Transcript for:
Diskusi Karakter dan Isu Kesehatan

Hai teman-teman ya Terima kasih Fikri ini, Karo Dian ini apa bener sesambungan bu? Aku kira, aku kira, aku kira, kerungu-kerungu, Fikri ini mau tangkapin rumah sakit, kata-kita, belurah, itu Karo Dian. Oh, iya.

Oh, iya bu. Yusang, ini kabarnya suka-suka lo. Lalu aku di telpon ke Rodian, ngabar ke yang bulurah piang bro, anjur dikawin rumah sakit toh bu, mulanya aku di dangdang ngabari ibu-ibu kakek nengkeneke, suka whatsapp ke loh nengkrupe adewe.

Oh berarti Dian Ki gawainnya apa ya kok jareono singtau ngomong yang gawainnya kira genah menunggu loh karena sakit bulurah toh ya ngantin duit itu kawasan Ranggintang, kalau saya tahu ngomongin kawasan Dian itu melebut itu hotel, terus neng mal, karo, lana, barang, kawasan apa ya? Nah, ya sudah apa ngerti, ngetar ke tamu wisata tuh Bu? Pantesan, Dian itu ya, Bu Cahaya itu ya, pancen semanak tuh. Iya Bu. Kau yang ngetar ke tamu wisata tuh Bu.

ini yang disini ini ya saya coba dulu ini ini ini jempol-jempolan ini makanya ada 2 hp tapi orang-orang yang di ngonggol ini ngonggol informasi ya aku coba dulu aku coba dulu ngopo emas rapopo di tenanera popo-popo yo wes hai hai Hai yo cowoknya buat gawet teriak langsung akan barang itu loh kan yang bertanya-tanya kena gede-gede dengan kita yuk buatnya rawatan nanti kan wakandiello kamu bisa lihat, saya tadi sudah bilang ke Dian KBJ Facebook kamu sudah banyak, kamu bisa lihat kalau kamu mau ke sini, bisa lihat eh, kamu harus lihat, kamu sudah bilang ya sudah, saya lagi coba udah mikir aku bukan nyile ke bandar keluarganya Dian cuman kecilnya Dian ditinggal minggat karena bapaknya ibu dia yang jual sawah yang orang sepiru sekolah itu, rambut SMA, orang kuliah nanti nyambut kerja, handphone banyak, motor banyak aku juga ingin mencoba, tapi aku tidak bisa internet ya Reh jadi ini gila dicoba nyambung bener-bener lo butuh jok berita internet orang Kami waktu mulek, bayi. Kalingan orang. Warga desa, ngonek dewek ini biayain nate kapusan obat herbal sedihklankan di internet, loh.

Kenan kuy? Sapa sih nate kapusan biayain, coba? Koy nate kapusan, oyu?

Lola ngomot! Eh! Eh!

Eh, aku sudah di Kelinganto. Aku pernah nyonangi dia. Muntah-muntah. Pas kuih itu, saya bengi. Eh, tenang.

Pas kuih, aku balik ke pengajian. muntah-muntah dia bukan baru aku malah nginggati coba ih gue kineram rego muntah meteng eh ngopo kedatang inggati aku coba hara gue eh keconangan gue jawab apa emangin gede muntah-muntah kio cuman muntah-muntah mau gini orang metang walah yusam yusam kayak aku kira tahu matang iya jelas beda, orang muntah merga matang, orang muntah masuk angin, beda banget iya beda, aku minta ibu tejo matang anakku, rasanya muntahku kaya ke pihak iya iya, aku jadi kelinget, begitu ngerjain wala wala ibu tejo, kok leka ya dokter, awang nyata Bu, kakek ngamu ini? Kakek pietok, belet muyok sama aku, kakek.

Masih ada kok, yuk. Aduh, jangan. Jangan, jangan.

Nyak, nyak, nyak, nyak. Jempolnya dikaretin, disek. Dikaretin, dikaretin. Aduh! Aduh!

Aduh! Aduh! Aduh! Aduh! Aduh!

Tahan, sih, tuh, ya. Tahan, sih, ya, Bu. Nggak kayak gue terkes-mes, adeknya, loh.

Kenapa, yuk? Ini, loh, Bu Tensiaka, po, ya. Nggak, kan mudon. Bu, kan mudon, Bu. Bu, kan mudon, Bu.

