan ibadah? Kalau itu sebagai tujuan ibadah, tidak boleh.
Karena perkara yang mubah itu tidak dicintai dan tidak dibenci oleh Allah. Sedangkan definisi ibadah itu harus ada unsur dicintai oleh Allah SWT. Dipahami di sini ya?
Karena itulah beribadah dengan perkara mubah dalam Islam tidak ada. Nah, contoh yang paling sering ada di masyarakat kita adalah anggapan Nekwang turu itu bisa jadi pahala Sampai muncul sebuah hadis Padahal itu bukan hadis Dan ini termasuk hadis yang palsu Tidurnya orang yang puasa bisa menjadi ibadah Padahal tidur, makan, berjalan, bergerak Itu hukum asalnya Mubah Dan ibadah dengan perkara yang mubah Hukumnya tidak boleh Hukum Karena definisi ibadah tadi Hanya ada empat kemungkinan Mengamalkan yang wajib, yang sunnah Meninggalkan yang makruh atau yang haram Perkara mubah tidak bisa dijadikan sebagai objek ibadah Maka kalau ada orang yang tidur Dan dia yakini dengan tidur ini ibadah Ini keliru Termasuk juga makan Apa hukum asal makan? Mubah Sehingga ketika makan, asalnya orang itu tidak melakukan ibadah.
Karena dia melakukan perkara yang sifatnya mubah. Kecuali dalam satu kondisi. Ketika yang mubah itu dijadikan sebagai sarana untuk mendukung ibadah.
Barulah yang mubah itu bisa menilai pahala. Sehingga kalau perkara mubahnya saja itu tidak bernilai ibadah, tapi kalau perkara mubah itu dijadikan sebagai sarana untuk mendukung ibadah, barulah yang mubah itu bernilai pahala. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Mu'ad bin Jabal R.A.
dalam sebuah pernyataan yang sangat masyur, beliau mengatakan, إِنَّا نَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ فِي نَوْتَهِمْ Aku mengharapkan pahala dari Allah Dari tidur yang aku kerjakan Sebagaimana aku mengharapkan pahala dari Allah Dari tahajud yang aku kerjakan Sehingga ketika beliau tidur Namun niatnya agar nanti saya bisa tahajud Sehingga ketika tahajud Saya tidak ngantuk, saya tidak turusik Tidur dulu, maka insyaallah Tidur ini diniatkan Dalam rangka untuk mendukung ibadah Pernilai ibadah Dan itu sangat terasa Hadirin ketika Orang punya kesibukan dengan beribadah Akan sangat terasa yang namanya istirahat, yang namanya kegiatan makan, yang namanya kegiatan yang hukum asalnya mubah, sangat terasa menjadi pendukung ibadah jika orang itu banyak kesibukannya dalam masalah ibadah. Contoh ya. jenengan ketika sahur itu semangatnya Bapak agar nanti bisa kuat untuk puasa sampai maghrib, niat itu betul-betul ada niat itu betul-betul ada sehingga sangat terasa Ketika orang sedang melakukan aktivitas, runtutan aktivitas ibadah, kegiatan yang sifatnya mubai itu betul-betul ada niat untuk mendukung ibadah.
Sehingga ketika dia makan sahur, punya niat yang kuat untuk ibadah. Ada orang yang aktivitasnya banyak untuk ibadah, seperti para jamaah di Janumroh. Itu kan kegiatannya setelah ibadah, kalau nggak ibadah, istirahat di hotel, belanja.
Cuma tiga ini saja ya. Ada nggak yang keempat? Ya cuma tiga ini saja.
Kalau kemudian orang itu tidur di hotel pada waktu umroh, diniatkan nanti biar ketika sholat di masjidil haram tidak ngantuk, ketika mendengarkan jumatan tidak ngantuk, lalu dia tidur dulu, itulah. Tidur yang tujuannya dalam rangka Mendukung ibadah, insyaallah Tidur yang kayak gini ini pak Inilah tidur yang penilai pahala Tapi kalau hanya Sebatas rutinitas harian Saya kalau makan sehari Tiga kali Sarapan, makan siang, makan malam. Hanya rutinitas harian. Unsur niat ibadahnya kurang begitu nampak.
Anda kalau kemudian disibukan dengan berbagai macam kegiatan-kegiatan yang sifatnya sosial, keagamaan. Tidur itu terasa sekali. Dia tidur itu tujuannya adalah dalam rangka untuk agar nanti bisa kuat menjalankan ibadah berikutnya.
Para jamaah haji atau umroh ketika begitu berangkat dari... Madinah Perjalanan 5 jam Dari Dhul Khulaifah Sampai nanti masuk hotel Biasanya kan Mutawih menyarankan Mohon Bapak Ibu istirahat Karena nanti setelah ini kita akan ibadah Sehingga orang ketika tidur Tujuannya betul-betul diniatkan Nanti saya akan umroh Ini tidur yang berpahala Sehingga bukan sebatas tidurnya Tapi yang dinilai pahalanya adalah Ketika perkara mubah itu Diniatkan dalam rangka untuk Untuk mendukung kegiatan ibadah. Nah itu berbeda-beda suasananya. Tergantung semangat seseorang ketika mengerjakan perkara yang mubah.
Kerja bisa enggak pakai gitu? Sangat mungkin. Bisa enggak ketika saya berada di aktivitas dunia.
Tapi saya jadikan itu sebagai niat untuk melaksanakan ibadah? Sangat mungkin. Semuanya mungkin untuk dilakukan. Tapi semuanya bergantung kepada semangat Anda. Bagaimana Anda bisa mengarahkan kegiatan itu.
Untuk mendukung kegiatan. Kegiatan ibadah Sebagai contoh Abdullah bin Mubarak Siapa beliau? Gurunya Imam Bukhari Termasuk Amirul Mu'minin Beliau punya sebuah buku Judulnya Az-Zuhd Judulnya Zuhud Tapi beliau sendiri adalah orang yang Sangat kaya raya Dan sering berdagang Di pasar Beliau berdagang kain Sampai satu ketika, Sufyan Al-Thawri mengkritik Abdullah bin Mubarak. Kamu ini memotivasi orang untuk zuhud, tapi kegiatan kamu itu begitu semangat untuk mencari dunia.
Kan ini bertolak belakang. Apa kata Abdullah bin Mubarak? Mohon maaf, tujuan saya melakukan seperti ini Karena saya melihat banyak sekali guru-guru TPA, guru-guru ngaji Yang gajinya masih di bawah 300 ribu, 400 ribu Untuk hidupnya Hidup bersama keluarganya Mereka gak cukup Saya pakai konteks Bahasa sekarang ya Mereka tidak mendapatkan penghasilan yang cukup Untuk keluarganya, sementara mereka harus Mengajarkan hadith Dan saya ingin untuk mencukupi kebutuhan mereka Sehingga beliau dipuji oleh Sofyan Al-Thawri Inilah tujuan yang utama dan tujuan yang mulia ketika seorang pedagang Dia mengumpulkan harta, bukan dalam rangka untuk kepentingan pribadi Tapi punya niat yang besar Mencukupi kebutuhan para guru ngaji Sehingga kalaupun mereka sibuk Mengajar Al-Quran, mengajar hati Nabi SAW, mereka tidak perlu memikirkan Nafkah keluarganya Makanya Abdullah bin Mubarak Meskipun kaya Beliau Yaudah termasuk diantara orang yang sangat besar nilai sedekahnya, bahkan sampai tidak bayar zakat.
Karena habis, saldonya habis untuk disedekahkan. Termasuk juga Laith bin Sa'ad. Yang diceritakan oleh...
Kota Iba Ad-Dainuri Beliau dalam waktu setahun Beliau mendapatkan keuntungan Itu sampai 12 ribu dinar Dalam waktu setahun Kita bagi 12 berarti 1000 dinar sebulan 1000 dinar Berapa Pak? 1 dinar berapa? 1 dinar berapa?
Belum pernah lihat ya Apalagi ngitung ya 1 dinar 4 seperempat gram emas Kali seribu berarti berapa? 4 kilogram 4 seperempat kilogram emas Kalau diduitkan jadi berapa emas? 4 kilo emas kalau diduitkan jadi berapa? Ya?
Jadi berapa? Nimbang aja gak pernah ya. Hah? Gak sampai kayaknya. Satu kilo emas berapa?
800 juta. Berarti 4 kilo kurang lebih 3,2 M. Anggap saja 3,5.
Penghasilan beliau dalam waktu satu bulan 3,5 M. Setahun kalikan dua belas Tapi beliau pernah mengatakan Waqala ma wajabat alaiya zakatun qaq Aku gak pernah kena kewajiban zakat Ini ulama duitnya banyak, tapi tidak bayar zakat. Cetil.
Bukan. Beliau bukan orang yang pelit. Terus kenapa kok seperti itu? Karena harta beliau habis sebelum dizakati.
Zakat mal itu kan punya rentang berapa? Satu tahun yang disebut dengan haul Selama rentang haul, beliau banyak sedekah, sedekah, sedekah, sedekah Sehingga di akhir haul dibawa nisob Padahal satu nisob itu 85 gram emas Terus sekarang senilai 65 juta. Itu satu nisau. Dari angka sekian M, di akhir tahun turun di bawah itu. Sehingga mereka ketika berusaha mencari dunia, Tujuannya bukan untuk memperkaya dirinya sendiri, tapi dalam rangka untuk memberikan kemanfaatan bagi umat.
Dia kerja niatnya luar biasa. Nah yang seperti inilah kegiatan dunia yang dia bisa menghasilkan pahala. Karena kegiatan dunia itu diniatkan dalam rangka untuk beribadah, mendukung ibadah kepada Allah SWT. Selanjutnya hadirin bahkan Allah, kita akan beralih ke macam-macam ibadah. Secara umum ibadah bisa kita bagi menjadi tiga macam Yang pertama adalah ibadah ammah Yang pertama ibadah ammah Apa itu ibadah ammah?
Ibadah yang mencakup umum Dilakukan oleh semua makhluk Baik mu'min maupun kafir, baik yang taat maupun ahli maksiat Baik bahkan yang berakal maupun yang tidak berakal Ibadah ammah ini adalah ibadah dalam arti semuanya tidak ada yang keluar dari takdir karena semuanya adalah hamba Allah Allah Ta'ala berfirman Ini ada di surat Maryam Semua makhluknya ada di rangit dan di bumi, mereka semuanya akan datang menghadap Allah Ta'ala sebagai hambanya, sebagai abd. Berarti semua makhluk adalah beribadah kepada Allah. Dalam arti mereka tunduk dan taat kepada aturan takdir Allah.
