Transcript for:
Perbedaan Lukisan Tradisional, Modern, dan Postmodern

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Welcome to Painting Explorer Channel Rekan-rekan Painting Explorer Channel Apa perbedaan lukisan tradisional lukisan modern dan lukisan post modern di dalam kuliah seni lukis elemental kali ini di kampus seni lukis Painting Explorer kita akan mengkajinya dan tentu saja kita juga akan mencoba mempraktekannya di dalam kuliah di dalam tugas kuliah seni lukis elementer. Baik, rekan-rekan kita sahabat dulu siapa saja yang ada di kelas kuliah seni lukis elementer maupun kuliah seni lukis advance. Ada Mas Rehan Hanafi. Selamat bergabung dan kita tunggu karya Mas Rehan Hanafi.

Juga ada Mas Andi Asrianto yang se... Bentar lagi, beberapa bulan lagi ya, November tanggal 11, bersama Mas Mool akan berpameran berdua ya, pameran duo di Galeri Macan Jogja. Jika ada Mas Hanfal, terima kasih kemarin sudah mengikuti acara atas nama Painting Explorer ya, waktu membuat ini ya, on the spot lukisan.

And Plan R maupun On The Spot ya, lebih tepatnya ya bersama Mas Andi yang di UIN, bersama Mas Andi dan Mas Rizkon yang di Pendopo Nasirun kemarin bersama Mas Andi dan Mas Mul ya. Oke, terima kasih Mas Hanif dari Wonosobo. Jika ada Mas Badirul Zaman yang sekarang tinggal di Jepang, Mas Mul yang akan berpameran dengan Mas Andi, Mas Ian Wibowo, Mas Ahmad Fauzi. Mbak Marian Noemi, Mas Deku Strita, dan Mas Congput. Baik, rekan-rekan, terima kasih untuk teman-teman yang sudah di kelas.

Ada Mas Andi Asrianto, dan juga ada Mas Deku Strita. Baik, rekan-rekan, kita akan melihat perbedaan apa itu seni lukis tradisional, seni lukis modern, dan seni lukis postmodern. Karena sekali lagi ya...

kuliah seni lukis elementary ini memberikan keluasan terhadap pemahaman atau wawasan seni lukis untuk teman-teman ya untuk mahasiswa kampus seni lukis planting eksploran baik kita lihat ya teman-teman saya sudah siapkan materi yang saya buat setengah jam sebelum kuliah ini ya Alhamdulillah Mas Congko juga sudah hadir di kelas ah Nanti teman-teman untuk membahas perbedaan lukisan tradisional modern, postmodern ini, kita akan menggunakan buku ya nanti tekstnya ya, meskipun buku ini tidak 100% membahas tentang hal tersebut, tetapi ada bagian yang... Bahasal itu ya itu buku estetika jalinan subyek obyek dan nilai. Buku estetika jalinan subyek obyek dan nilai terbitan arsif.

Ini buku yang saya tulis sendiri. Alhamdulillah kalau teman-teman sudah punya boleh nanti sekalian dibuka. Oke saya lihat Mas Kostrita sudah punya. Mas siapa lagi ya? Mas Fauzi juga sudah ya?

Nanti silahkan dibuka aja pas. Halaman yang sedang kita bahas Buku ini saya gunakan Untuk mengajar estetika Di isi Yogyakarta Baik kita langsung aja Nah ini teman-teman ya Bagaimana biar pas Nah secara garis besar begini Teman-teman ya Oke, saya sahabat juga Mas Mul, Mas Congput, jika sudah hadir, selamat malam Pak Denny dan teman-teman, terima kasih. Mas Mul, selamat malam.

Hadir Pak, terima kasih Mas Mul. Apa perbedaan lukisan tradisional, modern, dan postmodern? Lukisan tradisional, nanti kita akan melihat ya contoh-contohnya, itu berdasarkan canon atau pakem. Canon atau canon itu istilah yang digunakan.

untuk karya-karya seni yang memberi nama orang-orang modern tentu saja untuk karya-karya seni. Yunani kuno yang dibuat dengan menggunakan pakem tertentu. Kanon itu sendiri.

Kanon itu sendiri, bahasa Inggris diambil dari bahasa Arab. Kanun, konun. Konun itu artinya undang-undang.

Konun artinya undang-undang. Jadi, bahasa Inggris menjadi kanon. Nah, bahasa Jawa-nya adalah pakem. Jadi, melukis di dalam tradisional, seni lukis tradisional, itu menggunakan pakem tertentu.

Kalau... mau membuat bentuk itu juga mesti ada aturannya, ada tata caranya, menggunakan warna juga demikian, menggunakan proporsi juga demikian ya. Misalnya ini ya yang di tradisional, nah apa itu kanon ya, teman-teman nanti bisa melihat di buku estetika jalinan subyek-obyek dan nilai tadi ya, ada di sana tertulis.

