Bisa tidak, tapi sengaja saya mengarahkan kepada para peserta sekalian bahwa ini saya bagian adalah karena bagaimanapun pula, bagaimanapun juga geostrategi ini adalah seperti geopolitik, tapi dia berfokus pada fokus yang berbeda. Karena nanti tetap semuanya akan menggunakan geografi atau lokasi yang menjadikan dasar pemikiran yang nanti akan terjadi overlapping. Di dalam geostrategi ini berbeda dengan geopolitik. Kalau di geopolitik itu biasanya lebih teoritis, sedangkan geostrategi ini akan lebih fokus pada penerapan taktik dan strategi yang konkret terkait dengan kepentingan suatu negara, kepentingan baik nasional maupun regional. Secara teori, geostrategi ini ada Alfred Weber yang mengembangkan teori distribusi kekuatan, pengaruh ekonomi, serta militer dalam rangka.
dalam keraka geografis. Weber percaya bahwa negara yang memiliki kombinasi posisi geografis yang baik, sumber daya yang kuat, dan kekuatan ekonomi yang baik yang akan mampu mempengaruhi dunia secara signifikan. Kalau kita lihat kombinasi geografis yang baik, sumber daya yang kuat, dan kekuatan ekonomi.
yang juga baik juga. Berarti kalau kita lihat dari sini, spektrumnya sebenarnya kita sudah mengarah dari geografis, sumber dayanya tinggal ke arah kekuatan ekonomi seharusnya. Kalau kita melihat berdasarkan teori Weber ini.
Lalu ada lagi teori dari Haushofer yang lebih ke arah zona influence atau zona pengaruh. Konsep yang disampaikan oleh beliau adalah tentang ruang hidup, yaitu... untuk mendukung pertumbuhan dan keamanan nasional. Ini berkaitan dengan penguasaan wilayah, lagi-lagi penguasaan wilayah, yaitu memiliki kepentingan strategis untuk mendukung perekonomian dan keamanan.
Saya bersyukur ya, pada akhirnya saya dari sekolah saya, boleh dibilang saya lengkapi dengan sekolah manajemen bisnis di IPB. Jujur, pada awalnya saya agak cukup berat kuliah di IPB karena saya tidak punya dasar ekonomi sama sekali. Saya lebih ke maritime, hukum internasional, maritime security, lalu akhirnya saya sekolah yang memang tidak integral kuliah saya.
Tapi akhirnya saya lihat bahwa ekonomi itu sangat penting, pada akhirnya juga ke arah ekonomi. Bahkan saya lihat banyak yang saya temui di IPB itu bagaimana... yang semula saya sebagai orang IPA melihat orang IPS itu seperti, wah IPS seperti itu, ekonomi cuma seperti itu.
Tapi ternyata dia juga sangat saintis menurut saya, pihak ekonomi-ekonomi ini. Dan yang terpenting yang saya lihat adalah bahwa bagaimana menyeimbangkan antara keamanan dan ekonomi. Makanya disertasi saya, saya bikin tema tentang kesetimbangan antara ekonomi dan keamanan. Lalu Brezinki, dia mengarahkan kepada pivot area.
Kalau tadi di teori geopolitik, darat, pesisir, dan laut, di sini kita bisa lihat kalau di geostrategi lebih ke arah bagaimana distribusi, bagaimana pembentukan zona, dan bagaimana pivot area. Jadi kurang lebih ada dua sisi yang berbeda pendekatannya. Jadi Brezinski mengembangkan teori bahwa Eurasia sebagai pivotal area akan memiliki kekuatan dominan.
Teori ini dalam konteks politik global pasca perang dingin saat ini, terutama kita bisa melihat kebijakan Amerika yang berfokus pada kawasan Eropa Timur, Rusia, dan Asia Tengah. Oke baik, faktor penting dari geostrategi sekarang. Faktor penting dari geostrategi Pertama adalah kekuatan militer, bagaimana suatu negara menggunakan kekuatan militernya untuk mempertahankan atau mengendalikan wilayah sekitarnya. Kedua, kekuatan ekonomi, bagaimanapun juga tadi saya sudah sampaikan, ekonomi akan pada akhirnya menjadi bagian penting atau goal dari semua kegiatan berbangsa dan bernegara yang dilakukan oleh suatu negara. Lalu kebijakan pivot Asia oleh Amerika Serikat, tadi sudah saya sampaikan bahwa Geostrategi Amerika yang mencoba memperkuat pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik.
Awalnya mereka menyatakan Pasifik. Akhirnya sekarang mereka melihat bahwa samudera India itu akan menjadi bagian di masa depan yang menjadi hal penting juga. Jadi akhirnya mereka mengarah kepada Indo-Pasifik.
Indo di sini berarti Indo-India, Indonesia, sektor-sektor daerah Indo. negara-negara di rim atau kawasan dari Samudera India. Jujur dulu di awal-awal pemerintahan Soekarno, Soekarno pernah menyebut dengan sebutan Samudera Indonesia.
Sayang akhirnya sejarah membuktikan akhirnya itu tidak dilanjutkan. Saya termasuk yang agak sedih, kenapa dulu tidak dilanjutkan saja penyebutan. Samudera Hindia itu menjadi Samudera Indonesia.
Karena kalau kita lihat di Samudera tersebut, negara yang paling mendominasi sektor tersebut itu sebenarnya adalah Indonesia. Jadi sangat tepat kalau dulu Bung Karung menyamakan Samudera Indonesia sebenarnya. Saya juga termasuk golongan yang kalau menyebutkan bahasa Inggris, misalnya saya tidak akan menyebut Java Island, Celebes Island, atau Borneo Island. Saya akan sebut Sulawesi Island, Kalimantan Island, dan Jawa Island, saya bilang. Saya tidak mau bahas itu mengubah nama dari nama-nama pulau di Indonesia.
Lalu berikutnya adalah pengaruh Rusia di Eropa Timur dan Timur Tengah. Selanjutnya adalah aliansi dan diplomasi. Kita tahu negara-negara sering membentuk aliansi strategis untuk memperkuat posisi strategis mereka.
NATO misalnya adalah aliansi pertahanan yang dibentuk untuk melindungi kepentingan negara-negara anggotanya di Eropa dan Amerika Utara. dari ancaman luar. Kita tahu kebijakan luar negeri kita adalah bebas aktif, kita tidak mengarah kepada suatu aliansi, ini bisa apapun kita lihat dari sudut manapun menjadi perdebatan apakah kita akan tetap bebas aktif atau membentuk aliansi misalnya. Tapi sejarah membuktikan bahwa apapun yang saya lihat yang di... disiapkan atau fondasi yang telah dibentuk oleh founding father kita pada akhirnya saya lihat itu sangat luar biasa sangat luar biasa yang akhirnya kalau kita mendirikan apa kalau kita melihat perjalanan bangsa ini ternyata apa yang disiapkan founding father kita ini sebenarnya seharusnya kita coba untuk pertahankan disesuaikan dengan kondisi yang ada tapi tidak merubah dari terhadap haluan yang telah direncanakan.
Nanti di belakang akan saya bahas. Lalu kontrol regional, di mana banyak negara memprioritaskan geostrategi yang berfokus pada kontrol wilayah atau kawasan regional. Ini juga berlaku di dalam hal ekonomi. Lalu pertanyaannya adalah bagaimana Indonesia? Saya ingat lagi ketika saya zaman SMA dulu, SMP akhir lah ya.
ketika saya kelas 3 SMP, sehingga akhirnya SMA, ada kata-kata wawasan Nusantara. Jujur, sebagai anak SMA, saya saat itu ini hanya sekedar hafalan, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia yang dijiwai oleh Pancasila berdasarkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta memperhatikan sejarah budaya tentang diri dan lingkungan keberadaan dan saat. dan Sarwan Nusantara dalam memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografis dengan menciptakan tanggung jawab motivasi dan rangsangan bagi seluruh bangsa Indonesia yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah pada penyelenggaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Sangat teoritis, sangat berbahasa-bahasa yang berbunga-bunga.
Jujur? Teori ini tetap ada, ini sengaja saya tunjukkan, tapi sebenarnya kalau saya mau melihat wawasan Nusantara itu, saya lebih mengajak lebih ke arah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia. Itu yang menurut saya dari intirasari wawasan Nusantara.
Dan kata-kata Nusantara itu sendiri, terlepas sekarang kita punya IKN ya, Ibu Kota, nama Ibu Kota, tapi di belakang nanti akan saya bahas tentang apa sih sebenarnya Nusantara itu, mengapa kita ini negara kepulauan, dan seterusnya. Dan kalau kita bisa menyadari bahwa luar biasa apa yang di... dijadikan konsep oleh pendahulu kita, founding father kita, para negara-negara kita, sehingga akhirnya menjadi sebutan Nusantara ini. Kita lihat lagi Indonesia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, di mana 2 per 3 wilayah Indonesia adalah lautan. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, memiliki potensi wisata yang sangat besar. alam yang indah, keaneragaman budaya, dan last but not least Indonesia adalah ring of fire. Tiga dari lima eruption atau meletusnya gunung berapi terbesar di dunia ada di Indonesia.
Ini Indonesia, kalau bagi orang-orang di Eropa membahas tentang ring of fire ini sangat mengerikan. Tapi inilah kenyataan Indonesia. Ada satu sisi yang dibilang selalu strategis, ada juga satu sisi permasalahan yang selalu terjadi di negara kita ini dengan becana alam, karena kita ini adalah ring of fire.