Karena tidak ada yang dikecualikan dari takdir. Semuanya. Di bawah kehendak dan takdir Allah Ta'a Dan itulah ibadah dalam arti amma Maka kenapa awan itu bergerak dari kanan ke kiri Atau dari depan ke belakang Kenapa bulan bergerak seperti itu Kenapa matahari melakukan revolusi dan rotasi Semuanya adalah ibadah Karena mereka tunduk kepada takdir Allah Subhanahu Wa Ta'a Nah ibadah jenis seperti ini tidak ada nilai pahalanya kecuali jika diiringi dengan perasaan ridho.
Kecuali jika diiringi dengan perasaan ridho. Sehingga orang kafir apakah keluar dari takdir Allah? Tidak. Orang kafir itu hamba Allah atau bukan Pak? Hamba Allah atau bukan?
Berarti apa bentuk penghambaan mereka kepada Allah kalau mereka disebut hamba Allah? Bentuknya adalah mereka Tidak keluar dari takdir Allah Apakah dapat pahala? Tidak Kecuali jika diiringi dengan ridho Maksudnya gimana pak? Ketika orang mendapatkan takdir Yang bentuknya musibah Lalu dia ridho kepada musibah Barulah bernilai pahala Yang kedua Ibadah khas Apa itu ibadah khas?
Ibadah yang bentuknya menjalankan syariat perintah dan larangan Dan itulah ibadah yang bernilai pahala Ibadah ini diperintahkan oleh Allah untuk seluruh manusia Dan ada yang mau mengerjakan dan banyak yang tidak mau mengerjakan. Allah Ta'ala berfirman, Ya ayuhannasu'budu rabbakumul ladzi khalakakum min nafsi wahida. Wahai para manusia, Sembahlah Allah yang telah menciptakan kalian dari satu makhluk yaitu Adam AS.
Ibadah ini bentuknya mengamalkan kandungan dari syariah. Dan inilah ibadah yang bernilai pahala. Sehingga untuk jenis ibadah yang kedua ini, jika ada orang yang tidak mau melaksanakannya, maka dia keluar dari Islam dan kekal di neraka. Karena dia tidak mau beribadah kepada Allah. Baik, nah hadirin mengenai Allah Ta'ala, Allah menetapkan dua hal untuk makhluknya.
Yang pertama ketetapan takdir, yang kedua ketetapan syariat. Allah menetapkan dua hal, yang pertama apa? Ketetapan takdir, yang kedua ketetapan syariat. Untuk ketetapan takdir, tidak ada makhluk yang keluar, karena itu tidak ada nilai pahalanya. Kecuali jika diiringi dengan perasaan ridho terhadap takdir Allah Ta'ala.
Untuk ketetapan syariat, ini bernilai pahala bagi siapa yang menjalankannya. Dan inilah yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Baik, manusia ada dua jenis, dilihat dari hal ini.
Ada sebagian orang yang dia sibuk menggali ketetapan syariat. Sehingga dia pelajari apa saja syariat Allah. Allah punya aturan A, punya syariat B, punya syariat C.
Setelah dia mengetahui itu, diamalkan. Dan didakwahkan kepada orang lain. Itulah pekerjaan ulama. Menggali ketetapan Allah dari sisi syariah.
Sebaliknya ada manusia yang menggali ketetapan Allah dari sisi takdir. Dia cari-cari takdir Allah. Dia menebak-nebak takdir.
Sehingga sampai dia mengatakan sesuatu yang belum ditaktirkan. Itu pekerjaan dukun. Cuman anehnya, banyak orang yang lebih sibuk untuk menggali takdir dibandingkan menggali syariah Kita kalau sedang ada wabah, atau ada peristiwa apa, itu kan banyak dikait-kaitkan dengan takdir Oh corona ini sebabnya adalah A, sebabnya B, ini karena ini, karena ini Oh nanti akan ada seperti ini, ini tanda kiamat gini, tanda kiamat kayak gini, ini ngomong apa orang ini?
dia bicara masalah takdir tapi gak punya bukti padahal bagian ini dirahasiakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala makanya jaminan di belakang Allah dalam perkara goib kita itu diajarkan, jangan terlalu serius untuk membahasnya Lain halnya dalam perkara syariah Silahkan perbanyak untuk membahas itu Gali semaksimal mungkin untuk bisa mengenalinya Tapi anehnya, orang lebih asik untuk menikmati menggali perkara goib dibandingkan menggali perkara syariah Nanti kan ngaji fikir Rakuat Tidak belajar masalah mu'amalah Tidak senang Ustadz, susah Tapi kalau segiliran baca berita Tentang kosmo Ramalan Dia bisa menikmati urusan takdir itu bukan urusan makhluk serahkan kepada Allah sedangkan yang bagian syariat itu Allah perintahkan, maka perbanyaklah kamu untuk mengenalinya karena itulah semakin sempurna pengetahuan terhadap syariat maka dia akan semakin dekat dengan Allah subhanahu wa ta'ala makanya Allah sebut orang yang paling takwa kepada Allah siapa? ulama innama yakhshallah min ibadihi al-ulama Sebaliknya Allah Ta'ala melarang orang yang suka menggali perkara takdir Atau bagian-bagian yang dirahasiakan oleh Allah Makanya kalau ada berita tentang masalah goib Allah kasih kita informasi tentang masalah goib sampai grade 5 Anda mencari grade 6, grade 7, hukumnya makruh Tidak boleh Misalnya Allah cerita dalam Al-Quran tentang Ashabul Kahfi Tapi Allah tidak mendetailkan Ashabul kahfi itu siapa saja sih namanya? Jumlahnya berapa?
Guanya ada dimana? Anjingnya itu namanya siapa? Kemudian pada waktu tidur itu Mujur ngalor ngidul penghitan ngulon Mengetahui seperti ini Ngefek gak pada takwa manusia? Tidak Anda gak tahu lebih baik dibandingkan Anda menggalinya Makanya kita merasa heran kalau ada orang yang suka menggali tanda-tanda kiamat. Ini kalau, nah bahaya ya.
Katanya tawaf ditutup. Padahal itu adalah sumber rotasi bumi. Kalau enggak ada orang yang tawaf, nanti bumi tidak berotasi.
Berarti sudah tanda dekatnya kiamat. Ini ngedabrus Ini ngomong apa? Bapak perlu tahu Bahwa Dalam kondisi normal, sering terjadi Masjidil Haram itu menutup Tawaf Panitia Masjidil Haram atau Tamir Masjidil Haram Menutup Tawaf Coba pas lagi sholat wajib dengan Tawaf Nanti ditangkap Berarti dalam sehari itu Ada lima waktu dimana orang gak boleh Tawaf Ada lima waktu di mana orang nggak boleh tolak. Jumatan itu boleh tolak nggak? Waktu Jumatan, khotib sudah naik mimbar, ada nggak yang boleh tolak?
Saya belum pernah lihat kalau pas Jumatan. Kalau sholat lima waktu nggak boleh. Begitu adhan, maka askar sudah persiapan untuk kemudian menggiring, yang ibu-ibu disuruh menepi, yang bapak-bapak disuruh berhenti.
Tapi masih boleh sholat di dekat Kaabah. Yang ibu-ibu tidak boleh. Karena dia harus dibawa ke belakang. Begitu sholat dimulai. Tidak ada satu pun orang yang to'af.
Naikkan to'af tangkap dia. Berarti dalam sehari ada lima waktu. Di mana tidak terjadi. Terjadi tawaf di masjid ilham Itu kalau yang imami Agak panjang Salat subuh berapa jam Tidak ada tawaf ketika itu Anggap misalnya setengah jam Apakah bumi Berhenti rotasi Sehingga kalau ada anggapan, wah ini ditutup nanti, padahal ini adalah sumber rotasi bumi.
Karena dia mengikuti prinsip seperti medan magnet Tesla. Wah, gini kan. Jadi kalau orang bertawaf itu kan berputar kiri di mana? Kiri di dekat Ka'bah Yang kanan di bagian sebelahnya Sehingga dia berputarnya ke kiri Kenapa kok berputar ke kiri ya Seperti medan magnet Agar magnet itu naik ke atas Menuju Allah Ini dobbos tapi campur ibadah Dalam masalah seperti ini, Anda tidak perlu untuk menggali lebih dalam Dulu ada orang yang bertanya kepada Nabi SAW, roh itu kayak gimana sih? Saya kok kepo dengan ruh Kepo masalah seperti ini Dilarang oleh Allah Mereka bertanya kepadamu Muhammad Tentang ruh, katakanlah Ruh itu urusan Allah, bukan urusan kamu Kamu gak usah kepo dengan ruh wa ma'udhitu minal ilmi illa qalila dan orang tidak dikasih ilmu tentang roh kecuali sedikit apa pengetahuan kita tentang roh?
oh saya tahu roh itu ditiumkan oleh malaikat ketika saya masih berada di kandungan ibu di usia sekian pun Oh ruh itu bisa dicabut Ruh itu bisa merasakan nikmat Ketika tidur dicabut sementara Hanya pengetahuan yang sepenggal-sepenggal sedikit tentang ruh Sisanya Allah rahasiakan Maka kepo dalam perkara goib, itu makro sehingga untuk masalah takdir kita jaga diri, jangan terlalu kepo yang lebih penting untuk kita buat kepo adalah masalah syariah Pak Ustadz kalau ada praktek transaksi kayak gini tuh, hukumnya gimana? Anda kepo disitu, silahkan Anda kepo masalah aturan silahkan. Yang itu ditekankan.
Agar kita banyak belajar syariat. Bukan banyak belajar takdir. Tapi anehnya.
Manusia kalau diajak belajar syariat. Mental tidak mau. Tapi kalau masalah takdir.
Kepo. Sehingga konsumen Kelene dan ramalan itu kan banyak Rata-rata orang awal Dan dia kalau sudah bicara Masalah ramalan Apalagi kalau sudah masalah politik Belum terjadi Besok akan ada kayak gini Masya Allah Itu bicara satu jam Tanpa dalil Gimana ada dalilnya masalah takdir Tapi giliran dia diajak ngaji, 10 menit ngantuk, gak kuat. Karena orang itu memang kalau diajak membahas masalah syariat, dia terasa berat, tapi kalau diajak membahas masalah takdir, dia semangat.
Bisa jadi itu bagian dari godaan setan. Dia disibukkan dengan membahas sesuatu yang tidak layak untuk dia bahas, tapi bagian yang diperintahkan untuk dia bahas malah dia tinggalkan. Kemudian yang ketiga adalah ibadah khawasut. khas ibadah khususnya khusus itulah ibadahnya para nabi mereka mendapatkan posisi khusus sebagai hamba Allah karena mereka adalah orang yang melakukan ibadah khas karena itu pujian yang diberikan oleh Allah kepada para nabi yang paling tinggi adalah pujian ketika mereka disebut sebagai hamba Allah, makanya Bapak Ibu bisa perhatikan ada banyak sekali ayat Dalam Al-Quran yang berbicara tentang Nabi Muhammad SAW Kalau isinya Kritikan Atau isinya saran Allah sebut beliau dengan gelarnya Nabi Tapi kalau ayat itu berbicara Tentang kenikmatan Allah sebut beliau Dengan hamba Contohnya Nikmat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah Al-Quran Ketika Allah sebut, Nabi-Nya mendapatkan nikmat berupa Wahyu Quran Allah mengatakan bagaimana?
