Transcript for:
Memulai Bisnis dengan Berbagai Modal

Ini cara mulai bisnis dengan modal 1 juta rupiah, 10 juta rupiah, dan 100 juta rupiah. Sebenernya gue bakal spil juga gimana cara mulai tanpa modal, soalnya kan ini konsep bisnis yang menurut gue semua orang wajib tahu, dan gue bakal coba untuk jelasin sesimpel mungkin, termasuk contoh-contoh bisnis yang bisa dimulai dengan beberapa jenis modal. Langsung aja bagian pertama, bisnis dengan modal 1 juta rupiah.

Pertama kita harus ngerti dulu ya konsepnya. Sebelum gue spil bisnis apa aja, modal ujung-ujungnya dari sebuah bisnis adalah untuk pengeluaran. Perlu dong kita perlu keluarin uang untuk bisa jalanin bisnis biar bisnisnya dapetin pendapatan. Tapi sebelum kita lanjut, Gue harus jelasin beberapa konsep dulu.

Jadi kita tarik papan tulis dulu. Pengeluaran dari sebuah bisnis bisa dikategorin di dua. Capital expense sama operating expense. Capital itu yang jenisnya mungkin kayak sekali beli.

Misalnya mau bisnis es krim, kalian harus beli mesin es krimnya. Sekali beli doang tuh. Atau bisnis printing fashion. Kalian beli mesin printnya Nah itu capital expenditure Di satu sisi yang satu lagi Ada yang namanya operating expenditure Semua biaya yang dibutuhin untuk menjalankan bisnis Dan sifatnya bisa setiap bulan keluar terus Yang kayak gaji karyawan, bayar kantor, bayar listrik Dan di bawah operating expense Bisa dikategorin ke dua Variable cost atau fixed cost Fixed cost itu sesuatu yang wajib kalian bayar Mau bisnisnya bagus, mau jelek Kalian bayar tiap bulan Kayak gaji karyawan, sewa kantor, administrasi Di satu sisi ada juga variable cost Ini yang gue paling suka banget nih Jadi pengeluarannya cuma keluar kalau bisnisnya pun berjalan.

Misalnya bagi komisi, profit sharing sama tempat kantor. Kenapa semua ini penting? Soalnya, di titik-titik modal yang berbeda untuk mulai bisnis, cara kalian puterin duitnya itu luar biasa beda dan penting banget. Nah, sebenarnya teori CAPEX-OPEX ini gue bahas jauh lebih dalam. Termasuk telur strateginya di program yang lagi berjalan di 7preneur.

7 hari, 14 sesi, gue kumpulin semua ilmu gue buat lo bisa tahu semua yang lo butuhin untuk mulai bisnis apapun. Tenang, nanti pelan-pelan gue bakal mulai share yang di program itu di YouTube gue. Again, kalau views video ini banyak.

Makanya, pantengin aja Instagram saya, yang pernah gratis kok. Misi gue buat ciptain banyak pengusaha di Indonesia. Balik lagi ke topik bisnis 1 juta rupiah. Dan ini berlaku untuk yang ratusan ribu ya.

Untuk modal kecil, gue sangat saran untuk coret KPEX-nya. Jangan beli bisnis yang harus mesinnya mahal-mahal, atau alat-alat yang mungkin butuh modal gede. Tapi kan OPEX perlu ada.

Gue perlu packaging, mungkin karyawan buat packing-packing. Dan gue sangat saranin, untuk pengeluaran, jangan keluar fixed cost sama sekali. Yang kalian bisa kreatif adalah main di variable cost. Oh, sebelum gue lupa. Ini hal penting banget Kalau misalnya modal 1 juta Hal yang gak boleh banget kalian lakuin Adalah lupa subscribe Sama nyalain lonceng kali ini Oke back to topic Dengan modal 1 juta Kalian gak punya leluasa untuk bisa ngestok barang banyak-banyak Gak bisa bikin produk atau jasa yang butuh riset dalam-dalam.

Jadi bisnis yang cocok di kategori ini bisa dimulai dengan jual jasa atau freelancing. Dropshipping. Jadi kalian jualin barang orang lain karena dapat komisi dari sana. Affiliate marketing. Jadi ada banyak jenis-jenis bisnis yang mungkin gue bakal taruh di layar juga yang biasanya gak butuh modal untuk memulai jualan.

Terus 1 jutanya dipake buat apa? Gak ada capex, gak ada fixed cost. Saran gue yang paling gede adalah yang kategori direct cost atau pengeluaran apapun yang menciptakan pendapatan.

So, sekarang mikirnya gini ya. Kalau misalnya modal kecil, kalian harus ngerti konsepnya. namanya turnover. Seberapa cepat barang berputar, seberapa cepat uang masuk uang keluar.

Dan gamenya disana. Untuk kalian yang masih ngerintis dan modalnya kecil, ingat, camkan di pikiran kalian. Gamenya adalah perputaran.