Sebelum saya membahas tentang Nusantara, tadi saya mau bilang tadi, sebelum saya membahas tentang sejarah bangsa ini, sebelum saya membahas tentang apa yang harus ditarik dari geopolitik dan geostrategi di negara kita ini, Saya akan menarik tentang mengapa sih sebenarnya dunia ini, laut ini diatur secara aturan gitu ya. Kita tahu bahwa laut itu sebenarnya adalah heritage untuk seluruh manusia, seluruh umat di dunia. Tapi pada akhirnya laut itu pertama kali diatur, dunia ini diatur pertama kali pada tahun 1494, pada 7 Juni 1494. yaitu adanya perjanjian Tordesillas.
Saat itu negara Spanyol dan Portugis sepakat untuk membagi bumi ini menjadi dua bagian, yang disebut garis Tordesillas. Di mana mereka mengatur ke arah barat milik Spanyol, ke arah timur milik Portugis. Bayangkan, bayangkan 1494. Saat itu... Dua negara ini sepakat membagi dunia menjadi dua bagian. Ketika saya dulu SMA, saya berpikir, kenapa Amerika Selatan itu kok ada satu-satunya negara, yaitu Brazil, kok berbahasa Portugis.
Baru kemudian ketika saya sekolah maritime security, inilah saya tahu bahwa karena adanya perjanjian Tordesilas ini. Kita lihat di sini, di sisi Amerika, yang ujung ini Portugis. Nah ini adalah satu-satunya negara di Amerika Selatan yang berbahasa Portugis. Ini Brazil.
Lalu kita lihat juga ke arah kanan, ke arah Indonesia di sini. Kita lihat, dulu ada Timor Timor atau Timor Leste yang juga bagian dari Portugis. Di sinilah salah satu bukti perjanjian Tordesilas itu ada. Karena dulu mereka membagi dunia ini sebagai dua bagian.
Lalu akhirnya... Hugo Grotius pada tahun 1608, dia menyatakan bahwa mare liberum, atau kebebasan di laut. Laut ini bebas. Laut ini adalah heritage buat manusia, maka tidak boleh dibagi menjadi dua. Mungkin kalau dia orang Betawi, dia bilang enak aja loh, Spanyol sama Portugis, bagi-bagi dunia menjadi dua bagian, dia bilang gitu kan.
Jadi Hugo Grotius ini, dia bilang mare liberum, bahwa laut ini bebas, dia bilang gitu. Ini pada tahun 1608. Ini adalah didukung oleh dua negara besar saat itu, dua negara yaitu Inggris dan Belanda yang menyatakan Marily Berum. Lalu waktu berjalan, akhirnya Inggris adalah negara yang pertama kali mengklaim daerah penangkaman ikan di daerah Kepulauan Inggris. Negara Inggris berbentuk Kepulauan juga kan.
Jadi dia satu-satunya negara setelah dibilang oleh... Hugo Grotius bawa laut ini bebas, mari liberum. Lalu dia bilang, Inggris selalu mengklaim, tidak, saya butuh untuk kepentingan negara saya, laut ini harus ada sektor tertentu, di mana laut ini kepentingan ikannya adalah milik saya.
Itu Inggris bilang. Lalu kemudian ada lagi, pada tahun 1758, Emmer de Vattel menulis Le Detroit Desgaines, dia memperkenalan kedaulatan maritim sejauh 3 nautical mile. Lalu pertanyaan kenapa 3 nautical mile?
Karena saat itu jarak enon pantai itu adalah 3 nautical mile. Jadi dianggap canon pantai yang ada di pantai-pantai itu bisa mengamankan laut itu sejauh 3 nautical mile. Jadi kalau terjadi apa-apa, ada kapal lain masuk, dia bisa nembak dengan canonnya.
Inilah yang disebut laut teritorial saat itu. Hanya 3 nautical mile. Maka sejak 1758 ini ratusan tahun, aturan laut sangat sederhana. Tidak ada masalah.
kecuali negara-negara yang letaknya berseberangan dengan negara lain yang berjalan 6 nautical mile. Jadi selebihnya tidak ada masalah. Lalu sejarah bercerita, konon Soekarno pernah berjalan berkunjung ke daerah Banten, lalu beliau melihat ada kapal di luar, sejauh di luar 3 nautical mile, itu Lego Jangkar. Lalu beliau bertanya, kenapa ada kapal?
Itu kapal apa? Itu kapal asing? Kenapa dia bisa lingkup jangkar di situ? Ya, karena itu batas laut kita memang cuma 3 nautical mile, kurang lebih dijawab seperti itu.
Lalu akhirnya dari situlah timbul suatu konsep bahwa menurut beliau, dan akhirnya dikembangkan dalam bentuk yang disebut dengan Deklarasi Juanda pada tanggal 13 Desember 1967, bahwa dinyatakan laut-laut yang meng... hubungi pulau-pulau Indonesia bukan sebagai pemisah tapi sebagai penghubung. Disinilah deklarasi Juanda 13 Desember 1967 yang akhirnya mengubah hukum internasional yang berlaku saat ini. Ini luar biasa jujur, biasanya kalau saya sekolah itu di luar saya bilang kalau ada Henry Dunan Bapak Palang Merah ada...
Bapak Pramuka, saya bilang harusnya Juanda inilah sebagai Bapak Maritim sedunia. Harusnya Juanda ini diabadikan namanya oleh negara-negara seluruh dunia. Karena Juanda dari konsep inilah akhirnya timbul atau apa yang disebut dengan Law of Convention di tahun 1982 yang berlaku binding atau mengikat. Setahun setelah Guyana sebagai negara ke-60 menandatangani perjanjian tersebut. Jadi quorum.
Jadi tahun 1994 ini berlaku lah secara banding untuk seluruh negara, apakah negara tersebut meratifikasi atau tidak meratifikasi yang disebut dengan Law of Sea Convention atau orang-orang biasanya secara awal menyebutnya UNCLOS 82. Jadi... Isi kalau kita belajar, kebetulan saya sekolah untuk ini sendiri ya, untuk belajar sekolah hukum laut ini, isi dari semua yang ada di sini sebenarnya diawali dari pernyataan kata-kata Juanda ini. Yaitu laut, bahwa pulau-pulau yang menghubungkan Indonesia itu, laut yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia itu adalah penghubung bukan pemisah.
Lalu bagaimana dengan negara-negara seperti dari Amerika? Amerika ada... Ada Hawaii misalnya.
Apakah itu juga sebagai penghubung? Bukan. Ada ketentuannya diatur lagi, terus diatur, sehingga akhirnya kalau kita tahu nanti di belakang bahwa negara kepulauan itu secara aturan ini sebenarnya mengarah persis terhadap kondisi negara Indonesia. Nah, konsekuensinya dari itu, dari UNCLOS ini, dari Law of Sea Convention ini, akhirnya laut ini dibentuk seperti ini, ketentuan laut.
Nah ini yang harus disadari oleh para peserta kuliah umum ini. Terus terang saya menghadapi permasalahan ketika dulu ada di Natuna, ada kes dengan saya dengan kapal Cina, kes dengan kapal Vietnam, kes dengan kapal Cina, saya ingat pertama kali Pak Jokowi berangkat ke Natuna itu saat itu saya komandan Gus Purlah, dan kes dengan kapal Vietnam, kedua kalinya beliau ke sana saat itu saya deputi di Baka Mlah, yaitu permasalahan laut ini. Jadi bahwa laut ini akhirnya, tadi ya berdasarkan ini si Unconvention, kalau tadi kita ingat ya, jarak meriam pantai itu 3 mil, pada akhirnya dibikin 6 mil, dan kemudian akhirnya pada Unclosed ini dibikin 12 mil sebagai laut teritorial. Laut teritorial dari pinggir pantai suatu negara. Untuk Indonesia, bukan pantai, tapi titik terluar nanti saya tunjukin, lalu ada contiguous zone, 12 tambah 12, jadi 24 mil dari batas ini kiri ini, yaitu khusus untuk sanitasi, biaya cukai dan imigrasi.
Lalu sisanya sampai 200 nautical mile itu adalah zono ekonomi eksklusif, lalu seterusnya adalah ISIS atau Laut Lepas. Nah di teritorial C inilah yang disebut dengan sovereignty atau hak berdaulat penuh. Suatu negara ini hanya berdaulat penuh di posisi 12 ini saja. Sisanya ini termasuk sovereign right atau berdaulat Hak berdaulat saja. Hak berdaulat dalam hal imigrasi dan biaya cukai ini sampai sini, 12 tambah 12, dan sampai 200 nautical mil ini hanyalah hak berdaulat dalam hal ekonomi saja.
Hak berdaulat, jadi misalnya kalau laut ini ikan dan seterusnya di sini. Nah, di bawah ini ada sampai continental self. Ini juga kita punya hak suatu negara. Tapi permasalahannya adalah continental shelf ini suatu negara itu harus membuktikan dari bentuk-bentuk lempengan buminya tersebut.