Alhamdulillah Allahuilladzi anzala ala abdihi kitabah Segala puji bagi Zat Yang telah menurunkan kitab kepada hambanya Allah tidak mengatakan kepada nabinya Tapi Allah katakan kepada hambanya Ketika Allah bercerita nikmat Isra'mi'raj Sehingga beliau mampu menjangkau wilayah yang Jibril tidak bisa jangkau. Sehingga posisi beliau ketika itu lebih tinggi dibandingkan Jibril. Wahai Muhammad, saya hanya diizinkan sampai di sini.
Silahkan kau menghadapi. Tep sendiri kepada Allah. Naik sendiri Nabi SAW.
Padahal dari mulai Mekah. Dari mulai Masjid Al-Aqsa. Naik terus.
Dari langit ke langit berikutnya. Selalu digampingi Jibril. Begitu sampai di Sidrotul Muntaha. Ini batas kami. Kamu sekarang naik sendiri.
Sehingga posisi Nabi SAW ketika itu lebih tinggi dibandingkan Jibril. Ini nikmat yang luar biasa. Apa sebutan Allah ketika Allah bercerita tentang nikmat ini?
Allah mengatakan, yang telah memberangkatkan hambanya di waktu malam Allah sebut dengan kalimat apa? Hamba. Sehingga dalam konteks ketika Allah memuji atau menyebutkan nikmat kepada Nabi-Nya, Allah sebut beliau dengan hamba. Sebaliknya, ketika Allah menegur Nabi-Nya, Allah sebut beliau dengan Nabi. Contoh ya.
Ketika Nabi SAW, sedang punya masalah dengan para istrinya sampai beliau bertekad untuk apa? saya tidak akan minum madu karena dikritik sama Aisyah dan Hafsa jadi ceritanya sudah ada yang tau ya? ada yang tau ceritanya?
oh belum? masya Allah, berarti teori poligami belum pernah dapat biasanya ini yang dibahas di PK poligami Rasulullah SAW punya kebiasaan, setiap sore hari maka beliau berkeliling dari satu istri ke istri berikutnya sampai akhirnya beliau berhenti di istri yang mendapatkan jatah di malam itu sehingga istri beliau yang jumlannya sembilan Setiap hari terkunjungi Beda dengan kita ya Beliau datang ya setelah sholat asal Istri pertama, istri kedua Dan begitu seterusnya Sampai istri terakhir adalah istri yang mendapatkan jatah di malam itu. Ketika beliau mengunjungi Zainab, itu paling lama.
Sehingga ditunggu oleh giliran istri-istri berikutnya, kok gak metu-metu? Padahal rumah Nabi SAW itu kan berada di sekitaran Masjid Nabawi. Barangkali Bapak Ibu sudah pernah lihat gambar market posisi rumah Nabi SAW di masa silam. Rumah Aisyah di depan. kiri Kemudian di sebelahnya ada rumah Ali, di sebelahnya lagi ada rumah istri-istri beliau yang lain.
Ketika Nabi SAW mampir di rumahnya Zainab, itu lama nggak keluar-keluar. Ternyata oleh Zainab disukui madu. Akhirnya setelah ketahuan Aisyah Sekongkol dengan Hafsah Bahasanya apa ya Kerjasama dengan Hafsah Engkau naik Nabi Masuk rumah Kita bilang saja Kayaknya kok bau madu Merasa gak nyaman Dengan situasi seperti ini Ini Nabi loh pak Jangankan orang biasa ya Ini nabi Merasa gak nyaman sering dikritik seperti itu Sampai akhirnya beliau mengatakan Wallahi, pakai sumpah Demi Allah saya gak bakalan minum madu Dalam rangka untuk mengambil hati sang istri Dikritik oleh Allah Ta'ala Ya ayyuhan nabi, lima tuharrimu ma'ahallallahu lak tabetaghi marda ta'azu wajib Wahai nabi, kenapa engkau haramkan apa yang telah Allah halalkan untukmu? Dalam rangka untuk mengambil hati istrimu Ini nabi pak Apalagi kalau kita pak ya Pucuni ngomel, terus Nanti pasti lambat laun akan nurut Sehingga terpengaruh hanya dengan omelan Wanita tidak punya Kuasa fisik Untuk kemudian menyakiti suami Tapi mulut Bisa mengendalikan hati suami Sampai Nabi SAW bersumpah tidak mau minum madu Itu gara-gara Ketika sering dikritik oleh Aisyah dan Hafsa Dikritik oleh Allah Kenapa engkau haramkan Apein yang telah Allah halalkan untukmu sehingga dalam konteks kritikan Rasulullah SAW disebut dengan gelar nabi itu menunjukkan bahasanya tingkatan ubudiyah lebih tinggi dibandingkan tingkatan nubuah tingkatan penghambaan beliau lebih tinggi dibandingkan tingkatan beliau sebagai nabi Dan penjelasan ulama, kenapa tingkatan ubudiyah itu lebih tinggi dibandingkan tingkatan nabi? Karena penghambaan itu hasil perjuangan hamba, hasil perjuangan manusia.
Sedangkan kenabian itu murni hibah dari Allah. Dan hadiah karena hasil perjuangan itu lebih tinggi derajatnya dibandingkan hadiah yang murni, hibah. Jendengar tidak punya prestasi.
Pak sini pak, tak kasih hadiah. Bangga tidak? Bangga tidak? Bangga.
Tapi kalau jendengar punya prestasi, tak kasih hadiah mau? Mau. Jawab dulu pertanyaannya. Lalu sang Ustadz menyampaikan pertanyaan, Anda bisa jawab.
Ketika Anda menerima, itu lebih bangga lagi. Sehingga ibadah itu hasil perjuangan seorang hamba. Dan perjuangan penghambaan beliau sempurna.
Sedangkan nabi itu murni pemberian dari Allah. Makanya nubuah itu hibah. Sehingga orang kalau tidak dikasih oleh Allah jadi nabi, tidak akan jadi nabi.
Meskipun dia ibadahnya luar biasa. Sebelum Nabi Muhammad SAW diutus, Yahudi dan ahli kitab secara umum, mereka itu sudah memahami kalau besok akan ada Nabi terakhir. Apa yang terjadi?
Banyak pendeta merencanakan... Punya cita-cita jadi nabi. Banyak diantara pendeta Yahudi dan Nasroni. Yang bercita-cita jadi nabi.
Sehingga diantara mereka. Ada yang ibadah di kuil. Tidak pernah keluar sama sekali.
Ada diantara mereka yang menghabiskan hari-harinya puasa, malamnya sholat, maksimal untuk ibadah. Tapi karena kenapian itu murni hibah dari Allah, sehingga sekalipun orang itu sudah berusaha maksimal ibadah. ibadah, kalau tidak dikasih jadi nabi, tidak bakalan jadi nabi makanya bagian ini tidak bisa dijadikan sebagai permintaan dalam doa sehingga hukumnya haram, misalnya orang berdoa seperti Allah, jadikanlah aku sebagai nabi, haram ini termasuk al-iqtidak fit dua, beli-beli dalam dua karena kenabian itu murni hibah dari Allah, bukan atas perjuangan manusia sehingga nabi Muhammad SAW dijadikan nabi, apakah karena perjuangan beliau? tidak murni hibah dari Allah dan beliau sebagai hamba yang dipuji oleh Allah karena perjuangan beliau sebagai Sebagai manusia.
yang menghambakan dirinya kepada Allah Ta'ala secara maksimal itulah yang dimaksud dengan ibadah khawasul khas dan Allah SWT sering menyebut para napinya dengan hambanya karena mereka adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada Allah SWT ibaratnya begini ada seorang ustad atau seorang guru di sekolah muridnya jumlahnya 30 Saya membawa sebuah hadiah, buku yang sangat bagus. Buku ini akan saya hadiahkan kepada murid saya. Loh, semua ini kan murid guru. Lalu dia manggil, buku ini saya hadiahkan kepada Budi.
inilah murid saya seolah-olah yang lain bukan muridnya padahal semuanya adalah muridnya berarti disini murid khusus yang khusus Allah subhanahu wa ta'ala menyebut nabi adalah sebagai inilah hambaku Berarti ini adalah hamba khawasul khas Seolah-olah yang lain bukan hamba Allah SWT Paham disini ya? Baik Sehingga zaman yang dimulakan Allah SWT Derajat ubudiyah Ini derajat kedekatan yang paling tinggi di hadapan Allah SWT Karena itu Allah SWT jadikan derajat ini Sebagai pujian bagi nabinya SAW Selanjutnya Syarat agar ibadah itu diterima oleh Allah sudah sangat umum dan sering kita dengar ada tiga syarat agar ibadah diterima oleh Allah pertama, pelakunya harus seorang mu'min orang kafir, meskipun ikhlas ibadahnya tidak bakalan diterima Allah Ta'ala berfirman di surat At-Tawbah ayat 54. Tidak ada yang menghalangi nafkah mereka ditolak oleh Allah. Selain karena mereka kafir kepada Allah dan Rasulnya.
Surat At-Tawbah ayat 54. Sehingga syarat agar amal bisa diterima yang pertama adalah pelakunya harus mu'min. Coba kita perhatikan surat ini, At-Tawba ayat 54. Allah mengatakan, وَمَا مَنْعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ Tidak ada yang menghalangi nafkah mereka tidak diterima. Nafkah itu ibadah apa Pak?
Ibadah sosial, mengeluarkan harta untuk kepentingan sosial. Sehingga orang kafir bisa nggak melakukannya? Bisa.
Ibadah sosial seperti ini meskipun sudah mengeluarkan harta, kalau pelakunya adalah kafir, tidak diterima oleh Allah. Maka berikan jawaban ini jika ada orang yang bertanya, kenapa sih Allah tidak menerima kalau ada orang kafir yang nyantuni anak yatim, atau dia turut serta bangun masjid, atau ikut kegiatan kurban, karena Allah Ta'ala tidak menerima amal ibadah dari orang kafir. Dalilnya surat At-Tawba ayat 50. Bagaimana kalau orangnya tidak percaya dalil?