Saya tidak akan... Terlalu banyak membahas tentang Teori-teorinya ya Tentang definisi-definisinya Saya akan langsung menunjukkan ke karya-karyanya Yang nanti agar teman-teman bisa mempraktekannya Ini saya sapa dulu ya mas Kostirita, besok saya mau beli buku estetikanya lagi pak Karena teman saya kemarin tertarik Terus saya kasih dulu Masih bagus kondisinya sekalian buat jenderal mata. Oke, terima kasih banyak Mas Kestri Kage sudah membagikan buku dan otomatis berhenti membagikan ilmu saya. Terima kasih banyak.

Mas Ahmad Bajie, wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Nah, di dalam wayang ya misalnya ini, di dalam wayang itu ada pakem-pakem tertentu. Misalnya, untuk membuat mata, mata seorang... Kesatria itu harus tipis misalnya, tidak ada mata kesatria yang besar, remok kayak mata buto gitu ya, raksasa.

Demikian juga hidungnya ya, hidungnya tidak gode kayak buto terong ya misalnya gitu kan. Itu ada aturan-aturan yang mesti ditaati oleh senimanya, yang mesti di... ikuti oleh orang yang mau membuat warna juga begitu kan kalau wayang yang misalnya sifatnya itu galak harus warnanya merah misalnya seperti itu itu tidak hanya di tradisional wayang kulit di Jawa termasuk misalnya di Mesir ini ya itu kalau teman-teman melihatkan bentuk-bentuk seni lukis Mesir ya yang ditulis di dinding-dinding itu yang mural mural lukisan Mesir kuno itu kan sama kan dia memiliki cara cara membuat yang standar harus misalnya bisa gak ya saya praktekan disini saya praktekan coba ya Mesir itu lucu ini kalau bisa aku tak ngatek ya Hai, selamat datang ke Rauh Paya.

Misalnya, dia kepalanya mesti menghadap ke sana ya. Kepalanya menghadap ke samping ya. Nggak ada lukisan Mesir yang menghadap ke depan.

Harus ke samping kanan atau samping kiri. Tetapi dadanya itu menghadap ke depan ya. Dadanya menghadap ke samping. Terus tangannya itu mesti begini ya.

Dan sama, kiri semua atau kanan semua. Kakinya juga ya. Kakinya satu arahan gitu.

Nah itu Cara melukisnya harus seperti itu ya. Karena dia memiliki canon, memiliki pakem tertentu yang harus diikuti. Nah, demikian juga misalnya ya, proporsinya. Mata itu harus satu kotak.

Nah, ini ditemukan karena ada lukisan Mesir yang belum jadi gitu ya, di salah satu makam. Belum jadi, sudah ditinggal ya oleh senimanya. Karena... Ada konflik di dalam kerajaan yang tidak lagi bisa dibiayai, tetapi justru karena itu ketahuan cara membuatnya. Ternyata di-grid gitu teman-teman ya, dikasih kotak-kotak ya, kotak-kotak kayak buku matematika yang ada kotak-kotaknya itu.

Terus misalnya kalau membuat mata itu harus satu kotak misalnya gitu ya, membuat kaki harus dua kotak. Itu diikuti kanon atau cara seperti itu. Itu diikuti selama ribuan tahun, lebih dari 2.500 tahun cara melukis yang seperti itu. Jadi cara melukis tradisional itu.

Dia mesti mengikuti cara-cara yang ada, cara-cara yang sudah dianggap pakem dan harus seperti itu. Termasuk batik, batik itu juga cara melukisnya seperti itu. Nah, berbeda dengan lukisan tradisional.

Lukisan modern itu yang dicari bukan pakem, tetapi sebaliknya, yaitu novelty. novelty atau kebaruan. Lukisan modern itu berusaha selalu mendatangkan kebaruan. Jadi mereka sangat mengejar kreativitas.

Sesuatu kalau yang tradisional itu kan, sesuatu yang bagus, sesuatu yang baik, sesuatu yang indah, sesuatu yang dihargai, maksudnya lukisan yang diindah, dihargai, itu adalah lukisan yang sesuai dengan apa-apa yang sudah menjadi pakemnya, apa-apa yang sudah menjadi sebagaimana karya yang sudah dibuat oleh nenek moyang mereka sebagaimana karya-karya yang sudah dibuat oleh tokoh-tokoh, oleh para master sehingga menghasilkan karya yang klasik atau karya yang sudah mencapai puncaknya nah, lukisan tradisional kalau tidak sesuai ya dia akan dikritik misalnya kritik terhadap lukisan badik yang badik maksudnya bukan badik kontemporer ya badik tradisional gitu wah ini misalnya parang rusak harus komposisinya seperti itu warnanya seperti itu parang rusak kok nganggupin nah itu akan dikritik ya kalau seni lukis tradisional maka harus mengikuti pakem nah berbeda dari itu seni modern itu justru novelty kebaruan Kalau dia mengikuti sesuatu yang lama malah dikritik, wah kok mau tiru-tiru. Maka melukis itu harus sesuatu yang baru. Nah semboyan dari seni lukis modern itu shock of the new. Mengagetkan dengan hal-hal yang baru.