Gue bakal alokasi 1 juta kayak gini. Mungkin 50% dari budget itu atau lebih dikit, itu bakal dipake untuk direct sales cost. Yaitu kebutuhan marketing. Misalnya kalian advertising di Instagram, di TikTok.

Terus kalau misalnya gue mau grow lebih cepet, gimana kok? Kan gue butuh orang, gue butuh budget yang lebih gede. Makanin yang namanya variable cost. Kalian bisa punya 5 karyawan dengan modal 1 juta. Caranya adalah membuat skema profit sharing atau misalnya komision basis.

Kalian pikirin gimana cara bisa ngeyakinin orang? Eh mau gak? Coba ikutan gue abis ini. Kerjaan lu setiap hari misalnya posting di grup-grup Facebook. komen-komen di Instagram, stitch atau repost video-video TikTok, setiap penjualan yang lo bikin, gue kasih lo X rupiah.

Jadi itu yang dimaksud dengan variable cost. Kalau bisnis yang ada penjualan ya, kalian nggak ada pengeluaran. Kalau misalnya tiba-tiba penjualannya 100 piece, misalnya jualan baju nih, affiliate marketing, baru pengeluaran keluar di sana.

Dan itu harus cepat berputar Dan ini berlaku menurut gue untuk semua bisnis Bahkan di bisnis jasa Kalau misalnya kalian bisa ngedesain Atau bisa copywriting, nulis artikel Budget 1 juta itu Bagusnya dipakai untuk apapun yang berhubungan dengan mendapatkan pendapatan Paling simpel biasanya marketing Atau misalnya mentok-mentok hire freelancer lain Untuk bikin lapak online Dan ini macem-macem Nanti kita mulai naik level nih Bisnis-bisnisnya nggak butuh modal produk atau jasa Pelan-pelan kan kita turnover-nya cepat Dapat pendapatan, dapat pengeluaran yang stabil Kekumpul nih Sekitar 3 juta Terus 5 juta Terus 10 juta Nah ini masuk level 2 Bisnis dengan modal 10 juta 10 juta. Enaknya, dengan modal 10 juta, kalian udah bisa masuk ke tipe-tipe bisnis yang butuh modal produk. Jadi, nggak dropshipping, nggak affiliate marketing. Pokoknya bukan produk orang lain, tapi produk kalian sendiri.

Kalian bisa mulai beli alat-alat masak, beli bahan makanan, beli packaging, terus mulai jualan secara online. Kalian bisa white label produk. Pesan produk kosongan dari China, misalnya. Atau dari toko-toko lain yang grosir. Datengin ke gudang kalian atau ke rumah kalian.

Repackage, di-printing jadi brand kalian sendiri, terus kalian jual. Dan biasa, ini marginnya bisa lebih gede. Kalau di bisnis modal 1 juta, kemungkinan kalian dapat komisi mungkin 10-20%.

30% bisa dibilang kecil tapi harus muter cepat. Nah di bisnis modal 10 juta kalian boleh mulai spending di capex misalnya mau jualan boba kalian perlu beli mesin untuk nge-stickerin gelasnya tapi yang gua saranin nggak boleh Lebih dari 20-40% dari modal 10 juta kalian. Jangan modal 10 juta, 8 jutanya kalian buat beli mesin catak printing untuk baju, untuk boba, apapun yang jenisnya capex, kalau bisa di bawah 50%. Kenapa?

Soalnya, dengan modal 10 juta, kalian tuh bisa invest di hal yang jauh lebih penting daripada semua itu, human capital. Kalian boleh deh, tanya investor manapun atau konglomerat manapun, kalau lo mau bisnisnya grow, lo nggak bisa kerja dengan sendiri terus. Lo harus mulai hire orang.

Cuma kalau 10 juta mau gaji siapa? Gue gaji fresh graduate, UMR aja 4 juta, 1 bulan abis. Mau nggak mau, kalian harus bikin skema mirip-mirip sama skema bisnis 1 juta.

Kalau 1 juta, karyawan kalian tuh lepasan, dia nggak ada kewajiban apa-apa. Di fase 2, 10 juta, kalian bisa berlakukan yang namanya PKWTT, pekerja tidak tetap. Yaitu, kalian kasih base salary atau gaji pokok, misalnya kecil aja.

500 ribu, 1 juta, tapi tetap berlakukan skema profit sharing atau komisi. Jadi mereka tetap semangat untuk ngejalanin kerjanya mereka. Di sini harus lebih hati-hati ya, karena kalian udah mulai punya fixed cost. Saran gue, nggak usah sewa kantor, nggak usah biaya-biaya lain yang pasti.

Karena luxury-nya, privilege kalian dengan modal lebih besar adalah bisa hire orang. Fokus di sana, pikirin mereka kerja apa, social media, yang bisa dibayar per post, content creator di TikTok, yang bisa dibayar per orang yang beli di keranjang kuning. Enak deh, di sini kalian udah mulai. bisa lebih leluasa untuk eksplor bisnisnya.