Nah ini susah, berarti harus pakai jawaban logika Pak Zakir Naik sering menyampaikan itu ya, dokter Zakir Naik Sehingga boleh disampaikan seperti orang yang dia mengerjakan tugas tapi belum terdaftar Tugasnya diterima? Tidak, kenapa? Karena dia belum terdaftar Maka kalau orang belum mengucapkan dua kalimat syahadat, meskipun dia sholat, meskipun dia sedekah, bahkan bangun masjid, percuma saja karena amal Anda belum terdaftar.
Sehingga daftar dulu dengan cara masuk Islam, barulah kegiatan ketaatan kamu dinilai sebagai kredit tambahan. Yang kedua, ibadah harus ikhlas. Insya Allah kita paham ini semua. Karena Allah Ta'ala tidak akan menerima ibadah yang tidak ikhlas. Allah Ta'ala berfirman, وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُ اللَّهَ مُخْلِسِينَ الْأُمْتِينَ Manusia tidaklah diperintahkan kecuali agar mereka beribadah kepada Allah dengan ikhlas.
Yang ketiga, harus sesuai petunjuk Nabi SAW. Kenapa sifat harus sesuai dengan petunjuk beliau? Sederhananya seperti ini.
Kalau bapak-bapak ditanya, apa tujuan melakukan ibadah? Apa tujuan bapak beribadah? Tidak punya tujuan? punya, tujuannya apa mas?
me? mendapatkan rida Allah sebelahnya apa tujuan ibadah? mendapatkan pahala, pahala buat apa pak? Biar masuk surga, baik. Intinya kita beribadah kepada Allah agar kita bisa berbahagia di akhirat.
Betul kayak gitu? Betul ya? Baik.
Di antara jamaah, Bapak Ibu, yang tahu akhirat angkat tangan. Ada yang tahu akhirat? Nggak ada yang tahu ya? Nggak ada yang tahu.
Baik, kita buta akhirat. Dan kita juga buta bagaimana cara berbahagia di akhirat. Ada yang tahu bagaimana cara menempuh kebahagiaan di akhirat?
Kita nggak ada yang tahu. Berarti satu-satunya cara agar kita bisa berbahagia di akhirat adalah ikuti manusia yang paham akhirat. Siapa beliau?
Rasulullah SAW. Karena tujuan ibadah itu untuk kebahagiaan di akhirat, bukan untuk nyari dunia. Mas, kamu kalau ingin suge, melakukan sholat tahajud 10 rakaat.
Berarti tujuan tahajud jadinya apa? Ya biar suge. Suge ini nyambut gawe tutup tahajud.
Betul, Anda bisa berdoa ketika tahajud. Tapi jangan jadikan tahajud sebagai sarana untuk nyari donyong. dengan nyambut kaya berapa jam?
8 jam di kantor, 8 jam nyari dunia, sholatmu berapa jam? sholat wajib, 15 menit x 5, anggaplah 1,5 jam, ibadahmu 1,5 jam, kerjamu 8 jam, kok ibadah sunnah dipakai untuk nyari dunia, ya, nyambut kiri banget tahun yang akhirnya, Porsi untuk nyari akhirat sudah sedikit, ibadah sunnah yang seharusnya untuk akhirat dipakai untuk nyari dunia. Loh akhiratmu dikasih jatah berapa?
Makanya berlebihan kalau orang menjadikan amal-amalnya hanya untuk nyari dunia. Kamu kalau membaca al-Solawat ini, maka nanti hajatmu terkabulkan. Nanti kamu cepat sukses, karirmu naik. Ini mocoh Solawat, tujuannya ngolek dunia. Itu bukan tujuan yang mulia.
Bukan tujuan yang mulia Dan yang namanya dunia Allah sudah tetapkan, bisa jadi dia berhasil Bisa jadi dia gagal Terus apa tujuan ibadah yang sejatinya Tujuannya adalah untuk mencari Akhirat dan kita juga buta bagaimana cara berbahagia di akhirat maka satu-satunya cara agar kita bisa sukses di akhirat adalah ikuti orang yang paham akhirat inilah yang menjadi latar belakang kenapa ke dalam urusan ini ibadah, kita enggak usah berkreasi, ikuti saja yang sudah dicontohkan oleh orang yang paham akhirat dipahami ini ya ini kan cara berlogika sederhana cara berlogika sederhana ikuti orang yang paham akhirat karena Allah mengutus Nabi itu tujuannya untuk menjelaskan akhirat dan bagaimana cara berbahagia di akhirat Kalau manusia boleh berkreasi dalam masalah ibadah, berarti dia tidak butuh nabi. Sehingga misalnya, wahai manusia, silahkan lakukan ibadah sesuai yang kamu inginkan. Allah tidak butuh mengutus nabi. Karena manusia bisa berkreasi Tapi karena manusia butuh bimbingan bagaimana caranya berbahagia di akhirat Allah utus seorang nabi yang dia menjelaskan bagaimana sih akhirat dan bagaimana cara berbahagia di akhirat Makanya ada syarat ibadah itu harus mengikuti petunjuk Rasulullah SAW Allah Ta'ala berfirman di surat Al-Mulk Allah Ta'ala berfirman di surat Al-Mulk Dialah zat yang menciptakan kehidupan dan kematian Untuk menguji kalian Siapakah di antara kalian yang paling sempurna Amalnya Dan Standar kesempurnaan amal Kata Fudail bin Iyad Ahsanu amala Makananya adalah akhlasuhu wa aswabuhu Siapa yang paling Ikhlas dan paling benar Sesuai dengan panduan Sehingga dalam masalah Seperti ini ikuti saja panduan Yang ada Selanjutnya Hadirin mengenai Allah subhanahu wa ta'ala Saya akan berbicara tentang masalah mengatur kondisi hati ketika beribadah kepada Allah Sederhananya seperti ini Bapak Ibu ketika bekerja, tawakal nggak?
Jangan-jangan keluar rumah, nyambut gawih, nyari pekerjaan Tawakal atau tidak? Tawakal Kita diajarkan untuk bertawakal kepada Allah ketika mencari dunia Betul? Baik Makanya Nabi SAW mengajarkan ya Kalau kalian betul-betul tawakal ketika mencari dunia Maka kalian akan dikasih riski Sebagaimana burung Yang dia berangkat dalam kondisi tembolok kosong Dia pulang Temboloknya penuh dengan makanan Sehingga kita ketika mencari dunia itu Tawakal Anda misalnya ya Usaha eksportir Ngirim barang Setelah dikirim, tawakal Allah Sampai, walhamdulillah Kalau tidak sampai, memang beresiko Nanti saya harus Ganti Uang pembayaran yang sudah Ditransfer oleh customer Atau Anda misalnya Menjual sesuatu, Anda tawakal Nge-naik payu, insya Allah badi Nge-naik rugi, ya sudah Ini resiko yang harus saya tanggung Namanya usaha, naik turun Sehingga semua semua orang butuh tawakan.
Baik, itu mencari dunia. Orang mencari dunia, dia tawakan. Padahal dunia itu bisa nggak diprediksi?
Dunia bisa nggak diprediksi? Keuntungan bisa nggak diprediksi? Bisa. Ada peluang untung, resiko rugi, manusia bisa prediksi. Saya kulak sekian dari Jakarta, saya jual sekian di Surabaya, biaya transport sekian, berarti kurang.
lebih saya untung sekian orang bisa merediksi itu kita diajari tawakal akhirat itu kita lebih buta, gak tau sama sekali berarti kita lebih butuh tawakal ketika mencari akhirat daripada mencari mencari dunia makanya sebagaimana Anda ketika mencari dunia tawakal kepada Allah mencari akhirat juga tawakal kepada Allah dan jarang diantara manusia yang ketika beribadah kepada Allah, diiringi dengan perasaan tawakal Nah, tawakal seperti inilah yang diajarkan oleh Allah di surat Al-Fatihah. Allah berfirman, Ihdinas, Allah berfirman, Iyaka na'budu, wa iyaka nasta'i. Hanya kepadamu ya Allah, aku beribadah. Dan hanya kepadamu aku minta pertolongan.
Kenapa Allah gandingkan ibadah dengan minta pertolongan? Allah tidak mengatakan, hanya kepadamu ya Allah aku beribadah, dan hanya kepadamu aku sujud. Hanya kepadamu aku ibadah, dan hanya kepadamu aku sholat. Allah tidak berkata.
namun yang Allah firman kan adalah hanya kepadamu ya Allah aku beribadah dan hanya kepadamu aku minta pertolongan Ibn Qayyim mengatakan karena hamba tidak akan bisa beribadah kepada Allah jika dia tidak mendapatkan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta'ala Sehingga seorang hamba butuh untuk tawakkal agar dia berhasil untuk mendapatkan pahala dari Allah atas ibadah yang dia kerjakan. Karena itu Ibn Qayyim mengatakan, Termasuk diantara kedudukan Iyakana'budu wa'iyakana sta'in Beliau punya buku Judulnya Madari Jussalikin Tafsir Iyakana'budu wa'iyakana sta'in Fi manazili Iyakana'budu wa'iyakana sta'in Iyakana'budu wa'iyakana sta'in surat Al-Fatihah ayat Ayat berapa? Ayat Empat Empat topik lima Lali Fatihani Ayat yang kelima Jika Bismillah masuk ayat pertama Ayat yang keempat, jika Alhamdulillah ayat yang pertama. Sudah? Beliau mengatakan, sudah diterjemahkan menjelaskan tentang kedudukan-kedudukan manusia ketika mereka beribadah kepada Allah dilihat dari dua ayat atau satu ayat ini iya kan abudu wa iya kan asta'in salah satu diantara yang boleh disebutkan diantara kedudukan iya kan abudu wa iya kan asta'in adalah manzilatul ikhbat kedudukan al-ikhbat ketika beribadah apa itu al-ikhbat ketika beribadah al-ikhbat Al-ikhbat artinya adalah tawaduq wal-khuduq, merendahkan hati di hadapan Allah ketika ibadah.
Dan bentuk merendahkan hati itu, pertama, dia merasa saya tidak akan mampu untuk melakukannya kalau tidak ditolong oleh Allah. Yang kedua, bahasanya ibadah yang dia kerjakan itu bukan karena jasa dan kehebatan dirinya, tapi murni karena pertolongan dari Allah. Itulah yang dimaksud dengan al-ikhbat ketika beribadah.
Berarti ada dua unsur yang perlu dihadirkan. Dia merasa, saya nggak bakalan mungkin bisa menjalankan ibadah ini kalau ditolong oleh Allah. Yang kedua, dia merasa bahwa ibadah yang telah saya kerjakan itu murni karena anugerah dari Allah Ta'ala, bukan karena kehebatan saya.
Pengaruh dari perasaan yang pertama, maka muncul tawakal kepada Allah. Sehingga ketika dia menjalankan ibadah, disertai dengan ta'allakul qalbi. Allah Ta'ala yang akan menolongku.