Jadi dibayangkan kalau laut ini kering, bahwa suatu negara itu akan mencapai, ini kalau kita lihat gambarnya kurang baik ya, seharusnya continental shelf ini sampai yang sebelah kanan ini, sampai titik agak turun ke bawah gitu ya, yang menunjukkan bahwa turunnya suatu pulau ini, kalau dibayangkan airnya surut, Nah inilah batas pulaunya tersebut sampai sini, continental shelf. Lalu memang ada lagi seabed area yang dimana dasar dari bumi ini sendiri. Ini tentang low sea on convention, lalu kita lihat ke Indonesia.
Nah tadi saya bilang dari sinilah, tadi laut teritorial ya, 12.000 km. Indonesia itu laut teritorialnya itu bukan 12 mil dari pantai, tapi dari titik terluar. Nah inilah, karena tadi saya bilang juanda, konsep ini akhirnya dipakai di seluruh dunia. Titik terluar, karena kita negara kepulauan. Kenapa negara kepulauan?
Dengan syarat tadi, lautnya adalah, tadi di depan sekali saya balikin dulu, di depan sekali ada saya tulis di sini, Indonesia. Negara kepulauan terbesar. Kenapa negara kepulauan?
Karena 2 per 3 wilayah Indonesia adalah lautan. Jadi dia bisa disebut negara kepulauan, sehingga bisa menjadikan dalem-dalem ini disebut laut kepulauan yang statusnya sama dengan laut teritorial yang hijau, laut kepulauan ini biru, ini karena kita negara kepulauan. Kalau tidak negara kepulauan tidak bisa.
Saratnya kenapa? Berarti 2 per 3 dari areanya ini harus laut. Karena kalau itu tidak diatur seperti itu, berarti dari pulau besar Amerika sampai ke Hawaii, berarti Amerika punya hak sovereignty atau berawal penuh.
Tidak, karena tidak seperti itu. Ada ketentuannya. Kalau kita lihat kondisi kita ini, kita selalu bilang negara Indonesia adalah negara yang strategis. Kenapa strategis? Negara Nusantara.
Apa itu Nusantara? Nusa antara, Nusa atau dua di antara. Misalnya, dari dikepit oleh kebunua Asia dan Australia, dikepit oleh berada di antara Laut Samudera India dan Samudera Pasifik. Selalu dibalik-balik dibilang gitu.
Benar nggak? Benar memang dari segi geografi. Tapi kita harus ingat bahwa dengan kondisi geografis ini juga sebenarnya yang strategis itu ada permasalahan lain, yaitu kendala.
Karena negara Indonesia ini akhirnya berada di persimpangan. Persimpangan perjalanan dari si lane of communication. Indonesia punya negara tetangga. Ada 10 negara tetangga kita yang berbatasan dengan negara Indonesia langsung. Dari barat saya ilmu lagi.
Dari barat sini ada India. India jauh di sebelah sana. Di sebelah barat sana Tapi di sini ada Nicobar Island Ini kita berbatasan dengan India Lalu kita berbatasan dengan Thailand Arah timur Thailand Lalu kita berbatasan dengan Malaysia Tiga negara Lalu di sini kita ada berbatasan dengan Vietnam Terus di sekitar Kalimantan ini Sampai Kalimantan Banyak yang salah Yang bilang kita berbatasan dengan Brunei Tidak Brunei itu hanya berbatasan dengan Malaysia Kita hanya berbatasan dengan Malaysia dan Vietnam di Laut Natuna ini.
Lalu terus ke arah sini, ke arah timur, kita berbatasan dengan Filipina. Kita berbatasan dengan negara Palau. Lalu kita berbatasan dengan Papua New Guinea.
Lalu kita berbatasan dengan Australia, berbatasan dengan Timor Leste, dan di sini juga ada satu pulau kecil, Christmas Island, kita berbatasan dengan Australia juga di sini. Ini kita berbatasan dengan 10 negara tetangga. Kalau kita menggunakan teori-teori geostrategis tadi, ada buku, Arta Sastra, yang ditulis oleh Kautilya, seorang penulis India. penulis strategi sindia, dia bilang your neighbor is your potential enemy.
Bahwa negara tetangga Anda, tetangga Anda ini adalah musuh yang potensial. Kita kembalikan dengan kondisi negara Indonesia yang 10 negara tetangga berbatasan dengan laut yang susah dikontrol. Karena berbeda dengan darat, darat itu bisa dipagari, darat itu dimanapun kita menginjakan kaki, kita di darat itu adalah sovereignty kita, kedaulatan kita penuh. Tapi tadi di laut tidak. Tadi saya sudah tunjukkan bahwa di laut ada ketentuan-ketentuan tersendiri tadi di sini.
Ada yang laut teritorial saja, tapi ada yang laut lanjutan atau cottage zone, ada high seas, dan ada zone ekonomi eksklusif. Kembali ke sini, bahwa kalau kita membayangkan ini, kita punya 10 negara, kalau kita mengikuti Kautilya, maka kita punya 10 potensial enemy. Tapi kalau kita mengikuti Einstein, Einstein bilang, Peace cannot be kept by force, it can only be achieved by understanding.
Dia bilang kalau kita ingin amban ini, jangan dengan pemaksaan, tapi dengan saling mengerti. Pertanyaan adalah bagaimana rasa saling mengerti ini, jangan kita yang dirugikan, seperti itu. Harus simbiosis mutualisme seharusnya. Harus kepentingan bersama.
Ini yang menjadi... Hal yang penting untuk bagaimana kelak misalnya kalau para peserta kuliah terbuka yang berbahagia, kelak kalau memang pada posisi tertentu baik dimanapun Anda berada, bagaimana kita menyisikapi agar kepentingan negara ini, negara Indonesia ini, bisa menjadi yang lebih diutamakan. Jadi, understanding. Tapi jangan berarti kita kalah. Tidak bukan partisipasi, tapi juga pemahaman jangan menjadi kita yang kalah.
Untuk itulah ada kata-kata yang disebut civil space parable. Yaitu kalau kita ingin damai, maka kita siap untuk berperang. Nah, disinilah sebenarnya fungsi militer, bukan karena saya perwira tinggi Angkatan Laut, bahwa kita tetap harus mempunyai suatu kekuatan sebagai...
potensi supaya kita bisa menjaga perdamaian itu. Jadi kalau di istilah di angkatan laut, kita selalu bilang bahwa angkatan laut itu bukan provocation of war, tapi justru penjaga kedamaian. Itu kalau di kita, angkatan laut bilangnya begitu.
Lalu terkait dengan tema, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana peran generasi muda, saya anggap generasi yang peserta kuliah, terbuka ini, kecuali tentunya para dosen, para profesor khususnya ini para peserta didik ini, ya saya anggap saya perkirakan pasti generasi milenial semua. Bagaimana peneran generasi muda Indonesia dalam geostrategi dan geopolitik terkini. Terkini artinya geopolitik dan geostrategi dengan situasi modern ini dan bagaimana menyikapi secara yang tetap lebih dinamis, tidak secara kaku, hafalan seperti yang tadi saya sampaikan. Bahwa generasi muda memiliki peran yang signifikan dalam konteks geostrategi dan geopolitik terkini.
Karena generasi yang dianggap generasi minilial ini berdasarkan teori secara lingkungan adalah generasi yang lebih terhubung dengan teknologi, yang lebih sadar terhadap isu-isu global. dan konon lebih vokal dalam menyuarakan pandangan melalui platform digital. Pertanyaannya adalah, jangan sampai akhirnya hanya vokal dalam rangka menjatuhkan atau mengkritisi dengan cara yang tidak baik, tapi menjadi diam ketika berhadapan dengan permasalahan yang seharusnya lebih mengedepankan masalah negara, itu misalnya. Ini. Di sini yang harus diisi kapil dimaknai dari kalimat-kalimat ini Oke, bagaimana sebenarnya Generasi milenial Indonesia ini dapat berpelan dalam geostrategi dan geopolitik.
Saya sengaja mengambil materi-materi atau tema-tema yang dari sepanjang perjalanan karir saya ini yang menjadi penting ketika saya berhadapan dengan generasi muda. Pertama adalah menurut saya harus tanggap terhadap isu global dan regional. Tapi bukan menjadi demonstratif atau bersikap yang Arogan ya, menurut saya. Jadi kadang-kadang dilakukan dengan demo, dengan hanya sekedar provokasi, tapi tidak mencarikan solusi. Saya tidak mendiskreditkan kelompok tertentu, tapi sebaiknya kita tidak boleh melakukan seperti itu.
Jadi generasi muda Indonesia memiliki akses yang luas terhadap informasi dan perkembangan geopolitik global melalui media sosial. Kita tahu itu, internet. dan platform berita online.
Hal ini memungkinkan generasi muda lebih cepat menyadari dan memahami isu-isu strategis baik di dalam maupun di luar negeri seperti konflik Laut Cina Selatan, perubahan iklim, dan perang Indonesia dalam ASEAN. Ini sebagai contoh. Jadi kesadaran bernegaranya itu harus tetap dikedepankan. Jangan akhirnya justru pengaruh negatif yang lebih masuk dibanding segala sesuatu yang sebenarnya sudah kita miliki ini dengan baik. Lalu berperan dalam diskusi global.
