Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman semua Perkenalkan kami bagian dari mahasiswa teknik elektrounisme Bekasi akan sedikit sharing tentang fiber optic Dalam video ini akan kami jelaskan konsep dasar kabel fiber optic struktur yang ada pada kabel fiber optic sampai implementasinya pada fiber to the home Fakta pertama yang umum diketahui bahwa fiberoptik adalah media transmisi tercepat saat ini. Kedua, kecepatan download maupun upload mencapai 1 gigabit per second. Ketiga, alasan fiberoptik sangat cepat adalah transmisi datanya menggunakan cahaya. Maka dari itu, fiberoptik menjadi pilihan utama dalam backbone internet. Keuntungan lain, selain kecepatan yang lebih tinggi, fiber optik memiliki jangkauan jarak transmisi lebih tinggi dibandingkan kabel transmisi tembaga seperti kabel kuaksial maupun twisted pair.
Hal itu disebabkan karena pada kabel tembaga, data dikirim melalui sinyal listrik yang dapat dipengaruhi interferensi elektromagnetik saat bergerak. Tetapi, karena pengiriman data pada fiber optik menggunakan cahaya melalui serat optik yang tipis, membuatnya tidak rentan terhadap gangguan. Maka dari itu, pastinya instalasi fiberoptik lebih mahal daripada kabel transmisi tembaga.
Fiberoptik sangatlah tipis. Diameternya sama dengan rambut manusia. Fiberoptik terdiri dari dua elemen dasar, yaitu core dan cladding. Core adalah area di mana sinyal cahaya ditransmisikan, dan cladding mengelilingi core untuk menjaga cahaya supaya tetap pada jalurnya.
Ada dua jenis fiberoptik, yaitu single mode dan multi mode. Single mode memiliki diameter core kecil yang dirancang untuk membawa cahaya dalam satu jalur dengan jarak jauh. Ini memiliki daya dukung informasi yang tinggi dan redaman yang rendah, dan merupakan serat optik yang paling banyak digunakan di dunia. Serat multimode memiliki inti yang lebih besar yang memungkinkan cahaya untuk berjalan di banyak jalur secara bersamaan.
Biasanya serat multimode digunakan di jaringan lokal dan jaringan area penyimpanan dimana lebih hemat biaya daripada serat single mode secara umum sistem terdiri dari transmitter untuk mengolah dan mengkodokan sinyal cahaya serat optik untuk menyalurkan sinyal cahaya receiver untuk mendekod pulsa cahaya dan mengembalikannya ke bentuk digital Sinyal listrik dapat berupa digital maupun analog. Sinyal analog juga memerlukan pulse code modulator untuk mengubahnya menjadi bentuk digital. Transmitter terdiri dari interface circuit, source drive circuit, dan optical source.
Interface circuit memproses sinyal listrik sehingga kompatibel dengan source drive circuit. Selanjutnya source drive circuit memvariasikan arus untuk memodulasi sinyal optik. Akhirnya sumber optik berubah dari energi listrik menjadi cahaya.
Pulsa cahaya dikirim melalui core kabel yang transparan. Receiver terdiri dari photodetector, amplifier, dan signal restorer. Photodetector sangat sensitif terhadap cahaya dan harus mampu mendeteksi. pulsa cahaya yang lemah sekalipun. Amplifier meningkatkan sinyal yang diterima dari fotodetektor.
Ini adalah sumber utama noise listrik di receiver dan sensitivitas receiver tergantung pada meminimalkan noise ini. Terakhir, signal restore mengubah sinyal listrik yang telah dikuatkan menjadi bentuk yang sesuai untuk sirkuit penghubung Transmitter dan receiver bekerja bersama untuk memastikan tidak ada degradasi sinyal di seluruh jaringan