Kalau Allah enggak menolongku, saya enggak bakalan berhasil. Betul-betul disertai dengan rasa tawakal. Pengaruh dari kondisi yang kedua, dia enggak bakalan ujub ketika ibadah.
Meskipun dia telah menyelesaikan haji umroh dengan maksimal, enggak bakalan muncul dalam dirinya. Kamu hebat ya? Masya Allah.
Pulang nanti sudah ganti nama. Yang sebelumnya misalnya Paizo, sekarang jadi haji Muhammad Paizo. Ada tambahan Muhammad. Karena sudah haji. Sehingga dia tidak mengunggulkan dirinya, tidak merasa ujub dengan ibadah yang dia kerjakan, karena dia tahu, apa yang bisa saya lakukan?
Saya hanyalah seorang hamba, saya bisa seperti ini murni karena pertolongan dari Allah SWT. masuk dengan manzilatul ikhbat makanya Allah SWT dalam Al-Quran banyak memuji hambanya yang dia melakukan ikhbat ketika ibadah Allah SWT berfirman Innal-ladhina amanu wa amilu salihati wa akhbatu ila rabbihim ulaika ashabul jannahum fiha khalidun Sesungguhnya orang-orang yang beriman, beramal salih, dan mereka ikhbat di hadapan Allah Allah ketika ibadah itulah orang yang akan masuk surga dan dialah orang-orang yang kekal di dalamnya Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman di ayat yang lain wa basyiril mukhbitin berikanlah kabar kemahiran kembira untuk orang-orang yang ikhbat. Yaitu orang-orang yang ketika mengingat Allah, hatinya tergerak.
Bersabar ketika dapat ujian, dan dia menegakkan sholat, dan menunaikan zakat terhadap apa yang telah aku berikan, riski yang aku berikan kepada mereka. Sehingga jamaah yang dimulakan Allah. Ikhbat ini Salah satu diantara Fungsi mengatur hati ketika beribadah Agar seseorang Sukses dalam mendapatkan Pahala Tadi sholat subuh gak mas?
Sholat, yakin diterima? Tadi sholat subuh? Yakin sah?
Yakin sah? Kayaknya gak ngaku Sah atau tidak salah? Kalau sah kita yakin Karena kalau gak yakin Padahal tadi ada ngentot sedikit tapi gak ngaku Atau melakukan pembatal tapi gak ngaku Masalah sah kita bisa menilai Karena ini lahiria Tapi apakah yakin diterima?
Wallahuaklam Gak ada orang yang tahu Sehingga ketika orang melaksanakan ibadah, sholat Sudah bersuci, sudah wudhu atau mandi, pakaiannya suci, enggak ada najis, menghadap kiblatnya sudah benar, waktunya pas, tidak kecepetan dan tidak keluar waktu, apalagi dikerjakan secara berjamaah, rukun dan syaratnya terpenuhi, insyaallah sah, diterima enggak pak? Sehingga kita tidak tahu apakah ini dapat pahala atau tidak. Maka kita tawakal kepada Allah, semoga dikasih pahala.
Sehingga ketika kita sudah berhasil menjalankan dengan sah, kita masih punya-punya satu tantangan lagi. Apakah ibadah Bapak dikasih pahala atau tidak? Di saat itulah kita sangat butuh tawakal kepada Allah SWT. Ibn Qayyim mengatakan, wal-ikhbatu min awwali maqamati tumaknina kasakinati wal-yakin wa thikkati billahi wa nahwiha ikhbat adalah kedudukan pertama agar orang bisa tenang seperti keyakinan yang dimiliki oleh seseorang dan rasa percaya kepada Allah Ta'ala فَالْإِخْبَاتُ مُقَدِّمَتُهَا وَمَبْدَأُهَا sehingga ikhbat adalah fondasi pertama Latar belakang pertama Agar orang bisa sukses beribadah Dia merasa Saya tidak akan mampu untuk mendapatkan Pahala dan saya tidak mungkin Mampu untuk bisa Melakukan ibadah yang diterima Kalau bukan karena petunjuk dari Allah Bukan karena kemudahan Dari Allah SWT Iza idh lamma kanal ikhbatu awwala maqamin yatakhallasu fihi saliku minattaraddud Ketika ikhbat adalah kedudukan pertama agar seorang yang menempuh jalan menuju Allah Dia tidak ragu ketika menjalankan kegiatan ibadah.
Yang ragu itu merupakan salah satu di antara bentuk yang membuat orang itu lalai dan tidak fokus ketika menjalankan ibadah. Misalnya begini ya. Mas, saya kasih tugas Kalau berhasil, tak kasih uang 1 miliar Seneng gak nyenengan? Seneng ya?
Tapi bapak raku Betul gak kalau ini saya kerjakan, saya dikasih uang 1 miliar? miliar akhirnya Bapak minta penjamin siapa penjaminnya? didatangkanlah bank sebagai penerbit bank garansi ini nanti akan jamin, bank garansi sehingga Anda ketika mengerjakan itu, tawakalnya kepada bank garansi. Begitu ya.
Kenapa Anda mau melakukan tugas itu sebelum dibayar? Karena Anda yakin, nanti akan ada balasan. Yang sudah dijamin oleh pihak bank. Kalau Anda dikasih tugas, Anda seorang vendor, saya kasih tender.
Nilainya besar, tolong buat jembatan. Tapi pakai duitmu dulu, nanti kalau sudah selesai, tinggal ajukan invoice, saya ganti. Plus, kalau Anda mau melakukan tugas, Keuntungan 50% Kalau modal Bapak 1 triliun, ya nanti jadi 1,5 triliun Tapi Bapak ragu Apakah saya bisa dipercaya atau tidak Kira-kira mau ngerjakan gak?
Mau ngerjakin gak? Mungkin kita saya ragu gimana nanti saya keluar modal begitu jadi kamu lari saya gak dapat apa-apa akhirnya antar sama manusia didatangkan penjamin didatangkanlah bank garansi kita diperintahkan oleh Allah untuk ibadah dikasih janji dapat ini dapat ini dapat ini Kalau diiringi dengan manzilatul ikhbat, diiringi dengan posisi ikhbat, mengatur batin, saya tawakal kepada Allah. Dan saya yakin Allah Ta'ala tidak akan mengingkari janjinya.
Dan saya tawakal agar saya bisa melakukan yang sempurna, sehingga bisa mendapatkan janji itu. Maka orang akan semakin serius ketika mengerjakannya. Tapi kalau dia masih ragu-ragu, jangan-jangan nanti gagal.
Sudahlah yang penting. kewajiban terlaksana akhirnya niat utama ibadah hanya sebatas menggugurkan kewajiban tidak lebih dari sebatas menggugurkan kewajiban harapan dia untuk mendapatkan pahala besar, karena tingkat yakinnya gak tinggi lemah disitu pak, sehingga gak serius mas yang penting sah toh mas beres Maka ibadahnya khusyuknya tidak maksimal Fokusnya tidak maksimal Sebabnya apa? Dia tidak punya harapan besar untuk mendapatkan Pahala dari Allah SWT Wallahu ta'ala alam Karena nampaknya banyak jemaah yang sudah kelalahan Sudah mulai ngantuk Cukup?
Baik. Ini yang bisa kita sampaikan sebagai mukaddimah. Padahal ada bagian yang ingin ditambahkan.
Kita sediakan waktu kurang lebih 15 menit. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Baik, bagi para yang mau tanya, kita siapkan tiga tangannya.
Tidak ada? Alhamdulillah. Tonton.
Dua tema. Dua tema. Masalah apa? Polikamia.
Kofot. Silahkan. Assalamualaikum Wr Wb Waalaikumsalam Wr Wb di aplikasinya tertera komisi sekian komisi itu komisi komisi itu aplikasi khusus untuk percaya oh gitu ya Harga yang saya terangkan itu tidak sama dengan konten saya offline Tapi kalau yang offline saya tulis seperti ini Bagi yang membeli offline dapat sekitar 20% Itu bagaimana?
Baik Bagaimana hukumnya menjual makanan di GoFood atau GrabFood dengan harga yang lebih mahal dibandingkan di warung ya? Ada kaedah seperti ini ya, ini jadinya mbak semua amalah Besok lagi kayaknya temanya ganti mbak amalah Ada kaedah seperti ini ya, jadi harga pasar itu boleh berbeda tergantung pasar Sehingga di mana bumi dipijak maka harga pasar dihargai Maka beda tempat bisa beda harga pasar Anda punya toko kelontong atau toko aneka makanan, jual minuman. Minuman itu kalau Anda jual di pinggir jalan biasa harganya Rp3.000.
Anda juga punya outlet di bandara harganya Rp10.000. Anda juga punya outlet di stasiun harganya Rp5.000. Loh kok beda Pak? Ini Bapak beli di rumah saya harganya Rp3.000.
Kalau Bapak beli di outlet bandara punya saya Rp10.000. 5 ribu, boleh gak beda kayak gini boleh gak beda kenapa? pasarnya beda sehingga ada perbedaan harga, karena pasar berbeda hukumnya boleh ada orang punya pabrik bakpia tapi pabriknya itu masuk jadi kalau untuk menuju pabrik itu lewat lorong simpangan manusia saja gak bisa apalagi pake motor anda hanya bisa jalan kaki lewat lorong ini nanti sampai di pabrik dan pabrik itu punya otot Komplet di luar, di jalan besar. Bapak kalau beli di pabrik, satu box 25, yang gosong gratis.
Tapi kalau beli di outlet, 31 box, nggak ada yang gosong. Boleh nggak ada beda harga ini? Boleh.
Kenapa? Beda apa? Pasar. Sehingga masalah harga itu terserah ketetapan penjual.