Pih, eh, takut, reki! Tuh, lah! Neng rawat jika rulu lewatnya patah jatuh buuuu Hai ikannya dari Rada Pena Tonggori dan heboh-heboh sampai ngelakuin aku ya perasaan punya cek atau melihat doa-doa yang cepetan tak gendang totrek walau ya Allah Hai halo Halo, ada yang mau ke rumah?

Nggak ada, udah kebuka. Jangan berantakan. Ayo, kita pindah.

Bagaimana keadaan kamu? Kamu masih di sini? Tidak, aku sudah pulang. Ayo, kita ke rumah.

Ayo, kita ke rumah. Ayo, kita ke rumah. Halo? Bia Yan? Di Anu Halo, kok pedat-pedat ya?

Ini udah setekan munti ya? Lagi mampir musola, lagi donguyo. Halo, Yan? Pedat-pedat ya?

Yan apa ya? Malam, bateri mentah ya? Ya Tuhan, ya Allah. Lah, Yusam, Kakak Putri nanti, Bu.

Yusam, Kakak Putri, jari ini mau lagi luransi, kelalen nih, Omah. Oh, ya, Trek. Nya, ini mau aku dititipi kalau bapak ini bucah-bucah.

Apa itu bu lah, mau ya Wess di nek, kalau ibu ibu lepon. Yang ku tambah-tambah, apa, pokoknya aku lempokin. Iya yun, Nek.

Ayo Wess di tompok woy, widep-widep ini mahar suka opak Tejo. harus menjaga lorah jadi pak Peco harus menjaga lorah ya bu? iya iya jadi saat ini misalnya warga yang menjaga Bojoko, tidak jadi lorah, kalau tidak tapi kalau jadi tim sukses, maksud aku tidak boleh kita mau kelebu balik ke web dibang marah ke momolo lorah Ya Allah tenang bocok jenisnya wangi langsung teman dan raka-kakaian ngomong wesok ikhlas tenang-tenang ya Allah terima Yodomikir ya Yodomikir bulurah kuil bulurah kilat ya wesgerah bola-bola kita besok lo bulurah kita dong wes ngono ke uripe gede weh 2 anak listri jiwe basing-basing noke anak-anaknya kehoto datin ewe spaya Bu Lurah itu leren, masak lho Bu Lurah itu Bukan, ini Bapak Tijan yang jadi Lurah ya Iya orang juga masak Senang, lihat Misalnya desa ini dewa itu butuh Lurah yang cek cek cek cek Lihat, orang single, orang single itu tidak mau berdiri-diri apa Saya ingin nih Bu, yang jadi Lurah itu Dian Ya Allah yaudah, yaudah bapak-bapak ini milih kabel yaudah, yaudah ada aja banget yaudah, amit-amit yaudah, disana dewi soal biar, kalau yang lain aku setuju dengan Bu Tejo kalau Dian, Bojoku ini senang banget nggatel senang banget lirik cewek, mana yang pilih?

eh, tapi teman lo Bu Tejo, Mbak Yati, aku mau nanya aku kalau Dian ini ngobrol-nganyi banget Iya, iya. Yang kita ngutuknya itu dong Dina, Mbak Yati. Sengit aku.

Ya, aku juga gak peduli. Bu Juku masih senang dengan Dian. Kenapa?

Kalau Bu Juku, dia bisa... Atau dia... Ya Allah, dia tambahkan anak.

Aduh, seseh. Eh, wess, wess, wess. Ini malah udah ngomong kayak apa, tau? Misalnya ini adewa ini harus kayak lakunya adewa.

Kayaknya liatnya kocok-kocoknya adewa, udah ngomong ganteng terk kok. Ya, wess ya. Malah udah ngomong kayak Dian, mau bucah single. Eh, ternyata dibahas ngomong ganteng.

Aku ya, Dian. Ya. ya aku tau yang kleru bu kalau mbak Yati ya iya mas, bisa tau kak? bisa, biar saya harap kalau Yati ya ya mas ya, udah muka ya Hai, apa kabar?