Melalui keterlibatan media sosial dan forum digital, seharusnya generasi muda Indonesia ini bisa turut berpartisipasi dalam diskusi yang terkait isu-isu penting, seperti diplomasi, lingkungan. ketegangan politik, geopolitik di Asia Tenggara, kebijakan luar negeri Indonesia, dan banyak lagi kampanye-kampanye pergerakan yang mendorong pemerintah untuk lebih responsif terhadap isu-isu ini. Maksud saya adalah begini, kalau kita sebenarnya ada lagi ya, ada sumber yang saya dapat ketika saya berhubungan dengan Menkom Info misalnya, banyak sekali justru berita-berita itu atau kritik-kritik itu yang tidak saya timbang. Kita... keras terhadap mengkritisi negara Indonesia sendiri, tapi lemah ketika mengkritisi negara lain.
Dalam arti kata, hal yang baik di Indonesia ini dibuang hanya dengan mencontoh hal yang belum tentu baik dari luar. Itu yang bukan saya yang bilang. Ini dari banyak diskusi yang saya lakukan. Sebagaimana tadi saya di awal menunjukkan. Apa sih tugas saya selama ini?
Saya pindah-pindah menghubungi interdepartemen, pentahelix, ini yang saya dapati selama ini. Jadi ini yang harusnya para generasi muda lebih melihat isu global itu lebih bagaimana juga adalah negara kita ini akan dirugikan bila kita menjadi yang kalahan. Lalu berperan dalam ekonomi digital. Generasi milenial, generasi muda, telah menjadi penggerak utama di balik pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia melalui e-commerce, fintech, dan startup teknologi.
Perkembangan ekonomi digital ini berkontribusi pada posisi strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara sebagai salah satu pusat ekonomi digital terbesar. Akan tetapi, dari pengamatan yang saya lakukan lama ini, banyak sekali justru pada posisi ini kita jadi malah justru dirugikan. Harusnya tidak.
Kita tahu yang ribut belakangan ini ada pinjol, ada permasalahan bitcoin, dan segala macam yang akhirnya lebih banyak dirugikan kitanya. Banyak justru akhirnya sarana untuk money laundering terhadap kekayaan negara misalnya. Ini yang harus menjadi PR. Jadi semakin kalau kita melihat, sebenarnya kalau kita mendalam lagi banyak permasalahan di depan yang jelas...
justru nanti kelak akan menjadi PR buat generasi berikutnya. Jadi seharusnya kalau saya melihat dengan kondisi ini, saya terus banyak yang khawatir yang harusnya kita lebih merapatkan barisan untuk memperkuat negara ini daripada akhirnya justru lebih berkecimpung atau sibuk dengan hal-hal yang menurut saya seperti isu-isu yang sporadis sering terjadi di Indonesia. yang seharusnya tidak terlalu diperhatikan.
Jadi akhirnya... banyak isu-isu kita tahu lah isu-isu di media kita yang kita bercokol dengan isu-isu media padahal akar permasalahan yang kita akan hadapi di depan itu banyak yang harusnya itu menjadi hal yang menurut saya seharusnya kita perhatikan. Lalu aktif dalam diplomasi ekonomi.
Harusnya generasi muda dapat memanfaatkan kemampuan bahasa asing dan keterampilan digital untuk bekerja di sektor-sektor yang terhubung dengan perdagangan internasional. Diplomasi investasi asing. Kita tahu ya berdasarkan data misalnya, sekarang ini India luar biasa. Kita selalu ribut dengan China, China, China misalnya, Tiongkok, dan seterusnya. Tapi sebenarnya India sendiri sekarang sangat bertahap-bertahap dia menjadi negara yang kuat, sebagai contoh.
Data menyatakan gelar S2 Master Perempuan terbanyak itu di dunia ini adalah di... penyam oleh penduduk India. Kita melihat sendiri ternyata penguasaan ekonomi dibaliknya itu semua ada etnis atau warga negara diaspora dari India. Ini luar biasa sebenarnya.
Di sini seharusnya, kalau pernah tahu ada diaspora Indonesia, sebenarnya diaspora Indonesia di penggagasnya waktu itu adalah Pak Dinopati Jalal dan Presiden SBI menggagas tentang diaspora Indonesia sebenarnya karena melihat hal tersebut. Diaspora Indonesia sebenarnya banyak, hebat. Tapi seharusnya kita bisa menjadikan diaspora Indonesia ini seperti bagaimana dilakukan oleh India. Dan China juga diantaranya pasti.
Tapi India belakangan ini cukup pesat di dalam diasporanya. Lalu diplomasi budaya. Generasi Mineral Indonesia memainkan peranan dalam mempromosikan budaya yang merupakan salah satu bentuk soft power dalam geopolitik.
Ini mencakup penggunaan seni, musik, film, media untuk memperkenalkan dan memperkuat cita Indonesia di dunia internasional. Kita sadar sekarang kita justru budaya kita lebih budaya Korea barangkali dibanding bahkan tergerus kita. masyarakat kita malah tergerus oleh budaya Korea itu sendiri. Padahal kita tahu budaya Indonesia ini banyak. Budaya yang nanti hubungannya dengan kuliner, hubungannya dengan seni, dan seterusnya.
Ini banyak sekali di Indonesia. Ini yang kurang dijadikan sebagai bagian penting oleh kita, saya bilang. Bukan hanya generasi muda, tapi kita semua.
Ini merupakan potret diri kita yang saya buka. Ini potret diri kita yang harus kita sama-sama hadapi atau bahu-membahu untuk ke depan kita menjadi negara yang memang benar-benar bukan hanya sebagai jargon negara yang benar-benar kuat, yang jaya tersebut. Lalu ini peran dalam keamanan cyber. Kita tahu permasalahan dengan keamanan cyber kita.
Jujur, dengan tidak merendahkan atau menganggap rendah kelompok-kelompok yang sudah usianya agak tua seperti saya gini ya, tapi generasi-generasi muda lebih tanggap, lebih cekatan dalam hal permasalahan teknologi. Jelas dari segi mata saja, mata kami pakai kaca mata, untuk melihat yang kecil-kecil sudah sulit. Itu saja dari secara fisik saja sudah jelas, generasi muda akan lebih mudah sebenarnya.
memanfaatkan situasi di era digital ini. Tapi jangan lupa bahwa era digital ini pula yang membuat akhirnya dunia seakan tanpa batas, yang akhirnya segala pengaruh-pengaruh banyak hal yang negatif, seperti saya belakang ini agak khawatir dengan pemasalahan LGBTQ misalnya. LGBTQ bahkan sudah memasukkan Q di belakangnya queer.
Hal-hal yang aneh-aneh termasuk fedopilia. hubungan antara anak dengan orang tuanya bahkan dilakukan di bagian dari Q tersebut. Mengerikan sekali. Kalau kita mendalami tentang permasalahan LGBTQ ini.
Begitu ditambah Q, apapun permasalahan orientasi seksual itu dianggap masuk ke dalam Q ini. Dan mereka dukung. Dengan binatang, dengan apa yang... Terus terang kita sebagai negara berpancasila dengan sila pertama ketuhanan yang mahasiswa. yang seharusnya kita sadari bahwa hal itu sebenarnya tidak boleh terjadi di negara Indonesia ini.
Tapi dalam hal tertentu dimasukkan ke dalam politisasi. Demokrasi dan seterusnya berpayungkan dengan hal tersebut, kadang-kadang seseorang menjadi seolah-olah arif, bukan arif sebenarnya, tapi sebenarnya dia sudah melupakan berdirinya negara ini adalah negara berdasarkan Pancasila. Ini penting.
Terus sekarang ada buku yang menulis tentang perkataan-perkataan setiap Pendiri negara ini ketika membahas dalam BPUPKI, akhirnya disebut Badan Persiapan Usaha Kemerdekaan Indonesia, itu setiap kata-katanya itu luar biasa disebutkan di situ. Ada yang menyatakan gini di antaranya, bahwa negara ini selama negara ini berdiri, tidak boleh ada voting, dia bilang. Karena bila ada voting, maka akan hilanglah hak dari suku Bajau, suku Baduy, suku beberapa suku dia sebut.
Kita lihat sendiri bagaimana kondisi sekarang. Jadi kalau menurut saya kalau punya kesempatan untuk membaca itu, buku tulisan tentang bagaimana BUPKI itu, notulennya ditulis satu persatu, itu bukunya keluaran UI kalau nggak salah, itu bagus sekali. Dan menurut saya itu harusnya menjadikan panduan buku wajib bagi setingkat S1 harusnya minimal ya. Kalau untuk SMA mungkin terlalu berat. Tapi di situ kita akan tahu bagaimana dulu negara ini dibentuk.
Bagaimana, kenapa dulu disebut begitu banyaknya orang Jawa saat itu misalnya. Dia memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bagaimana dia menggunakan binika tunggal ikat dan seterusnya.
Sangat luar biasa. Dan akhirnya saya tutup dengan aktif dalam program bela negara. Bela negara ini bukan berarti menjadi militer.
Belan negara ini adalah apapun komponen tugas kita berada, dimanapun kita berada, menjadi bagian yang memajukan negara ini. Kalau di Singapura misalnya ada National Service, di mana seseorang itu wajib tamat SMA 2 tahun, dia ikut National Service, atau di bahasa kita dulu wajib militer. National Service atau belan negara itu, dia bisa di rumah sakit, bisa di... bisa di tempat pemadam kebakaran, dan seterusnya. Kesadaran terhadap bela negara ini, terus terang belakangan ini sudah semakin lintur, yang ini menjadi PR bersama.