Yang penting di sana tidak ada bentuk kedoliman kepada pembeli. Bentuk kedoliman itu misalnya istilah kita harga. Harga nutuk, harga mentong tau ya Anda misalnya beli minuman es Kalau di luar Rp3.000 Begitu masuk di Pakuon City Begitu masuk di depan kajian Pakuon City Ini esnya berapa? Rp30.000 mas Mumpung anaknya nangis Jalur es Di mentong sisa Ini tidak boleh, ini ketuliman Sehingga nanti dia boleh membeli barang itu dengan harga normal baik karena itu ketika ada perbedaan harga antara online dengan offline, beli langsung di outlet dengan beli melalui GoFood hukumnya tidak terlarang karena pasarnya beda nah orang kan memahami 20% atau tambahan sekian ribu itu adalah karena potongan yang ditetapkan oleh biak GoFood bolehkah itu dibebankan ke konsumen? misalnya ya Anda kalau jualan di outlet Anda offline Rp20.000, enggak ada potongan kalau lewat GoFood tinggal Rp18.000 dipotong 10% atau Rp16.000 dipotong 20% sementara Anda tidak mau rugi, Anda bisa seperti ini pokoknya yang Rp4.000 ditanggung konsumen akhirnya dinaikkan jadi Rp24.000 bolehkah seperti ini?
dulu saya pernah mengatakan tidak boleh ini kan keuntungan yang didapatkan oleh pihak mercah kenapa kok dibebankan ke konsumen? akhirnya walhamdulillah Ketika saya menulis buku yang berjudul Pasar Muslim dan Dunia Makelar Ketika saya membahas masalah biaya makelar Saya ketemu dengan keterangan Imam Al-Qasani Salah seorang ulama Madhab Hanafi Yang beliau membuat penjelasan Boleh memasukkan ujro Bisa masukkan upah mekelar, upah tukang cuci, upah tukang memintal, upah tukang-tukang-tukang, disebutkan banyak di situ, termasuk biaya perawatan. kepada harga, boleh diinklutkan dengan harga sehingga boleh saja harga itu dinaikkan untuk menutupi semua biaya yang diputuhkan untuk kemaslahatan barang agar bisa dimanfaatkan atau bisa sampai di tangan konsumen biaya antar biaya apa misalnya, pembersihan dan yang lainnya Anda jual ikan tapi melayani dimasakkan namun harganya lebih mahal, boleh gak seperti ini? sah-sah saja karena itu biaya tadi dibebankan ke konsumen termasuk diantaranya adalah, anda warungnya jadi naik trendnya disebabkan karena gofood misalnya brand anda jadi naik atau lebih dikenal masyarakat karena gofood maka mendapatkan atau dibebankan cash disitu kemudian anda bebankan ke konsumen hukumnya diperbolehkan, wallahualam Pemikiran kita konsentrasi kepada Bukrawi yang terakhirnya, bahwa saya ingin ya Allah, Allah, ini saya boleh cekil, karena secara dunia ini, kami takkan untuk mengobrol dengan hal-hal yang Bukrawi. Minta dunia agar bisa sukses akhirat, maksudnya begitu?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia? Minta dunia?
Minta dunia? Ketika kita minta kepada Allah dunia, apakah harus dikaitkan dengan permintaan akhirat? Kalau itu bukan urusan ibadah. Tidak ada syarat harus dikaitkan dengan akhirat Misalnya, baru lulus kuliah Baru lulus kuliah itu, Masya Allah ya Galau-nya luar biasa Masuk kuliah galau, ketika kuliah galau, lulus kuliah galau Orang tuanya juga ikut galau mikir anaknya, lulus kuliah, ngopo, kan?
Maka hidup ini isinya hanya galau. Kalau enggak galau mikir diri sendiri, galau mikir anaknya. Gitu, Pak, ya? Yang punya anak masih di usia SD, usia SMP, belum begitu terasa.
Begitu punya anak sudah di usia mendekati nikah, lulus kuliah, baru mulai terasa. Punya pengalaman kayak gitu Pak? Belum, makanya masih kecil berarti ya.
Masih muda Pak ya. Masya Allah. Nah kalau kemudian kita mengharapkan dunia, nyari kerja, daftar di sini gagal, daftar di sini gagal, daftar di sini gagal. Orang bertawakal kepada Allah ketika mencari kerja seperti ini.
Apakah harus ada keinginan untuk, apakah harus disertai dengan semangat untuk mencari akhirat? Tidak harus. Bukan syarat ketika mencari dunia harus diiringi dengan akhirat.
Tapi kalau mencari akhirat, kalau mencari akhirat, jangan dijadikan sebagai sarana untuk mencari dunia. Misalnya, Bapak kok rajin puasa kenapa? Aku masani anakku Biar sukses Kadang kan orang tua Posong untuk anaknya, ada kayak gitu ya Westaewangi tahajud Westaewangi posong senen kemes Westaewangi ini, biar kamu sukses Berarti dia melakukan ibadah, tapi tujuannya untuk kesuksesan dunia. Bukan dirinya, tapi anaknya. Nah yang kayak gini, tidak boleh.
Yang boleh gimana Pak? Lakukan ibadah ikhlas karena Allah. Selanjutnya berdoa kepada Allah Minta agar Allah SWT memberikan kebaikan dunia untuk kita Sehingga ibadah itu dijadikan wasilah Bukan dijadikan sebagai tempat untuk mencari dunia Namun kalau mencari dunia Kemudian kita tidak mengiringnya dengan mencari akhirat Ini insya Allah tidak masalah karena urusan dunia murni dunia Wallahualam Terima kasih.
Itu hadis Nabi SAW, ada ungkapan bahasanya kita masuk surga bukan karena amal kita tapi karena rahmat Allah itu hadis Nabi SAW La yadkhul jannat ahadun bi amalih seseorang tidak masuk surga karena amalnya. Karena kalau dibandingkan antara amal kita dengan surga, enggak ada apa-apanya, Pak. Jauh lebih mulia balasan surga dibandingkan keringat amal yang kita keluarkan ketika kita beramal kepada Allah. Terus kenapa manusia kok bisa mendapatkan surga? Mereka mendapatkan surga karena Rahmat Allah SWT Kemudian para sahabat bertanya Walaanta ya Rasulullah Apakah termasuk anda ya Rasulullah?
Siap Nabi SAW? Betul termasuk saya sehingga Nabi SAW bisa masuk surga semuanya karena rahmat Allah subhanahu wa ta'ala artinya begini bukan berarti kalau orang tidak beramal dapat surga bukan dan hadis ini juga bukan berarti memotivasi orang biar tidak beramal ini salah pahamnya terlalu jauh gagal paham terhadap hadis, tapi terlalu jauh terus yang benar bagaimana? Yang benar adalah bedakan antara sebab dengan iman.
Bedakan antara sebab dengan iman. Maksudnya gimana Pak? Kalau ukuran kesebandingan, amal dengan balasan itu enggak sebanding.
Kita bekerja sebagai karyawan. Mas karyawan ya, karyawan atau pengusaha, mahasiswa Misalnya ada orang jadi karyawan Kamu kerja di tempat saya, nanti per bulan saya gaji 3 juta Dia bekerja dengan maksimal yang mampu dia lakukan Di akhir bulan dikira kasih 3 juta. Apakah 3 juta itu sebanding dengan kerjanya?
Dalam ukuran perhitungan manusia, ini kurang lebih sebanding. Kerja dia sekian, dia saya gaji sekian. Kurang lebih sebanding.
Itulah yang dimaksud dengan iwat. Berarti 3 juta itu adalah iwat ganti dari kerja yang telah dilakukan oleh orang ini. Nah itu sebanding untuk ukuran dunia.
Sudah? Salah dua roka apa? Dapat istana di surga.
Sebanding gak? Sebanding tidak? Sangat tidak sebanding Pak. Antara amal ini dengan balasan itu. Terlalu tinggi balasan itu dibandingkan dengan amal.
Tapi ini jadi sebab. Ini jadi sebab. Dengan sebab Anda sholat, Anda dikasih oleh Allah istana di surga.
Meskipun sholat itu tidak sebanding dengan pahala di surga. Baik, Masya Allah. Paham ya?
Baik untuk ukuran, ya kita pakai itu-itu kan bisnis. Orang ngerjakan sholat dua rokaat lima menit, kira-kira kalau dirupiahkan untuk piroh. Dapat berapa? Misalnya, 30 ribu itu sepadang ya?
Kokean mas, 20 ribu. Mijiti ya sejam, seketeh wu. itu tidak tenaga ini sholat, tidak pakai tenaga banyak-banyak kira-kira berapa? hanya sebatas ukuran fisik kita tidak bicara dari sisi masalah agama wah ini cocoknya lima ngewu sholat lima menit, lima ngewu satu jam bagi lima menit dapat berapa itu? dapat 12 ya dapat 12 berarti kalau orang sholat satu jam 5000 kali 12 kerja satu jam 60.000 Oh sebanding mijiti satu jam karena nggak tenaga satu Sewu ada yang pakai bergaransi biji bergaransi tapi jadi satu sel sampai turun biji tira turuturutu bayarnya satu Sewu ya jadi untuk sebandingnya antara ibadah dengan pahala yang Allah kasih kepada kita itu tidak sebanding sangat jauh mulia pahala itu dibandingkan kerja kita tapi ibadah ini jadi sebab orang bisa masuk surga makanya Allah Ta'ala kasih motivasi dan mereka dipanggil mari masuk ke dalam surga yang yang Allah berikan kepada kalian, disebabkan amal yang kalian kerjakan jadi amal ini sebab tapi tidak sebanding dipahami insya Allah nah itulah makna hadis tadi ya Wallahu'alam, Nabi SAW mengatakan la yadkhulul jannata ahadun bi amalih seorang hamba tidak masuk surga dengan sebab amalnya termasuk Rasulullah SAW karena jika dibandingkan antara amal kita dengan balasan surga gak sebanding Wallahu'alam Bagaimana menjaga keikhlasan Misalnya ibadah berupa sedekah Awalnya ikhlas Tapi seiring berjalannya waktu Jadi tidak ikhlas Diceritakan pada Yang lain Dan jangankan kita, ulama saja merasa berat untuk seperti ini Ada seorang ulama membaca sebuah hadith Itu berulang kali memperbarui niat Kadang kan kita sedang menyampaikan sesuatu di hadapan umum Yang mendengarkan banyak Mungkin tiba-tiba muncul dalam perasaan dirinya Masya Allah hafalanmu hebat Hafalanmu mutkin, gak ada yang salah, tepat pas.
Nggak ada yang meleset. Fasih bicaramu. Bisa jadi muncul seperti itu.
Sehingga itu mengganggu keikhlasan. Sehingga ulama ini ketika menyampaikan hadis, Hadassana fulan imlu fulan, tiba-tiba muncul kayak gitu. Terus dia berhenti.
Ditahan, dilerum. kala hadassana fulan imu fulan dulu kan kayak gitu ya saya dapat hadis dari si A si A dapat hadis dari si B dapat hadis dari si C terus sampai dari sahabat dari Nabi SAW tiba-tiba muncul kayak gitu itu mungkin sehingga dia mengulang-ulang dalam rangka untuk memperbarui niat Dulu ada ini ucapan siapa? Kalau enggak, Sofian ya, Fudail ya. Ma'alajtu nafsi mu'alajati ala niya. Tidak ada upaya keras yang aku lakukan untuk memperbaiki diriku selain memperbaiki niyaku.
Karena yang namanya hati itu ya takallab, hati itu berbolak-balik, kakak ruah. Makanya sebagaimana kita berat dalam beramal, lebih berat lagi menjaga amal jangan sampai hilang pahalanya. Wah itu lebih berat lagi.
Ketika beramal, kita berat. Harus berusaha untuk bagus, sesuai dengan panduan. Harus berusaha untuk ikhlas.
Selesai beramal, Alhamdulillah selesai. Menjaga amal agar tidak batal, itu juga lebih berat. Gimana Pak?