Saya sedang menganggap orang di Facebook saya sebagai orang yang berpengalaman. Bising biasa nih kak, lagi udah mertukah abe Taro ra iso yang dadaan kibu Kiki alhamdulillah, truknya si Gotrek iso dadaan Yang ngerti ngono kan aku iso nelpon kik, kanca nih Bapaknya bocah-bocah, sehingga dia berubah, jadi narkosom ini. Janganlah, ya darurat kok ya Bu. Janganlah orang ke sana pakai truk ini, ya tidak apa-apa kok. Yang penting ada yang mengindang, tekan kona, tekan rumah.

sakit terus ngerti kahanannya bulurah sakit juga bulurah kayak juga nih rumah sakit sopo coba ranti sopo-sopo nanti bojo anak si Jiwe yang ono kayak oh sayang ngerti kenapa bulurah ngantin geblak meneh ngomong mesti gara-gara mikir ke anak yang hubungan karo Dian ya ah, putih juga ya? Hai, saya Dian. Kenapa kamu bosan-bosan? Dian, kamu aneh-aneh. Kamu sudah umur, kamu sudah berusia berapa?

Kamu sudah berusia berapa? Saya ingin fokus pada karir saya. tapi ini pembunuhan aku ini tidak fitnah aku ini ya mau jaga-jaga yang ada loh jaga-jaga siapa? ya jaga-jaga yang dianku saja nih orang-orang itu gada-gadanya baca-bacanya dewek iya kan?

bisa jadi bener loh bu ngerti kan? aku ini tau cerita ini karena panjul panjul kayak apa? Putri, kalau aku di sini, tau kan? Hah? Dian melaku-melaku di mall coba Di mall?

Di tempat Di tempat? Di tempat Om Om Eh, tenang nih Ya Allah Aku ini patutnya jadi bapak, tapi malah jadi gandengan nih Aduh, putri Kalau aku di sini melaku-melaku di mall, salahnya apa? Om melaku-melaku ini cepat kalau Om Om Kok, apa, Bu Tejo?

Apa ini? Ya tidak mungkin, mau melaku-melaku itu mesti harus nyambi ya Nyambi mesti ya, Bu Tejo Lagi Eh, bisa. Kira-kira menurutmu, mungkin si Dian nanggut sesuatu?

Nanggut sesuatu? Ayo. Itu aja. Itu aja?

Ya, bisa mungkin. Ya, bisa sih, Bu. Dan si Dian kan bercanda kan, bisa. Ayo. Kan aku masih senang, toh.

Eh... Nek modal mau ngayuki udah cukup, ya toh. Uang lana kabeh jadi seneng, ya mestinya gak susah bareng.

Jangan, jangan. Jangan, jika ada yang tenang kok mikir, kok. Nanti pikirannya dia gak usah.

Gue susok barang nih, ya toh yuning Ternyata, Jan Eh, Iya, Tere. Ini gue, tak. Cek aja ya. Iya.

Iya. Wah, kok duduk di surung ini? Tidak ada apa-apa, kalau tidak menang saya, saya tidak akan menang.

Saya tidak akan menang. Saya benar-benar, kalau ada duit yang tidak diberikan, saya akan berikan duit yang tidak berkah. Astagfirullah ya Allah. Saya akan berikan duit yang tidak diberikan.

susuk barang, oke marah kan terkegotrek, mau jadi mogok tau eh Yuning lo mau ngomong, hati-hati loh ya bapaknya bocah-bocah kui lo golek duit, ceta lo halal aku kebojone, aku sengerti Aku juga sakit yang ada uang yang orang rasa ini bapaknya bocah-bocah. Duh, misalnya ini kita jadi pembawa sukses, kekancan kalau para pejabat, terus kita senang-senang ngomong ke orang-orang, oh ini senang-senang ini. Hah, gini, yang pak Tejo dirasa ini, bu Tejo ini tidak terima.

Yang senang-senang ngerasa ini, dia yang tidak ada bukti ini. Bisa, sekarang aku harap takon. Ket mau aku takon-takon soal dia.

Yonengnya mesti maidul. Terus, mau aku nge-info soal Dian? Atau aku keleru?

Ya, bukan Bu Tejo. Jangan-jangan aku keras kok. Yang menurutku loh, Bu Tejo, informasi perkara Dian itu menggunakan. Pinter berarti.

Saya gitu loh, Bu Tejo. Yang kurip Dian itu rusak-rusakan. Itu kan masalahnya dewa-dewa. Yang penting orang rusak keluarganya, Dewi.

Lah iya, Putri. Informasi ku iyan benar. Iyan keleru.

Eh, Yuning. Iya. Jenengnya internet, nih. Gawain aja orang pinter, Je.

Yora bakal keleru, toh, iyo. Nona-nona baik. Mau ketabuk aja? Lah iya. Nek Budu Yora mungkin iso gak internet, toh, iyo.