Banyak program-program bela negara yang sudah diupayakan oleh pemerintah. Ramuka misalnya, itu adalah salah satu bentuk bela negara. Terlepas dalam nama bentuk apapun, seharusnya dari dalam aplikasi kehidupan kita untuk melakukan bela negara itu yang terpenting.
Dalam banyak hal diskusi misalnya, atau wawancara, saya selalu menyampaikan bahwa kita secara ilmu, mungkin kita merasa ada yang tidak baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini misalnya. Bahwa kita merasa mengerti secara teori, mengerti secara apa. secara pelajaran, mengerti secara ilmu.
Tapi kita harus ingat bahwa negara ini sudah didirikan oleh pendiri negara ini sudah mempunyai fondasi. Jadi saya ibaratkan misalnya negara ini dibikin sebuah rumah, rumah dengan fondasi lima ruangan misalnya. Lalu dengan ilmu yang Anda pikirkan bahwa kita menganggap tidak cocok.
Bagusnya ruangan ini dibikin satu ruangan saja, sehingga bisa lebih efektif. Atau ada yang bilang, oh enggak, bagusnya 10 ruangan, sehingga bisa 10 kamar tidur misalnya. Siapapun Anda, siapapun kita, bisa jadi kita benar menurut kita.
Bisa jadi kita benar berdasarkan teori tertentu. Tapi jangan lupa, fondasi ini sudah didirikan oleh pendiri bangsa kita. Kalau Anda merasa diri Anda yang paling benar, silakan Anda cari tanah lagi.
Ini analogi ya. Cari tanah lagi, dirikan fondasi sendiri. Karena bangsa dan negara Indonesia ini diawali dari Budi Utomo, Sumpah Pemuda, proklamasi, dan terus kita, ini hanya kita adalah bagian dari perjalanan segara bangsa. Mungkin saatnya hari ini saya hanya bagian dari memasang tembok. Anda atau siapapun mungkin ada bagian dari membuat jendela atau pintu.
Tapi jangan lupa, perjalanan usia kita dalam bentuk rumah yang disebut negara, usia kita tidak akan pernah cukup sehingga berdirinya atap di atas, yaitu suatu negara yang sesuai dengan tujuan negara kita ini. mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi kesejahteraan, dan turut dalam perdamaian dunia, dan seterusnya. Sesuai dengan mukaddimah negara ini didirikan, yaitu fondasi tadi yang saya pilih.
Usia kita tidak akan mencukupi dalam konteks rumah suatu negara. Jadi apapun usia yang kita bikin, kita tidak akan pernah usia kita cukup. Jadi selagi, selama memang fondasi ini sudah berdiri, kita tidak tahu kita pada posisi mana, apakah kita mendirikan tembok, ataukah kita memasang jendela, atau kita pada posisi membuat pagar atau manapunnya, usia kita tidak akan cukup dalam konsep suatu negara, satu kesatuan.
Artinya kita harus berupaya melanjutkan apa yang dilakukan fondasi yang sudah ada. Lakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan dengan situasi ini. yang sudah kita temukan sekarang, itu yang perlu kita lakukan. Karena kita hanya bagian kecil dari sistem yang besar ini. Itu yang perlu kita lakukan.
Menurut saya bahwa akan lebih bijak, karena usia kita tidak akan pernah mencukupi dengan konsep rumah bernegara ini. Tujuan ini sangat penting, agar kita tidak bulat balik mulai dari nol. tidak lagi kembali dari membuat fondasi, membuat dari fondasi, membuat dari fondasi.
Ada contoh dari Dewan Perwakilan Daerah meminta kepada saya untuk kita membahas, menjadi masukan kepada Ketua Dewan Presiden dalam hal ini. Kita dalam waktu dekat akan melaksanakan pergantian pemerintahan misalnya. Indonesia telah mengalami perubahan Undang-Undang Dasar 45 selama 4 kali. Amerika bahkan sudah 28 kali. konstitusinya berubah.
Saya lupa 28 atau 29, sehingga saya 28 setelah saya itu. Tapi kalau kita di Indonesia, amandemen pertama mengacu pada undang-undang yang pokok. Amandemen kedua mengacunya pada amandemen ke-1. Amandemen ke-3 mengacunya ke amandemen ke-2. Amandemen ke-4 mengacu ke-3.
Ini oleh kelompok tertentu, mereka melihat bahwa akhirnya arah tujuan dari goal negara ini semakin menjauh. Berbeda dengan Amerika, amendement konstitusinya itu satu, mengikuti utama, dua, mengikuti utama lagi. Terus, berapa kali pun dilakukan mengikuti utama. Itu menurut riset dan pembahasan yang dilakukan. Jadi diharapkan jangan sampai nanti akhirnya terus kita melakukan negara ini tidak sesuai dengan fondasi tadi.
Bisa bayangin kalau kita membuat rumah, rumah dilakukan suatu fondasi yang sudah dibikin, tapi temboknya pada tempat yang berbeda. jendelanya ditaruh di tempat yang berbeda, kira-kira bagaimana mungkin kita membuat satu atap. Selama atap ini belum berdiri, maka kita tidak bisa menjadikan tempat rumah kita sebagai rumah. Itu adalah konsep analogi yang saya selalu buat dalam hal program bela negara.
Artinya kita hanya bagian kecil dari permasalahan yang besar, dari jangka waktu yang panjang, kita hanya waktu yang terbatas dari waktu yang panjang suatu negara yang diharapkan akan berdiri. sepanjang masa ini. Itu konsep dari benegara, beneran negara yang harus sebenarnya filosofi yang lebih diperhatikan oleh generasi, dari generasi ke generasi.
Dan akhirnya, sebagai simpulan, saya menyampaikan, kalau saya boleh simpulkan di sini bahwa generasi muda Indonesia atau generasi milenial Indonesia memainkan peranan penting dalam geopolitik dan geostrategi negara melalui kesadaran global. inovasi di sektor digital, aktivitas politik sosial, serta terlibat dalam diplomasi budaya, di mana mereka tidak memperkuat posisi Indonesia, agar mereka tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional, tetapi juga membantu membentuk masa depan dan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional itu sendiri. Jadi kita tidak hanya di panggungnya itu sendiri, tapi kita juga memperbaiki apa yang di negara kita ini. Saya rasa itu saja sebagai penutup. Saya masih ngasih waktu.
Ada waktu 30 menit. Kalau memang dari moderator ada waktu untuk tanya jawab. Silakan saya kembalikan kepada moderator. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf.
Terima kasih. Baik. Luar biasa sekali. Terima kasih banyak Pak Dr. Huta Barat.
Jadi beberapa hal yang terkait dengan geopolitik dan geostrategi ini sangat menarik sekaligus konsepnya dalam... dan rumit juga ya Pak ya, ternyata persoalan di sana luar biasa. Jadi beberapa hal terkait konsep yang sudah Bapak sampaikan, ada... Mulai dari teori, kemudian bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terkait dengan hubungan kita di wilayah regional, bahkan sampai ke tingkat global, sampai kedaulatan maritim kita sudah dibahas, dan juga peran aktif mahasiswa juga sudah dibahas, ya bukan hanya mahasiswa tapi seluruh generasi muda kita ya, bagaimana aktif dalam bidang ekonomi digital, ekonomi diplomasi ekonomi dan budaya, bahkan keamanan cyber dan intinya adalah Belan Negara ya Pak ya, terkait dengan tanya-jawab, ini ada beberapa pertanyaan yang sudah masuk Bapak.
Saya izin untuk membacakan, ini rupanya agak-agak malu Pak, jadi menggunakan akun anonimus. Yang pertama adalah pertanyaannya, ini menarik ini Pak, apakah konflik di Papua ini juga terkait dengan geopolitik Australia? Dan apakah Indonesia akan beralih ke sistem militer defensif aktif?
Ya mungkin ditanggapi dulu ya Pak satu persatu pertanyaan ini. Silahkan Pak. Oke baik. Sampai detik ini, siapapun yang nanya, pasti pertanyaannya bagus sekali.
Terima kasih pertanyaannya. Dari pertanyaan kita bisa melihat bahwa yang bersangkutan mengikuti perkembangan saat ini dengan baik. Terima kasih.
Jadi konflik Papua sampai detik ini pun di lembaga-lembaga pendidikan masih selalu dibahas. Kalau kita berbicara masalah Papua, kita harus kembali ke sejarah. Sejarah awalnya adalah kenapa Papua selalu seperti ini. Kita tahu Indonesia ini berdekat tanggal 17 Agustus 1945. Lalu akhirnya Belanda datang kembali. Dua kali bendera Belanda melakukan agresi Belanda.
Dimana diantaranya, lalu akhirnya terjadilah Indonesia yang dianggap merdekanya itu setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda. Nah ini ya, ini ceritanya itu dulu. Jadi akhirnya disinilah ada kelompok tertentu, dari kelompok Belanda ini, saya lupa namanya, yang bahkan memberi kesempatan untuk adanya bendera yang namanya Bintang Kejorak. Jujur, bintang kejora itu kalau dari segi bendera Itu sebenarnya adalah bendera bukan bendera negara Tapi bendera daerah Seperti di negara-negara lain, negara-negara yang state itu punya bendera sendiri-sendiri Dan kalau itu sebagai bendera negara Maka itu harus disetujui oleh Ratu Inggris saat itu Eh, Ratu Belanda saat itu Tapi ini hanya ada gubernur jeneral di setempat itu Yang sebenarnya dia tidak punya kemenangan untuk melakukan Suatu bendera. Itu dulu awalnya.