Jaga jangan sampai diceritakan. Jaga jangan sampai menimbulkan ujuk. Jaga jangan sampai amal itu hilang disebabkan karena pengaruh maksiat dan yang lainnya.
Makanya bisa jadi menjaga amal lebih berat dibandingkan beramal. Karena itu untuk bisa menjaga amal, Pertama, pasrahkan kepada Allah Ya Allah jika engkau terima amalku ini Aku pasrahkan kepadamu pahalanya Jaga ya Allah pahala itu Agar bisa aku jumpai kelak di hari kiamat Ibaratnya anda sudah kerja Dapat duit Dan duit itu mau anda pakai Di tahun sekian, anda kan harus jaga ya terus saya taruh mana duit ini? kalau saya taruh rumah wah ini nanti seharusnya dijauhkan dari jangkauan anak-anak dan istri anda merasa tidak aman anda taruh tetangga, wah ini lebih tidak aman lagi Anda taruh di tempat misalnya lembaga sekuritas yang bisa menjaga duit. Kurang lebih seperti itu.
Walillahilmah thalul a'la. Anda menjaga pahala amal Anda agar tidak hilang dengan Anda titipkan kepada Allah Ta'ala. Assalamualaikum waalaikumussalam.
Orang tua saya dulu kaya raya. Orang tua gemar utang riba setelah jatuh miskin. Saat orang tua saya dalam kondisi kaya, orang tua saya sulit untuk sedekah.
Sekarang utang ortu hampir 1M. Bahkan sehingga anak saya tidak yakin apakah ortu saya sanggup melunasi utang plus bunga-bunganya. Saya sudah menasihati, tapi utang riba adalah kebiasaan candu orang tua saya yang sulit untuk dikendalikan.
Karena kehidupan keluarga kami sekarang dan semakin hari semakin buruk. Baik, ini enggak ada pertanyaannya, cuma cerita ya. Ya, cuma cerita. Ya, kita doakan semoga masalahnya segera selesai.
Karena kalau diminta solusi, Anda sebagai anak kesulitan apalagi kita sebagai orang luar. Cuma yang bisa kita sarankan, jangan bosan untuk mengingatkan sebagaimana dulu waktu Anda kecil. Orang tua tidak bosan mengingatkan ketika Anda salah Maka ketika anak sudah dewasa Dan orang tua melakukan kesalahan Jangan bosan untuk mengingatkan orang tua Sambil terus bersabar Wallahu'ala Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Sifulan memiliki suami Eh mungkin keliru ini ya Sifulana memiliki suami ya Ini tulisannya Sifulan Sifulana memiliki suami Berpenghasilan dari rembaga ribawi Istri tersebut mendapatkan nafkah dari suami tersebut Dari suami tersebut saja Bagaimana kedudukan nafkah tersebut halal atau haram?
Jika halal, sejauh apa harta itu bisa dimanfaatkan? Apa istri bisa sedekah? Atau hanya untuk kebutuhan pokok? Jika suaminya bekerja di lembaga ribawi, atau istri tahu bahasanya pendapatan suami ini adalah pendapatan dari lembaga ribawi, pendapatan yang haram.
Fatwa yang disampaikan oleh para ulama Istri itu tidak berkewajiban kerja Sehingga dia dinafkai oleh suaminya Sehingga kalau suami penghasilannya haram Ketika dikasihkan ke istri sebagai nafkah halal untuk istri hanya sebatas yang cukup untuk mempertahankan hidup normal. Lebih dari itu tidak boleh. Misalnya, untuk seorang wanita di Surabaya, satu bulan butuh duit berapa untuk bisa hidup normal?
Bukan urip-uripan, hidup normal. Orang asing penting urip. Tapi bisa hidup normal, misalnya butuh 2 jutaan, baik suami berpenghasilan karena dia pangkatnya sudah bagus di perusahaan berpenghasilan anggaplah 30 juta Dikasihkan ke istrinya 10 juta berapa yang boleh dia manfaatin hanya dua juta sisanya kembalikan lagi karena ini bukan uang yang halal bagi dia sehingga dia hanya boleh menerima nafkah di posisi yang cukup untuk mempertahankan hidup normal, lebih dari itu dia tidak berhak ini yang difatwakan seperti yang disampaikan oleh Imam Ibn Zaymin dan beberapa ulama yang lainnya Wallahu'anhu Kami jasa I.O.
Biasa diminta untuk memanggil penyanyi atau band untuk ngisi acara kadang konser bagaimana hasilnya kalau boleh diganti insyaallah lebih bagus tolong datangkan penyanyi kalau saya datangkan Ustaz Safi gimana? Biayanya sama, Wiss, gak apa-apa ya. Sehingga biaya untuk penyanyi, nanti Anda alihkan untuk kajian.
InsyaAllah lebih rame dibandingkan penyanyi. Kalau bisa diganti, ganti. Kalau gak bisa digantikan, ya...
Wala ta'awanu ala al-izmi wal-udwan. Jangan tolong-menolong dalam dosa dan maksiat. Apalagi sudah ada instruksi dari, kalau di Jakarta ada ya, dari gubernur, enggak boleh ada konser-konser musik, karena kumpul-kumpul manusia ini bisa berbahaya menularkan maksiat, menularkan corona. Jika ada seorang anak berhutang kepada ayah kandungnya dalam jumlah banyak dan Allah memberikan kemampuan untuk melunasi hutangnya setelah ayahnya meninggal, apakah sekarang hutang tersebut statusnya menjadi harta waris? Bagaimana cara membayar hutang?
Nilai utang yang pernah dipinjam oleh anak nanti diserahkan menjadi harta waris Kemudian dibagi sesuai porsi warisan Teknisnya seperti ini Misalnya ayah meninggal punya 5 anak semuanya laki-laki Total harta yang ditinggalkan ayah 100 juta Berarti masing-masing dapat Dapat? Dibagi rata saja, 20. Dapat 20. Sementara anak pertama ini pernah utang 30. Pernah utang 30. Berarti berapa yang harus diserahkan? Dia cukup menyerahkan 10. Ke siapa? Ke saudaranya yang lain.
Berarti dia tidak dapat duit, karena sudah dia ambil dulu sebelum ayah meninggal. Karena utang ini bukan hibah, meskipun dari orang tua ke anak, tetap wajib diselesaikan. Terima kasih.
atau perbedaan muatan jadi misalkan kita kreus rapus kemudian kita jual ke negara misalnya pada 80 turun uang limitnya nah disini sebagai penjual padahal kualitas kemuatan ini kita tidak melakukan pengurangan atau dan memilih pembeli juga itu mengiyakan tapi yang di satu sisi lain misalkan ada tidak ada pengawas seperti SKT dan BKP mereka tidak mau tahu sudah disamakan aja kita jual 100 dan belinya 100 Hai yang saya tanyakan adalah masalah kebohongan atau apakah termasuk kebohongan susunnya ini Hai atau kita jual ke tempat pembeli itu sesuai dengan mereka terima 80 Hai hilang 25 kemana Pak susunnya dari rumahmu jatuhnya teraku wajah hai hai dari pengaruh di perjalanan atau ketika penimbunan ya? baik Kalau dalam kaedah yang berlaku dalam transaksi mu'amalah, bahwa tanggung jawab terhadap barang itu baru berpindah ke tangan pembeli setelah pembeli menerima barang. Sehingga kalau pembeli belum menerima barang, maka tanggung jawab itu berada di tangan penjual.
Berdasarkan hadis Nabi SAW, Tidak boleh ada keuntungan yang tidak menanggung resiko kerugian. Itu makna hadis adalah tidak boleh menjual barang sebelum diterima Karena kalau orang menjual barang sebelum menerima Berarti resiko berada di tangan penjual Contoh Saya beli semen dari toko besi A 10 sak Saya bayar tunai Anggap 1 sak 50 Berarti saya bayar 500 ribu Lalu saya minta, tolong semen di sini dulu, saya taruh di sini, jangan dibawa ke rumah, saya belum bisa ngambil, saya taruh di toko besi. Kemudian semen itu saya jual ke orang lain, laku Rp600.000.
Saya dapat untung Rp100.000. Maka ini keuntungan yang tidak menanggung resiko kerugian. Karena selama semen itu ada di toko besi, yang nanggung resiko adalah toko. Sehingga kalau semen ini dicuri orang, atau kehujanan, atau yang lain, pokoknya saya mintanya 10, saya belum megang. Sehingga karena semen itu berhasil, sebelum saya pegang, berarti saya tidak menganggung resiko.
Karena itulah, ketika mengalami penyusutan sebelum diterima oleh konsumen, maka itu menjadi tanggung jawab penjual. Sehingga berapa nilai yang dibeli oleh konsumen, ya sesuai dengan Angka yang diterima oleh konsumen, yang diterima 85, ya yang ditransaksikan 85. Jangan yang diterima 85 tapi transaksinya 100. Kecuali jika minyak itu sudah diterima oleh konsumen. konsumen sebelum dikirim misalnya Bapak mau ngirim 100 seratrimanya dilakukan diluar di luar bengkel atau di luar gudang begitu luar gudang deal ini suratnya seratrimah saya serahkan tanda tangan selesai dia yang ngangkut kok di jalan ilang urusan dia hai hai Tapi kalau selama perjalanan itu belum diterima oleh konsumen, maka resiko terhadap barang itu menjadi tanggung jawab penjual sampai diterima oleh konsumen.
Ini kaedah yang berlaku dalam pikir jualan. Orang tua utang anak, harta anak. Ada seorang sahabat yang hartanya diambil oleh bapaknya lalu dia datang menghadap nabi s.a.w. ya rasulallah bapakku telah mengambil hartaku kemudian oleh nabi s.a.w. beliau bersabda anta wa ma'luka li'abika kamu dan bapakmu kamu dan hartamu semuanya milik bapakmu Sehingga Nabi SAW melarang anak ini untuk nageh bapaknya, biarkan bapak ngambil Sehingga bapak boleh ngambil harta yang dimiliki oleh anak Sheikh Muhammad Al-Sheikh rahimahullah beliau mengatakan Ada beberapa syarat Agar harta itu boleh diambil oleh Bapak, salah satunya tidak boleh diserahkan ke anak yang lain. Sehingga Bapak, ini tidak cukup, anak lainnya tidak boleh.