Selalu menghadirkan kebaruan. Ini sekali lagi saya ambilkan dari buku Estetika Jalurinan Subyek, Obyek dan Nilai. Misalnya ya, kalau kita melihat perjalanan sejarah seni rupa barat, sejarah seni rupa modern, itu selalu berusaha menghadirkan kebaruan-kebaruan. Misalnya ya, ini sejak neoklasik.

Neoklasik itu, ini makanya ada yang mengatakan belum modern ya. Ini kan setelah renaisan ya, renaisan Barok, Rokokola, terus neoklasik. Neoklasik itu mengambil...

karya-karya klasik, mengambil karya-karya Romawi Yunani baik komposisinya maupun tema-temanya nah setelah neoklasik ini established tahun 1700an ada yang menghentak mengagetkan dengan hal yang baru lukis jangan dengan perhitungan-perhitungan matematis sebagaimana karya-karya neoklasik Jangan melukis dengan perhitungan-perhitungan akademis. Kalau neoklasik kan perhitungannya sangat akademis. Bentuk itu harus tepat, proporsional.

Orang tidak boleh bentuknya, proporsinya buruk, nggak boleh. Komposisinya juga harus tepat. Tekniknya juga harus, kalau itu gradasi, juga gradasinya harus benar-benar sekiarus kurus. Pumatonya kenalan, gitu kan. Itu di ugemi dengan kuat.

Nah, maka ada gerakan yang menolak neoklasikisme yaitu gerakan romantikisme. Romantikisme itu gerakan yang lebih mengedepankan rasa. Kalau neoklasik kan mengedepankan akal, mengedepankan perhitungan matematis.

Kalau romantikisme mengedepankan... mengedepankan rasa, maka yang dilukis adalah bagaimana kalau dia sedih, itu dibuat yang sedih, benar-benar sedih kalau dia bahagia benar-benar bahagia, biasanya kesedihan yang dihadirkan termasuk nanti ketika melukis itu, yang terkenal juga namanya Rakit Medusa The Rav of Medusa itu bagaimana orang-orang yang sedang naik kapal, jadi ada kapal Medusa gitu ya, yang dari Perancis berlayar di tepi barat. laut laut tepi barat Afrika gitu ya itu dia terhempas umbak kena badai terus akhirnya kapalnya itu karam terus eh nanti-nanti uji gini karyanya ya kapalnya itu karam terus airnya hanya ini pun apa em Kapten kapalnya itu ya Kapten kapalnya itu melarikan diri yang tersisanya 15 ya yang membuat rakyat sendiri. Wah itu diceritakan, dilukiskan dengan begitu mengedepankan emosi.

Kalau ini kematian ya. Kematian yang digambarkan dengan begitu menyedihkan. Nah setelah era romantikisme itu muncul era baru yaitu era realisme.

Kalau ini kan... Melukis itu berdasarkan pertimbangan rasional. Nah, kalau romantik itu melukis berdasarkan pertimbangan emosional.

Nah, muncul aliran baru, gerakan baru, namanya realisme. Melukis itu ya berdasarkan kenyataan, apa yang ada. Nggak usah terlalu dirasionalkan, nggak usah dilebih-lebihkan. Ya, yang ada itu yang dilukis. Nah, itu muncullah aliran realisme.

Nah, setelah itu... di realisme itu kan sampai memiliki semboyan show me an angel and I will find one gitu kan tunjukkan padaku malaikat dan aku akan melukisnya itu kan sebelum-sebelumnya kan sejak masa pertengahan renaisan itu kan banyak pelukisan-pelukisan malaikat nah dia termasuk mengkritisi hal itu romantikisme, realisme dia yang dilukis adalah hal-hal yang ada, apa yang tampak, apa yang ada di dalam kenyataan. Nah, yang kenyataannya masyarakat Eropa saat itu adalah masyarakat yang buruh gitu ya.

Ya memang ada, ini kalau belajar politik nanti ketemu ini, kapitalisme yang dilawan oleh marxisme ya, yang melihat adanya kelas pemilik modal kapitalis dengan... kelas buruh ya yang nanti mau oleh kalmak mau di kelas leskan ya tanpa kelas nah ini banyak melukiskan masyarakat-masyarakat bawah yang bekerja apa memecah batu itu mecah batu dia dilukis ya apa adanya itu lukisan-lukisan realisme nah terus kan ini ini tiga ini berarti ini ya berarti saling me- saling menolak ya, kalau ini melukis berdasarkan pertimbangan matematis kalau romantikisme melukis berdasarkan pertimbangan rasa kalau realisme itu melukis berdasarkan pertimbangan kenyataan terus setelah realisme itu muncul lagi gerakan yaitu impresionisme impresionisme itu Menyatakan bahwa yang nyata itu adalah cahaya Jadi mengapa kita bisa melihatnya? Mengapa kita bisa melihatnya? Karena ada cahaya Yang kita lihat itu sebenarnya kesan-kesan saja Bukan kenyataannya, tapi kesan-kesan Maka disebut impresi, impresionisme Nah, maka dia melukis kesan-kesan itu Kesan siang, kesan sore, kesan malam, maka mereka melukisnya N Plan R. N Plan R mulai marah saat itu. Melukis kalau siang, siang saja.