Produk dan jasa yang kalian tawarin, udah mulai ada keunikan, bukan cuma sekedar jual produk orang lain. Ngerti kan bedanya di mana ya? Sekarang di bisnis tahap tiga, yaitu modal 100 juta.

Gue di sini udah bisa bilang, dengan modal 100 juta, lo bisa jalanin bisnis apapun. Dan mulai boleh invest lebih banyak di capex, sama fixed cost. Kalau emang butuh ngestock barang jauh lebih banyak, misalnya 20 juta, 30 juta. Kenapa?

Soalnya gue beli barang dari supplier lebih murah kalau gue pesen lebih banyak. Monggo, di-stock, asalkan turnover-nya cepat, asalkan barangnya bisa habis dalam 3-6 bulan. Kalau di bisnis 10 juta, kalau bisa barangnya habis dalam 1 bulan. Jadi itu namanya inventory turnover.

Semakin gede modalnya, semakin ruang napas kalian bisa punya. Dan di sini kalian udah bisa ngejalanin bisnis berdasarkan divisinya masing-masing. Kalau gue ngajarin orang, selalu bilang bisnis itu ada 3 divisi. Produk, marketing, dan operation.

Biasanya kalau kalian business owner, kalian selalu involved di produk atau marketing. Siapa nih yang mikirin produknya, packagingnya gimana, kalian udah bisa punya orang di sana. Marketing, udah ada orang khusus social media, khusus CS, jadi kalian nggak kerja sendiri lagi.

Operation, sekarang kalian udah punya orang untuk ngerapiin accounting kalian nih, keuangan. Udah ngurus semua per-CS-an, nggak lewat kalian lagi yang bales DM-DM. Kalau misalnya di fase 1, fase 2, fokusnya di perputaran yang cepat.

Fase 3, dengan modal lebih gede, kalian harus lebih ngerti namanya keuangan. Pengeluaran boleh ditambahin Karena itu bikin grow-nya lebih cepat Tapi ngerti finance Dan tetap bisa bertanggung jawab Setiap bulan misalnya pemasukan Tetap lebih gede daripada pengeluaran Dan yaudah Alokasinya bisa kayak gini KPX 50% Misalnya buka kafe di mana gitu 50 juta modal yang renovasi Sama sewa kecil-kecilan Gaji 3-4 orang Untuk masak, waiter Mungkin tim social media Sama tim accounting Dan akhirnya Walaupun bukan gara-gara modal ya Kalian ngejalanin bisnis yang sebenarnya Karena bisnis pada umumnya itu tuh harus ada tiga ini. Bisnis itu sebuah organisasi yang mencari laba atau profit dengan menjual produk atau jasa.

Kalau misalnya kalian untung dengan menjual barang tapi nggak ada tim, sama aja bohong. Jadi bisa dibilang sebenarnya... Di bisnis modal 1 juta yang gue ajarin, itu bukan ngejalanin bisnis, tapi ngejalanin self-employment.

Tapi kan itu step satunya. Jadi apa yang kita pelajarin di sini, sebenarnya modal bukan alasan orang untuk nggak mau mulai sesuatu. Cuma modal itu alat untuk mempercepat kita mencapai tujuan bisnisnya.

Bisa kok mulai dengan 1 juta, selama kalian ikutin strategi yang tadi. Terus yang terakhir gimana? Bisnis yang nggak pakai modal.

Kalian bisa copy-paste semua yang ada di strategi bisnis 1 juta, tapi mau nggak mau, kalian nggak punya pengeluaran yang bisa dilakuin untuk direct sales cost. Untuk mencari pendapatan, kalian mau nggak mau, harus jualan. dengan sendirinya.

Dan belajar yang namanya organic marketing. Mulai dari seorang diri nih, kalian harus datang ke Facebook, lihat grup-grupnya, post terus di Instagram pake hashtag yang bener, join komunitas-komunitas secara diri ya, dateng misalnya jualan barangnya, mau gak mau, sampai kalian kekumpul berapa ratus ribu, sampai kalian kekumpul satu juta, baru kalian belajar dan bisa putar uang itu untuk mencari pendapatan lagi. Mulai bikin skema sama beberapa orang yang sifatnya komisi. Full variable cost. Tapi ya, kalau misalnya ada orang yang terbantu dari video ini sih, gue more than happy.

Karena again, gue lagi ngebangun 7preneur. Salah satu misi hidup gue adalah gue bisa ciptain sebanyak Banyak mungkin pengusaha di Indonesia. Karena kalau banyak, Indonesia bisa jadi negara maju. Dan itu salah satu passion gue yang gue dalemin banget. Sebenernya gue prediksi ya, video ini tuh viewsnya gak banyak.

Karena sebagai content creator, kalau cuma edukasi, walaupun bermanfaat banget, orang gak bakal nonton sampai habis. Tapi kita coba ya. Gimana?

Kebayang gak? Overall, strategi dan perbedaan mulai bisnis dengan modal 1 juta, 10 juta, dan 100 juta. Semoga bermanfaat.

I guess I'll see you guys in the next video. Bye-bye.