Nah hal ini yang terus diulangi oleh generasi-generasi yang akhirnya selalu punya gambaran kalau di bawah Belanda itu kita diberi kesempatan merdeka dan seterusnya. Mati ya? Oke. Jadi selama kemerdekaan itu, selama sejarah turun-temurun selalu dibawa ke arah itu. Nostalgia dengan pemerintahan Belanda, tapi selalu dilupa dan kebetulan dihadapi di dalam penanganan-penanganan yang terus terang memang penanganannya tidak selalu baik.
Tidak selalu baik dari siapapun, apakah itu pemerintahan sipil maupun dari pihak militer yang ada di sana misalnya. Memang banyak permasalahan. Kalau Anda mau tahu tentang Papua, silahkan datang ke sana sekitar 6 bulan saja. Anda akan tahu, Anda akan merasakan bagaimana permasalahan di sana. Tidak semudah membalikan tangan.
Jadi seperti saya punya keluarga di luar, yang kalau ngomong tentang Indonesia, dia tidak lihat Indonesia yang sebenarnya, dia hanya lihat dari berita. Kembali ke tadi, 17 Agustus. Saya pernah sekolah, tadi disampaikan, saya pernah sekolah di Australia. Suatu ketika dosennya bilang gini, Our loving neighbor, independence, selalu disebutlah independence di bulan Desember, di mana pengakuan kedaulatan Belanda.
Lalu saya bilang ke Profesor, mohon maaf, kemerdekaan saya bukan di bulan Desember tersebut. Itu adalah pengakuan kedaulatan Belanda terhadap Indonesia. Boleh saya bicara di kelas ini? Oh iya, saya tahu, maaf, saya salah tulis, dia bilang.
17 Agustus 1945, dia bilang. Enggak, enggak, enggak. Anda tidak bisa menjawab dengan saya dengan hanya salah tulis. Di kelas ini ada 260 orang dari 62 negara.
Bapak harus memberi, profesor harus memberi kesempatan saya bicara menanggapi tulisan Bapak itu. Slide Bapak. Oke, fair enough dia bilang. Lalu saya bilang gini, Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, saat Indonesia Merdeka, jauh sebelum Indonesia Merdeka.
Indonesia memulai itu dari, saya bilang Anda sumpah pemuda, tahun 28. Lalu Indonesia merdeka tahun 45, Anda tahu bahwa Jepang datang ke Asia Pasifik. Negara di Asia Pasifik itu semua dikuasai oleh Jepang. Di mana Belanda saat itu?
Pergi. Saya bilang, kalau bahasa Indonesia mungkin hengkang, ngacir ke negaranya. Jadi saat Indonesia independen bukan dari Belanda, tiba-tiba Belanda datang. Bagaimana mungkin terus dia mengaku.
mengakui kedaulatan Indonesia di bulan Desember berapa tahun kemudian yang akhirnya inilah cikal bakal permasalahan di Papua saya bilang itu sekarang kita lihat Amerika berdiri Independence Day 4 of July 1776 Amerika merdeka tahun 4 Juli 1776 sesudah itu ya dari 13 negara teritorial tersebut milik Inggris saat itu terjadi kembali Inggris berperang Kelompok tertentu di Amerika itu berperang melawan Inggris lagi, Inggris ingin kembali mengembalikan itu sebagai milik Inggris, sampai selama 8 tahun. Barulah ada perjanjian Paris, saya lupa, 17 Januari 1782 kalau nggak salah, itu baru akhirnya ada Treaty of Paris, yang akhirnya Inggris mengakui 13 negara koloni tersebut akhirnya disebut negara Amerika. Terus saya bilang, kalau dunia mengakui kemerdekaan Amerika 4 Julai 1776 bukan berdasarkan pengakuan kedaulatan dari Inggris, maka Anda harus mengakui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 bukan berdasarkan pengakuan kedaulatan Belanda yang beberapa tahun kemudian di bulan Desember. Saya bilang, apalagi Belanda saat itu sudah tidak ada.
Sedangkan Inggris saja yang saat itu ada di Amerika ketika... Dia mengakui kedaulatan, tapi kedaulatan yang diakui adalah Independence Day-nya, 4 Julai 1976, apalagi dengan Indonesia. Itu contoh satu. Sekarang kembali ke permasalahan Papua.
Hal tersebut yang tadi saya bilang, nostalgia tentang Belanda itu terus diulangi dari generasi-generasi. Tadi saya bilang diaspora, tadi saya bilang geostrategi tadi. Kalau Anda pernah ke Papua, Anda akan lihat bagaimana Papua itu dengan kondisi alamnya.
Di Indonesia ini ada 700 bahasa daerah. Bahasa daerah, bukan dialect. Ada ketentuan yang disebut bahasa daerah itu apa. Paling banyak di mana?
Paling banyak di Papua. Kenapa? Karena satu tempat ke tempat lain itu terisolir.
Permasalahan di sini, itu satu. Kedua, ada negara-negara di Pasifik. Negara-negara Pasifik itu negara-negara kecil sebenarnya.
Tapi negara-negara kecil itu, setiap negara itu punya satu suara di United Nations. Nah, baru sekarang kita bercermin pada diri kita sendiri. Kalau menurut saya pribadi, seharusnya kita juga tidak terbawa, ini pribadi ya pendapat saya, kita tidak selalu terbawa dengan, oh berita dunia ini tentang apa, tentang Natuna.
tentang Sait Chonosi, dan blablabla, tentang China, apa-apa. Kita lupa, ada negara-negara Pasifik yang harus terus kita perhatikan. Hubungan kita terhadap negara Pasifik ini tidak boleh hilang. Karena negara-negara Pasifik itu yang mau tidak mau akhirnya menggerogoti kita, karena mereka punya cenderungan lebih, saya mohon maaf, saya harus bilang, lebih edukasinya lebih tinggi dan seterusnya karena negara kecil, dibanding dengan masyarakat di Papua misalnya.
Ini yang menggerogoti kita. Nah, sekarang kita lihat penerbangan. penerbangan kita dari Jakarta sebagai ibu kota misalnya, ke PNG saja sudah tidak ada. Apalagi ke negara-negara pasifik tadi. Ini yang harusnya menjadikan PR bersama kita berpikir secara komprehensif.
Makanya tadi saya bilang, kalau kita sudah mulai berpikir secara geostrategi geopolitik tadi, kita akan berpikir. Berpikir kita lebih worldwide. Kita tidak hanya memikir ketika ada isu tertentu, kita hanya lihat isu itu saja. Tidak.
Ini hubungan dengan pasifik, bukan saya bilang tidak ada ya, harus perlu ditingkatkan. Nah inilah permasalahan di Papua tadi. Jujur di Papua ini sekali lagi ya benar termasuk geostrategi, di situ juga banyak hasil alam. Alam dan segala macam. Ketika orang asing itu melihat Indonesia, dia selalu bilang apa?
You know what? Orang Papua itu beda dengan Anda. Kulitnya hitam, segala macam.
Dengan sikat, dia bilang gitu. Dia melihat kita seperti orang-orang Eropa yang masuk ke Afrika. Saya bilang, tidak. Kalau Anda tahu Indonesia, Indonesia itu seperti ini. Saya kasih gambaran.
Bahasanya, budayanya, segala macam. Semua berbeda. Dari ujung sampai ke ujung.
Inilah peranan setiap warga negara Indonesia harus mampu berbicara seperti itu. Jangan sinopobia. Ada kecenderungan kita sinopobia. Sinopobia adalah takut dengan orang asing. Pertama.
Kedua, selalu nurut dengan orang asing. Saya tidak bilang kita harus melawan, tidak. Tapi kita lihat sendiri di olahraga kita misalnya. Banyak sebenarnya pelatih olahraga kita orang Indonesia yang jago. Tapi ketika dilatih oleh orang Indonesia, para olahragawan kita, tidak senurut kalau dilatih orang asing.
Nah ini PR bersama. Makanya jadi... dari geostrategi tadi memberi pemahaman kita tentang konsep kehidupan di suatu negara dihubungkan dengan negara asing, kita akan melihat bisa diaplikasikan kepada itu. Jadi mudah-mudahan sudah menjawab, ya benar terkait dengan geostrategi.
Ya benar, karena banyak kepentingan asing di negara tersebut. Pertanyaan adalah satu, kita juga tidak boleh absen terhadap perhatian kita ke daerah tersebut. Nah, di sinilah kita harus sama-sama.
Bekerja misalnya, kita harus mau. Sekarang jujur aja kalau kita bercermin pada diri kita sendiri. Mau nggak kita ditempatin di sana? Akhirnya mungkin dijawab dengan tertawa. Nggak mau Pak, biar orang lain aja Pak, jangan saya.
Dijawabnya dengan begitu. Nah, kita harus konsisten. Konsistensi itu perlu. Kalau memang kita mau membangun Indonesia ini, kita harus berpikir secara Indonesia juga.
Saya rasa itu saja. Terima kasih. Baik, terima kasih jawabannya Pak Wita Barat.