Kalau sore, sore saja. Kalau pagi, pagi saja. Kalau belum selesai, habis itu diteruskan. Jamnya tertentu.

Pagi jangan sampai siang, nanti warnanya berubah. Dia melukiskan kesan-kesan itu. Karena melukisnya dengan cara sepak, tidak seperti realisme.

Romantikisme apalagi neoklasikisme Maka cenderung Brastruknya kasar ya Brastruknya jelas Saling tumpuk Menumpuk Terus setelah itu Ada lagi gerakan Misalnya Kubismo Ini Kubismenya Cezanne Yang akhirnya nanti Dikembangkan oleh Kubismenya Picasso Cezanne ini termasuk Gerakan post-impressionisme, jadi setelah impressionisme itu ada kekosongan tetapi ada empat tokoh ya salah satunya Cezanne Terus ada Van Gogh, ada Josirat, dan ada satu lagi, aduh cepat-cepat lupa. Nah, yang itu dibagi dua. Yang Josirat sama Cezanne ini, Paul Cezanne itu menganalisa obyeknya, dia menganalisa kalau Josirat itu warnanya.

nanti jadi menjadi titik-titik itu ya lukisan dengan teknik dot itu titik-titik lah kalau Paul C. Sun ini dengan membagi memilah obyek-obyeknya menjadi kubus-kubus tertentu yang nanti jadinya kubisme nah di sisi lain nanti ada yang lebih mengedepankan rasa ya salah satunya adalah apa namanya si Van Gogh itu nah terus diolah oleh Picasso menjadi kubisme ini juga belum selesai nah ini karyanya Van Gogh nah terus nanti gerakan-gerakan post-impressionisme yang mencenderung ke arah mencurahkan rasa itu jadinya ekspresionisme jadinya ekspresionisme Terus ada lagi misalnya gerakan surrealismo, Salvador Dali misalnya. Dan juga ada Piet Mondrian yang membuat abstrak. Nanti juga akan berkembang terus. Yang intinya adalah seni lukis modern itu mencoba mencari kebaruan. Selalu kebaruan, kebaruan, kebaruan yang dicari.

Nah, jadi ada... tradisional itu melukis berdasarkan pakem, kalau modern itu melukis berdasarkan sesuatu yang baru, mencari sesuatu yang baru. Jadi dia shock of the new. Nah, ini banyak dipakai di dalam perkuliahan di dunia akademis, semangat mencari kebaruan ini. Saya baca dulu ini.

Sangat menarik kalau menggambar, kalau... kalau membaca bukunya rada ngewang-ngewang kalau on class begini jadi tercerahkan urut-urutannya oke mas, terus ditanggih terima kasih bagaimana dengan postmodern kalau postmodern itu dia apropriasi kebalikannya tidak sepenuhnya kebalikan tetapi um Kalau novelty kan semangatnya mencari yang baru Kalau apropiasi Itu semangatnya adalah Memanfaatkan sesuatu yang sudah ada Memanfaatkan sesuatu yang sudah ada Nah ini terkait dengan pertanyaan Mas Ahmad Fauzi ya kemarin Bagaimana kalau melukis Mona Lisa Boleh gak melanggar Hak cipta atau enggak Nah post modern ya Estetika post modern itu Yang dicari justru Sok of the old semboyannya kalau postmodern itu shock of the new ya, mengagetkan dengan hal baru, kalau postmodern itu mengagetkan dengan hal-hal yang lama nah, kita lihat ya nah, ini postmodern nah, ini salah satu karya pionir postmodern ya, Marcel Dusson Marcel Dusson awalnya sudah melukis ya di era-era modern, melukis nah, ini ketika ada di dalam gerakan dada, dadaisme. Di Eropa saat perang dunia itu karena merasa seni itu tidak bisa lagi ikut membuat kedamaian karena perang itu terus terjadi, ngapain seni yang berbicara macam-macam.

Ya sudah, seni itu dibuat. Tidak usah dengan aturan-aturan tertentu saja sekalian Dan itu pun nama dada itu juga diambil begitu saja Dari ada kamus gitu terus kamusnya itu ditancap dengan belati Ternyata pas ketemu di kata dada itu ya Maka menjadi istilah dadaisme Nah salah satunya adalah karya Marcel Dusson ini Masudusong, Masudusam ya tulisannya Dia melihat postcard, kartu post Gambarnya Mona Lisa Gambarnya Mona Lisa Terus diambil aja postcardnya itu terus dia dikasih kumis ya, kasih kumis sama kasih jenggot gitu aja, terus bawahnya ditulis L.H.O.O.K. Nah ini sekarang menjadi penanda sejarah bahwa seni itu ya, seni kontemporer, biasanya disebut seni kontemporer juga. Ketika menyebut seni postmodern itu kadang terlalu keras kesannya. Maka beberapa orang menyebutnya dengan seni kontemporer. Kontemporer dalam hal ini terkait dengan seni postmodern.