Aku ngeri, aku ngga apa-apa Jangan saja, saya nangis dengan Dian Mulai dari saat mau ikut, beli Dian terus aku kemeng andani bui-bui kilo bendo waspada Nek memang Dian kui wong wedok Seng Ranggenah hatta hatta orang-orang berdoa Dian kui kelebu meresahkan warga tidak, kalau datang ke rumah rumah tangga di desa ini, bahaya informasi bu Tejo ini tidak jelas kamu suka ngomong-ngomong di Facebook atau internet iya, saya menganggap informasi di internet ini tidak ada foto atau gambar tidak boleh, aku ingin mencari jokowi iya, jangan berbicara, ini berita tentang Dian Kuy Mau Ternyata Dian itu orangnya yang diomongin seperti Bu Tejo itu mau Apakah itu jadinya fitnah? Fitnah itu dosa besar loh Bu Ya ada fitnah itu, orangnya yang mengaku Ya ampun, itu orang yang berpikir-pikir Aku paling tidak suka orang yang mengaku fitnah Apa? Umar Kok bisa jadikan orangnya mengaku fitnah? Eh, apa? Eh, yang jadikan itu?

Eh, orangnya yang berpikir-pikir Eh, itu dia yang berpikir-pikir Eh, orangnya yang mengaku fitnah Fitnah itu orangnya yang mengaku fitnah berarti jenis fitnah cerita ya orang-orang yang mengaku-ngaku Gini, Bapak seharusnya paham aturan. Kendaraan seperti ini tidak diperkenankan untuk membawa rombongan. Bapak sudah melanggar peraturan pemerintah nomor 55 tahun 2012, pasal 5 ayat 4. Jadi, dengan terpaksa, Bapak saya hilang. Pak Polisi!

Pak Polisi kami tuh mau tirai bulurah lho Pak! Lihat Pak! Pak Polisi!

gue tolong tau pak, berani gak itu dipake pak, yang pake gak itu loh pak, ya Allah sabar-sabar bu apa tak telpon ke saudara saya yang paham ya pak kita ngalip-alip jajar-jajar gini berani apa ibu-ibu ini paham aturan kan pokoknya pak polisi kami mau tilek bulu rasite jenangan aja ya tak cukup tenang loh ayo, ayo, ayo ayo bu, ayo bu, ayo bu aku ya gemes banget ini, janganlah dia pake tuh pak hahahaha Saya ingin nani kau trek dulu Ya, ayo trek Cepet trek Bismillah Yan, iya ya, jangan-jangan pelurah, iya. Saat ini ibu-ibu ini bukan saham reki rian, bu. Kok bukan saham reki rian, iya, tolong, masih tekan kainnya, iya. Pelurah ini kita setengah ICU, dan setelah saya ke situ... Waduh, ini pukul 10. Kenapa?

ibu itu kemana? ibu itu kemana? ibu itu dari sebesar tua ibu itu di ICU tapi ibu itu tidak mau ke dokter ibu itu tidak mau ke tempat lain di awat-awat, di jaga orang ibu itu tidak mau ke tempat lain ibu itu tidak mau ke tempat lain ini berarti mau mbak Dian mengantar ke mas Wikri mbak Dian mengantar ke ibu nama sakit ini kamu harus berbicara dengan baik kalau misalnya ibu tidak mau ke tempat lain Mas Fikri, pokoknya ibu dijaga nih ya, pokoknya mungkuk ini kula kalian mbak Dian tak melebut malih dari akan ngebut mati dulu gak punten ya ya ya hati hati ya mbak ya eh pikir eh wes wes wes wes yang penting dewe kan wes ngerti kahanan ibu lurahku ya aman aman baik atau nanti perkaran raya sotile itu ya rapa wes saiki penah dewe mulai baik-baik ya Apa yang terjadi?

Saya ingin mati karena bulurah. Apa yang terjadi? Saya ingin selalu mengerti kenapa bulurah. Oh, siunek.

Orang-orang yang salah, orang-orang yang terjadi. Kalau mereka mengerti, niat mereka saja apa. ya Kedewa ya ya ha ha Dati wangi seng solotip Pangep pangep Dati nyebar ke kabar seng roncet Kewi kelebu vetna hara He?

Ya ya ya Bu karbentuk apa bu? Aaaa Aaaa Mas, kok kita iya aku serah betah yu mas? Urip dilihan kau yang ini ki?

Kapan yu mas Fikri so nampoyin bapaknya Arap Rabim ne? Tenang noh fikirmu. Kau iya kutu sabar. Percaya baik garaku