Menarik ya. Terutama dengan kebijakan-kebijakan yang mungkin nantinya untuk... sebentar lagi ada pilkada serentak yang pemerintah-pemerintah daerah itu harus perhatikan barangkali apa ya terkait dengan potensi masing-masing daerah baik, ini masih ada lagi pertanyaan Bapak waktunya juga mungkin nanti sampai 11.45 ya untuk sesi diskusi, jadi masih ada dua atau tiga lagi pertanyaan yang akan saya bacakan ini ada ya mahasiswa yang menanyakan Pak Sebetulnya menurut Bapak bagaimana sih cara mahasiswa atau perang mahasiswa ini dalam upaya untuk mendesak pemerintah atau organisasi internasional untuk mengambil langkah yang tegas terhadap isu global yang mempengaruhi geopolitik.
Ya mungkin kaitannya ada perang Rusia-Ukraina, ada perang Israel-Palestina, barangkali ke arah sana ya. Ini bagaimana Pak menurut Bapak sebaiknya yang dilakukan oleh mahasiswa? Oke baik, terima kasih.
Pertanyaannya bagus ya. Ini pertanyaan membuat kita berpikir mahasiswa ini sebenarnya untuk ikut misalnya di dalam kancah ini. Banyak sebenarnya di antaranya nih. Mahasiswa-mahasiswa yang melaksanakan pendidikan di luar negeri misalnya, seharusnya dia mampu menjadikan penyuara di saat berdiskusi. Itu di antaranya.
Seperti yang tadi saya sampaikan, ketika seorang profesor menyampaikan sesuatu informasi yang salah, angkat tangan, jelaskan, minta waktu, saya mau ngomong. Itu yang saya lakukan. Setidaknya saya bilang saya pernah melakukan itu. Jadi bukan hal yang sulit.
Jujur ketika saya selesai ngomong itu, teman-teman saya dari Amerika langsung nyamperin saya, nyalamin saya. Dia bilang apa? Wah, terima kasih ya.
Pengetahuan Anda tentang sejarah Amerika lebih bagus dari saya, dia bilang gitu. Dari sini artinya apa? Mereka juga fair, mengakui ketika kita ngomong secara fair, mereka mau terima. Itu dulu.
Lalu, langkah kedua adalah sebenarnya kita bisa masuk ke dalam bagian dari kegiatan-kegiatan United Nations. Jujur, dalam pengalaman saya di Nes ini sekian lama, ketika saya berhubungan dengan bagian-bagian United Nations, karena saya pernah di instansi militer maupun sipil, saya kurang banyak melihat orang Indonesia di bagian dari United Nations tersebut. Contoh ketika saya di Coast Guard, di Bakamla misalnya. Bahkan, UNODC itu menjadikan Sri Lanka sebagai bagian sentralnya Coast Guard di Asia Tenggara.
Itu saya bilang, Pak, kenapa? Kalau Anda mau melakukan latihan ini, justru Anda akan lebih tepat dilakukan di Indonesia. Dekat dengan Malaysia, dekat Singapura, dengan ini-ini, saya jelasin. Akhirnya mulai mereka bergeser.
Tapi jujur, kenapa ditaruh di Sri Lanka? Karena orang yang berada di UN itu adalah orang Sri Lanka kebanyakan saat itu. Lagi-lagi India, cukup banyak orang-orang etnis India atau yang memang masih warga negara India yang ada di United Nations itu.
Lalu pertanyaan berikutnya, kenapa begitu? Sejauh yang saya lihat, biasanya permasalahan bahasa. Maaf, saya harus bilang, banyak kita sekolah belajar bahasa Inggris itu bukan belajar untuk menggunakan komunikasi berbahasa Inggris, tapi menjadikan bahasa Inggris itu sebagai disiplin ilmu.
Saya ulangi, disiplin ilmu, bukan alat komunikasi. Kepada staff saya, saya kadang-kadang suka bilang gini, Anda bisa berbahasa Indonesia? Bisa?
Oke, sekarang saya tanya, apa itu kata sandang? Nggak ada yang bisa jawab kata sandang itu apa. Coba tanya kepada diri sendiri, tahu nggak kata sandang itu ada? Apa?
Kalau tidak tahu, ya ini saatnya untuk bercermin. Kalau tahu, alhamdulillah. kata sandal itu sang, hang, dan seterusnya.
Kalau di bahasa Inggris itu de, e. Kita tahu ketika bahasa Inggris, kita belajar bahasa Inggris seperti belajar kata bahasa. Tapi akhirnya kita lupa tidak belajar berbahasa itu sendiri.
Akibatnya akhirnya banyak orang Indonesia yang sekolah bahasa Inggris mungkin bahkan dari TK sekalipun, pada akhirnya dia tidak bisa berbahasa Inggris. Saya tidak bilang bahasa Indonesia tidak penting. Bahasa Indonesia penting.
Tapi... Bilingual sebenarnya tidak masalah di Indonesia. Kenapa?
Karena di Indonesia punya bahasa daerah. Ada orang bisa berbahasa Jawa, bisa bahasa Sunda, bisa bahasa Padang, bahasa Batak misalnya. Artinya budaya bilingual di Indonesia ini tidak bermasalah sebenarnya. Beda dengan orang Inggris, beda dengan orang Amerika yang seumur-umur berbahasa Inggris saja. Artinya seharusnya peranan generasi muda untuk masuk ke kancah internasional itu seharusnya bisa.
Selama tidak ada orang-orang Indonesia, maka tidak akan pernah atau setidak-tidaknya sulit kita untuk masuk ke dalam dunia internasional itu. Contoh, saya alhamdulillah mengupayakan dulu bagaimana bakamlah itu masuk dalam penglihatan Coast Guard secara dunia. Karena saat itu dunia bingung.
Ketika ngomong Coast Guard itu yang mana? Misalnya ya, karena ketika dia mau melakukan kerjasama sivil to sivil, ya, sivilian to sivilian, dengan... non-militer, dia bingung. Karena dilihatnya laut itu hanya angkatan laut.
Padahal dia tidak bisa berbicara sama dengan angkatan laut karena dia sipil. Akhirnya kita bawa. Ini loh, pusgar kita itu adalah bakamlah. Begitu juga sekarang dengan organisasi saya.
Alhamdulillah pertanyaannya mendukung kerjaan saya saat ini. Saya sedang mengupayakan bagaimana One Tanah Sini, Dewan Ketahanan Nasional ini, jadi dulunya kan namanya Dewan Keamanan Nasional. Kalau diterjemahkan secara Inggris langsung itu National Security Council. Karena sekarang ketahanan, simple-simple kita ubah jadi National Resilience Center.
Nah, Council, sorry. Akhirnya ketika dunia ini rapat tentang National Security Council antar dunia, kita nggak ikut. Karena dia bingung, yang mana NSC-nya kita. Padahal NSC itu di saat hasil rapat itu bisa masuk ke dalam Dewan Keamanan.
Masukan-masukannya akan masuk ke Dewan Keamanan. di PBB hubungan antar negara itu antar presiden itu bisa, tapi ini adalah salah satu upaya juga, jadi mahasiswa tadi, kalau peranan mahasiswa saya bilang, perbaiki bahasa Anda jangan takut menggunakan bahasa Inggris gunakan bahasa itu sebagai bahasa bahasa Inggris itu sebagai alat komunikasi bukan ilmu, sehingga Anda bisa melakukan berdiplomasi Anda bisa mengikuti peran Anda... Kuliah lanjutkan, kuliah S2, S3, mungkin di luar.
Dan ketika di luar jadi bagian sebagai diplomat bangsa ini, dan Anda akan bisa masuk. Memang tidak bisa secepat membalikan tangan, tapi kalau itu terjadi, maka kita akan bisa menjadi bagian dunia. Karena permasalahan setelah saya belajar ini, banyak permasalahan di dunia ini yang... ketidakmampuan bangsa kita ini saya bilang bangsa ya, saya tidak mendiskreditkan pemerintah, saya tidak mendiskreditkan rakyat, saya tidak mendiskreditkan apapun, tapi bangsa Indonesia ini untuk menjawab kepada dunia ketika dipertanyakan tentang suatu permasalahan Misalnya, contoh ya, Amerika di Abu Garib misalnya kemarin, itu luar biasa pelanggaran HAM-nya.
Tapi masyarakat mereka bisa menjawab, menjelaskan, bahwa begini-begini sudah dihukum dan seterusnya, akhirnya hilang dari peredaran. Nah, ketika ada kejadian, contoh ya, Timur-Timur, dari saya yang pelajarin, Timur-Timur itu berbaliknya dunia yang tadinya mendukung Timur Indonesia terhadap Timur-Timur, karena ketidakmampuan kita menjawab kasus Santa Cruz. Begitu kita tidak sanggup menjawab kata kursus, akhirnya berbalik yang tadinya dunia, bahkan PBB yang tadinya sudah mengakui kedaulatan Papua itu sebagai bagian dari provinsi ke-27 dari Indonesia, akhirnya berbalik. Lagi-lagi kemampuan kita berdeformasi, kemampuan kita menjelaskan kepada dunia. Dan mahasiswa saya yakin dengan peranannya sebagai mahasiswa bisa melakukan itu, bukan dengan melakukan demo.
Demonya percuma juga, demonya di Jakarta juga nggak akan sampai ke sana. Yang ada bikin jalanan macet. Terima kasih. Terima kasih Pak Wita Barat atas jawabannya.