Nah, seni postmodern itu tidak lagi mencari kebaruan. Nah, ini malah mencari hal-hal yang lama, yaitu Mona Lisa. Lukisan yang sudah terkenal, lukisan yang sangat dikagumi di dalam sejarah. Ditambah kumis saja. Ditambah kumis.

Ditambah jenggot Nah selain itu Di dalam seni Apa? Seni Postmodern itu Dia Tidak lagi Ini ya Tidak lagi mengetamakan Pencapa Pembuatan-pembuatan atau Originalitas ya, kalau di dalam seni Modern kan originalitas sangat penting Nah kalau di dalam seni Postmodern ini Originalitas itu tidak penting Maka dia juga membuat font objek Font objek itu seni temuan Dengan cara dia mengambil patu rasan Ini tempat kencing laki-laki yang biasanya ditempelkan di dinding Terus diambil, ditaruh begitu saja di pameran Meskipun ini ada masalah saat itu Ini tulisannya di sini tanda tangannya R.T.T.M.U.T.T. Hermut tahun 1917. Nah, si Marcel Dussamini, jadi di New York saat ini, sudah di New York, pernah dada itu lahirnya di Eropa, di Swiss itu. Tetapi, Nanti juga berkembang juga di Amerika.

Berkembang di Amerika. Nah, awalnya pameran yang ada di, apa namanya, Marshall D. Sam ini bersama teman-temannya itu memiliki rencana untuk pameran. Memiliki agenda pameran.

Yaudah, mari kita buat pameran. Siapapun yang membayar itu boleh ikut pameran. Jadi mereka sepakat ya, kalau siapapun yang ikut membayar berarti karyanya akan dipamerkan.

Nah, tetapi Marcel Dusson ini membuat ini ya, dalam tanda petik ya, membuat suatu hal, membuat suatu, ya gak harap lah, gak harap. Panitia-panitia itu. Nah, dia meminta orang lain mengirimkan karya ini, ermut ini ya, paturasan ini. Ini judulnya Orinoa Fontaine. Dibuat Orinoa paturasan tadi.

Terus oleh panitia setelah diterima, didiskusikan, ternyata karya ini tidak bisa dipamerkan. Karena ini dianggap bukan karya seni. Ini bukan karya seni, ini hanya ambil saja, hanya mengambil saja, hanya mengambil di jalan, WC atau tempat kencing yang sudah tidak ada gunanya, yang sudah memang dibuat oleh pabrik kok dipamerkan.

Ini bukan karya seni, dianggap seperti itu. Tetapi setelah diwacanakan, baru tahun 1930, berarti dia butuh berapa tahun itu? 13 tahun ya, baru di...

pamerkan di New York dan menjadi tunggak sejarah seni rupa kontemporer atau sejarah seni rupa postmodern inilah karya Fontaine jadi di dalam seni rupa postmodern itu penciptaan ya originalitas itu sudah tidak lagi dipentingkan bahkan dia tidak ada sangkut-pautnya ya senimanya dengan Dengan apa namanya, dengan karya ini hanya dia mengambil dan menandatangani. Lalu di sebelahnya ini senil musik kontemporer juga yang membuat John Cake judulnya 4 Minutes 33 Seconds of Silence. Jadi ini partiturnya ini tidak ada nadanya ya, cuma dicoret-coret gitu. Tapi John Cake pernah memainkan ini, benar di panggung ternyata waktunya juga sama 4 menit 33 detik. di dalam diam, jadi dia hanya diam aja di depan pianonya gitu selama 4 menit 33 detik.

Nah, karya-karya seni kontemporer membahas atau mengangkat hal-hal yang seperti itu ya. Yang ini ditandai dengan seni konseptual yang menanyakan sebenarnya seni itu yang penting konsepnya atau tekniknya. Seni itu yang penting konsepnya atau bentuknya kalau seni-seni postmodern yang diutamakan adalah konsepnya termasuk ini kan ini John Baldessari sudah beberapa kali saya sampaikan yang dia itu membuat pameran commission painting, lukisan-lukisan yang dipesan itu caranya dia mengajak fotografer Baldessari mengajak fotografer terus dia Jalan-jalan kemana-mana gitu dengan menunjuk ya Setiap kali menunjuk fotografernya memotret Setiap kali menunjuk fotografernya memotret Terus hasil fotonya itu dipesankan ke pelukis Yang disebut sebagai Sunday Painter ya Pelukis Minggu kayak Kalau disini ya pelukis Malioboro gitu Yang dipesan dan pelukisnya ditulis juga namanya Ini dilukis oleh ini, dilukis oleh ini Tapi ketika dipamerkan Secara keseluruhan, pameran itu disebut sebagai pamerannya Baldessari.