Karena ini bisa memicu sengketa. Sehingga Bapak boleh mengambil untuk kepentingan pribadinya atau disedekahkan ke masjid silahkan. Yang kedua, Bukan harta yang paling pokok yang dimiliki oleh anak. Ada seorang anak punya satu motor untuk gojek sumber pendapatan dia. motor kamu tidak ambil?
sudah, kalau begitu tidak mungkin saya cek pakai sepeda aplikasi masih bisa menerima, tapi kendaraannya tidak ada dapat konsumen tidak bongceng, tidak menganggur sepeda kemeng ya tidak boleh, karena ini menjadi harta paling pokok bagi anak, sehingga tidak boleh diambil oleh orang tuanya Wallahualam semua, dohirnya semua, baik laki-laki maupun perempuan Maksud saya, kalau dibandingkan antara amal kita dengan surga, ini tidak sebanding. Bukan berarti tidak boleh beribadah dengan mengejar surga. Karena sehingga saya tidak mengucapkan kalimat itu.
Silahkan dilanjut. Saya pernah, sebelumnya saya pernah mendengar pesan yang menyampaikan bahwa kalau Anda ingin berdiri dari Allah, Salah satunya adalah sholat, sholat buah, sholat haram dan pakek lainnya bersedekah. Nah bagaimana keliatan kita dalam melakukan sholat buah ini?
Ustaz-Ustaz menyampaikan, selalu dua rakaat, maka seolah-olah hari itu jadinya kamu akan ditunjukkan. Lalu empat rakaat, jadinya kamu akan didekatkan. Apabila enam rakaat, maka tidak mau ditunjukkan. Nah motivasinya kalau melakukan seperti itu berarti ibadah yang kita lakukan kembali untuk dunia di depannya Nah bagaimana misalnya kita untuk istilahnya ibadahnya untuk pemerintah akhirat Tapi tidak tergabung oleh seperti itu Ya kan biar terus di dalam dunia seperti itu Baik, jadi ibadah Yang kedua bagaimana dengan yang ini, bersalah kan adanya yang menyampaikan Dengan bersolawat, maka apa yang kita inginkan, disolawatin, salat bisa dapat.
Ada yang seperti itu, ada hal seperti itu. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Kembali kepada asas utama ketika orang ibadah.
Apa tujuan Bapak ibadah? Ya, biar saya dapat pahala. Pahala untuk apa?
apa untuk masuk surga? itu jawaban yang lurus dan benar Baru ada penyimpangan seperti ini ketika sebagian orang dikasih motivasi oleh sebagian da'i Kalau kamu ingin sesuatu, ingin beli tanah ini, ingin beli apartemen ini, ingin beli perumahan yang itu Maka datanglah ke sana kemudian disolawatin Allahumma salli ala Muhammad wa ala ali Muhammad Nanti insya Allah akan kedapatan Itu dalilnya dari mana? Padahal fungsi solawat itu bukan untuk mencari dunia.
Kita bersolawat dalam rangka... Untuk mendapatkan balasan yang lebih indah dibandingkan salawat itu Yaitu sebagaimana disebutkan dalam hadis riyad muslim Man salla alaiya wahidan sallallahu biha ashra Siapa yang memberikan salawat kepada Nabi SAW sekali Maka Allah akan kasih balasan kepadanya salawat 10 kali Sehingga kita bersalawat biar dapat balasan ini Bukan untuk mencari dunia Kemudian ibadah untuk mencari dunia, Allah singgung dalam Al-Quran Surat Hud ayat 15 dan 16. Siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya Maka aku penuhi Amalnya ketika di dunia Dan itu tidak dikurangi Mereka itulah manusia yang ketika di akhirat Tidak dapat balasan kecuali neraka Waliadzubillah Berarti aslinya orang yang mengharapkan dunia ketika beramal adalah tindakan yang tercelah Terus bagaimana kalau kita punya harapan dunia? Kemudian kita beramal, silahkan tapi jadikan amal itu sebagai wasilah dalam doa Sehingga harapan dunia itu kita tuangkan dalam permohonan doa Dengan wasilah amal Ya Allah, jika tahajudku ini adalah amal yang ikhlas untukmu Maka aku mohon kepadamu Ya Allah, berikanlah keberhasilan untuk anakku yang sedang mencari kerja Berikanlah kesuksesan untuk usahaku yang baru buka Ini sepi terus ya Allah Sudah ganti-ganti merek, tapi kok enggak laris-laris. Utang makin tambah. Sehingga dia tidak menjadikan ibadah untuk mendapatkan dunia, tapi dia minta dunia itu dalam doa.
Nah ini yang lebih tepat ya. Bukan menjadikan ibadah sebagai tujuan untuk mencari dunia. Wallahu'alam. Taib. Mungkin cukup demikian.
Masih ada satu lagi? ...ini berarti riba dan manusia dihentikan. Adakah kondisi darurat yang membuat tetap diperbolehkan menggunakan wifi jika riba, jika ada, seperti apa? Dipakai internetnya? Iya.
Sama seperti listrik pasca bayar. Dalam angka pembelian listrik pasca bayar, pakai dulu bayar belakangan. Kemudian siapa yang telah bayar rekening listrik, kena penalti setiap persen. Apa hukum penalti itu?
Jawabannya riba. Atau ketika beli paket telepon, paket telekom, paket dulu bayar belakangan. Nanti kalau telah bayar. Kena jendela, termasuk pang juga sama.
Apa hukum dendai ini? V-Bank. Nah terus, transaksi ini gimana hukumnya?
Penjelasannya kayak gini, butuh setengah jam jawab. Setengah jam berapa? Sepatulnya. Sepatulnya jawab.
Jadi ada akad yang sah, tapi mengandung syarat yang batin. Jika ada syarat yang sah, namun mengandung akad yang batin. Apakah syarat yang batin ini membatalkan akad yang sah? Jawaban yang benar, tidak.
Meskipun, lapaknya adalah besar. Jika ada akad yang sah, memulih syarat dan rukunnya dengan benar, tapi dia melakukan kesepakatan yang batin. Apakah kesepakatan yang batin ini membatalkan akad yang sah, melawan beda pendapat, dan pendapat yang kuat? tidak membatalkan. Contoh, angkat jual beli listrik pasca bayar, itu angkat yang sah, angkat hijau.
Namun di situ, tetap ada klausul, jika bapak telah dibayar rekening, maka nanti kena dendam sehingga pasir. Dan ini klausul batir. Apakah keberadaan klausul batir ini menyebabkan angkat jual beli listrik jadi batal? Seharusnya, tidak. Ini disilaskan oleh Ibu Kudama dalam kitab beliau Al-Mu'min dengan panjang melepa, beliau menikmati dan hilang masalah itu, dan saya ikuti di buku saya yang berjudul Pengantar Pilih Jual Beli dan Rata Haram, saya bahas satu-dua khusus tentang aturan membuat kesepakatan dalam jual beli saya cantumkan keterangan Ibu Kudama tentang itu Ada akad yang sah tapi mengandung aturan yang batin Nah besok buku ini akan diberdek di mana?
Di halaman ya, berdek buku itu Ada aturan yang sah tapi kesepakatan yang batin Dulu pernah dilakukan oleh Aksyah Radulah Penyelenggaraan jurnal yang sah Tapi pihak yang kedua Dia minta sebuah klausul yang batin Pada Nabi SAW diminta, Kamu melakukan sejahtera sasinya dan terima saja permintaan mereka. Minta akal yang mati, terima saja. Karena akal mati itu tidak berlaku. Syarat yang batin itu tidak benar. Sehingga akan nyasa, jualan belinya syarat.
Tapi syarat batin itu akan habis-habis saja, itu tidak berlaku, salah. Nah kemudian disimulkan oleh Rashe Dr. Yusuf Ashimedi, Hafidullah, dalam buku beliau tentang mutafirah muramadah maria, diktat tentang muramadah maria. Beliau menyampaikan, jika ada transaksi yang mumpah, tapi mengandung klausul yang batil, boleh dilakukan dengan syarat satu. Klausul batil itu memungkinkan uji dana.
Bisa tidak denda YFV, denda bayar rekening di YFV dihindari? Bisa. Caranya bagaimana?
Jangan terlalu penting. Selama masih mungkin untuk dihindari, Anda boleh berangkat ke sana. bisa gak bayar benda listrik ini dari?
bisa dengan cara jangan telah bayar yang kedua transaksi itu sangat anda butuhkan sehingga kalau anda tidak mendapatkan benda itu atau tidak melakukan transaksi itu anda menjadi kesulitan Zaman sekarang listrik itu berbeda, pokok masyarakat, sehingga kalau orang hidup tanpa listrik, rasanya kayak jintan, meskipun sebelahnya kubulan, kan ada, sebelahnya jintan ya, kubulan ya tidak kagum. Orang tidak akan merasa nyaman ketika hidup tanpa listrik, alat komunikasi. Akan sekarang, WP Jadi kebutuhan pokok internet Hidup tanpa internet sehari Masya Allah, rasanya apa? Final 2 dulu Orang yang pakai internet tau Dan yang santai saja Sekarang gak ada internet sehari Kalinya tambah Nah di posisi ini, Insya Allah dia diperbolehkan melakukan transaksi tadi selama itu menuntunkan bukti jari dan itu adalah kebutuhan pokok. Baik, demikian yang bisa kita terhas.
Baik, yang pertanyaan ini, seberapa penting Anda punya kartu kredit? Pernah ada penjelasan ini sudah masuk di kartu kredit. Jadi, Dr. Yusuf Zubedi, beliau lupa setelah kartu kredit, dan beliau pakai pendekatan yang se-insan itu, dengan penjelasan yang mengutamakan.
dan saat ini juga berlaku bagi kartu kredit lalu pertanyaannya, seberapa penting ada punya kartu kredit? salah satu kawan di Jakarta menyampaikan begini coba kamu buka Amazon saya sediakan barang ini ini hanya bisa dibayar pakai kartu kredit kalau enggak, kita gak bisa pertanyaan saya ke balik, kamu butuh barang ini gak? enggak, ya sudah Ketika tidak butuh, kenapa tidak ada timbuk sop? Sehingga selama orang bisa menutupi keuntungan pribadinya tanpa harus kartu kredit, maka pada asalnya itu belum punya butuh. Kecuali ya, saya sering keluar negeri, kalau untuk booking hotel, tidak pakai kartu kredit tidak bisa.
Jadi Jepang kok, boleh turunin ke Jepang, boleh ke Jepang. Atau di Korea misalnya, atau di luar negeri, di negeri-negeri kapil yang lainnya. Nah, teknikannya tidak mungkin, karena mungkin bukan kecuali pakai ini, perlulah bisa disebut kebutuhan pokok.
Transaksi orang Arab dengan Eropa, dibandingkan orang Indonesia dengan negara Eropa, jauh lebih banyak di sana. Dan salah satu di antara pertimbangan bolehnya kartu kredit dalam komisi mendesak adalah karena mereka yang datang ke Eropa, ke Amerika, Gak bisa bertransaksi untuk ubi hotel, bahkan makan, bahkan tiket pesawat, kecuali lewat kereta ikan. Walau karena kebanyakan yang bisa kita sampaikan semoga menjadi kasihan yang berharga.