Luar biasa ya, ini mahasiswa punya banyak saluran sebetulnya tadi yang disampaikan. Baik melalui diawali dari budaya ini dengan baik, komunikasi bahasa asing dengan baik, bahkan sampai ikut kegiatan-kegiatan yang terkait dengan keilmuan masing-masing ya. tingkat atau level dunia yang lain dengan segala potensi yang ada bisa dilakukan ya bahkan India juga sekarang tadi disampaikan oleh Pak Uta Barat sudah mulai menjadi punya pamor yang bagus sekarang ini ya kita dibatasi oleh waktu, sebetulnya masih ada dua pertanyaan lagi, tetapi sudah 11.46, jadi terima kasih banyak atas semua Materi yang telah diberikan, kemudian atas jawaban-jawabannya, dan bagaimana wacana geopolitik dan geostrategi itu kemudian kita tanggapi dengan diplomasi yang baik, itu juga akan menjadi wawasan kita terkait dengan geopolitik dan geostrategi. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Laksamana Madiha TNI Dr. Huta Barat.
Atas. ilmu dan paparan materi yang luar biasa. Ini betul-betul kayaknya bagiannya untuk para pemimpin, Pak Cocoknya ini. Generasi muda ini kan pemimpin masa depannya, jadi ini sangat luar biasa ini.
Demikian, waktu sudah menjelang istirahat siang, sehingga tidak bijaksana untuk kita lanjutkan terus. Jadi, saya tutup kembali dengan pantun. Burung elang, terbang tinggi.
Sehingga sebentar di atas dahan, 10 jari kami angkat tinggi, salah dan hilang, tolong dimalukan. Saya Indah Wijayanti, selaku moderator pada sesi diskusi dan sesi kuliah umum hari ini. Pamit penduduk diri, sampai jumpa di kesempatan lain. Terima kasih banyak sekali lagi untuk narasumber kita.
Kita berikan applause melalui Zoom meeting, ada ya? Tepuk tangan. Saya kembalikan kepada Segera MC. Terima kasih. Assalamualaikum.
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih kepada Dr. Indah Bejayan di STPM MC selaku moderator yang telah mengesamai dalam acara kuliah umum atau kuliah pendidikan keluarga negaraan. Dan juga, terima kasih. Saya ingin mengundang kembali kepada Bapak Laswana Maizan Teni, Dr. TSMU B, Kota Barat. untuk tampil tetap di layar dan kami pun akan menyaksikan bersama-sama penyembah cendera mata kami pun untuk mengundang kepada Ibu Profesor Sedana Wati Yasni untuk tampil di layar, untuk mengaktifkan langsung cendera mata, penyembah mata kepada Bapak Lasmanah Maidya TNI Bapak PSNB, Bapak Tabaran kami persilakan, dan juga kepada para dosen yang hadir di Zoom kami persilakan pun untuk bisa mengaktifkan kamera, karena sebab ini kita akan bersama-sama melakukan dokumentasi kami persilakan kepada Ibu Sudarnawati Yasni untuk memberikan sepatah doa kata kepada Bapak.
Terima kasih banyak Pak atas materinya. Terima kasih Ibu dan di wabah saya tingkatnya yang semoga materi dan juga ilmu-ilmu yang diberikan kepada mahasiswa. Semoga bisa diimplementasikan ya Pak pada kehidupan sehari-hari Dan teman-teman sekalian dan para dosen boleh memaktifkan kameranya Kita akan melakukan dokumentasi bersama Oke, kita lihat langsung saja. Untuk kalau sudah siap, saya hitung mundur. 3, 2, 1. Baik, sekali lagi.
3, 2, 1. Baik, terima kasih kepada... Waduh, show-nya belum ditutup, nggak ada fotonya. Oh, boleh. Sorry.
Oke, boleh. Kita ulangi lagi, teman-teman. Nah, oke.
Boleh, berikan senyum. Berikan semua terbaik teman-teman sekalian. Oke, baik. Sudah siap semua. Kita hitung menurut kembali.
3, 2, 1. Oke, lagi. 3, 2, 1. Baik, teman-teman. Terima kasih banyak kepada tokoh dan ibu sekalian.
Semoga materinya dapat foto buat ini dosen sama pembicara belum. Boleh, ibu. Boleh. Boleh bangga.
Ya, bisa banget dong. Boleh. Boleh. yang sudah hadir, kita pindah ke bawah biar kita bersama-sama foto bersama narasumber hebat kita pada kuliah umum, mata kuliah, penipuan, keluarga negara yang lain. Oke, kita cek dulu ya Ibu, Bapak.
Ada Ibu Vita. Kita coba pindah ke spotlight biar kita bersama-sama. Ada Ibu Vita, ada Bapak Nidid, ada Ibu Siti Ramawati tadi seharian.
Ada Ibu Siti Ramawati juga boleh. Banyak sekali ternyata dosen-dosen yang hadir. Insya Allah memang ini ilmu yang sangat banyak, yang banyak, yang banyak sekali.
Buat teman-teman, makasih saya juga. Teman-teman, boleh tetap on-cam, karena kalau di slide juga terlihat. Jadi, boleh bergaya tetap, teman-teman.
Baik, sudah, Kak? Tentang spotlight-nya. Sudah, Ibu. Kalau lebih layak, sudah ter-spotlight.
Nanti akan ter-dokumentasi secara otomatis. Baik. Saya hitung mundur, boleh Bapak Ibu dan rekan-rekan sekalian memberikan gaya terbaiknya. Saya hitung mundur, 3, 2, 1. Sekali lagi, 3, 2, 1. Sama terakhir, Bapak Ibu boleh kepalkan tangan kanannya, IPB di daya. IPB di daya.
Baik, kepala operator siap. Saya hitung mundur, 3, 2, 1. Baik, terima kasih kepada Bapak Ibu sekalian. Dan juga terima kasih kepada... kepada Bapak Laksamana, Pak IGT, Doktor PSRP, Bapak Utama Raya Laksamana, yang sangat insightful, khususnya untuk kita, mahasiswa dan calon pemimpin, dan semoga juga bisa diimplementasikan, dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada kehidupan perkuliahan. Oke Kak, aku mau ingatkan dulu, buat teman-teman sekalian, teman-teman mahasiswa, kata-kata perusahaan, untuk bisa presensi, karena kata-kata peniknya sudah mencantumkan.
di kolom komentar untuk klik presensinya jadi kami jembat buat teman-teman sekalian jangan lupa untuk isi presensinya kita tunggu dulu boleh ya teman-teman semua kita tunggu dulu nih ada banyak soalnya kayak kita cek lagi nih nah sudah dikirim lagi sama kakak-kakak dia teman-teman semua boleh dicek karena kan presensi sangat penting makasih Rami, terima kasih kalian harus pastikan bahwa kalian sudah presensi mengisi presensi yang sudah disediakan Oh ada Pak Bano Ini apa? Tidak Tertibikatnya seru Gambarnya lain Oke terima kasih Terima kasih Tutup-tutup ya Oke teman-teman, mungkin boleh di-share atau di-catch dulu. Dan semoga teman-teman yang isi presentasi memang hadir ya, Kak. Iya, terima kasih. Dalam kuliahan mata pria dan warga negara.
Oke, kita... Nah, teman-teman ini yang tunggu-tunggu ya, Kak. Boleh-boleh tahu. Jadi calon ini saatnya untuk pembacaan tugas untuk teman-teman. Darah Parti Bimentara menjadi akhir pada kuliah umum ini.
Jadi misalnya harapannya teman-teman sekalian dapat mengimplementasikan semua materi yang disampaikan pada kehidupan sehari-hari. Jadi ini ada tugas untuk yang pertama adalah membuat artikel, yaitu artikel berisi refleksi mahasiswa dari materi kuliah yang disampaikan, bukan rambungan kuliah umum, melainkan... Artikel reflektif adalah jenis karya tulis yang menjadikan topik terlentu dengan ditambahkan bencana reaksi pribadi atau introspeksi diri atau pembelajaran atau lesson learned dan pemberian makna terhadap topik tersebut.
Topik yang menjadi refleksi tidak harus berasal dari dasar guru teman dari kuliah umum, tetapi bisa diambil dari bagian-bagian kuliah umum yang dianggap menarik untuk dimaknai lebih lanjut. Artikel yang diberikan judulnya bebas sesuai dengan topik yang mau dibahas. Kemudian artikel dikumpulkan ke masing-masing dosen pengajar dalam format PDF dengan nama file name underscore nama underscore. kelas dan dan dan pengumpulan artikelnya dikumpulkan pada hari Jumat 13 September 2024 jam 23.59 melalui link Google Graph yang telah disediakan oleh masing-masing dosen pengajar silahkan membuat artikel reflektif dan bisa lah ya untuk dikumpulkan pada hari Jumat pasti bisa maksudnya bagus buat teman-teman semua dan coba mungkin tadi kan banyak banget yang banyak mati semoga teman-teman bisa pasang spotlight baik teman-teman kami selamat berwakti terima kasih banyak buat teman-teman semua khususnya melangkah selangkatan 61 naramati di mentara dan juga terima kasih kepada para dosen pendidikan keluarga negara selalu mohon maaf kalau ada kekurangan yang disengaja saya mohon maaf dari putra dunia bersama rekan saya di haik sepedia utami Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Dan selamat istirahat Waalaikumsalam Terima kasih banyak semua panitia Dan dosen pendidikan Keluarga negaraan serta mahasiswa semua Mudah-mudahan bermanfaat Buat kita semua Kita ending tinggi Terima kasih