Padahal si Baldessari ini sama sekali tidak ikut menggores, yang melukis ya orang lain. Yang memotret obyeknya juga orang lain, dia tidak ada kontribusinya. Nah, karena seni kontemporer itu lebih memintingkan ide, maka pameran ini disebut sebagai pamerannya John Baldessari. Nah, sekali lagi, berarti begini teman-teman, seni lukis tradisional itu canon atau pakem yang diikuti.

Kalau dia mau melukis, dia harus sesuai cara yang ada. Kalau seni modern, itu novelty. Dia harus mencari hal yang baru, mencari yang baru, mencari yang baru. Kalau pros modern, pros modern justru memanfaatkan yang sudah ada. Biasanya ada kadang pepaduan antara modern dan tradisional dipadukan.

Nah, cuma persoalannya gini ya. Saya, Mas Fauzi kemarin kan tanya ya. Mas Fauzi kemarin tanya, terus kalau melukis Mona Lisa gimana ya? Kalau kita mau melukis ulang Mona Lisa ya?

Sebelum saya menjawab pertanyaan itu, saya baca dulu ya. Tinggal menunggu juga next-nya. yang baru apalagi? Sepertinya trend kontemporer dengan warna pop masih dominan. Kira-kira lama gak ya pak?

Itu lognya. Log ya? Iya. Iya itu log yang tadi ya.

Yang apa? Paturasan itu. Saya pernah baca.

Arti log sendiri agaknya agak gak senonoh. Bener betul pak? Nanti kan ini. Coba di apa namanya? Di improve lagi ya.

Di improve lagi ya. Banyak sekali. informasi-informasi di dalam karya seni itu yang yang tersembunyi yang ditambahkan bahkan yang yang apa yang yang unik-uniknya nanti bisa di apa ditambahkan ya kalau nanti ada apa nge-in formasi-informasi terus waduh ketiduran saya Pak tidak nyima dari awal bisa diingat mas bisa diulangi dari awal enggak papa ya Fontaine Fontaine itu eh yang yang ini yang air kencing kalau yang log ya lhoo ki tadi yang Monalisa yang Monalisa 6 ini pertanyaannya Mas Mas Deku cerita ya terus naik apalagi sekarang ada gerakan remodern ya misalnya yang dibuat oleh stakismo stakismo itu sangat membenci posmodern ini salah tulisannya mu-d tipe kurang di Statisme itu membenci postmodern.

Yang penopangnya postmodern itu kan... Charles Saatchi, Charles Saatchi yang membeli atau yang memamerkan ini, ini senimat. Dia sebagai kolektor dan event organizer pemilik Saatchi Gallery. Salah satunya yang terkenal adalah ini, karya horse yang berupa, apa namanya, berupa... Hiu yang diawetkan.

Hiu yang diawetkan. Terus cuma ditaruh di dalam resin. Si Sachi itu dikritik oleh si Stakismo. Itu remodernan.

Nanti saya akan... membahas tentang warna-warna pop ini ya nanti saya jawab dulu begini yang pertanyaan mas Fauzi apakah boleh melukis Mona Lisa gitu ya memanfaatkan karya-karya yang ada di dalam postmodern itu semangatnya ya semangatnya bukan semangat men apa bukan semangat Malsu, bukan. Nah, kalau pemalsuan itu ya nggak boleh, kan? Kalau itu kriminal.

Pemalsuan kriminal. Post-modern itu semangatnya adalah mengolok-olok. Kadang mengambil begitu saja, kadang mengolok-olok, kadang menertawakan, kadang main-main. Dan yang dipakai, yang diambil oleh post-modern itu karya-karya yang sudah terkenal. umumnya karya-karya yang sudah terkenal dan memang begitu karya-karya yang sudah terkenal konteknya itu kontek lama dibuat kontek baru nah sekarang salah satu contohnya saya pernah membuat karya dengan estetika postmodern juga dulu nah ini ini Ini karya saya waktu menggunakan postmodern, tapi ini ada di blogspot Parody Painting of Danny Junaidi, tapi saya sudah tidak punya lagi password-nya lupa, bahkan email-nya lupa, jadi tidak bisa saya sudah artik lagi ini blogspot ini, tinggal kenangan tidak bisa diapapain.

Ini periode ketika saya masih melukis figur-figur manusia. Ini saya sering dulu membuat parody painting ya, lumayan ini juga saat itu lumayan banyak yang suka. Ini misalnya saya pernah membuat karya The Raft of Medusa, ini asalnya The Raft of Medusa yang tadi saya ceritakan.

Pelukisnya Theodor Gerigol yang kapal Medusanya karam. Nah terus saya ganti ini menjadi The Raft of Indonesia, rakit Indonesia yang saat itu kacau balu ini saya buat tahun. 2008 itu kan terkait dengan reformasi itu kan, reformasi nah itu seterusnya ada duduk bersihlah di awan gitu ya memberikan pencerahan kepada orang-orang yang ada di ini ya, yang ada di rakit ini ya ini orang sudah tahu bahwa ini adalah karya nah ini salah satu Tadi ya, apropriasi itu macam-macam ya, apropriasi itu bagiannya macam-macam.

Nah, salah satu bagiannya, salah satu cabang apropriasi itu adalah parodi. Nah, parodi painting ini saya parodikan. Orang tidak tahu kalau ini rakit Medusa yang sengaja saya parodikan. Ini dulu pernah dipamerkan di Jakarta Art World, Jakarta Art World atau apa ya waktu saat itu di Anjol, ya Jakarta Art World. Terus sekarang karyanya sudah di koleksi oleh kolektor di Jakarta.

Terus pernah juga saya memparodikan ini. Ini aslinya karyanya Zaklui Dabi, lukisan. Nah ini neoklasik ya.

Neoklasik ada keluarga, ini sebenarnya keluarga Hurati. Judul aslinya The Old of Hurati. Apa namanya? Sumpah Hurati yang...

Dia mesti berperang dengan keluarga Curiati. Padahal keluarga Curiati dan Rati itu memiliki persaudaraan. Salah satunya ini menengkah dengan keluarga Curiati. Demikian juga salah satu anak wanitanya ini juga bertunangan. Tapi harus berkelahi.

Saya datang, mulai. Jekyllot ya, judulnya The Other atau Jekyllot. Ini salah satu lukisan yang memanfaatkan teori postmodern.

Pernah juga ini ya, saya banyak saat itu, Jacques-Louis Davy melukis Napoleon, saya buat ini Simulacrum of Napoleon. Ada juga ini lukisan Manet yang aslinya... Dia telanjang, terus saya tutupi dengan jarit, dengan kain batik. Terus pernah juga karya yang sangat heboh dulu, ini zaman realisme, judulnya Makan Siang di Rumputan. Karya ini pernah menghebohkan Perancis karena dianggap sebagai lukisan pornografi saat itu, padahal di Perancis.

Itu lukisan yang dianggap sebagai lukisan porno ya. Meskipun orang-orang Eropa itu sudah sering melihat lukisan-lukisan telanjang, tetapi itu untuk dewa-dewi. Begitu yang ditelanjangin itu manusia atau rakyat biasa, saat itu heboh itu, Perancis, Paris ya, karena dianggap sebagai lukisan pornografi.

Nah maka saya tutup ya, saya tutup dengan kain padek. Ini pornografi loh, saat itu sedang rame-ramenya. tentang undang-undang pornografi terus ada juga ini kematian Socrates ya ini saya kan judulnya asalnya kan dia Socrates kan mau diracun ya dengan apa ini dengan penjaganya ini ada penjaga penjara yang mau melacun Socrates terus saya kasih madu ya nah banyak Termasuk ini ya, saya memparodikan lukisannya Pablo Picasso yang titulnya Guernica.

Saya parodikan. Ini saya memparodikan lukisannya Degas. Dia mabuk-mabukan, aslinya ini sepasang laki-laki perempuan mabuk.

Nah, saya membawa air putih ya, mabuk dengan air putih. Terus. Ada juga ini saya gabungan antara karyanya Van Gogh dan Leonardo da Vinci, maka saya judul Vincent van Vinci.

Ada juga, kalau ini banyak sekali dari berbagai karya, ini aslinya karyanya Venus, Venus Botticelli. Ada juga... Nah ini karyanya Raden Saleh dan Pineman yang menggambarkan Diponegoro. Diponegoro kan antara Pineman dan Raden Saleh itu kan berbeda kan. Kalau Raden Saleh, Diponegoronya itu kelihatan sedang menantang.

Kalau di Pineman, pelukis Belgia, Diponegoronya tampak melemah. Nah saya gabungkan kira-kira yang ditantang oleh... Diponegoronya Raden Saleh itu apa?

Ternyata bendera Ini sketnya sekarang ada Dipasang di Makam Makamnya di Raden Saleh Yang ada di Pokor Ini memparodikan Antara lukisan Sujoyono dengan lukisan Mohi Indi Bapaknya Basuki Abdullah Abdullah Surya Subroto Dia melukis Apa? pemandangan Moi Indi Sujoyono itu sangat-sangat benci terhadap lukisan Moi Indi, tetapi ini saya padukan di depan Moi Indi, antara Sujoyono dan lukisan Moi Indi masih ada beberapa teman-teman, intinya adalah bahwa lukisan eh sorry, lukisan postmodern itu adalah apa namanya me... mengambil bentuk-bentuk yang sudah ada dan dia memanfaatkannya baik, sekarang kalau menjawab pertanyaannya mas Gustrita ya tinggal nunggu juga nextnya yang baru apa lagi sepertinya trend kontemporer dengan warna-warna yang pop masih dominan nah kalau pop art ya, pop art itu maksudnya modern ya modern dia Sejak Andy Warhol melukis obyek-obyek yang pop dengan warna-warna ngepop seperti itu ya nanti ada lubru dan sebagainya nah ini teman-teman nah ini ini menariknya suatu saat akan saya bahas insya Allah ya secara lebih rinci lagi yaitu perbedaan antara seni, sain, dan filsafat seni, sain, dan filsafat kalau filsafat itu ada hal baru kan berkembang kan lama Terus ada yang baru-baru Itu filsafat itu selalu Ulang alik Kesana kemari dibahas lagi Untologi Bahkan ontologinya pada masa Siapa Ontologinya Plato atau ontologinya Aristoteles Itu dibahas lagi Sampai sekarang Selalu ulang alik dan selalu dipertentangkan Termasuk juga misalnya Apa baik itu logika, epistemologi, etika, dan sebagainya itu dibahas dengan cara dipertentangkan secara ulang-alik.

Nah, berbeda dengan Sain ya. Kalau Sain itu sesuatu yang baru, itu akan menggeser sesuatu yang lama dan yang lama ditinggalkan. Siapa sekarang yang memakai telepon yang diputer?

Nggak ada. Bahkan yang memakai handphone yang dengan SMS dulu sudah nggak ada. Karena ada yang baru. Dulu BBM ya, sekarang. pakai Android ataupun pakai iOS, Apple ya, itu sesuatu yang lama itu kalau ada yang baru itu ditinggalkan dan yang lama dianggap kuno.

Nah, kalau tadi filsafat itu sesuatu yang baru dan yang lama itu selalu dipertentangkan, selalu dipergelutkan gitu, kalau di sain yang melahirkan teknologi itu sesuatu yang baru itu menyingkirkan yang lama. Nah kalau di seni itu sesuatu yang lama dan yang baru itu bisa berjalan beriring. Maksudnya bisa terus ada, bisa eksis ya. Lukisan-lukisan realistik ya, meskipun sekarang ada abstrak, ada surrealistik, ada impresionistik, yang realistik tetap berjalan dan tetap ada penggemarnya, tetap ada pelukisnya, tetap ada kolektornya.

Meskipun lukisan-lukisan tradisional sudah digeser oleh lukisan modern dan lukisan postmodern, Penggemar-pengemar lukisan tradisional masih ada, seniman-seniman tradisional juga masih ada. Demikian juga ya, lukisan-lukisan modern, meskipun lukisan-lukisan postmodern itu sudah muncul, ya tetap saja lukisan modern masih eksis. Nah sekarang yang postmodern sudah digeser lagi oleh remodern. Nah itu yang menggunakan estetika postmodern tetap tentu saja ada.

Nah kita... Sebagai seniman itu memang kreativitas tetap di karya manapun kan sebenarnya kreativitas itu ada ya Meskipun postmodern memanfaatkan karya lama tetapi dia menggunakan kreativitas-kreativitas ya Maka kita tidak perlu terlalu Seniman itu gini teman-teman ya Modelnya ketika mempelajari karya seni yang sudah ada itu bukan untuk dicontoh, tapi justru untuk dilawan. Melihat seperti tadi, itu tidak, wah aku berarti mau yang modern, aku mau yang postmodern, aku mau yang kontemporer atau yang tradisional.

Tetapi untuk mencari celah, oh yang tradisional seperti ini ada, modern seperti ini ada, postmodern seperti ini ada. Apa yang akan aku tawarkan, yang tentu saja sesuai dengan... keinginan pribadi dan juga sesuai dengan estetika yang dipahami. Nah, tapi kalau di dalam kuliahan kan itu tetap dibutuhkan untuk dipahami. Maka teman-teman, sekaligus ya, saya sudah siapkan untuk kuliah seni lukis elementary ini tugas 30. 31 dan 32 ya.

Kulit tugas 30 itu membuat lukisan tradisional. Silahkan nanti dengan pemahaman tadi ya. Lukisan 31 itu lukisan modern.

Lukisan 32 itu lukisan postmodern ya. Nanti silahkan teman-teman bisa mengulangi materi dan membuat sesuai dengan ini ya. wawasan seni lukis tradisional, modern, dan postmodern. Ini kuliah seni lukis elemental memang dibuat untuk semakin meluaskan wawasan teman-temannya. Oke, Mas Mono Fontenya, siap, mantep, oke.

Mas Andi Asrianto, kelas yang penuh gisi, 4 kuas, 5 kanvas. Apa ya, 4 kuas, 5 kanvas ya. Baik teman-teman, terima kasih sudah mengikuti kuliah ini, Monggo.

Kalau teman-teman tertarik, boleh mencoba-coba ya. Memang untuk kuliah selilukis. Elementer ini untuk mencoba-coba sebelum dibawa ke kuliah seni lukis advance. Nah nanti di advance teman-teman boleh menekuni yang modern seni lukis tradisional, yang postmodern, remodern, atau teman-teman menemukan sesuatu yang bisa disampaikan sendiri. Baik teman-teman, terima kasih sudah mengikuti kuliah ini sampai akhir.

Thank you very much. Thank you very much. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.